Anda di halaman 1dari 74

Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

PENGOPERASIAN
SISTEM KENDALI
ELEKTROMEKANIK-MAGNETIK

Program Keahlian:
TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

Kompetensi Keahlian:
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

(Tingkat XI)

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 1


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

MACAM MACAM TITIK KONTAK DAN SAKLAR MANUAL

A. Titik Kontak
1. Titik Kontak Jenis a (Normally Open / NO)
Titik kontak ini sebelum bekerja dalam keadaan terbuka dan bila bekerja maka titik
kontak akan menutup sehingga mengalirkan arus listrik. Titik kontak semacam ini
banyak dipakai pada Push Botton untuk tombol start karena hanya akan
mengbungkan kontak selama tombol ditekan.

(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja setelah


(terbuka) ditekan (tertutup)

2. Titik Kontak Jenis b (Normally Close / NC)


Kontak ini dalam keadaan tertutup atau terhubung sehingga mengalirkan arus listrik.
Apabila kontak ini ditekan atau bekerja, maka titik kontak akan terbuka sehingga
arus akan terputus/terhenti. Titik kontak ini banyak dipakai dalam Push Botton untuk
tombol stop karena kontaknya akan membuka, jika tombol ditekan

(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja Setelah


(tertutup) ditekan (terbuka)

3. Titik Kontak Jenis c (NO dan NC)


Titik kontak ini bekerja dengan prinsip kedua kontak diatas. Kontak ini memiliki tiga
buah titik kontak. Apabila kontak belum bekerja maka salah satu kontak akan
terhubung dengan kontak lain sedangkan kontak yang lain akan terbuka. Kontak ini
memiliki tiga buah titik kontak.

Kontak NC Kontak NC

Kontak NO Kontak NO

(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 2


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

B. Saklar Manual.
Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus listrik
yang dilakukan secara langsung oleh orang yang mengoperasikannya. Dengan kata
lain pengoperasian saklar ini langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu.
Sehingga dapat juga disebut saklar mekanis. Pada saat saklar memutus dan
menghubung, pada kontak saklar akan terjadi percikan bunga api terutama pada
beban yang besar dan tegangan yang tinggi. Karena itu gerakan memutus dan
menghubung saklar harus dilakukan secara cepat sehingga percikan bunga api yang
terjadi kecil. Dengan saklar ini motor listrik dapat dihubungkan langsung dengan
jala-jala (direct on line), atau dapat pula saklar ini digunakan sebagai starter (alat
asut) pada motor-motor listrik 3 fasa daya kecil.

1. Saklar SPST (Single Pole Single Throw Switch)

Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan satu arah, Fungsinya
untuk memutus dan menghubung saja. Saklar jenis SPST ini hanya digunakan pada
motor dengan daya kurang dari 1 PK.

2. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)


Saklar SPDT adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan dua arah hubungan.
Saklar ini dapat bekerja sebagai penukar. Pemutusan dan penghubungan hanya
bagian kutub positif atau fasanya saja.

3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)


Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya
dapat memutus dan menghubung saja.

4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 3


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan dua arah. Sakelar jenis
ini dapat bekerja sebagai penukar. Pada instalasi motor dapat digunakan sebagai
pembalik putaran motor arus searah dan motor satu fasa. Juga dapat digunakan
sebagai pelayanan dua sumber tegangan pada satu motor.

5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch)


Saklar TPST adalah sakelar dengan satu arah pelayanan. Digunakan untuk melayani
motor 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya.

6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch)


Saklar TPDT adalah saklar dengan tiga kutub yang dapat bekerja ke dua arah. Saklar
ini digunakan pada instalasi motor 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya. Juga dapat
digunakan sebagai pembalik putaran motor 3 fasa, layanan motor 3 fasa dari dua
sumber dan juga sebagai starter bintang segitiga yang sangat sederhana.

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 4


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

7. Drum Switch
Saklar Drum Switch adalah saklar yang mempunyai bentuk seperti drum dengan
posisi handle (tangkai) penggerak memutus dan menghubung berada di ujungnya.
Drum switch digunakan pada motor-motor kecil sebagai penghubung motor dengan
jala-jala (sumber tegangan). Jenis saklar ini banyak dipakai pada industri dan
perbengkelan. Drum switch biasanya dipasang pada dinding mesinnya. Pada bagian
bawah sakelar terdapat lubang untuk pemasangan pipa

8. Cam switch (saklar putar cam)


Saklar ini adalah salah satu jenis dari sakelar manual. Cam switch banyak digunakan
dalam rangkaian utama pada rangkaian kontrol. Misalnya untuk hubungan bintang
segitiga, membalik putaran motor 1 fasa atau motor 3 fasa.
Alat ini terdiri dari beberapa kontak, arah pemutaran dan sakelar akan mengubah
kontak-kontak menutup atau membuka dan beroperasi dalam satu putaran.

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 5


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

1. pemutar (handle),
2. plat dengan simbol pengoperasian,
3. mekanis yang berputar yang menentukan langkah putaran saketar.
4. terminal penghubung

9. Push Button

Push Button merupakan suatu jenis saklar yang banyak dipergunakan dalam
rangkaian pengendali dan pengaturan. Saklar ini bekerja dengan prinsip titik kontak
NC atau NO saja, kontak ini memiliki 2 buah terminal baut sebagai kontak
sambungan. Sedangkan yang memiliki kontak NC dan NO kontaknya memiliki 4 buah
terminal baut. Push button akan bekerja bila ada tekanan pada tombol dan saklar ini
akan memutus atau menghubung sesuai dengan jenisnya. Bila tekanan dilepas maka
kontak akan kembali ke posisi semula karena ada tekanan pegas.
Push Button pada umumnya memiliki konstruksi yang terdiri dari kontak bergerak
dan kontak tetap. Dari konstruksinya, maka push button dibedakan menjadi
beberapa tipe yaitu:

A. Tipe NO

Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup bila
ditekan dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka kontak
bergerak akan menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik akan mengalir.

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 6


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

B. Tipe NC
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka bila
ditekan dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak
tetap sehingga arus listrik akan terputus.

C. Tipe NC dan NO
Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol tidak ditekan
maka sepasang kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila tombol ditekan maka
kontak tertutup akan membuka dan kontak yang membuka akan tertutup.

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 7


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Pada gambar diatas, posisi push button pada kondisi normal (belum ditekan) maka lampu 1
(merah) yang akan hidup (on) dan lampu 2 akan mati (off)

Setelah ditekan, posisi push button akan berubah, sehingga lampu 1 akan mati (off)
sedangkan lampu 2 (hijau) akan hidup (on)

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 8


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

C. Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

1. Saklar elektro mekanik ( kontaktor magnet )


Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan
momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan loncatan bunga api pada alat
penghubungnya. Selain itu, dalam pengoperasian yang dapat dilengkapi dengan
beberapa alat otomatis paling mudah dengan menggunakan alat penghubung
sakelar magnet yang biasa dikenal dengan kontaktor. Kontaktor magnet adalah
suatu alat penghubung listrik yang bekerja atas dasar magnet yang dapat
menghubungkan antara sumber arus dengan muatan. Bila inti koil pada kontaktor
diberikan arus, maka koil akan menjadi magnet dan menarik kontak sehingga arus
mengalir.
Kontaktor magnet atau saklar magnet ialah saklar yang bekerja berdasarkan
kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja jika ada gaya kemagnetan. Magnet
berfungsi sebagai penanik dan pelepas kontak-kontak. Sebuah kontaktor harus
mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus
kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah
kontaktor dapat memiliki koil yang bekerja pada tengangan DC atau AC. Pada
tengangan AC, tegangan minimal adalah 85% tegangan kerja, apabila kurang maka
kontaktor akan bergetar.
Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada
kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open
= NO) dan kontak normal menutup (Normally Close = NC). Kontak NO berarti saat
kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor
bekerja kontak itu menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat
kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor
bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan.
Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih cepat sebelum kontak NO
menutup.

Pada gambar diatas, kontak 3 dan 4 adalah NC sedangkan kontak 1 dan 2 adalah
NO. Apabila tidak ada arus maka kontak akan tetap diam. Tetapi apabila arus
dialirkan dengan menutup switch maka kontak 3 dan 4 akan menjai NO sedangkan
kontak 1 dan 2 menjadi NC.

