Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemampuan menyusun proposal penelitian sangat penting untuk merencanakan dan
mengusulkan suatu kegiatan atau proyek penelitian. Secara umum ada aturan-aturan,
baik yang bersifat metodologis maupun teknis dalam menyusun proposal. Aturan-
aturan itu pada umumnya bersifat universal, meskipun untuk hal-hal tertentu yang
bersifat teknis ada yang harus disesuaikan dengan kebutuhan lembaga-lembaga
tertentu. Dalam kaitannya dengan penyelesaian studi di perguruan tinggi, penyusunan
proposal penelitian adalah langkah awal tatkala seorang mahasiswa bermaksud
menyusun suatu skripsi (S1), tesis (S2), dan disertasi (S3). Melihat begitu pentingnya
proposal penelitian, maka akan dipelajari tentang proposal penelitian.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa pengertian proposal penelitian dan jenis-jenis proposal penelitian ?
 Bagaimana isi proposal penelitian dan ciri-ciri proposal penelitian ?
 Apa saja unsur-unsur proposal penelitian ?
 Bagaimana petunjuk penulisan proposal penelitian, prosedur penyusunan proposal
penelitian dan sistematika penyusunan proposal ?
 Bagaimana aplikasi proposal penelitian ?

1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui pengertian proposal penelitian dan jenis-jenis proposal penelitian
?
 Untuk mengetahui isi proposal penelitian dan ciri-ciri proposal penelitian ?
 Untuk mengetahui saja unsur-unsur proposal penelitian ?
 Untuk mengetahui petunjuk penulisan proposal penelitian, prosedur penyusunan
proposal penelitian dan sistematika penyusunan proposal ?
 Untuk mengetahui aplikasi proposal penelitian ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 JENIS-JENIS PROPOSAL PENELITIAN

1. Proposal Penelitian Kualitatif


Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-
kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri
peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna
(perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh
karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat
kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh
keotentikan.
Dalam penelitian kualitatif, karena permasalahan yang diteliti sudah jelas,
realitas merencanakan piknik. Yang direncanakan dalam piknik adalah baru
tempat-tempat yang akan dikunjungi, dan apa yang ingin diketahui lebih dalam
dari tempat tersebut, akan tergantung pada situasi setelah seseorang berada
ditempat piknik tersebut. Proposal penilitian kualitatif berisi garis-garis besar
rencana yang mungkin akan dilakukan. Jadi perbedaan utama proposal yang
menggunakan metode penilitian kuantitatif dan kualitatif adalah terletak pada,
yang kuantitatif proposalnya spesifik dan sudah baku, dan dianggap tunggal, tetap
teramati, pola fikir deduktif, maka proposal penelitian kuantitatif dipandang
sebagai “blue print” yang harus digunakan sebagai pedoman baku untuk
melaksanakan dan mengendalikan penelitian. Sedangkan dalam metode kualitatif
yang berpadangan, realitas dipandang sesuatu holistic, kompleks, dinamis, penuh
makna, dan pola fikir induktif, sehingga permasalahan belum jelas, maka proposal
penelitian kualitatif yang dibuat masih bersifat sementara, dan akan berkembang
setelah peneliti memasuki objek penilitian/situasi social. Oleh karena itu proposal
penelitian kualitatif di ibaratkan oleh bogdan seperti seseorang yang akan yang
kualitatif masih bersifat umun dan sementara.

Komponen dan Sistematika Proposal


Komponen dalam proposal penilitian secara garis besarnya terdiri atas,
pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, jadwal penelitian, organisasi
penilitian, biaya penelitian. Komponen dalam proposal tersebut dapat disusun
kedalam bentuk sistematika proposal seperti gambar berikut.

2
1.1 Pendahuluan

a. Latar Belakang Masalah

Dalam latar belakang masalah ini dikemukakan gambaran keadaan yang


sedang terjadi selanjutnya dikaitkan dengan peraturan/kebijakan,
perencanaan, tujuan, teori, pengalaman, sehingga terlihat adanya
kesenjangan yang merupakan masalah.
Masalah yang dikemukakan dalam bentuk data, bias diperoleh dari studi
pendahuluan, dokumentasi laporan penelitian, atau pernyataan orang-
orang yang dianggap kredibel dalam media baik dalam media cetak atau
media elektronika.
b. Fokus Penelitian

Kalau dalam penelitian kuantitatif, focus penelitian ini merupakan


batasan masalah. Karena adanya keterbatasan, baik tenaga, dana, dan
waktu, dan supaya hasil penelitian lebih terfokus, maka peneliti tidak
akan melakukan penelitian terhadap keseluruhan yang ada pada obyek
atau situasi sosial tertentu, tetapi perlu menentukan fokus.
Pada penelitian kualitatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi
pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing
atau orang yang dipandang ahli.
c. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan pernyataan penelitian, yang dijawabannya


dicarikan melalui penelitian.
Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak berkenaan dengan
variable penelitian, yang bersifat spesifik, tetapi lebih makro dan
berkaitan dengan kemungkinan apa yang terjadi pada obyek/situasi
sosisal penelitian tersebut.
d. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan,


mengembangkan dan membuktikan pengetahuan. Sedangkan secara
khusus tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan.
Menemukan berarti sebelumnya belum pernah ada atau belum diketahui.
Dengan metode kualitatif, maka peneliti dapat menemukan pemahaman
luas dan mendalam terhadap situasi social yang kompleks, memahami
interaksi dalam situasi social tersebut sehingga dapat ditemukan
hipotesis, pola hubungan yang akhirnya dapat kimbangkan menjadi tori

