Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan listrik untuk
melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia. Instalasi listrik yang lebih
baik adalah instalasi yang aman bagi manusia dan akrab dengan lingkungan sekitarnya.
Perencanaan sistem instalasi listrik pada suatu bangunan haruslah mengacupada peraturan dan
ketentuan yang berlaku sesuai dengan PUIL 2000 danUndang-Undang Ketenagalistrikan 2002.
Pada gedung bertingkat biasanya membutuhkan energi listrik yang cukup besar, oleh karena itu
pendistribusian energi listriknya harus diperhitungkan sebaik mungkin agar energi listrik dapat
terpenuhi dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Perencanaan titik lampu harus diperhatikan pula tingkat efisiensi, rugi tegangan harus
berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban yangberbanding terbalik dengan penampang
saluran. Pada instalasi bangunan rugi tegangan dihitung dari alat pengontrol adalah maksimal 2
% untuk instalasi lampu penerangan dan maksimal 5 % untuk instalasi daya, misalnya motor
listrik. Pengontrolan motor listrik adalah usaha yang meliputi pengaturan dan pengendalian
motor dari saat start sampai motor itu berhenti, agar operasi atau kerja dari motor tersebut sesuai
dengan ketentuan atau kebutuhan. Pengontrolan motor dapat dikategorikan menjadi 3 bagian
menurut fungsinya :
1. Pengontrolan pada waktu start
2. Pengontrolan pada waktu motor dalam keadaan jalan yaitu pengaturan kecepatan,
pembalikan arah putaran dan lain-lain
3. Pengontrolan pada waktu menghentikan motor (pengereman)
Sedangkan cara atau sistem pengontrolan terdiri dari 3 bagian:
1. pengontrolan dengan tangan (Manual Control)
2. pengontrolan semiotomatis (Semiotomatic control)
3. Pengontrolan Otomatis (automatik Control)

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep pengontrolan motor listrik dengan tepat


2. Bagaimana fungsi pengontrolan motor listrik dengan tepat
3. Apa saja kategori pengontrolan motor listrik menurut fungsinya.
4. Bagaiman sistem/cara pengontrolan motor listrik dengan tepat.
C. Tujuan Masalah
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 ini siswa diharapkan dapat:
5. Menjelaskan konsep pengontrolan motor listrik dengan tepat
6. Menjelaskan fungsi pengontrolan motor listrik dengan tepat
7. Menjelaskan kategori pengontrolan motor listrik menurut fungsinya.
8. Menjelaskan sistem/cara pengontrolan motor listrik dengan tepat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komponen-Komponen Kontrol Motor
1. Titik Kontak Jenis a (Normally Open/NO)
Titik kontak ini sebelum bekerja dalam keadaan terbuka dan bila bekerja maka titik
kontak akan menutup sehingga mengalirkan arus listrik. Titik kontak semacam ini banyak
dipakai pada Push Botton untuk tombol start karena hanya akan menghubungkan kontak
selama tombol ditekan.

(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja setelah


(terbuka) ditekan (tertutup)

2. Titik Kontak Jenis b (Normally Close/NC)


Kontak ini dalam keadaan tertutup atau terhubung sehingga mengalirkan arus
listrik. Apabila kontak ini ditekan atau bekerja, maka titik kontak akan terbuka sehingga
arus akan terputus/terhenti. Titik kontak ini banyak dipakai dalam Push Botton untuk
tombol stop karena kontaknya akan membuka, jika tombol ditekan

(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja Setelah


(tertutup) ditekan (terbuka)

3. Titik Kontak Jenis c (NO dan NC)


Titik kontak ini bekerja dengan prinsip kedua kontak diatas. Kontak ini memiliki
tiga buah titik kontak. Apabila kontak belum bekerja maka salah satu kontak akan
terhubung dengan kontak lain sedangkan kontak yang lain akan terbuka. Kontak ini
memiliki tiga buah titik kontak.

Kontak NC Kontak NC

Kontak NO Kontak NO

(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja

a. Saklar Manual
Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus listrik
yang dilakukan secara langsung oleh orang yang mengoperasikannya. Dengan kata lain
pengoperasian saklar ini langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga
dapat juga disebut saklar mekanis. Pada saat saklar memutus dan menghubung, pada kontak
saklar akan terjadi percikan bunga api terutama pada beban yang besar dan tegangan yang
tinggi. Karena itu gerakan memutus dan menghubung saklar harus dilakukan secara cepat
sehingga percikan bunga api yang terjadi kecil. Dengan saklar ini motor listrik dapat
dihubungkan langsung dengan jala-jala (direct on line), atau dapat pula saklar ini digunakan
sebagai starter (alat asut) pada motor-motor listrik 3 fasa daya kecil.

1. Saklar SPST (Single Pole Single Throw Switch)

Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan satu arah, Fungsinya untuk
memutus dan menghubung saja. Saklar jenis
SPST ini hanya SPST digunakan pada motor listrik
dengan daya kurang dari 1 PK.

2. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)


Saklar SPDT adalah saklar yang terdiri dari satu
kutub dengan dua arah hubungan. Saklar ini dapat
bekerja sebagai SPDT penukar. Pemutusan dan
penghubungan hanya bagian kutub positif atau fasanya saja.
3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)
Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari dua kutub
dengan satu arah. Jadi hanya dapat memutus dan
DPST
menghubung saja.