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 9


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Gambar 1 Contoh kontaktor Magnet

Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak
utama tendiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dan kontak NO dan NC.
Konstruksi dari kontak utama berbeda dengan kontak bantu, yang kontak utamanya
mempunyai luas permukaan yang luas dan tebal. Kontak bantu luas permukaannya
kecil dan tipis.
Kotaktor pada umumnya memiliki kontak utama untuk aliran 3 fasa. Dan juga
memiliki beberapa kontak bantu untuk berbagai keperluan. Kontak utama digunakan
untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk beban, misalnya
motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan
untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet,
alat bantu rangkaian, lampu lampu indikator, dan lain-lain. Notasi dan penomoran
kontak-kontak kontaktor sebagai berikut:

Notasi Jenis
Kontak Penggunaan
Huruf Angka Kontak
L1 L2 L3 1 3 5 NO Ke Jala-jala

Utama R S T

U V W 2 4 6 NO Ke Motor
- 13 14 NO Pengunci

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 10


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Notasi Jenis
Kontak Penggunaan
Huruf Angka
Kontak
Bantu 19 20
NO Fungsi Lain
31 32
Dsb

21 22
Pengaman dan
41 42 NC
Fungsi lain
dsb
-
Kumparan Magnet a - b
Notasi Huruf
(COIL) A1 - A2

1 3 5 13 21 1 3 5 13 21

2 4 6 14 22 2 4 6 14 22

Dewasa ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di bidang industri dan laboratonium.
Hal ini karena kontaktor mudah dikendalikan dari jarak jauh. Selain itu, dengan
perlengkapan elektronik dapat mengamankan rangkaian listrik.
Keuntungan menggunakan kontaktor ialah:
a. pelayanannya mudah,
b. momen kontak cepat.

Sedangkan Kerugiannya:
a. mahal harganya,
b. perawatannya cukup sukar,
c. jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja, maka kontaktor
akan lepas dengan sendirinya. Kontaktor tidak akan bekerja lagi walaupun
sakelar induk telah disambung kembali sebelum tombol start ditekan lagi.

Tidak seperti sakelar mekanis, dalam merakit dan menggunaan kontaktor harus
dipahami rangkaian pengendali (control) dan rangkaian utama. Rangkaian
pengendali ialah rangkaian yang hanya menggambarkan bekerjanya kontaktor
dengan kontak-kontak bantunya. Sedangkan rangkaian utama ialah rangkaian yang

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 11


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

khusus memberikan hubungan beban dengan sumber tegangan (jaIa-jala) 1 fasa


atau 3 fasa. Bila kedua rangkaian itu dipadu akan menjadi rangkaian pengawatan
(circuit diagram).

Gambar 2 Konstruksi Kontaktor Magnet

konstruksi umum sebuah kontaktor dapat dilihat pada gambar diatas. Kontaktor
memiliki kontak diam dan kontak - kontak yang bergerak apabila koil mendapat arus

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 12


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

dari sumber. Kontaktor akan bekerja selama koil mendapat arus. Apabila arus
terputus maka kontaktor akan kembali ke posisi semula.

2. THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR)


Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman untuk menjaga motor dari
kerusakan akibat gangguan. Thermal Overload Relay (TOR) adalah salah satu
pengaman motor dari arus yang berlebih. Bila Arus yang melewati motor terlalu
besar maka motor akan rusak, oleh sebab itu TOR akan memutuskan rangkaian
apabila ada arus yang melebihi batas beban.
Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama 2, 4, 6 sebelum ke
beban (motor). Gunanya untuk mengamankan motor atau memberi perlindungan
kepada motor dari kerusakan akibat beban lebih. Beberapa penyebab terjadinya
beban lebih antara lain:
1) terlalu besarnya beban mekanik dari motor
2) arus start yang tertalu besar atau motor berhenti secara mendadak
3) terjadinya hubung singkat
4) terbukanya salah satu fasa dari motor 3 fasa.

Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor akan mengalir pada belitan
motor yang dapat menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor. Untuk
menghindari hal itu dipasang termal beban lebih pada alat pengontrol. Prinsip kerja
termal beban lebih berdasarkan panas (temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yang
mengalir melalui elemen-elemen pemanas bimetal. Dan sifatnya pelengkungan
bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal akan menggerakkan kontak-kontak
mekanis pemutus rangkaian listrik (Kontak 95-96 membuka)

Gambar 3 Contoh TOR

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 13


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

TOR bekerja berdasarkan prinsip pemuaian dan benda bimetal. Apabila benda terkena arus
yang tinggi, maka benda akan memuai sehingga akan melengkung dan memutuskan arus.

Bimetal

Terkena Panas

Arus yang berlebihan akan menimbulkan panas, sehingga dapat membengkokkan


benda bimetal.

Untuk mengatur besarnya arus maksimum yang dapat melewati TOR, dapat diatur
dengan memutar penentu arus dengan menggunakan obeng sampai didapat harga yang
diinginkan.

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 14


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

3. TIME DELAY RELAY


Relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor
terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan
kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan
MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay, dan lain-lain.
Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagaii pengatur waktu bagi peralatan yang
dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mangatur waktu hidup atau mati dari
kontaktor atau untuk merubah sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu
tertentu.
Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja menggunakan
induksi motor dan menggunakan rangkaian elektronik. Timer yang bekerja dengan
prinsip induksi motor akan bekerja bila motor mendapat tegangan AC sehingga
memutar gigi mekanis dan memarik serta menutup kontak secara mekanis dalam
jangka waktu tertentu.
Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian R dan
C yang dihubungkan seri atau paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh
kapasitor, maka relay akan terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan
besarnya pengisisan kapasitor.
Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan dan bagian outputnya
sebagai kontak NO atau NC.

Kumparan Timer Kontak langsung Kontak Timer

Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus. Apabila telah
mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis timer akan mengunci
dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO.

4 5
6 5 4 3
3 6
3 4

2 7 2 5
2
2 1 6
1 8

8 7

7 8 1 2
INPUT

Kaki-kaki Timer Soket Timer

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 15


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya merupakan kaki koil
sebagai contoh pada gambar yaitu kaki 2 dan 7, sedangkan kaki yang lain akan
berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3.
Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut
akan berbeda tergantung dari jenis relay timernya.

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 16


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

TUGAS-TUGAS PRAKTEK

PRAKTEK 1

RANGKAIAN OFF MEMATIKAN DENGAN PUSH BUTTON


Rangkaian ini merupakan Rangkaian pengunci yang berarti walaupun tombol dilepas
kontaktor akan bekerja. Pada saat sumber tegangan dinaikkan maka lampu tanda stop
menyala (motor dalam keadaan tidak bekerja), jika tombol start ditekan, maka motor
akan bekerja dan lampu start menyala walaupun dilepas motor akan tetap bekerja.

F Keterangan :
MCB
T : Tombol (NO)
1 21
K (NC): Kontak
K (NC) Kontaktor (NC)
Push BT K : Koil Kontaktor
2 22 Lp : Lampu tanda
F : Kabel Fasa

N : Kabel Nol

A1
Lp T
K
A2
Normali Open (NO)

N T

Normali Close (NC)

Gambar 4 Rangkaian OFF Dengan Push Button

Persiapan Awal
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Keselamatan Kerja
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju praktek saat bekerja
4. pastikan bekerja pada rangkaian tidak bertegangan.

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 17


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Langkah Kerja
1. Apabila tombol T tidak di tekan, maka kontak NO terhubung dan lampu Lp menyala.
Sedangkan koil K kontaktor tidak bekerja (koil tidak mendapat sumber tegangan).
2. Jika tombol T ditekan, maka koil kontaktor akan bekerja dan menarik kontak
kontaknya, sehingga kontak NC membuka dan lampu Lp mati.
3. Lampu Lp ini akan mati tergantung lamanya kita menekan tombol T.
4. Jika tombol T dilepas lampu Lp akan menyala kembali.

PRAKTEK 2

RANGKAIAN PENGUNCI INTERLOCK


Rangkaian ini merupakan Rangkaian pengunci dalam artian walaupun tombol dilepas
kontaktor akan bekerja. Pada saat sumber tegangan dinaikkan maka lampu tanda stop
menyala (motor dalam keadaan tidak bekerja), jika tombol start ditekan, maka motor akan
bekerja dan lampu start menyala walaupun dilepas motor akan tetap bekerja.

F Keterangan :
MCB
T : Tombol (NO)
13 43 21 K (NC): Kontak
Kontaktor (NC)
K (NC) K : Koil Kontaktor
Push BT
14 44 22 Lp 1 : Lampu tanda ON
Lp 2 : Lampu tanda OFF
F : Kabel Fasa
N : Kabel Nol
A1

K T
A2 Lp 1 Lp 2
Normali Open (NO)
N
T

Normali Close (NC)

Gambar 5 Rangkaian Pengunci Interlock


Persiapan Awal
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Keselamatan Kerja

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 18


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.


2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju praktek saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian tidak bertegangan

Langkah Kerja
1. Apabila tombol Start (NO) di tekan, maka koil kontaktor akan bekerja dan menarik
kontak – kontaknya. Maka terjadilah penguncian. Artinya walaupun tombol dilepas
kontaktor akan bekerja terus menerus dan lampu tanda start akan menyala.
2. Untuk mematikannya, matikannya melalui sumber tegangan (MCB).