3
Tujuan penelitian dalam proposal penelitian kualitatif juga masih
bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti berada di
lapangan.
e. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut bisa


bersifat teoritis, dan praktis. Untuk penelitian kualitatif, manfaat
penelitian lebih bersifat teoritits, yaitu untuk pengembangan ulmu,
namun juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan
masalah.
1.2 . Studi kepustakaan
Studi kepustakan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang
terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi
sosial yang diteliti.
Terdapat tiga kriteria terhadap teori yang digunakan sebagai landasan
dalam penelitian, yaitu relevansi, kemutakhiran, dan keaslian.
1. Relevansi
Relevansi berarti teori yang dikemukakan sesuai dengan permasalahan
yang diteliti.
2. Kemutakhiran
Kemutakhiran berarti terkait dengan kebaruan teori atau referensi yang
digunakan. Pada umumnya referensi yang sudah lebih dari lima tahun
diterbitkan dianggap kurang mutakhir.
3. Keaslian
Keaslian terkait dengan keaslian sumber, maksutnya supaya peneliti
menggunakan sumber aslinya dalam mengemukakan teori. Jangan
sampai peneliti mengutip dari kutipan orang lain, dan sebaiknya dicari
sumber aslinya.

Berapa teori yang dikemukakan dalam proposal, akan sangat tergantung


pada fokus penelitian yang ditetapkan oleh peneliti.
Dengan dikemukakan landasan teori dan nilai-nilai budaya yang ada pada
konteks sosial yang diteliti, maka hal ini merupakan indikator bagi peneliti.
Vlidasi awal bagi peneliti kualitatif adalah seberapa jauh kemampuan
peneliti mendeskripsikan teori-teori yang terkait dengan bidang dan
konteks sosial yang diteliti.
Dalam landasan teori ini perlu dikemukakan definisi setiap fokus yang
akan diteliti. Dalam definisi perlu dikemukakan definisi-definisi yang
sejalan maupun yang tidak sejalan. Dengan demikian maka landasan teori
yang dikemukakan semakin kuat.

4
Dalam penelitian kualitatif, teori yang dikemukakan bersifat sementara.
Selanjutnya dalam landasan teori, tidak perlu dibuat kerangka berfikir
sebagai dasar untuk perumusan hipotesis, karena dalam penelitian kualitatif
tidak akan menguji hipotesis, tetapi justru menemukan hipotesis.

1.3 Metode penelitian


Komponen dalam metode penelitian kualitatif adalah alasan menggunakan
merode kualitatif, tempat penelitian, instrumen penelitian, sampel sumber
data penelitian, teknik pengumpulan data teknik analisis data dan rencana
pengujian keabsahan data.
a. Metode dan alasan menggunakan metode kualitatif
Pada umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karena,
permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna
sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut dijaring dengan
metode penelitian kuantitatif dengan instrumen seperti test, kesioner,
pedoman wawancara.
b. Tempat Penelitian
Tempat penelitian merupakan tempat dimana situasi sosial tersebut akan
diteliti. Misalnya di sekolah, di perusahaan, di lembaga pemerintah, di
jalan, di rumah dan lain-lain.
c. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen utama adalah peneliti
sendiri atau anggota tim peneliti.
d. Sampel Sumber Data
Sampel sumber data dipilih secara purposive dan bersifat snowball
sampling. Sampel sebagai sumber data atau sebagai informan sebaiknya
yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1) Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses
enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga
dihatinya
2) Mereka yang tergolong masih dengan berkecimpung atau terlibat pada
kegiatan yang tengah diteliti
3) Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai
informasi
4) Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil
“kemasannya” sendiri
5) Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti
sehingga lebih menggairahka untuk dijadikan semacam guru atau
narasumber

5
e. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang utama adalah
observasi participant, wawancara mendalam studi dokumentasi, dan
gabungan ketiganya atau triangulasi.
f. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data lebih banyak dilakukan
bersamaan dengan pengumpulan data. Tahapan dalam penelitian kualitatif
adalah tahap memasuki lapanga dengan grand tour dan minitour question,
analisis datanya dengan analisis domain. Tahap kedua adalah menentukan
fokus, teknik pengumpulan data dengan minitour question, analisis data
dilakukan dengan analisis taksonomi. Selanjutnya pada tahap selection,
pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan struktural, analisis data
dengan analisis komponensial. Setelah analisis komponensial dilanjutkan
analisis tema.
g. Rencana Pengujian Keabsahan Data
Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data (validitas internal), uji
depenabilitas (reliabilitas) data, uji komfirmabilitas ( obyektivitas)

1.4 Organisasi penelitian dan jadwal penelitian


a. Organisasi
Dalam organisasi penelitian ini terdiri atas ketua tim peneliti, beberapa
anggota peneliti, pengumpul data, bendahara, tenaga administrasi.
Masing-masing perlu dikemukakan uraian tugas dan waktu yang tersedia.
b. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian berisi aktivitas yang dilakukan dan kapan akan
dilakukan. Berikut ini diberikan contoh rencana jadwal penelitian
kualitatif.
Contoh jadwal penelitian kualitatif :
No Kegiatan Bulan ke :
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penyusunan proposal √
2 Diskusi proposal √
3 Memasuki lapangan, grand tour √ √
dan mini tour question, analisis
domain
4 Menentukan fokus, minitour √ √
question, analisis taksonomi
5 Tahap selection, structural √ √ √
question, analisis komponensial
6 Menentukan tema, analisis tema √ √

6
7 Uji keabsahan data √ √
8 Membuat draf laporan penelitian √ √
9 Diskusi draf laporan √ √
10 Penyempurnaan laporan √ √

1.5 Pembiayaan
Jumlah biaya yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme
tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko kegiatan dilakukan, jarak
tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti, serta lamanya penelitian
yang dilakukan. Semua biaya yang dibutuhkan perlu diuraikan secara rinci.

