Anda di halaman 1dari 83

PENGUJIAN PERFORMANCE MESIN PENIRIS MINYAK

GORENG PADA KERIPIK SINGKONG

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat


Memperoleh Gelar Diploma III (Ahli Madya)
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang

Oleh :

Nama : M. Ilham
No. BP : 1401012044
Program Studi : Teknik Mesin
Konsentrasi : Maintenance

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK MESIN
2017
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PENGUJIAN PERFORMANCE MESIN PENIRIS


MINYAK GORENG PADA KERIPIK SINGKONG

Disusun Oleh :

Nama : M. Ilham
Nomor Bp : 1401012044
Program Studi : Teknik Mesin
Konsentrasi : Maintenance

Telah Lulus Sidang Pada Tanggal : 29 September 2017

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

DR. Maimuzar, ST., MT H. Ichlas Nur, ST., MT


Nip.19610523 198803 1 002 Nip.19681111 199303 1 001

Disahkan Oleh :

Ketua Program Studi Kepala Konsentrasi


Teknik Mesin Maintenance

Sir Anderson, ST., MT Rivanol Chadry, ST., MT


Nip.19720818 200003 1 002 Nip.19691019 199303 1 002

Ketua Jurusan
Teknik Mesin

DR. Junaidi, ST., MP


Nip.19660612 199203 1 005
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PENGUJIAN PERFORMANCE MESIN PENIRIS


MINYAK GORENG PADA KERIPIK SINGKONG

Tugas Akhir Ini Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji
Tugas Akhir Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang
Pada Tanggal : 29 September 2017

Tim Penguji :

Ketua/Penguji I Sekretaris/Penguji II

DR. Maimuzar, ST., MT Feidihal, ST., MSi


Nip. 19610523 198803 1 002 Nip. 19580727 199003 1 002

Anggota I / Penguji III Anggota II / Penguji IV

Fardinal, SST., MPdT Rakiman, ST., MT


Nip. 19830318 200812 1 001 Nip. 19650502 199003 1 002
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Maka apabila kamu sudah selesai ( Dengan satu urusan )

kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain Ini hanya

kepada Allah hendaknya kamu berharap

(Qs : Alam Nasrah 1-8)

Ibunda .....

Perjalanan waktu telah mengantarkan aku disini

Mencoba untuk lukiskan hidupku hitam dan putih

Doa’mu, pengorbananmu, kasih sayangmu, air matamu, tawamu

Membuatku tetap tegar untuk melangkah

Demi sebuah masa depan yang telah digariskan-Nya

Ayah .....

Entah telah berapa banyak keringat

Yang telah engkau cucurkan dari tubuhmu

Beribu perih telah engkau pendam sendiri

Lelahmu pun tak pernah terganti

Semua waktumu kau habiskan untuk kami

Kau ceritakan perjuangan hidupmu yang getir dan berliku

Kau ajar dan didik aku,

Karena itulah aku tetap berlari mengejar

Harapanmu.... Ayah ..
Ya Allah.....

Sayangilah mereka, dan kasihilah mereka.....

Seperti mereka mengasihiku semenjak aku lahir........

Terima kasihku.....

Kepada keluargaku di istana penuh kasih sayang dan cinta.......

Thanks to My Best Familly :


Ayah, Ibu, kakak dan Adik-adikku , kalian adalah mutiara

dalam hidupku yang selalu memberikan semangat dan nasehat

untukku, terkadang aku khilaf dan bernada tinggi kepada kalian,

ingin rasanya mata ini menangis dan mulut mengucapkan kata

maaf , tetapi kalian selalu memahami keadaanku dan memaafkan

kesalahanku . Aku tidak ingin membebani kalian dengan sikap

dan tindakanku yang terkadang menyimpang. Aku hanya

menginginkan senyuman manis yang keluar dari wajah kalian.

Apapun yang akan terjadi untuk hari esok , aku akan selalu

bersyukur dan berusaha di jalan Allah SWT untuk

membahagiankan kalian.

Thanks To My Beloved :
For Putri Wulandari, A.md Wanita hebat, kekasih,

motivator pribadi yang tanpa henti selalu memberikan dukungan

dan semangat. Nasihat dan saran yang ia berikan adalah hal

yang menolong dan membuat saya tersadar untuk berusaha lebih

baik dan bekerja lebih keras dari sebelumnya. Kalimat penenang

yang ia berikan adalah hal yang membuatku dapat bangkit dan

tidak takut lagi ketika berbagai tamparan dan teguran keras ku

peroleh dan membuat ku putus asa. Thank you for being who you

are and for being with me.


Thanks to My Best friends :
Sahabat , Keluarga BP 14 Badunsanak (yang namanya tidak

dapat disebutkan satu per satu), Teman-teman kosan, Teman-

teman 3 maintenance, Hanya kau yang bisa memahami karakter

dan sifatku . Terkadang aku egois , jatuh dan tak tau arah , tetapi

semangat yang kalian berikan membuat hidupku berkobar. Suka

dan duka yang kita rasakan bersama , akan menjadi kenangan

dalam hidupku. Kalian adalah yang terbaik sahabatku, Semoga

kita meraih kesuksesan bersama.

Thanks to My Best Lecturer :


Teruntuk bapak DR. Maimuzar, ST., MT dan bapak H.

Ichlas Nur, ST., MT selaku dosen pembimbing dalam tugas akhir

ini. Rasa terima kasih yang besar saya sampaikan kepada beliau,

yang selalu memberikan saya bimbingan, saran, motivasi, serta

teguran yang membangun agar saya selalu semangat untuk

menyelesaikan tugas akhir ini. Terima kasih bapak atas setiap

waktu bimbingan yang selalu memberi saya ilmu dan pemahaman

baru mengenai berbagai hal. Dan terima kasih atas segala waktu,

semangat serta dorongan yang bapak berikan.

Terimalah setetes embun peluh dan secercah pikiran ini

Sebagai bukti dan terima kasihku atas seluruh perhatian

Pengorbanan, semangat dan kasih sayang.........

By : M. ilham
LEMBARAN TUGAS AKHIR
POLITEKNIK NEGERI PADANG

Nama : M. ilham
Nomor. Bp : 1401012044
Program Studi : Teknik Mesin
Konsentrasi : Maintenance
Judul : Pengujian Perfomance Mesin Peniris Minyak goreng
Pada Keripik Singkong

Uraian Tugas : ……………………...…………………………….……….


…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….
…………………………………………………………….

Dimulai tanggal : 12 Juni 2017


Selesai tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Maimuzar, ST., MT H. Ichlas Nur, ST., MT


Nip. 19610523 198803 1 002 Nip. 19681111 199303 1 001
LEMBARAN ASISTENSI TUGAS AKHIR
POLITEKNIK NEGERI PADANG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


POLITEKNIK NEGERI PADANG

JURUSAN TEKNIK MESIN


FORMULIR No.Formulir
Edisi
LEMBARAN ASISTENSI TUGAS AKHIR Revisi
MAHASISWA Berlaku Efektif
Halaman

NAMA MAHASISWA M. ILHAM


NO BP 1401012044
KONSENTRASI MAINTENANCE
PEMBIMBING I DR. MAIMUAR, ST., MT
PEMBIMBING II H. ICHLAS NUR, ST., MT
PENGUJIAN PERFORMANCE MESIN PENIRIS
JUDUL TUGAS AKHIR MINYAK GORENG PADA KERIPIK SINGKONG
DIBERIKAN TGL DAN SELESAI S/D
TGL

Paraf
No Hari/Tanggal Uraian Tugas
Pemb. I Pemb. II
No. Alumni Universitas No. Alumni Fakultas
........................... M. Ilham
............................

