Anda di halaman 1dari 11

JOBSHEET

PRAKTIKUM OTOMASI INDUSTRI


APLIKASI INSTRUKSI DASAR 2

Penyusun :
Muh. Chaerur Rijal, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2021
1. TUJUAN
1. Dapat mengaplikasikan beberapa intruksi dasar 2 untuk
pengendalian proses pemilah barang pada mini konveyor.
2. Dapat membuat program PLC berdasarkan tahapannya untuk
proses pemilihan barang berdasarkan jenis bahan.
3. Dapat mengenali perbedaan fungsi saklar tipe toggle dan saklar tipe
momentary.

2. DASAR TEORI
Konveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi
memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Conveyor banyak
dipakai di Industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan
berkelanjutan. Penarapan PLC pada conveyor yaitu memanfaatkan PLC untuk
digunakan sebagai sistem pengendali otomatis pada conveyor.
Untuk mengendalikan kerja dari pergerakan conveyor ini yaitu menggunakan
software. Salah satu program yang digunakan dalam pembuatan kontrol conveyor
adalah Ladder Diagram. Diagram ini dibuat untuk rancangan atau desain sistem
pengendali pada PLC yang kemudian Diagram Ladder ini dibuat data mnemonic
untuk ditransfer ke CPU PLC melalui USB kemudian program ladder yang dibuat
menggunakan software akan dipindahkan langsung ke dalam memori PLC.
Biasanya ladder ini dibuat setelah dibuatnya rangkaian konvensional dan
sandur ke Ladder Diagram, sehingga mempermudah dalam mendesain suatu
rancangan pengendali. Pada sistem pengendalian conveyor berbasis PLC, diagram
laddernya menyusul setelah rangkaian telah terpasang semua. Apabila program
PLC yang dilakukan dengan menggunakan Programming Consule, maka Ladder
Diagram nya harus diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam tabel mnemonic untuk
transfer program dari Programming Consule ke CPU PLC.
Adapun komponen pendukung dalam kotrol pengendali conveyor yaitu:

