PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik untuk
melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia. Instalasi listrik yang lebih
baik adalah instalasi yang aman bagi manusia dan akrab dengan lingkungan sekitarnya.
Perencanaan sistem instalasi listrik pada suatu bangunan haruslah mengacupada peraturan dan
ketentuan yang berlaku sesuai dengan PUIL 2000 danUndang-Undang Ketenagalistrikan 2002.
Pada gedung bertingkat biasanya membutuhkan energi listrik yang cukup besar, oleh karena itu
pendistribusian energi listriknya harus diperhitungkan sebaik mungkin agar energi listrik dapat
terpenuhi dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Perencanaan titik lampu harus diperhatikan pula tingkat efisiensi, rugi tegangan harus
berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban yangberbanding terbalik dengan penampang
saluran. Pada instalasi bangunan rugi tegangan dihitung dari alat pengontrol adalah maksimal 2
% untuk instalasi lampu penerangan dan maksimal 5 % untuk instalasi daya, misalnya motor
listrik. Pengontrolan motor listrik adalah usaha yang meliputi pengaturan dan pengendalian
motor dari saat start sampai motor itu berhenti, agar operasi atau kerja dari motor tersebut sesuai
dengan ketentuan atau kebutuhan. Pengontrolan motor dapat dikategorikan menjadi 3 bagian
menurut fungsinya :
1. Pengontrolan pada waktu start
2. Pengontrolan pada waktu motor dalam keadaan jalan yaitu pengaturan kecepatan,
pembalikan arah putaran dan lain-lain
3. Pengontrolan pada waktu menghentikan motor (pengereman)
Sedangkan cara atau sistem pengontrolan terdiri dari 3 bagian:
1. pengontrolan dengan tangan (Manual Control)
2. pengontrolan semiotomatis (Semiotomatic control)
3. Pengontrolan Otomatis (automatik Control)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
Kontak NC Kontak NC
Kontak NO Kontak NO
a. Saklar Manual
Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus listrik
yang dilakukan secara langsung oleh orang yang mengoperasikannya. Dengan kata lain
pengoperasian saklar ini langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga
dapat juga disebut saklar mekanis. Pada saat saklar memutus dan menghubung, pada kontak
saklar akan terjadi percikan bunga api terutama pada beban yang besar dan tegangan yang
tinggi. Karena itu gerakan memutus dan menghubung saklar harus dilakukan secara cepat
sehingga percikan bunga api yang terjadi kecil. Dengan saklar ini motor listrik dapat
dihubungkan langsung dengan jala-jala (direct on line), atau dapat pula saklar ini digunakan
sebagai starter (alat asut) pada motor-motor listrik 3 fasa daya kecil.
Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan satu arah, Fungsinya untuk
memutus dan menghubung saja. Saklar jenis
SPST ini hanya SPST digunakan pada motor listrik
dengan daya kurang dari 1 PK.
8. Push Button
Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup bila ditekan
dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka kontak bergerak akan
menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik akan mengalir.
Tipe Normally Close (NC)
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka bila ditekan
dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak tetap
sehingga arus listrik akan terputus.
Tipe NC dan NO
On
Off
On
b. Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik
1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET)
Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen
kontak yang cepat agar tidak menimbulkan loncatan bunga api pada alat penghubungnya.
Selain itu, dalam pengoperasian yang dapat dilengkapi dengan beberapa alat otomatis dan
alat penghubung yang paling mudah adalah dengan menggunakan sakelar magnet yang
biasa dikenal dengan kontaktor magnet. Kontaktor magnet yaitu suatu alat penghubung
listrik yang bekerja atas dasar magnet yang dapat menghubungkan antara sumber arus
dengan muatan. Bila inti koil pada kontaktor diberikan arus, maka koil akan menjadi
magnet dan menarik kontak sehingga kontaknya menjadi terhubung dan dapat
mengalirkan arus listrik.
