Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Mesin Cuci

Mesin cuci merupakan peralatan rumah tangga listrik yang terdiri dari
komponen-komponen listrik yang dirangkai sedemikian rupa, sehingga dapat
berfungsi untuk mencuci, membilas dan memeras atau mengeringkan pakaian.
Mesin cuci merupakan kelompok alat rumah tangga listrik dalam penggolongan
pengkondisian mekanis karena pada mesin cuci tenaga listrik dikonversi menjadi
energi mekanik. Tenaga mekanik inilah yang dimanfaatkan untuk dapat
melakukan fungsi mencuci, membilas dan mengeringkan pakaian. Mesin cuci
memiliki tenaga pengerak elektrik yang sering disebut sebagai motor listrik
dengan berbagai macam kapasitas.

Gambar 2.1 Mesin Cuci


Mesin cuci makin hari makin berkembang, bahkan sampai sekarang ini
sudah ada mesin cuci otomatis, dimana pakaian tinggal ditaruh di bak cuci
kemudian mesin cuci dioperasikan maka secara otomatis mesin akan mencuci,
membilas sampai mengeringkan. Mesin cuci semacam ini dilengkapi dengan
perangkat kontrol, sehingga proses kerjanya dapat dikontrol oleh manusia. Pada
dasarnya mesin cuci dalam pemanfaatannya memiliki tiga tahap yaitu:

4
1. Pencucian
2. pembilasan
3. pemerasan/pengeringan

2.2 Prinsip Kerja Mesin Cuci

Mesin cuci pakaian adalah suatu alat yang berguna untuk mencuci pakaian
dengan menggunakan motor listrik satu fasa. Motor listrik yang digunakan untuk
mencuci pakaian dapat berputar dua arah, Untuk membolak-balikan kain yang
akan dicuci. Untuk mengurangi kecepatan putaran bak cuci, maka motor listrik
dilengkapi dengan sabuk (belt) dan roda pemutar. Model mesin cuci pakaian
cukup banyak, namun secara umum ada dua model yaitu mesin cuci yang
pengisiannya dari depan dan mesin cuci yang pengisiannya dari atas. Mesin cuci
memiliki tahapan kerja (proses) : tahap cuci, tahap bilas dan sentifuse. Mesin cuci
otomatis memiliki proses pencucian yang berlangsung secara otomatis dari tahap
pembersihan sampai pengeringan. Hal ini biasanya diatur programnya dengan
menggunakan time. Selain mesin cuci otomatis ada mesin cuci manual, yaitu
peralihan dari proses awal ke proses selanjutnya harus dilayani.
Sedangkan mesin cuci otomatis, mempunyai sebuah tombol dalam
(tombol cuci) dan sebuah tombol luar. Tombol dalamnya berlubang-lubang, jadi
bila tombolbagian luarnya diisi air, cucian yang berada di tombol bagian dalam
ikut menjadi basah. tombol bagian dalam ini bergerak bolak-balik sehingga
kotaran yang melekat pada pakaian seolah-olah dibuang keluar. Puli motor dibuat
lebih kecil dari pada puli tombol yang digerakan, agar putaran tombol lebih
rendah dari kecepatan putar motornya. Motor listriknya biasanya memiliki dua
kecepatan yaitu kecepatan yang rendah (700 rpm) digunakan untuk mencuci dan
membilas serta kecepatan tinggi (3000 rpm) untuk tahapan pengeringan
(sentrifugal).

5
Tabe 2.1 Pencucian dan Pengeringan

Pencucian Pengeringan
1. Mengisi air 1. Memindahkan Cucian ke Tabung
1. Putar knop “Wash-Drain Select” Spin Pindahkan cucian dari tabung cuci ke
keposisi “Wash-Rinse”. Pasang tabung spin. Selimut, handuk atau cucian
selang pemasukan air Isilah air yang agak besar harus disebar merata
sesuai kebutuhan.Pengisian yang didasar tabung dan ditekan hingga agak
berlebihan akan mengakibatkan air padat.
terbuang keluar melalui saluran
pembuangan air. 1.3 Pengeringan ( Spinning )
Letakan penutup dalam tabung spin (Inner
2. Memasukan Deterjen lid) diatas cucian dan tekan pakaian
Banyaknya pemakaian deterjen hingga agak padat agar keseimbangan
dianjurkan sesuai dengan jumlah tabung spin terjaga dengan baik pada saat
cucian. berputar.

