Anda di halaman 1dari 12

Kompetensi Dasar

Menggambar simbol-simbol rangkaian kendali listrik


Tujuan Pembelajaran

1. Setelah siswa diberikan contoh gambar rangkaian control listrik, peserta didik dapat
mengidentifikasi symbol komponen kendali listrik.
2. Setelah siswa diberikan contoh gambar rangkaian kendali listrik siswa dapat
menjelaskan simbol komponen listrik.
3. Setelah siswa diberikan contoh gambar rangkaian kendali listrik, peserta didik
dapat mengidentifikasi komponen listrik.
4. Setelah siswa diberikan contoh gambar rangkaian kendali,peserta didik dapat
merencanakan rangkaina kendali listrik

Simbol- Simbol Sistem Kendali Listrik


Sebelum kita masuk kedalam dasar rangkaian control listrik, mungkin anda
pernah melihat proses produksi pada sebuah perusahaan pabrik, seperti produksi produk
snack, minuman, barang dan lain-lain di media televisi m aupun media online, lalu apa yang
terlintas di pikiran anda ketika melihat proses produksi tersebut?
Sebagai seorang calon teknisi, anda harus dapat memperhatikan perangkat atau alat-
alat yang digunakan dalam proses produksi tersebut. Sebagian besar perangkat tersebut
merupakan rangkaian control yang dapat m emproses bahan m entah m enjadi sebuah
produksi jadi yang dapat kita nikmati.
Jadi dengan rangkaian kendali, sebuah industry dapat terus m emproses bahan atau
material olahan yang tidak hanya m akanan atau minum an, ada juga pengolahan kayu,
produksi otomotif, farmasi, bahan kebutuhan pokok, bahan bangunan dan masih banyak
lagi,. Apa yang di kendalikan pada system nya? Pada bab ini akan dibahas gambar
rangkaian kendali listrik
1. Pengertian Kendali Listrik
Rangkaian kendali listrik adalah kumpulan komponen-komponen listrik yang disusun
dengan tujuan untuk mengendalikan suatu peralatan maupun mesin-mesin listrik
dengan ketentuan yang telah disesuaikan dan disepakati. Didalam semtem kendali
listrik terdapat beberapa rangkaian diantaranya rangkaian utama, rangkaian control
arus, dan rangkaian pengawatan.

Rangkaian utama adalah gambaran rangkaian beban dan kotakkontak utama


kontaktor serta kontak breaker dan komponen pengaman yang dihubungkan ke
arus beban.
Rangkaian kontrol arus adalah rangkaian untuk pengatur operasi kontaktor
dan relay atau pengaturan arus pengoperasian kumparan operasi kontaktor dan
kumparan pengaktif relay melalui kontak bantu dan kontak relay
Rangkaian pengawatan adalah ganbungan dari rangkaian utama dan rangkaian
kontrol, dengan kata lain rangkaian lengkap dari rangkaian kontrol motor.

2. Simbol-simbol Komponen Kendali Listrik

Sebelum masuk pada symbol-symbol komponen system kendali listrik,dari


gambar kerja system kendali di atas, apakah anda sudah mengetahui gambaran
symbol dan komponen apasaja yang terdapat dalam gambar kerja di atas? Apabila
masih kurang paham terkait symbol dan kompomponen system kendali apa saja, yuk
kita pelajari ke tahap selanjutnya!
a) MCB

Gambar 1.2 Bentuk MCB 1 Fasa dan 3 Fasa

Gambar 1.3 Simbol MCB 1 Fasa dan 3 Fasa

Pada dasarnya fungsi dari MCB ini adalah untuk memutus aliran listrik rumah
dan gedung ketika arus listrik yang mengalir melebihi kapasitas MCB. Maka dari itu
pasti tertera spesifikasi kapasitas rating MCB seperti MCB rating 2A, 4A, 6A dan
seterusnya. Akan tetapi untuk lebih detailnya lihat penjelasan di bawah ini :
• Memutus arus listrik ketika terjadi korsleting
Korsleting ini bisa terjadi dikarenakan kutub positif dan negatif kabel listrik
terhubung atau ada komponen elektronik yang rusak.
Ketika terjadi korsleting maka arus listrik akan melonjak secara drastis, maka dari
itu MCB akan langsung memutus arus rangkaian listrik tsb.
• Memutus arus listrik ketika terjadi beban berlebih
Beban berlebih ini terjadi ketika arus listrik yang mengalir melebihi batas yang
ditetapkan MCB. Misalkan pada MCB rating 6 Ampere, apabila arus yang mengalir
pada MCB tersebut lebih dari 6 A maka MCB akan memutus rangkaian listrik.
Beban berlebih ini terjadi dikarenkan kebutuhan arus listrik pada peralatan
elektronik yang terlalu besar dan tidak sesuai dengan rating MCB yang digunakan
b) Push Button

Gambar 1.4 Simbol dari Push Button NO(Normaly Open), NC (Normaly Close),
NO/NC Puh Button gabungan

Gambar 1.5 Bentuk Push Button NC( Merah) dan NO (Hijau)