2. Proposal Penelitian Kuantitatif


Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-
induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli,
ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian
dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-
pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi)
dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.
Adapun isi dan setiap bagian dari sistematika proposal peneltian kuantitatif
adalah sebagai berikut :
2.1. Pendahuluan
a) Latar Belakang Masalah
Berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada
suatu objek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, sekarang ini tampak ada
penyimpangan-penyimpangan dari standard yang ada, baik standard yang
bersifat keilmuan maupun aturan-aturan. Oleh karena itu dalam latar
belakang ini. Penelitian harus melakukan analisis masalah, sehingga
permasalahan menjadi jela. Melalui analisis masalah ini, peneliti harus
dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan yang ditujukkan dengan
data dan menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti.
b) Indentifikasi Masalah
Dituliskan berbagai masalah yang ada pada obyek yang diteliti. Baik
yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin
dikemukakan.
Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka peneliti perlu
melakukan studi pendahuluan ke obyek yang diteliti, melakukan
observasi, dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua
permasalahan dapat diidentifikasikan.
Permasalahan yang telah diketahui tersebut, selanjutnya dikemukakan
hubungan satu masalah dengan masalah yang lain. Masalah yang akan

7
diteliti itu kedudukannya di mana di antara masalah yang akan diteliti.
Masalah apa saja yang diduga berpengaruh positif dan negatif terhadap
masalah yang diteliti. Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan
dalam bentuk variabel.
c) Batasan Masalah
Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya
penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua
masalah yang telah diidentifikasikan akan diteliti. Untuk itu maka
penelitian memberi batasan, dimana akan dilakukan penelitian, variabel
apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan variabel satu
dengan variabel yang lain.
Berdasarkan batasan masalah ini, maka selanjutnya dapat dirumuskan
masalah penelitian.
d) Rumusan Masalah
Setelah masalah itu ditentukan (variabel apa saja yang akan diteliti, dan
bagaimana hubungan variabel satu dengan yang lain), dan supaya
masalah dapat terjawab secara akurat, maka perlu dirumuskan secara
spesifik. Rumusan masalah itu dinyatakan dalam kalimat pernyataan. Jadi
pola pikir dalam merumuskan masalah itu ada empat tahapan yaitu :
 Latar belakang masalah
 Identifikasi masalah
 Batasan masalah
 Rumusan masalah
e) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul skripsi
atau tesis, yang merupakan tujuan formal (misalnya untuk memenuhi
salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana). Tujuan penelitian
berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan. Misalnya
rumusan masalahnya : Bagaimanakah tingkat disiplin kerja pegawai di
Depertemen A? Maka tujuan penelitiannya adalah : ingin mengetahui
seberapa tinggi tingkat disiplin pegawai di departemen A. Rumusan
masalah dan tujuan penelitian ini jawabannya terletak pada kesimpulan
penelitian.

f) Kegunaan Hasil Penelitian

Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan.


Kalau tujuan penelitian dapat tercapai, dan rumusan masalah dapat

8
terjawab secara akurat maka sekarang kegunaannya apa. Kegunaan hasil
penelitian ada dua hal yaitu :
1. Kegunaan untuk mengembangkan ilmu/kegunaan teoritis.
2. Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan
mengantisipasi masalah yang ada pada obyek yang diteliti.

2.2 Landasan teori, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis


a. Deskripsi teori
Deskripsi teori adalah, teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk
menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk
memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan
(hipotesis), dan penyusunan instrumen penelitian.
Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang,
pendapat penguasa, tetapi teori yang betul-betul telah teruji kebenarannya.
Jumlah teori yang dikemukakan tergantung pada variabel yang diteliti.
b. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diindentifikasi sebagai
masalah yang penting.
Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan
antar variabel yang akan diteliti.
Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam
penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih.
Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya
dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan.
Kerangka berfikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berfikir yang
yang assosiatif/hubungan maupun komparatif/perbandingan.
c. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian yang diajukan, maka titik tolak untuk merumuskan hipotesis
adalah rumusan masalah dan kerangka berfikir.
Contoh : Bila rumusan masalah berbunyi adakah “perbedaan produktivitas
antara lembaga yang menggunakan teknologi tinggi dan rendah?”
selanjutnya kerangka berfikir berbunyi “Karena lembaga A menggunakan
teknologi tinggi, maka produktivitas kerjanya lebih tinggi bila
dibandingkan dengan lembaga B yang teknologi kerjanya rendah,” maka
hipotesisnya berbunyi “Terdapat perbedaan produktivitas kerja yang
signifikan antara Lembaga A dan B, atau produktivitas kerja lembaga A
lebih tinggi bila dibandingkan dengan lembaga B”
2.3. Prosedur Penelitian