BIODATA

(a) Tempat/Tgl Lahir: Ladang-Laweh / 17 April 1996 (b) Nama Orang Tua
Emrizal dan Daswati (c) Jurusan: Teknik Mesin (d) Program Studi: DIII
Teknik Mesin, Konsentrasi: Maintenance (e) No. BP: 1401012044 (f)
Tanggal Lulus: 29 September 2017 (g) Predikat Lulus: ............... (h) IPK: 3.77
(i) Lama Studi: 3 Tahun (j) Alamat Orang Tua: Jorong Taluak, Kec.
Banuhampu, Kab. Agam, Sumatera Barat
PENGUJIAN PERFORMANCE MESIN PENIRIS MINYAK
GORENG PADA KERIPIK SINGKONG
Tugas Akhir D-III Oleh : M. Ilham
Pembimbing I : Dr. Maimuzar, ST., MT dan Pembimbing II: H. Ichlas Nur, ST., MT

ABSTRAK
Semakin banyak wilayah di Indonesia yang menjadi sentra industri kecil, salah satunya
adalah warga di Bukittinggi. Sebagian warga di wilayah ini membuat aneka makanan ringan
contohnya adalah keripik. Makanan ringan ini memiliki keterbatasan yaitu umur konsumsi
yang terhitung kurang panjang karena adanya minyak yang terkandung didalamnya. Maka
dilakukan pembuatan mesin peniris sederhana. Fungsi mesin peniris adalah untuk mengurangi
kandungan minyak pada makanan ringan hasil gorengan. Setelah di uji coba mesin peniris ini
terdapat beberapa kegagalan, sehingga mutu keripik menurun.
Oleh sebab itu, penulis melakukan pengujian performance mesin peniris minyak ini
dengan mengkaji berat keripik dan lama waktu penirisan. Setelah melakukan pengujian
dengan empat variasi berat keripik dan lama waktu penirisan , penulis mendapatkan hasil
penirisan yang paling optimal dari mesin yaitu dengan berat keripik 1,75 kg dengan lama
waktu penirisan 163,23 detik dan minyak yang tertiris sebanyak 193.20 ml, berat keripik
setelah ditiriskan yaitu 1,61 kg. Mesin peniris ini mampu meniriskan minyak pada keripik
singkong sebanyak 26,25 kg dalam satu jam

Kata Kunci : Pengujian, Mesin Peniris Minyak, Keripik Singkong

Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada
tanggal : 29 September 2017
Abstrak telah disetujui oleh penguji :
1 2 3 4
Tanda
Tangan
Nama
Dr. Maimuzar,ST,MT Feidihal,ST.,MSi Fardinal,SST.,MPdT Rakiman,ST.,MT
Terang

Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Mesin : Dr. Junaidi ST.,MP
Nip. 19660621 199203 1 005 Tanda Tangan

Alumnus telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendapatakan nomor alumnus :
Petugas Politeknik
Nomor Alumni Jurusan Nama Tanda Tangan
Nomor Alumni Politeknik Nama Tanda Tangan
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat melaksanakan aktivitas dan
amal ibadah kepadanya. Dengan rahmat dan karunia Allah SWT, penulis dapat
menyelesaikan penulisan tugas akhir ini. Selanjutnya shalawat dan salam kita doakan
kepada Nabi Muhammad SAW.
Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
program Diploma III (D III) Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. Oleh karena itu
penulisan tugas akhir ini diharuskan setiap mahasiswa pada semester VI, pada
kesempatan ini penulis mengambil judul Tugas Akhir (TA) tentang “PENGUJIAN
PERFORMANCE MESIN PENIRIS MINYAK GORENG PADA KERIPIK
SINGKONG”.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak mengalami kesulitan dan
hambatan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak maka tugas akhir ini dapat
diselesaikan dengan lancar dan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ayah, Ibu, Kakak, Adik, dan Sahabatku yang telah memberikan dorongan, doa-
doa dan nasehat serta kasih sayangnya kepada penulis sehingga selesainya Tugas
Akhir ini dengan baik dan lancar.
2. Bapak Dr. Maimuzar, ST., MT selaku Dosen Pembimbing I Tugas Akhir Penulis
di Politeknik Negeri Padang.
3. Bapak H. Ichlas Nur, ST., MT selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir Penulis
di Politeknik Negeri Padang.
4. Bapak Aidil Zamri,ST.,MT selaku Direktur Politeknik Negeri Padang.
5. Bapak Dr. Junaidi, ST.,MP selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Padang.
6. Bapak Yazmendra Rosa, ST., MT selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang.

i
7. Bapak Sir Anderson, ST,MT selaku Ketua Prodi Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Padang.
8. Bapak Rivanol Chadry, ST., MT selaku Ketua Konsentrasi Produsi Jurusan
Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang.
9. Seluruh Staf Pengajar dan Karyawan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Padang.
10. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan Himpunan Mahasiswa Mesin
yang telah memberikan dukungan semangat kepada Penulis dan telah membantu
penulis dalam menyusun tugas akhir ini.
11. Serta seluruh pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan-
kekurangan dalam penulisan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun penulis untuk masa yang akan datang.

Penulis berharap agar tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Demikian penulisan tugas akhir ini, atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

Padang, September 2017

M. ilham
BP. 1401012044

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PENGESAHAN
LEMBARAN TUGAS AKHIR
LEMBAR ASISTENSI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................. v
DAFTAR TABEL...................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2. Alasan Pemilihan Tugas Akhir................................................. 2
1.3. Tujuan…………………………............................................... 2
1.4. Batasan Masalah………………............................................... 3
1.5. Metode Pengambilan Data........................................................ 3
1.6. Sistematika Penulisan............................................................... 4

BAB II TEORI DASAR……………................................................... 5


2.1. Dampak Kandungan Minyak Dalam Makanan........................ 5
2.2. Mesin Peniris Minyak…………............................................... 6
2.3. Gaya Sentrifugal……………………....................................... 8
2.4. Metode Pengujian………………………………………......... 9
2.5. Komponen-komponen Mesin Peniris………………………... 10

BAB III METODE PENGUJIAN……................................................ 18


3.1. Diagram Aliran Pengujian……................................................ 18
3.2. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan.............................................. 19
3.3. Alat Dan Bahan …………….................................................... 19

iii
BAB IV PEMBAHASAN………………………….............................. 22
4.1. Spesifikasi Mesin Peniris Minyak…………………………… 22
4.2. Cara Kerja Mesin Peniris Minyak………………………….... 23
4.3. Pengujian Mesin Peniris Minyak.............................................. 24
4.4. Data Hasil Pengujian................................................................ 28
4.5. Pengolahan Data Hasil Pengujian……………………………. 38
4.6. Kapasitas Mesin Peniris Minyak Dalam Satu Jam…………... 51

BAB V PENUTUP............................................................................... 53
5.1 Kesimpulan…………………………………………………... 53
5.2. Saran……................................................................................. 54
.
DAFTAR PUSAKA
LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Pengorengan ..................................................................5


Gambar 2.2 Erok-erok Peniris Minyak Tradisional ......................................6
Gambar 2.3 Mesin Peniris.............................................................................7
Gambar 2.4 Gaya Sentrifugal........................................................................9
Gambar 2.5 Tabung Peniris Dan Tabung Penampung Minyak ....................10
Gambar 2.6 Poros..........................................................................................11
Gambar 2.7 Bantalan.....................................................................................11
Gambar 2.8 Pelumasan Bantalan Luncur ......................................................12
Gambar 2.9 Bantalan Gelinding....................................................................13
Gambar 2.10 Sabuk .........................................................................................14
Gambar 2.11 Pully ..........................................................................................15
Gambar 2.12 Rangka.......................................................................................15
Gambar 2.13 Motor .........................................................................................16
Gambar 2.14 Macam-macam Mur Dan Baut ..................................................17
Gambar 3.1 Diagram Aliran Pengujian.........................................................18
Gambar 3.2 Mesin Peniris.............................................................................19
Gambar 3.3 Timbangan.................................................................................20
Gambar 3.4 Wadah .......................................................................................20
Gambar 3.5 Stopwatch ..................................................................................21
Gambar 3.6 Keripik Singkong ......................................................................21
Gambar 4.1 Mesin Peniris Minyak ...............................................................22
Gambar 4.2 Saat Mesin Beroperasi...............................................................23
Gambar 4.3 Timbangan.................................................................................24
Gambar 4.4 (a)Berat 1,25 kg (b )Berat1,5 kg (c) Berat 1,75 (d)Berat 2kg ...24
Gambar 4.5 Wadah Penampung....................................................................25
Gambar 4.6 Proses Memasukan Keripik ......................................................25
Gambar 4.7 Proses Penguncian Tabung Dengan Poros ................................26
Gambar 4.8 Proses Menghidupkan Mesin ....................................................26

v
Gambar 4.9 Proses Penghitungan Waktu......................................................27
Gambar 4.10 Proses Penampungan Minyak ...................................................27
Gambar 4.11 Diagram Hasil Penirisan Dengan Berat Keripik 1,25 kg ..........40
Gambar 4.12 Keripik Hasil Penirisan 1,25 kg ................................................40
Gambar 4.13 Diagram Hasil Penirisan Dengan Berat Keripik 1,5 kg ............43
Gambar 4.14 Keripik Hasil Penirisan 1,5 kg ..................................................44
Gambar 4.15 Diagram Hasil Penirisan Dengan Berat Keripik 1,75 kg ..........46
Gambar 4.16 Keripik Hasil Penirisan 1,75 kg ................................................47
Gambar 4.17 Diagram Hasil Penirisan Dengan Berat Keripik 2 kg ...............49
Gambar 4.18 Keripik Hasil Penirisan 2 kg .....................................................50
Gambar 4.19 Diagram Waktu Yang Maksimal Dari Hasil Penirisan .............50
Gambar 4.20 Diagram Hasil Penirisan Yang Maksimal .................................51

