TUGAS AKHIR
Oleh :
ILHAM DANI NP
1311042014
Disusun Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Disahkan Oleh :
Tugas Akhir Ini Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji
Tugas Akhir Diploma IV Jurusan Teknik Mesin
Program Studi DIV Teknik Manufaktur Politeknik Negeri Padang
Pada Tanggal : 04 Oktober 2017
Tim Penguji :
Ketua/Penguji I Sekretaris/Penguji II
BIODATA
(a) Tempat/Tgl Lahir: Batusangkar/11 Agustus 1995 (b) Nama Orang Tua:
Nofiar Antoni dan Petri Syandora (c) Jurusan: Teknik Mesin (d) Program
Studi: DIV Teknik Manufaktur (e) No. BP: 1311042014 (f) Tanggal Lulus: 04
Oktober 2017 (g) Predikat Lulus: Sangat Mamuaskan (h) IPK: 3,57 (i) Lama
Studi: 4 Tahun 1 Bulan (j) Alamat Orang Tua: Situmbuk Kec. Salimpaung,
Kab. Tanah Datar, Sumatera Barat.
RANCANG BANGUN POMPA HIDRAM DAN ANALISA PENGARUH DIAMETER PIPA
INLET DENGAN DIAMETER PIPA OUTLET TERHADAP AIR KELUAR
Tugas Akhir D-IV oleh : Ilham Dani NP
Pembimbing I : Zulhendri, ST., MT. dan Pembimbing II : Yuliarman, ST., MT.
ABSTRAKS
Air merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi setiap makhluk hidup, Pompa
merupakan suatu alat yang dapat mengangkat air dari ketinggian yang lebih rendah ketempat yang lebih
tinggi, namun karena pompa yang ada dipasaran banyak yang menggunakan energi listrik sebagai
pembangkit daya serta harga jual yang cukup tinggi bagi masyarakat pedesaan, maka dibutuhkan suatu
pompa yang tepat guna dan murah. Pompa Hydram adalah salah satu alternatip, dimana cara kerja alat ini
dapat menaikkan air ketempat yang lebih tinggi dengan energi atau daya yang berasal dari air itu sendiri .
Pembuatan pompa Hydram itu sendiri relative murah, sederhana dan tahan lama . Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh diameter pipa inlet dan diameter pipa outlet terhadap tinggi air keluar
pada pompa hydram. Sehingga dengan adanya variasi diameter pipa inlet dan diameter pipa outlet tersebut
dapat memberikan pengaruh terhadap tinggi air keluar pada pompa hydram yang lebih tinggi dan
menghasilkan kapasitas debit air yang lebih besar .
Kata kunci : pompa Hydram, diameter pipa outlet, diameter pipa inlet, ketinggian air keluar
Tugas Akhir ini telah dipertahankan di depan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal:
04 Oktober 2017.
Abstrak telah dusetujui oleh penguji :
Tanda 1. 2. 3. 4.
Tangan
Nama
Zulhendri, ST.,MT Aidil Zamri, ST.,MT. Syafril, ST.,MP. Nasirwan, ST.,MP
Terang
Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Mesin : __DR. Junaidi, ST.,MP. _____________
Nip. 19660621 199203 1 005 Tanda Tangan
Alumni telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendapatkan nomor alumni :
Petugas Fakultas / Universitas
Nomor Alumni Fakultas Nama Tanda Tangan
Yang telah mengarahkan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dan terima
kasih juga kepada :
4. Bapak DR. Junaidi ST, MP selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Padang.
5. Bapak Drs. Yusri, MT selaku Ketua Program Studi DIV Teknik Manufaktur
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang.
6. Seluruh dosen Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Padang, atas segala
masukan, pengarahan dan pengajaran selama perkuliahan berlangsung.
Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan
sumbangan pengetahuan bagi pihak yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK .....................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
BAB V : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.20 Kotak Dialog untuk mendefenisikan factor pada desain fakto . 57
Gambar 4.21 Kotak Dialog untuk melakukan analisis desain faktorial .......... 58
Gambar 4.41 Pengaruh Diameter outlet terhadap Air Keluar (Hl=0) .............. 66
Gambar 4.43 Pengaruh Diameter inlet terhadap Air Keluar (Hl=0) ................ 68
Gambar 4.44 Perbandingan Faktor Diameter Inlet dan Diameter Outlet terhadap
ketinggian air keluar ........................................................................................ 69
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Air merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan dibutuhkan
makhluk hidup, air juga menjadi input bagi beragam upaya atau kegiatan
hidupnya. Oleh karena itu, air harus tersedia kapanpun dan dimanapun
air dalam jumlah besar, baik yang berasal dari sumber air permukaan
dan prasarana irigasi yang dimiliki. Akibatnya, banyak sarana dan prasarana
pada tenaga listrik atau bahan bakar lainnya, sebuah teknologi yang
yang mulai dikembangkan adalah pompa hydraulic ram atau lazim disebut
pompa hidram.
Pompa hidram merupakan salah satu pompa air yang hemat energi
(water hammer) untuk menaikkan air, sehingga pompa hidram salah satu
pompa air yang tidak menggunakan BBM dan listrik. Penelitian mengenai
pompa hidram telah banyak dilakukan, akan tetapi masih banyak pula
masuk (drive pipe), volume tabung hantar dan ketinggian pipa output.
pipa inlet dan diameter pipa outlet terhadap ketinggian air yang dihasilkan.
Padahal dua faktor ini sangat berpengaruh. Oleh karena itu penulis akan
menganalisa dua faktor tersebut yaitu pengaruh diameter pipa inlet dan
1.2 Tujuan
Pada penulisan skripsi ini penulis membagi tujuan penulis menjadi dua,
Tujuan Umum
Negeri Padang.
Tujuan Khusus
ada beberapa jenis masalah yang terdapat di dalamnya, namun saya akan
pipa inlet (1in, 1,5in dan 2in) dan diameter pipa outlet (1in, 3/4in dan 1/2in)
ditemukan, maka sistematika dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
permasalahan lainnya.
BAB IV : PEMBAHASAN
Berisikan tentang proses pembahasan dan hasil
BAB V : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pompa hidrolik ram mempunyai konstruksi sederhana dan relatif murah
karena terdiri dari pipa, tabung, katup-katup dan sebagainya. Tetapi instalasinya
terdiri dari sistem permipaan, tangki penyimpan air, sistem pengambilan air dan
sebagainya, dapat menjadi mahal apabila unit instalasi relatif besar. Pompa hidrolik
ram atau biasa disingkat hidram adalah suatu pompa otomatis yang digerakkan oleh
dialirkan pada unit pompa melalui pipa hantar, dan sebagian kecil dari air tersebut
dapat dinaikkan oleh pompa hingga pada ketinggian tertentu, sedang sebagian besar
mekanisme katup (katup buang dan katup hantar) dimana pada peristiwa tumbukan
air tersebut diketahui dapat menimbulkan tekanan air yang cukup besar.
terhadap udara yang menyebabkan air dipaksa mengalir melalui pipa keluaran
hingga pada ketinggian tertentu lebih tinggi dari head air penggerak pompa semula.
Seperti diketahui bahwa peristiwa tumbukan air pada sistem permipaan misalnya
pada sistem permipaan turbin air sangat berbahaya karena dapat memecahkan
didalam pipa. Dengan mengusahakan supaya katup buang dan katup hantar
sehingga tekanan yang terjadi di dalam pipa pemasukan memaksa air naik ke
pipa penghantar.
Bagian pertama adalah unit tabung udara dan katup hantar (check
valve). Katub Hantar berfungsi melewatkan air dari bawah dan menahan air
Setiap ada perpindahan air ke tabung maka udara dalam tabung tertekan.