4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)


Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan dua arah. Sakelar jenis ini
dapat bekerja sebagai penukar. Pada instalasi motor listrik dapat digunakan sebagai
pembalik putaran motor listrik arus searah dan
motor listrik satu fasa. Juga dapat digunakan
DPDT
sebagai pelayanan dua sumber tegangan pada satu
motor listrik.

5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch)


Saklar TPST adalah sakelar dengan satu arah
pelayanan. Digunakan untuk melayani motor
listrik 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya. TPST

6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch)


Saklar TPDT adalah saklar dengan tiga kutub yang dapat bekerja ke dua arah. Saklar ini
digunakan pada instalasi motor listrik 3 fasa atau
sistem 3 fasa lainnya. Juga dapat digunakan sebagai
pembalik TPDT putaran motor listrik 3 fasa, layanan
motor listrik 3 fasa dari dua sumber dan juga sebagai starter bintang segitiga yang sangat
sederhana.

7. Cam switch (saklar putar cam)


Saklar ini adalah salah satu jenis dari
sakelar manual. Cam switch banyak
digunakan dalam rangkaian utama pada
rangkaian kontrol. Misalnya untuk
hubungan bintang segitiga, membalik
putaran motor listrik 1 fasa atau motor listrik 3 fasa.
Alat ini terdiri dari beberapa kontak, arah

pemutaran dan sakelar akan mengubah kontak- A


kontak menutup atau membuka dan beroperasi B
C
dalam satu putaran.
D
E

8. Push Button

Push Button merupakan suatu jenis saklar yang


banyak dipergunakan dalam rangkaian pengendali
dan pengaturan. Saklar ini bekerja dengan prinsip
titik kontak NC atau NO saja, kontak ini memiliki 2
buah terminal baut sebagai kontak sambungan.
Sedangkan yang memiliki kontak NC dan NO
kontaknya memiliki 4 buah terminal baut. Push
button akan bekerja bila ada tekanan pada tombol dan
saklar ini akan memutus atau menghubung sesuai
dengan jenisnya. Bila tekanan dilepas maka
kontak akan kembali ke posisi semula karena ada
tekanan pegas.

Push Button pada umumnya memiliki konstruksi


yang terdiri dari kontak bergerak dan kontak tetap.
Dari konstruksinya, maka push button dibedakan
menjadi beberapa tipe yaitu:

Tipe Normally Open (NO)

Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup bila ditekan
dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka kontak bergerak akan
menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik akan mengalir.
Tipe Normally Close (NC)

Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka bila ditekan
dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak tetap
sehingga arus listrik akan terputus.

Tipe NC dan NO

Tipe ini kontak memiliki 4


buah terminal baut,
sehingga bila tombol tidak
ditekan maka sepasang
kontak akan NC dan
kontak lain akan NO, bila
tombol ditekan maka
kontak tertutup akan membuka dan kontak yang membuka akan tertutup.
Pada gambar disamping, posisi push button
pada kondisi normal (belum ditekan) maka
AC
lampu 1 (hijau) yang akan hidup (on) dan
lampu 2 (merah) akan mati (off)

On

Off

Setelah ditekan, posisi push button akan berubah,


AC
sehingga lampu 1 (hijau) akan mati (off)
sedangkan lampu 2 (merah) akan hidup (on) lihat
gambar disamping.
Off

On
b. Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik
1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET)
Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen
kontak yang cepat agar tidak menimbulkan loncatan bunga api pada alat penghubungnya.
Selain itu, dalam pengoperasian yang dapat dilengkapi dengan beberapa alat otomatis dan
alat penghubung yang paling mudah adalah dengan menggunakan sakelar magnet yang
biasa dikenal dengan kontaktor magnet. Kontaktor magnet yaitu suatu alat penghubung
listrik yang bekerja atas dasar magnet yang dapat menghubungkan antara sumber arus
dengan muatan. Bila inti koil pada kontaktor diberikan arus, maka koil akan menjadi
magnet dan menarik kontak sehingga kontaknya menjadi terhubung dan dapat
mengalirkan arus listrik.

Kontaktor magnet atau saklar magnet merupakan saklar yang bekerja berdasarkan prinsip
kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja jika ada gaya kemagnetan pada penarik
kontaknya. Magnet berfungsi sebagai penarik dan dan sebagai pelepas kontak-kontaknya
dengan bantuan pegas pendorong. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan dan
memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang
mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang
bekerja pada tengangan DC atau AC. Pada tengangan AC, tegangan minimal adalah 85%
tegangan kerja, apabila kurang maka kontaktor akan bergetar.

Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada
kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open =
NO) dan kontak normal menutup (Normally Close = NC). Kontak NO berarti saat
kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja
kontak itu menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum
bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka.
Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka
sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.
Pada gambar diatas, kontak 3 dan 4 adalah NC sedangkan kontak 1 dan 2 adalah NO.
Apabila tidak ada arus maka kontak akan tetap diam. Tetapi apabila arus dialirkan dengan
menutup switch maka kontak 3 dan 4 akan menjai NO sedangkan kontak 1 dan 2 menjadi
NC.