Push Button atau tombol tekan adalah bentuk saklar yang paling umum dari
pengendali manual yang dijumpai di industri. Push button NO (Normally Open)
menyambung rangkaian ketika tombol ditekan dan kembali pada posisi terputus ketika
tombol dilepas, biasanya digunakan untuk tombol start. Tombol tekan NC (Normally
Closed) akan memutus rangkaian apabila tombol ditekan dan kembali pada posisi
terhubung ketika tombol dilepaskan, biasanya sering digunakan untuk instruksi stop.
Ada juga tombol tekan yang memiliki fungsi ganda, yakni sudah dilengkapi oleh dua
jenis kontak, baik NO maupun NC. Jadi tombol tekan tersebut dapat difungsikan
sebagai NO, NC atau keduanya. Ketika tombol ditekan, terdapat kontak yang terputus
(NC) dan ada juga kontak yang terhubung (NO).
c) Kontaktor

Gambar 1.6 Bagian-bagian Komponen Kontaktor

Koil Kontaktor Kontak Utama Kontak Bantu


Gambar 1.7 Simbol Kontaktor ada 3 Bagian yaitu Koil Kontaktor , Kontak Utama
dan Kontak Bantu
Cara kerja kontaktor - Magnetic contactor atau biasa disebut kontaktor
merupakan sebuah unit yang memanfaatkan kumparan magnet sebagai saklar.
Umumnya sebuah kontaktor terdiri dari point A1 dan A2 (coil), kontak bantu NC dan
NO sebagai pengendali dan 3 buah kontam NO utama. Magnetic kontaktor biasanya
digunakan sebagai kontak sumber tegangan listrik 3 phasa seperti motor, heater dll.
Logika sederhananya: ketika arus listrik R S T dari sumber di lewatkan
kontaktor bagian L arus tidak akan dapat menuju ke bagian T atau sampai ke beban
apabila koil tidak aktif, karena kontaktor menggunakan kontak NO.
Untuk mengaktifkan kontaktor, maka harus ada arus pada koil ( A1 dan A2) lalu koil
atau kumparan pada kontaktor akan berubah menjadi magnet sehingga menarik
kontak utama kontaktor yang awalnya NO (normally open) menjadi NC (normally
close) sehingga arus RST dapat mengalir ke beban atau device yang diinginkan.
d) Thermal Overload Relay (TOR)

Gambar 1.8 Bentuk Fisik Thermal Overload Relay

Gambar 1. 9 Simbol Komponen Thermal Overload Relay (TOR)


Thermal Overload Relay (TOR) adalah sebuah alat elektronik untuk
mengamankan beban lebih Overload bedasarkan suhu Thermal yang
mempunyai relay untuk memutuskan sebuah rangkaian kontrol seperti direct
online dan start delta untuk mengoperasikanya biasanya hanya menggunakan push
button Start / Stop.
Thermal Overload Relay bekerja saat suhu pada dalam TOR tersebut
terpenuhi, jadi TOR ini terdapat sebuah settingan berapa maksimum amper untuk
melakukan trip jika ampere tersebut sudah terpenuhi. Didalam TOR tersebut ada
sebuah Bimetal Element yang menjadi panas saat ampere beban sudah
melebihi ampere settingan TOR.
Thermal Overload Relay (TOR) berfungsi sebagai pengaman beban lebih pada
sebuah rangkaian kontrol Direct Online maupun Star Delta, jadi motor yang dikontrol
tidak akan terbakar disaat beban lebih motor tersebut akan mati.
e) Time Delay Relay (TDR)

Gambar 1.10 Bentuk Fisik Time Delay Relay

Gambar 1.11 Bentuk Input kaki-kaki dari TDR


TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau relay penunda
batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama instalasi yang
membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Fungsi dari peralatan kontrol ini
adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer ini
dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk
merubah sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.
Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja
menggunakan induksi motor dan menggunakan rangkaian elektronik. Timer yang
bekerja dengan prinsip induksi motor akan bekerja bila motor mendapat tegangan AC
sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta menutup kontak secara mekanis
dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian
R dan C yang dihubungkan seri atau paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh
kapasitor, maka relay akan terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan
besarnya pengisian kapasitor.
Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan (Coil) dan bagian
outputnya sebagai kontak NO atau NC. Kumparan pada timer akan bekerja selama
mendapat sumber arus. Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka
secara otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC
menjadi NO.
Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya merupakan
kaki coil sebagai contoh pada gambar di atas adalah TDR type H3BA dengan 8 kaki
yaitu kaki 2 dan 7 adalah kaki coil, sedangkan kaki yang lain akan berpasangan NO
dan NC, kaki 1 akan NC dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8
akan NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda
tergantung dari jenis relay timernya.

