Anda di halaman 1dari 12

DOKUMEN PERCOBAAN

STARTING MOTOR INDUKSI 3 Phase


METODE STAR-DELTA

Untuk Memenuhi Tugas dari Mata Kuliah


Laboratorium Desain Instalasi I
Semester I

Oleh :
MUHAMMAD IRSYAD AL MAJID
NIM. 2231120074
TANGGAL, 15 NOVEMBER 2022

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK DAN SISTEM KELISTRIKAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2022
STARTING MOTOR INDUKSI 3 PHASE
SISTEM FORWARD REVERSE
A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah agar dapat merancang, merakit, dan
mengoperasikan rangkaian Starting Motor Induksi 3 Phasa Sistem Star-Delta,
dengan mengoperasikan Motor Induksi 3 Phasa menggunakan maknetik kontaktor,
tombol push button on dan off.

B. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam melaksanakan praktikum rangkaian Starting Motor Induksi 3 Phasa, dengan
menggunakan Kontaktor dengan Sistem Forward Reverse, perlu dijelaskan hal-hal
sebagai berikut :

Definisi Instalasi Tenaga


Instalasi Tenaga merupakan suatu instalasi listrik yang bebannya merupakan
komponen Tenaga (Motor). Rangkaian instalasi Tenaga terdiri dari beberapa
komponen listrik yang saling terhubung dari sumber listrik ke beban yang
terletak pada suatu tempat ataupun ruangan tertentu

Peralatan Instalasi Tenaga (Sumber Listrik, MCB 3 Phasa, Kontaktor Magnetik,


Push Button ON dan OFF, TOR (Termal Overload Relay), Motor 3 Phasa)

MCB merupakan kependekan dari Miniature Circuit Breaker


(bahasa Inggris). Biasanya MCB digunakan oleh pihak PLN untuk
membatasi arus sekaligus sebagai pengaman dalam suatu instalasi listrik.
MCB berfungsi sebagai pengaman hubung singkat (konsleting) dan juga
berfungsi sebagai pengaman beban lebih. MCB akan secara otomatis
dengan segera memutuskan arus apabila arus yang melewatinya melebihi
dari arus nominal yang telah ditentukan pada MCB tersebut. Arus nominal
yang terdapat pada MCB adalah 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A,
32A dan lain sebagainya.

MCB 3 Phase

Setelah mengetahui satuan-satuan listrik diatas mari kita lanjutkan


apa yang dimaksud dengan MCB dan apa sebenarnya fungsi dari
MCB. Jelas sekali MCB memiliki fungsi yang sangat fital dalam
suatu instalasi listrik, bila MCB memang tidak memiliki fungsi maka tidak
akan mungkin jika dipasang dalam suatu instalasi. MCB sendiri terdiri dari
MCB 1 Phasa, 2 phasa dan 3 phasa. Pada dasarnya MCB 2 phasa adalah
gabungan dari dua buah MCB 1 phasa, sedangkan MCB 3 phasa merupakan
gabungan tiga buah dari MCB 1 phasa.
2. Push Button ON dan OFF

Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar


sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran
arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja
unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau
pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak
ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal.

Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya


memiliki 2 kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini
menjadi sangat penting karena semua perangkat listrik yang memerlukan
sumber energi listrik pasti membutuhkan kondisi On dan Off.
Karena sistem kerjanya yang unlock dan langsung berhubungan
dengan operator, push button switch menjadi device paling utama yang
biasa digunakan untuk memulai dan mengakhiri kerja mesin di industri.
Secanggih apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem kerjanya tidak
terlepas dari keberadaan sebuah saklar seperti push button switch atau
perangkat lain yang sejenis yang bekerja mengatur pengkondisian On dan
Off.
Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan,
push button switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close)
dan NO (Normally Open).

NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi


normalnya terbuka (aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol
saklar ditekan, kontak yang NO ini akan menjadi menutup (Close) dan
mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak NO digunakan
sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit (Push Button ON).
NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi
normalnya tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push
button ditekan, kontak NC ini akan menjadi membuka (Open), sehingga
memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan sebagai pemutus atau
mematikan sistem circuit (Push Button Off).

3. TOR (Termal Overload Relay)

Thermal Overload Relay adalah komponen pengaman kontaktor


utama yang melindungi rangkaian motor listrik dari arus berlebih.
Komponen utama dari gerbang adalah bimetal, dua bahan logam yang
memiliki koefisien muai berbeda.
Jika ada panas, dua logam memuai untuk membengkokkan diri jika
arus yang mengalir ke bimetal terlalu tinggi.
Karakteristik ini digunakan untuk memutus arus yang mengalir.
Gerbang dipasang pada kontak utama dengan beban ke kontak utama
kontaktor.
Dengan demikian, pelat listrik dengan gerbang diisi dengan arus yang
sangat besar. Gerbang ini membengkok dan arus berhenti.
4. Kontaktor Magnetik

