TUGAS AKHIR
Diajukan oleh :
Nama : Micco Musfirgo Agus
No BP : 1301012001
Program Studi : TeknikMesin
Konsentrasi : Maintenance
1
LEMBARAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Disahkan Oleh:
Ketua Jurusan
Teknik Mesin
Hanif, ST.,MT
Nip. 19710902 199802 1 001
2
LEMBARAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir Ini Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji Tugas Akhir
Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang
Pada Tanggal : 29 September 2016
Tim Penguji :
3
No. Politeknik MICCO MUSFIRGO SGUS
BIODATA
ABSTRAK
Sistem pengisian merupakan sistem yang berfungsi untuk menyediakan arus listrik yang
nantinya dimanfaatkan oleh komponen kelistrikan pada kendaraan tersebut dan sekaligus
mengisi ulang arus pada baterai, karena seperti yang kita ketahui baterai pada mobil berfungsi
untuk mensuplai kebutuhan listrik dalam jumlah yang cukup besar pada bagian-bagian
kelistrikan. Akan tetapi, kapasitas baterai terbatas dan tidak mampu memberikan semua tenaga
yang diperlukan secara terus menerus oleh mobil. laporan tugas akhir ini bertujuan untuk
mengetahui komponen dan fungsi komponen, dan dapat memahami cara kerja dari sistem
pengisian.
Simulasi sistem pengisian ini bertujuan untuk memberi kemudahan mahasiswa untuk
memahami cara kerja dan bentuk komponen
Dalam sistem pengisian ini, pengguna kendaraan sebaiknya memahami fungsi serta
permasalahan yang terjadi pada sistem pengisian, agar tidak terjadi permasalahan saat
berkendara.
Kata Kunci
Tugas akhir:ini
sistem
telahpengisian, komponen,
dipertahankan di depanlistrik danpenguji
sidang alat. dan dinyatakan lulus pada
tanggal:
Abstrak telah disetujui oleh penguji:
Tanda 1 2 3 4
Tangan
Menhendry, Dilp.
Nama Ichlas NurST., Rivanol Chadry, ST., Rakiman, ST.,
Ing. HTL, M.
Terang MT MT MT
Eng
Mengetahui:
Ketua Jurusan Teknik Mesin Hanif, ST., MT
Nip. 19710902 199802 1 001 Tanda Tangan
Alumnus telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendapat nomor alumnus:
Petugas
Nomor Alumni Nama Tanda Tangan
4
KATA PENGANTAR
5
dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat diperlukan. Harapan
penulis semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
6
DAFTAR ISI
7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 36
LAMPIRAN
8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen sistem pengisian................................................................ 5
Gambar 2.2 kunci kontak ........................................................................................ 5
Gambar 2.3 Baterai ................................................................................................. 6
Gambar 2.4 Alternator ............................................................................................ 7
Gambar 2.5 Rotor Alternator .................................................................................. 8
Gambar 2.6 Konstruksi Stator ................................................................................. 9
Gambar 2.7 Tipe Rangkaian Stator ....................................................................... 10
Gambar 2.8 Konsruksi Dioda pada Alternator ...................................................... 10
Gambar 2.9 Prinsip kerja penyearah arus listrik pada stator coil…...................... 11
Gambar 2.10 Regulator konvensional ................................................................... 13
Gambar 2.11 IC Regulator .................................................................................... 14
Gambar 3.1 Bentuk rangka alat ............................................................................. 18
Gambar 3.2 Rancangan dudukan trainer ............................................................... 18
Gambar 3.3 Pengelasan rangka ............................................................................. 21
Gambar 3.4 Proses pengerinda rangka .................................................................. 22
Gambar 3.5 Proses pendempulan .......................................................................... 22
Gambar 3.6 Rangka yang sudah di cat .................................................................. 23
Gambar 3.7 Triplek dan acrylic ............................................................................ 23
Gambar 3.8 Triplek dan akrilik yang telah terpasang ........................................... 24
Gambar 3.9 Pemasangan Motor dan Alternator .................................................... 25
Gambar 3.10 Pemasangan steker bust ................................................................... 26
Gambar 4.1 Komponen-komponen alternator....................................................... 27
Gambar 4.2 Rangkaian sistem pengisian .............................................................. 28
Gambar 4.3 Alat simulasi tampak depan .............................................................. 29
9
DAFTAR TABEL
10
BAB I
PENDAHULUAN
11
1.3 Tujuan Pembuatan Alat
1. Untuk mengetahui bagaimana fungsi sistem pengisian pada kendaraan.
2. Untuk mengetahui prinsip kerja sistem pengisian.
3. Untuk mengetahui tiap fungsi komponen- komponen altenator.
1.4 Manfaat Pembuatan Alat
1. Agar mengetahui bagaimana setiap komponen yang bekerja di dalam
sistem pengisian dan prinsip kerja dengan jelas.