Udara yang tertekan akhirnya menekan air untuk naik ke pipa Outlet dan juga
menekan air ke bawah yang membuat katub hantar menutup, dan air dari
bawah tidak bisa naik lagi karena kini tekanan dari tabung udara sama atau
Agar air dibawah dapat naik lagi, maka diperlukan tekanan tambahan.
Agar pompa aktif bergerak sendiri maka perlu mekanisme buka-tutup aliran
secara otomatis, yaitu dengan katup buang. Pada saat katup buang tertutup
karena tekanan/dorongan air maka air membalik dan terjadi water hammer.
Karena air di katup mengalir balik maka tekanan pada tutup berkurang, dan
karena dorongan pegas maka katup bergerak turun dan membuka. Setelah
terjadi water hammer dan katup buang terbuka, kembali air mengalir lewat
katup buang. Katup buang terangkat hingga kembali menutup aliran. Kembali
air mengalir balik dan terjadi water hammer. Sementara gerakan menutup
katup hantar berkontribusi pada tambahan tekanan air yang mengalir ke katup
buang.
2.2 Cara Kerja Pompa Hidram
Cara kerja pompa hidram terbagi dalam 4 siklus, untuk lebih jelasnya
1. Pada saat air dialirkan pada pipa penggerak, maka air keluar melalui
buang, maka katup secara cepat menutup. Dan akibat penutupan katup
3. Pada siklus yang ketiga udara yang tertekan tinggi sesuai dengan
tekanan tumbukan air, kembali menekan balik air di dalam tabung dan
karena tekanan itu pula maka katup hantar tertiup sehingga air keluar
4. Pada saat katup hantar tertutup maka tekanan air pada pipa penggerak
akan cukup rendah sehingga katup buang akan membeli terbuka dan
terjadi 30 – 120 kali per menit tergantung kondisi head, besar aliran,
ukuran pompa hidram dan berat atau panjang langkah katup buang.
keadaan tertentu dimana besar pipa inlet berubah-ubah, pipa outlet berubah-
hidrolik ram yang dirancang dengan baik dapat bekerja baik pada semua
dikehendaki dan juga dibatasi oleh jumlah air yang tersedia untuk
meyakinkan bahwa katup limbah yang diberi beban dapat jatuh tegak lurus
tinggi.
Secara spesifik, menurut Direktorat Pengelolaan Air Departemen
sungai dengan jumlah dan kualitas air yang memadai, terutama pada
musim kemarau.
dan terpelihara dalam jangka panjang. Jika suatu daerah sudah memenuhi
oulet, pipa inlet, tabung udara, katup buang, dan katup hantar. Bentuk
Keterangan gambar :
1. Tabung udara
2. Pipa outlet
3. Katup penghisap
4. Katup pembuang
5. Pipa inlet
bawah ini :
tinggi. Dengan pipa keluar atau pipa ouput yang panjang akan
dinding pipa. Pipa keluar atau pipa output dapat di buat dari
33 2
4 5
Keterangan gambar :
3. Ring pemberat
5. Karet
6. Reducer
𝑃1 𝑣12 𝑃3 𝑣32
+ + 𝐻 − 𝐻𝑙 = + + 𝐻3
𝜌𝑔 2𝑔 𝜌𝑔 2𝑔
Keterangan :
𝑣1 = Kecepatan aliran pada titik nol (0) karena debit konstan (m/s)
2.5.2 Tekanan
𝑃 = 𝜌. 𝑔 (𝐻 − 𝐻𝑙)
Keterangan :
𝐻 . 0,6 . 𝑄𝑠
𝑄𝑑 =
ℎ
Keterangan :
2.5.4 Efesiensi
𝑄𝑠 . 𝐻
𝜂= 𝑥 100 %
(𝑄𝑠 + 𝑄𝑤)ℎ
Keterangan :
diinginkan.