PRAKTEK 3

RANGKAIAN ON OFF DENGAN PENGUNCI INTERLOCK

Rangkaian ini merupakan gabungan dari Rangkaian ON OFF yang dibantu dengan pengunci.
yang artinya ketika tombol ditekan dan lampu tanda ON menyala maka walaupun tombol
ON dilepas motor akan tetap bekerja. Mematikannya yaitu dengan menekan tombol stop
dan walaupun dilepas motor tidak bekerja karena dihubungkan dengan pengunci.

F Keterangan :
MCB
T : Tombol (NO)
43 K (NC): Kontak
21
OFF Kontaktor (NC)
K (NC) K : Koil Kontaktor
44 22 Lp 1 : Lampu tanda ON
13 Lp 2 : Lampu tanda OFF
F : Kabel Fasa
ON
14 N : Kabel Nol

A1
T
K
Lp 1 Lp 2
A2 Normali Open (NO)

N T

Normali Close (NC)

Gambar 6 Rangkaian ON OFF Dengan Pengunci Interlock

Persiapan Awal
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 19


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan


4. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Keselamatan Kerja
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
3. Hindari dari terhadap sengatan listrik
4. Gunakan baju praktek saat bekerja
5. Pastikan bekerja pada rangkaian tidak bertegangan

Langkah Kerja
Apabila NO di tekan, maka arus akan mengalir pada koil sehingga menyebabkan lampu
ON menyala. Namun perbedaan disini apabila tombol dilepas lampu tidak akan mati,
karena terjadi penguncian yaitu tombol NO dihubung paralel dengan kontak NC.

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 20


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

MOTOR LISTRIK ARUS BOLAK BALIK


Konstruksi dasar sebuah motor listrik terdiri dari dua bagian pokok yaitu bagian yang
tetap (stator) dan bagian yang bergerak/beputar (rotor). Bagian stator pada motor
listrik terdiri dari pasangan kutub magnet, yakni kutub Utara dan kutub Selatan. Pada
umumnya kutub magnet pada sebuah motor adalah kutub magnet buatan yang dibuat
berdasarkan prinsip kerja elektromagnetik.

Untuk keperluan tersebut pada stator motor listrik terdapat kumparan untuk
mengalirnya arus listrik kemagnetan. Oleh karena itu kumparan tersebut disebut
kumparan kemagnetan (magnetic winding). Arus listrik yang mengalir pada kumparan
kemagnetan akan membentuk fluks magnetik utama. Kumparan kemagnetan disini
disebut juga kumparan stator karena terletak pada stator motor. Bagian rotor pada
motor listrik terdiri dari kumparan yang dialiri oleh arus listrik dari luar dan oleh karena
itu disebut kumparan tegangan (voltage winding). Arus listrik yang mengalir pada
kumparan tegangan akan membentuk arah fluks magnetik bantu . Kumparan tegangan
disini disebut juga kumparan rotor karena terletak pada rotor motor.

Kumparan rotor pada motor listrik arus bolak balik memperoleh tegangan atau arus
listrik berdasarkan jumlah fasa tenaga listrik yang digunakan. Oleh karen itu motor listrik
arus bolak balik dikenal 2 jenis motor listrik yakni motor listrik satu fasa dan motor
listrik tiga fasa.

1. MOTOR LISTRIK AC 1 FASA

Pada motor listrik AC 1 fasa, rotornya terletak dalam medan magnetik yang berubah-
ubah (bergerak) sehingga pada rotor terbentuk tegangan induksi. Tegangan induksi
menimbulkan arus listrik pada batang-batang rotor. Arus induksi pada rotor
menimbulkan medan magnetik terbentuk disekitar rotor R. Karena adanya fenomena
interaksi antara medan magnetik utama M yang berputar dan medan magnetik
terbentuk disekitar rotor R maka rotor akan berputar.
Pada saat kondisi pengasutan (starting), interaksi kedua medan magnetik (magnetik
utama M yang berputar dan medan magnetik R terbentuk disekitar rotor) belum
mampu menyebabkan berputarnya rotor. Untuk itu, diperlukan medan magnetik
bantu Aux yang fasanya berbeda fasa dengan medan magnetik M. Secara teoritis,
diharapkan kedua medan magnetik tersebut berbeda fasa 90°.
Untuk menghasilkan medan magnetik yang berbeda fasa tentunya diperlukan dua
arus listrik bolak balik yang berbeda fasa. Oleh karena itu, kumparan stator terdiri
dari dua bagian yang masing-masing disebut kumparan stator utama Z M dan
kumparan stator bantu ZAux. Pada masing-masing kumparan mengalir kuat arus listrik
utama IM dan kuat arus listrik bantu IAux. Masing-masing arus akan membentuk
medan magnetik.
Listrik arus bolak balik yang dipasok pada motor adalah listrik arus bolak balik
berfasa satu sedangkan pada kumparan stator diharapkan terbentuk dua listrik arus
bolak balik yang berbeda fasa 90°. Untuk memenuhi kondisi ini, secara praktis dapat
dilakukan dengan dua cara, yakni menggunakan kapasitor dan menggunakan
rangkaian penggeser fasa (split phase).

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 21


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

1. Motor Kapasitor
Motor kapasitor (capacitor motor) adalah motor satu fasa yang menggunakan
kapasitor sebagai penggeser fasa arus listrik bantu I Aux . Kapasitor C dipasang pada
rangkaian kumparan bantu dan dipasang secara seri dengan kumparan bantu Z Aux.
Besar impedansi kumparan bantu ZAux
sama besar dengan impedansi kumparan
utama ZM. IAux C

IM

ZM ZAux

2. Motor Penggeser Fasa

Motor penggeser fasa (split phase motor) adalah motor satu fasa yang
menggunakan kumparan Bantu ZAux sebagai penggeser fasa arus listrik bantu IAux.
Besar impedansi kumparan bantu
ZAux tidak sama besar dengan IAux
impedansi kumparan utama ZM.
IM

ZM ZAux

2. MOTOR LISTRIK AC 3 FASA

Pada dasarnya, motor listrik tiga fasa memiliki 3 (tiga) kumparan stator yang
terpisah satu dengan lainnya. Masing-masing kumparan stator terdiri atas satu ujung
masuk dan satu ujung keluar. Oleh karena itu, secara keseluruhan pada sebuah
motor litrik tiga fasa terdapat 6 (enam) ujung sisi kumparan stator. Perhatikan
gambar berikut ;

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 22


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

U1 V1 W1

a)
Z1 Z2 Z3

U2 V2 W2

b)
L1 L2 L3 N

U1 V1 W1

W2 U2 V2

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 23


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

 Kumparan Z1 mempunyai ujung masuk U1 dan ujung keluar U2.


 Kumparan Z2 mempunyai ujung masuk V1 dan ujung keluar V2.
 Kumparan Z3 mempunyai ujung masuk W1 dan ujung keluar W2.

Keenam ujung kumparan dikeluarkan dari dalam motor dan terletak pada kotak terminal
(terminal box). Keenam ujung kumparan ditempatkan 2 (dua) baris yang setiap
barisnya merupakan ujung kumparan sejenis dari ketiga kumparan. Penempatan 2 (dua)
ujung kumparan tidak pada baris yang sama. Setiap ujung kumparan ditempatkan pada
kotak terminal menggunakan mur-baut. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan cara
penghubungan ujung-ujung kumparan stator.
Sehubungan dengan keperluan tertentu, ujung-ujung kumparan stator tersebut dapat
dihubungkan dengan sumber tenaga listrik tiga fasa dalam bentuk pola tertentu, yakni
sambungan kumparan stator dalam bentuk hubungan segitiga (-delta) ataupun
hubungan bintang (Y-star).

1. HUBUNGAN SEGITIGA
Hubungan segitiga terbentuk bila dilakukan penyatuan masing-masing ujung
kumparan stator berbeda jenis dari 2 (dua) buah kumparan stator yang berlainan
sedangkan masing-masing titik simpul dihubungkan dengan masing-masing fasa dari
sumber tenaga listrik tiga fasa.
Karakteristik tegangan dan kuat arus listrik pada hubungan segitiga adalah :
Besar tegangan terbentuk pada kumparan = besar tegangan sumber
 UZ1 = U1
Besar kuat arus pada kumparan = besar kuat arus sumber / 3

I1
 I Z1 
3

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 24


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

L1 L2 L3 N

a) U1 V1 W1

W2 U2 V2

b)

L1 I1

IZ1 U1 =W2
U1 UZ1
Z1 Z
L2 3
W1 =V2
Z2
V1 =U2
L3

Keterangan

 U1 disatukan dengan W2 dan dihubungkan dengan fasa L1.


 V1 disatukan dengan U2 dan dihubungkan dengan fasa L2.
 W1 disatukan dengan V2 dan dihubungkan dengan fasa L3.