Contoh kontaktor Magnet

Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak


utama dan kontak bantu. Kontak utama tendiri
dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dan
kontak NO dan NC. Konstruksi dari kontak
utama berbeda dengan kontak bantu, yang
kontak utamanya mempunyai luas permukaan
yang luas dan tebal. Kontak bantu luas
permukaannya kecil dan tipis.

Kotaktor pada umumnya memiliki kontak utama untuk


aliran 3 fasa. Dan juga memiliki beberapa kontak bantu
untuk berbagai keperluan. Kontak utama digunakan
untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus yang
diperlukan untuk beban, misalnya motor listrik, pesawat
pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu
digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang
diperlukan untuk kumparan magnet, alat bantu
rangkaian, lampu lampu indikator, dan lain-lain. Notasi dan penomoran kontak-kontak
kontaktor sebagai berikut:
Notasi Jenis
Kontak Penggunaan
Huruf Angka Kontak

L1 L2 L3 1 3 5 NO Ke Jala-jala

Utama R S T

U V W 2 4 6 NO Ke Motor

- 13 14 NO Pengunci

19 20
NO Fungsi Lain
31 32

Dsb
Bantu
21 22
Pengaman dan
41 42 NC
Fungsi lain
- dsb

Kumparan Magnet a - b
Notasi Huruf
(COIL) A1 - A2
Dewasa ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di bidang industri dan
laboratonium. Hal ini karena kontaktor mudah dikendalikan dari jarak jauh. Selain itu,
dengan perlengkapan elektronik dapat mengamankan rangkaian listrik.

Keuntungan menggunakan kontaktor ialah:

a. Pelayanannya mudah
b. Momen kontak cepat
Sedangkan Kerugiannya:
a. Mahal harganya,
b. Perawatannya cukup sukar,
c. Jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja, maka kontaktor akan
lepas dengan sendirinya. Kontaktor tidak akan bekerja lagi walaupun sakelar induk
telah disambung kembali sebelum tombol start ditekan lagi.
Tidak seperti sakelar mekanis, dalam merakit dan menggunaan kontaktor harus dipahami
rangkaian pengendali (control) dan rangkaian utama. Rangkaian pengendali ialah
rangkaian yang hanya menggambarkan bekerjanya kontaktor dengan kontak-kontak
bantunya. Sedangkan rangkaian utama ialah rangkaian yang khusus memberikan
hubungan beban dengan sumber tegangan (jaIa-jala) 1 fasa atau 3 fasa. Bila kedua
rangkaian itu dipadu akan menjadi rangkaian pengawatan (circuit diagram).
Gambar Konstruksi Kontaktor Magnet

konstruksi umum sebuah kontaktor dapat dilihat pada gambar diatas. Kontaktor memiliki
kontak diam dan kontak - kontak yang bergerak apabila koil mendapat arus dari sumber.
Kontaktor akan bekerja selama koil mendapat arus. Apabila arus terputus maka kontaktor
akan kembali ke posisi semula.

2. THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR)

Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman terhadap bebab lebih dengan tujuan
untuk menjaga dan melindungi motor listrik dari kerusakan yang fatal akibat gangguan
beban lebih. Thermal Overload Relay (TOR) adalah salah satu pengaman motor listrik
dari arus yang berlebihan. Bila Arus yang melewati motor listrik terlalu besar maka akan
merusak beban, oleh sebab itu TOR akan memutuskan rangkaian apabila ada arus listrik
yang melebihi batas beban.

Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama 2, 4, 6 sebelum ke


beban (motor listrik). Gunanya untuk mengamankan motor listrik atau memberi
perlindungan kepada motor listrik dari kerusakan akibat beban lebih. Beberapa penyebab
terjadinya beban lebih antara lain:

1) Terlalu besarnya beban mekanik dari motor listrik


2) Arus start yang tertalu besar atau motor listrik berhenti secara mendadak
3) Terjadinya hubung singkat
4) Terbukanya salah satu fasa dari motor listrik 3 fasa.
Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor listrik akan mengalir pada
belitan motor listrik yang dapat menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor
listrik. Untuk menghindari hal itu dipasang termal beban lebih pada alat pengontrol.
Prinsip kerja termal beban lebih berdasarkan panas (temperatur) yang ditimbulkan oleh
arus yang mengalir melalui elemen-elemen pemanas bimetal. Dan sifatnya pelengkungan
bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal akan menggerakkan kontak-kontak
mekanis pemutus rangkaian listrik (Kontak 95-96 membuka)

TOR bekerja berdasarkan prinsip pemuaian


dan benda bimetal. Apabila benda terkena
arus yang tinggi, maka benda akan memuai
sehingga akan melengkung dan
memutuskan arus.

Bimetal

Terkena Panas
Arus yang berlebihan akan menimbulkan panas, sehingga dapat membengkokkan
benda bimetal.

95 97 95

96 98 96 98

Diagram Kontak TOR

A1 1 3 5

97 95
A2

2 4 6 98 96

Diagram Penyambungan TOR pada Kontaktor Magnet


Untuk mengatur besarnya arus maksimum yang dapat melewati TOR, dapat diatur dengan
memutar penentu arus dengan menggunakan obeng sampai didapat harga yang
diinginkan.