1. Mengenali permasalahan.
3. Menentukan faktor.
5. Melaksanakan Experiment.
6. Analisa data.
berikut:
1. Pilih Stat > DOE > factorial > Create factorial design.
4. Klik OK.
5. Pilih Designs.
7. Klik OK.
table.
14. Dalam kotak dialog create Factorial Design pilih tombol OK.
experiment tersebut.
BAB III
METODOLOGI
MULAI
STUDI LITERATUR
TEORI PEMBUATAN
DAN PERSAMAAN
YANG BERLAKU PADA
POMPA HIDRAM
GAGAL
UJI
COBA
SELESAI
3.2.1 Alat
utama, antara lain mesin konvensional, alat perkakas, dan alat ukur.
Adapun peralatan yang digunakan selama pembuatan alat dan skripsi ini
adalah:
1. Gergaji Kayu
2. Gergaji Besi
3. Mesin Bor
4. Kunci Pass
6. Meteran
3.2.2 Bahan
1. Pipa L PVC
Pipa L yang digunakan dalam pembuatan pompa hidram berjumlah
2. Pipa T PVC
3. Pipa Socket
5. Reducer Pipa
7. Klep Pipa
Klep pipa berfungsi sebagai penahan aliran air yang telah berada
pada pipa agar tidak kembali turun kebawah, lihat gambar 3.13.
8. Baut panjang
gambar. 3.14.
Gambar 3.14 Baut Panjang
9. Ring Baut
10. Mur
11. Skru
Selang ini digunakan sebagai tempat air yang keluar dari pipa
15. Tali
gambar 3.21
Gambar 3.21 Tali
16. Ember
pengaruh diameter pipa inlet dan diameter pipa outlet terhadap ketinggian air
keluar. Penulis menggunakan tiga variabel diameter pipa inlet sebesar 2”,
1,5” dan 1” dan tiga variabel diameter pipa outlet sebesar 1”, ¾” dan ½”.
Menurut hipotesa penulis, semakin besar pipa inlet maka semakin tinggi air
yang dihasilkan karena besarnya dorongan air yang masuk, dan semakin kecil
diameter pipa outlet maka semakin tinggi pula air yang dihasilkan karena luas
faktor mana yang paling berpengaruh terhadap ketinggian air yang dihasilkan.
dan error instalasi pompa hidram. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan
kinerja optimal pada pompa hidram tersebut. Selain itu, proses trial dan error
terdapat pada pompa hidram tersebut, sehingga pada saat pengambilan data,
konfigurasi yang tepat pada katub limbah pada pompa hidram. Percobaan
pertama menggunakan katub buang buatan pabrik yang terbuat dari plastik.
Pada katub buang ini diberi massa tambahan, hasilnya, katub buang tidak bisa
berjalan secara otomatis, katub buang selalu terangkat dan tidak bisa turun.
Hal itu disebabkan karena berat katub buang lebih kecil dari tekanan yang
bahan yang terbuat dari kuningan, dengan sedikit modifikasi pada pada katub
tersebut. Pegas pada katub tersebut dihilangkan dan ditambah plat penahan
yang di bautkan dengan katup, plat penahan tersebut berada diatas katub
buang agar bisa menahan batang katub buang yang naik. Plat yang digunakan
yaitu plat tipis yang berukuran 3mm karena memiliki tegangan dan elastisitas
yang cukup tinggi dalam percobaan ini, sehingga batang katub tersebut bisa
Pompa hidram tersebut bisa mengangkat air hingga 1,5 meter dengan
ketinggian air masuk setinggi 0,75m. Namun kondisi ini tidak bisa stabil.