a. Push Button
Kedudukan kontak-kontak tombol tekan (Push Button) dibagi menjadi
2, yaitu:
1. Normally Open (NO), Push Button yang dalam keadaan normal
kontaknya terbuka dan apabila ditekan makan akan berubah
menjadi NC.
2. Normally Close (NC), cara kerja tombol ini kebalikan dari NO
yang telah dijelaskan.
b. Sensor Optik
Sensor Optik adalah piranti masukan suatu sistem kendali otomatis yang
dibuat dengan komponen optikal yang berfungsi untuk
menangkap/mengumpulkan informasi mengenai kondisi di lingkungan
sekitar sensor dengan bantuan cahaya komponen yang sering digunakan
dalam pembuatan sensor optik adalah LDR, photodioda
danphototransistor.
c. Sensor Proximity induktif
Sensor Jarak Induktif atau Inductive Proximity Sensor adalah Sensor Jarak
yang digunakan untuk Sensor Jarak yang digunakan untuk mendeteksi
keberadaan logam baik logam jenis Ferrous maupun logam jenis non-ferrous.
Sensor ini dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan (ada atau tidak
adanya objek logam), menghitung objek logam dan aplikasi pemosisian.
Sensor induktif sering digunakan sebagai pengganti saklar mekanis karena
kemampuannya yang dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi dari
sakelar mekanis biasa. Sensor Jarak Induktif ini juga lebih andal dan lebih
kuat.
Sensor Proximity Induktif pada umumnya terbuat dari kumparan/koil dengan
inti ferit sehingga dapat menghasilkan medan elektromagnetik frekuensi
tinggi. Output dari sensor jarak jenis induktif ini dapat berupa analog maupun
digital. Versi Analog dapat berupa tegangan (biasanya sekitar 0 – 10VDC)
atau arus (4 – 20mA). Jarak pengukurannya bisa mencapai hingga 2 inci.
Sedangkan versi Digital biasanya digunakan pada rangkaian DC saja ataupun
rangkaian AC/DC. Sebagian besar Sensor Induktif Digital dikonfigurasi
dengan Output “NORMALLY – OPEN” namun ada juga yang dikonfigurasi
dengan Output “NORMALLY – CLOSE”. Sensor Induktif ini sangat cocok
untuk mendeteksi benda-benda logam di mesin dan di peralatan otomatisasi.
Inductive Proximity Sensor ini pada dasarnya terdiri dari sebuah osilator,
sebuah koil dengan inti ferit, rangkaian detektor, rangkaian output, kabel dan
konektor. Osilator pada Sensor Jarak ini akan membangkitkan gelombang
sinus dengan frekuensi yang tetap. Sinyal ini digunakan untuk menggerakkan
kumparan atau koil. Koil dengan Inti Ferit ini akan menginduksi medan
elektromagnetik. Ketika garis-garis medan elektromagnetik ini ter-interupsi
oleh objek logam, tegangan osilator akan berkurang sebanding dengan ukuran
dan jarak objek dari kumparan/koil. Dengan demkian, Sensor Proksimitas ini
dapat mendeteksi adanya objek yang sedang mendekatinya. Pengurangan
tegangan osilator ini disebabkan oleh arus Eddy yang diinduksi pada logam
yang meng-interupsi garis-garis logam.
d. Motor listrik
Motor listrik merupakan salah satu mesin listrik yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik putaran. Pada dasarnya motor listrik dapat dibedakan
berdasarkan jenis sumber tegangan yang digunakan. Berdasarkan jenis
sumber tegangannya motor listrik dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Motor
listrik arus searah DC (Direct Current) dan Motor listrik bolak-balik AC
(Alternating Current).
1.) Motor Listrik AC
Motor listrik arus bolak-balik adalah salah satu jenis motor listrik yang di
suplai oleh sumber tegangan arus bolak balik(AC). Motor listrik arus bolak-
balik (AC) tersebut dapat dibedakan lagi jenis-jenisnya sebagai berikut.
 Motor Sinkron
Motor sinkron adalah salah satu jenis motor listrik arus bolak balik (AC)
yang bekerja pada kecepatan tetap dan konstan pada sistem frekuensi
tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) sebagai pembangkit
daya dan memiliki torsi awal yang cukup rendah, oleh karena itu motor
sinkron digunakan untuk penggunaan awal dengan beban yang rendah,
seperti kompresor udara, generator motor dan perubahan frekwensi.
Motor listrik sinkron memiliki kelebihan untuk memperbaiki faktor daya
dalam sistem, sehingga motor listriik jenis ini biasa digunakan pada
sistem yang memakai banyak listrik.
 Motor Induksi
Motor induksi merupakan salah satu jenis motor listrik bolak balik
(AC) yang bekerja berdasarkan prinsip kerja induksi medan magnet
antara stator dan rotor.
2.) Motor Listrik DC
Motor listrik arus searah (DC) adalah salah satu jenis motor listrik yang
beroperasi dengan menggunakan sumber tegangan arus listrik searah (DC).
Motor listrik arus searah (DC) ini dapat dibedakan lagi jenis-jenisnya
sebagai berikut.
 Motor DC sumber daya terpisah
Motor listrik DC sumber daya terpisah adalah salah satu jenis motor
DC yang sumber arus medan di suplai dari sumber yang terpisah,
sehingga motor listrik DC jenis ini disebut motor listrik DC sumber
daya terpisah.
 Motor DC sumber daya sendiri
Motor DC sumber daya sendiri dalah salah satujenis motor DC yang
sumber arus medannya disupply oleh sumber yang sama dengan
sumber kumparan motor listrik, sehingga motor listrik DC jenis ini
disebut motor DC sumber daya sendiri.
Adapun komponen yang berfungsi sebagai output/aktuator (peralatan
mekanis untuk menggerakkan atau mengontrol sebuah mekanisme atau sistem)
dari conveyor, yaitu :
a. Solenoid
Solenoid adalah salah satu jenis kumparan yang terbuat dari kabel panjang
yang dililitkan secara rapat dan dapat diasumsikan bahwa panjangnya jauh
lebih besar daripada dimeternya.
b. Dispender solenoid
Dispenser Solenoid biasanya digunakan pada kontrol aliran cepat, tinggi
atau rendah serta sebagai metering yang akurat. Media yang biasanya
dikontrol dengan Dispenser Solenoid ini adalah gas, bensin, dll.
- Self holding logic

Fungsi Self Holding diatas memiliki fungsi yang sama seperti SET –
RESET diatas hanya saja lebih simpel dan menggunakan 1 Network saja
serta merupakan perpaduan antara OR dan AND sebenarnya. Apabila PB5
ditekan atau HIGH maka Lamp4 akan menyala, apabila PB5 dilepas atau
OFF maka tetap saja lamp4 akan menyala , dan untuk mamatikannya
gunakan PB6 untuk melakukan Reset .
- Interlock logic

Rangkaian interlock bekerja dengan salah satu channel saja, sehingga tidak
semua input dapat dijalankan bersama - sama walaupun ditekan secara
bersamaan. untuk menjalankan input yang lainnya harus direset terlebih
dahulu.
- Flip-flop
Flip-flop merupakan suatu keadaan ketika sutau input diberi nilai 1, maka
output akan bernilai 1. Ketika input diberi nilai 0, maka outputnya masih
bernilai 1. Namun, ketika input kembali diberikan nilai yaitu 1, maka output
akan bernilai 0. Jadi, flip-flop merupakan kondisi output yang akan berubah
atau bergantian dari (0-1 atau 1-0) mengikuti input yang diberikan.
- Fungsi saklar toggle dan saklar tipe momentary
Saklar toggle digerakkan secara manual (atau didorong ke atas atau ke
bawah) oleh gagang mekanis, tuas, atau mekanisme goyang. Ini biasanya
digunakan sebagai sakelar untuk mengkontrol lampu. Sebagian besar
sakelar ini datang dengan dua atau lebih posisi tuas yang ada di versi sakelar
SPDT, SPST, DPST, dan DPDT. Ini digunakan untuk bekerja di arus tinggi
(setinggi 10 A) dan juga dapat digunakan untuk bekerja di arus kecil.
Toggle Switch atau Saklar Pengalih adalah saklar yang digerakan oleh tuas
atau toggle yang miring ke salah satu posisi dari dua posisi atau lebih untuk
menghubungkan atau memutuskan aliran listrik. Kebanyakan Saklar Tuas
atau Toggle Switch dirancang menetap pada satu posisi, namun ada juga
jenis saklar tuas yang memiliki mekanisme pegas internal untuk
mengembalikan tuas ke posisi tertentu.
Push button memiliki keadaan kontak tipe momentary (sementara) dan
latch (mengunci). Pada tipe momentary, kondisi push button kembali ke
keadaan awal (ketika push button tidak ditekan). Misal, pada saat ditekan
button kondisi tertutup maka ketika dilepas button kembali dalam keadaan
terbuka. Pada push button latch, kondisi button tetap bertahan meskipun
button sudah tidak ditekan.
3. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop
2. Software PLC :
- XG5000
- XP-Builder 1.30