2. HUBUNGAN BINTANG
Hubungan bintang terbentuk bila dilakukan penyatuan masing-masing ujung
kumparan stator sejenis dari ketiga kumparan stator sedangkan ketiga ujung lainnya
dihubungkan dengan masing-masing fasa dari sumber tenaga listrik tiga fasa.

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 25


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

L1 L2 L3 N

U1 V1 W1

a)
W2 U2 V2

L1 I1 U1
IZ1
U1
UZ1 Z1
b)

N U2 = V2 = W2 = N

W1
L2 Z2 Z3
Gambar :
V1
L3

Keterangan ;

 U2, V2 dan W2 saling disatukan dan menjadi titik netral N.


 U1 dihubungkan dengan fasa L1.
 V1 dihubungkan dengan fasa L2.
 W1 dihubungkan dengan fasa L3.

Karakteristik tegangan dan kuat arus listrik pada hubungan bintang:

besar tegangan sumber


Besar tegangan terbentuk pada kumparan 
3

U1
 U Z1 
3

Kuat arus pada kumparan = Kuat arus sumber

 I Z1  I1

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 26


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Penggunaan hubungan segitiga ataupun hubungan bintang pada sebuah motor listrik
dilaksanakan antara lain karena
- besar tegangan sumber tersedia
- atau sistem pengasutan (starting)

Hal utama yang perlu menjadi perhatian pada penggunaan jenis hubungan yang
dilakukan adalah memperhatikan batas pemberian tegangan pada kumparan stator.
Pemberian tegangan pada kumparan stator tidak boleh melebihi batas ukur
tegangan yang telah ditentukan.
Bila sumbertegangan tersedia sama besar sedangkan jenis hubungan kumparan
stator berbeda, maka:
Besar daya listrik aktif pada hubungan segitiga = 3 x Besar daya listrik aktif pada
hubungan bintang

 P segitiga = 3 x P bintang

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 27


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

f. Rangkaian Kendali Motor Listrik 1 fasa dengan Magnetik


Kontaktor.

f.1. Rangkaian motor 1 fasa di ON kan dari 1 tempat dan di OFF kan dari 3
tempat
Penjelasan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
5. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
6. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
7. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Fungsi Kerja :

Jika MCB dinaikkan maka lampu OFF akan menyala dan tetapi rangkaian tidak
bekerja, jika S4 ditekan maka kontaktor akan bekerja dan lampu ON menyala
motorpun akan bekerja. Apabila S1, S2, atau S3 ditekan maka lampu OFF akan
menyala tetapi motor tidak bekerja
Rangkaian ini merupakan gabungan 3 buah rangkaian ON OFF dan pengunci
dengan mengembangkan rangkaian OFF untuk motor yang sedang bekerja atau
tidak bekerja.
Jika motor dalam keadaan hidup maka lampu OFF akan mati dan lampu ON akan
menyala begitupun sebaliknya.

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 28


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

1. Rangkaian Utama. 2. Rangkaian Kontrol.

R N
F
MCB
S1

S2

A1 1 3 21
S3
K K (NC)

A2 2 4 22
13

S4

14
M~
A1

K
Lp 1 Lp 2
A2

Gambar 7. Rangkaian Utama dan Kontrol Rangkaian motor 1 fasa di ON kan dari 1 tempat
dan di OFF kan dari 3 tempat

f.2. Rangkaian motor 1 fasa beroperasi secara berurutan

Penjelasan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
5. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
6. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
7. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 29


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Fungsi Kerja :

Jika MCB dinaikkan maka lampu OFF akan menyala dan tetapi rangkaian tidak
bekerja, jika S2, atau S4 ditekan maka kontaktor dari salah satu motor akan
bekerja dan lampu ON menyala motorpun akan bekerja. Apabila S1, atau S3,
ditekan maka lampu OFF akan menyala tetapi motor tidak bekerja.
Rangkaian ini merupakan gabungan masing – masing 2 buah rangkaian ON OFF
dan pengunci dengan mempunyai cara kerja yang berurutan untuk motor yang
sedang bekerja atau tidak bekerja.
Jika motor dalam keadaan hidup maka lampu OFF akan mati dan lampu indikator
ON akan menyala begitupun sebaliknya lampu OFF.

1. Rangkaian Utama.

R N

A1 1 3 A1 1 3
K K

A2 2 4 A2 2 4

M1 M2
~ ~

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 30


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

2. Rangkaian Kontrol

MCB
F

21
S1 S3

22
13 13
21
S2 S4
14 14
5 22

A1 A1

K K
A2 A2
Lp 2 Lp 3 Lp 1
N
f.3. Rangkaian motor 1 fasa beroperasi secara bergantian

Penjelasan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
5. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
6. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
7. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Fungsi Kerja
Jika MCB dinaikkan maka lampu OFF akan menyala dan tetapi rangkaian tidak
bekerja, jika S2 ditekan maka kontaktor 1 akan bekerja. Lampu OFF mati lampu
ON 1 hidup dan motor akan bekerja. Apabila S3, ditekan maka kontaktor 2
bekerja lampu OFF lampu ON 2 akan menyala dan motor 2 bekerja. Dan untuk
mematikan rangkaian ini hanya dengan menekan tombol S1 (saklar OFF).

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 31


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Rangkaian ini merupakanrangkaian yang menggunakan dua kontaktor, yang


setiap kontaktor memiliki 3 buah rangkaian (ON OFF dan pengunci) dengan
rangkaian OFF disatukan. Rangkaian ini digunakan untuk mengoperasikan dua
buah motor. Dan apabila motor dalam keadaan bekerja maka lampu OFF akan
mati dan lampu ON akan menyala. Dan untuk mengoperasikan rangkaian
tersebut diperlukan dua buah tombol yang memiliki dua fungsi (untuk
mematikan dan menghidupkan) dan dipasang secara silang (tombol ON berada
di kontaktor 1 dan tombol stop berada di kontaktor 2) serta 1 tombol OFF.

Gambar Rangkaian Utama

R N

A1 1 3 A1 1 3
K K

A2 2 4 A2 2 4

M1 M2
~ ~

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 32


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Gambar Rangkaian Kontrol

MCB
F

21
S1

22
13 13
21
S2
14 14
22
S3

A1 A1

K K
A2 A2
Lp 2 Lp 3 Lp 1
N

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 33


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

f.4. Rangkaian motor 1 fasa beroperasi secara serempak

Penjelasan Pekerjaan:

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
5. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
6. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
7. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Keselamatan Kerja:

1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.


2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Gambar Rangkaian Utama

R
N

A1 1 3 A1 1 3
K K

A2 2 4 A2 2 4

M1 M2
~ ~

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 34


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Gambar Rangkaian Kontrol

95

96
21
S1
22

13 13
S2 S3 21
14 14
22

Lp1
K1 K2 Lp2

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 35


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

f.5. Rangkaian motor 1 fasa beroperasi secara interlock

Penjelasan Pekerjaan:

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber
tegangan
5. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
6. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
7. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Keselamatan Kerja:

1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.


2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Gambar Rangkaian Utama

R
N

A1 1 3 A1 1 3
K K

A2 2 4 A2 2 4

M1 M2
~ ~

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 36


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Gambar Rangkaian Kontrol

95 95

96 96

21
S1 S3 K1
22

13 13
S2 S4
14 14

21
31 31
K2 K2
K1
22
32 32

K1 Lp1 K2 Lp2 Lp3

Gambar 8 Rangkaian Utama dan Kontrol motor 1 fasa beroperasi secara interlock

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 37


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

6. Daftar kebutuhan Alat dan Bahan

Kebutuhan Alat untuk kegiatan belajar ini adalah :

a. Obeng Minus
b. Obeng Plus
c. Tang Kombinasi
d. Tang potong
e. Tang Pengupas
f. Stripping
g. Tespen 500 V
h. Avo meter.
i. Panel Box 20 x 40 x 60 Cm
j. Steker 3 fasa Arde
k. Steker 1 fasa arde
l. Bor tangan listrik 16 mm
m. Hole Saw 25 mm, 65 mm/45 mm
n. Kunci pas set

Kebutuhan Bahan untuk kegiatan belajar ini

a. Kabel NYAM 3x2,5 mm2 Secukupnya


b. Kabel NYAF 1,5 mm2 Secukupnya
c. Skun Kabel 2,5 mm
d. Kontaktor AC 220 Volt
e. Motor Listrik 1 fasa
f. Motor Listrik 3 fasa
g. Lampu Pilot 5 W/220V warna-warni
h. Tombol Push Button NC dan NO
i. MCB 1 fasa 2 A/220 V
j. MCB 3 fasa 16 A/380 V
k. Terminal Strip
l. Rel Omega Strip Alumunium
m. Paku Skrup 3 mm, 12 mm
n. Fisher 12 mm
o. Kabel Duck 25 mm