9
a. Metode Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan
metode penelitian. Untuk itu di bagian ini perlu ditetapkan metode
penelitian apa yang akan digunakan, apakah metode survey atau
eksperimen.
b. Populasi dan sampel
Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat
digunakan sebagai sumber data. Bila hasil penelitian akan
digeneralisasikan (kesimpulan data yang dapat diberlakukan untuk
populasi) maka sampel yang digunakan sebagai sumber data harus
representatif dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel dari
populasi secara random sampai jumlah tertentu.
c. Instrumen Penelitian
Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan
menggunakan instrumen penelitian. Jumlah instrumen yang akan
digunakan tergantung pada variabel yang diteliti. Bila variabel yang
diteliti jumlahnya lima, maka akan menggunakan lima instrumen.
Dalam hal ini perlu dikemukakan instrumen apa saja yang akan
digunakan untuk penelitian, skala pengukuran yang ada pada setiap jenis
instrumen, prosedur pengujian validitas dan reliabilitas instrumen.
d. Teknik pengumpulan data
Yang diperlukan di sini adalah teknik pengumpilan data mana yang
paling tepat, sehingga betul-betul di dapat data (angket, observasi,
wawancara) dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan.
Selain itu konsekuensi dari mencantumkan ke tiga teknik pengumpulan
data itu adalah: setiap teknik pengumpulan data yang dicantumkan harus
disertai datanya. Memang untuk mendapatkan data yang lengkap dan
obyektif penggunaan berbagai teknik sangat diperlukan, tetapi bila satu
teknik di pandang mencukupi maka teknik yang lain bila digunakan
akan menjadi tidak efisien.
e. Teknik Analisis Data
Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis
data ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah dan hipotesis yang diajukan. Bila peneliti tidak membuat
hipotesis, maka rumusan masalah penelitian itulah yang perlu dijawab.
Tetapi kalau hanya rumusan masalah itu dijawab, maka sulit membuat
generalisasi, sehingga kesimpulan yang dihasilkan hanya dapat berlaku
untuk sampel yang digunakan, tidak dapat berlaku untuk populasi.
2.4. Organisasi dan jadwal penelitian

10
a. Organisasi Penelitian
Bila penelitian dilaksanakan oleh tim/kelompok maka diperlukan
adanya organisasi pelaksana penelitian. Minimal ada ketua yang
bertanggung jawab dan anggota, sebagai pembantu kita.
b. Jadwal Penelitian
Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal kegiatan
yang akan dilaksanakan. Dalam jadwal berisi kegiatan apa saja yang
akan dilakukan, dan erapa lama akan dilakukan. Contoh:
N Kegiatan Minggu Ke:
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3
1 Penyusunan Proposal
.

2 Penyusunan
. instrumen
3 Seminar proposal dan
. instrumen penelitian
4 Pengujian validitas
. dan reliabilitas
instrumen
5 Penentuan sampel
.
6 Pengumpulan data
.
7 Analisis data
.
8 Pembuatan draf
. laporan
9 Seminar laporan
.
1 Penyempurnaan
0 laporan
.
1 Penggandaan laporan
1 penelitian
.

2.5 Biaya penelitian


Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah
biaya yang diperlukan tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga

11
penelitian dan pendukungnya, tinggi resiko kegiatan dilakukan, jarak
tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti, serta lamanya
penelitian dilakukan. Biaya penelitian pada umunya 60% digunakan
untuk tenaga, dan 40% untuk

3. Proposal Penelitian Pengembangan


Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai
untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan
pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep,
prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah.
Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan
menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan
disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan
pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda.Kegiatan penelitian
pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan,
sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori
untuk memecahkan suatu permasalahan.

4. Proposal Penelitian Kajian Pustaka


Untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada
penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.
Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan
data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan
dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.
Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai
sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar
untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka
teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.

2.2 ISI PROPOSAL PENELITIAN


Proposal penelitian  mengemukakan dua hal pokok yaitu (1) masalah yang akan
diteliti, dan (2)  metodologi penelitian.

 Masalah Penelitian
Masalah penelitian adalah sesuatu yang ingin diketahui atau dipecahkan/diatasi
oleh peneliti melalui prosedur ilmiah. Dengan demikian maka masalah penelitian
perlu dirumuskan secara jelas dan operasional. Agar menjadi jelas serta untuk

12
memperlihatkan kedudukan dan pentingnya diketahui atau dipecahkan, maka
masalah itu perlu diberikan latar belakang  dengan memberikan informasi
pendahuluan tentang situasi tempat dan  waktu masalah itu terjadi. Latar belakang
ini juga hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas tentang berbagai
kesenjangan yang terjadi dan yang mungkin terjadi beserta akibatnya kalau
masalah itu tidak diekatahui dan diatasi. Oleh karena itu dalam mengawali suatu
penelitian, yang utama dan terutama dilakukan ialah mengidentifikasi masalah.
Kejelasan masalah akan membantu peneliti untuk memilih dan menentukan
metodologi penelitian yang tepat.

 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian ialah ilmu tentang metode-metode yang dipergunakan
dalam penelitian. Oleh karena metodologi penelitian menawarkan berbagai metode
dalam melakukan suatu penelitian, maka peneliti perlu memilih metode yang tepat
dalam arti efektif dan efisien untuk mencapai tujuan penelitiannya. Dengan
demikian acuan utama dalam memilih metode penelitian ialah masalah pebelitian.
Bukan menentukan metode penelitian terlebih dahulu baru merumuskan masalah
penelitian.

2.3 CIRI-CIRI DAN SYARAT PROPOSAL PENELITIAN YANG BAIK DAN


BENAR
Ciri-ciri proposal Riset/Penelitian yang  Baik Menurut Metode Atau Kaidah Ilmiah
adalah sebagai berikut:
1. Bersifat kritis dan analitis.
2. Memuat konsep dan teori yang tepat.
3. Menggunakan istilah tepat.
4. Rasional (Masuk akal).
5. Obyektif.
6. Konsistensi dalam menguraikan, menjelaskan, kalimat singkat padat dan jelas.
7. Koherensi (saling kait mengkaitkan).

