PENDAHULUAN
Saat ini hampir sebagian besar masyarakat sudah memiliki mesin cuci untuk
membantu pekerjaan rumah tangga. Supaya peralatan rumah tangga lebih lama
dipakai dan bisa bekerja dengan maksimal maka langkah perawatan adalah hal yang
harus dilakukan. Seperti peralatan listrik rumah tangga lainnya, mesin cuci juga
memerlukan perawatan. Perawatan ini dimaksudkan agar usia pemakaian bisa
maksimal (tahan lama). Di samping itu, agar mesin cuci selalu prima atau dapat
dipakai dengan hasil yang memuaskan.
Adapun perawatan yang dilakukan pada mesin cuci meliputi beberapa bagaian
antara lain:
bagian luar mesin cuci.
1.2.1 Bagian Luar Mesin Cuci
Bagian luar mesin cuci bisa dibersihkan dengan air hangat memakai deterjen
netral yang non-abrasive. Gosokkan dengan air bersih dan keringkan. Jangan
membersihkan bagian luar mesin cuci dengan memakai spiritus, bensin atau bahan
kimia cair lainnya. Bahan-bahan kimia cair tersebut dapat merusak cat dan logamnya.
1
1.2.3 Drain Filter (Saringan Air Buangan)
Drain filter berfungsi mengumpulkan benang (serat) dan benda-benda lainnya
yang keluar bersama air buangan bekas cucian. Filter ini harus sering dikontrol agar
mesin cuci bisa bekerja dengan baik.
1.2.4 Filter Saluran Masuk Air
Jika air yang dipakai untuk mencuci mengandung endapan atau kotoran air
lainnya, maka filter saluran masuk air bisa cepat kotor dan menghambat aliran air ke
mesin cuci. Sebaiknya, bersihkan filter ini secara teratur. Filter atau saringan ini
biasanya dibersihkan menggunakan sikat. Namun, jika sudah terlalu kotor sebaiknya
diganti saja.
1.2.5 Pulsator/Agitator (Kipas Pencuci)
Kadang-kadang, pada pulsator /agitator terdapat kancing baju yang terlepas
atau benda –benda lain yang dapat mengganggu putaran (membuat putaran mesin cuci
tersendat-sendat). Untuk itu perlu sesekali diperiksa dan dibersihkan. Cara memeriksa
atau membersihkan pulsator dan agitator ini adalah dengan melepaskannya dari bak
dengan cara mengendorkan dan melepas baut pengencangnya.
1.2.6 Filter Banjir (Overflow Filter) Di Bak Pencuci
Filter ini sesekali dibersihkan karena air yang melewatinya adalah air buangan
cucian. Filter bisa dilepas dari tempatnya dan dibersihkan menggunakan sikat.
1.2.7 Perbaikan Pada Sistem Kelistrikan
Kerusakan pada motor listrik, biasanya berhubungan dengan liltan kawatnya
atau inti motor (Commutator) kerusakan motor listrik yang berhubungan dengan
lilitan kawat listrik biasa terjadi karena lilitan kawat pada stator dan rotor putus. Hali
ini disebabkan karena pemakaian yang sudah lama atau karena hubungan pendek
listrik. Jika lilitan kawat stator dan rotor ada yang terputus, harus digulung kembali.
Jika tidak bisa menggulung sendiri sebaiknya bawa ke bengkel (reparasi) motor
listrik.
Kerusakan lain biasanya karena kotornya inti lilitan stator/rotor (commutator).
Inti stator/rotor yang kotor dapat mengganggu putaran motor listrik, sehingga bisa
tersendat-sendat atau berhenti sama sekali. Inti stator /rotor yang kotor dapat
dibersihkan dengan kertas Ampelas.
Sambungan melalui tali kipas (belt) dan kopling elastis antara motor dan
pompa, sering membawa masalah, seperti timbulnya berisik pada mesin cuci ,
berkurangnya daya motor listrik atau cepat rusaknya bagian –bagian lain.
2
Tali kipas (belt) sering membawa masalah terutama dalam hal pemasangan
dan penyetelan (adjustmen) antara puli pada pompa dan puli pada motor listrik. Tali
kipas yang sudah aus dapat mengurangi kemampuan motor listrik untuk bekerja pada
kondisi optimalnya.
Peralatan listrik lainnya seperti switch, timer dan katup selenoid (kalau ada)
biasanya rusak karena pemakaian, berkarat, atau karena hubungan pendek listrik
(konsluiting) peralatan-peralatan ini harganya tidak begitu mahal dibandingkan
dengan bagian-bagian lain mesin cuci sebaiknya langsung diganti saja jika sudah aus
atau rusak.
