Anda di halaman 1dari 86

Teknologi Dan Rekayasa

KK.12
Pengoperasikan Sistem Pengendali
Elektromagnetik
Tujuan Pembelajaran:
1. Memahami prinsip kerja pengoperasian sistem
kendali elektromagnetik
2. Mengoperasikan sistem pengendali
elektromagnetik
3. Memahami data operasi sistem kendali
elektromagnetik
4. Mengoperasikan mesin produksi dengan
pengendali elektromagnetik
5. Melakukan tindakan pengamanan pada operasi
sistem kendali elektromagnetik yang mengalami
gangguan.

Teknologi dan Rekayasa


Pengendali motor listrik menurut
fungsinya terdiri dari 3 jenis :
1. pengendali saat mulai berjalan
(starting)
2. pembalikan arah putaran
3. pengendali pada saat motor berhenti
(stopping)

Teknologi dan Rekayasa


 Adapun dilihat dari penggunaan alat
pengendali, pengendali dapat dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu:

• Pengendali manual (manual control)


• Pengendali semi otomatis
• Pengendali secara otomatis
• Pengendali terprogram

Teknologi dan Rekayasa


Jenis-jenis Pengendali Secara Manual

 Pengendali secara manual adalah jenis


pengendali yang menggunakan alat
pengendali manual berupa sakelar
mekanik.

Gambar
Skema Pengendali Secara Manual
Jenis-jenis Pengendali Secara Manual
 Jenis-jenis sakelar manual atau mekanis yang
digunakan pada pengendali motor listrik secara
manual :
 Sakelar single pole single throw switch (SPST)
 Sakelar single pole double throw switch (SPDT)
 Sakelar double pole single throw switch (DPST)
 Sakelar double pole double throw switch (DPDT)
 Sakelar three pole single throw switch (TPST)
 Sakelar three pole double throw switch (TPDT)
 Drum switch
 Cam switch (sakelar putar cam)
Jenis-jenis Pengendali Secara Manual

Sakelar single pole single throw switch (SPST)


 Sakelar SPST adalah sakelar yang terdiri dari satu
kutub dengan satu arah. Fungsi sakelar ini adalah
untuk memutus dan menghubung saja.

Gambar
Bentuk Kontak Sakelar SPST
Jenis-jenis Pengendali Secara Manual

Sakelar single pole double throw switch (SPDT)


Sakelar SPDT adalah sakelar yang terdiri dari satu
kutub dengan dua arah hubungan. Sakelar ini dapat
bekerja sebagai penukar. Pemutusan dan
penghubungan hanya bagian kutub positip atau
phasanya saja.

Gambar
Pelaksanaan sakelar SPDT
SPDT
Jenis-jenis Pengendali Secara Manual

Sakelar double pole single throw switch(DPST)


Sakelar DPST adalah sakelar yang terdiri dari dua
kutub dengan satu arah, hanya dapat memutus dan
menghubungkan saja

Gambar
Pelaksanaan Hubungan Sakelar DPST
Jenis-jenis Pengendali Secara Manual

Sakelar double pole double throw switch (DPDT)


Sakelar DPDT adalah sakelar yang terdiri dari dua kutub
dengan dua arah. Sakelar dapat bekerja sebagai penukar.
Pada instalasi motor listrik, sakelar DPDT dapat digunakan
sebagai pembalik arah putaran motor listrik arus searah
dan motor listrik arus bolak balik satu phasa.Selain itu juga
dapat digunakan sebagai pelayanan dua sumber tegangan
pada 1 motor listrik

Gambar Pelaksanaan Hubungan Sakelar DPDT


Jenis-jenis Pengendali Secara Manual

Sakelar three pole single throw switch (TPST)


Sakelar DPST adalah sakelar yang terdiri dari dua
kutub dengan satu arah, dan hanya dapat memutus
dan menghubung saja.

