Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

(PKL)

PROSES FILTERING CNO

(MINYAK NABATI)

PT.CARGILL INDONESIA AMURANG

Pelaksanaa :1 Agustus 2017 s.d. 30 November 2017

Oleh:

BAYU SAPUTRA HENDRA


NIM. 14 031 065

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI MANADO

JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV

TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN

2017
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PROSES FILTERING CNO (MINYAK NABATI)

Oleh :

BAYU SAPUTRA HENDRA

Nim 14 031 065

Program Studi Teknik Mesin Produksi dan Perawatan

Jurusan Teknik mesin Politeknik Negeri Manado

Pembimbing I Pembimbing II

Juvriku Baliude Ama.TM Ir.johannes M. Mawa,MT


NIP 19600724 199011 1
001
Ketua Panitia PKL 2017

Franklin Bawano, ST.,MT.


NIP : 19700317 199512 1 001

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Ir Leonard Tawalujan, MT. Moody N, Tumembow, ST,.MT

NIP. 19580105 199009 1 001 NIP. 19631111 199203 1 001


LEMBAR PERNYATAAN PENULISAN LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PROSES FILTERING CNO (MINYAK NABATI)

“saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan,bahwa laporan praktik kerja

lapangan ini adalah murni pekerjaan saya sendiri tanpa ada campur tangan dari

orang lain. Kecuali dari dosen pembimbing dan pembimbing lapangan yang

memberikan saran dan masukan dalam bentuk revisi.

Materi dalam laporan praktik kerja lapangan ini belum pernah di gunakan dalam

bahan tugas akhir / skripsi / makalah / laporan praktik kerja lapangan kecuali saya

menyatakan dengan jelas saya menggunakannya.

Saya memahami bahwa laporan praktik kerja lapangan yang saya kumpulkan ini

dapat di perbanyak atau di komunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya

plagiarisme. Manado, 11 December 2017


Yang menyatakan,

BAYU SAPUTRA HENDRA


NIM 14 031 065
Mengetahui

Pembimbing lapangan Dosen pembimbing

JUVRIKU BALIUDE Ama.TM Ir.johannes M. Mawa,MT


NIP 19600724 199011 1 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan yang maha kuasa, karena berkat tuntunan dan

penyertaan serta hikmat dan kemampuan yang dia selealu berikan, sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan laporan magang yang mebahas tentang “PROSES

FILTERING CNO (MINYAK NABATI)” pada PT.Cargill Indonesia Amurang

Laporan ini di buat untuk memenuhi salah satu syarat kurikulum Praktek

Kerja Lapangan di Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Manado. Tujuan utama

dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk memantapkan teori dan praktek yang

telah di pelajari di kampus dan dapat di selesai dengan serta di aplikasikan di

lapangan.

Dalam penyususan laporan magang ini, penulisan mendapat banyak

bimbingan, dan serta motivasi dari berbagai pihak. Oleh karna itu, saya ingin

menyampaikan banyak terimakasi kepada:

1. Bapak Ir. Leonard Tawalujan,MT. selaku pimpinan Jurusan Teknik Mesin

Politeknik Negeri Manado.

2. Bapak Moody N. Tumembow, ST., MT. selaku Ketua Program Studi Diploma

IV Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Manado.

3. Bapak Ir.johannes M. Mawa,MT Selaku dosen pembimbing Praktek Kerja

Lapangan.

4. Ibu Imelda Tandako selaku pimpinan PT. Cargill Indonesia-Amurang.


5. Bapak Juvriku Baliude Ama.TM selaku pembimbing Lapangan penulis, dan

seluruh Karyawan terutama di Department Maintenance.

6. Kepada seluruh Panitia Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.

7. Kepada seluruh teman-teman terutama teman-teman di Jurusan Teknik Mesin

Politeknik Negeri Manado angkatan 2014 program studi D-IV.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dengan

segala kekurangannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua

pihak demi kesempurnaan dari laporan praktek kerja lapangan ini.

Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Manado, 30 November 2017

Penulis,

Bayu Saputra Hendra


Nim 14 031 065
DAFTAR ISI
Daftar gambar Halama
n
Gambar 3.1 screaning tank ..................................................................... 17

Gambar 3.2 screen ................................................................................... 17

Gambar 3.3 pompa ................................................................................. 18

Gambar 3.4 screw conveyer .................................................................... 18

Gambar 3.5 feed tank .............................................................................. 19

Gambar 3. 6 vertical filter ....................................................................... 20

Gambar 3.7 filter leaf vertical ................................................................. 21

Gambar 3.8 filter leaf vertical filter dari dalam ..................................... 21

Gambar 3.9 buatterfly valve .................................................................... 22

Gambar 3.10. Vibrator ............................................................................ 22

Gambar 3.11 pressure safety valve ......................................................... 23

Gambar 3.12 horizontal filter .................................................................. 24

Gambar 3.13 filter leaf hrisontal filter .................................................... 25

Gambar 3.14. Pressure safety valve ........................................................ 26

Gambar 3.15 pompa ................................................................................ 26

Gambar 3.16 finis oil tank....................................................................... 27


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Melihat kebutuhan dunia modern yang saat ini semakin berkembang dengan

beragam inovasi yang telah diberlakukan dalam dunia usaha/industry, maka hal

itupun harus disertai dengan kualitas dari sumber daya manusia yang memandai

dalam mengelola usaha/industry tersebut agar dapat lebih produktif. Untuk itu pada

kemajuan teknologi sekarang di berbagai bidang khususnya di bidang perbaikan dan

perawatan banyak di kembangkan sistem perawatan yang baik dan benar.

Dalam rangka menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas inilah,

Maka Politeknik Negeri Manado lebih khusus Program Study D4 Jurusan Teknik

Mesin perbaikan dan perawatan, menetapkan magang bagi mahasiswanya sebagai

salah satu syarat yang harus di laksanakan untuk dapat membuat skripsi.

Dengan adanya magang, maka mahasiswa yang bersangkutan akan melihat,

belajar dan mendapat wawasan lebih mengenai situasi dunia kerja yang sebenarnya

dengan menempatkan diri sebagai satu bagian dalam oprasional perusahaan itu

sendiri. Karena inilah magang menjadi salah satu tahap penting bagi Mahasiswa

Politeknik Negeri Manado agar boleh mendapatkan gelar sarjana.

Namun berdasarkan pengamatan sementara dan pengalaman penulis pada saat

mengikuti Mata Kuliah Praktik Kerja Lapangan masih banyak hambatan-hambatan


yang di peroleh mahasiswa Teknik Mesin Politeknik Negeri Manado dalam

mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapangan tersebut.

Sesuai dengan pekerjaan yang di dapatkan selama melakukan Praktek Kerja

Lapangan di PT.Cargill Indonesia-CCP Amurang maka mendorong penulis untuk

melakukan pengamatan dan mengambil judul : “ PROSES FILTERING CNO

(Minyak Nabati) ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Mengacuh pada latar belakang masalah yang di uraikan di atas penulis

mengidentifikasi masalahnya sebagai berikut :

1. Kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia industri masih kurang.

2. Penguasaan materi yang di terima mahasiswa masih kurang.

1.3 Perumusan Masalah

Latar belakang dan identifikasi masalah yang di uraikan di atas, maka

dapat di rumuskan masalah dalam penelitian ini adalah : Apa saja yang menjadi

faktor-faktor penghambat yang di alami mahasiswa Jurusan Teknik Mesin

Diploma IV Politeknik Negeri Manado dalam pelaksanaan praktek kerja

lapangan?

1.4 Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan penelitian dan dengan

menyadari keterbatasan penulis, maka di adakan pembatasan masalah. Agar


penelitian dapat mencapai sasarannya, serta sesuai dengan maksud dan tujuan

yang ingin di capai yaitu mengenai kesulitan-kesulitan atau faktor-faktor

penghambat kelancaran belajar mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Diploma IV

Politeknik Negeri Manado, terutama dalam melakukan kegiatan pelaksanaan

Praktik Kerja Lapangan.

1.5 Tujuan PKL

1.5.1 Tujuan Umum

Tujuan dari PKL ini adalah yaitu :

 Untuk mengenal suasana kerja yang sebenarnya agar mahasiswa

memahami sejauh mana harus mempersiapkan diri apabila nanti memasuki

dunia kerja.