Perbaikan pada sistem Perpipaan (Plumbing) , hampir semua masalah pada
sistem perpipaan mesin cuci terletak pada katup masuk yang dioperasikan oleh
selenoid. Jumlah selenoid bergantung pilihan pada temperatur air masuk ke mesin
cuci. Mungkin hanya ada satu selenoid (untuk air dingin), dua selenoid untuk (air
dingin dan panas), atau tiga selenoid (air dingin, panas dan hangat).
Jika selenoid yang bekerja mengatur suplai aliran masuk ke mesin cuci rusak,
maka aliran air akan terganggu. Gangguan aliran air mungkin juga disebabkan oleh
hal-hal lain misalnya, kerusakan pada katup air masuk sendiri, yang mungkin sudah
berkarat. Jika hal ini yang terjadi, katup harus diganti dengan yang baru, jika aliran air
masih mengalami gangguan walaupun katup masuk dan selenoid masih bagus,
mungkin disebabkan oleh kerusakan pada pipa masuk, seperti terhambat kotoran atau
mengkerut (untuk pipa plastik). Sering terjadi adalah sering terhambatnya aliran air
karena ada endapan atau kotoran pada saringan (filter screen). Jika hal ini terjadi,
saringan harus dibuka dan dibersihkan dengan sikat atau jika kotoran atau endapan
terlalu banyak, ganti saringan dengan yang baru.
Masalah lain yang lebih berat adalah jika aliran air tidak berhenti padahal bak
pencuci sudah penuh. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik
yang ada (motor, kabel-kabel, switch, dan lain-lain). Selain itu air dapat menggenangi
lantai ruangan tempat mesin cuci diletakkan. Hal-hal yang harus dilakukan adalah :
Cabut aliran listrik ke dalam mesin cuci. Jika aliran air berhenti, masalahnya pada
peralatan listrik yang ada mungkin pada selenoid di katup masuk atau pada
switch pembatas tinggi permukaan air di bak penampung yang sudah rusak. Alat-
alat ini lebih baik diganti dengan yang baru jika mengalami kerusakan.
Jika tetap mengalir meskipun aliran listrik sudah dicabut, tutuplah shut off valve
pada saluran pembuangan air cucian, karena kemungkinan besar masalahnya
3
terletak pada katup masuk. Katup ini beroperasi dengan cara menekan seimbang
pada kedua sisi diafragmanya. Jika diafragma terganggu, air akan berkurang atau
macet. Mungkin, katup ini terganggu, karena ada endapan pasir atau kotoran
lainnya yang melewati saringan. Buka katup masuk dan bersihkan dari kotoran
atau endapan.
4
BAB II
PROSES PRAKTIKUM
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini, adalah :
Nama Jumlah
Mesin Cuci DSW-900 1
Multi Meter 1
Tool set 1
Kabel Penghubung Secukupnya
5
2.3 Langkah Kerja
Adapun langkah kerja dari praktikum melacak kerusakan mesin cuci adalah
sebagai berikut:
Memastikan pengawatan dari mesin cuci apakah sudah sesuai dengan blok
diagram.
Mengubungkan kabel power mesin cuci dengan variabel transformer.
Menyalakan mesin cuci bagian pencuci.
Mengukur jumlah putaran pulsator mesin pencuci untuk setiap perubahan
tegangan sumber yang ditentukan melalui transformator variabel.
6
BAB III
HASIL PERCOBAAN
7
Pulsator Pulsator merupakan
bilah yang dapat bergerak
memutar bolak balik,
berfungsi untuk
menciptakan pusaran air
yang akan mencuci dan
membilas pakaian .
Pulsator akan cepat rusak
apabila selalu
mendapatkan beban yang
berlebih, apalagi bila
dalam tabung mesin cuci
terdapat benda – benda
seperti
peniti,koin,baut,kunci,jaru
m dan benda – benda
keras dan tajam lainya.
8
Billows / Seal Billows merupakan
Spin karet elastis dengan
lobang ditengah yang
berisi besi yang berbentuk
bulat dengan ketebalan ±
½ cm dan dilengkapi
pengait yang dimasukan
didalamnya, penait
berfungsi untuk
menyatukan billows langs
ung dengan body bawah
tabung pada bagian
pengeringan agar saat
tabung spin berputar
dengan kecepatan
tinggi Spin tube akan
seimbang dan billows pun
tak akan bisa lepas .
9
Spin Timer Spin
Timer berfungsi sebagai
pengatur waktu dan
kecepatan putaran
motorspin yang akan
memutar Spin tube atau
tabung pemutar/pengering
yang akan memutar
pakaian dan menguras air
yang ada dipakaian
sehingga kadar air dalam
pakaian berkurang sampai
70%, semakin besar angka
yang dipilih semakin lama
waktu pengeringanya .
10
Case Case divi berfungsi
Divi (Salura sebagai alat pembuangan
n air, alat ini dilengkapi
Pembuanga dengan katup yang
n) dilengkapi dengan karet.