Berikut beberapa contoh penggunaan kontaktor dalam berbagai rangkaian:

1. RANGKAIAN OFF MEMATIKAN DENGAN PUSH BUTTON


Informasi
F
Rangkaian ini merupakan Rangkaian pengunci N

yang berarti walaupun tombol dilepas


kontaktor akan bekerja. Pada saat sumber
F0
tegangan dinaikkan maka lampu tanda stop
menyala (motor listrik dalam keadaan tidak
S
bekerja), jika tombol start ditekan, maka motor K

listrik akan bekerja dan lampu start menyala


walaupun dilepas motor listrik akan tetap
bekerja.
K H

Fungsi Kerja

1. Apabila tombol S tidak ditekan, maka kontak NO terhubung dan lampu H


menyala. Sedangkan koil K kontaktor tidak bekerja (koil tidak mendapat
sumber tegangan).
2. Jika tombol S ditekan, maka koil kontaktor akan bekerja dan menarik kontak
kontaknya, sehingga kontak NC membuka dan lampu H mati.
3. Lampu H ini akan mati tergantung lamanya kita menekan tombol S.
4. Jika tombol S dilepas lampu H akan menyala kembali.

2. RANGKAIAN ON OFF DENGAN PENGUNCI INTERLOCK


Informasi

Rangkaian ini merupakan gabungan dari Rangkaian ON OFF yang dibantu dengan
pengunci. yang artinya ketika tombol ditekan dan lampu tanda ON menyala maka
walaupun tombol ON dilepas motor listrik akan tetap bekerja. Mematikannya yaitu
dengan menekan tombol stop dan walaupun dilepas motor listrik tidak bekerja karena
dihubungkan dengan pengunci.

Fungsi Kerja
R

Apabila NO di tekan, maka arus T


F4
N

akan mengalir pada koil sehingga PE

F0
menyebabkan lampun ON menyala.
F1 F2 F3
Namun perbedaan disini apabila
S1

tombol dilepas lampu tidak akan 1 3 5


K
2 6
mati, karena terjadi penguncian S2 K
F0
4 K
yaitu tombol NO dihubung paralel
dengan kontak NC. U
V H1 H2
W K

M N
3~  3

TIME DELAY RELAY

Relay timer atau relay penunda batas


waktu banyak digunakan dalam instalasi motor
listrik terutama instalasi yang membutuhkan
pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan
kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan
kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic
Contactor), Thermal Over Load Relay, dan lain-
lain.

Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi
peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mangatur waktu hidup
atau mati dari kontaktor atau untuk merubah sistem bintang ke segitiga dalam delay
waktu tertentu.

Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja
menggunakan induksi Magnet dan menggunakan rangkaian elektronik. Timer yang
bekerja dengan prinsip induksi motor listrik akan bekerja bila motor listrik mendapat
tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta menutup kontak
secara mekanis dalam jangka waktu tertentu.

Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian


R dan C yang dihubungkan seri atau paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi
penuh kapasitor, maka relay akan terhubung. Lamanya waktu tunda diatur
berdasarkan besarnya pengisisan kapasitor.

Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan dan bagian


outputnya sebagai kontak NO atau NC.

Kumparan Timer Kontak langsung Kontak timer

Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus. Apabila telah
mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis timer akan mengunci
dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO.

4 5 6 5 4 3

3 6 3 4

2 5
2 7
2 1 6
2
1 8
8 7

7 8 1 2
INPUT

Kaki-kaki Timer Soket Timer


Pada umumnya timer
memiliki 8 buah kaki yang 2
diantaranya merupakan kaki koil
sebagai contoh pada gambar yaitu kaki
2 dan 7, sedangkan kaki yang lain akan
berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC
dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5 dan
NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari jenis relay
timernya.

c. MOTOR LISTRIK ARUS BOLAK BALIK

Konstruksi dasar sebuah motor listrik terdiri dari dua bagian pokok yaitu bagian yang tetap
(stator) dan bagian yang bergerak/beputar (rotor). Bagian stator pada motor listrik terdiri dari
pasangan kutub magnet, yakni kutub Utara dan kutub Selatan. Pada umumnya kutub magnet
pada sebuah motor listrik adalah kutub magnet buatan yang dibuat berdasarkan prinsip kerja
elektromagnetik.

Untuk keperluan tersebut pada stator motor listrik terdapat kumparan untuk mengalirnya arus
listrik kemagnetan. Oleh karena itu kumparan tersebut disebut kumparan kemagnetan
(magnetic winding). Arus listrik yang mengalir pada kumparan kemagnetan akan membentuk
fluks magnetik utama. Kumparan kemagnetan disini disebut juga kumparan stator karena
terletak pada stator motor listrik. Bagian rotor pada motor listrik terdiri dari kumparan yang
dialiri oleh arus listrik dari luar dan oleh karena itu disebut kumparan tegangan (voltage
winding). Arus listrik yang mengalir pada kumparan tegangan akan membentuk arah fluks
magnetik bantu. Kumparan tegangan disini disebut juga kumparan rotor karena terletak pada
rotor motor listrik. Kumparan rotor pada motor listrik arus bolak balik memperoleh tegangan
atau arus listrik berdasarkan jumlah fasa tenaga listrik yang digunakan. Oleh karena itu motor
listrik arus bolak balik dikenal 2 jenis motor listrik yakni motor listrik satu fasa dan motor
listrik tiga fasa.