Syarat-Syarat proposal Penelitian yang Baik dan benar:


1. Tujuan dan masalah yang jelas.
2. Teknik dan prosedur yang rinci.
3. Obyektifitas penelitian akan sampel yang ingin digunakan.
4. Kekurangan dalam penelitian harus diungkapkan secara terbuka dan jujur.
5. Tingkat kevaliditas dan kehandalan data cermat.
6. Kesimpulan yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.

13
7. Obyektifitas atau fenomena sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan motivasi
peneliti.

2.4 UNSUR-UNSUR PROPOSAL PENELITIAN


Unsur Dan Elemen Proposal Penelitian
Proposal atau usulan penelitian diperlukan untuk mengawali suatu kegiatan
penelitian. Proposal tersebut perlu dikaji atau dievaluasi oleh pembimbing penelitian
atau evaluator dari pihak sponsor pemberi dana. Untuk memperlancar evaluasi atau
kajian, proposal perlu mengikuti format tertentu dalam hal susunan isi, pengetikan, dan
pengesahan (yang diminta oleh pembimbing atau evaluator). Dalam bab ini hanya
format susunan isi yang dibahas, sedangkan untuk format pengetikan dan pengesahan
silahkan mengacu pada pedoman yang berlaku.
Untuk membahas format susunan isi proposal penelitian, pertama dibahas unsur
proposal beserta keterkaitan antar unsur tersebut. Bahasan selanjutnya menyangkut tiap
unsur, tetapi dibahas secara singkat dan dalam keterkaitannya dengan unsur–unsur
lainnya. Bahasan yang lebih panjang lebar dan terfokus hanya pada unsur-unsur yang
dianggap terpenting diberikan pada bab-bab tersendiri.

Unsur-unsur Isi Proposal dan Keterkaitannya


Secara umum, isi proposal penelitian meliputi.unsur-unsur sebagai berikut
(menurut pedoman penulisan tesis yang dikeluarkan oleh Program Pascasarjana UGM,
1997):
1) Judul
2) Latar belakang & perumusan permasalahan (& keaslian penelitian, dan faedah
yang dapat diharapkan
3) Tujuan dan Lingkup penelitian
4) Tinjauan Pustaka
5)  Landasan Teori
6)  Hipotesis
7)  Cara penelitian
8)  Jadwal penelitian
9)  Daftar Pustaka
10) Lampiran
Keterkaitan antar unsur tersebut terlihat seperti pada gambar di bawah ini:

14
unsur / elemen proposal penelitian

Dari gambar di atas terlihat bahwa ada tiga unsur yang menjadi “sentral”
keterkaitan unsur-unsur proposal, yaitu: (a) rumusan permasalahan, (b) tinjauan
pustaka, dan (c) cara penelitian. Rumusan masalah berfungsi mengarahkan fokus
penelitian, sedangkan tinjauan pustaka merupakan dialog dengan khazanah ilmu
pengetahuan, dan cara (metode) penelitian menjadi cetak biru (rancangan) untuk
pelaksanaan penelitian. Karena ketiga unsure ini menjadi sentral dari isi proposal
penelitian, maka bahasan dimulai dari ketiga unusr tersebut. Bahasan di bawah ini
bersifat singkat, sedangkan bahasan yang lebih panjang lebar diberikan dalam bab-bab
tersendiri.
Judul, Latar belakang, dan Rumusan Permasalahan
Bagian pertama atau awal sebuah proposal dimulai dengan (1) judul, disusul dengan
(2) latar belakang, (3) rumusan masalah, (4) keaslian penelitian, dan (5) faedah atau
manfaat penelitian.

Judul proposal penelitian


Judul merupakan gerbang pertama seseorang membaca sebuah proposal penelitian.
karena merupakan gerbang pertama, maka judul proposal penelitian perlu dapat
menarik minat orang lain untuk membaca. Judul perlu singkat tapi bermakna dan
tentu saja harus jelas terkait dengan isinya. Judul hendaknya bersifat spesifik,
singkat dan padat (tidak lebih dari 20 kata) tetapi komunikatif, mengacu pada
hakekat penelitian, dan menarik (penelitian tersebut layak dan perlu).
Bila memang tidak dapat dipersingkat, meskipun tetap panjang, maka judul dapat
dibuat bertingkat, yaitu judul utama, dan anak judul. Penghalusan atau perubahan
judul juga perlu mempertimbangkan bahwa judul tersebut akan diakses (dicari)
dengan komputer, sehingga pakailah kata atau istilah yang umum dalam bidang
ilmunya.

