Anda di halaman 1dari 21

HADITS TENTANG RASA INGIN TAHU

DAN MENGHARGAI PRESTASI

MAKALAH
DASAR – DASAR PENDIDIKAN KARAKTER
DALAM AL-QURAN DAN HADITS

OLEH :
AHMAD RIZWAN
NIM. 211023024

DOSEN :
DR. HJ. WISNARNI, M.PdI

PASCASARJANA PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FOKUS KAJIAN PENDIDIKAN KARAKTER
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang
dengan rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul "Hadits Tentang Rasa Ingin Tahu dan Menghargai Prestasi." Shalawat dan
salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, utusan
Allah yang membimbing kita dalam setiap aspek kehidupan
Makalah ini mengupas dua aspek penting dalam Islam, yaitu rasa ingin tahu
(curiosity) dan penghargaan terhadap prestasi (appreciation of achievement). Rasa
ingin tahu adalah sebuah anugerah yang diberikan kepada manusia untuk menggali
pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia dan agama. Di sisi
lain, penghargaan terhadap prestasi adalah suatu bentuk penghormatan terhadap
usaha keras dan dedikasi yang menghasilkan prestasi yang bermanfaat bagi
individu dan masyarakat. Kami berharap makalah ini dapat menjadi sumber
pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca dalam memahami nilai-nilai Islam
yang mencerdaskan, mendorong rasa ingin tahu yang sehat, dan mendorong
penghargaan terhadap usaha dan prestasi.
Kami menyampaikan terima kasih kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nya
yang melimpah, serta kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan,
bimbingan, dan inspirasi dalam proses penyusunan makalah ini. Semoga makalah
ini menjadi bentuk kecil dari upaya kita untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan
menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat bagi semua
pembaca yang berusaha untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT

Pemakalah

AHMAD RIZWAN

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………….. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………….. 2
C. Tujuan………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………. 3
A. Rasa Ingin Tahu dalam Islam………………………………. 3
B. Menghargai Prestasi dalam Islam………………………….. 8
C. Hubungan Antara Rasa Ingin Tahu dan Menghargai
Prestasi……………………………………………………… 14

BAB III PENUTUP……………………………………………………… 17


A. Kesimpulan………………………………………………….. 17
B. Saran…………………………………………………………. 17

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan manusia, rasa ingin tahu dan penghargaan terhadap
prestasi adalah dua aspek penting yang memengaruhi perkembangan pribadi,
sosial, dan spiritual. Rasa ingin tahu mencerminkan dorongan alami manusia
untuk mencari pemahaman yang lebih dalam tentang dunia sekitarnya,
sementara penghargaan terhadap prestasi menggambarkan penghormatan
terhadap usaha keras yang menghasilkan pencapaian yang bermanfaat.
Dalam konteks Islam, rasa ingin tahu dan penghargaan terhadap prestasi
memiliki signifikansi besar. Agama Islam mendorong umatnya untuk terus
belajar, mengejar ilmu pengetahuan, dan mencari pemahaman yang lebih dalam
tentang Allah SWT dan ciptaan-Nya. Rasa ingin tahu adalah bagian dari proses
mencari ilmu, yang dianggap sebagai bentuk ibadah. Di sisi lain, penghargaan
terhadap prestasi mencerminkan penghargaan terhadap usaha yang diarahkan
kepada tujuan yang baik, yang bisa mencakup prestasi dalam ibadah, pekerjaan,
atau pencapaian lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat.
Namun, dalam konteks dunia modern yang serba cepat dan penuh
distraksi, terkadang rasa ingin tahu dapat terhambat, dan penghargaan terhadap
prestasi mungkin terabaikan. Teknologi, media sosial, dan berbagai faktor
lainnya dapat mengalihkan perhatian individu dari pencarian ilmu yang
mendalam, dan seringkali prestasi yang luar biasa tidak mendapatkan
penghargaan yang seharusnya.
Mengingat pentingnya rasa ingin tahu dan penghargaan terhadap prestasi
dalam Islam, adalah penting bagi kita untuk memahami ajaran Islam
sehubungan dengan dua aspek ini. Hadits-hadits yang berasal dari Nabi
Muhammad SAW adalah sumber utama untuk memahami pandangan Islam
tentang rasa ingin tahu yang sehat dan penghargaan terhadap prestasi yang
pantas.