1. Motor Listrik AC 1 fasa


Pada motor listrik AC 1 fasa, rotornya terletak dalam medan magnetik yang berubah-ubah
(bergerak) sehingga pada rotor terbentuk tegangan induksi. Tegangan induksi
menimbulkan arus listrik pada batang-batang rotor. Arus induksi pada rotor menimbulkan
medan magnetik terbentuk disekitar rotor R. Karena adanya fenomena interaksi antara
medan magnetik utama M yang berputar dan medan magnetik terbentuk disekitar rotor
R maka rotor akan berputar.

Pada saat kondisi pengasutan (starting), interaksi kedua medan magnetik (magnetik utama
M yang berputar dan medan magnetik R terbentuk disekitar rotor) belum mampu
menyebabkan berputarnya rotor. Untuk itu, diperlukan medan magnetik bantu Aux yang
fasanya berbeda fasa dengan medan magnetik M. Secara teoritis, diharapkan kedua
medan magnetik tersebut berbeda fasa 90°.

Untuk menghasilkan medan magnetik yang berbeda fasa tentunya diperlukan dua arus
listrik bolak balik yang berbeda fasa. Oleh karena itu, kumparan stator terdiri dari dua
bagian yang masing-masing disebut kumparan stator utama ZM dan kumparan stator bantu
ZAux. Pada masing-masing kumparan mengalir kuat arus listrik utama IM dan kuat arus
listrik bantu IAux. Masing-masing arus akan membentuk medan magnetik.

Listrik arus bolak balik yang dipasok pada motor listrik adalah listrik arus bolak balik
berfasa satu sedangkan pada kumparan stator diharapkan terbentuk dua listrik arus bolak
balik yang berbeda fasa 90°. Untuk memenuhi kondisi ini, secara praktis dapat dilakukan
dengan dua cara, yakni menggunakan kapasitor dan menggunakan rangkaian fasa belah
(split phase).

1. Motor listrik Kapasitor


Motor listrik kapasitor (capacitor motor) adalah IAux C
motor listrik satu fasa yang menggunakan
kapasitor sebagai penggeser fasa arus listrik
IM
bantu IAux . Kapasitor C dipasang pada rangkaian
kumparan bantu dan dipasang secara seri dengan
kumparan bantu ZAux. ZM ZAux

Besar impedansi kumparan bantu ZAux sama


besar dengan impedansi kumparan utama ZM.

2. Motor listrik Fasa Belah


IAux
Motor listrik fasa Belah (split phase motor)
adalah motor listrik satu fasa yang menggunakan IM

kumparan Bantu ZAux sebagai penggeser fasa


ZM ZAux
arus listrik bantu IAux. Besar impedansi kumparan
bantu ZAux

tidak sama besar dengan impedansi kumparan utama ZM.


2. Motor Listrik AC 3 fasa
Pada dasarnya, motor listrik tiga fasa memiliki 3 (tiga) kumparan stator yang terpisah satu
dengan lainnya. Masing-masing kumparan stator terdiri atas satu ujung masuk dan satu
ujung keluar. Oleh karena itu, secara keseluruhan pada sebuah motor listrik tiga fasa
terdapat 6 (enam) ujung sisi kumparan stator. Perhatikan gambar berikut;

 Kumparan Z1 mempunyai ujung


masuk U1 dan ujung keluar U2 U1 V1 W1

 Kumparan Z2 mempunyai ujung


masuk V1 dan ujung keluar V2
Z1 Z2 Z3
 Kumparan Z3 mempunyai ujung
masuk W1 dan ujung keluar W2 a)
U2 V2 W2
Keenam ujung kumparan dikeluarkan dari
dalam motor listrik dan terletak pada
kotak terminal (terminal box). Keenam L1 L2 L3 N

ujung kumparan ditempatkan 2 (dua) baris


yang setiap barisnya merupakan ujung
U1 V1 W1
kumparan sejenis dari ketiga kumparan.
Penempatan 2 (dua) ujung kumparan tidak
W2 U2 V2
pada baris yang sama. Setiap ujung
kumparan ditempatkan pada kotak
terminal menggunakan mur-baut. Hal ini b)
dimaksudkan untuk memudahkan cara
penghubungan ujung-ujung kumparan
L1 L2 L3 N
stator.

Sehubungan dengan keperluan


U1 V1 W1
tertentu, ujung-ujung kumparan stator
a)
tersebut dapat dihubungkan dengan W2 U2 V2
sumber tenaga listrik tiga fasa dalam
bentuk pola tertentu, yakni sambungan
kumparan stator dalam bentuk hubungan I1
L1
segitiga (-delta) ataupun hubungan
b) IZ1 U1
bintang (Y-star). U1 UZ1 =W2

1. Hubungan Segitiga Z1 Z3
L2 W1 =V2
Z
V1 =U2
L3 2
Hubungan segitiga terbentuk bila dilakukan penyatuan masing-masing ujung
kumparan stator berbeda jenis dari 2 (dua) buah kumparan stator yang berlainan
sedangkan masing-masing titik simpul dihubungkan dengan masing-masing fasa dari
sumber tenaga listrik tiga fasa.