Kontaktor magnet atau saklar magnet merupakan saklar yang bekerja berdasarkan prinsip
kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja jika ada gaya kemagnetan pada penarik
kontaknya. Magnet berfungsi sebagai penarik dan dan sebagai pelepas kontak-kontaknya
dengan bantuan pegas pendorong. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan dan
memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang
mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang
bekerja pada tengangan DC atau AC. Pada tengangan AC, tegangan minimal adalah 85%
tegangan kerja, apabila kurang maka kontaktor akan bergetar.
Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada
kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open =
NO) dan kontak normal menutup (Normally Close = NC). Kontak NO berarti saat
kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja
kontak itu menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum
bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka.
Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka
sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.
Pada gambar diatas, kontak 3 dan 4 adalah NC sedangkan kontak 1 dan 2 adalah NO.
Apabila tidak ada arus maka kontak akan tetap diam. Tetapi apabila arus dialirkan dengan
menutup switch maka kontak 3 dan 4 akan menjai NO sedangkan kontak 1 dan 2 menjadi
NC.
L1 L2 L3 1 3 5 NO Ke Jala-jala
Utama R S T
U V W 2 4 6 NO Ke Motor
- 13 14 NO Pengunci
19 20
NO Fungsi Lain
31 32
Dsb
Bantu
21 22
Pengaman dan
41 42 NC
Fungsi lain
- dsb
Kumparan Magnet a - b
Notasi Huruf
(COIL) A1 - A2
Dewasa ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di bidang industri dan
laboratonium. Hal ini karena kontaktor mudah dikendalikan dari jarak jauh. Selain itu,
dengan perlengkapan elektronik dapat mengamankan rangkaian listrik.
a. Pelayanannya mudah
b. Momen kontak cepat
Sedangkan Kerugiannya:
a. Mahal harganya,
b. Perawatannya cukup sukar,
c. Jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja, maka kontaktor akan
lepas dengan sendirinya. Kontaktor tidak akan bekerja lagi walaupun sakelar induk
telah disambung kembali sebelum tombol start ditekan lagi.
Tidak seperti sakelar mekanis, dalam merakit dan menggunaan kontaktor harus dipahami
rangkaian pengendali (control) dan rangkaian utama. Rangkaian pengendali ialah
rangkaian yang hanya menggambarkan bekerjanya kontaktor dengan kontak-kontak
bantunya. Sedangkan rangkaian utama ialah rangkaian yang khusus memberikan
hubungan beban dengan sumber tegangan (jaIa-jala) 1 fasa atau 3 fasa. Bila kedua
rangkaian itu dipadu akan menjadi rangkaian pengawatan (circuit diagram).
Gambar Konstruksi Kontaktor Magnet
konstruksi umum sebuah kontaktor dapat dilihat pada gambar diatas. Kontaktor memiliki
kontak diam dan kontak - kontak yang bergerak apabila koil mendapat arus dari sumber.
Kontaktor akan bekerja selama koil mendapat arus. Apabila arus terputus maka kontaktor
akan kembali ke posisi semula.
Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman terhadap bebab lebih dengan tujuan
untuk menjaga dan melindungi motor listrik dari kerusakan yang fatal akibat gangguan
beban lebih. Thermal Overload Relay (TOR) adalah salah satu pengaman motor listrik
dari arus yang berlebihan. Bila Arus yang melewati motor listrik terlalu besar maka akan
merusak beban, oleh sebab itu TOR akan memutuskan rangkaian apabila ada arus listrik
yang melebihi batas beban.
Bimetal
Terkena Panas
Arus yang berlebihan akan menimbulkan panas, sehingga dapat membengkokkan
benda bimetal.
95 97 95
96 98 96 98
A1 1 3 5
97 95
A2
2 4 6 98 96
Fungsi Kerja
Rangkaian ini merupakan gabungan dari Rangkaian ON OFF yang dibantu dengan
pengunci. yang artinya ketika tombol ditekan dan lampu tanda ON menyala maka
walaupun tombol ON dilepas motor listrik akan tetap bekerja. Mematikannya yaitu
dengan menekan tombol stop dan walaupun dilepas motor listrik tidak bekerja karena
dihubungkan dengan pengunci.