Artinya pada saat proses tersebut, katub buang terhenti, dan harus dilakukan
perbaikan pada plat penahannya. Hal ini disebabkan karena semakin lama
Karet katub yang berada di bawah terbuat dari karet sandal bekas.
buangan, sehingga dapat memperlancar arus air menuju tabung. Mur penjepit
bawahnya memiliki ulir dan mur, baut ini dapat dibeli di toko bangunan baut
katub dapat berjalan dengan ditambah massa tambahan, yaitu ring pemberat
sebesar 50 gr, pada percobaan tersebut air bisa naik. Percobaan selanjutnya
pada pompa hidram berukuran 1,5 inch dan diberi ring pemberat 50 gr,
sehingga air bisa naik. Berikutnya dilakukan pada pompa hidram berukuran
2 inchi dengan ring pemberat seberat 50 gr, sehingga air bisa naik. Pada
proses ini diawali dengan memberi tekanan secara manual pada katub buang
Ketinggian sumber air dan volume air yang masuk dapat mempengaruhi
4.2.
Gambar 4.2 Ketinggian Sumber Air
dengan ukuran 1/2in, 3/4in, dan 1in. Pipa outlet dapat dilihat pada
Gambar 4.3.
7. Alirkan sumber air menuju pompa hidram agar pompa hidram dapat
bekerja.
tangan.
ketinggian maksimal.
Nama Harga
No Nama Bagian Bahan Jumlah Total (Rp)
Satuan (Rp/unit)
1 Dop 1" PVC buah 3 Rp7.000 Rp21.000
2 Dop 1,5" PVC buah 5 Rp10.000 Rp50.000
3 Dop 2" PVC buah 1 Rp12.000 Rp12.000
4 Dop 4" PVC buah 3 Rp12.000 Rp36.000
5 Pipa 1" PVC m 3 Rp8.000 Rp24.000
6 Pipa 1,5" PVC m 3 Rp11.000 Rp33.000
7 Pipa 2" PVC m 3 Rp17.000 Rp51.000
8 Pipa 4" PVC m 2 Rp20.000 Rp40.000
9 Reducer 4x1 PVC buah 1 Rp15.000 Rp15.000
10 Reducer 4x2 PVC buah 2 Rp17.000 Rp34.000
11 Reducer 1 x1/2 PVC buah 3 Rp7.000 Rp21.000
12 Reducer 1x3/4 PVC buah 1 Rp7.000 Rp7.000
13 Reducer 1x1 PVC buah 1 Rp5.000 Rp5.000
14 Reducer 1,5x1/2 PVC buah 1 Rp8.000 Rp8.000
15 Reducer 1,5x3/4 PVC buah 1 Rp8.000 Rp8.000
16 Reducer 1,5x1 PVC buah 5 Rp10.000 Rp50.000
17 Reducer 2 x1/2 PVC buah 1 Rp9.000 Rp9.000
18 Reducer 2x3/4 PVC buah 1 Rp9.000 Rp9.000
19 Reducer 2x1 PVC buah 2 Rp11.000 Rp22.000
20 Reducer 2x1,5 PVC buah 3 Rp12.000 Rp36.000
21 Elbow 1" PVC buah 6 Rp5.000 Rp30.000
22 Elbow 1,5" PVC buah 6 Rp5.000 Rp30.000
23 Elbow 2" PVC buah 6 Rp5.000 Rp30.000
24 Tee 1" PVC buah 4 Rp5.000 Rp20.000
25 Tee 1,5" PVC buah 4 Rp5.000 Rp20.000
26 Tee 2" PVC buah 4 Rp5.000 Rp20.000
27 Selang 1" PVC m 7 Rp15.000 Rp105.000
28 Selang 3/4" PVC m 7 Rp12.000 Rp84.000
29 Selang 1/2" PVC m 7 Rp10.000 Rp70.000
30 Ember PVC buah 1 Rp50.000 Rp50.000
31 Kayu kayu batang 6 Rp8.000 Rp48.000
32 Katup 1" bronze buah 1 Rp75.000 Rp75.000
33 Katup 1,5" bronze buah 1 Rp180.000 Rp180.000
34 Katup 2" bronze buah 1 Rp360.000 Rp360.000
35 Ring Plat buah 48 Rp1.500 Rp72.000
36 Baut Besi buah 6 Rp8.000 Rp48.000
Jumlah Rp1.733.000
dalamnya upah tenaga kerja dan biaya listrik. Upah tenaga kerja secara
1. Bor
penyelesaian
= 20 menit
= 0,33 jam
= Rp. 6.600
2. Gergaji Tangan
penyelesaian
= 35 menit
= 0,58 jam
= Rp. 11.600
P = 1,6 kWh
V = 380 V
I =4A
dipakai.