 Dengan adanya PKL ini diharapkan mahasiswa bisa mengintropeksi diri

akan kekurangan-kekurangan yang ada dalam diri mereka, baik itu bidang

keilmuan maupun sosialisasinya dengan lingkungan.

 Melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi-pribadi yang

mandiri, mampu bersikap, mampu memecahkan masalah dan mengambil

keputusan dalam bekerja.

 Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain di dalam

dunia kerja.

 Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa dalam rangka

menerapkan/membandingkan teori dan pengetahuan yang telah diterimanya

di dalam perkuliahan atau praktikum dengan situasi nyata di tempat PKL.


1.5.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui jalannya proses pengoperasian, perawatan, maupun

fungsi pada proses Filtering CNO (Minyak Nabati).

1.6 Manfaat PKL

1.6.1 Manfaat Bagi Mahasiswa

 Sebagai bahan masukan bagi setiap mahasiswa yang sedang mengikuti

Praktek Kerja Lapangan agar dapat meningkatkan kualitasnya untuk

memperoleh hasil yang baik.

 Mahasiswa dapat mengetahui kondisi nyata suatu perusahaan baik dari segi

standar operasional prosedur yang diterapkan, kondisi fisik, teknologi yang

digunakan, kinerja para karyawan serta proses produksi pada PT.Cargill

Indonesia

 Memberikan kontribusi kepada perusahaan selama melaksanakan Praktek

Kerja Lapangan.

 Mendapat pengalaman kerja sehingga memudahkan mahasiswa untuk

melamar kerja jika sudah selesai kuliah nanti.

1.6.2 Manfaat Untuk Jurusan Teknik Mesin

 Menjalin hubungan yang baik antara Politeknik Negeri Manado khususnya

Jurusan Teknik Mesin dengan PT Cargill Indonesia dalam meningkatkan,

memperluas, dan memperkuat jaringan kerja sama.

 Lembaga pendidikan bisa menyiapkan Sumber Daya Manusia yang

berkualitas dan profesional sesuai dengan kebutuhan dunia usaha.

1.6.3 Manfaat Untuk Perusahaan


 Dapat mengenalkan industrinya pada mahasiswa yang bersangkutan maupun

Lembaga Pendidikan.

 Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pendidikan.

1.7 Metodologi Kerja Praktek

Data-data yang menunjang hasil penulisan ini di dapat dengan cara-cara

metode pengumpulan data :

1. Metode Observasi : di gunakan untuk memperoleh data-data dari suatu

proses pengamatan langsung dan digunakan sebagai bahan penulisan.

2. Metode tanya-jawab : di gunakan untuk memperoleh data-data secara

langsung dari sumber informasi.

1.8 Jadwal Pelaksanaan PKL

1. Waktu Pelaksanaan : 1 Agustus 2017-30 November 2017

2. Tempat PKL : PT CARGILL COPRA CRUSHING PLANT AMURANG

INDONESIA

3. Alamat Perusahaan : Jl. Raya Trans Sulawesi, Kelurahan Kawangkoan

Bawah, Lingkungan X, Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa

Selatan, Sulawesi Utara 95928.


BAB II

TINJAUAN UMUM INSTANSI/PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Instansi

PT. Cargill Indonesia copra Crushing Plant Amurang berdiri sejak bulan

Oktober Tahun 2005, terletak di Jalan Trans Sulawesi Kelurahan Kawangkoan

Bawah Lingkungan X Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan

Provinsi Sulawesi Utara. Jenis Produk yang dikelola pada PT Cargill yaitu kopra.

Cargill menyediakan produk pangan, pertanian, keuangan dan industry

serta layanan bagi dunia. Bersama dengan para petani, pelanggan,pemerintah dan

masyarakat, kami membantu orang-orang untuk bertumbuh dengan menerapkan

wawasan dan pengalaman kami selama hamper 150 Tahun.kami memiliki

149.000 karyawan di 70 negara yang berkomitmen untuk menyediakan bahan

pangan bagi dunia dengan cara yang bertanggung jawab, mengurangi dampak

lingkungan dan meningkatkan kehidupan masyarakat ditempat kami hidup dan

bekerja.