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Pengujian Berat Keripik 1,25 kg Dengan Waktu 80 Detik.….28
Tabel 4.2 Data Pengujian Berat Keripik 1,25 kg Dengan Waktu 100 Detik....28
Tabel 4.3 Data Pengujian Berat Keripik 1,25 kg Dengan Waktu 120 Detik....29
Tabel 4.4 Data Pengujian Berat Keripik 1,25 kg Dengan Waktu 140 Detik....29
Tabel 4.5 Data Pengujian Berat Keripik 1,25 kg Dengan Waktu 160 Detik....30
Tabel 4.6 Data Pengujian Berat Keripik 1,5 kg Dengan Waktu 80 Detik.…...30
Tabel 4.7 Data Pengujian Berat Keripik 1,5 kg Dengan Waktu 100 Detik......31
Tabel 4.8 Data Pengujian Berat Keripik 1,5 kg Dengan Waktu 120 Detik......31
Tabel 4.9 Data Pengujian Berat Keripik 1,5 kg Dengan Waktu 140 Detik......32
Tabel 4.10 Data Pengujian Berat Keripik 1,5 kg Dengan Waktu 160 Detik......32
Tabel 4.11 Data Pengujian Berat Keripik 1,75 kg Dengan Waktu 80 Detik.….33
Tabel 4.12 Data Pengujian Berat Keripik 1,75 kg Dengan Waktu 100 Detik....33
Tabel 4.13 Data Pengujian Berat Keripik 1,75 kg Dengan Waktu 120 Detik....34
Tabel 4.14 Data Pengujian Berat Keripik 1,75 kg Dengan Waktu 140 Detik....34
Tabel 4.15 Data Pengujian Berat Keripik 1,75 kg Dengan Waktu 160 Detik....35
Tabel 4.16 Data Pengujian Berat Keripik 2 kg Dengan Waktu 80 Detik.……..35
Tabel 4.17 Data Pengujian Berat Keripik 2 kg Dengan Waktu 100 Detik.........36
Tabel 4.18 Data Pengujian Berat Keripik 2 kg Dengan Waktu 120 Detik.........36
Tabel 4.19 Data Pengujian Berat Keripik 2 kg Dengan Waktu 140 Detik….....37
Tabel 4.20 Data Pengujian Berat Keripik 2 kg Dengan Waktu 160 Detik.........37

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin banyak wilayah di Indonesia yang menjadi sentra industri kecil,


salah satunya adalah warga di Bukittinggi. Sebagian warga diwilayah ini
membuat aneka makanan ringan yang digoreng sebagai contoh adalah keripik.
Pertumbutahn pasar produk pangan saat ini terus tumbuh dan berkembang
begitu pula dengan pasar produk makanan ringan. Oleh sebab itu maka
dilakukan perancangan mesin peniris minyak sebagai salah satu penunjang
produk yang penting dalam peningkatan kualitas produksi.

Sebagian makanan yang digoreng, makanan ringan ini memiliki


keterbatasan yaitu umur konsumsi yang terhitung kurang panjang karena
adanya minyak yang terkandung didalamnya. Usaha memperpanjang umur
konsumsi dapat dilakukan dengan mengurangi kandungan minyak yang ada
didalamnya. Salah satu cara mengurangi kandungan minyak adalah dengan
menggunakan mesin peniris. Pada umumnya jenis makanan yang dapat
mengunakan mesin peniris tersebut adalah produk gorengan seperti: keripik
singkong, bakso goreng, dan keripik pisang, abon dll . Fungsi mesin peniris
adalah untuk mengurangi atau menghilangkan kandungan minyak pada
makanan ringan hasil gorengan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan sebuah proses


pembuatan mesin peniris minyak sederhana yang cocok digunakan pada
industri rumahan dengan daya listrik kecil dan kapasitas mesin yang kecil
juga. Mesin peniris ini menggunakan gaya sentrifugal untuk meniriskan
minyak. Cara kerjanya yaitu makanan ringan akan diputar didalam tabung
peniris sehingga minyak akan tertiris dan keluar melalui lubang pada tabung
peniris.Diharapkan dengan mesin peniris ini proses pembuatan makanan
ringan akan lebih ringan kerjanya dan dapat meningkatkan produktifitas kerja

1
dengan hasil yang berkualitas. Namun, setelah di uji coba mesin peniris ini
terdapat beberapa kegagalan berupa keripik yang telah ditiris banyak yang
pecah , sehingga mutu keripik menurun .

Berdasarkan permasalahan diatas diduga bahwa banyaknya keripik yang


pecah diakibatkan oleh putaran tabung mesin peniris masih tinggi, kapasitas
yang tidak sesuai dan waktu penirisan yang terlalu lama. Oleh sebab itu,
penulis melakukan pengujian performance mesin peniris minyak ini dengan
mengkaji berat keripik dan lama waktu penirisan.

1.2 Alasan Pemilihan Tugas Akhir

Tugas akhir ini berjudul “Pengujian Performance Mesin Peniris


Minyak Goreng Pada Keripik Singkong’’ , judul ini penulis ambil karena
ingin mengetahui kemampuan mesin peniris ini, dengan mengkaji berat
keripik dan lama waktu peniris dalam meniriskan minyak pada keripik
singkong.

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
1. Untuk memenuhi syarat kelulusan program Diploma III di Politeknik
Negeri Padang.
2. Sebagai pengembangan ilmu yang diperoleh selama mengikuti proses
perkuliahan baik teori maupun praktek.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Dapat menentukan spesifikasi dari mesin peniris minyak.
2. Dapat melakukan pengujian mesin peniris minyak dan menganalisa
hasil pengujiannya.

2
1.4 Batasan Masalah
Laporan tugas akhir ini dibatasi pada masalah menentukan spesifikasi
mesin dan melakukan pengujian performance mesin penirisan yang mampu
meniriskan minyak pada hasil pengorengan keripik singkong, sehingga
mendapatkan kapasitas yang optimal dari mesin peniris.

1.5 Metode Pengambilan Data

Adapun metode yang digunakan penulis dalam memperoleh data yang


mendukung dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini yaitu, sebagai berikut :
1. Metode Bimbingan

Pembimbing dalam penyusunan sistematik laporan tugas akhir dan


bentuk yang baik sertakoreksi dan masukan materi selama proses
pembuatan dan penyusunan tugas akhir.
2. Studi Kepustakaan

Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi yang


berkaitan dengan topik Tugas Akhir yang dapat diambil dari
literatur dan digunakan sebagai referensi.
3. Obsevasi
Obsevasi adalah suatu cara pengambilan data dan informasi yang
dibutuhkan dengan jalan langsung mengamati kelapangan ini
dilakukan dengan cara survey.
4. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data
informasi dengan mengadakan tangung jawab dengan orang-orang
yang lebih memahami atau orang-orang yang berpengalaman dengan
akan direncanakan.

3
1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembuatan tugas akhir ini dan agar mudah
dimengerti, maka Penulis mencoba untuk menguraikan pembahasan-
pembahasan tugas akhir ini dalam beberapa bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang permasalahan, alasan pemilihan
judul, tujuan penulisan Tugas Akhir, pembatasan masalah,
metode pengambilan data dan sistematika penyusunan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan pengujian
mesin peniris minyak pada industri rumah tangga . Sehingga
pembahasan dalam tugas akhir ini bisa merujuk pada teori-teori
yang telah dipaparkan.
BAB III METODE PENGUJIAN
Berisi tentang waktu pengujian, alat dan bahan untuk kebutuhan
mesin yang akan di uji.
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang proses pembahasan dan hasil pembahasan tentang
hasil pengujian yang diperoleh. Berupa penjelasan teoritik,baik
secara kualitatif atau statistik .
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dari pengujian mesin peniris minyak pada
industri rumah tanga ini dan beberapa saran dari penulis.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

4
BAB II

TEORI DASAR

2.1 Dampak Kandungan Minyak Dalam Makanan

Minyak merupakan salah satu bahan utama dalam pembuatan makanan


berupa gorengan seperti; keripik sanjai, keripik pisang, abon, kacang telur dll.
Banyaknya kandungan minyak dari hasil penggorengan makanan tersebut
dapat membuat kualitas makan tersebut menjadi berkuang, dan juga akan
membuat umur konsumsi makanan tersebut menjadi kurang panjang.