Fungsi Kerja
R
F0
menyebabkan lampun ON menyala.
F1 F2 F3
Namun perbedaan disini apabila
S1
M N
3~ 3
Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi
peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mangatur waktu hidup
atau mati dari kontaktor atau untuk merubah sistem bintang ke segitiga dalam delay
waktu tertentu.
Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja
menggunakan induksi Magnet dan menggunakan rangkaian elektronik. Timer yang
bekerja dengan prinsip induksi motor listrik akan bekerja bila motor listrik mendapat
tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta menutup kontak
secara mekanis dalam jangka waktu tertentu.
Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus. Apabila telah
mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis timer akan mengunci
dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO.
4 5 6 5 4 3
3 6 3 4
2 5
2 7
2 1 6
2
1 8
8 7
7 8 1 2
INPUT
Konstruksi dasar sebuah motor listrik terdiri dari dua bagian pokok yaitu bagian yang tetap
(stator) dan bagian yang bergerak/beputar (rotor). Bagian stator pada motor listrik terdiri dari
pasangan kutub magnet, yakni kutub Utara dan kutub Selatan. Pada umumnya kutub magnet
pada sebuah motor listrik adalah kutub magnet buatan yang dibuat berdasarkan prinsip kerja
elektromagnetik.
Untuk keperluan tersebut pada stator motor listrik terdapat kumparan untuk mengalirnya arus
listrik kemagnetan. Oleh karena itu kumparan tersebut disebut kumparan kemagnetan
(magnetic winding). Arus listrik yang mengalir pada kumparan kemagnetan akan membentuk
fluks magnetik utama. Kumparan kemagnetan disini disebut juga kumparan stator karena
terletak pada stator motor listrik. Bagian rotor pada motor listrik terdiri dari kumparan yang
dialiri oleh arus listrik dari luar dan oleh karena itu disebut kumparan tegangan (voltage
winding). Arus listrik yang mengalir pada kumparan tegangan akan membentuk arah fluks
magnetik bantu. Kumparan tegangan disini disebut juga kumparan rotor karena terletak pada
rotor motor listrik. Kumparan rotor pada motor listrik arus bolak balik memperoleh tegangan
atau arus listrik berdasarkan jumlah fasa tenaga listrik yang digunakan. Oleh karena itu motor
listrik arus bolak balik dikenal 2 jenis motor listrik yakni motor listrik satu fasa dan motor
listrik tiga fasa.
Pada saat kondisi pengasutan (starting), interaksi kedua medan magnetik (magnetik utama
M yang berputar dan medan magnetik R terbentuk disekitar rotor) belum mampu
menyebabkan berputarnya rotor. Untuk itu, diperlukan medan magnetik bantu Aux yang
fasanya berbeda fasa dengan medan magnetik M. Secara teoritis, diharapkan kedua
medan magnetik tersebut berbeda fasa 90°.
Untuk menghasilkan medan magnetik yang berbeda fasa tentunya diperlukan dua arus
listrik bolak balik yang berbeda fasa. Oleh karena itu, kumparan stator terdiri dari dua
bagian yang masing-masing disebut kumparan stator utama ZM dan kumparan stator bantu
ZAux. Pada masing-masing kumparan mengalir kuat arus listrik utama IM dan kuat arus
listrik bantu IAux. Masing-masing arus akan membentuk medan magnetik.
Listrik arus bolak balik yang dipasok pada motor listrik adalah listrik arus bolak balik
berfasa satu sedangkan pada kumparan stator diharapkan terbentuk dua listrik arus bolak
balik yang berbeda fasa 90°. Untuk memenuhi kondisi ini, secara praktis dapat dilakukan
dengan dua cara, yakni menggunakan kapasitor dan menggunakan rangkaian fasa belah
(split phase).