Gambar
Pelaksanaan Hubungan Sakelar TPST
Jenis-jenis Pengendali Secara Manual

Sakelar three pole double throw switch (TPDT)


Sakelar TPDT adalah sakelar dengan tiga kutub yang dapat bekerja ke
dua arah. Sakelar ini digunakan pada instalasi motor listrik 3 phasa atau
sistem 3 phasa lainnya. Juga dapat digunakan sebagai pembalik putaran
motor listrik 3 phasa, layanan motor listrik 3 phasa dari dua sumber dan
juga sebagai starter bintang segitiga yang sangat sederhana.

Gambar
Pelaksanaan Hubungan Sakelar TPDST

TPDT
Jenis-jenis Pengendali Secara Manual

Drum switch
 Sakelar drum switch adalah sakelar yang mempunyai
bentuk seperti drum dengan posisi handle (tangkai)
penggerak memutus dan menghubung berada di ujung
 Drum switch digunakan pada motor listrik kecil sebagai
penghubung motor listrik dengan jala-jala (sumber
tegangan)

Gambar Contoh Drum Switch


Jenis-jenis Pengendali Secara Manual

Cam switch (sakelar putar cam)


Cam switch banyak digunakan dalam rangkaian utama
pada rangkaian kendali, misalnya untuk hubungan
bintang segitiga, membalik putaran motor listrik 1
phasa atau motor listrik 3 phasa.
A
B
C
D
E

Gambar Kontak Hubungan Sakelar Cam


Pengendali Semi Otomatis

 Pengendali semi otomastis adalah jenis


pengendali yang menggunakan alat kendali semi
otomatis berupa kontaktor magnet dan tombol
tekan (push button) dilengkapi dengan
pengaman.
Jala-jala

Gambar
Panel Tenaga
Bagan Sistem Pengendali Semi Otomatis

Tombol
Kontaktor Magnet
Tekan

M
Istilah Dalam Pengendali Semi Otomatis

a.Titik kontak Normally Open (NO)


Titik kontak pada keadaan normal atau tidak bekerja
dalam keadaan terbuka (Normally Open) dan dalam
keadaan bekerja titik kontak akan menutup sesaat
sehingga hanya mengalirkan arus listrik sesaat.

Gambar
Normally Open (NO) Sakelar Push button
Istilah Dalam Pengendali Semi Otomatis

b.Titik kontak Normally Close (NC)


Kontak ini dalam keadaan tertutup atau terhubung pada
saat normal sehingga mengalirkan arus listrik. Jika
kontak ini ditekan atau bekerja, maka titik kontak akan
terbuka sehingga arus akan terputus atau terhenti.

Gambar
Normally Close (NC) Sakelar Push button
Istilah Dalam Pengendali Semi Otomatis

c.Titik kontak Normally Open dan Normally Close


(NC)
Titik kontak ini bekerja dengan prinsip kontak
Normally close dan Normally Open. Kontak ini
memiliki tiga buah titik kontak. Jika kontak belum
bekerja maka salah satu kontak akan terhubung dengan
kontak lain sedangkan kontak yang lain akan terbuka.
Kontak NC Kontak NO
Gambar
Kontak Gabungan Normally Open
Kontak NO Kontak NC
dan Normally Close
Peralatan Utama Pengendalian Semi Otomatis

 Peralatan utama pengendalian semi otomatis


a. Magnetic contactor (MC) atau kontaktor magnit
b. Thermal overload relay (TOR)
c. Push button
d. Lampu indikator
Magnetic contactor (MC)
Kontaktor magnet yaitu suatu alat penghubung listrik
yang bekerja atas dasar magnet yang dapat
menghubungkan antara sumber arus dengan muatan.
Bila inti koil pada kontaktor diberikan arus, maka koil
akan menjadi magnet dan menarik kontak sehingga
kontaknya menjadi terhubung dan dapat mengalirkan
arus listrik.