Gamabar 2.1 Proses Pengorengan

Dengan menggunakan mesin peniris minyak ini, kandungan minyak pada


makanan tersebut akan lebih jauh berkurang, sehinga kerenyahan makanan
tersebut akan lebih tahan lama.
Dengan mengurangi kadar minyak pada makanan , maka nilai jual
makanan tersebut akan tetap tinggi. Sehingga pengrajin industri makanan
dapat meminimalisir kerugian.

5
2.2 Mesin peniris Minyak

Mesin Peniris minyak adalah jenis mesin untuk meniriskan minyak atau
disebut juga mesin pemeras atau pengaktus. Ada juga menyebutnya dengan
sebutan sebagai mesin penapis. Istilah tersebut bermacam-macam tapi
merujuk pada satu produk yang sama yaitu mesin spinner. Mesin ini
menggunakan dua ukuran, ukuran halus dan ukuran standar. Ukuran halus
biasanya digunakan sebagai peniris makanan abon. Sementara untuk ukuran
standar bisa digunakan untuk peniris makanan bahan lainnya seperti keripik
singkong, kacang telur, keripik pisang dll.

Zaman dahulu berbeda dengan zaman sekarang , semua perlengkapan


kebutuhan manusia semakin canggih kalau zaman dahulu untuk peniris
minyak goreng orang di dapur menggunakan alat tradisional seperti gambar
dibawah ini , sebagaian besar kita menyebutnya dengan sebutan erok-erok .

Gambar 2.2 Erok-erok Peniris Minyak Goreng Tradisional

6
Kalau zaman dahulu peniris minyak masyarakat masih menggunakan
anyaman bambu yang diberi gagang, dan ini sangat alami dan tidak
menanggung efek samping. Seiring perkembangan zaman alat peniris minyak
goreng ini digantikan dengan menggunakan aluminium atau stainless. Erok-
erok atau alat yang berfungsi untuk meniriskan minyak ini digantikan dengan
mesin peniris minyak modern yang disebut mesin spinner.

Mesin ini tak mempengaruhi rasa , tekstur atau pun wujud dari makanan
yg kita tiriskan. Untuk penirisan keripik, krupuk , atau bahkan abon ,penirisan
amat sangat berguna dan sangat berguna agar makanan tersebut tak mudah
rusak dan tidak mudah tengik, itu pun akan lebih tahan lama disimpan. Tradisi
orang indonesia yg menyukai makanan kering sebagai oleh – oleh dapat amat
sangat terbantu bersama adanya mesin spinner ini. Kerena mesin ini
menciptakan segala makanan yg digoreng lebih tahan lama & kita tak butuh
khawatir waktu disimpan dalam waktu yang lama sekalipun.

Gamabar 2.3 Mesin Peniris

7
Prinsip kerja mesin peniris makanan ini yaitu memutar dengan kecepatan
tinggi, Kecepatan tinggi ini berguna untuk memisahkan minyak dari makanan
ringan atau gorengan yang kita tiriskan. Tidak dengan merusak wujud
makanan yg diolah, mesin peniris ini dengan serentak akan memisahkan
gorengan dari sisa minyak yg menempel kepada makanan tersebut.

Mesin ini berfungsi menghilangkan kandungan minyak dengan cara


meniriskannya (deoling) pada wadah / keranjang berputar. Dengan Sistem
sentrifugal tersebut kadar minyak pada makanan dapat ditiriskan hingga
kering, sehingga ini dapat membantu meningkatkan kualiatas makanan
menjadi lebih awet, gurih dan renyah. Dapat mengurangi kandungan minyak
pada makanan hampir 95% tanpa merusak cita rasa dan bentuk tekstur
makanan tersebut.

Manfaat peniris minyak antara lain :

1. Mengurangi kadar minyak pada makanan gorengan.


2. Dapat meningkatkan kualitas produk makanan lebih tahan lama, lebih
gurih dan lebih renyah.
3. Baik untuk kesehatan.

2.3 Gaya Sentrifugal


Gaya sentrifugal (Fs) adalah gaya gerak melingkar yang berputar menjauhi
pusat lingkaran dimana nilainya adalah positif. Gaya sentrifugal ini adalah
kebalikan dari gaya sentrapetal, yaitu mendekati pusat lingkaran. Untuk
mendapatkan tegangan yang bekerja pada tabung maka dibutuhkan tekanan
yang berada pada sisi tabung.

8
Gambar 2.4 Gaya Sentrifugal

2.4 Metode Pengujian Mesin

Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu mesin sebelum mesin


tersebut di pasarkan atau dijual, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian
terhadap mesin tersebut. Dalam pengujian sebuah mesin terdapat beberapa
pengujian diantaranya:

1. Uji verifikasi
Uji verifikasi bertujuan untuk mengetahui spesifikasi dari mesin
tersebut, pengujian verifikasi terdiri dari pengujian pada bagian
dimensi keseluruhan, rangka, kapasitas mesin, dan daya motor
pengerak.
2. Uji unjuk kerja
Uji unjuk kerja adalah pengujian yang dilakukan untuk
mendapatkan atau mengetahui kemampuan dan hasil dari kinerja
mesin yang telah diuji trsebut. Dari pengujian tersebut akan di
dapatkan data berupa penjelasan teoritik baik secara koalitatif atau
statistik.
3. Uji pelayanan
Uji pelayanan dilakukan untuk Mengetahui cara pengoperasian
mesin dan mengetahui kekurangan pada saat pengujian mesin
dilakukan.

9
2.5 Komponen-Komponen Mesin Peniris

2.5.1 Tabung

Pada mesin peniris ini terdapat dua buah tabung, tabung peniris dan
tabung penampung minyak tabung ini dibuat dari plat alumanium dengan
ketebalan 0,8 mm.

Gamabar 2.5 Tabung Peniris dan Tabung Penampung Minyak

Tabung peniris memiliki diameter 320 mm dan tinggi 350 mm, sementara
tabung penampung minyak memiliki ukuran yang lebih besar yaitu dengan
diameter 400 mm dan tinggi 390 mm.

2.5.2 Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin,
hampir setiap mesin meneruskan tenaga bersamaan dengan putaran. Peranan
utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros. Poros adalah suatu
bagian stasioner yang berputar pada penampang bulat panjang , dimana
terpasang elemen-elemen seperti pully, bantalan dll.

10
Gambar 2.6 Poros

Poros berperan meneruskan daya bersama-sama dengan putaran,


umunya poros meneruskan daya melalui sabuk , roda gigi dan rantai , dengan
demikian poros menerima beban punter dan lentur. Putaran poros biasanya
ditumpu oleh satu atau lebih bantalan untuk meredam gesekan yang
ditimbulkan.

2.5.3 Bantalan

Bantalan dibuat untuk menerima beban radial murni dan beban aksial
murni atau gabungan keduanya, bantalan juga merupakan penumpu poros
yang diberikan beban dengan komponen yang digunakan, bantalan
menunjukan empat bagian utama yaitu cincin daam elemen peluru atau rol
dan pemisah. Pada bantalan yang murah biasanya pemisah itu dihilangkan,
walaupun ia mempunyai fungsi yang penting dalam memisahkan elemen-
elemen tersebut.