1
1
Makalah ini bertujuan untuk menjelajahi hadits-hadits relevan mengenai
rasa ingin tahu dan penghargaan terhadap prestasi dalam Islam. Dengan
pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran ini, diharapkan kita dapat
mengembangkan rasa ingin tahu yang sehat, menghargai prestasi, dan menjalani
kehidupan yang lebih bermakna sesuai dengan ajaran agama kita.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana rasa ingin tahu dalam Islam?
2. Bagaimana Menghargai prestasi dalam Islam?
3. Bagaimana Hubungan Antara Rasa Ingin Tahu dan Menghargai Prestasi?

C. Tujuan
1. Memahami rasa ingin tahu dalam Islam
2. Memahami Menghargai prestasi dalam Islam
3. Memahami Hubungan Antara Rasa Ingin Tahu dan Menghargai Prestasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Rasa Ingin Tahu Dalam Islam


1. Pengertian Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu adalah keinginan atau dorongan mental yang kuat
untuk mencari pengetahuan atau informasi baru. Rasa ingin tahu disebut
dengan istilah "al-Irada al-Tahqiqiyya" atau "al-Irada al-Ilmiyya". Rasa
ingin tahu dalam Islam dianggap sebagai sifat yang positif dan penting.
Islam mendorong umatnya untuk mencari pengetahuan dan memahami
alam semesta serta ciptaan Allah SWT
Didalam bahasa Arab disebut sebagai "Al-Iltizaam," adalah dorongan
atau hasrat yang kuat untuk mencari pemahaman lebih dalam tentang
agama, dunia, atau berbagai aspek kehidupan. Rasa ingin tahu dalam Islam
dilihat sebagai anugerah yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia
agar mereka dapat menggali pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam
tentang ciptaan-Nya serta tuntunan-Nya dalam Al-Quran dan hadits.1
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan "rasa ingin
tahu" sebagai dorongan atau keinginan untuk mengetahui atau memahami
sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya. Dalam konteks Islam, rasa ingin
tahu juga memiliki makna penting.
Rasa ingin tahu dalam Islam dapat dipandang sebagai salah satu aspek
positif dari pencarian pengetahuan. Al-Quran mengutuk ketidaktahuan dan
menghargai pengetahuan. Misalnya, Allah mengajak manusia untuk
merenungkan ciptaan-Nya di alam semesta sebagai bentuk pemahaman
yang lebih dalam tentang-Nya. Ayat-ayat dalam Al-Quran juga mengajak
manusia untuk mengetahui lebih banyak tentang ajaran agama, sejarah, dan

1
Ibnu Qatsir, Ibnu Katsir Tafsir Al-Quran Al-'Adhim. Jakarta : Pustaka Imam Asy-Syafi'i. 2022.
h.96

3
3
pengetahuan lainnya yang dapat membimbing mereka dalam hidup dengan
lebih baik.2