1. Hubungan Segitiga Z1 Z3
L2 W1 =V2
Z
V1 =U2
L3 2
Hubungan segitiga terbentuk bila dilakukan penyatuan masing-masing ujung
kumparan stator berbeda jenis dari 2 (dua) buah kumparan stator yang berlainan
sedangkan masing-masing titik simpul dihubungkan dengan masing-masing fasa dari
sumber tenaga listrik tiga fasa.
Karakteristik tegangan dan kuat arus listrik pada hubungan segitiga adalah: Besar
tegangan terbentuk pada kumparan = besar tegangan sumber
UZ1 = U1
I1
I Z1
3
2. Hubungan Bintang
Karakteristik tegangan dan kuat arus listrik pada hubungan bintang:
U1
U Z1
3
I Z 1 I1
N U2 = V2 = W2 =
N W1
L2 Z2 Z3
V1
Penggunaan hubungan segitiga
L3
ataupun hubungan bintang pada
sebuah motor listrik dilaksanakan
antara lain karena: b)
Apabila sumber tegangan tersedia sama besar sedangkan jenis hubungan kumparan
stator berbeda, maka:
Besar daya listrik aktif pada hubungan segitiga = 3 x Besar daya listrik aktif pada
hubungan bintang
P segitiga = 3 x P bintang
Keterang:
R : Penghantar fasa
PE : Penghantar pembumian
N : Penghantar netral
a' a
C 2 1
LU
LB
Rotor
R S T PE
Keterangan :
R : Penghantar fasa 1
S : Penghantar fasa 2
T : Penghantar fasa 3
M
3~
Gambar. 10
Konstruksi KKB dan Tusuk Kontak Motor 3 Fasa
S : Penghantar fasa 2
T : Penghantar fasa 3
N : Penghantar netral
M
3~
Gambar. 13
Konstruksi KKK dan Tusuk Kontak Motor 3 Fasa
5. Instalasi Motor Listrik Tiga Fasa Dengan Saklar TPST
Motor listrik tiga fasa dapat dikendalikan dengan menghidupkan dan mematiakn
dalam keadaan berbeban dengan saklar tree Pole Single Throw (TPST)
6. Instalasi Membalik Arah Putaran Motor Listrik tiga Fasa
putaran motor tiga fasa dapat dirobah (dibalik ) dariputaran semula apabila dua
fasa yang masuk pada kumparan motor diprtukarkan dari sebelumnya (dibalik) .
Untuk hal ini dilakukan dengan saklar Tree Pole Double Throw.
Saklar TPDT dapat digunakan untuk mengoperasikan motor listri tiga fasa
secara manual. Hubungan pada terminal motor dibuat hubungan bintang (terminal
U1 dihubung terminal U motor, Terminal V1 dihubung dengan ternminal V motor,
terminal W1 dihubung dengan terminal W motor,dan terminal X,Y,Z dikopel.
Terminal-terminal saklar TPDT dikopel U1-U2, V1-W2 dan W1-V2, sehingga putaran
searah jarum jam untuk posisi 1 dan putaran sebaliknya pada posisi saklar 2
7. Instalasi Tenaga Dengan Saklar Bintang/Segitiga Untuk Motor listrik Tiga Fasa
Saklar bintang segitiga dapat digunakan untuk mengoperasikan motor listrik
tiga fasa secara manual. Hubungan pada terminal motor dapat dibuat hubungan
bintang dan segitiga melalui saklar saja. (terminal U dihubung terminal U motor,
terminal V dihungkan dengan V motor, hubungan W dihubungkan dengan terminal
W motor, dan terminal motor X,Y,Z dihubungkan ke terminal motor yang sama.
Sumber masul L1 dihungkan pada terminal R saklar, L2 pada terminal S dan terminal
L3 dihubungkan pada T.