C. Rencana Belajar Siswa 2

Kompetensi : Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektromekanik


KODE : PTL.OPS.004(1).A

Sub Kompetensi :

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 38


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

1. Mempersiapkan pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektromekanik


2. Melaksanakan pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektromekanik
3. Mengamati dan menangani masalah operasi mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
4. Membuat laporan tentang pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektromekanik

Untuk menyelesaikan bagian dari modul ini anda terlebih dahulu telah memiliki rekomendasi
pencapaian hasil belajar pada kegiatan belajar 1 sebelumnya. Setelah menyelesaikan
kegiatan belajar 2 dalam modul ini dengan hasil belajar yang telah dipersyaratkan pada
bagian ini, anda masih harus menyelesaikan 2 unit bagian lagi. Hal ini dikarenakan
penyajian modul ini dibagi dalam 4 unit bagian yaitu :

Unit 1 : Macam Macam Titik Kontak dan Saklar Manual


Unit 2 : Rangkaian Sederhana Menggunakan Kontaktor Dan Rele
Penunda Waktu TDR
Unit 3 : Rangkaian Mula Jalan Reverse –Forward Dan Pengereman
Unit 4 : Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor Dahlander

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 39


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Tangga Wakt Tempa Perubaha Paraf


l u t n G
No Kegiatan Belajar u
r
u
Rangkaian Sederhana
1 Menggunakan Kontaktor & Rele
Penunda Waktu (TDR)
Rangkaian kontaktor
A menggunakan dua tombol tekan
ON dan OF
Rangkaian operasi berurutan
B menggunakan dua kontaktor
Pengendali kelompok dengan
C bekerja bergantian
Rangkaian berurutan dengan
D pengoperasian manual
Rangkaian kontaktor bekerja
E bergantian menggunakan
kontaktor bantu
Penyalaan lampu dengan waktu
F tunda
Penyalaan lampu dengan waktu
G tunda

H Rangkaian inching/jogging

Rangkaian alat pres


I menggunakan kontaktor , tombol
tekan stop (off) dan bekerja (on)
Rangkaian kontaktor
J menggunakan penghubung
dengan penunda waktu
Rangkaian kontaktor arus kejut
K motor 3 fasa
Rangkaian kontaktor dilengkapi
L indikator gangguan
Rangkaian kontaktor
M menggunakan rele tunda waktu
membuka

N Evaluasi Kegiatan Belajar 2

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 40


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

D. Kegiatan Belajar Siswa 2


Rangkaian Sederhana Menggunakan KontaktorDan
Rele Penunda Waktu ( TDR )
1. INFORMASI
Kegiatan Belajar ini merupakan lanjutan dari kegiatan belajar pertama dan sebagai bagian
dasar dari unit-unit berikutnya, sehingga pada bagian ini akan banyak membahas tentang
penggunaan dan penerapan prinsip kerja kontaktor dan rele penunda waktu.

Topik-topik yang akan dibahas pada unit ini antara lain : Kontrol Sederhana menggunakan
Kontaktor dengan variasi tombol tekan NO dan NC, Kontrol Kontaktor bekerja bergantian
dan kontrol menggunakan rele penunda waktu.

2. TUJUAN
Setelah menyelesaikan bagian ini, diharapkan anda mampu :
1. Menyebutkan fungsi dan cara kerja kontaktor
2. Menggunakan tombol-tombol tekan pada rangkaian kontrol magnetik sederhana
3. Membuat rangkaian kontrol magnetik sederhana
4. Menyebutkan penggunaan atau aplikasi rangkaian kontrol magnetik
5. Menyebutkan cara kerja suatu rangkaian kontrol magnetik

3. KEMAMPUAN AWAL
Sebelum mempelajari unit, anda harus sudah memiliki pengetahuan tentang :
1. Macam dan jenis Kontaktor
2. Sistem penomoran Kontaktor
3. Fungsi dan cara kerja rele penunda waktu
4. Penggunaan lampu indicator.
5. Fungsi dan cara kerja rele penunda waktu
6. Prinsip motor hubung langsung dengan tegangan jala-jala

4. PERSYARATAN LULUS
Untuk lulus dari unit ini anda harus mampu menyelesaikan latihan membaca dan merangkai
gambar rangkaian yang diberikan dengan hasil di atas rata-rata 75% dari seluruh tugas
yang diberikan.

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 41


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

5. Materi Pembelajaran
Rangkaian Sederhana Menggunakan Kontaktor
dan Rele Penunda Waktu
5.1. Rangkaian kontaktor menggunakan dua tombol tekan ON dan OFF

Penjelasan Pekerjaan:

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
5. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
6. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
7. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Penjelasan Fungsi:

Jika S2 atau S3 ditekan, maka kontaktor K1 akan bekerja dan mengunci,


kemudian H1 menyala.
Kalau S1 ditekan , maka kontaktor K1 akan terputus atau terbebas dari listrik.

Gambar.9 Rangkaian kontaktor menggunakan dua tombol


tekan ON dan OFF
SMK CENDEKIA BATUJAJAR 42
Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

LATIHAN 1
Anda diminta untuk mengganti S1 dengan Saklar dan diberi dua lampu Indikator H1
dan H2 dimana H1 akan hidup, jika kontaktor sedang bekerja dan jelaskan cara kerja
rangkaian.

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 43


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

5.2. Rangkaian kontaktor menggunakan 2 tombol tekan “ON” dan 2 tombol


tekan “OFF”.
Penjelasan Pekerjaan :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
5. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
6. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
7. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Penjelasan Fungsi :
Jika tombol S3 dan S4 ditekan secara bersamaan, maka kontaktor K1 dan lampu
indikator H1 bekerja
Kontaktor K1 akan lepas dan lampu indikator H1 terputus jika tombol S1 atau
dan S2 ditekan

Gambar.10 Rangkaian kontaktor menggunakan dua tombol


tekan “ON” dan 2 tombol tekan “OFF”

LATIHAN 2
1. Sebutkan aplikasi gambar Kontaktor berikut.
2. Agar Operator bisa mengoperasikan dan memberhentikan Kontaktor K1 dari
beberapa tempat, bagaimana prinsip pemasangan tombol NO dan NC ?

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 44


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

3. Kalau kontak NC –K1, diseri dengan kontak NO-K1 pengunci. Apa yang terjadi jika
tombol S3 dan S4 ditekan, Kemudian dilepas ?

5.3. Rangkaian Operasi berurutan menggunakan dua Kontaktor

Penjelasan Pekerjaan :

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
5. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
6. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
7. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Penjelasan Fungsi :
Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 akan bekerja selama tombol S2 ditekan.
Jika tombol S3 ditekan, maka kontaktor K2 akan bekerja dan mengunci melalui
kontak K2.
Karena kontak K2 yang melayani kontaktor K1 mengunci, maka kontaktor K1
juga akan bekerja. Dengan menekan tombol S1, maka arus yang mengalir pada
lilitan K1 dan K2 terputus, sehingga kedua kontaktor akan terlepas.

Gambar .11 Rangkaian Operasi berurutan menggunakan


dua Kontaktor

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 45


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

LATIHAN 3
Penjelasan Pekerjaan :

Buatlah rangkaian sesuai dengan komponen yang telah disediakan.

Komponen dihubungkan sesuai dengan diagram rangkaian pada Gambar.12

Ikuti ketentuan keselamatan kerja.

Gambar 12 Soal Latihan 3

Coba jelaskan fungsi kerja rangkaian tersebut

.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.............................................

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 46


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

5.4. Pengendalian kelompok dengan bekerja bergantian.

Penjelasan Pekerjaan :

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
5. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
6. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
7. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Penjelasan Fungsi :
Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 akan bekerja dan mengunci. Dan jika
tombol S3 ditekan maka K2 akan bekerja kalau K1 sedang terputus. Kemudian
kalau tombol S2 dan S3 ditekan secara bersamaan, tidak akan ada kontaktor
yang bekerja.Dengan menekan S1 akan dapat memutus setiap kontaktor yang
sedang bekerja. Kedua kontaktor sangat tergantung dari tombol S2 dan tombol
S3 dan juga tergantung dari kontak K1 dan K2 yang dipasang secara berlawanan
fungsi.

Gambar 13 Pengendalian kelompok dengan bekerja bergantian

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 47


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

5.5. Rangkaian berurutan dengan pengoperasian manual

Penjelasan Pekerjaan :

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
5. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
6. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
7. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Penjelasan Fungsi :
Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 bekerja. Kontaktor K2 dapat dikerjakan
dengan jalan menekan tombol tekan S3 pada saat kontaktor K1 sudah bekerja.
Demikian juga dengan K3 dapat bekerja hanya dengan jalan menekan S4 setelah
K2 bekerja. Semua kontaktor yang sudah bekerja dapat diputuskan dengan jalan
menekan S1

Gambar 14 Rangkaian Berurutan

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 48


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

5.6. Rangkaian Penyalaan Lampu dng waktu tunda ( Perlambatan )

Penjelasan Pekerjaan :

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
5. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
6. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
7. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Keselamatan Kerja:

1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.