f) Motor

Gambar 1.12 Motor Listrik 3 Fasa

Gambar 1. 13 Simbol komponen motor listrik


Bagaimana cara kerja motor induksi tiga fasa
Prinsip kerja motor tiga fasa ini sebenarnya sangat sederhana. Ketika sumber
tegangan tiga fasa diterapkan ke kumparan stator, medan magnet yang berputar akan
dihasilkan pada kecepatan tertentu. Besarnya kecepatan dapat diukur dengan
menggunakan rumus Ns = 120 f / P. Diantaranya, Ns adalah kecepatan, f adalah
frekuensi sumber, dan P adalah kutub magnet motor.
Perlu diperhatikan bahwa medan putar stator akan memotong batang
penghantar pada rotor, sehingga gaya gerak listrik induksi akan muncul pada batang
penghantar pada rotor tersebut. GGL akan menghasilkan arus (I) dan gaya (F) pada
rotor. Untuk menghasilkan gaya gerak listrik induksi, harus ada perbedaan antara
kecepatan medan magnet putar pada stator (ns) dan kecepatan putar pada rotor (nr).
Prinsip Kerja Motor Induksi
Motor induksi tiga fasa sering dijumpai motor. Mengingat hal ini sangat
penting untuk dipahami, maka saya ingin menulis tentang motor induksi tiga fasa.
Prinsipnya semua motor itu sama, baik 1 HP maupun 100 HP. 1 fase atau 3
fase. Itu selalu berisi komponen utama. Padahal, motor satu fasa memiliki kapasitor
tambahan, sedangkan motor tiga fasa memiliki bentuk kotak persimpangan yang
berbeda.
Bagian motor induksi
1. Rotor
Rotor adalah bagian motor yang berputar. Rotor dapat diputar oleh dua sumber
energi yaitu energi mekanik dan energi listrik.
2. Stator
Stator terdiri dari satu atau lebih kumparan yang menghasilkan efek
elektromagnetik pada rotor sehingga rotor dapat berputar.

3. Kotak persimpangan
Pahami salah satu bagian penting dalam menghidupkan motor. Kotak
persimpangan adalah "soket" yang bertanggung jawab untuk menghubungkan arus
dari sumber listrik ke motor. Di kotak persimpangan, pengaturan starter bintang atau
delta dapat dibuat. Pengaturan asterisk atau incremental mengacu pada informasi yang
tercetak pada pelat nama motor. Ada belitan di kotak persimpangan.Jika Anda sering
melihat format U1-V1-W1 dan W2-U2-V2, maka disinilah tempatnya.
g) Emergency Stop

Gambar 1.14 Bentuk fisik emergency Stop yang sering digunakan pada bidang
kerja

Gambar 1.15 Simbol Emergency Stop Normaly Close,dan simbol Emergency Stop NO
Emergency Stop adalah sebuah Equipment mesin yang di rancang sebagai alat
perlengkapan safety yang di gunakan untuk mematikan mesin secara darurat pada saat
kondisi mesin running atau untuk mematikan mesin agar tidak bisa running pada saat
ada perbaikan mesin oleh Teknisi Mesin.
Adapun tujuan utama mengapa Sebuah mesin produksi harus di pasang
Emergency Stop Mesin adalah sebagai berikut :
1) Untuk Mematikan Mesin Pada saat ada Perbaikan Mesin.
2) Untuk Mematikan Mesin secara Tiba - Tiba pada saat Kondisi Running.
h) Pilot Lamp

Gambar 1.16 Bemtuk fisik lampu indikator pilot lamp

Gambar 1.17 Simbol lampu indikator pilot lamp


Pilot lamp adalah sebuah lampu indikator yang menandakan jika pilot lamp ini
menyala, maka terdapat sebuah aliran listrik masuk pada panel listrik tersebut. Pilot Lamp
merupakan sebuah bagian penting dari Komponen Panel Listrik.
Prinsip Kerja Pilot Lamp ,Pilot lamp bekerja ketika ada tegangan masuk ( Phase -
Netral ) dengan menyalanya sebuah lampu atau led pada pilot lamp. Tegangan Kerja Pada
Pilot Lamp tersebut mempunyai banyak tegangan kerja untuk bisa menyalakan sebuah pilot
lamp.
24 V AC/DC
110 … 120 V AC
230 … 240 V AC
Pilihan Warna pada Pilot Lamp,Warna sangat berpengaruh untuk memudahkan
manusia untuk menganalisa sebuah informasi, dalam pilot lamp ada beberapa warna yang
sudah distandartkan untuk sebuah indikator panel listrik. Berikut macam-macam warna pada
pilot lamp.
Putih, Hijau , Merah ,Jingga atau kuning, Biru
Soal – Soal dan Tugas
1. Gambarlah symbol komponen system kendali pada buku gambar dengan format
pengerjaan seperti pengerjaan symbol elektronika! Adapun Simbol yang akan
Digambar
a) MCB 1 Fasa
b) MCB 3 Fasa
c) Push Button NC
d) Push Button NO
e) Koil kontaktor
f) Kotak Utama Kontaktor
g) Kotak Bantu Kontaktor
h) Emergency Stop NC
i) Emergency Stop NO
j) Pilot Lamp (Lampu Indikator)
NB : Dikerjakan di buku gambar dengan menggambar diharuskan menggunakan alat bantu
penggaris agar gambar tidak terjadi garis melengkung/bengkong.

Anda mungkin juga menyukai