Gambar
Contoh Magnetic Contactor
Prinsip Kerja Magnetic
Contactor
Pada gambar di samping,
kontak 3 dan 4 adalah NC
sedangkan kontak 1 dan 2
adalah NO. Apabila tidak ada
arus maka kontak akan tetap
diam. Tetapi apabila arus
dialirkan dengan menutup
switch maka kontak 3 dan 4
akan menjai NO sedangkan
kontak 1 dan 2 menjadi NC
 Macnetic contactor pada umumnya memiliki Kontak
utama tendiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri
dan kontak NO dan NC. Konstruksi dari kontak
utama berbeda dengan kontak bantu, yang kontak
utamanya mempunyai luas permukaan yang luas dan
tebal. Kontak bantu luas permukaannya kecil dan
tipis
Gambar
Contoh Notasi pada Macnetic Contactor
Tabel
Notasi Dan Penomoran Kontak-Kontak pada Magnetic Contactor
Gambar
Contoh Notasi, Tempat Sambungan dan Skema
Kontak-Kontak Open
Gambar
Konstruksi Umum Magnetic Contactor
Thermal Overload Relay (TOR)
 Pengaman beban lebih atau over load yang
digunakan pada instalasi motor listrik adalah
Thermal Overload Relay (TOR). Jika arus yang
melalui penghantar yang menuju motor listrik
melebihi kapasitas atau seting TOR, maka TOR drop
atau terputus sehingga rangkaian yang menuju motor
listrik terputus.
 Thermal Overload Relay tersebut dihubungkan
dengan magnetic contactor pada kontak utama (untuk
seri macnetic contactor tertentu notasi kontak
utamanya adalah 2, 4, 6 sebelum menuju beban
(motor listrik).
Beberapa penyebab terjadinya beban lebih:
a. Beban mekanik pada motor listrik terlalu besar;
b. Arus start terlalu besar dan terlalu lama putaran
nominal tercapai atau motor listrik berhenti secara
mendadak;
c. Terjadi hubung singkat pada motor listrik antara
phasa dengan phasa atau antara phasa dengan body;
d. Motor listrik bekerja hanya dengan 2 phasa atau
terbukanya salah satu phasa dari motor listrik 3
phasa.
Prinsip kerja termal beban
berdasarkan panas atau
temperatur yang ditimbulkan oleh
arus yang mengalir melalui
elemen-elemen pemanas bimetal.
Jika panas berlebihan maka salah
satu logam pada bimetal
melengkung dan menggerakkan
kontak-kontak mekanis pemutus
rangkaian listrik (untuk bimetal
seri tertentu notasinya 95-96) akan
Gambar
terbuka.
Contoh TOR
Gambar
Logam tahan Prinsip Kerja dari Bimetal
Terkena panas panas

 Jika terjadi beban lebih maka arus menjadi besar dan


menyebabkan penghantar panas. Panas pada
penghantar melewati bimetal sehingga bimetal
melengkung dan selanjutnya aliran listrik yang
menuju motor listrik terputus dan motor listrik
belitannya tidak sampai terbakar
1 3 5
95 97 95 A1

97 95
A2

2 4 6 98 96

96 98 96 98
Gambar
Diagram Penyambungan TOR
pada Magnetic Contactor
Gambar
Diagram Kontak-Kontak pada TOR
Gambar
Cara Mengatur TOR
PUSH BUTTON
Push Button merupakan suatu jenis sakelar yang banyak
dipergunakan dalam rangkaian pengendali dan
pengaturan. Sakelar ini bekerja dengan prinsip titik
kontak NC atau NO saja, kontak ini memiliki 2 buah
terminal baut sebagai kontak sambungan. Sedangkan
yang memiliki kontak NC dan NO kontaknya memiliki
4 buah terminal baut

Gambar
Contoh Push Button
Dari konstruksinya, maka push button dibedakan
menjadi beberapa tipe yaitu:
Tipe normally open (NO)
Tipe normally close
Tipe NC dan NO
Tipe normally open (NO)

Gambar
Push Button Tipe NO

Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena


kontak akan menutup bila ditekan dan kembali terbuka
bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka kontak
bergerak akan menyentuh kontak tetap sehingga arus
listrik akan mengalir
Tipe normally close

Gambar
Contoh Push Button Tipe NC
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena
kontak akan membuka bila ditekan dan kembali tertutup
bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak
tetap sehingga arus listrik akan terputus
Tipe NC dan NO

Gambar
Push Button Tipe NC dan NO
Pada tipe ini, kontak memiliki 4 buah terminal baut,
sehingga jika tombol tidak ditekan maka sepasang
kontak akan NC dan kontak lain akan NO, jika tombol
ditekan maka kontak tertutup akan membuka dan
kontak yang membuka akan tertutup.
Lampu Indikator
 Lampu indikator digunakan sebagai indikator sebuah
rangkaian bekerja, berhenti, atau mengalami
gangguan sehingga operator segera dapat mengetahui
keadaan rangkaian dan tindakan yang harus
dilakukan.