Dalam hal ini biaya tak terduga dianggarkan adalah sebesar 20%
= Rp. 350.300
biaya tak terduga dikalikan dengan 20%. Jadi, keuntungan yang diambil
adalah sebesar :
= Rp. 420.400
4.3.5 Harga Jual
= Rp. 2.522.264
Fc (Fixed Cost)
Vc (Variable Cost)
𝐹𝑐
𝐵𝐸𝑃𝑢𝑛𝑖𝑡 =
𝑃 − 𝑉𝑐
2.250.000
=
2.522.264−2.101.864
= 5,3 Unit
𝐹𝑐
𝐵𝐸𝑃𝑢𝑛𝑖𝑡 = 𝑣𝑐
1− 𝑝
2.250.000
=
2.101.864
1 − 2.522.264
= 𝑅𝑝. 14.062.500
Diketahui :
𝜌 = 1000 kg/m3
𝑔 = 9,8 m/s2
H = 0,5 m
Vair = 67 L = 0,067 m3
s = 1,5m
t=2s
Jawab :
1,5 𝑚
=
2𝑠
= 0,75 m/s
2𝑚
=
2,8 𝑠
= 0,71 m/s
2,5 𝑚
=
3,8 𝑠
= 0,65 m/s
4. mair = Vair x 𝜌
= 67 kg
5. wair = mair x g
= 67 kg . 9,8 m/s2
= 656,6 N
6. 𝑃 = 𝜌. 𝑔. 𝐻
= 4.900 N
𝑠
7. v =
𝑡
1,5𝑚
=
2𝑠
= 0,75 m/s
4.4.2 Tekanan pada Katup Buang (Ps)
Diketahui :
𝜌 = 1000 kg/m3
𝑔 = 9,8 m/s2
H = 0,5 m
𝑓 = 64/𝑅𝑒
Re = 2.300
Jawab :
𝐿𝑠. 𝑉𝑠 2
𝐻𝑙 = 𝑓
𝐷. 2. 𝑔
= 0,045 𝑚
𝑃𝑠 = 𝜌. 𝑔 (𝐻 − 𝐻𝑙 )
= 4.459 N/m3
Diketahui :
H = 0,5 m
h = 2,5 m
Vember = 67 L = 0,067 m3
t1 = 119 s
t2 = 44 s
t3 = 32 s
Jawab :
𝑉𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟
𝑄𝑠1 =
𝑡1
0,067 𝑚3
=
119 𝑠
3
= 0,00056 𝑚 ⁄𝑠
= 0,56 𝐿⁄𝑠
𝑉𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟
𝑄𝑠2 =
𝑡2
0,067 𝑚3
=
44 𝑠
3
= 0,0015 𝑚 ⁄𝑠
= 1,59 𝐿⁄𝑠
𝑉𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟
𝑄𝑠3 =
𝑡3
0,067 𝑚3
=
32 𝑠
3
= 0,00209 𝑚 ⁄𝑠
= 2,09 𝐿⁄𝑠
𝐻 . 0,6 . 𝑄𝑠1
𝑄𝑑1 =
ℎ
3
0,5 𝑚 . 0,6 . 0,00056 𝑚 ⁄𝑠
=
2,5 𝑚
3
0,000168 𝑚 ⁄𝑠
=
2,5
3
= 0,0000672 𝑚 ⁄𝑠
= 0,0672 𝐿⁄𝑠
𝐻2 . 0,6 . 𝑄𝑠
𝑄𝑑2 =
ℎ
3
0,5 𝑚 . 0,6 . 0,0015 𝑚 ⁄𝑠
=
2,5 𝑚
3
0,00045 𝑚 ⁄𝑠
=
2,5
3
= 0,00018 𝑚 ⁄𝑠