3. Memasukan Cucian
Setelah pakaian dimasukan, posisi PERHATIAN !
air akan menurun, tambahkan air  Cara penempatan cucian dalam tabung
hingga pada posisi yang seharusnya. harus benar. Tidak boleh tutup miring
ataupun malah tidak ditutup.
4. Memilih Pencucia
Selesai Putarlah knop “Wash Timer”  Tutup penutup tabung spin dan penutup
pada angka yang dikehendaki. Lama Pengaman serta pastikan selang
pencucian disesuaikan dengan jenis
bahan & kadar kotoran cucian. pembuangan telah dipasang dengan benar.

5. Proses PencucianSelesai  Putar knop “Spin Timer” keposisi 1-2


Bila proses pencucian telah selesai, menit.
lakukan pembuangan air dengan
memutar knob “Wash-Drain Select
keposisi“ Drain”.

6
2.3 Bagian-Bagian Mesin Cuci dan Fungsinya
Setelah mengetahui prinsip kerja mesin cuci ada baiknya kita juga
mengenal bagian–bagian dari mesin cuci tersebut. Berikut bagian – bagian mesin
cuci tabung:

Gambar 2.2 Bagian Mesin Cuci

1. Display Selector
Terdiri dari 4 (empat) Selector yaitu :
a. Wash Timer berfungsi untuk mengatur waktu pencucian.
b. Wash Selector berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran motor.
c. Drain Selector berfungsi untuk membuang air didalam tabung pencucian.
d. Spin Timer berfungsi untuk mengatur waktu pengering.

Gambar 2.3 Display Selector

7
2. Inner Wash Tube
Inner Wash Tube biasanya disebut sebagai tabung dalam, inilah tabung yang
menjadi wadah atau tempat pakaian, atau cucian ketika terjadi proses pencucian
atau washing .

Gambar 2.4 Inner Wash Tube

3. Pulsator
Pulsator merupakan bilah yang dapat bergerak memutar bolak balik, berfungsi
untuk menciptakan pusaran air yang akan mencuci dan membilas pakaian .
Pulsator akan cepat rusak apabila selalu mendapatkan beban yang berlebih,
apalagi bila dalam tabung mesin cuci terdapat benda–benda seperti peniti, koin,
baut, kunci, jarum dan benda–benda keras dan tajam lainya.

Gambar 2.5 Pulsator

8
4. Spin Tube
Spin Tube merupakan tabung yang menjadi wadah atau tempat terjadinya
proses pengeringan atau pemutaran . Didalam tabung ini pakaian akan diputar
dengan tenaga mekanik dari motor spin yang akan memutar dan memeras air yang
ada dipakaian kemudian air akan jatuh kebawah melalui lubang kecil yang ada
dibagian bawah tabung spin, dan air akan mengalir ke Case divi atau saluran
pembuangan dan akan dibuang melalui selang pembuangan .

Gambar 2.6 Spin Tube

5. Billows atau Seal Spin


Billows merupakan karet elastis dengan lobang ditengah yang berisi besi yang
berbentuk bulat dengan ketebalan ± ½ cm dan dilengkapi pengait yang
dimasukan didalamnya, penait berfungsi untuk menyatukan billows langsung
dengan body bawah tabung pada bagian pengeringan agar saat tabung spin
berputar dengan kecepatan tinggi Spin tube akan seimbang dan billows pun tak
akan bisa lepas .