15
Latar belakang
Dua pertanyaan perlu dijawab dalam rangka mengisi bagian latar belakang ini,
yaitu: Mengapa kita memilih permasalahan ini? Apakah ada opini independen yang
menunjang diperlukannya penelitian ini?
Untuk menjawab pertanyaan “mengapa kita memilih permasalahan ini?”, maka
langkah pertama, kita perlu memilih bidang keilmuan yang kita ingin lakukan
penelitiannya. Pemilihan bidang tersebut diteruskan ke sub-bidang dan seterusnya
hingga sampai pada topik tertentu yang kita minati. Langkah kedua, kita perlu
melakukan kajian terhadap pustaka berkaitan .kemajuan terakhir ilmu pengetahuan
dalam topik tersebut—untuk mencari peluang pengembangan atau pemantapan
teori. Minar maupun peluang tersebut seringkali didorong oleh isu nyata dan aktual
—yang muncul di jurnal ilmiah terbaru atau artikel koran bermutu atau pidato
penting dan aktual, atau direkomendasikan oleh penelitian sebelumnya.. Ini semua
merupakan opini independen yang menunjang diperlukannya penelitian yang
diusulkan tersebut.
Batasan Masalah
Masalah yanga akan dicarai pemecahannya harus terbatas ruang lingkupnya agar
pembahasannya dapat lebih terperinci dan dapat dimungkinkan pengambilan
keputusan definitife. Variable-variable yang terlibat dalam penelitian harus
ditentukan.
Rumusan Masalah
Keberhasilan dalam melakukan identifikasi masalah dan analisis maslaah seperti
yang tertuang dalam latar belakang sangat menentukan ketajaman rumusan masalah.
Untuk memudahkan dalam menajamkan rumusan masalah, ungkapkan masalah
dalam 2 poin sesuai hasil identifikasi masalah yaitu:
a. Masalah umum.
b. Masalah spesifik.
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian disusun berddasarkan rumusan masalah yang telah diterapkan
sehingga tujuan peneltian tercapai, maka akan diperoleh solusi bagi pengatasan
masalah secara langsung. Seperti rumusan masalah, tujuan penelitian juga
diungkapkan dalam bentuk:
1) Tujuan umum.
2) Tujuan spesifik.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupaakn perkiraan bila tujuan penelitian tercapai. Hal ini
dapat diperkirakan melalui outcome/ dampaknya bagi masyarakat dan dunia iptek.
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka terdiri dari 3 sub bab besar, yaitu

16
a. Penelitian yang relevan/penelttian terkait.
b. Landasan teori
c. Kerangka pemikiran dan atau kerangka teori dan Hipotesis (untuk metode
korelasi,
kausal komaratif, eksperimen).

Metode Penelitian
Metode penelitian dapat pula diartikan sebagai prosedur, alat-alat dan bahan yang
digunakan dalam peneltian yang bersifat khas dan khusus untuk penelitian yang
dirancang.

Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian disusun berdasarkan aktivitas yang terkandung dalam metode
penelitian. Aktivitas ini adalah aktivitas yang direncanakan dilakukan bila proposal
penelitian disetujui.

2.5 PETUNJUK PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN


Proposal penelitian terdiri atas: Bagian Awal, Bagain utama, dan bagian Akhir dengan
jumlah halaman tidak lebih dari 30.
A. Bagian awal
Bagian awal mencakup halaman judul, halaman pengesahan, ringkasan, prakata,
daftar tabel, daftar gambar, daftar simbol, daftar isi
1. Halaman Judul
Halaman judul memuat: judul, lambang Untirta, nama dan nomor mahasiswa,
instansi, kota, dan waktu pengajuan
a. Judul penelitian dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan
dengan tepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang
penafsiran yang beraneka ragam.
b. Lambang Universitas Sultan ageng Tirtayasa berbentuk segi 5.
c. Nama Mahasiswa ditulis lengkap di bawah lambang, di samping kanan nama
dituliskan Nomor Induk mahasiswa. Urutan penulisan nama mahasiswa
(kelompok) berdasarkan Nomor Induk mahasiswa.
d. Instansi ialah Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sultan ageng
Tirtayasa
e. Kota ialah Cilegon
Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah
Cilegon

17
Contoh halaman judul terlihat pada Lampiran 1.

o Halaman Pengesahan
Halaman ini berisi persetujuan Pembimbing I dan Pembimbing II lengkap
dengan tanda tangan dan tanggal.
Contoh halaman pengesahan terdapat pada Lampiran 2.
o Ringkasan
Uraian singkat tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan,
metode penelitian, hasil yang ingin dicapai dan waktu pelaksanaan
o Prakata
Prakata berisi uraian singkat tentang maksud penelitian dan ucapan terima
kasih kepada pihak-pihak tertentu.

B. Bagian Utama

Bagian utama proposal penelitian memuat bab-bab: Pendahuluan, Tinjauan pustaka,


Metode Penelitian

I. Pendahuluan
Bab pendahuluan memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
ruang lingkup penelitian.
II. Latar belakang berisi penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa masalah yang
dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang menarik, penting, dan
perlu diteliti.
III. Rumusan masalah
a.Perumusan masalah yang jelas tentang masalah yang akan diteliti.
Uraikan pendekatan dan konsep untuk menjawab masalah yang diteliti.
b.Tujuan Penelitian
Dalam proposal disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai
c.Ruang lingkup penelitian
Berisi batasan-batasan masalah yang akan diteliti.
IV. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori pustaka dan hasil-
hasil penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu, yang ada hubungannya
dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penyajian ini hendaknya
ditunjukkan bahwa permasalahan yang akan diteliti belum terjawab atau belum
terpecahkan secara memuaskan. Fakta-fakta yang dikemukakan sejauh mungkin
diambil dari sumber aslinya. Semua sumber yang dipakai harus disebutkan

18
dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan sesuai yang
tercantum pada daftar pustaka.
Contoh cara menunjukkan sumber pustaka seperti tertera pada lampiran 3.
Sumber referensi bisa berupa:
1. Textbook atau handbook
2. Artikel-artikel yang sudah dipublikasikan (jurnal, prosiding, dll)
3. Artikel dari instansi resmi (internet, web, dll)
4. Individu yang mempunyai otoritas ilmiah (diakui baik tingkat nasional
maupun internasional)
5. Jumlah pustaka yang digunakan minimal 5 jurnal/prosiding (artikel ilmiah)