2. Pentingnya Rasa Ingin Tahu Hal Yang Positif Dalam Islam


Rasa ingin tahu (curiosity) adalah sifat alami yang dimiliki oleh
manusia. Dalam Islam, rasa ingin tahu memiliki berbagai implikasi positif
dan penting dalam pengembangan diri, keimanan, serta pencarian ilmu.3
Berikut adalah beberapa alasan mengapa rasa ingin tahu penting dalam
Islam
a. Pencarian Ilmu
Islam mendorong umatnya untuk mencari ilmu sepanjang hayat.
Rasa ingin tahu adalah pendorong utama dalam pencarian ilmu, baik
ilmu agama maupun ilmu dunia. Dengan memiliki rasa ingin tahu yang
kuat, seseorang akan terus berusaha untuk belajar dan memahami lebih
banyak hal.
b. Pemahaman Terhadap Al-Quran dan Hadits
Rasa ingin tahu membantu seseorang untuk lebih mendalam dalam
memahami ajaran-ajaran Al-Quran dan Hadits. Melalui pertanyaan dan
penelitian, seseorang dapat mendapatkan wawasan yang lebih dalam
tentang Islam.
c. Pengembangan Akhlak
Rasa ingin tahu juga membantu dalam pengembangan akhlak yang
baik. Dengan mencari pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai
Islam, seseorang dapat lebih baik mempraktikkan ajaran-ajaran moral
dan etika dalam kehidupan sehari-hari.
d. Kesadaran Terhadap Alam Semesta
Islam mengajarkan bahwa alam semesta adalah tanda-tanda
kebesaran Allah. Rasa ingin tahu menginspirasi seseorang untuk

2
Dr. H. A. Amiruddin, MA. Ilmu Dan Etika : Menuju peradaban ilmu yang bermartabat. Jakarta :
Gema Insani Press. 2023. h.41
3
Prof. Dr. M. Quraish Shihab. Etika dan Psikologi: Pemahaman Islam dalam Pengembangan Dir.
Jakarta : Lantera Hati. 2017. h.114

4
memahami dan menghargai ciptaan Allah, sehingga dapat lebih
bersyukur dan bertanggung jawab terhadap alam semesta.
e. Kemajuan Sosial dan Teknologi
Dalam dunia modern, rasa ingin tahu telah menjadi pendorong
utama dalam kemajuan sosial dan teknologi. Islam mendorong umatnya
untuk menggunakan pengetahuan dan kebijaksanaan untuk membangun
masyarakat yang lebih baik.4
Allah berfirman :

Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu
“Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan,
“Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
(QS. Al-Mujadalah : 11)
Ayat ini mengajarkan bahwa ketika seseorang diundang untuk
memberikan jalan dalam pertemuan atau ketika dianjurkan untuk bangkit
(dalam konteks mencari ilmu atau berpartisipasi dalam diskusi yang
membawa manfaat), maka mereka seharusnya patuh dan aktif
berpartisipasi. Allah menjanjikan bahwa mereka yang beriman dan
mencari ilmu akan diberikan derajat yang lebih tinggi. Ini
menggambarkan pentingnya keinginan untuk mengetahui dan

4
Muhammad Ali Al-Maliki. Rasa Ingin Tahu Dalam Persfektif Islam. Jakarta : Pustaka Al-Kautsar.
2010. h.150

5
memahami hal-hal baru dalam Islam. Didalam hadits Rasulullah SAW
beliau bersabda :

‫ّللا صلى هللا عليه وسلم‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ قَا َل‬،َ‫عَن أَ ِبي هُ َري َرة‬:
ِ َ ‫سو ُل‬
َ ‫ب ال ِعل ِم فَ ِريضَة‬
"‫علَى ك ُِل ُمس ِلم َو ُمس ِل َمة‬ َ "
ُ َ‫طل‬
Artinya:
Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Mencari
ilmu adalah wajib bagi setiap Muslim laki-laki dan Muslim perempuan
(HR.Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menekankan pentingnya mencari ilmu dalam Islam,
yang dapat mencakup rasa ingin tahu tentang berbagai aspek kehidupan,
selama itu dijalankan dengan cara yang Islami dan positif. Pencarian ilmu
dan pengetahuan yang baik dihargai dalam agama Islam, asalkan itu
digunakan untuk kebaikan, meningkatkan pemahaman agama, dan
meningkatkan kualitas hidup.