2. Alat simulasi yang dihasilkan dapat digunakan sebagai alat bantu proses
belajar mengajar di Labor Maintenance Politeknik Negeri Padang.
3. Memberi bantuan pengetahuan bagi pembaca.
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan ini menjelaskan tahap awal dari penulisan
berupa latar belakang, batasan masalah, metode penulisan
tugas akhir dan sistematika penulisan
12
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL
Bab ini membahas apa yang mencakup isi alat yang telah
selesai dan jumlah dana.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan serta saran-saran untuk penyempurnaan
tugas akhir ini di masa depan.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Pengisian
Sistem pengisian merupakan sistem yang berfungsi untuk menyediakan arus
listrik yang nantinya dimanfaatkan oleh komponen kelistrikan pada kendaraan
tersebut dan sekaligus mengisi ulang arus pada baterai, karena seperti yang kita
ketahui baterai pada mobil berfungsi untuk mensuplai kebutuhan listrik dalam
jumlah yang cukup besar pada bagian-bagian kelistrikan. Akan tetapi, kapasitas
baterai terbatas dan tidak mampu memberikan semua tenaga yang diperlukan
secara terus menerus oleh mobil.
Sistem pengisian akan memproduksi tenaga listrik untuk mengisi baterai
serta untuk memberikan arus yang dibutuhkan oleh bagian-bagian kelistrikan
yang cukup selama mesin bekerja. Sistem pengisian bekerja apabila mesin dalam
keadaan berputar, selama mesin hidup sistem pengisian yang akan menyuplai
arus listrik bagi semua komponen kelistrikan yang ada, namun jika pemakaian
arus tidak terlalu banyak dan ada kelebihan arus, maka arus akan mengisi muatan
di baterai. Dengan demikian baterai akan selalu penuh muatan listriknya dan
semua kebutuhan listrik pada mobil dapat terpenuhi.
Sistem pengisian akan menghasilkan listrik untuk mengisi kembali baterai
dan menyuplai kelistrikan ke komponen yang memerlukannya pada saat mesin
dihidupkan. Mobil yang menggunakan arus bolak-balik dari alternator mampu
menghasilkan tenaga listrik lebih baik. Adapun mobil dengan arus searah, arus
bolak-balik yang dihasilkan oleh alternator disearahkan menjadi arus searah
sebelum dikeluarkan.
Sistem Pengisian merupakan sistem yang mempunyai fungsi menyediakan
atau menghasilkan arus listrik yang nantinya dimanfaatkan oleh komponen
kelistrikan pada kendaraan dan sekaligus mengisi ulang arus pada baterai.
14
2.2 Komponen-Komponen Sistem Pengisian
1. Kunci Kontak
Kunci kontak berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus
dari batteray ke beban. (Sistem pengapian, lampu tanda, dll)
15
2. Baterai
Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara,sumber
energi listrik saat starter,serta berfungsi sebagai stabilizer arus dan
tegangan sistem pengisian. bagian-bagian dari baterai
16
Gambar 2.4 Alternator
5. V- belt
Berfungsi sebagai penerus daya dari angine ke alternator.
17
2.4 Komponen Utama Alternator
1. Pulley
Berfungsi untuk tempat V belt penggerak alternator yang memindahkan
gerak putar mesin untuk memutar alternator.
2. Kipas (fan)
3. Rotor
Fungsi rotor untuk menghasilkan medan magnet, kuat medan magnet
yang dihasilkan tergantung besar arus listrik yang mengalir ke rotor
coil. Listrik ke rotor coil disalurkan melalui sikat yang selalu menempel
pada slip ring. Terdapat dua sikat yaitu sikat positip berhubungan dengan
terminal F, sikat negatip berhubungan dengan massa atau terminal
E. Semakin tinggi putaran mesin, putaran rotor altenator semakin tinggi
pula, agar listrik yang dihasilkan tetap stabil maka kuat magnet yang
dihasilkan semakin berkurang sebanding dengan putaran mesin.