= 0,18 𝐿⁄𝑠
𝐻 . 0,6 . 𝑄𝑠3
𝑄𝑑3 =
ℎ
3
0,5 𝑚 . 0,6 . 0,00209 𝑚 ⁄𝑠
=
2,5 𝑚
3
0,000627 𝑚 ⁄𝑠
=
2,5
3
= 0,0002518 𝑚 ⁄𝑠
= 0,2518 𝐿⁄𝑠
Diketahui :
3
𝑄𝑠1 = 0,00056 𝑚 ⁄𝑠
3
𝑄𝑠2 = 0,0015 𝑚 ⁄𝑠
3
𝑄𝑠3 = 0,00209 𝑚 ⁄𝑠
3
Qw = 0,000038 𝑚 ⁄𝑠
H = 0,5 m
h = 2,5 (m)
Jawab :
𝑄𝑠1 . 𝐻
𝜂1 = 𝑥 100 %
(𝑄𝑠1 + 𝑄𝑤)ℎ
3
0,00056 𝑚 ⁄𝑠 . 0,5 𝑚
= 3 3 𝑥 100 %
(0,00056 𝑚 ⁄𝑠 + 0,000038 𝑚 ⁄𝑠 ) 2,5 𝑚
2
0,00028 𝑚 ⁄𝑠
= 2 𝑥 100 %
0,001495 𝑚 ⁄𝑠
= 18 %
𝑄𝑠2 . 𝐻
𝜂2 = 𝑥 100 %
(𝑄𝑠2 + 𝑄𝑤)ℎ
3
0,0015 𝑚 ⁄𝑠 . 0,5 𝑚
= 3 3 𝑥 100 %
(0,0015 𝑚 ⁄𝑠 + 0,000038 𝑚 ⁄𝑠) 2,5 𝑚
2
0,00075 𝑚 ⁄𝑠
= 2 𝑥 100 %
0,003845 𝑚 ⁄𝑠
= 19 %
𝑄𝑠3 . 𝐻
𝜂3 = 𝑥 100 %
(𝑄𝑠3 + 𝑄𝑤)ℎ
3
0,00209 𝑚 ⁄𝑠 . 0,5 𝑚
= 3 3 𝑥 100 %
(0,00209 𝑚 ⁄𝑠 + 0,000038 𝑚 ⁄𝑠 ) 2,5 𝑚
2
0,001045 𝑚 ⁄𝑠
= 2 𝑥 100 %
0,00532 𝑚 ⁄𝑠
= 20 %
dirubah. Terdapat dua variabel yang dirubah yaitu, diameter air keluar dan
Ketinggian
air keluar (h)
Diameter air masuk (D)
A. Pengujian I :
B. Pengujian II :
C. Pengujian III :
Diameter Diameter
Ketinggian Air Ketinggian air
No. Pipa Inlet Pipa Outlet
Keluar (m) keluar (Jika Hl = 0)
(in) (in)
1 1 ½ 3,23 3,41
2 1 ¾ 2,86 3,04
3 1 1 2,00 2,18
4 1,5 ½ 5,26 5,44
5 1,5 ¾ 4,93 5,11
6 1,5 1 4,46 4,64
7 2 ½ 5,83 6,01
8 2 ¾ 5,06 5,24
9 2 1 4,80 4,98
hidram tersebut.
1. Pilih Stat > DOE > factorial > Create factorial design.
4. Klik OK.
5. Pilih Designs.
Gambar 4.16 Kotak dialog Create Factorial Design - Design
7. Klik OK.
table.
14. Dalam kotak dialog create Factorial Design pilih tombol OK.
15. Pilih Stat > DOE > factorial > Analize factorial design.
desain faktorial
dalam Respons.