Cargill memulai usahanya di Indonesia pada Tahun 1974 dengan

mendirikan pabrik pakan di Bogor, Jawa Barat. Saat ini Cargill yang berkantor

pusat di Jakarta memiliki lebih dari 19.000 karyawan. Kami ada di 59 lokasi

dengan kantor-kantor, pusat produksi dan fasilitas di seluruh Indonesia. Aktivitas-

aktivitas usaha terdiri dari nutrisi hewan, kakao, biji-bijian dan biji penghasil

minyak, kelapa sawit, kopra, rumput laut, dan minyak-minyak khusus. Cargill

adalah warga korporat Indonesia yang bertanggung jawab, dan program-pogram

lokalnya membantu perkembangan pembangunan yang bertanggung jawab dan


yang berkelanjutan, membantu melindungi lingkungan dan menjaga warga dan

berbagai kemungkinan yang ada dalam masyarakat-masyarakat local.

Adapun komitmen kami yaitu Cargill berkomitmen untuk membantu

memenuhi kebutuhan pangan bagi populasi dunia yang terus bertambah dan

secara bersamaan menjaga kelangsungan hidup bumi ini, Cargill membantu para

petani meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan mereka pada saat

bersamaan memastikan pemanfaatan lahan yang bertanggung jawab. Kami

mengumbangkan metode yang lebih efisien untuk mengalihkan makanan drai

daerah Surplus ke daerah Deficit, Cargill memperluas akses terhadap makanan

meningkatkan gizi dan menjalin kemitraan untuk mengatasi masalah kelaparan,

bekerjasama dengan sector public dan swasta,Cargill mendukung kebijakan yang

memejukan perdagangan yang terbuka dan didasarkan atas rasa saling percaya,

pasar local yang efisien, jarring pengaman bagi produsen dan konsumen, dan

penghapusan hambatan investasi dibidang pertanian.

Prinsip panduan perusahaan yaitu secara dan keyakinan moral kita

tercermin dalam prinsip-prinsip kita. Prinsip-prinsip tersebut mengingatkan kita

bahwa yang terpenting bukan hanya hasil yang kita capai tetapi juga bagamana

cara kita mencapainya. Sesuai peran kita, Cargill juga memberikan arahan kepada

karyawan perusahaan. Hal ini termasuk memastikan dijalankannya etika yang

benar yang memegang peranan penting bagi perusahaaan. Kita semua betanggung

jawab untuk memahami prinsip-prinsip panduan dan kebijakan-kebijakan tentang

kepatuhan ini, yang merupakan unsur yang menyusun kode etik kita dan membuat

keputusan yang tepat sesuai dengan prinsip-prinsip panduan kita tersebut adalah :
1. Kita mematuhi Undang-undang

2. Kita menjalankan Usaha Kita dengan intergritas

3. Kita membuat data yang akurat dan benar

4. Kita menjunjung kewajiban bisnis kita

5. Kita memperlakukan orang lain dengan penuh martabat dan hormat

6. Kita menjaga Informasi, Aset, dan Kepentingan Cargill

7. Kita berkomitmen untuk menjadi warga dunia yang bertanggung

jawab.
BAB III

DASAR TEORI

2.1. Landasan Teori

Filtering (penyaringan) adalah proses pemisahan partikel zat padat dari

fluida dengan jalan melewatkan fluida tersebut melalui suatu medium penyaring

yaitu filter leaf, dimana zat padat itu tertahan. Istilah medium penyaring dapat

dikatakan juga sebagai medium berpori (filter leaf). Dalam operasi filtrasi,

partikel-partikel padatan tersuspensi dalam cairan atau gas dihilangkan secara

fisika atau mekanis dengan cara melewatkannya melalui medium penyaringan

tersebut.

Filter leaf (medium penyaring) adalah bahan padat berpori yang berfungsi

menahanpartikel-partikel padatan berukuran lebih besar dan meloloskan partikel

padat berukuran lebih kecil dari diameter porinya bersama-sama dengan cairan.

filtering ini meliputi beragam operasi mulai dari penapisan sederhana

sampai separasi yang amat rumit. Fluidanya mungkin berupa zat cair, arus yang

berharga mungkin fluidanya, tetapi bisa pula zat padatnya, atau bahkan kedua-

duanya. Terkadang tidak ada diantara keduanya yang berharga, seperti limbah

padat yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang.