Bila rotor dirangkai seperti gambar diatas, maka arus listrik akan
mengalir dari positip baterai, variable resistor, amper meter, slip ring, rotor
coil, slip ring dan ke negatip baterai. Adanya aliran listrik pada rotor
menyebabkan rotor menjadi magnet, saat tahanan pada variable resistor
18
kecil maka arus yang mengalir sangat besar, magnet pada rotor sangat kuat,
namun bila tahanan variable resistor besar maka arus yang mengalir ke rotor
coil menjadi kecil sehingga kemagnetan juga menjadi kecil. Pada saat
tahanan variable resistor kecil maka voltmeter yang dipasang pada slip ring
menunjukan tegangan yang besar, sebaliknya saat tahanan variable resistor
besar maka tegangan pada slip ring menjadi kecil.
4. Stator
Stator berfungsi sebagai kumparan yang menghasilkan listrik saat
terpotong medan magnet dari rotor. Stator terdiri dari stator core (inti
stator) dan stator coil. Disain stator coil ada 2 macam yaitu model “delta”
dan model “Y”. Pada model “Y”, ketiga ujung kumparan tersebut
disambung menjadi satu. Titik sambungan ini disebut titik “N” (neutral
point). Pada model delta ketiga ujung lilitan dijadikan satu sehingga
membentuk segi tiga (delta). Model ini tidak memiliki terminal neutral (N).
Stator coil menghasilkan arus listrik AC tiga phase. Tiap ujung stator
dihubungkan ke diode positip dan diode negatip.
19
5. Dioda (rectifier)
Dioda berfungsi untuk menyearahkan arus AC yang dihasilkan oleh
stator coil menjadi arus DC, disamping itu juga berfungsi untuk menahan
agar arus dari baterai tidak mengalir ke stator coil. Sifat diode adalah
meneruskan arus listrik satu arah. Gambar 4.12 a. merupakan diode positif
yang dirangkai seri dengan lampu pada sebuah baterai 12 V. rangkaian
tersebut merupakan rangkaian bias maju (forward direction voltage)
sehingga diode dapat mengalirkan arus listrik, lampu menyala. Bila
hubungan kabel ditukar yang kabel yang berhubungan dengan positif
dipindah ke negatip dan sebaliknya maka diode mendapat bias mundur
(reverse direction voltage) sehingga diode tidak dapat mengalirkan arus
listrik, maka lampu padam.
Pada altenator jumlah diode terdiri dari 6 atau 9 buah diode yang
digabungkan. Menurut pemasangannya diode ini dapat dibagi menjadai 2
bagian yaitu diode positif dan diode negatif. Membeda diode posistif dan
negatif saat terpasang pada dudukannya dengan cara dioda negatif plat
pemegang bodi diode dibautkan langsung ke bodi alternator tanpa isolator,
sedangkan pada diode positif plat pemegang bodi diode dipasang ke rumah
alternator dengan menggunakan isolator. Membedahkan diode lebih akurat
menggunakan Ohm meter.
20
Gambar 2.9 Prinsip kerja penyearah arus listrik pada stator coil
6. Sikat (brush)
Sikat berfungsi untuk mengalir arus listrik dari regulator ke rotor
coil. Pada altenator terdapat dua sikat, yaitu :
Sikat selalu menempel dengan slip ring, saat rotor berputar maka
akan terjadi gesekan antara slip ring dengan sikat, sehingga sikat menjadi
cepat haus. Kontak sikat dengan slip ring harus baik agar listrik dapat
21
mengalir dengan baik, agar kontak sikat dengan slip ring baik maka sikat
ditekan oleh pegas.
22
a. Regulator convensional
Regulator tipe kontak point terdiri dari :
Voltage regulator yang berfungsi untuk menjaga tegangan
output alter-nator tetap konstan.
Voltage relay yang berfungsi untuk mematikan lampu CHG
dan meng-hubungkan arus ke voltage regulator.
Cara Kerja
Kecepatan Rendah ke Sedang
23
arus yang dihasilkan alternator menjadi turun dan
menyebabkan kemagnetan pada voltage regulator (M) turun
dan P0 kembali berhubungan dengan P1.
24
kumparan rotor dilakukan secara elektronik. Komponen aktif yang
bekerja sebagai pengganti kumparan dan kontak poin adalah
transistor. Transistor ini bekerja ON dan OFF secara periodik untuk
mengatur besar dan kecilnya medan magnet pada kumparan rotor.
Secara rinci prinsip pengaturan ini akan dijelaskan pada bagian
prinsip kerja IC regulator.