2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Penjelasan Fungsi :

Jika saklar S1 dihubungkan (ON), maka dengan segera kontaktor K1 bekerja,


kontak K1 menghubungkan rele penunda waktu (TDR) K3. Setelah penyetelan
waktu tunda (TDR) K3 tercapai, maka kontak K3 pada kontaktor K2 menutup.
Kontaktor K2 bekerja menghidupkan lampu H1. Dengan memutus saklar S1,
maka kontaktor K1 lepas dan la,pu H1 terputus.
TDR = Time Delay Relay = Rele penunda waktu

Gambar.16 Rangk Penyalaan lampu dng waktu Tunda

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 49


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

5.7. Pengendalian dengan waktu perlambatan untuk 2 lampu

Penjelasan Pekerjaan :

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja (Gbr 9)
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
5. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
6. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
7. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Penjelasan Fungsi :
Jika saklar S1 dihubungkan, kontaktor K1 bekerja dan lampu H1 menyala secara
bersamaan rele tunda waktu K2 bekerja.
Setelah waktu penundaan TDR K2 tercapai, maka K3 akan bekerja, lampu H1
terputus, lampu H2 terhubung. Jika S2 diputuskan, semua kontaktor akan
terlepas dan lampu H2 terputus (mati).

Gambar.17 Pengendalian dng Waktu Perlambatan

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 50


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

5.8. Rangkaian dua lampu indikator dengan penunda waktu

Penjelasan Pekerjaan :

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja (Gbr. 10)
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
5. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
6. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
7. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

Penjelasan Fungsi :
Jika tombol S2 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan bertahan (mengunci)
sekaligus memberi tegangan pada TDR K2. Melalui kontak K1, kontaktor K3 juga
akan bekerja dan lampu H2 terhubung.
Setelah waktu tunda pengaturan K2 tercapai, maka kontaktor K3 akan terputus,
demikian juga lampu H2 akan terlepas dan lampu H1 tersambung (nyala)
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 akan putus dan lampu H1 akan terputus
(mati)

Gambar .18 Rangk 2 Lampu Indikator dng Penunda Waktu

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 51


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

5.9. Rangkaian Inching/Jogging

Aplikasi rangkaian ini biasanya dipakai pada motor-motor yang perlu dijalankan
sesaat, seperti pada :
 Saat memposisikan suatu bagian alat (menyetel roda gigi atau Ban Conveyor)
 Motor-motor yang baru diireparasi perlu dijalankan sesaat
 Kaperluan balik putaran sesaat.

Penjelasan Pekerjaan :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja (Gbr. 13)
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
5. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
6. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
7. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 52


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Penjelasan Fungsi :

Jika MCB dinaikkan maka rangkaian belum bekerja, jika S1 ditekan maka
kontaktor akan bekerja dan apabila S2 ditekan maka rangkaian akan bekerja
secara Jogging/Inching.

So = Stop
S1 = Jalan (On)
S2 = Jogging / Inching

Gambar. 21 Rangkaian Inching Jogging

5.10. Pengendalian motor menggunakan kontaktor, tombol tetap stop (off)


dan masuk (on).

Penjelasan Pekerjaan :
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja (Gbr. 15)
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
5. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
6. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
7. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 53


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

2. Hindari dari terhadap sengatan listrik


3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Pastikan bekerja pada rangkaian yang tidak bertegangan listrik
Penjelasan Fungsi :
Jika tombol S2 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K1
menghubungkan motor M1 walaupun tombol S2 dilepas, kontaktor K1 tetap
bekerja dan demikian juga motor beroperasi
Dengan menekan tombol S1, maka arus listrik pada lilitan magnit K1 akan
terputus, demikian juga motor M1 akan terputus. Kalau rele arus beban lebih
motor F5 terlampaui, maka F5 yang terpasang seri dengan lilitan magnit akan
terbuka, sehingga arus lilitan kontaktor akan terputus pula.

Gambar .23 Pengendali ON - OFF

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 54


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Rangkaian Y- untuk motor 3 fasa

Penjelasan Pekerjaan

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
5. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
6. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
7. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Keselamatan Kerja:

1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.


2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Penjelasan Fungsi :

Jika tombol S2 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K1


menghubungkan lilitan motor dalam hubungan bintang dan K2 menghubungkan
dengan jala-jala. Motor beroperasi dalam hubungan bintang.
Jika tombol S2 dilepas, maka kontraktor K1 terputus dan kontraktor K3 hubungan
 bekerja. Motor beroperasi dalam hubungan segitiga.
Jika tombol S1 ditekan atau rele arus F5 bekerja,maka kontakto0r K2 dan K3
terputus dan motor terputus dari tegangan.

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 55


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Gambar.29 Rangkaian Y- untuk motor 3 fasa

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 56


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

5.1. Rangkaian Y- otomatis untuk motor 3 fasa

Penjelasan Pekerjaan :

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
4. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
5. Bila rangkaian benar, laporkan pada guru pembimbing
6. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
7. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.

Keselamatan Kerja:

1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.


2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktek saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik

Penjelasan Fungsi :

Dengan menekan tombol S2, kontraktor K1 akan bekerja dan


mengunci.Kontaktor K1 menghubung motor dalam hubungan Y dan rele penunda
waktu K2, kontaktor K3 pada jala-jala.Kontaktor K3 mengunci.setelah waktu
tunda K2 tercapai, maka arus listik lilitan K1 terputus dan hubungan Y motor
terlepas. Pada waktu kontaktor K1 putus, sekaligus akan menghubungkan
kontaktor K4, motor beroperasi dalam hubungan segitiga.
Dengan menekan tombol S1 atau bekerjanya rele arus lebih F5, maka kontaktor
akan terputus dan motor terpiah dari tegangan jala-jala.

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 57


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Gambar.31 Rangkaian Y- otomatis untuk motor 3 fasa

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 58


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

BAB III
EVALUASI

Soal test Kegiatan Belajar 1

1. Sebutkan macam-macam titik kontak !


2. Jelaskan perbedaan antara kontak NC dan kontak NO !
3. Sebutkan 4 jenis saklar manual dan gambarkan simbolnya ?
4. Sebutkan 3 macam titik kontak pada push button ?
5. Apakah kegunaan dari push button ?
6. Jelaskan keuntungan dan kerugian jika menggunakan kontaktor sebagai saklar
pengendali !
7. Apakah fungsi dari pada Thermal Overload Relay ?
8. Jelaskan prinsip dasar sehingga TOR bekerja ?
9. Sebutkan 2 jenis timer relay berdasarkan prinsip kerjanya ?
10. Gambarkan konstruksi timer relay?
11. Jelaskan konstruksi dasar motor listrik arus bolak balik!
12. Bagaimanakah formula untuk menentukan besar tegangan pada rangkaian yang
sambungannya menerapkan hubungan bintang ?
13. Bagaimanakah formula untuk menentukan besar tegangan pada rangkaian yang
sambungannya menerapkan hubungan segitiga/ delta?
14. Gambarkan rangkaian dan sambungan motor listrik yang menerapkan sistem segitiga
dan bintang !

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 59


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

KUNCI JAWABAN
1. Macam –macam titik kontak yaitu
- titik kontak jenis a (NO),
- titik kontak jenis b (NC) dan
- titik montak jenis c (NO dan NC).
2. Perbedaan NO dengan NC yaitu titik NO akan selalu terbuka dan akan menutup apabila
sedang bekerja, sedangkan titik NC akan selalu menutup dan akan terbuka apabila
sedang bekerja:
3. 4 jenis saklar manual dengan simbolnya :
- Saklar SPST (Single Pole Single Throw Switch)

- Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)

- Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)

- Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)

4. Macam –macam titik kontak pada push button yaitu


- titik kontak (NO),
- titik kontak (NC),
- titik kontak (NO dan NC).

Perbedaan NO dengan NC yaitu titik NO akan selalu terbuka dan akan menutup
apabila sedang bekerja, sedangkan titik NC akan selalu menutup dan akan terbuka
apabila sedang bekerja:

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 60


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

5. Kegunaan dari push button adalah sebagai saklar start atau stop pada instalasi motor
listrik
6. Keuntungan menggunakan kontaktor ialah:
a. pelayanannya mudah,
b. momen kontak cepat.