Gambar 2.7 Billows / Seal Spin

9
6. Wash Timer
Wash Timer berfungsi sebagai pengatur waktu dan kecepatan putaran motor
wash untuk memutar pulley yang dihubung dengan menggunakan van belt ke
gearbox sehinggga pulsator dapat berputar, semakin besar angka yang dipilih
semakin lama waktu pencucianya .

Gambar 2.8 Billows atau Seal Spin

7. Spin Timer
Spin Timer berfungsi sebagai pengatur waktu dan kecepatan putaran motor
spin yang akan memutar Spin tube atau tabung pemutar/pengering yang akan
memutar pakaian dan menguras air yang ada dipakaian sehingga kadar air dalam
pakaian berkurang sampai 70%, semakin besar angka yang dipilih semakin lama
waktu pengeringanya .

Gambar 2.8 Spin Timer

10
8. Speed Reducer atau GearBox
Berfungsi untuk menggerakan pulsator dengan menggunakan tenaga mekanik
motor wash yang di hubungkan dengan tali kipas atau van belt. Tersusun dari
sejumlah roda gigi yang sering disebut gear, bagian ujung as dari gearbox itu
adalah bagian yang menggerakan pulsator .

Gambar 2.9 Speed Reducer atau GearBox

9. Motor Wash
Motor berkecepatan rendah yang berfungsi untuk menggerakan pulsator.
Motor Wash merupakan pengggerak yang terdiri dari sebuah lilitan yang saling
berkaitan.

Gambar 2.10 Motor Wash

11
10. Motor Spin
Motor berkecepatan tinggi yang berfungsi untuk menggerakan tabung
pengeringan agar air yang terserap dipakaian dapat terbuang dan terkuras keluar .

Gambar 2.11 Motor Wash

11. Van Belt


Van Belt digunakan untuk menghubungkan motor wash dengan gear box.
Kerusakan yang sering terjadi pada alat ini sudah kendor karena sudah termakan
usia dan sering digunakannya suatu mesin cuci, apabila sudah kendor maka
putaran mesin cuci akan berkurang dan menjadi tidak kencang lagi. (Panah
menunjukan Van Belt)

Gambar 2.12 Van Belt

12
12. Case Divi (Saluran Pembuangan)
Case divi berfungsi sebagai alat pembuangan air, alat ini dilengkapi dengan
katup yang dilengkapi dengan karet. Karet ini akan ditarik pada waktu anda
menarik tuas drain . Keruskan yang sering terjadi pada alat ini yaitu apabila karet
dan pernya sudah aus maka mesin cuci akan membuang terus air nya sehingga
mesin cuci tidak bisa digunakan untuk proses mencuci.

Gambar 2.13 Case divi

13. Capasitor
Capasitor berfungsi sebagai penguatan pada mesin cuci untuk proses
pencucian dan pengeringan. pada setiap mesin cuci pasti memiliki ukuran yang
berbeda pada kapasitasnya. Masalah yang sering di alami capasitor lemah
sehingga harus diganti dengan capasitor yang baru sesuai petunjuk diagram .

Gambar 2.14 Capasito

13
14. Selang Pembuangan
Selang Pembuangan berfugsi sebagai tempat penyaluran air yang dibuang
pada saat proses pencucian ataupun proses pengeringan .

Gambar 2.15 Selang Pembuangan

2.4 Piezoelektrik

Piezoelektrik berasal dari bahasa Yunani yaitu piezo yang artinya tekanan
dan elektrik yang berarti listrik. Bahan piezoelektrik adalah suatu bahan yang
apabila diberi stress (tekanan) mekanik akan menghasilkan medan listrik
sebaliknya apabila medan listrik diterapkan pada bahan piezoelektrik akan terjadi
deformasi mekanik (perubahan dimensi bahan). Sifat yang reversibel ini membuat
material piezoelektrik dapat berfungsi sebagai transduser dan aktuator serta
menarik untuk dikembangkan.