III. Metode Penelitian


Cara penelitian mengandung uraian tentang tahapan penelitian, prosedur
penelitian, bahan atau materi penelitian, alat, , variabel, serta metode
pengumpulan dan analisis data.
a. Tahapan penelitian
Tahapan penelitian berisi keterangan tentang tahapan-tahapan penelitian yang
akan dilakukan, misalnya penelitian pendahuluan, penelitian utama, dan
seterusnya. Dalam tahapan penelitian ini juga berisi diagram alir proses
penelitian yang akan dilakukan.
b. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian memuat uraian yang cukup terinci tentang cara
melaksanakan penelitian, merupakan penjelasan dari diagram alir yang ada
pada tahapan penelitian.
c. Bahan dan alat
Bahan atau materi penelitian, yang dapat berwujud populasi atau
sampel, harus dikemukakan dengan jelas dan disebutkan sifat-sifat
atau spesifikasi yang harus ditentukan. Alat yang dipakai untuk
menjalankan penelitian harus diuraikan dengan jelas dan kalau
perlu,disertai dengan gambar dan keterangan-keterangan.
d. Variabel yang akan dipelajari dan data yang akan dikumpulkan,
diuraikan dengan jelas, termasuk jenis kisarannya.
e. Metode pengumpulan dan analisis data
f. Metode pengumpulan dan analisis data mencakup uraian tentang model
dan cara menganalisis data.
g. Jadwal pelaksanaan Penelitian (6 bulan)

Dalam jadwal penelitian ditunjukkan :

19
1. Tahap-tahap penelitian;
2. Rincian kegiatan pada setiap tahap;
3. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap.

C. Bagian Akhir

Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka


dan lampiran

1) Daftar Pustaka
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan
penelitian dan disusun kebawah menurut abjadnama akhir penulis
pertama. Buku dan majalah tidak dibedakan, kecuali penyusunnya
kekanan, yaitu sebagai berikut:
o Bu ku :
Nama penulis, tahun terbit, judul buku,jilid,terbitan ke, nomor,
halaman yang diacu (kecuali kalau seluruh buku), nama penerbit
dan kotanya.
o Majalah:
Nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalah dengan
singkatan resminya, jilid, dan nomor halaman yang diacu.
o Internet:
Pustaka yang diambil dari internet harus mencantumkan tanggal,
bulan, dan tahun akses sumber tersebut
2) Lampiran
Dalam lampiran, terdapat pengolahan data dan prosedur analisis.

2.6 PROSEDUR PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN


Pengembangan suatu proposal penelitian pada dasarnya bergantung pada keterampilan
masing-masing peneliti. Dalam kenyataan sering dijumpai bahwa

20
ketiadaan pegangan dalam menempuh langkah-langkah pengembangan proposal
penelitian menuntun ke arah terhambatnya proses penyusunan proposal itu.
Langkah-langkah pengembangan suatu proposal penelitian dapat dibagi dalam tiga
tahap, yaitu :
1) tahap pra-penyusunan
2) tahap penyusunan
3) tahap evaluasi proposal.

Tidak dapat disangsikan lagi, pengalaman melaksanakan penelitian sangat membantu


dalam mempersiapkan hal-hal yang penting dalam menyusun proposal. Namun
kadang-kadang terjadi meskipun peneliti memiliki pengalaman, persoalan yang timbul
adalah berkaitan dengan :
1) Membuat keputusan tentang masalah apa yang akan diteliti
2) Seberapa banyak peneliti memiliki pengetahuan tentang hal-hal yang terkait
dengan dipilih
3) Bila proposal itu disusun untuk diajukan kepada lembaga yang akan memberikan
dana, apakah masalah yang terpilih itu dapat disetujui oleh lembaga yang
bersangkutan.
Ketiga hal tadi, bila tidak dikonfirmasi, sering menjadi kendala keberhasilan
penyusunan proposal penelitian. Untuk menghindari kendala itu sebelum disusun suatu
proposal penelitian perlu mengukur keputusan yang dibuatnya dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan :
1) Apakah masalah tersebut diambil sesuai dengan minatnya
2) Apakah ia berada dalam batas kemampuan akademisnya
3) Apakah ia dapat memperoleh persetujuan dari lembaga yang berkepentingan.
Konfirmasi pertanyaan pertama dapat menjadi motivasi internal dalam menyelesaikan
proyek yang dikerjakan. Ini dapat diperoleh dengan jalan melakukan analisis masalah
secara mendalam dan hati-hati. Konfirmasi pertanyaan kedua dapat menjamin
keberhasilan pencapaian tujuan. Ini dapat dicapai dengan jalan melakukan penelaahan
berbagai bahan pustaka yang relevan. Konfirmasi pertanyaan ketiga dapat menghindari
hambatan yang timbul dari luar diri peneliti sendiri. Hal ini dapat dicapai dengan
melakukan konsultasi dengan lembaga yang menjadi tujuan diajukannya proposal atau
(bila tersedia) dengan membaca aturanaturan yang berlaku di lembaga yang
bersangkutan. Secara umum, dalam menyusun proposal penelitian ada langkah-langkah
yang sepatutnya ditempuh, yaitu:

21
1. Langkah pertama adalah memikirkan tentang apa yang akan diteliti.
2. Langkah kedua, mencari-cari ide yang relevan.
3. langkah ketiga, ide yang telah tergambar dalam pikirannya dipersempit sehingga
apa yang akan diteliti menjadi jelas.
4. langkah keempat, yaitu membuat rumusan masalah,
5. langkah kelima mengkaji pentingnya masalah,
6. langkah keenam menelaah bahan-bahan pustaka,
7. langkah ketujuh mempertimbangkan pendekatan yang akan dilakukan, dan
8. langkah kedelapan merumuskan desain penelitian. Setelah terumuskan desain
yang tepat, menuju
9. langkah kesembilan, yaitu mencari alternatif alat pengukuran yang tepat.
10. Langkah kesepuluh menentukan teknik analisis data yang tepat.
11. Langkah kesebelas memperbaiki desain.
12. Langkah keduabelas merumuskan prosedur penelitian.
13. Langkah ketigabelas membuat draft proposal. Setelah tersusun draft,
14. langkah keempat belas adalah mendiskusikan draft dengan kolega untuk
mendapatkan umpan balik.
15. Bila ternyata masih belum memadai, kembali ke langkah ke tujuh sampai kedua
belas. Bila sudah dianggap memadai masuk ke
16. langkah lima belas, yaitu melakukan penelitian rintisan atau pilot study.
17. Langkah keenam belas merevisi draft berdasarkan hasil penelitian rintisan.
18. Langkah ketujuh belas, menyerahkan proposal kepada lembaga yang
berkepentingan.
Apabila proposal telah disetujui, selanjutnya disusun Kerangka Acuan yang
menjadi dasar kontrak antara peneliti dan penyandang dana. Pada langkah-
langkah penyusunan proposal penelitian seperti yang diuraikan di atas,
sebenarnya sudah termasuk di dalamnya kegiatan mengevaluasi proposal.
Evaluasi tersebut dilakukan secara informal dan secara formal. Evaluasi
informal dilakukan dengan mendiskusikan draft proposal, baik dengan kolega,
dengan orang ahli (dalam metodologi penelitian maupun dalam disiplin ilmu
yang terkait dengan penelitian yang dilakukan). Adapun evaluasi formal
dilakukan melalui penelitian rintisan. Baik evaluasi informal maupun evaluasi
formal, telah tercakup dalam delapan belas langkah di atas.

2.7 SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL


Bentuk suatu proposal yang berlaku di suatu lembaga kadang-kadang berbeda
dengan yang berlaku di lembaga lain. Namun, menilik tujuan dan fungsinya,
unsurunsur yang termuat dalam suatu proposal penelitian, sepatutnya meliputi :
1. keberadaaan penelitian terhadap masalah yang bersangkutan,

22
2. pernyataan masalah dan hipotesis,
3. jenis data yang diperlukan,
4. sumber data atau subjek penelitian,
5. Alat pengumpul data,
6. analisis data yang dilakukan, dan
7. rencana kegiatan.
Unsur-unsur yang termuat dalam proposal itu disusun dalam suatu
sistematika tertentu. Untuk pegangan mungkin sistematika proposal yang berlaku
di lingkungan Ditjen Dikti Depdikbud bisa dijadikan pegangan (dengan catatan
bila di lembaga tempat diajukannya proposal anda belum ada panduan resmi).
Setelah proposal diterima, biasanya dibuat suatu kerangka acuan yang akan
dijadikan pegangan, baik oleh penyandang dana maupun oleh peneliti. Sistematika
kerangka acuan sedikit berbeda dengan sistematika proposal.

2.8 BERBAGAI CONTOH MODEL PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN


Definisi IT atau informasi dan teknologi adalah sebuah hasil dari rekayasa manusia
terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima. Dunia IT sudah
semakin maju dengan pesat. Karena itu jika ingin membuat proposal IT, kita dapat
mengambil tema judul IT yang sering bersentuhan dengan kehidupan kita sehari-hari
misalnya,computer,video,dll.
Berikut ini contoh proposal penelitian IT.
1. Mencantumkan nama, nomer induk mahasiswa dan mencantumkan judul,
misalnya mengambil judul Strategi Menawarkan IT Maintenance Services
Kepada Klien.
2. Latar belakang. Membuat pengertian jasa IT Maintenance.
3. Pendahuluan. Memberikan penjelasan betapa pentingnya jasa IT pada era masa
kini.
4. Pembahasan masalah. Membuat penjelasan masalah-masalah yang mungkin akan
menjadi kendala.
5. Tujuan dan manfaat penelitian. Menerangkan bahwa kemajuan IT dapat membuat
kehidupan dan bisnis menjadi lebih baik.
6. Metodelogi Penelitian. Dapat menggunakan contoh perusahaan jasa IT yang
sudah terkenal.

23
7. Landasan Teori. Memberikan solusi dari cara-cara yang ditawarkan.
8. Penutup. Mengemukakan alasan-alasan yang tepat mengapa hal ini harus
dilakukan dan memberikan harapan-harapan yang baik.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kemampuan menyusun proposal penelitian sangat penting untuk merencanakan
dan mengusulkan suatu kegiatan atau proyek penelitian. Secara umum ada aturan-
aturan, baik yang bersifat metodologis maupun teknis dalam menyusun proposal.
Aturan-aturan itu pada umumnya bersifat universal, meskipun untuk hal-hal
tertentu yang bersifat teknis ada yang harus disesuaikan dengan kebutuhan
lembaga-lembaga tertentu. Dalam kaitannya dengan penyelesaian studi di
perguruan tinggi, penyusunan proposal penelitian adalah langkah awal tatkala
seorang mahasiswa bermaksud menyusun suatu skripsi (S1), tesis (S2), dan
disertasi (S3). Melihat begitu pentingnya proposal penelitian, maka akan dipelajari
tentang proposal penelitian. Dengan materi ini dapat membantu pelajar dalam
menyelesaikan studi.

3.2 SARAN
Bagi pembaca agar dapat menyelesaikan tugas proposal dengan baik dengan
mengikuti arahan serta langkah-langkah penelitian dan cara penyusunan proposal
penelitian yang telah diterapkan.

24
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/23433536/makalah_proposal_penelitian?
show_app_store_popup=true

25

Anda mungkin juga menyukai