Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PHBK

Panel ATS (Automatic Transfer Switch) dan


Panel ATS - AMF

Oleh :
I Kadek Candranata Ari Pratama 2115313033

PROGRAM STUDI D III TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BALI
2022
1.1 Rumusan Masalah :
Rumusan masalah tugas dengan judul panel ATS dan panel ATS – AMF
adalah seperti diuraikan di bawah ini:
1. Apa itu panel ATS (Automatic Transfer Switch) ?
2. Apa saja komponen yang digunakan didalam panel ATS (Automatic
Transfer Switch) ? beserta fungsinya.
3. Bagimana cara kerja dari panel ATS (Automatic Transfer Switch) ?
4. Apa yang dimaksud dengan panel ATS yang dilengkapi AMF ?
5. Apa saja komponen yang digunakan didalam panel ATS-AMF?
6. Bagaimanakah cara kerja dari panel ATS yang dilengkapi dengan AMF ?

1.2 Pembahasan

1.2.1 Pengertian Panel ATS ( Automatic Transfer Switch )


ATS atau yang lebih sering disebut dengan Automatic transfer switch
adalah proses pemindahan penyulang dari sumber tegangan utama ke sumber
tegangan yang lain secara bergantian sesuai perintah pemograman. ATS adalah
pengembangan dari COS atau biasa disebut dengan change over switch perbedaan
dari keduanya adalah ATS sudah di operasikan secara otomatis sedangkan COS
masih dioperasikan secara manual.
Pada dasarnya pembuatan ATS merupakan suatu proses memainkan
penalaran logika matematika dengan merangkaikan beberapa alat seperti Relay,
Timer, Kontaktor, dan MCB. Alat - alat tersebut pada prinsipnya adalah sebagai
sakelar ataupun pemutus hubungan. Pemakaian panel ATS ini di bedakan pada
besar kecilnya pemakaian listrik. Semakin tinggi pemakaian daya listrik, tentunya
akan semakin besar pula spesifikasi komponen komponennya terutama Breaker
dan kontaktornya dan juga ukuran kabelnya.
Suatu alat pemindah (Transfer) sumber daya dari beban kesumber utama
PLN ke Genset. Jika terjadi gangguan dari sumber utama yaitu PLN maka kontrol
starting akan bekerja. Berdasarkan rangkaian kontrolnya ATS dapat dibagi dua
yaitu :
1. ATS yang menggunakan rangkaian kontrol PLC
2. ATS yang menggunakan rangkaian kontrol berbasis relay dan Time Delay
Relay (TDR).
1.2.2 Komponen – Komponen Di Panel ATS (Automatic Transfer Switch)
a) Time Delay Relay (TDR) 220V
Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus.
Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis
timer akan mengunci dan membuat NO menjadi NC dan kontak NC
menjadi NO.
Fungsi timer AC 220V ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan
yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mengatur waktu
hidup atau mati dari kontaktor, dimana kontaktor inilah yang nantinya
menghubungkan beban dari GENSET dan beban dari PLN. Kumparan
pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus. Apabila telah
mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis timer akan
mengunci dan membuat kontak NO menjadi tertutup dan NC menjadi
terbuka.[2]

Gambar 2. TDR dan kontaknya


b) Magnetik Kontaktor
Magnetic Contactor (MC) adalah sebuah komponen yang berfungsi
sebagai penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan
menggunakan daya minimal. Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa
kontak Normally Open (NO) dan beberapa Normally Close (NC).
Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat
kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya
yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam
keadaan bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang
apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-
kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang
dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang
paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk penutupan dan
pembukaan rangkaian listrik.[2]
Gambar 3. Magnetik Kontaktor 220V AC
c) Relay MK2P 220VAC/VDC
Relay terdiri dari koil dan kontak, bila koil mendapat energi listrik akan
timbul gaya ektromagnetik yang akan menarik armature yang berpegas,
kontak akan menutup sehingga dapat mengaliri arus. Fungsi relay ini
dalam panel ATS ialah digunakan sebagai pengunci dari time delay relay
(TDR).

Gambar 1. Relay dan kontak relay

d) Miniature Circuit Breaker (MCB)


MCB bekerja dengan cara pemutusan hubungan yang disebabkan oleh
aliran listrik lebih dengan menggunakan electromagnet/bimetal. cara kerja
dari MCB ini adalah memanfaatkan pemuaian dari bimetal yang panas
akibat arus yang mengalir untuk memutuskan arus listrik. Cara mengetahui
daya maksimum dari MCB adalah dengan mengalikan kapasitas dari MCB
tersebut dengan 220VAC. Beberapa kegunaan MCB : x Membatasi
Penggunaan Listrik x Mematikan listrik apabila terjadi hubungan singkat
(korslet ) x Mengamankan Instalasi Listrik x Membagi rumah menjadi
beberapa bagian listrik, sehingga lebih mudah untuk mendeteksi kerusakan
instalasi listrik.[2]
Gambar 4. Miniature Circuit Breaker (MCB)

e) Main Auto Selector Switch


Jika sistem bekerja secara manual, maka operator yang menentukan
sumber daya listrik utama dari mana yang akan digunakan, sumber dari
PLN atau dari genset. Namun jika sistem otomatis yang dipilih maka panel
bekerja secara otomatis yang dikontrol oleh relay.