‫ّللا صلى هللا عليه وسلم‬ ِ َ ‫سو ُل‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ قَا َل‬،ِ‫سى اْلَش َع ِري‬ َ ‫عَن أَ ِبي ُمو‬:
"ً‫ط ِي َبة‬
َ َ‫ج ِإل‬
ُ ‫ َولَ تَخ ُر‬،‫ط ِي ًبا‬َ َ‫ لَ تَؤ ُك ُل ِإل‬،‫ َمثَ ُل ال ُمؤ ِم ِن َك َمثَ ِل النَخلَ ِة‬،
ً‫ج ِإلَ ُم َرة‬ ِ ‫ق َك َمثَ ِل ال َكثَي‬
ُ ‫ َولَ تَخ ُر‬،‫ لَ تَؤ ُك ُل ِإلَ ُم ًّرا‬،‫ب‬ ِ ِ‫" َو َمثَ ُل ال ُمنَاف‬
Artinya :
Dari Abu Musa al-Ash'ari, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda,
"Perumpamaan seorang mukmin seperti pohon kurma, tidak
menghasilkan buah kecuali yang baik (dan bermanfaat), dan tidak
mengeluarkan sesuatu kecuali yang baik. Dan perumpamaan seorang
munafik seperti pohon kathib, tidak menghasilkan buah kecuali yang
pahit dan tidak mengeluarkan sesuatu kecuali yang pahit."
Hadits ini menggambarkan bahwa seorang mukmin, yang dapat
dianggap sebagai individu yang mencari ilmu dan pemahaman yang
baik, seperti pohon kurma yang menghasilkan buah yang baik dan

6
berguna. Ini menggambarkan pentingnya mencari ilmu yang baik dan
menggunakannya untuk tujuan yang baik dalam Islam.

3. Rasa Ingin Tahu Hal Yang Negatif


Dalam Islam, rasa ingin tahu yang negatif atau yang tidak sesuai
dengan ajaran agama dapat merujuk kepada tindakan atau pemikiran yang
bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam5. Ini termasuk
penelitian atau ketertarikan terhadap hal-hal yang dianggap haram
(dilarang) atau tidak sesuai dengan etika dan moral Islam seperti :
a. Mengintip Privasi Orang Lain
Melakukan penyelidikan atau pengintaian terhadap kehidupan
pribadi orang lain tanpa izin mereka adalah tindakan yang dianggap
merusak privasi dan melanggar prinsip saling menghormati dalam
Islam.
b. Pencarian Ilmu Hitam atau Sihir
Mencari ilmu atau praktik-praktik yang bertentangan dengan Islam
seperti ilmu hitam, sihir, atau penggunaan kekuatan gaib dianggap
sebagai perbuatan yang sangat negatif dalam Islam.
c. Mencari Pengetahuan yang Tidak Bermoral
Mencari pengetahuan atau informasi yang mendukung tindakan
yang bertentangan dengan etika dan moral Islam, seperti pornografi atau
kekerasan, juga dianggap sebagai rasa ingin tahu yang negatif.
d. Menyelidiki Cara-Cara Untuk Melakukan Dosa
Ketika seseorang mencari pengetahuan tentang bagaimana
melakukan tindakan yang diharamkan dalam Islam, seperti cara berjudi
atau cara mencuri, hal ini juga dianggap sebagai rasa ingin tahu yang
negatif.6

5
Dr. H. A. Amiruddin, MA. Op Cit. h.78
6
Muhammad Ali Al-Maliki. Op Cit. h.159

7
Salah satu hadits yang memperingatkan tentang risiko atau bahaya
pengetahuan yang salah atau berlebihan, yang dapat merugikan
seseorang. Salah satu hadits yang relevan adalah:

‫ "اِحذَ ُروا‬:‫ّللا صلى هللا عليه وسلم‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ قَا َل‬،َ‫عَن أَ ِبي هُ َري َرة‬
ِ َ ‫سو ُل‬
ُ ُ‫ فَ ِإنَ َما كَانَ يُه ِلكُ الَ ِذينَ كَانُوا قَبلَكُم كَث َرة‬،َ‫سؤَال‬
‫سؤَا ِل ِهم َواختِالَفِ ِهم‬ ُّ ‫ال‬
‫ع َلى أَن ِبيَائِ ِهم‬
َ "
Artinya :
Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda,
"Waspadalah terhadap pertanyaan yang berlebihan, karena
sesungguhnya yang menghancurkan orang-orang sebelum kalian adalah
banyaknya pertanyaan mereka dan perselisihan mereka dengan para
nabi mereka. (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa pertanyaan yang berlebihan dan
tidak relevan dapat menjadi sumber masalah dan perselisihan. Oleh
karena itu, dalam Islam, disarankan agar pertanyaan diajukan dengan
bijak dan untuk tujuan yang benar-benar penting. Ini tidak melarang rasa
ingin tahu yang sehat atau pencarian ilmu yang positif, tetapi lebih
menekankan pada kebijaksanaan dalam bertanya dan memahami konteks
pertanyaan.

B. Menghargai Prestasi dalam Islam


1. Pengertian Menghargai Prestasi
Dalam Islam, menghargai prestasi disebut Qadr al-Injaaz fi al-Islam
artinya mengakui, menghormati, dan memberikan apresiasi kepada individu
atau kelompok yang telah mencapai sesuatu yang positif atau mencapai
tujuan tertentu dalam berbagai aspek kehidupan7
Menghargai prestasi dalam konteks KBBI adalah tindakan atau sikap
yang menunjukkan penghargaan, pengakuan, dan apresiasi terhadap

7
Dr. H. A. Amiruddin, MA. Op Cit. h.112

8
pencapaian atau keberhasilan seseorang atau kelompok dalam berbagai
bidang. Ini mencakup memberikan pujian, penghargaan, atau dukungan
kepada individu atau kelompok yang telah berprestasi dalam suatu hal.
Jadi penegrtian menghargai presasi didalam islam yaitu tindakan atau
sikap yang menunjukkan penghargaan, pengakuan, dan apresiasi terhadap
pencapaian atau keberhasilan seseorang atau kelompok dalam berbagai
bidang, seperti ilmu pengetahuan, agama, sosial, atau kemanusiaan. Ini
mencakup memberikan pujian, penghargaan, atau dukungan kepada
individu atau kelompok yang telah berprestasi dalam suatu hal. Dalam
Islam, menghargai prestasi dianggap sebagai tindakan yang baik dan
dianjurkan, selama hal itu tidak bertentangan dengan ajaran agama. seperti
dalam bidang ilmu pengetahuan, agama, sosial, atau kemanusiaan. Islam
mendorong umatnya untuk memberikan penghargaan dan dukungan kepada
mereka yang telah berprestasi sebagai bentuk .,hidup dan memberikan
manfaat kepada Masyarakat.8
Allah berfirman

Artinya :
Siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun
perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti akan
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan
dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan.
(QS. An-Nahl. 97)

8
Ibid

9
Ayat ini menekankan pentingnya amal shaleh dalam Islam. Amal
shaleh adalah tindakan baik dan bermanfaat yang dilakukan dengan niat
tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dalam konteks menghargai
prestasi, ayat ini mengajarkan bahwa setiap individu, baik laki-laki maupun
perempuan, yang melakukan amal shaleh dengan iman akan mendapatkan
balasan yang baik dari Allah.