Gamabar 2.7 Bantalan

11
Berdasarkan gerakan bantalan terhadap poros maka bantalan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Bantalan luncur
Bantalan luncur mampu menumpu poros berputaran tinggi dengan
beban yang besar . bantalan ini memiliki konstruksi yang sederhana
dan dapat dipsang dengan mudah. Bantalan luncur memerlukan
momen awal yang besar , karna gesekan yang berat saat mulai jalan.
Panas yang timbul dari gesekan yang besar, terutama pada beban
besar memerlukan pendinginan khusus seperti yang terlihat pada
gambar 2.8

Gambar 2.8 Pelumasan Bantalan Luncur

2. Bantalan gelinding
Pada bantalan gelinding ini terjadi gesekan gelinding antara
bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelnding
seperti bola (peluru), rol jarum dan rol bulat. Bantalan gelinding pada

12
umunya cocok untuk beban kecil dari pada bantalan luncur,
tergantung pada bentuk elemen gelindingnya.
Putaran pada bantalan ini dibatasi oleh gaya sentrifugal yang
timbul pada elemen gelinding tersebut. Meskipun ketelitian yang
tinggi dari bantalan gelinding ini, namun karena adanya gerkan
elemen gelinding dan sangkar, pada putaran tinggi bantalan ini agak
gaduh jika dibandingkan dengan bantalan luncur. Seperti gambar 2.9

Gambar 2.9 Bantalan Gelinding

2.5.4 Sabuk Dan Pully

1. Sabuk
Sabuk merupakan suatu alat transmisi pemindah daya atau putaran
yang menghubungkan suatu pully dengan pully yang lain. Sabuk yang
dipakai untuk mentransmisikan putaran pada mesin peniris minyak
adalah sabuk V. Sabuk V terbuat dari karet dan mempunyai
penampang trapesium. Sabuk V dibelitkan disekeliling alur pully
yang berbentuk V. bagian sabuk yang membelit pada pully akan

13
mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan
bertambah besar.

Gamabar 2.10 Sabuk

Transmisi sabuk V hanya dapat menghubungkan poros-poros yang


sejajar dengan arah putaran yang sama, dibandingkan dengan
transmisi roda gigi dan rantai, sabuk V bekerja lebih halus dan tidak
berbunyi.

2. Pully
Pully merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk
mentransmisikan daya seperti halnya sprocket rantai dan roda gigi.
Bentuk pully adalah bulat dengan ketebalan tertentu , ditengah-tengah
pully terdapat lobang poros. Pully pada umunya dibuat dari besi cor
kelabu FC 20 atau FC 30, juga ada pula terbuat dari baja dan
aluminium.

14
Gambar 2.11 Pully

2.5.5 Rangka

Rangka berfungsi sebagai penahan dan dudukan dari komponen-


komponen mesin sehingga mesin bekerja dengan baik, rangka dirancang
agar mampu menahan beban dari komponen dan getaran dari motor listrik
sebagai tenaga. Bahan yang digunakan untuk membuat rangka ini adalah
profil L, proses penyambungan dilakukan dengan cara pengelasa.

Gambar 2.12 Rangka

15
2.5.6 Motor
Motor merupakan komponen utama suatu mesin karena motor merupakan
tenaga pengerak atau sumber tenaga untuk melakukan proses pengoperasian
suatu alat. Tanpa motor maka alat itu dinamakan alat sistem manual, jadi
motor adalah penganti tenaga manusia. Prinsip kerja motor berdasarkan pada
penghantar yang membawa arus yang di tempatkan dalam suatu medan
magnet maka penghantar tersebut akan mengalami gaya. Gaya akan
mengalami torsi yang menghasilkan rotasi mekanik, sehingga motor akan
berputar.

Gamabar 2.13 Motor

2.5.7 Mur Dan Baut


Mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting dalam suatu
rangkaian mesin. Jenis mur dan baut beraneka ragam, sehingga
penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan.

16
Gambar 2.14 Macam-macam Mur Dan Baut

Pemilihan mur dan baut sebagai pengikat harus dilakukan teliti untuk
mendapatkan ukuran yang sesuai dengan beban yang diterimanya sebagai
usaha untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan pada mesin. Pemakaian
mur dan baut pada konstruksi mesin umunya digunakan untuk megikat
beberapa komponen seperti :
1. Pengikat pada bantalan
2. Pengikat pada dudukan motor
3. Pengikat pada puli

Penentuan jenis dan ukuran mur dan baut harus memperhatikan berbagai
factor seperti sifat gaya yang bekerja pada baut, cara kerja mesin, kekuatan
bahan, dan lain sebagainya.

17
BAB III

METODE PENGUJIAN

3.1 Diagram Aliran Pengujian

Untuk mengetahui langkah pengujian Performance mesin peniris ini


dapat dilihat pada diagram aliran pengujian dibawah ini.

Mulai

Menetapkan Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Persiapan Alat Dan Bahan

Pengukuran Spesifikasi

Pengujian Performance Mesin

Pengambilan Data
a. Waktu
b. Berat Keripik
c. Minyak Hasil Penirisan

Pengolahan Data

a. Waktu
b. Minyak Hasil Penirisan

Tidak
Hasil Pengujian

Ok
Selesai

Gambar 3.1 Diagram Aliran Pengujian

18
3.2 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pembuatan mesin peniris ini yaitu dari tanggal 06 juli 2017 sampai

11 agustus 2017, sedangkan pengujian mesin dilakukan pada tanggal 22

agustus 2017. Pelaksanaan pembuatan dan pengujian mesin peniris minyak

pada keripik singkong ini dilaksanakan di workshop Politeknik Negeri

Padang.

3.3 Alat Dan Bahan


Untuk melakukan pengujian Performance mesin penirisan minyak goreng
pada keripik singkon ini, dapat dilihat pada gambar 3.2

Gambar 3.2 Mesin Peniris

Ada beberapa peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pengujian,


diantaranya adalah sebagai berikut.

19
3.3.1 Alat
1. Timbangan
Timbangan berfungsi untuk menimbang berat dari keripik singkong.
Dapat dilihat pada gambar 3.3

Gambar 3.3 Timbangan

2. Wadah
Wadah berfungi sebagai tempat penampung minyak dari hasil
penirisan. Dapat dilhat pada gambar 3.4

Gambar 3.4 Wadah

20
3. Stopwatch
Stopwatch berfungsi untuk mengukur waktu yang diperlukan mesin
untuk meniriskan minyak. Dapat dilihat pada gambar 3.5

Gambar 3.5 Stopwatch

3.3.2 Bahan

Bahan yang digunakan untuk pengujian mesin peniris ini adalah keripik
singkong yang telah diketahui beratnya. Dapat dilihat pada gambar 3.6

Gambar 3.6 Keripik Singkong

21
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Spesifikasi mesin Peniris Minyak

Sebelum melakukan pengujian terhadap mesin peniris minyak ini, terlebih


dahulu kita harus mengtahui spesifikasinya.

Gambar 4.1 Mesin Peniris Minyak

Spesifikasi dari mesin peniris ini adalah sebagai berikut:

1. Kapasitas mesin : 26,25 kg / jam


2. Motor
a. Daya motor : ¼ Hp
b. Putaran motor : 1400 rpm
3. Putaran Tabung : 840 rpm
4. Tabung peniris
a. Diameter : 320 mm
b. Tinggi : 350 mm
5. Tabung Penampung :
a. Diameter : 400 mm
b. Tinggi : 390 mm
6. Rangka
a. Panjang : 826 mm

22
b. Lebar : 450 mm
c. Tinggi : 476 mm
7. Dimensi keseluruhan
a. Panjang : 826 mm
b. Lebar : 450 mm
c. Tinggi : 876 mm

4.2 Cara Kerja Mesin Peniris Minyak


Mesin peniris minyak ini diputar oleh sebuah motor listrik dengan
kecepatan 1400 rpm. Kemudian putaran dari motor yang menggunakan pully
3 inchi dinteruskan ke pully 5 inchi pada poros dengan menggunakan v-belt .
Dengan menngunakan perbandingan pully 3 : 5 maka putaran yang dihasil
poros yaitu sekitar 840 rpm. Putaran pada poros akan memutar tabung peniris,

Gambar 4.2 Saat Mesin Beroperasi

Penirisan minyak ini dimulai dengan memasukan keripik yang baru


digoreng kedalam tabung peniris. Berat keripik untuk sekali penirisan
berkisaran antara 0,5 kg sampai 2 kg. setelah keripik dimasukan ke dalam
tabung peniris kemudia tabung peniris di pasangkan dengan poros dan lalu di
kunci mengunakan baut. Setelah itu hidupkan mesin peniris dan biarkan
keripik di putar dengan tabung peniris selama beberapa menit sampai minyak
yang berada pada keripik berkurang. Setelah itu keluarkan keripik dari tabung
peniris.

23
4.3 Pengujian Mesin Peniris Minyak
Adapun kegiatan yang dilakukan untuk pengujian mesin peniris ini di
antranya yaitu.
4.3.1 Persiapan Pengujian
1. Persiapkan timbangan untuk menimbang masing-masing berat keripik
yang akan di tiriskan.