Beberapa terminal yang terdapat pada regulator ini adalah
terminal E, P, F, S, L, IG, dan B. Terminal E merupakan terminal
yang langsung berhubungan dengan massa atau bodi alternator.
Terminal P adalah terminal yang dihubungkan dengan salah satu
ujung kumparan stator. Terminal F adalah terminal yang tidak
dihubungkan dengan terminal manapun saat regulator ini terpasang
pada alternator. Terminal F ini difungsikan untuk melakukan
pengetesan saat terjadi gangguan pada sistem pengisian untuk
menentukan apakah IC regulator rusak atau tidak. Terminal S adalah
terminal yang langsung dipasangkan dengan terminal positif baterai.
Di dalam terminal S terdapat diode zener sebagai pendeteksi
kelebihan tegangan. Terminal L (lampu) adalah terminal alternator
yang dihubungkan dengan lampu pengisian sebagai indikator
normal atau tidaknya sistem pengisian. Terminal IG adalah terminal
yang dihubungkan dengan kunci kontak dan terminal IG yang
berfungsi sebagai sumber daya pada IC regulator. Terminal B
merupakan output arus DC yang keluar dari alternator yang
dihubungkan langsung dengan baterai.
25
Cara kerja sistem IC Regulator
26
BAB III
METODOLOGI PEMBUATAN TUGAS AKHIR
27
3.2 Perancangan Rangka
Adapun pada tahap ini dilakukan pembuatan rangka dudukan alat. Rangka
dibuat seperti diatas dengan tujuan agar memudahkan bagi orang dalam
melihat proses kerja simulasi sistem pengisian dengan baik.
3.3 Perancangan Dudukan Trainer
28
3.4 Diagram Alir Kegiatan
BAB FLOW CHART DOKUMEN WAKTU
Mulai
1 Pendahuluan 24-07-2016
Pendahuluan
Buku dan Website 29-07-2016
2 Tinjauan
Pustaka
Pembuatan
Rangkaian Sistem Sistem Pengisian 02-08-2016
pengisian
4
Pembuatan Rangka
5 Rangka pengisian 02-08-2016
Perancangan
6 Dudukan Trainer Dudukan 02-08-2016
Komponen
Instalasi
7 pengisian Instalasi pengisian
Tidak
Ya Standard Operation
Penyusunan Procedure (SOP)
Prinsip Kerja
9 Alat
29
Kesimpulan dan
Penutup
10 Saran
Selesai
30
c. Pembuatan Rangka Media Pembelajaran
Pembuatan kerangka media pembelajaran sistem pengisian ini
bertujuan sebagai dudukkan papan akrilik yang digunakan untuk meletakan
komponen sistem. Dalam pembuatan rangka ini memerlukan beberapa tahap
yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1 Besi pembuatan rangka
Jumlah
No Jumlah Besi Ukuran
Potonggan
1 Besi persegi 30 mm x 30mm 2000 mm 2
800 mm 3
600 mm 2
250 mm 4
300 mm 2
30cm x 30 cm 1
100 cm x 100
3 Akrilik 3 mm 1
cm
31
Gambar 3.4 Proses pengerinda rangka
Proses pengerindaan bertujuan membersihkan sisa-sisa las yang tidak rata.
32
Gambar 3.6 Rangka yang sudah di cat
33
b. Potong triplek sesuai panjang dan lebar yang sudah ditentukan.
c. Jika panjang dan lebar triplek sudah cocok, garislah dengan pensil
buat alur pemotongan pintu untuk pemasangan rangkaian, lakukan
pemotongan triplek dengan membuat pintu.
d. Jika sudah selesai melakukan pemotongan pada triplek, lakukan
pemeriksaan pada triplek yang telah selesai di potong.
e. Buatlah sketsa pemotongan pada akrilik dengan menggunakan
pensil pada akrilik, sehingga dapat memudahkan pemotongan pada
akrilik.
f. Ambil ukuran rangka yang sebelumnya untuk melakukan
pemotongan pada akrilik, lalu lakukan pemotongan pada akrilik.
g. Lakukan pemasangan akrilik pada rangka yang sebelumnya sudah
terpasang triplek.