Sedangkan Kerugiannya:

a. mahal harganya,
b. perawatannya cukup sukar,
c. jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja, maka
kontaktor akan lepas dengan sendirinya. Kontaktor tidak akan bekerja lagi
walaupun sakelar induk telah disambung kembali sebelum tombol start
ditekan lagi.
7. Fungsi Thermal Overload Relay (TOR) adalah sebagai salah satu pengaman motor listrik
dari arus yang beban yang berlebih.
8. TOR bekerja berdasarkan prinsip pemuaian dan benda bimetal. Apabila benda terkena
arus yang tinggi, maka benda akan memuai sehingga akan melengkung dan
memutuskan arus.
9. Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja menggunakan
induksi magnet dan bekerja menggunakan rangkaian elektronik.
10. 4 5

3 6

2 7

1 8

INPUT

11. Konstruksi dasar sebuah motor listrik terdiri dari dua bagian pokok yaitu bagian yang
tetap (stator) dan bagian yang bergerak/beputar (rotor). Bagian stator pada motor
listrik terdiri dari pasangan kutub magnet, yakni kutub Utara dan kutub Selatan. Pada
umumnya kutub magnet pada sebuah motor adalah kutub magnet buatan yang dibuat
berdasarkan prinsip kerja elektromagnetik.
12. Besar tegangan pada sistem bintang yaitu :

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 61


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

besar tegangan sumber


Besar tegangan terbentuk pada kumparan 
3

13. Besar arus pada sistem segitiga adalah

Besar kuat arus pada kumparan = besar kuat arus sumber / 3

I1
 I Z1 
3

14. Sambungan dan Rangkaian sistem Bintang dan segitiga:

L L L3 N
L1 L2 L3 N
1 2

U1 V1 W1
U1 V1 W1
a) W2 U2 V2
W2 U2 V2
a)
L1 I1 U1
IZ1
U1 U I1
L1 Z1 Z1
b)
IZ1 U1 =W2
N U2 = V2 = W2 = N
U1 UZ1
Sistem Segitiga
Z ZZ W1
L2 L2 Gambar :1 32 Z3
W1 =V
Z2 2
V =U V1
b)L 1 2
3 L3

Sistem Bintang
Gambar :

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 62


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

BAB IV
PENUTUP

Modul pembelajaran ini menggunakan sistem Pelatihan berbasis kompetensi. Pelatihan


bebasis kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang diperlukan di tempet kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten.
Penekanan utamanya adalah tentang apa yang dapat dilakukan seseorang stelah mengikuti
pelatihan. Salah satu karakteristik yang paling penting dari pelatihan berdasarkan
kompetensi adalah penguasaan individu secara nyata di tempat kerja.

Dalam sistem Pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya tertuju kepada pencapaian


kompetensi dan bukan pada pencapaian atau pemenuhan waktu tertentu. Dengan demikian
maka dimungkinkan setiap peserta pelatihan memerlukan atau menghabiskan waktu yang
berbeda-beda dalam pencapaian suatu kompetensi tertentu.

Jika peserta belum mencapai kompetensi pada usaha atau pada kesempatan pertama, maka
pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta. Rencana ini memberikan
kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensinya sesuai
dengan level yang diperlukan. Jumlah usaha atau kesempatan yang disarankan adalah tiga
kali.

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta dalam mengikuti modul ini, setiap peserta
dievaluasi baik terhadap aspek pengetahuan maupun ketrampilan. Aspek pengetahuan
dilakukan melalui latihan-latihan dan ts tertulis, sedang aspek ketrampilan dilakukan melalui
tugas praktek.

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 63


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

DAFTAR PUSTAKA

Christian Mamesah dan Frans Masse P., Sistem Kelistrikan Mesin-mesin Produksi, N.59,1997

Christian Mamesah dan Frans Masse P., Penggunaan dan Pengaturan Motor-motor Listrik,
TEDC, 1993

Frans Masse P., Pengendalian Magnetik, TEDC, 1996

Abdul Kadir. Mesin Tak Serempak. Bandung : Djambatan, 1986.

Hermal, Stephen L, Alerich, Walter N. Industrial Motor Control. Delmar Publisher Inc. 1985

Steven F Jurek. Electrical Machine for Technicians and Technicians Engineers. Long Man
London, 1978.

Theraja, BL. Fundamentals of Electrical Engineering & Electronic. Ram Nagar, New Delhi,
1976.

Wildi. Teodore. Electrical Power Technology. New York. John Weley and Son, 1981.

Zuhal. Dasar Tenaga Listrik. ITB Bandung, 1972.

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 64


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

KRITERIA PENILAIAN PRAKTIK

N Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor


o
a. Sesuai yang berlaku di 3
Sekolah
Menggunakan/Memakai Pakaian kerja
b. Tidak sesuai
c. Tidak memakai
a. Sesuai yang tertera 6
b. Tersedia alat pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan
Menyiapkan Alat dengan baik
Persiapan Kerja ( Skor Maks 20)

(Kemampuan menyiapkan alat melalui c. Tersedia alat, pekerjaan


identifikasi data teknis peralatan) dapat dikerjakan tetapi
kurang lancar
d. Tersedia alat, pekerjaan tidak
dapat dikerjakan keseluruhan
I
a. Sesuai yang tertera 6
b. Tersedia bahan pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan
Menyiapkan Bahan dengan baik
c. Tersedia bahan, pekerjaan
(Kemampuan menyiapkan bahan dapat dikerjakan tetapi
melalui identifikasi data teknis bahan) kurang lancar
d. Tersedia bahan, pekerjaan
tidak dapat dikerjakan
keseluruhan
a. Disimpan pada kotak alat 5
Penempatan Alat b. Ditempatkan di atas meja
c. Berserakan

N Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor


o
II a. Sesuai ukuran gambar 3
b. Toleransi 1 – 1.5
c. Toleransi 2 – 3
Menempatkan Komponen
d. Toleransi 3 – 4
e. Toleransi 5 Cm
f. Toleransi > 5 Cm
Pemasangan Komponen a. Dipasang Kuat Rata 3
a. Dipasang Kuat Tidak Rata
b. Dipasang Kurang Kuat Rata
c. Dipasang Kurang Kuat Tidak Rata

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 65


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

a. Ujung Tumpul, Lurus dan Benar

Proses cara kerja ( Skor Maks 20)


3
b. Ujung Tajam, Lurus dan Benar
c. Ujung Tumpul, bengkok dan Benar
Pekerjaan Pipa d. Ujung Tajam, bengkok dan Benar
e. Ujung Tumpul, Lurus dan Tidak Benar
f. Ujung Tajam, bengkok dan Tidak
Benar
a. Sesuai Fungsi dan Rapi 4
b. Sesuai Fungsi Kurang Rapi
Pengawatan Rangkaian Utama
c. Tidak Sesuai Fungsi dan Rapi
d. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak Rapi
a. Sesuai Fungsi dan Rapi 4
Pengawatan Rangkaian b. Sesuai Fungsi Kurang Rapi
Kontrol c. Tidak Sesuai Fungsi dan Rapi
d. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak Rapi
a. Sesuai Fungsi dan Rapi 3
b. Sesuai Fungsi Kurang Rapi
Pengawatan Lampu Indikator
c. Tidak Sesuai Fungsi dan Rapi
d. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak Rapi

N Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor


o
a. Sesuai Gambar Rencana berdasarkan PUIL 10
b. Sesuai Gambar Rencana PUIL Kurang
diperhatikan
Pemasangan Instalasi
Hasil Kerja ( Skor Maks 30)

c. Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan


Listrik
PUIL
d. Tidak Sesuai Gambar Rencana tidak
berdasarkan PUIL
III a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar 10
Pengujian Tahanan b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah
Isolasi c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan
d. Nilai pengukuran sesuai tidak ketentuan
a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar 10
b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah
Pengukuran Arus
c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan
d. Nilai pengukuran tidak sesuai ketentuan
Mengikuti Petunjuk a. Sesuai Urutan yang logis 5
Sikap Kerja ( Skor Maks 20)

Kerja b. Tidak Sesuai Urutan yang logis

Menggunakan Alat a. Menggunakan Alat Sesuai fungsi 6


dengan Tepat b. Menggunakan Alat tidak Sesuai fungsi
c. Tidak menggunakan alat
IV a. Lebih Cepat atau Sesuai Waktu yang 9
ditentukan pekerjaan selesai dengan benar
b. Sebahagian pekerjaan belum selesai sampai
Waktu Penyelesaian
waktu yang ditentukan
c. Sebahagian besar pekerjaan belum selesai
sampai waktu yang ditentukan

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 66


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Penilaian Aspek Noninstruksional Sikap (Attitude)

Nomor Peserta :
Nama Peserta :
Topic Project Work :

Skor Perolehan
Aspek Believe (B) Evaluation (E)
No Noninstruktional Preferensi oleh Peserta Oleh Guru
BxE
Sikap (Attitude) Diklat Penguji
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Kerja Sama
2 Kedisiplinan
3 Kejujuran
4 Mengakses dan
Mengorganisasi
informasi
5 Tanggung Jawab
6 Memecahkan Masalah
7 Kemandirian
8 Ketekunan
Jumlah Perolehan
Gradiasi Nilai Tertinggi untuk Attitude adalah = 9 (Sembilan), Sehingga :

Skor Peolehan Σ (Bn x En)


Perolehan Nilai Attitude (Nat) = ------------------- x 9 = -------------- x 9
Skor Maksimum 5x5x8

Nat : …….. Jakarta, ….., ………….