Karakteristik tegangan dan kuat arus listrik pada hubungan segitiga adalah: Besar
tegangan terbentuk pada kumparan = besar tegangan sumber

 UZ1 = U1

Besar kuat arus pada kumparan = besar kuat arus sumber/ 3

I1
 I Z1 
3

Keterangan gambar di atas

 U1 disatukan dengan W2 dan dihubungkan dengan fasa L1


 V1 disatukan dengan U2 dan dihubungkan dengan fasa L2
 W1 disatukan dengan V2 dan dihubungkan dengan fasa L3

2. Hubungan Bintang
Karakteristik tegangan dan kuat arus listrik pada hubungan bintang:

besar tegangan sumber


Besar tegangan terbentuk pada kumparan 
3

U1
 U Z1 
3

Kuat arus pada kumparan = Kuat arus sumber

 I Z 1  I1

Hubungan bintang terbentuk bila dilakukan penyatuan masing-masing ujung


kumparan stator sejenis dari ketiga kumparan stator sedangkan ketiga ujung lainnya
dihubungkan dengan masing-masing fasa dari sumber tenaga listrik tiga fasa.
Keterangan gambar hubungan bintang
L L L3 N
di samping berikut;
1 2

 U2, V2 dan W2 saling disatukan U V W


1 1 1
dan menjadi titik netral N
W U V
 U1 dihubungkan dengan fasa L1
2 2 2
 V1 dihubungkan dengan fasa L2 L1 I1 U1
 W1 dihubungkan dengan fasa L3 a)
IZ1
U1 UZ1 Z1

N U2 = V2 = W2 =
N W1
L2 Z2 Z3
V1
Penggunaan hubungan segitiga
L3
ataupun hubungan bintang pada
sebuah motor listrik dilaksanakan
antara lain karena: b)

- Besar tegangan sumber tersedia


- Atau sistem pengasutan (starting)
Hal utama yang perlu menjadi perhatian pada penggunaan jenis hubungan yang
dilakukan adalah memperhatikan batas pemberian tegangan pada kumparan stator.
Pemberian tegangan pada kumparan stator tidak boleh melebihi batas ukur tegangan
yang telah ditentukan.

Apabila sumber tegangan tersedia sama besar sedangkan jenis hubungan kumparan
stator berbeda, maka:

Besar daya listrik aktif pada hubungan segitiga = 3 x Besar daya listrik aktif pada
hubungan bintang

 P segitiga = 3 x P bintang

Dalam praktik dilapangan penyambungan motor listrik terhadap sumber tegangan


harus memperhatikan besarnya tegangan kumparan motor listrik yang digunakan dan
tegangan jaring yang akan mensuplainya. Untuk itu perhatikan beberapa
kemungkinan agar dapat menghubungkan kumparan motor listrik pada tegangan
jaring dalam tabel berikut ini:

No. Teg.Pada terminal motor Tegangan Jaring Cara


hubungan
1. 380V/660V atau 380V ∆ 380V/220V atau 3 x Delta (∆)
380V
2. 220V/380V atau 380V Y 380V/220V atau 3 x Bintang (Y)
380V
3. 220V/380V atau 380V Y 220V/127V atau 3 x Delta (∆)
220V
4. 127V/220V atau 220V Y 220V/127V atau 3 x Bintang (Y)
220V

Untuk menghindari terjadinya guncangan tegangan yang akan mengganggu jaringan


pada instalasi penerangan yang ada, maka macam pengasutan motor listrik tiga fasa
haruslah memperhatikan ketentuan dalam PUIL ayat 520 G4: Instansi yang
berwenang dapat menetapkan peraturan yang mengharuskan dilakukannya
pembatasan arus asut sampai harga tertentu, bagi motor listrik dengan daya nominal
tertentu.

Berikut tabel cara pengasutan berdasarkan daya nominal motor listrik:

No. Daya Nominal Motor Cara pengasutan


listrik

1. Kurang dari atau 1,5 @ Hubung langsung pada jaringan


2.25 kW

2. Sampai atau 4 @ 6 kW Dengan Bintang Segitiga

3. Sampai atau 8 @ 12 kW Bintang Segitiga dengan tahanan

4. Lebih dari atau 8 @ 12 Dengan transformator asut,Tahanan asut


kW

Cara pengasutan motor listrik tiga fasa dapat dibagi atas:

a. Pengasutan Stator terdiri dari:


1. Secara Langsung
2. Dengan Sakelar Bintang Segitiga
3. Dengan Kumparan Hambat
4. Dengan Transformator
b. Pengasutan Rotor terdiri dari:
1. Dengan Kumparan Hambat Rotor
2. Dengan Tahanan Rotor
B. RANGAKAIAN PENGENDALIAN MOTOR
1. Instalasi Listrik Dengan Stok Kontak Satu Fasa
Instalasi listrik memakai kabel fleksibel yang diambil dari stop kontak diatur dalam
Peraturan Umum Instalasi listrik (PUIL) 1987, Fasal 312.B.3 yang berbunyi “Pada
penyambungan perleng-kapan listrik dengan kabel fleksibel yang berpenghantar
pengaman sesuai gambar dibawah ini.
N PE R