34
Gambar 3.9 Pemasangan Motor dan Alternator
b. Memasang alternator pada rangka
Pemasangan alternator dilakukan dengan cara membaut
ke rangka yang sudah dilobangi kemudian kencangkan baut dengan
kunci ring 12.
c. Memasang fuse
Memasang fuse dilakukan dengan cara memasang
terlebih dahulu kotak pembungkus fuse dengan menghubungkan
kabel dengan menggunakan solder kemudian baru memasang
fuse dengan cara menancapkannya ke kotak fuse.
d. Memasang kunci kontak
Memasang kunci kontak dilakukan dengan cara
membuat lubang pada akrilik untuk dudukan kunci kontak.
e. Pemasangan kabel
Merakit kabel yang menghubungkan komponen satu
samalain sesuai dengan rangkaian yang tersedia.
35
3.6.4 Proses finishing
Pemasangan Steker Bust dilakukan sebagai tempat untuk
menancapkan atau menghubungkan antar satu komponen ke
komponen lain dengan bantuan banana jack. Pemasangan steker bust
dilakukan dengan cara memasukan steker bust ke lobang yang sudah
dibuat kemudian kunci dengan pengunci steker bust yang ada pada
masing-masing steker bust.
36
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL SISTEM PENGISIAN
5
4
3 7
2 8
1. Keterangan :
1. Puley
2. Front housting
3. Rotor
4. Stator
5. Brush holder
6. IC Regulator
7. Rectifier
8. Rear Housting
37
1
3
2 4
4
7
38
Keterangan:
1. Komponen-komponen alternator
2. Rangkaian sistem pengisian
3. Simulasi rangkaian
4. Baterai
5. Alternator
6. V- belt
7. Motor DC 1 phase
Hasil pembuatan media pembelajaran sistem pengisian dapat dilihat
pada gambar di atas, bahan rangka, papan akrilik dan komponen sistem
pengisian sesuai dengan konsep awal rancangan pembuatan yang sudah
di jelaskan pada bab sebelumnya, sehingga diharapkan siswa dapat
memahami konsep sistem pengisian melalui media pembelajaran ini.
Baterai
Merupakan penyimpanan arus listrik sementara, sumber energi
listrik saat starter, serta berfungsi sebagai stabilizer arus dan tegangan
sistem pengisian. Setelah baterai disiapkan, hubungkan arus listrik dengan
fuse box. Fuse box adalah sekring yang berfungsi untuk melindungi arus
listrik lebih yang mengalir dari baterai jika mengalami ke konsletan agar
tidak terjadi kebakaran pada kendaraan.
39
Kunci Kontak
Kunci kontak berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus
dari baterai ke beban seperti alternator dan lampu CHG. Kunci kontak juga
berpengaruh besar kepada allternator disaat kunci kontak ON maka arus
listik kembali mengalir ke altrnator. Alternator adalah sebagai pembangkit
listrik agar listrik tidak mudah habis dipakai karena komponen-komponen
kendaraan yang menggunakan listrik, tanpa alternator mobil hanya bisa
menempuh jarak beberapa kilometer. kunci kontak dan alternator sama-
sama memerlukan lampu CHG untuk mengetahui mengalir atau tidaknya
arus listrik.
40
5. Hubungkan arus dari fuse box ke kunci kontak (B).
41
9. hubungkan alternator (B) ke fuse box 2
11. hidupkan kunci kontak dengan memutar searah jarum jam letakan
pada posisi ON
Pada waktu ini lampu CHG akan menyala di karenakan mesin belum
hidup dan memutar alternator.
42
12. Start mesin, dengan menekan stokontak dan lampu CHG akan mati
saat mesin hidup
13. Jika mesin mati lampu CHG akan hidup kembali dan jika kabel pada
komponen alternator (B) terlepas makan lampu CHG akan hidup
walaupun mesin hidup.
4.4 Pembahasan
Dari perancangan, proses, dan pengujian maka dapat diperoleh
hasil pembuatan media pembelajaran, dapat dilihat di poin sebelumnya
bahawa media pembelajaran sistem pengisian tampak dari depan. Tinggi dari
media pembelajaran sistem pengisian tersebut menyesuaikan dari tinggi
media yang sudah dirancang pada Auto Cad sebelumnya. Dapat dilihat dari
media tersebut bahwa komponen dari media sistem pengisian dapat terlihat
dengan jelas. Untuk media pembelajaran sistem pengisian sendiri dilengkapi
dengan rangkaian karena mungkin siswa masih asing dengan gambaran sistem
pengisian , dengan pertimbangan tersebut maka untuk media pembelajaran
sistem pengisian dilengkapi dengan rangkaian.