Gambar
Contoh Lampu Indikator
dan Simbolnya.
Pengendali Otomatis
 Pengendali otomatis adalah jenis pengendali yang
menggunakan alat kendali semi otomatis
dikombinasikan dengan peralatan kendali otomatis,
seperti time delay relay (TDR), float switch, limit
switch, dengan dilengkapi pengaman .

Gambar
Bagan Sistem Pengendali Secara Otomatis
Time Delay Relay
Fungsi dari timer delay relay adalah sebagai pengatur waktu bagi
peralatan yang dikendalikan. Pemakaian timer untuk mangatur
waktu bekerja dan tidaknya magnetic contactor, misalkan untuk
mengatur waktu motor istrik putar kanan-kiri, mengubah
hubungan bintang segitiga, dan mengatur waktu bekerjanya
motor listrik secara bergantian dalam waktu tertentu dan lainnya.

Gambar
Contoh Timer Delay Relay
 Prinsip kerja timer menggunakan induksi magnit dan
menggunakan rangkaian elektronika.Timer dengan
prinsip induksi magnet bekerja seperti prinsip motor
induksi, yaitu akan bekerja jika motor listrik
mendapat tegangan AC dan memutar gigi mekanis
dan menarik serta menutup kontak secara mekanik
dalam jangka waktu tertentu. Timer yang
menggunakan prinsip elektronika memiliki rangkaian
R dan C yang dihubungkan secara seri atau paralel.
Jika tegangan sinyal telah mengisi penuh kapasitor,
maka relay timer terhubung dan lama waktu tunda
berdasarkan besar kecilnya pengisisan kapasitor.
 Bagian input timer diberi simbol kumparanan
keluarannya dalam bentuk kontak-kontak normally
open dan normally close.

Gambar
Simbol Coil Dan Kontak Pada Timer
 Sebagian besar timer memiliki 8 buah kaki, 2 diantaranya
merupakan kaki coil (timer pada contoh untuk kaki 2 dan 7).
Kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC
dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan
NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki-kaki akan
berbeda fungsi, tergantung dari jenis relay timernya

Soket Timer
6 5 4 3 4 5

3 4 3 6

2 5
2 7
1 6 2
2
1 8
8 7

7 8 1 2

INPUT

Gambar
Kaki-Kaki Timer
Motor listrik 3 phasa
Motor listrik 3 phasa memiliki 3 buah kumparan stator yang
terpisah satu dengan lainnya. Masing-masing kumparan stator
terdiri dari satu ujung masuk dan satu ujung keluar, sehingga
jumlah ujung kumparan yang dihubungka ke terminal motor
listrik ada 6 buah.
 Kumparan Z1 mempunyai ujung masuk U1 dan ujung
keluar U2
 Kumparan Z2 mempunyai ujung masuk V1 dan ujung
keluar V2
 Kumparan Z3 mempunyai ujung masuk W1 dan ujung
keluar W2
 Gambar ujung-ujung kumparan dan terminal motor
listrik 3 phasa ditunjukkan pada Gambar di bawah ini
U1 V1 W1
S R T

Z1 Z2 Z3
a)

U2 V2 W2

M
3~ b)