Keterang:
R : Penghantar fasa

PE : Penghantar pembumian

N : Penghantar netral

Gambar.1 Stop Kontak dan Tusuk


Kontak 1 Fasa

2. Instalasi Membalik Arah Putaran Motor Listrik Satu Fasa


Putaran motor listrik satu fasa dapat dirobah (dibalik) dari putaran semula
apabila arah lilitan bantu (LB) di dibalik. Untuk hal ini dapat dilakukan dengan
saklar Doble Pole Dable True (DPDT)

a' a

C 2 1
LU
LB
Rotor

b' b Gambar 5 Kontruksi


Gambar 4. Rangkairan Saklar DPDT
Motor Listrik 1 fasa

3. Instalasi Motor Listrik Tiga Fasa Pada Kkb Tiga Fasa


Instalasi listrik menggunakan kabel fleksibel yang diambil dari stop kontak diatur
dalam Peraturan Umum Instalasi listrik (PUIL 1987, Fasal 312.B.3 yang berbunyi
“Pada penyambungan perlengkap-an listrik dengan kabel fleksibel yang
berpenghantar pengaman sesuai gambar dibawah ini.

R S T PE
Keterangan :
R : Penghantar fasa 1

S : Penghantar fasa 2

T : Penghantar fasa 3

PE : Penghantar pembum ian

M
3~
Gambar. 10
Konstruksi KKB dan Tusuk Kontak Motor 3 Fasa

4. Instalasi Motor Listrik Tiga Fasa Pada KKK Tiga Fasa


Instalasi listrik menggunakan kabel fleksibel yang diambil dari stop kontak diatur
dalam Peraturan Umum Instalasi listrik (PUIL 1987, Fasal 312.B.3 yang berbunyi
“Pada penyambungan perlengkap-an listrik dengan kabel fleksibel yang
berpenghantar pengaman sesuai gambar dibawah ini.
R S T N PE
Keterangan :
R : Penghantar fasa 1

S : Penghantar fasa 2

T : Penghantar fasa 3

N : Penghantar netral

PE : Penghantar pembum ian

M
3~
Gambar. 13
Konstruksi KKK dan Tusuk Kontak Motor 3 Fasa
5. Instalasi Motor Listrik Tiga Fasa Dengan Saklar TPST
Motor listrik tiga fasa dapat dikendalikan dengan menghidupkan dan mematiakn
dalam keadaan berbeban dengan saklar tree Pole Single Throw (TPST)
6. Instalasi Membalik Arah Putaran Motor Listrik tiga Fasa
putaran motor tiga fasa dapat dirobah (dibalik ) dariputaran semula apabila dua
fasa yang masuk pada kumparan motor diprtukarkan dari sebelumnya (dibalik) .
Untuk hal ini dilakukan dengan saklar Tree Pole Double Throw.
Saklar TPDT dapat digunakan untuk mengoperasikan motor listri tiga fasa
secara manual. Hubungan pada terminal motor dibuat hubungan bintang (terminal
U1 dihubung terminal U motor, Terminal V1 dihubung dengan ternminal V motor,
terminal W1 dihubung dengan terminal W motor,dan terminal X,Y,Z dikopel.
Terminal-terminal saklar TPDT dikopel U1-U2, V1-W2 dan W1-V2, sehingga putaran
searah jarum jam untuk posisi 1 dan putaran sebaliknya pada posisi saklar 2

7. Instalasi Tenaga Dengan Saklar Bintang/Segitiga Untuk Motor listrik Tiga Fasa
Saklar bintang segitiga dapat digunakan untuk mengoperasikan motor listrik
tiga fasa secara manual. Hubungan pada terminal motor dapat dibuat hubungan
bintang dan segitiga melalui saklar saja. (terminal U dihubung terminal U motor,
terminal V dihungkan dengan V motor, hubungan W dihubungkan dengan terminal
W motor, dan terminal motor X,Y,Z dihubungkan ke terminal motor yang sama.
Sumber masul L1 dihungkan pada terminal R saklar, L2 pada terminal S dan terminal
L3 dihubungkan pada T.
8. Instalasi Motor Listrik Tiga Fasa dengan Saklar Magnit,Push Botton ON/OFF
Saklar magnit (kontaktor) merupakan suatu saklar yang bekerja berdasarkan gaya
medan magnit, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui lilitan (kumparan)
pada kontaktor tersebut. Inti (teras) kumparan akan menarik terminal kontak yang
terdapat pada saklar magnit tersebut melalui gaya medan magnit. Pada saklar
magnit ini selalu dilengkapi, kumparan(coil), kontak utama, dan kontak bantu.
Kelompok kontak utama dibuat dengan ukuran yang lebih besar dari kelompok
kontak bantu, terutama untuk kemampuan yang daya besar. Kontak bantu terbagi
dua ,yaitu bagian normally open (NO) dan normally close (NC), khusus un tuk kontak
NC dengan nomor terminal adalah 13 dan 14. Rangkaian saklar magnit dilengkapi
dengan tombol ON dan OFF untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 30.
Kumparan

ON OFF
7 8

13 14
Kontak Utama

R
OL
3~
M

S
OL
T

Gambar 30. Kontruksi Terminal Saklar


Magnit dan Push Botton (ON/OFF
9. Instalasi Motor Listrik Tiga Fasa dengan Saklar Magnit,Push Botton, dan Over load
Kontak bantu terbagi dua ,yaitu bagian normally open (NO) dan normally
close (NC), khusus un tuk kontak NO dengan nomor terminal adalah 13 dan 14.
Sebagai pembatas beban dipakai over load (OL) yang akan melepas rangkaian
kontrol kontaktor apabila terjadi beban lebih. Rangkaian saklar magnit dilengkapi
dengan tombol ON dan OFF untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 33.