Penilai 2 Penilai 1

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 67


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

( ……………………..) (…………………….)

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 68


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Penilaian Rencana Kerja

Nomor Peserta :
Nama Peserta :
Topic Project Work :

Penilaian
N
Aspek Penilaian Indikator Keberhasilan/Deskripsi YA
o TIDAK
7 8 9
1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul /Produk
memuat alasan :
a. Teknis/keterlaskanaan
b. Ekonomis
c. Kebutuhan pasar
d. Aspek sosial
1.2. Gambar/sket sesuai produk yg dibuat
a. Lengkap
b. Keterbacaan
c. Standard teknis
1 Isi Rencana Kerja
1.3. Bahan dan alat direncanakan sesuai
a. Spesifikasi/kualitas
b. Jenis
c. Jumlah
1.4. Rancangan Kerja memuat ;
a. Mekanisme kerja
b. Jadwal
1.5. Rancangan anggaran biaya meliputi
a. Revienew cost ratio (R/C Rasio)
b. Cash flow
2.1. Format Penulisan Rencana Kerja
a. Sitematika Penulisan sesuai dengan yang
Teknik ditentukan
2 Pembuatan b. Sesuai dengan Kaidah Bahasa Indonesia
Dokumen yang disempurnakan
c. Pengetikan Rapih
d. Penjilidan Rapih

Nilai Rencana Kerja (Nrk) = Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator
Npr : …….. Jakarta, ….., ………….
Penilai 2 Penilai 1

( ……………………..) (…………………….)

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 69


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Penilaian Laporan Kerja

Nomor Peserta :
Nama Peserta :
Topic Project Work :

Penilaian
N
Aspek Penilaian Indikator Keberhasilan/Deskripsi YA
o TIDAK
7 8 9
1.1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan
1.2. Proses Produksi/Jasa
a. Proses Pelaksanaan Pekerjaan
b. Alat/Bahan yang digunakan
c. Gambar Kerja
d. Hasil Yang dicapai
1 Isi Laporan e. Perhitungan Rugi/Laba
1.3. Temuan/Pengembangan
a. Faktor Pendukung dan
Penghambat
b. Rencana Tindak Lanjut
1.4. Pengorganisasian Portofolio
a. Lengkap
b. Autentik
c. Relevan
2.1. Format Penulisan Laporan
Teknik Pembuatan a. Sitematika Penulisan
2 b. Sesuai Kaidah Bahasa Indonesia
Laporan
c. Pengetikan Rapih
d. Penjilidan Rapih

Nilai Laporan (NLp) = Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator

NLp : …….. Jakarta, ….., ………….


Penilai 2 Penilai 1

( ……………………..) (…………………….)

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 70


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Penilaian Kegiatan Kulminasi (Presentasi/Display)

Nomor Peserta :
Nama Peserta :
Topic Project Work :

Penilaian
No Aspek Penilaian Indikator Keberhasilan/Deskripsi YA
TIDAK
7 8 9
Persiapan Fisik
a. Ruang tertata sesuai lay out
Persiapan b. Alat sesuai kebutuhan
1 c. Tampilan sesuia rencana
Pameran
Persiapan Produk
a. Produk tertata sesuai lay out
b. Tampilan Produk Sesuai rencana
Produk/jasa
a. Kualitas Produk nampak Jelas
b. Fungsi kerja tampil menarik
Pelaksanaan
2 Personal
Pameran a. Pakaian Kerja sesuai K3
b. Kemampuan Menjelaskan
Produk
c. Kemandirian

Nilai Kegiatan Kulminasi (NKk) =

Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator

NKk : …….. Jakarta, ….., ………….


Penilai 2 Penilai 1

( ……………………..) (…………………….)

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 71


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Penilaian Produk / Jasa


Nomor Peserta :
Nama Peserta :
Topic Project Work :
Penilaian
Indikator Keberhasilan
No Aspek Penilaian YA
( Deskripsi ) TIDAK
7 8 9

Ketepatan ukuran:
a. KHA Kabel yang digunakan
b. Rating Pengaman yg digunakan
c. Rating Komponen
Produk/jasa Konstruksi :
1
1.1. Kualitas Produk a. Kekuatan sambungan kabel
b. Kekuatan Pemasangan
Komponen
c. Fungsi kerja rangkaian
Finishing :
a. Kerapihan Rangkaian
b. Penempatan. Komponen
Kesesuaian Jumlah
1.2. Kuantitas Produk a. Komponen input/output
b. Rancangan dan hasil
Tata letak Sesuai dengan PUIL
a. Komponen Rangkaian Utama
b. Komponen Rangkaian Kontrol
c. Rangkaian Pengamanan
2 Penampilan
Komponen
a. Rangkaian Utama
b. Rangkaian Kontrol
c. Rangkaian Pengamanan

Nilai Produk/jasa (Npj) =


Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator

Npj : …….. Jakarta, ….., ………….


Penilai 2 Penilai 1

( ……………………..) (…………………….)

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 72


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

Penilaian Unjuk Kerja

Nomor Peserta :
Nama Peserta :
Topic Project Work :

Penilaian
N Sub Kompetensi dan
Indikator Keberhasilan YA
o Kriteria Unjuk Kerja TIDAK
7 8 9
1 Memasang Sambungan kabel Rangkaian tersambung rapih
dengan menggunakan alat tangan sesuai PUIL
2 - Mengukur besaran tegangan - Table Hasil pengukuran
listrik besaran listrik
- Mengukur arus start dan running - Alat ukur digunakan sesuai
- Mengukur daya listrik yang fungsinya
digunakan motor listrik
- Menggunakan alat ukur yang
tepat dengan besaran yang
diukur
3 - Menggambar rangkian utama dan - Gambar rangkaian Utama
control untuk mengoperasikan dengan symbol standard
motor listrik - Gambar rangkaian Kontrol
- Memahami pasal PUIL yang dengan symbol standard
berkaitan dengan instalasi listrik - Gambar denah tata letak
tenaga komponen
- Menguasai symbol, konstruksi
serta prinsip kerja alat control
- merencanakan tata letak
komponen pengendali
4 - Mengidentifikasi peralatan untuk - Daftar bahan dan
rangkaian control komponen rangkaian
- Mengidentifikasi peralatan untuk utama/control
rangkaian utama - Adanya komponen
- Mengidentifikasi kontak utama Pengendali yang sesuai
dan Bantu NO/NC Pada utama
dan rangkaian kontrol
5 - Merakit rangkaian utama dan - komponen rangkaian
daya pada pengoperasian motor Pengendali utama dan
listrik control dirakit secara rapih
- Merakit rangkaian control dan - Komponen Pengendali
utama dalam satu rangkaian Motor di tempatkan dalam
untuk mengoperasikan motor box dan dirakit secara
listrik rapih
- Memasang rangkaian pengendali - Rangkaian utama dan
motor dalam panel box control bekerja sesuai
fungsinya
6 - Memahami teknik pengujian - Daftar tata cara pengujian

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 73


Lembaran Informasi & Praktek Sistem Kendali Elektromekanik-magnetik

instalasi listrik industri - Pengujian meliputi kerja


- Melaksanakan ujicoba fungsi dan fungsi rangkaian
instalasi listrik industri instalasi
7 - Melaksanakan uji coba rangkaian - Daftar hasil pengecekan
menggunakan alat ukur. kesalahan
- Melaksanakan uji coba kerja - Daftar kesalahan rangkaian
rangkaian utama dan control
- Mencari letak kesalahan - Hasil perbaikan kerja
rangkaian pengendali motor kembali sesuai fungsi
8 - Memahami prinsip-prinsip - Laporan hasil pengamatan
pengendalian motor-motor listrik - Penjelasan prinsip kerja
- Memahami prinsip-prinsip kerja motor dan rangkaian
motor-motor listrik AC/DC pengendali

Nilai Unjuk Kerja (NuK) =

Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator

NuK : …….. Jakarta, ….., ………….


Penilai 2 Penilai 1

( ……………………..) (…………………….)

Gardiasi Nilai Adalah Sebagai Berikut :

7.00 (baik) = Penyelesaian tepat waktu dapat mencapai kompetensi


sesuai dengan Kualitas standard minimal yang ditetapkan.

8.00 (Amat Baik) = Penyelesaian tepat waktu dapat mencapai kompetensi


sesuai dengan Kualitas standard minimal yang ditetapkan

9.00 (Istimewa) = Penyelesaian tepat waktu dapat mencapai kompetensi


Melebihi Kualitas standard minimal yang ditetapkan

SMK CENDEKIA BATUJAJAR 74

Anda mungkin juga menyukai