Beberapa hal yang didapat dari proses pembuatan media pembelajaran
sistem pengisian adalah :
a. Langkah Pembuatan Media Pembelajaran
Pembuatan media pembelajaran sistem kelistrikan, sistem pengisian
mengacu pada bidang otomotif sekarang, karena itu diharapkan pembuatan
media pembelajaran ini dapat membantu siswa untuk mengetahui
bagaimana cara pemasangan dan merangkai sistem pengisian pada
kendaraan, meskipun hanya berbentuk alat media pembelajaran materi
tentang sistem pengisian.
b. Pengujian
Pengujian dari hasil pembuatan media pembelajaran ini dapat
dilakukan sesuai dengan rencana yaitu dilakukan uji fungsional media
pembelajar. Langkah awal dalam pembuatan media pembelajaran ini
adalah melakukan perencanaan, rencana dalam pembuatan media
pembelajaran ini diawali dengan merencanakan bentuk dari media
pembelajaran, kebutuhan media pembelajaran serta perhitungan waktu
43
penyelesaian pembuatannya.
Hasil dari uji fungsional setelah dilakukan pemeriksaan komponen–
komponen sistem pengisian dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.
Sistem pengisian dapat bekerja setelah dilakukan pengujian, ini dibuktikan
dengan sistem pengisian dapat mencas baterai.
4.5 Rancangan Anggaran Biaya
Adapun rencana anggaran biaya yang dibutuhkan dalam
pembuatan tugas akhir ini diuraikan pada kolom dibawah ini adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.2 Rincian Anggaran Biaya
No Nama barang Jumlah Harga satuan Jumlah harga
1 Alternator hidup 1 500.000 500.000
2 Alternator rusak 1 300.000 300.000
3 Besi persegi 30 x 30 2 45.000 90.000
4 Akrilik ½ 332.000 332.000
5 Spanduk 1 80.000 80.000
6 Triplek 1 115.000 115.000
7 Kabel merah 10 2.000 20.000
8 Kabel hitam 5 2.000 10.000
9 Lampu let 1 2.000 2.000
10 Dioda 1 500 500
11 Soket jantan 15 3.000 45.000
12 Soket betina 15 3.000 45.000
13 Soket alternator 1 5.000 5.000
14 Isolasi 1 5.000 5.000
15 Kunci kontak 1 90.000 90.000
16 Fuse bok 2 7.000 14.000
17 Fuse 2 1.000 2.000
18 Roda 1 25.000 25.000
19 Dempul 1 20.000 20.000
20 Cat 1 35.000 35.000
21 Tinner 1 15.000 15.000
22 Paku tembak 1 5.000 5.000
23 Baut + Mur (12) 8 3.000 24.000
24 Batrai bekas 5 Ah 1 50.000 50.000
25 V-bel 1 38.000 38.000
Total 1.867.500
44
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis dapatkan dari pembuatan alat simulasi
sistem pengisian tersebut:
1. Prinsip kerja pengisian dapat kita pahami melalui simulasi sistem
pengisian ini karena dengan membuat lebih cepat dipahami
dibandingkan hanya dengan membaca.
2. Sistem pengisian menggunakan compact alternator dengan IC
regulator. IC regulator adalah sirkuit yang diperkecil yang terdiri dari
bagian-bagian listrik dan elektronik voltage regulator yang berfungsi
mengatur tegangan yang dihasilkan oleh compact alternator agar tidak
terjadi over charge. Komponen sistem pengisian lainnya terdiri dari
kunci kontak berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus dari
baterai ke rotor coil. Sedangkan lampu indikator berfungsi sebagai
petunjuk aliran arus dari compact alternator ke baterai. Baterai
berfungsi untuk menyimpan tegangan dan memberikan arus listrik awal
yang digunakan sebagai pembangkit medan magnet pada rotor coil.
3. Alternator terdiri dari beberapa komponen antara lain: Puley, fan, front
housting, Rotor, Stator, brush holder, IC Regulator, rectifier, Rear
Housting dan Alternator sebagai alat utama didalam sisitem pengisian.
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan setelah menyelesaikan dalam
pembuatan simulasi sistem pengisian ini ialah,
1. Sebelum melaksanakan praktek. Operator harus terlebih dahulu
membaca cara pengoperasian alat dengan benar.
2. Apabila melakukan penggantian komponen pengisian maka pahami
terlebih dahulu posisi komponen sebelum melakukan penggantian.
3. Dalam sistem pengisian ini, pengguna kendaraan sebaiknya
memahami fungsi , serta permasalahan yang terjadi pada sistem
pengisian.
45
DAFTAR PUSTAKA
46
47
48