8. Instalasi Motor Listrik Tiga Fasa dengan Saklar Magnit,Push Botton ON/OFF
Saklar magnit (kontaktor) merupakan suatu saklar yang bekerja berdasarkan gaya
medan magnit, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui lilitan (kumparan)
pada kontaktor tersebut. Inti (teras) kumparan akan menarik terminal kontak yang
terdapat pada saklar magnit tersebut melalui gaya medan magnit. Pada saklar
magnit ini selalu dilengkapi, kumparan(coil), kontak utama, dan kontak bantu.
Kelompok kontak utama dibuat dengan ukuran yang lebih besar dari kelompok
kontak bantu, terutama untuk kemampuan yang daya besar. Kontak bantu terbagi
dua ,yaitu bagian normally open (NO) dan normally close (NC), khusus un tuk kontak
NC dengan nomor terminal adalah 13 dan 14. Rangkaian saklar magnit dilengkapi
dengan tombol ON dan OFF untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 30.
Kumparan
ON OFF
7 8
13 14
Kontak Utama
R
OL
3~
M
S
OL
T
R T
OFF ON OL
13 14
10. Instalasi Motor Listrik Tiga Fasa Dioperasikan dari Banyak Tempat
Pengoperasian motor listrik tiga fasa dari banyak tempat , dapat dilakukan
dengan cara memparalel beberapa tombol ON, untuk lebih jelasnya lihat gambar
36.
R ON1 T
OFF ON2 OL
13 14
11. Instalasi Motor Listrik Tiga Fasa Dimatikan dari Banyak Tempat
Instalasi motor listrik tiga fasa dapat dimatikan dari banyak tempat , dapat
dilakukan dengan cara beberapa tombol OFF dihubungkan seri, untuk lebih jelasnya
lihat gambar 39.
R T
OFF1 OFF2 ON OL
13 14
12. Instalasi Motor Listrik Tiga Fasa Dikendalikan dari Banyak Tempat
Instalasi motor listrik tiga fasa dapat dikendalikan dari banyak tempat , dapat
dilakukan dengan cara beberapa tombol OFF dihubungkan seri dan beberapa
tombol ON diparalelkan, untuk lebih jelasnya lihat gambar 42.
R ON1 T
13 14
13. Instalasi Merobah Arah Putaran Motor Listrik Tiga Fasa dengan Saklar Magnit
Instalasi merubah arah putaran motor listrik tiga fasa dengan saklar magnit ,
dapat dilakukan dengan menggunakan satu tombol OFF,dua tombol ON, dan dua
saklar magnit yang dilengkapi kontak bantu NO dan NC . Jika tombol ON1 ditekan
motor akan berputar searah putaran jarum jam dan ON2 untuk putaran sebaliknya, ,
untuk lebih jelasnya lihat gambar 45.
R T
OFF ON1
K2 OL
K1
K1
13 14
ON2
K1
K2
K2
13 14
14. Instalasi Star Bintang-Segitiga Motor Listrik Tiga Fasa dengan Saklar Magnit
Instalasi merubah arah putaran motor listrik tiga fasa dengan saklar magnit , dapat
dilakukan dengan menggunakan satu tombol OFF,dua tombol ON, dan tiga saklar
magnit yang dilengkapi kontak bantu NO dan NC . Jika tombol ON1 ditekan K1 dan
K3 bekerja motor dalam hubungan Bintang sedangkan ON2 ditekan K1 dan K2
bekerja , Motor dalam hubungan segitiga , untuk lebih jelasnya lihat gambar 48.
R T
Stop Star
OL
K1
K1
13 14
ON ( OL
K3
K2
K2
13 14
ON (Y) K2
K3
K3
13 14
B. SARAN
Demikianlah makalah ini kami paparkan dan kami merasa bahwa dalam makalah ini masih
terdapat banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharap kepada pembaca yang
budiman untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun guna untuk perbaikan
makalah ini. Dan kami berharap semoga isi makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA
https://www.acamedia.edu/instalasi-tenaga-listrik.html
https://www.smkn4jkt.sch.id/teknik-instalasi-tenaga-listrik.html
jobseet. Instalasi tenaga listrik. Teknik elektro Universitas negeri padang