Gambar 4.21 Kotak dialog untuk melakukan analisis desain
faktorial
bawah Responses.
1. Pilih Stat > DOE > Response Surface > Create Response
surface design.
Factors).
6. Klik OK
factors.
(inch).
OK.
21. Pilih stat > DOE > response surface > analyze response
surface design.
Gambar 4.32 Kotak Dialog Analyze Response Surface Design
(Meter).
25. Dibawah residual plots, beri tanda cek (√) pada residuals
27. Dibawah fits dan residuals, beri tanda (√) pada residuals.
plots.
32. Isi kotak dialog responses dengan nama ketinggian air keluar
33. Dibawah data display, pilih contour lines dan klik OK.
pada grafik diatas. Pada diameter pipa inlet 1 inchi, 1,5 inchi, dan 2
maksimal cukup berpengaruh, hal ini dapat dilihat pada grafik diatas.
keluar maksimal ±0,8 meter, dan pada diameter pipa inlet 1,5 inchi
maksimal ±1 meter.
pada grafik diatas. Pada diameter pipa outlet 1/2 inchi, 3/4 inchi, dan
ukuran diameter pipa inlet diperbesar dari 1 inchi ke 1,5 inchi dan
dari 1,5 ke 2 inchi. Hal ini disebabkan karena semakin besar ukuran
diameter pipa inlet pada pompa hidram tersebut, maka tekanan yang
maksimal cukup berpengaruh, hal ini dapat dilihat pada grafik diatas.
maksimal ±2 meter.
Dari kedua analisa grafik diatas dapat dilihat bahwa pengaruh perubahan
diameter pipa outlet dan diameter pipa inlet berbanding terbalik terhadap
ketinggian air keluar maksimal. Semakin besar ukuran diameter pipa outlet
yang digunakan, maka ketinggian air keluar maksimal yang dihasilkan akan
semakin rendah. Sebaliknya, semakin besar ukuran diameter pipa inlet yang
semakin tinggi.
pada diameter pipa inlet, hal ini dapat dilihat pada gambar 4.44. dari kedua
faktor yang berpengaruh pada ketinggian air keluar pompa hidram, grafik
pengaruh diameter pipa inlet lebih curam jika dibandingkan dengan grafik
pengaruh diameter pipa outlet. Semakin curam grafik yang dihasilkan, maka
pengaruh yang dihasilkan akan semakin besar. Pada gambar 4.44 dapat dilihat
semakin besar diameter pipa inlet, maka ketinggian air keluar akan semakin
tinggi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hidram dan Analisa Diameter Pipa Inlet dengan Diameter Pipa Outlet
bahwa :
terhadap air keluar yang dihasilkan, apabila diameter pipa inlet semakin
besar maka air keluar juga akan semakin tinggi. Kedua faktor ini
outlet diperbesar maka air keluar akan semakin rendah. Kedua faktor
outlet 1/2 inch dengan diameter 1 inch sebesar ±1,2 meter dengan
5.2 Saran
Dalam pelaksaan skripsi ini, penulis merasa bersyukur bahwa ilmu yang
Maka dari itu penulis akan memberikan saran yang mungkin bermanfaat bagi
Pompa Hidram dan Analisa Diameter Pipa Inlet dengan Diameter Pipa
2) Hanafie, J., de Longh, H., 1979, Teknologi Pompa Hidraulik Ram, Pusat
Erlangga. Jakarta.
Erlangga, 2000
5) Panjaitan, D.O. and Sitepu, T., 2012. Rancang Bangun Pompa Hidram
2(2).
Bandung.
Paramita, 2002.
11) Supardi dan Edi Santoso. 2015. Analisa Pengaruh Tinggi Jatuhan Air
12) Widarto, L., Sudarto, FX., 1997, Membuat Pompa Hidram, edisi 8,
Kanisius, Yogyakarta.