R T

OFF ON OL

13 14

Gambar 33. Rangkaian Kontrol Saklar


Magnit , Push Botton, Over Load

10. Instalasi Motor Listrik Tiga Fasa Dioperasikan dari Banyak Tempat
Pengoperasian motor listrik tiga fasa dari banyak tempat , dapat dilakukan
dengan cara memparalel beberapa tombol ON, untuk lebih jelasnya lihat gambar
36.

R ON1 T

OFF ON2 OL

13 14

Gambar 36. Rangkaian Kontrol Motor Listrik 3 Fasa


yang Dapat Dioperasikan dari Banyak Tempat

11. Instalasi Motor Listrik Tiga Fasa Dimatikan dari Banyak Tempat
Instalasi motor listrik tiga fasa dapat dimatikan dari banyak tempat , dapat
dilakukan dengan cara beberapa tombol OFF dihubungkan seri, untuk lebih jelasnya
lihat gambar 39.
R T

OFF1 OFF2 ON OL

13 14

Gambar 39. Rangkaian Kontrol Motor Listrik 3 Fasa


yang Dapat Dimatikan dari Beberapa Tempat

12. Instalasi Motor Listrik Tiga Fasa Dikendalikan dari Banyak Tempat
Instalasi motor listrik tiga fasa dapat dikendalikan dari banyak tempat , dapat
dilakukan dengan cara beberapa tombol OFF dihubungkan seri dan beberapa
tombol ON diparalelkan, untuk lebih jelasnya lihat gambar 42.

R ON1 T

OFF1 OFF2 ON2 OL

13 14

Gambar 42. Rangkaian Kontrol Motor Listrik 3 Fasa


yang Dapat Dikendalikan dari Banyak Tempat

13. Instalasi Merobah Arah Putaran Motor Listrik Tiga Fasa dengan Saklar Magnit
Instalasi merubah arah putaran motor listrik tiga fasa dengan saklar magnit ,
dapat dilakukan dengan menggunakan satu tombol OFF,dua tombol ON, dan dua
saklar magnit yang dilengkapi kontak bantu NO dan NC . Jika tombol ON1 ditekan
motor akan berputar searah putaran jarum jam dan ON2 untuk putaran sebaliknya, ,
untuk lebih jelasnya lihat gambar 45.
R T

OFF ON1
K2 OL
K1

K1
13 14

ON2
K1
K2

K2
13 14

Gambar 45. Rangkaian Kontrol Merubah Arah Putaran


Motor Listrik 3 Fasa dengan Saklar Magnit

14. Instalasi Star Bintang-Segitiga Motor Listrik Tiga Fasa dengan Saklar Magnit
Instalasi merubah arah putaran motor listrik tiga fasa dengan saklar magnit , dapat
dilakukan dengan menggunakan satu tombol OFF,dua tombol ON, dan tiga saklar
magnit yang dilengkapi kontak bantu NO dan NC . Jika tombol ON1 ditekan K1 dan
K3 bekerja motor dalam hubungan Bintang sedangkan ON2 ditekan K1 dan K2
bekerja , Motor dalam hubungan segitiga , untuk lebih jelasnya lihat gambar 48.

R T

Stop Star
OL
K1
K1
13 14

ON ( OL
K3
K2

K2
13 14

ON (Y) K2
K3

K3
13 14

Gambar 48. Rangkaian Kontrol Star Bintang-Segitiga


Motor Listrik 3 Fasa dengan Saklar Magnit
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengontrolan motor listrik adalah usaha yang meliputi pengaturan dan pengendalian motor
dari saat start sampai motor itu berhenti, agar operasi atau kerja dari motor tersebut sesuai
dengan ketentuan atau kebutuhan. Pengontrolan motor dapat dikategorikan menjadi 3 bagian
menurut fungsinya :
1. Pengontrolan pada waktu start
2. Pengontrolan pada waktu motor dalam keadaan jalan yaitu pengaturan kecepatan,
pembalikan arah putaran dan lain-lain
3. Pengontrolan pada waktu menghentikan motor (pengereman)
Sedangkan cara atau sistem pengontrolan terdiri dari 3 bagian:
4. pengontrolan dengan tangan (Manual Control)
5. pengontrolan semiotomatis (Semiotomatic control)
6. Pengontrolan Otomatis (automatik Control)

B. SARAN
Demikianlah makalah ini kami paparkan dan kami merasa bahwa dalam makalah ini masih
terdapat banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharap kepada pembaca yang
budiman untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun guna untuk perbaikan
makalah ini. Dan kami berharap semoga isi makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA
https://www.acamedia.edu/instalasi-tenaga-listrik.html
https://www.smkn4jkt.sch.id/teknik-instalasi-tenaga-listrik.html
jobseet. Instalasi tenaga listrik. Teknik elektro Universitas negeri padang

Anda mungkin juga menyukai