Gambar
Ujung Belitan dan Terminal Motor Listrik 3 Phasa
L1 L2 L3 N

U1 V1 W1

a) W2 U2 V2

I1
Gambar
L1

IZ1 U 1 = W2
Hubungan Segitiga Motor Listrik 3 Phasa
U1 UZ1

Z1 Z3
L2 W1=V2
Z2
b) V1 =U2
L3

Keterangan gambar
U1 dihubungkan dengan W2 dan dihubungkan dengan phasa L1
V1 dihubungkan dengan U2 dan dihubungkan dengan phasa L2
W1 dihubungkan dengan V2 dan dihubungkan dengan phasa L3
 Hubungan Segitiga
Hubungan segitiga terbentuk bila dilakukan penyatuan
masing-masing ujung kumparan stator berbeda
jenis dari 2 (dua) buah kumparan stator yang
berlainan sedangkan masing-masing titik simpul
dihubungkan dengan masing-masing phasa dari
sumber tenaga listrik tiga phasa.
Karakteristik tegangan dan kuat arus listrik pada
hubungan segitiga adalah: Besar tegangan
terbentuk pada kumparan sama dengan besar
tegangan sumber .
UZ1 = U1
Besar kuat arus pada kumparan = besar kuat arus
sumber/ 3
 Hubungan Bintang
Karakteristik tegangan dan kuat arus listrik pada
hubungan bintang:
Besar tegangan pada kumparan
U1
U Z1 
3
Besar arus pada kumparan = besar arus sumber
I Z1  I1
L1 L2 L3 N

U1 V1 W1

W2 U2 V2
a) Gambar
L1 I1 U1
IZ1
Hubungan Bintang Motor Listrik 3 Phasa
U1 UZ1 Z1

N U2 = V2 = W2 =N

W1
b) L2 Z2 Z3
V1
L3

 Keterangan gambar:
 U2, V2 dan W2 saling disatukan dan menjadi titik netral N
 U2 dihubungkan dengan phasa L1
 V2 dihubungkan dengan phasa L2
 W2 dihubungkan dengan phasa L3
 Penggunaan hubungan segitiga atau hubungan bintang pada sebuah motor
listrik dengan mempertimbangkan besar tegangan sumber tersedia atau
atau sistem pengasutan (starting). Untuk itu perhatikan beberapa
kemungkinan agar dapat menghubungkan kumparan motor listrik pada
tegangan jaring seperti ditunjukkan pada Tabel di bawah ini
Tabel
Kemungkinan Hubungan Terminal Motor Listrik 3 Phasa
 Untuk menghindari guncangan tegangan yang dapat mengganggu jaringan
instalasi penerangan yang ada, maka jenis pengasutan motor listrik tiga
phasa harus memperhatikan ketentuan dalam PUIL ayat 520 G4 yang
berbunyi: Instansi yang berwenang dapat menetapkan peraturan yang
mengharuskan dilakukannya pembatasan arus asut sampai harga tertentu,
bagi motor listrik dengan daya nominal tertentu.
Tabel 11.3
Cara Pengasutan Motor Listrik Berdasarkan Besar Daya
Cara pengasutan motor listrik tiga phasa
dapat dibagi menjadi:
Pengasutan stator, antara lain dapat
dilakukan dengan:
 Pengasutan secara langsung
 Pengasutan dengan sakelar bintang segitiga
 Pengasutan dengan kumparan hambat
 Pengasutan dengan transformator
Pengasutan rotor, terdiri dari:
 Dengan kumparan hambat rotor
 Dengan tahanan rotor
Aplikasi Pengendalian Motor Listrik
Secara Elektromekanik
1.Rangkaian pengendali dengan kontaktor
Rangkaian pengendali motor listrik dengan
menggunakan dua tombol tekan “ON” dan 2 tombol
tekan “OFF”.
Prinsip kerja:
 Jika tombol S1 dan S2 ditekan secara
bersamaan, maka kontaktor K1 dan lampu
indikator H1 bekerja
 Kontaktor K1 akan lepas dan lampu indikator
H1 terputus jika tombol S01 atau dan S02
ditekan.
R

S
Rangkaian Kontrol
T F4

P E

F 0
K

F1 F2 F3 S011
S

K
S022
S

F 0

S1
S 3
SS4
2
K

V
U W

M
M
3~ H1 H2
K

Rangkaian Utama N

Gambar
Pengendali Motor Listrik Dengan Kontaktor dan Sakelar On-Off
Aplikasi Pengendalian Motor Listrik
Secara Elektromekanik