Karet ini akan ditarik pada
waktu anda menarik
tuas drain . Keruskan
yang sering terjadi pada
alat ini yaitu apabila karet
dan pernya sudah aus
maka mesin cuci akan
membuang terus air nya
sehingga mesin cuci
tidak bisa digunakan
untuk proses mencuci.
11
3.2 Analisa Data
Dari hasil pengamatan maka dapat di analisa kerusakan yang bisa terjadi pada mesin
cuci :
1. No wash
Penyebab:
Tegangan sumber tak masuk
Cara mengatasi : cek tegangan sumber pada stop kontak
Pulsator tak berputar
Cara mengatasi :
periksa pulsator, apa ada yang tersangkut, bila ada bersihkan,
keadaan pulsator yang baling atau patah, maka mesti ganti
pulsator
bila pulsator baik, maka cek bagian gear back , duppler
pulsator, dan valu belt
Putaran saat mencuci lambat
cara mengatasi :
cek kapasitor , bila capasitor rusak maka ganti kapasitor
bila kapasitor baik, maka yang rusak dan mesti diganti motor
wash
2. No Spin
Penyebab:
Tegangan sumbar tak masuk
Cara mengatasi : cek tegangan
Bellon dan basket spin tak berputar
Cara mengatasi :
Bellon dan basket spin, apa keadaannya sudah benar atau
belum
Bila keadaan bellon yang tak berkarat, maka ganti bellon
Putaran saat spin lambat
cara mengatasi :
Cek kapasitor , bila capasitor rusak maka ganti kapasitor
Bila kapasitor baik, maka yang rusak dan mesti diganti motor
spin
3. Berbunyi saat mengeringkan
Penyebab :
o Kain tak rata
Cara mengatasi : ratakan kain
o Basket spin tak seimbang
Cara mengatasi :
Bila keadaan basket spin yang retak atau pecah, maka ganti
basket spin
Bila keadaan basket spin baik maka periksa bellon
Bila keadaan bellon yang tak berkarat, maka ganti bellon
4. Mati total
Penebab :
o Tegangan dari kabel tak masuk
Cara mengatasi :
Cek tegangan stop kontak,
12
Bika tegangan masuk cek tegangan pada kabel power, ada atau
tidak
Bila tak ada, kabel power rusak
o Selector timer rusak
Cara mengatasi :
Bila tegangan pada pada kabel power ada, tetapi timer wash
atau timer spin tak mengalirkan tegangan ke motor, maka timer
wash atau timer spin yang rusak
Bila timer wash atau timer meghubungkan tegangan, maka
yang rusak adalah motornya
5. Air pembuangan tak keluar
Penyebab :
“Itu di karenakan oleh saluran yang tersumbat oleh koin / benda lainnya
maupun karena pernari drainnya putus atau sudah tak berfungsi lagi”
Cara mengatasinya : “bersihkan saluran bila tersumbat dan bila penarik drain
tak fungsi maka mesti diganti”
6. No stop wash/spin ( tidak behenti mencuci/ mengeringkan )
Penyebab:
o Assy ware / kabel penghubung putus
o Time wash/time spin macet(rusak)
Cara mengatasinya:
Mengganti kabel bila kerusakan pada kabel atau menganti time
wash/spin bila macet/rusak.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada pratikum kali ini adalah sebagai berikut :.
1. Tabung pencuci digerakkan oleh motor listrik satu fasa. Motor ini dapat
bergerak dua arah (bolak- balik) untuk mencuci pakaian saat dicuci.
2. Tabung pengering digerakkan oleh motor listrik dengan satu arah putaran.
3. Timer pada mesin cuci terdiri dari timer wash dan timer spin.
4. Timer wash untuk waktu/lama pencucian yang dihubungkan bolak-balik
dengan motor pada tabung pencuci.
5. Tabung spin untuk waktu/lama pengeringan yang dihubungkan langsung ke
motor pada tabung pengering.
Mesin cuci manual memiliki 2 tabung yaitu tabung pencuci dan tabung
pengering. Tabung pencuci digerakkan oleh motor listrik satu fasa. Motor ini
dapat bergerak 2 arah (bolak-balik) untuk mencuci pakaian saat dicuci.
Tabung pengering digerakkan oleh motor listrik satu arah putaran. Timer
pada mesin cuci terdiri dari timer wash dan timer spin.
4.2 Saran
1. Sebelum melakukan pratikum sebaiknya berdoa terlebih dahulu
2. Sebaiknya praktikan telah menguasai cara merangkai rangkaian
3. Sebaiknya praktikan lebih fokus dalam melakukan praktikum
4. Setelah selesai melakukan pratikum bersihkan seluruh ruangan
14
DAFTAR PUSTAKA
http://berita-iptek.blogspot.com/2008/07/cara-kerja-mesin-cuci.html
15
Lembaran penilaian
Proses 25 %
Sikap dan 10 %
keselamatan kerja
Hasil dan produk 50 %
Waktu 10%
Total 100%
16