Gambar 5. Main Auto


Selector Switch
f) Terminal Block
Suatu alat kelengkapan dalam sistem pengawatan yang fungsinya sebagai
penghubung antar kabel. Kabel yang masuk dan keluar dari box panel
harus melalui terminal ini.

Gambar 6. Terminal block


g) Lampu Indikator
Lampu indikator digunakan sebagai penanda pada panel dari mana arus
yang digunakan. Pada alat ini lampu yang digunakan adalah lampu dengan
tegangan 220VAC dan berdiameter 22mm. Untuk indikator sumber
tegangan dari PLN digunakan lampu yang berwarna hijau, dan sumber
dari genset menggunakan lampu indikator yang berwarna merah.
Gambar 7. Lampu indikator
h) Panel Box
Panel Box panel ini terdiri dari box utama untuk komponen–komponen
yang dipasang di dalam dan pintu sebagai cover serta tempat interaksi dan
pemantauan indikator.

Gambar 8. Panel Box [1]


i) Alat Ukur
Alat ukur yang dipasang pada bagian indikator meliputi ; ampermeter,
voltmeter. Fungsi dari voltmeter untuk mengetahui besarnya tegangan,
sedangkan ampermeter berfungsi untuk mengetahui besarnya arus yang
mengalir ke beban.
Gambar 9. Alat ukur Amper meter
Sumber: https://id.wikipedia.org

j) Current Transfomer (CT)


Current transformer (CT) merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
mengurangi arus tegangan bolak-balik (AC) dari ratusan ataupun ribuan
ampere menjadi lebih rendah dan dapat digunakan. CT biasanya
disambungkan ke alat ukur untuk mengukur arus dengan alasan
keamanan.

Gambar 10. Current Transfomer

1.2.3 Cara Kerja ATS (Automatic Transfer Switch)


Jika sumber listrik utama PLN mengalami gangguan/ pemadaman, dengan
system yang telah dirancang maka genset (generator set) pada sumber listrik
cadangan bekerja dan menggantikan sumber listrik utama. Apabila sumber listrik
utama PLN sudah bekerja kembali secara langsung sumber cadangan akan
diputuskan dan beban/konsumen menggunakan sumber listrik utama PLN.
Panel ATS ini juga dilengkapi dengan system keamanan fuse dan relay. System
pengoperasian panel ini sangatlah mudah, karena panel sudah tersetting
sedemikian rupa, sehingga pada waktu power PLN hilang, kemudian genset akan
hidup, maka power dari genset akan langsung menggantikan power PLN yang
hilang.
Demikian juga bila power PLN sudah masuk kembali, maka power PLN tersebut
akan langsung menggantikan power Genset.

1.2.4 Pengertian Panel ATS-AMF


Panel ATS (Automatic Transfer Switch) – AMF (Automatic Main Failure)
merupakan rangkaian elektrik panel yang bekerja secara otomatis menghidupkan
dan mematikan listrik. Jadi ATS berfungsi untuk mengontrol dua sumber aliran
listrik ketika adanya pemutusan listrik secara mendadak maka panel ATS akan
memindahkan listrik dari sumber lain seperti Genset. Sedangkan, AMF ini
berfungsi untuk memberikan sinyal untuk menghidupkan dan mematikan genset
secara otomatis.

1.2.5 Komponen Komponen didalam Panel ATS – AMF


Untuk komponen yang digunakan didalam panel ATS – AMF hampir sama
dengan panel ATS hanya saja untuk panel ATS – AMF ditambahkan alat yaitu :

1. Relay Control Fasa (RCP)


Relay control fasa(RCP) adalah suatu pengaman instalasi listrik akibat
kehilangan salah satu fasa, kesalahan urutan fasa, dan ketidakseimbangan
beban antar tiga fasa yang terlalu besar. Selain itu RCP juga digunakan
sebagai pengaman motor terhadap ketidakseimbangan fasa dan arah
putaran motor terbalik.
RCP ini mempunyai kontak input sebanyak empat dengan tegangan input
maksimum 400Volt dan kontak output yang berupa saklar NO dan NC
dengab arus 8 Ampere , tegangan maksimum 250 Volt, suhu operasinya -
5° sampai 55°C.