BAB IV

HASIL PELAKSANAAN PKL

2.2. Diagram proses filter

SCREENING TANK FEED OIL TANK

HOLDING TANK VERTICAL FILTER

FOT 1 HORISONTAL FILTER

STORAGE TANK FOT 2

2.3. Penjelasan Diagram Proses Filtering

1. SCREENING TANK

Screening tank Adalah tangki minyak yang memisahkan minyak dan foots

sebelum minyak masuk ke filter. Setelah proses pengepresan minyak, Tangki

Screening didesain untuk pemisahan endapan dari minyak, sebelum masuk ke

mesin penyaring saringan dengan tujuan untuk memperpanjang pengisian

saringan filter dan meningkatkan kapasitas.


Gambar 3.1 Screening tank

Dia menyaring minyak mentah yang mengandung padatan (juga dikenal

sebagai foots) dari pengepresan sebelum penyaringan. Tangki berukuran biasanya

menyediakan 30 sampai 60 menit settling time dan buffer storage. Padatan

dipisahkan dari minyak oleh mekanisme yang mengambil padatan dari dasar

tangki dan menyeretnya melintasi kawat irisan /screen . foots yang dikeruk

dikeluarkan untuk diproses lebih lanjut melewati conveyor

Komponen-komponen pada screening tank :

a. Screen

Wedge wire/screen untuk screening tank adalah

struktur baja terutama di gunakan untuk media

penyaringan pemisahan , Screen terdiri dari profil

permukaan, biasanya berbentuk V permukaan

dikontrol dengan sangat akurat karena membentuk

celah yang melaluinya arus filtrate.


Gambar 3.2 Screen
b. Pompa

Pompa adalah mesin untuk menggerakan fluida. Pompa mengerakan fluida

dari tempat bertekanan rendah ke tempat bertekanan yang lebih tinggi,untuk

mengatasi perbedaan ini maka di perlukan tenaga.

Gambar 3.3 Pompa

c. Screw Conveyor

Screw conveyor merupakan salah satu perlengkapan pada proses screening

tank . alat ini memiliki ulir dan arah putaran searah jarum jam. Dimana masing-

masing ulir antara satu dengan yang lainya mempunyai jarak yang sama. Di mana

fungsinya adalah untuk memindahkan atau mentrasfer foots

Gambar 3.4 Screw conveyor


2. FEED OIL TANK

Feed oil tank adalah tempat penampung minyak, minyak dari screening tank

masuk ke feed tank

Gambar 3.5 Feed tank

3. VERTICAL FILTER

Vertical filter adalah proses penyaringan minyak dan pengecekan standar

spesifikasi minyak sebelum masuk ke horizontal filter, minyak yang akan di

saring mengalir di dalam filter. foots yang akan di pisahkan akan tertahan di luar

filter leaf sedangkan minyak yang sudah bersih akan masuk dalam filter leaf,

proses filtering berlangsung sikitar 30 menit sampai 45 menit.


Top Caver Safety valve

Vibrator

Filter leaf

Out let

In let
Buaterfly valve

Gambar 3. 6 Vertical filter

Komponen-komponen pada vertical filter :

a. Filter Leaf

Filter leaf adalah medium penyaringan minyak untuk menyaring minyak

kotor menjadi minyak bersih . Minyak dipompa di bawah tekanan ke dalam

bejana yang dilengkapi dengan tumpukan Filter leaf vertikal yang berfungsi

sebagai elemen filter. Setiap Filter leaf memiliki leher yang terletak di bagian

bawahnya yang disisipkan ke dalam manifold yang mengumpulkan minyak yang

sudah tersaring.
Gambar 3.7 Filter leaf vertical

Jarak antara Filter leaf bisa bervariasi antara 30-100 mm tergantung pada

sifat pembentukan foots dan kemampuan vakum untuk menyimpan foots tebal dan

berat ke permukaan Filter leaf vertikal. Ruang diatur oleh leher filter dari Filter

leaf di ujung bawah dan dengan spacer pada ujung atas.

Filter leaf di dalam vertical filter berjumlah 18 Filter leaf dan di bagi 2 bagian

menjadi 9 kiri dan 9 kanan, di setiap Filter leaf berbeda ukuran dari ukuran paling

lebar hingga paling kecil.