Magnetic Contactor adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai


penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan
daya minimal. Dapat dibayangkan Kontaktor adalah relay dengan kapasitas
yang besar. Umumnya Kontaktor terdiri dari 3 pole kontak utama dan
kontak bantu (aux. contact). Untuk menghubungkan kontak utama hanya
dengan cara memberikan tegangan pada koil Kontaktor sesuai
spesifikasinya. Komponen utama sebuah MC adalah koil dan kontak utama.
Koil dipergunakan untuk menghasilkan medan magnet yang akan menarik
kontak utama sehingga terhubung pada masing masing pole.
Magnetic Contactor atau Kontaktor AC, perangkat pengendalian
otomatis, sangat cocok untuk menggunakan di sirkuit sampai tegangan
maksimal 690v 50Hz atau 60Hz dan arus sampai 780A dari 6A dalam
penggunaannya kontaktor dengan struktur lebih simple / kompak, ukuran
kecil dan ringan, secara luas diaplikasikan dalam rangkaian pengendalian,
terutama mengendalikan motor atau perangkat listrik lainnya. Untuk
aplikasi yang lebih, Kontaktor mempunyai beberapa accessories dan yang
paling banyak dipergunakan adalah kontak bantu. Jika kontak bantu yang
telah tersedia kurang bisa dilakukan penambahan di samping atau depan.
Pneumatic Timer juga sering dipakai dalam wiring sebuah system, misalnya
pada Star Delta Starter.

Prinsip Kerja:
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open
(NO) dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor
normal, NO akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan
menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan
normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC
akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi
magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau
bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah
satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk
penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip kerja
kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :

5. Motor 3 Phase

1. Pengertian
Motor listrik merupakan seperangkat mesin yang mampu mengubah
arus listrik menjadi gaya gerak sehingga bagian rotornya dapat berputar.
Untuk dapat menjalankan fungsi ini, mesin dirangkai dengan medan listrik,
kemudian antara stator dan rotor memiliki slip. Berbeda dengan 1 phase,
motor ini memanfaatkan perbedaan dan
fasa sumber untuk menimbulkan
gerak.

2. Komponen Pembentuk
Pada motor listrik 3 phase, komponen pembentuk dibedakan menjadi 2,
yaitu stator dan rotor. Keduanya memiliki peran penting sehingga motor
listrik ini dapat mengubah arus listrik menjadi gaya gerak.

Stator
Stator berfungsi sebagai stasioner pada rotor. Umumnya, stator terdiri
dari 3 bagian, yaitu rangka, inti stator, dan belitan. Rangka terbuat dari
bahan baja yang berfungsi untuk melindungi motor. Inti stator berupa
lembaran baja yang dilapisi email yang berfungsi untuk mengurangi aus
inti. Sedangkan belitan stator terdiri dari 3 belitan dan setiap belitan terdiri
dari sekumpulan kumparan yang dihubungkan secara seri.

Adanya rangkaian tersebut menyebabkan adanya kutub perfasa yang


dibutuhkan pada proses kerja motor listrik 3 phase ini. Belitan stator ini
sendiri berfungsi sebagai pembangkit medan magnet.
Rotor
Rotor merupakan bagian yang berputar pada porosnya. Gerak ini
disebabkan adanya medan magnet. Pada motor listrik 3 phase, rotor
memiliki 2 tipe, yaitu rotor sangkar dan lilit. Rotor sangkar adalah jenis
rotor yang paling banyak digunakan pada motor listrik. Ini karena rotor
sangkar bentuknya yang lebih sederhana dan rangkainnya yang relatif
singkat. Sedangkan tipe rot or lilit terdiri dari belitan yang banyak dan lebih
rumit.
C. Rangkaian Starting Motor Induksi 3 Phase Metode Star-Delta
D. Cara Kerja Rangkaian
E. Hasil Percobaan

F. Analisa Hasil
G. Kesimpulan

H. ALAT DAN BAHAN


11.  Kabel NYA 2,5 mm
1.      Tang lancip 12.  MCB 3 Fase
2.      Tang potong
13.  MCB 1 Fase
3.      Obeng plus
14.  Kontaktor Magnetik
4.      Obeng minus
15.  TOR (Termal Overload
5.      Tang kombinasi Relay)

6.      Palu /Martil 16.  Tombol ON

7.      Paku 17.  Tombol OFF

8.      Skrup 18.  Papan

9.      Tespen 19.  Motor 3 Fasa (Star)

10.  Multimeter 20.  Terminal Kabel

I. DAFTAR PUSTAKA
http://bossmudablogger.blogspot.com/2017/02/pengertian-dan-fungsi-mcb-3-
fasa.html
https://docs.google.com/document/d/1IXf9cg_B1gp5Z4P2x0tZTvYH3uzKw46d/
edit
https://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-push-button-switch-saklar-tombol-
tekan/
https://www.anakteknik.co.id/krysnayudhamaulana/articles/mengenal-apa-itu-
thermal-overload-relay-tor-dan-fungsinya
https://www.binaindojaya.com/mengenal-motor-listrik-3-phase-dan-prinsip-
kerjanya

Anda mungkin juga menyukai