Gambar 2.16 Piezoelektrik

14
Material piezoelektrik ditemukan pertama kali pada tahun 1880-an oleh
Jacques dan Pierre Curie. Curie bersaudara memperlihatkan adanya muatan listrik
ketika diberikan suatu tekanan pada beberapa material tertentu. Tetapi
mereka tidak memprediksi adanya sifat kebalikan dari efek piezoelektrik tersebut.
Efek yang sebaliknya secara matematis didapat dari buku “Fundamental
Thermodynamic Principles” oleh Gabriel Lippmann pada tahun 1881. Curie
bersaudara segera membenarkan adanya efek kabalikan itu, dan melanjutkan
penelitian untuk memperoleh bukti kuantitatif bagaimana suatu material dapat
bergetarkarena diberi muatan listrik.

2.5 Material Piezoelectric

Material piezoelectric merupakan material (dengan formulasi kimia


PbZr/TiO3) yang memiliki kemampuan untuk membangkitkan potensial listrik
sebagai respon dari tegangan mekanik yang diberikan.

Gambar 2.17 Molekul Material Piezoelectric

Material piezoelectric sangat sensitif terhadap adanya tegangan mekanik


dan medan listrik. Jika material piezoelectric diberikan medan listrik (beda
potensial), maka akan terjadi tegangan/regangan mekanik (reverse piezoelectric
effect). Sebaliknya, jika tegangan mekanik diberikan pada material piezoelectric,
maka akan terjadi medan listrik (beda potensial) pada material tersebut (direct
piezoelectric effect). Perbedaan tegangan ini yang banyak dimanfaatkan. Nilai
Pull in Voltage bergantung pada jenis material piezoelectric yang digunakan,
lebar material piezoelectric, dan gaya tekan yang diberikan.

15
𝑔31
𝑉= 𝐹 ................................................................... (2.1)
𝑤
V = tegangan (Volt)
F = gaya untuk mengetahui tegangan listrik yang dihasilkan pada piezoelectric,
yaitu tekan yang terjadi pada piezoelectric (N)
W = lebar material piezoelectric (m)
g31 = konstanta tegangan material piezoelectric (Vm/N)

Umumnya digunakan dua mode, mode 31 dan mode 33. Mode 31, gaya
yang terjadi tegak lurus dengan arah polarisasi. Subscript 31 digunakan bila
medan listrik yang terjadi adalah sepanjang sumbu polarisasi (arah sumbu 3),
namun regangan yang terjadi pada sumbu 1 yang tegak lurus terhadap sumbu 3.
Mode 33, gaya yang terjadi searah dengan arah polarisasi. Subscript 33 digunakan
bila medan listrik yang terjadi sepanjang sumbu polarisasi (arah sumbu 3) searah
dengan regangan terjadi.

Gambar 2.18 Gambar 2. (a) mode 31, (b) mode 33

2.6 Prinsip Kerja Piezoelectric


Piezoelectric atau biasa disebut juga dengan efek piezoelectric adalah
muatan listrik yang terakumulasi dalam bahan padat tertentu, seperti kristal dan
keramik akibat dari mechanical pressure (tekanan). Piezoelectric sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari, hanya saja kita tidak terlalu sadar akan alat
ini. Piezoelectric digunakan untuk mengukur tekanan, percepatan, regangan, etc.
dan biasa digunakan dalam alat-alat seperti: mikrofon, jam quartz, pengubah suara

16
menjadi tulisan pada laptop kita, mesin pembakaran dalam, printer, oscillator
elektronik, hingga bisa dijadikan sebagai sumber energi alternative ditempat
keramaian seperti di station ataupun di bandara. Dan ini sedang diterapkan di
negara maju seperti Jepang dan Amerika (New York).
Sifat efek piezoelectric berkaitan erat dengan terjadinya momen dipol
listrik pada suatu padatan. Efek tersebut juga dapat dirangsang untuk ion di situs
kisi kristal dengan lingkungan yang “asimetris”, seperti dalam BaTiO3 dan PZTs.
Kepadatan dipol atau polarisasi dapat dengan mudah dihitung pada kristal dengan
menjumlahkan momen dipol per volume unit sel satuan kristal. Dipol yang deket
satu sama lain akan cenderung berpihak di daerah yang disebut dengan daerah
Weiss Domain. Domain biasanya berorientasi acak, tetapi dapat disejajarkan
dengan cara proses poling dimana medan listrik yang kuat akan diterapkan pada
bahan bertemperatur tinggi.