T F4

PE
F0

F1 F2 F3
Rangkaian Utama
Rangkaian Kontrol
Gambar
S1 Rangkaian Mula Gerak
S2
K1 K2 S2
Jalan Reverse-Forward
K1 K4 K3

K3
dan Pengereman
F0
K2

V1 W1
U1
K1

M K1 K2 K3

U2 V2
W2
N
 Prinsip kerja:
 Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan
mengunci. Kontaktor K1 menghubungkan lilitan motor
listrik dalam hubungan bintang dan K2 menghubungkan
dengan jala-jala. Motor listrik beroperasi dalam hubungan
bintang;
 Jika tombol S02 dilepas, maka kontraktor K1 terputus dan
kontraktor K3 hubungan  bekerja. Motor listrik beroperasi
dalam hubungan segitiga;
 Jika tombol S0 ditekan atau relai arus F5 bekerja, maka
kontaktor K2 dan K3 terputus dan motor listrik terputus
dari tegangan.
Aplikasi Pengendalian Motor Listrik
Secara Elektromekanik
3. Pengereman dinamik motor 3 phasa
 Pengereman dinamik digunakan untuk menghentikan
putaran rotor motor induksi. Tegangan pada stator diubah
dari sumber tegangan AC menjadi tegangan DC dalam
waktu yang sangat singkat. Torsi yang dihasilkan dari
pengereman tergantung pada besar arus DC yang
diinjeksikan pada belitan stator. Arus searah yang
diinjeksikan pada kumparan stator akan mengembangkan
medan stasioner . Medan magnet akan berputar dengan
kecepatan yang sama dengan rotor tetapi dengan arah
yang berlawanan untuk menjadikan stasioner terhadap
stator. Interaksi medan resultan dan gerak gaya magnet
rotor akan mengembangkan torsi yang berlawanan
dengan torsi motor sehingga pengereman terjadi.
Aplikasi Pengendalian Motor Listrik
Secara Elektromekanik
4. Instalasi Motor Induksi 3 Phasa Rotor Sangkar
dengan Pengasutan Metode Kumparan Hambat
Stator.
a. Prinsip kerja
Prinsip kerja sistem ini adalah sebagai berikut: ketika
tombol start ditekan, maka panel ini memberikan
supplai tegangan ke motor dan motor akan berputar
pelan karena tegangan melewati tahanan (terjadi
penurunan tegangan, setelah setting timer sudah
terlewati maka arus motor listrik tidak lagi melewati
tahanan karena arus sudah di by pass dan motor
berputar dengan tegangan jala-jala atau tegangan
nominal.
b. Langkah pengoperasian
1. Siapkan sumber tegangan tiga phasa;
2. Rangkai motor dengan hubungan bintang;
3. Hubungkan motor dengan panel kendali;
4. Hidupkan MCB panel dan perhatikan lampu
indicator;
5. Setting waktu sesuail dengan yang dikehendaki;
6. Tekan tombol start;
7. Kontaktor I Interlock, motor akan berputar pelan
karena adanya pengasutan;
8. Perhatikan penunjukkan Amperemeter dan Voltmeter
(untuk mengetahul Istart. dan VStart);

9. Tekan sakelar toggle kearah A2 untuk melihat Istart,


pengasutan (pensakelaran sakelar toggle harus
dilakukart dengan cepat, sebelum setting timer habis);

10. Setelah setting timer habis, kontaktor 2 innterlock dan


putaran motor kembali keputaran nominal;

11. Perhatikan Istart danVnoinal pada alat ukur masing-


masing;
12. Setelah jarum Amperemeter kembali kearah skala
angka 0 atau putaran kembali keputaran nominal,
tekan sakelar toggle kearah A2 untuk mengetahui
IRun (arus running);
13. Tekan tombol stop untuk mengakhiri pengoperasian
panel kendali pengasutan;
14. Kembalikan sakelar toggle kearah A, untuk
menghindari kerusakan pada amperemeter A2,
yang disebabkan Istart yang besar apabila panel
dioperasikan kembali.,
c. Gambar rangkaian
O R S T