4. LANGKAH PERCOBAAN
Mensimulasikan Aplikasi Instruksi Dasar 2 pada Mini Conveyor

Skenario kerja dari mini conveyor ini adalah:


1. Semua saklar/Push Button yang digunakan adalah tipe momentary
(hanya aktif sementara jika ada yg tekan dan kembali ke kondisi
normalnya setelah di tekan) dan bukan tipe toggle/alternatif (berubah-
ubah kondisi setelah di tekan)
2. Semua peralatan output akan bekerja hanya jika system dalam keadaan
aktif/ON. Lampu indikator ON/OFF akan menyala hijau jika sistem
aktif/ON dan akan menyala merah jika system OFF.
3. Sistem akan ON dari sebelumnya OFF, jika Push Button 1 (PB1)
ditekan
sekali. Dan jika Sistem sudah ON dan PB1 ditekan, maka sistem akan
OFF Kembali.
4. Konveyor/Motor konveyor hanya akan bekerja jika sistem dalam
keadaan ON dan PushButton2 (PB2) ditekan sekali dan akan OFF jika
PB3 ditekan.
5. Motor Loader akan bekerja otomatis mengisi box keatas konveyor
hanya ketika system dan konveyor ON dan juga tidak ada box yang msh
berada di atas belt konveyor.
6. Motor Unloader akan bekerja otomatis mensortir box plastik (dibuang di
samping) dari box besi (diteruskan ke ujung) dengan bantuan Sensor
Proximity dan Sensor Induksi dimana Motor Unloader hanya akan
bekerja jika sistem dalam keadaan ON.
7. Jika sudah terdapat minimal 1 box plastic dan 1 box besi yang masuk ke
kotak penampungan, maka Konveyor/Motor konveyor akan otomatis
berhenti. Konveyor akan ON lagi jika tombol PB1 ditekan Kembali.
Dengan cara
1. Men-list dalam table semua peralatan Input dan Output yg digunakan
pada sistem mini konveyor diatas.
2. Memberikan alamat I/O yg sesuai untuk semua komponen input-output
yg di-list
3. Untuk setiap output, mengelompokkan mana yg output aktif kontinyu
(terus- menerus) mana yang aktif sementara (kondisional). Selanjutnya
tuliskan input- input apa saja yg mempengaruhinya. Dari input-input
tersebut, bagi lagi dalam kelompok Input yang mengON-kan dan Input
yang meng-OFF-kan.
Input Yg meng-ON-kan Input Yg meng-OFF-kan

Output Yg Aktif Kontinyu Output Yg Aktif Kondisional

4. Untuk Output yg aktif kondisional, buat persamaan logika output dari


input yg aktif kondisional dengan menggunakan K-Map. Setelah
selesai, setiap persamaan output dibuat dalam sebuah program Ladder.
Sedangkan untuk Output yg aktif kontinyu masukkan semua Input ON
ke bagian Set/ON dan Input OFF ke bagian Reset/OFF. Bisa memakai ladder
Set- Reset maupun ladder self holding.
5. Program ladder yang di buat, ditulis pada file ladder yg sudah
disertakan (file job_ap_id2.xgp) dan dituliskan pada bagian paling
bawah.

6. Untuk mensimulasikan di sistem mini-conveyor buka file


job_aplikasi_ID2.xpd menggunakan XP-Builder. Jalankan (run)
terlebih dahulu Simulator pada software XG5000, baru kemudian
jalankan simulasi pada XP-Builder.
5. KESELAMATAN KERJA
1. Jangan menghidupkan Power Supply trainer sebelum rangkaian selesai
2. Pastikan bahwa rangkaian percobaan telah benar dan disetujui oleh
pembimbing sebelum memasukkan daya/tegangan
3. Matikan tegangan referensi setiap kali mengganti atau mengubah
rangkaian
4. Sebelum merapikan, matikan tegangan referensi dan pastikan bahwa
semua kabel/jumper yang terhubung ke trainer telah dicabut atau
dilepaskan

Anda mungkin juga menyukai