Gambar 2.19 Prinsip Kerja Piezoelectric


pada efek piezoelectric, perubahan polarisasi terjadi akibat dari pembebanan atau
stress mekanik. Piezoelectric tidak disebabkan oleh perubahan densitas muatan
dipermukaan melainkan dengan kepadatan dipol pada bulk, misalnya: 1 cm3
kubus kuarsa ketika diberi gaya 2 kN akan menghasilkan tegangan 12.500 V.

17
2.7 Getaran (Vibration)
Getaran adalah gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan
di mana kuat lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan. Satu
getaran frekuensi adalah satu kali gerak bolak-balik penuh.

Gambar 2.20 Gerakan Bolak-Balik

2.8 Beberapa Termonologi Getaran


Karakteristik utama dari getaran suatu benda berupa quantitas dari tiga
signal pokok yaitu : Frekuensi, Amplitudo, dan Phase angel yang dapat dijelaskan
beserta quantitas yang lainnya sebagai berikut.
 Amplitudo
Amplitudo adalah simpangan maksimum yang dilakukan pada peristiwa
getaran. Rumus Amplitudo memiliki simbol A dan satuannya meter (m)
 Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi dalam setiap waktu
Rumus:f=N/t
 Periode
Periode adalah selang waktu yang diperlukan oleh suatu benda untuk
menempuh satu putaran (satu kali melingkar)
Rumus:T=t/N

18
 Simpangan getaran adalah jarak antara kedudukan benda yang bergetar
pada suatu saat sampai kembali pada kedudukan seimbang
Rumus : y=A.sinθ
Keterangan :
f = Frekuensi (Hertz = Hz)
N = Jumlah getaran
t = Waktu (sekon = s)
T= Periode (sekon = s)
A = Amplitudo (meter = m)
θ “Dibaca theta” = Sudut elvasi (derajat = °)

Gambar 2.21 Grafik Posisi Getaran

2.9 Macam-Macam Getaran


a. Getaran Bebas (Free Vibration)
Getaran Bebas adalah getaran yang terjadi saat sistem mekanis dimulai
dengan adanya gaya awal yang bekerja pada sistem itu sendiri, lalu
dibiarkan bergetar secara bebas. Getaran bebas akan menghasilkan
frekuensi yang natural karena sifat dinamika dari distribusi massa dan
kekuatan yang membuat getaran. Salah satu contoh getaranbebas yaitu
bandul yang ditarik lalu dilepaskan dan dibiarkan menghasilkan getaran
hingga pergerakan bandul tersebut berhenti.

19
b. Getaran Paksa
Getaran Paksa adalah suatu getaran yang terjadi saat gerakan bolak-balik
karena adanya gaya luar yang secara paksa menciptakan getaran pada
sistem. Salah satu contoh getaran paksa yaitu getaran rumah yang roboh
saat gempa.
c. Getaran Teredam dan Tak Teredam
Damper-Adalah suatu elemen mesin yang sifatnya menghilangkan
sebagian tenaga yang diberikan oada benda yang digerakan dengan cara
melepaskan tenaga tersebut dalam bentuk panas melalui gaya perlawanan
seperti: Gaya gesek antara dua persentuhan 2 benda, gaya kekentalan
cairan atau gas yang digerakan, dan gaya plastisitas (pelumeran suatu jenis
logam atau non logam), yang pada umumnya masin–masing dinamakan :
1. Friction damping force karena gesekan
2. Viscous damoing force karena kekentalan
3. Plastis damping force karena pelumeran

20

Anda mungkin juga menyukai