MCB
V
LS LS LT

1 3 13 1 3 5 13 4 7

Timer
2 4 6 14 2 4 6 14 1 2

OL

A A A

Stop Start
Kumparan Asut

Saklar Push Button

M
3

Gambar Pelaksanaan Pengasutan Motor Induksi dengan Kumparan Hambat


A V V V

Gambar
Panel Pengasutan Motor Induksi dengan
Kumparan Hambat
d.Pemeliharaan
Tabel
Pemeliharaan Sistem Pengasutan Motor
Induksi Dengan Pengendali Menggunakan
Magnetik Kontaktor
Catatan:
1. Posisikan sakelar toggle
sesuai petunjuk peng-
operasian
2. Perhatikan suhu pada
belitan pengasut
Pengendalian Motor Hubungan Bintang
Segitiga Dilengkapi Pengereman Dinamik
1. Prinsip kerja
 Empat macam metoda pengereman yang
banyak dipakai adalah sebagai berikut:
 Plugging
 Regeneratif
 Mekanik
 Dinamik
Plug breaking
 Plug breaking merupakan pengereman motor
dengan cara membalikkan arah motor sehingga
motor dapat menghasilkan daya torsi penyeimbang
dan membentuk daya perlambatan.
L1 L2 L3

1 4 6 1 4 6

K1 L3 L3 L3 L3 L 3 L3 K2

2 3 5 2 3 5

L3 L3 L3 L3 L 3 L3 Gambar
Rangkaian Daya Plugging Beaking

M
3~
 Untuk diperhatikan bahwa sakelar kecepatan nol
digunakan pada rangkaian ini. Sakelar kecepatan
nol tersebut dioperasikan dengan motor. Secara
normal sakelar tersebut pada keadaan tidak
beroperasi. Pada saat motor berrotasi kontak-
kontak sakelar menutup dan tetap menutup
sampai motor berhenti secara total.
Pengereman regeneratif
Pengereman jenis regeneratif motor AC adalah sebuah sistem
pengoperasian pengereman, motor induksi digerakkan oleh
beban di atas kecepatan sinkron. Pada saat motor
digerakkan di atas kecepatan sinkron, maka motor listrik
berfungsi seperti sebuah generator induksi dan menghasilkan
torsi pengereman. Energi yang dibentuk motor dialirkan
kembali menuju saluran suplai.
L1
L2
L3

Rectifier Ke Belitan
DC Penguat
Supply DC Supply
DC Machine No.2 M3~

Gambar
Pengereman Regeneratif

DC Machine No 1

Lift Counter Weight


 Pengereman mekanik
 pengereman mekanik adalah cara memberhentikan
motor listrik dengan memberlakukan gesekan atau friksi
motor. Friksi tersebut diterapkan dengan cara yang
sama seperti halnya blok rem mobil.
 Rem tersebut bekerja setelah daya hilang, yaitu blok rem
mengunci motor dengan gaya kerja pegas. Pada saat
daya dihubungkan, solenoid diberi energi untuk menjaga
agar armature tetap tertutup. Jika armature tertutup,
maka pegas tertahan balik sehingga tetap mengerem
motor. Rem mekanik dipakai pada sistem pengereman
jika yang ada tidak cukup untuk membuat motor
sehingga benar-benar berhenti.
Pengereman dinamik
Solenoid rem dapat disambungkan antara dua saluran suplai atau
antara satu dari suplai dan netral. Solenoid disambungkan secara
langsung pada saluran suply motor

Gambar
Sambungan Solenoid Rem untuk
Pengasutan DOL
Cara yang dipergunakan sebagai pengereman adalah menghilangkan
suplay daya AC dari motor dan memberikan arus searah DC pada satu
phasa stator. Pada pengereman dinamik, motor diberi reaksi seperti
generator yang dibebani dan membangkitkan torsi sehingga
memperlambat putaran motor serta dengan cepat menghentikan putaran
motor. Pengereman dinamik menggunakan rangkaian dioda untuk
mengubah arus bolak-balik atau arus AC menjadi arus DC.
K1
L3 1 2 W
L2 3 4 V M
L1 5 6 U 3~

Step Gambar
Down
or 1 2 Pengereman Dinamik
Transf
mator 3 4
5 6
 Pengereman secara dinamik dapat menghentikan
putaran tanpa terjadi sisa putaran pada motor
karena pemberian arus DC pada belitan stator.