Gambar 3.8 Filter leaf vertical filter dari dalam


b. Butterfly Valve

Buatterfly adalah alat untuk menutup dan membuka ujung bawah filter dan

mengeluarkan foots.

Gambar 3.9 Buatterfly valve

c. Vibrator

Vibrator adalah alat penggetar yang menggunakan sistem peneumatic, fungsi

vibrator pada vertical filter untuk mengerakan Filter leaf agar food yang

tertempel pada Filter leaf jatuh.

Gambar 3.10. Vibrator


d. Safety Valve

Pressure Safety Valve adalah sebuah valve yang akan bekerja ketika terjadi

overpressure, dimana ketika pressure vessel terjadi overpressure maka valve ini

akan aktif.

Gambar 3.11 Pressure Safety Valve

4. HORIZONTAL FILTER

Horizontal filter adalah proses penyaringan minyak tahap ke 2 dan pengecekan

standar spesifikasi minyak. Filter leaf di dalam tangki horizontal dapat diposisikan

baik sepanjang sumbu tangki atau tegak lurus terhadap sumbu.

Lapisan kain atau anyaman yang menutupi Filter leaf tangki horizontal dapat

diambil dengan mudah begitu tumpukan ditarik keluar dari bejana. Hal ini

memungkinkan pencucian media secara menyeluruh dan lebih mudah. Berbeda

dengan tangki vertical penutup kepala harus dilepas untuk mengangkat tumpukan

filter leaf.
Gambar 3.12 Horizontal filter

Perawatan filtrasi harus dirawat secara rutin agar umur pakai peralatan

menjadi lebih panjang. Langkah-langkah perawatan sebagai berikut :

 Media penyaring atau Filter leaf dibersihkan dengan diblower

menggunakan udara sehingga foots-foots yang ada di pori-pori filter leaf

terlepas.

 Filter leaf yang mulai sobek segera di ganti agar media penyaringan

tersebut akan bekerja secara optimum.

Komponen-komponen pada horisontal filter :

a. FILTER LEAF

Filter leaf adalah penyaringan minyak untuk menyaring minyak kotor menjadi

minyak bersih . Minyak dipompa di bawah tekanan ke dalam bejana yang

dilengkapi dengan tumpukan Filter leaf yang berfungsi sebagai elemen filter.
Setiap Filter leaf memiliki leher yang terletak di bagian bawahnya yang

disisipkan ke dalam manifold yang mengumpulkan minyak yang sudah tersaring.

Gambar 3.13 Filter leaf hrisontal filter

b. SAFETY VALVE

Pressure Safety Valve adalah sebuah valve yang akan bekerja ketika

terjadi overpressure, dimana ketika pressure vessel terjadi overpressure maka

valve ini akan aktif .

Gambar 3.14. Pressure Safety Valve


c. POMPA

Pompa adalah mesin untuk menggerakan fluida, Pompa mengerakan

fluida dari tempat bertekanan rendah ke tempat bertekanan yang lebih

tinggi,untuk mengatasi perbedaan ini maka di perlukan tenaga.

Gambar 3.15 pompa

5. FOT (finis oil tank)

Finis oil tank adalah sebuah tangki penyimpanan minyak yang sudah

jernih dan siap di transfer ke storge tank.

Gambar 3.16 finis oil tank


2.4. Prinsip Kerja Filtering

a. Diagram proses kerja filtering CNO

Screening Tank Feed Oil Tank

6 Vertical filter

3
4
Holding Tank FOT 1

FOT 2 Horizontal filter

Storage tank

a. Langkah-langkah proses filtering

1. Butrfly posisi tutup

2. Posisi valve tertutup semua

3. Buka valve no 1 (valve in let)

4. Run pum 603-1 dan 2 , tunggu sampai minyak di dalam filter full

dengan memonitor vale no 6 terlihat minyak full pada higt glass

5. Buka valve no 2 untuk merisycle minyak kotoer (minyak tersebut

di recycle ke holding tank setelah dari holding tank minyak

tersebut kembali lagi ke screening )