Gambar 4.3 Timbangan

2. Persiapkan Bahan yang berupa keripik yang sudah digoreng


berdasarkan berat yang telah di tentukan (1,25 kg – 1,5 kg – 1,75 kg
– 2 kg) dapat dilihat pada gambar 4.4

(a) (b) (c) (d)

Gambar 4.4 (a) Berat 1,25 kg (b) Berat 1,5 kg (c) Berat 1,75 kg (d) Berat 2 kg

24
3. Persiapkan wadah penampung untuk menampung minyak hasil
penirisan.

Gambar 4.5 Wadah Penampung

4. Persiapkan kamera untuk mengambil foto hasil pengujian.


5. Persiapkan buku untuk mencatat data hasil penirisan.

4.3.2 Langkah Pengujian


Dalam pengujian mesin peniris minyak ini dilakukan dengan empat variasi
berat keripik (1,25 kg – 1,5 kg – 1,75 kg – 2 kg) dengan masing lima kali
percobaan. Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Sediakan keripik dengan berat yang telah ditentukan ( 1,25kg – 1,5kg
– 1,75kg – 2 kg ) .
2. Masukan keripik ke dalam tabung peniris.

Gambar 4.6 Proses Memasukan Keripik

25
3. Kunci tabung peniris dengan poros mengunakan baut.

Gambar 4.7 Proses Penguncian Tabung Dengan Poros

4. Hidupkan mesin peniris dengan menghubungkan ke sumber arus listrik

Gambar 4.8 Proses Menghidupkan Mesin

5. Hitung waktu yang dibutuhkan mesin untuk meniriskan minyak pada


keripik singkok dengan menggunakan stopwatch.

26
Gambar 4.9 Proses Penghitungan Waktu

6. Tampung minyak hasil penirisan dengan menggunakan wadah yang


telah disiapkan.

Gambar 4.10 Proses Penampungan Minyak

7. Matikan mesin dan kemudian ukur berapa banyak minyak yang telah
ditampung tersebut.
8. Setelah selesai, bersihkan mesin serta area pengujan.

27
4.4 Data Hasil Pengujian

4.4.1 Penirisan Minyak Pada Keripik Singkong Dengan Berat 1,25 kg

Setelah melakukan pengujian pada mesin peniris dengan berat keripik

1,25 kg, maka penulis mendapatkan data sebagai berikut :

1. Dengan lama waktu penirisan 80 detik

Tabel 4.1 Data Pengujian Berat Keripik 1,25 kg Dengan Waktu 80 Detik
Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) Mulai Stop Akhir Berhenti penirisan ( ml )

1 1,25 80 86.27 75

2 1,25 80 85.94 70

3 1,25 80 86.14 73

4 1,25 80 85.59 71

5 1,25 80 85.24 73

2. Dengan lama waktu penirisan 100 detik

Tabel 4.2 Data Pengujian Berat Keripik 1,25 kg Dengan Waktu 100 Detik

Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) penirisan ( ml )
Mulai Stop Akhir Berhenti

1 1,25 100 107.05 102

2 1,25 100 106.58 98

3 1,25 100 106.45 100

4 1,25 100 106.93 97

5 1,25 100 106.61 98

28
3. Dengan lama waktu penirisan 120 detik

Tabel 4.3 Data Pengujian Berat Keripik 1,25 kg Dengan Waktu 120 Detik

Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) penirisan ( ml )
Mulai Stop Akhir Berhenti

1 1,25 120 126.84 118

2 1,25 120 126.22 116

3 1,25 120 125.61 116

4 1,25 120 126.43 115

5 1,25 120 126.17 116

4. Dengan lama waktu penirisan 140 detik

Tabel 4.4 Data Pengujian Berat Keripik 1,25 kg Dengan Waktu 140 Detik

Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) penirisan ( ml )
Mulai Stop Akhir Berhenti

1 1,25 140 145.96 125

2 1,25 140 146.21 123

3 1,25 140 146.13 123

4 1,25 140 146.49 124

5 1,25 140 146.06 125

29
5. Dengan lama waktu penirisan 160 detik

Tabel 4.5 Data Pengujian Berat Keripik 1,25 kg Dengan Waktu 160 Detik

Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) penirisan ( ml )
Mulai Stop Akhir Berhenti

1 1,25 160 166.52 131

2 1,25 160 165.28 129

3 1,25 160 166.38 131

4 1,25 160 166.50 133

5 1,25 160 166.02 131

4.4.2 Penirisan Minyak Pada Keripik Singkong Dengan Berat 1,5 kg

Setelah melakukan pengujian pada mesin peniris dengan berat keripik 1,5
kg, maka penulis mendapatkan data sebagai berikut :
1. Dengan lama waktu penirisan 80 detik

Tabel 4.6 Data Pengujian Berat Keripik 1,5 kg Dengan Waktu 80 Detik

Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) Mulai Stop Akhir Berhenti penirisan ( ml )

1 1,5 80 84.11 97

2 1,5 80 84.92 96

3 1,5 80 85.04 100

4 1,5 80 84.87 96

5 1,5 80 84.75 96

30
2. Dengan lama waktu penirisan 100 detik

Tabel 4.7 Data Pengujian Berat Keripik 1,5 kg Dengan Waktu 100 Detik

Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) penirisan ( ml )
Mulai Stop Akhir Berhenti

1 1,5 100 104.91 125

2 1,5 100 104.45 123

3 1,5 100 105.05 127

4 1,5 100 104.64 125

5 1,5 100 104.36 123

3. Dengan lama waktu penirisan 120 detik

Tabel 4.8 Data Pengujian Berat Keripik 1,5 kg Dengan Waktu 120 Detik

Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) penirisan ( ml )
Mulai Stop Akhir Berhenti

1 1,5 120 124.17 147

2 1,5 120 124.29 144

3 1,5 120 124.06 145

4 1,5 120 124.49 147

5 1,5 120 123.88 144

31
4. Dengan lama waktu penirisan 140 detik

Tabel 4.9 Data Pengujian Berat Keripik 1,5 kg Dengan Waktu 140 Detik

Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) penirisan ( ml )
Mulai Stop Akhir Berhenti

1 1,5 140 143.10 161

2 1,5 140 144.37 163

3 1,5 140 144.98 164

4 1,5 140 144.56 166

5 1,5 140 144.75 167

5. Dengan lama waktu penirisan 160 detik

Tabel 4.10 Data Pengujian Berat Keripik 1,5 kg Dengan Waktu 160 Detik

Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) penirisan ( ml )
Mulai Stop Akhir Berhenti

1 1,5 160 164.06 174

2 1,5 160 164.17 171

3 1,5 160 164.36 170

4 1,5 160 164.63 174

5 1,5 160 164.87 171

32
4.4.3 Penirisan Minyak Pada Keripik Singkong Dengan Berat 1,75 kg

Setelah melakukan pengujian pada mesin peniris dengan berat keripik


1,75 kg, maka penulis mendapatkan data sebagai berikut :
1. Dengan lama waktu penirisan 80 detik

Tabel 4.11 Data Pengujian Berat Keripik 1,75 kg Dengan Waktu 80 Detik
Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) Mulai Stop Akhir Berhenti penirisan ( ml )

1 1,75 80 83.35 122

2 1,75 80 83.39 124

3 1,75 80 82.87 119

4 1,75 80 82.79 120

5 1,75 80 83.05 120

2. Dengan lama waktu penirisan 100 detik

Tabel 4.12 Data Pengujian Berat Keripik 1,75 kg Dengan Waktu 100 Detik

Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) penirisan ( ml )
Mulai Stop Akhir Berhenti

1 1,75 100 103.74 140

2 1,75 100 103.48 138

3 1,75 100 103.56 139

4 1,75 100 103.98 140

5 1,75 100 103.64 140

33
3. Dengan lama waktu penirisan 120 detik

Tabel 4.13 Data Pengujian Berat Keripik 1,75 kg Dengan Waktu 120 Detik

Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) penirisan ( ml )
Mulai Stop Akhir Berhenti

1 1,75 120 123.74 159

2 1,75 120 123.37 156

3 1,75 120 123.89 158

4 1,75 120 122.45 156

5 1,75 120 123.56 160

4. Dengan lama waktu penirisan 140 detik

Tabel 4.14 Data Pengujian Berat Keripik 1,75 kg Dengan Waktu 140 Detik

Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) penirisan ( ml )
Mulai Stop Akhir Berhenti