Gambar
Penunjuk Arah Saluran Diode Zener
Tanpa Sakelar Bintang-Segitiga
 Gambar rangkaian pengereman

Gambar
Prinsip Pengereman Dinamik
 Single phasa diagram starting bintang-segitiga motor
induksi 3 phasa menggunakan relai penunda waktu

Gambar
Single Phasa Diagram Starting Bintang-Segitiga Motor Induksi
3 Phasa Menggunakan Relai Penunda Waktu
 Keterangan gambar:
 MCB = Miniatur Circuit Breaker
 K1, K2, K3 = Kontaktor Magnetik
R = Relay
T = Timer
 NO1 = Normally open kontaktor 1
 NC2 = Normally close kontaktor 2
 NC3 = Normally close kontaktor 3
Gambar
Pengereman Dinamik Dilengkapi Dengan Starting
Bintang-Segitiga Motor Induksi 3 Phasa
 Langkah pengoperasian alat
 Petunjuk cara menggunakan alat yang berupa papan panel
pengasutan bintang-segitiga dilengkapi dengan pengereman
dinamik ini yaitu yang pertama perhatikan dan pastikan dari
rangkaian ini tidak ada satu kabel yang terlepas dari alat yang
satu. ke alat yang lain ataupun ada keadaan kabel yang cacat
atau rusak.
 Periksa semua alat yang ada di seluruh rangkaian pengasutan
ini apakah ada yang rusak secara fisik atau tidak dan jika tidak
ada yang rusak secara fisik, maka persiapkan dulu sambungan
menuju sumber tegangan AC yang bertegangan 220/380 V.
Untuk sambungan satu phasa saluran yang menuju ke sumber
gunakan hanya untuk rangkaian kendalinya saja dan jangan
sekali-kali mencoba disalurkan kabel hanya satu phasa menuju
ke motor untuk rangkaian ini dikarenakan motor untuk
rangkaian pengasutan ini adalah motor yang khusus tiga
phasa.
 Dalam mengoperasikan rangkaian kendali pengasutan ini,
hidupkan MCB dan tekan tombol push button yang berwarna
hijau yang berfungsi sebagai start awal dengan tekan. Batas
tekanan jari saat menekan tombol stop tanpa pengereman
dinamik. Batas tekanan jari saat menekan tombol stop tanpa
pengereman dinamik.
 Untuk mematikan rangkaian pengasutan bintang-segitiga tanpa
pengereman tekan tombol stop atau dalarn panel ini tombol stop
berwarna, merah dengan tekanan yang sedikit atau tidak
mendalam hingga batas tekanan tombolnya. Namun jika
menginginkan menggunakan pengeremannya tekan dengan cepat
dan dalam.
 Pemeliharaan
 Catatan
 Danger (bahaya), menggunakan dioda silikon biasa dapat
terbakar dan pada alat yang salurannya berhubungan
langsung dengan dioda untuk pengeremannya dan
menggunakan motor 3 phasa dengan tegangan 220/380 V
dapat terjadi kerusakan atau motor akan terbakar.
 Warning (peringatan), jangan menggunakan dioda yang lain
jenis dengan dioda yang sudah ada seperti dioda zener
dengan output tegangan 400 V dan arus 10 Ampere dan
jangan menggunakan motor 3 phasa dengan tegangan
220/380V, tetapi gunakanlah sesuai petunjuk buku ini,
 Prohibited (larangan), jangan gunakan panel ini pada motor
bertegangan 220/380 V atau dibawah tegangan 380/660 V,
 Mandatory (perintah), jika pada panel ada peralatan
mengeluarkan asap, segera matikan.
THANK’S GOOD LUCK

Anda mungkin juga menyukai