6. Tutup kembali valve no 6 tunggu sampai minyak jerni dengan

memonitor di hingt glass

7. Buka valve no 3 setelah minyak jerni

8. Valve no 4 jalur ke fot 1 (minyak sudah jerni )

9. Dari fot 1 minyak di masukan ke dalam horizontal filter

10. Hidupkan pump 605-1dan 2

11. Minyak akan masuk ke horizontal filter agar minyak lebih jerni

12. Minyak masuk ke fot 2 atau finis tank

13. Setelah itu minyak di transfer ke tank peyimpanan atau storage

tank dengan menghidupkan 604-1 dan 2

2.5. TROUBLE SHOOTING

No Masalah pada Kemungkinan Dideteksi Dari Dampak Trouble Shooting


Vertical filter Penyebab

1 Filter leaf Sobek Tekana angina yang Terlihat di High Minyak tidak Buka screen dang
melebihi 4 bar glase minyak jernih anti yang baru
tidak jernih
2 Filter leaf Tekana angina yang Pada saat Pengoprasian Ganti dengan
Bengkok melebihi 4 bar cleaning tidak maksimal yang baru dan yg
lebih berkualitas
3 Gasket rusak / tekanan angina yang Terlihat pada Kebocoran Menganti Gasket
bocor melebihi 4 bar bagian bawah pada vertical yang baru
vertical filter filter
yang keluar
minyak/bocor
No Masalah pada Kemungkinan Dideteksi Dari Dampak Trouble Shooting
Horisontal Penyebab
filter
1 Filter leaf Sobek Usia pemakaian Terlihat di High Minyak tidak Buka screen
screen yang sudah glase minyak jernih dang anti yang
lama tidak jernih baru
2 Pompa (motor Pompa rusak Pompa tidak Tidak bisa Ganti yang baru
listrik) bekerja beroprasi
No Masalah pada Kemungkinan Dideteksi Dari Dampak Trouble
Screening Penyebab Shooting
tank

1 Screw confeyeor Piringan screw aus Akibat usia saf Tidak bisa Ganti yang baru
atau saft patah. yang sudah lama beroprasi atau di perbaiki

2 Pompa (motor Pompa rusak Pompa tidak Tidak bisa Ganti yang baru
listrik) bekerja beroprasi

No Masalah pada Kemungkinan Dideteksi Dari Dampak Trouble


Feed tank Penyebab Shooting

`1 Pompa (motor Pompa rusak Pompa tidak Tidak bisa Ganti yang baru
listrik) bekerja beroprasi

2 Pompa (motor Sistem panel Indikator lampu Tidak bisa Lakukan


listrik) mengalami pompa di panel beroprasi Pemeriksaan
kegagalan mati panel
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Lewat pelaksanan magang pada perusahaan PT Cargill Indonesia

Amurang, banyak hal yang boleh didapatkan penulisan, khusunya dapat

merasakan secara langsung situasi dan kondisi dunia kerja dan dengan menjadi

bagian dari operasional perusahann secara langsung lewat magang yang

dilakukann. Dengan magang juga penulisan dapat melanjutkan pengaplikasikan

teori yang telah diterima bahkan wawasan yang didapat selama perkuliahan

berlangsung.

Dalam magang ini, penulisan dapat mengetahui sistem ataupun cara kerja

dari perusahaan dalam proses filtering CNO (Crude Coconut Oil).

4.2 Saran

Saran penulisan adalah,

1. Untuk PT. Cargill Indonesia Amurang

Memberikan arahan kepada mahasiswa magang jika ada pekerjaan

yang tidak di pahami dan memberikan pekerjaan yang sesuai dengan

keahlian yang dimiliki mahasiswa magang.

2. Untuk politeknik negeri manado

Sebaiknya politeknik negeri manado menyesuaikan bidang pekerjaan

yang akan ditekuni mahasiswa pada saat magang dengan bidang


pendidikan yang ditekuni. Diharapkan juga agar politeknik menjalin

hubungan yang baik dengan perusahaan perusahaan tempat magang.


DAFTAR PUSTAKA

PANDUAN LAPORAN PKL POLITEKNIK NEGERI MANADO, JURUSAN

TEKNIK MESIN, 2016

ARSIP PT CARGILL AMURANG

Anda mungkin juga menyukai