Gambar 11 Relay Control Panel

1.2.6 Cara Kerja dari Panel ATS – AMF


Prinsip kerja dari panel ini ialah penggabungan atau kombinasi untuk
pertukaran sumber listrik baik dari PLN ke genset maupun sebailknya,
bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba tiba padam maka AMF
memberikan sinyal ke genset untuk hidup sekaligus memberikan proteksi
terhadap system genset, baik proteksi tehadap mesin/ engine yang berupa
pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekana minyak pelumas (low oil
preasure) maupun kondisi temperature mesin serta media pendinginnya.
Apabila parameter yang diamankan melebihi batas normal maka tugas
ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF
bertugas untuk memberhentikan kerja mesin. Apabila generator set yang
dijalankan beroperasi dengan baik, berikutnya ATS bertugas memindahkan
sambungan dari sebelumnya tersambung dengan PLN dipindahkan secara
otomasti kesisi genset sehingga aliran listrik bisa tersambung ke sisi
pengguna.
Kemudian pada saat sumber listrik PLN kembali normal maka ATS
mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi
utama dan disusul dengan AMF yang memberikan sinyal ke genset untuk
berhenti beroperasi.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil rumusan masalah dan pembahasn tugas dengan judul panel
ATS dan panel ATS-AMF dapat disimpulakn sebagaimana terurai dibawah ini.
1. Panel ATS merupakan proses pemindahan sumber listrik dari sumber
listrik utama PLN ke sumber listrik yang lain misalnya genset secara
bergantian. ATS (automatic Transfer Switch) adalah pengembangan dari
COS (change Over Switch) yang dimana ATS kendali kerja dilakukan
secara otomatis, sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara
manual.
2. Komponen yang digunakan didalam panel ATS meliputi : MCCB, MCB,
relay, maknetik kontaktor, TDR, indikator lamp, alat ukur (Amp meter,
volt meter, frekuensi meter), CT, terminal block, box panel
3. Prinsip kerja panel ATS ialah bilamana sumber listrik utama PLN
mengalami gangguan/ pemadaman, dengan system yang telah dirancang
maka genset (generator set) pada sumber listrik cadangan bekerja dan
menggantikan sumber listrik utama. Apabila sumber listrik utama PLN
sudah bekerja kembali secara langsung sumber cadangan akan diputuskan
dan beban/konsumen menggunakan sumber listrik utama PLN. Demikian
juga bila power PLN sudah masuk kembali, maka power PLN tersebut
akan langsung menggantikan power Genset.
4. Panel ATS – AMF ialah kombinasi Panel ATS (Automatic Transfer
Switch) – AMF (Automatic Main Failure) merupakan rangkaian elektrik
panel yang bekerja secara otomatis menghidupkan dan mematikan listrik.
Jadi ATS berfungsi untuk mengontrol dua sumber aliran listrik ketika
adanya pemutusan listrik secara mendadak maka panel ATS akan
memindahkan listrik dari sumber lain seperti Genset. Sedangkan, AMF ini
berfungsi untuk memberikan sinyal untuk menghidupkan dan mematikan
genset secara otomatis.
5. Prinsip kerja dari panel ATS – AMF ialah apabila sumber tegangan utama
PLN dalam kondisi padam maka ATS secara otomatis mengubah posisi
yang awalnya terhubung dengan PLN diubah ke sumber tegangan yang
lain seperti Generator Set (Genset). Kemudian pada saat bersamaan juga
AMF memberikan sinyal ke Genset untuk hidup sekaligus AMF
memberikan proteksi ke system genset, baik proteksi tehadap mesin/
engine yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekana
minyak pelumas (low oil preasure) maupun kondisi temperature mesin
serta media pendinginnya. Selanjutnya ketika sumber tegangan PLN
(main) hidup kembali maka ATS langsung menggantikan posisi genset
dan AMF memberikan sinyal ke genset untuk berhenti beroperasi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Rizaldi, Riki; Djufri,S.Umar, PERANCANGAN ATS (AUTOMATIC


TRANSFER SWITCH) SATU PHASA MENGGUNAKAN KONTROL
BERBASIS RELAY DAN TIME DELAY RELAY (TDR): Journal of Electrical
Power Control and Automation, Volume 1, Nomor 2, Desember 2018, (Halaman
59-64)

[2] Susanto, Eko, Automatic Transfer Switch (Suatu Tinjauan), Jurnal Teknik
Elektro Vol. 5 No. 1 Januari - Juni 2013
[3] Jondra, Wayan; Widharma, IGS; Sunaya, Nengah, Performance Insulator
Cover Type : YSL-70-AP Post Voltage Break Down Test, Logic : Jurnal Rancang
Bangun dan Teknologi, [S.l.], v. 20, n. 2, p. 95-98, july 2020.

Anda mungkin juga menyukai