1 1,75 140 144.01 178

2 1,75 140 143.96 177

3 1,75 140 144.04 179

4 1,75 140 143.19 178

5 1,75 140 143.10 175

34
5. Dengan lama waktu penirisan 160 detik

Tabel 4.15 Data Pengujian Berat Keripik 1,75 kg Dengan Waktu 160 Detik

Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) penirisan ( ml )
Mulai Stop Akhir Berhenti

1 1,75 160 163.22 193

2 1,75 160 163.30 193

3 1,75 160 162.97 191

4 1,75 160 163.59 195

5 1,75 160 163.11 194

4.4.4 Penirisan Minyak Pada Keripik Singkong Dengan Berat 2 kg

Setelah melakukan pengujian pada mesin peniris dengan berat keripik 2


kg, maka penulis mendapatkan data sebagai berikut :
1. Dengan lama waktu penirisan 80 detik

Tabel 4.16 Data Pengujian Berat Keripik 2 kg Dengan Waktu 80 Detik

Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) Mulai Stop Akhir Berhenti penirisan ( ml )

1 2 80 82.69 110

2 2 80 82.26 110

3 2 80 81.87 108

4 2 80 82.57 110

5 2 80 82.11 109

35
2. Dengan lama waktu penirisan 100 detik

Tabel 4.17 Data Pengujian Berat Keripik 2 kg Dengan Waktu 100 Detik
Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) penirisan ( ml )
Mulai Stop Akhir Berhenti

1 2 100 102.56 128

2 2 100 102.84 130

3 2 100 101.48 126

4 2 100 102.74 127

5 2 100 101.69 127

3. Dengan lama waktu penirisan 120 detik

Tabel 4.18 Data Pengujian Berat Keripik 2 kg Dengan Waktu 120 Detik

Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) penirisan ( ml )
Mulai Stop Akhir Berhenti

1 2 120 123.21 148

2 2 120 122.44 145

3 2 120 123.14 148

4 2 120 122.67 147

5 2 120 121.89 145

36
4. Dengan lama waktu penirisan 140 detik

Tabel 4.19 Data Pengujian Berat Keripik 2 kg Dengan Waktu 140 Detik

Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) penirisan ( ml )
Mulai Stop Akhir Berhenti

1 2 140 142.43 165

2 2 140 142.12 165

3 2 140 141.78 162

4 2 140 142.51 163

5 2 140 142.36 164

5. Dengan lama waktu penirisan 160 detik

Tabel 4.20 Data Pengujian Berat Keripik 2 kg Dengan Waktu 160 Detik

Pengujian Berat keripik Waktu penirisan ( Detik ) Minyak hasil

Ke ( kg ) penirisan ( ml )
Mulai Stop Akhir Berhenti

1 2 160 163.02 184

2 2 160 162.91 183

3 2 160 162.84 183

4 2 160 163.14 185

5 2 160 162.66 184

37
4.5 Pengolahan Data Hasil Pengujian Dari Mesin Peniris Minyak

4.5.1 Penirisan Minyak Pada Keripik Singkong Dengan Berat 1,25 kg

Setelah melakukan pengolaha data dengan berat keripik 1,25 kg, maka
data yang penulis dapat adalah sebagai berikut :
1. Dengan lama waktu penirisan 80 detik

Rata-rata waktu =

= 85.83 detik

Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 72,40 ml

2. Dengan lama waktu penirisan 100 detik

Rata-rata waktu =

= 106.72 detik

Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 99 ml

38
3. Dengan lama waktu penirisan 120 detik

Rata-rata waktu =

= 126.25 detik

Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 116,20 ml

4. Dengan lama waktu penirisan 140 detik

Rata-rata waktu =

= 146.17 Detik

Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 124 ml

5. Dengan lama waktu penirisan 160 detik

Rata-rata waktu =

= 166.14 detik

39
Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 131 ml

Diagram hasil penirisan dengan berat keripik 1,25 kg


(ml) dan variasi waktu 80 detik - 160 detik
140
131
120 124
116.2
100 99
80
72.4 minyak (ml)
60
40
20
0 0
0 85.83 106.72 126.25 146.17 166.14 (detik)

Gambar 4.11 Diagram Hasil Penirisan Dengan Berat Keripik 1,25 kg

Gambar 4.12 Keripik Hasil Penirisan 1,25 Kg

40
Berdasarkan data diatas, rata-rata waktu penirisan yang maksimal untuk
berat keripik 1,25 kg yaitu 166.14 detik dengan rata banyak minyak yang
tertiris 131 ml, dan berat keripik setelah di tiriskan yaitu 1,14 kg. Tetapi untuk
penirisan 1,25 kg ini masih banyak ruang pada sisi tabung yang masih bisa di
isi.

4.5.2 Penirisan Minyak Pada Keripik Singkong Dengan Berat 1,5 kg

Setelah melakukan pengolaha data dengan berat keripik 1,5 kg, maka data
yang penulis dapat adalah sebagai berikut :
1. Dengan lama waktu penirisan 80 detik

Rata-rata waktu =

= 84.73 detik

Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 97 ml

2. Dengan lama waktu penirisan 100 detik

Rata-rata waktu =

= 104.68 detik

Rata-rata minyak hasil penirisan =

41
= 124,60 ml

3. Dengan lama waktu penirisan 120 detik

Rata-rata waktu =

= 124.17 detik

Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 145,40 ml

4. Dengan lama waktu penirisan 140 detik

Rata-rata waktu =

= 144.35 detik

Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 164,20 ml

42
6. Dengan lama waktu penirisan 160 detik

Rata-rata waktu =

= 164.41 detik

Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 172 ml

Diagram hasil penirisan dengan berat keripik


1,5 kg dan variasi waktu 80 detik - 160 detik
(ml)
200 Gambar 4.12 Keripik Hasil Penirisan 1 Kg

164.2 172
150 145.4
124.6
100 97 minyak (ml)

50

0 0
80 84.73 104.68 124.17 144.35 164.41 (detik)

Gambar 4.13 Diagram Hasil Penirisan Dengan Berat Keripik 1,5 kg

43
Gambar 4.14 Keripik Hasil Penirisan 1,5 Kg

Berdasarkan data diatas, rata-rata waktu penirisan yang maksimal untuk


berat keripik 1,5 kg yaitu 164.41 detik dengan rata banyak minyak yang
tertiris 172 ml. dan berat keripik setelah ditiriskan yaitu 1,38 kg.

4.5.3 Penirisan Minyak Pada Keripik Singkong Dengan Berat 1,75 kg

Setelah melakukan pengolaha data dengan berat keripik 1,75 kg, maka
data yang penulis dapat adalah sebagai berikut :
1. Dengan lama waktu penirisan 80 detik

Rata-rata waktu =

= 83.09 detik

Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 121 ml

44
2. Dengan lama waktu penirisan 100 detik

Rata-rata waktu =

= 103.68 detik

Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 139,40 ml

3. Dengan lama waktu penirisan 120 detik

Rata-rata waktu =

= 123.40 detik

Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 157,80 ml

4. Dengan lama waktu penirisan 140 detik

Rata-rata waktu =

= 143.66 detik

45
Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 177,40 ml

5. Dengan lama waktu penirisan 160 detik

Rata-rata waktu =

= 163.23 detik

Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 193,20 ml

Diagram hasil penirisan dengan berat keripik


1,75 kg dan variasi waktu 80 detik - 160 detik
(ml)
250

200 193.2
177.4
150 157.8
139.4
121
100 minyak (ml)

50

0 0
80 83.09 103.68 123.4 143.66 163.23 (detik)

Gambar 4.15 Diagram Hasil Penirisan Dengan Berat Keripik 1,75 kg

46
Gambar 4.16 Keripik Hasil Penirisan 1,75 Kg

Berdasarkan data diatas, rata-rata waktu penirisan yang maksimal untuk


berat keripik 1,75 kg yaitu 163.23 detik dengan rata banyak minyak yang
tertiris 193,20 ml, berat keripik setelah ditiriskan yaitu 1,61 kg. Hasil
penirisan ini lebih baik dari yang sebelumnya dan juga keripik yang pecah
hanya sedikit.

4.5.4 Penirisan Minyak Pada Keripik Singkong Dengan Berat 2 kg

Setelah melakukan pengolaha data dengan berat keripik 2 kg, maka data
yang penulis dapat adalah sebagai berikut :
1. Dengan lama waktu penirisan 80 detik

Rata-rata waktu =

= 82.30 detik

Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 109,40 ml

47
2. Dengan lama waktu penirisan 100 detik

Rata-rata waktu =

= 102.26 detik

Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 127,60 ml

3. Dengan lama waktu penirisan 120 detik

Rata-rata waktu =

= 122.67 detik

Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 146,60 ml

4. Dengan lama waktu penirisan 140 detik

Rata-rata waktu =

= 142.24 detik

48
Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 163,80 ml

5. Dengan lama waktu penirisan 160 detik

Rata-rata waktu =

= 162.91 detik

Rata-rata minyak hasil penirisan =

= 183,80 ml

Diagram hasil penirisan dengan berat keripik


2 kg dan variasi waktu 80 detik - 160 detik
(ml)
200
183.8
163.8
150 146.6
127.6
109.4
100
minyak (ml)

50

0 0
80 82.3 102.26 122.67 142.24 162.91 (detik)

Gambar 4.17 Diagram Hasil Penirisan Dengan Berat Keripik 2 kg

49
Gambar 4.18 Keripik Hasil Penirisan 2 Kg

Berdasarkan data diatas, rata-rata waktu penirisan untuk berat keripik 2 kg


yang maksimal yaitu 163.16 detik dengan rata-rata banyak minyak yang
tertiris 183.80 ml, berat keripik setelah ditiriskan yaitu 1,87 kg. Tetapi pada
penirisan keripik dengan berat 2 kg ini, banyak keripik yang rusak.
Dikarenakan terlalu banyak keripik saat di putar dengan tabung, sehingga
keripik tidak terputar dengan sempurna di dalam tabung, dan menyebabkan
banyak keripik yang pecah.

4.5.5 Hasil Pengujian

Dari pengujian masing-masing berat keripik (1,25 kg – 1,5 kg – 1,75 kg –


2 kg) di dapatkan rata-rata waktu dan minyak hasil penirisan yang maksimal,
dapat dilhat pada gambar diagram 4.19 dan gambar diagram 4.20 .

Diagram waktu penirisan minyak yang maksimal


Deti
dari masing-masing berat keripik

167 166.14
166
165 164.41

164 163.23 waktu (detik)


162.91
163
162
161
1,25 kg 1,5 kg 1,75 kg 2 kg

Gambar 4.19 Diagram Waktu Yang Maksimal Dari Hasil Penirisan

50
Diagram hasil penirisan yang maksimal dari
masing-masing berat keripik
(ml)
193.2
200 183.8
172

150 131

100 minyak (ml)

50

0
1,25 kg 1,5 kg 1,75 kg 2 kg

Gambar 4.20 Diagram Hasil Penirisan Yang Maksimal

Setelah melakukan pengujian dengan empat variasi berat keripik dan


variasi lama waktu penirisan, penulis mendapatkan hasil penirisan dan
kapasitas yang optimal yaitu dengan berat keripik 1,75 kg, dan lama waktu
penirisan 163.23 detik atau 2,7 menit. Berat keripik 1,75 kg ini dipilih karena
hasil penirisannya yang bagus dan juga keripik yang pecah hanya sedikit,
maka ditetapkan kapasitas untuk mesin peniris minyak ini untuk satu kali
proses penirisan yaitu 1,75 kg.

4.6 Kapasitas Mesin Peniris Minyak Dalam Satu Jam

Setelah mendapatkan kapasitas yang optimal dari mesin peniris ini yaitu
1,75 kg dengan waktu penirisan 2,7 menit, maka dapat ditentukan kapasitas
mesin dalam satu jam.

Satu kali pross penirisan 2,7 menit untuk melakukan proses berikutnya di
butuhka waktu 1,3 menit, jadi untuk satu kali melakukan penirisan di
butuhkan waktu 4 menit.

51
Kapasitas dalam 1 jam = x

= 1,75 x 15

= 26,25 kg/jam

1 jam = 60 menit

Maka , dalam satu jam mesin peniris minyak ini mampu meniriskan
keripik singkong sebanyak 26,25 kg/jam.

52
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat penulis berikan diantaranya adalah sebagai


berikut:
1. Spesifikasi dari mesin peniris minyak ini adalah sebagai berikut:
Mesin peniris minyak ini memiliki panjang 826 mm, lebar 450 mm
dan tinggi 876 mm. Mesin peniris ini diputar oleh sebuah motor listrik
yang memiliki daya ¼ Hp dengan kecepatan 1400 rpm. Kemudian
putaran dari motor yang menggunakan puli Ø 3 inchi diteruskan ke
puli Ø 5 inchi pada poros dengan menggunakan v-belt tipe A No 36.
Dengan mengunakan perbandingan puli Ø 3 : 5 maka putaran yang
dihasil poros untuk memutar tabung peniris yaitu sekitar 840 rpm.
Sedangkan tabung peniris memiliki diameter 320 mm dan tinggi 350
mm, dan tabung penampung minyak memiliki diameter 400 mm,
dengan tinggi 390 mm.
2. Hasil pengujian dari mesin peniris minyak ini adalah sebagai berikut:
a. Mesin peniris minyak ini dapat meniriskan minyak pada keripik
singkong seberat 1,25 kg dengan rata-rata waktu yang maksimal
yaitu 166.14 detik dan minyak yang tertiris 131 ml, berat keripik
setelah ditiriskan yaitu 1,14 kg.
b. Mesin peniris minyak ini dapat meniriskan minyak pada keripik
singkong seberat 1,5 kg dengan rata-rata waktu yang maksimal
yaitu 164.41 detik dan minyak yang tertiris 172 ml, berat keripik
setelah ditiriskan yaitu 1,38 kg.
c. Mesin peniris minyak ini dapat meniriskan minyak pada keripik
singkong seberat 1,75 kg dengan rata-rata waktu yang maksimal
yaitu 163.23 detik dan minyak yang tertiris 193,20 ml, berat
keripik setelah ditiriskan yaitu 1,61 kg.

53
d. Mesin peniris minyak ini dapat meniriskan minyak pada keripik
singkong seberat 2 kg dengan rata-rata waktu yang maksimal yaitu
162.91 detik dan minyak yang tertiris 183.80 ml, berat keripik
setelah ditiriskan yaitu 1,87 kg.
3. Setelah melakukan pengujian dengan empat variasi berat keripik dan
lama waktu penirisan , penulis mendapatkan hasil penirisan yang
paling optimal dari mesin yaitu dengan berat keripik 1,75 kg dengan
lama waktu penirisan 163,23 detik dan minyak yang tertiris sebanyak
193.20 ml, berat keripik setelah ditiriskan yaitu 1,61 kg.
4. Mesin peniris ini mampu meniriskan minyak pada keripik singkong
sebanyak 26,25 kg dalam satu jam.

5.2 Saran
Setelah melakukan pengujian pada mesin peniris ini ada beberapa saran
yang ingin penulis sampaikan dalam laporan ini, beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Sebaiknya kaki pada rangka bagian belakang dibuat lebih tinggi , agar
pada saat penirisan minyak lebih mudah mengalir ke pipa
pembuanggan minyak.
2. Sebaiknya tempat dudukan wadah penampungan minyak dibuat lebih
besar agar lebih mudah dalam menampung minyak.
3. Dalam melakukan penirisan sebaiknya jangan melebihi kapasitas dari
mesin agar mendapatkan hasil penirisan yang maxsimal dan juga
menjaga keamanan saat mesin di operasikan.

54
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, ( 2011 ). Mesin Spinner, Penepis Minyak, Peniris Minyak.

http://www.mesinpertanian.com/Mesin_Spinner_Peniris_Minyak.html.

Diakses pada tanggal 26 Juni 2017.

Hanif, ( 2013 ) Buku Panduan penulisan Proposal Tugas Akhir Dan Tugas Akhir,

Politeknik Universitas Andalas Padang, Padang.

Hamimi, ( 2011 ) Uji Kinerja Mesin Peniris Minyak Goreng Pada Pengolahan

Keripik. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Thoyibnurs, ( 2013 ) Bantalan Luncur Dan Bantalan Gelinding.

http://thoyibnurs.blogspot.co.id/2013/06/luncur-dan-gelinding.html

Diakses pada tanggal 16 Agustus 2017.


Lampiran 1

A4
Lampiran 2

A4
Lampiran 3
surve

surve
Pengelasan Rangka

Pembubutan Poros
Perangkaian komponen

Pengecatan
Pemotongan Singkong

Pengorengan Keripik
Pengujian Mesin

Proses Pengujian
Penirisan Minyak

Penampunggan Minyak

Anda mungkin juga menyukai