2. Pentingnya Menghargai Prestasi dalam Islam


Menghargai prestasi dalam Islam memiliki banyak aspek yang penting
dan dijelaskan dalam ajaran agama diantaranya ialah :
a. Mendukung Keadilan
Islam mengajarkan prinsip-prinsip keadilan dan kesetaraan.
Menghargai prestasi adalah cara untuk memastikan bahwa setiap
individu dihargai dan diakui sesuai dengan upaya dan pencapaiannya.
Ini membantu mewujudkan keadilan dalam masyarakat.
b. Mendorong Motivasi dan Usaha
Menghargai prestasi dapat menjadi sumber motivasi bagi individu
untuk berusaha lebih keras dan mencapai yang terbaik dalam segala hal
yang mereka lakukan. Ini sesuai dengan ajaran Islam yang mendorong
umatnya untuk berusaha keras dalam hidupnya.
c. Menghormati Bakat yang Diberikan Allah
Islam mengajarkan bahwa setiap individu diberikan bakat dan
kemampuan yang berbeda oleh Allah. Menghargai prestasi adalah cara
untuk menghormati dan mengakui bakat-bakat ini sebagai karunia dari
Allah.
d. Memberikan Insentif untuk Berbuat Baik
Islam mengajarkan pentingnya berbuat baik dan melakukan
tindakan yang positif. Menghargai prestasi adalah salah satu cara untuk
memberikan insentif kepada individu untuk terus melakukan hal-hal
yang baik dalam kehidupan mereka

10
e. Memotivasi dalam Pendidikan
Dalam konteks pendidikan, Islam mendorong penghormatan
terhadap guru dan pembelajaran. Menghargai prestasi dalam pendidikan
dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan tekun dan meraih prestasi
yang lebih tinggi.
f. Membangun Masyarakat yang Produktif
Menghargai prestasi membantu membangun masyarakat yang
lebih produktif, di mana individu-individu berusaha keras untuk
mencapai tujuan mereka dan berkontribusi positif dalam masyarakat
g. Meningkatkan Kualitas Hidup
Ketika prestasi dihargai, individu merasa diakui dan dihormati
dalam masyarakat. Ini dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan
memberi mereka perasaan kepemilikan terhadap keberhasilan mereka.
h. Mendukung Pembangunan Karakter
Islam menekankan pentingnya pembangunan karakter yang baik.
Menghargai prestasi dapat membantu individu mengembangkan
karakter yang kuat, termasuk sikap rendah hati dan bersyukur.9

‫صد ِْر َوال‬ ُ ‫ع َْن أَ ِبي هُ َر ْي َرةَ ع َِن النَّ ِبي ِ قَا َل تَ َهاد َْوا فَ ِإنَّ ا ْل َه ِد َّيةَ ت ُ ْذ ِه‬
َّ ‫ب َو َح َر ال‬
‫س ِن شَاة‬
ِ ‫ق ِف ْر‬ ِ ‫ار ِت َها َولَ ْو‬
َّ ‫ش‬ َ ‫ارةٌ ِل َج‬
َ ‫تَ ْح ِق َر َّن َج‬
Artinya:
Dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda: Saling memberi hadiahlah
kamu, karena hadiah itu dapat menghilangkan perasaan tidak enak di
hati. Janganlah seseorang merasa tidak enak ketika memberi hadiah
dengan sesuatu yang tidak berharga. (H.R. al-Bukhari, Muslim dan al-
Turmuzi, kitab wala’ no.2056)10

9
Abdullah Nashih 'Ulwan. Etika Islam Dalam Menghargai Prestasi. Jakarta : Gema Insani Press.
2014.h.98
10
usuf al-Qaradawi. Menghargai Prestasi dalam Perspektif Islam. Bandung : mizan. 2005. h.154

11
3. Cara Menghargai Prestasi dalam Islam
Menghargai prestasi dalam Islam dapat dilakukan melalui berbagai
cara yang mencerminkan nilai-nilai ajaran agama. Beberapa cara yang
umum digunakan dalam Islam untuk menghargai prestasi antara lain :
a. Pemberian Pujian
Memberikan pujian kepada individu atau kelompok yang telah
mencapai prestasi positif adalah cara yang umum dalam Islam. Pujian
ini dapat diberikan secara langsung atau melalui kata-kata yang
mengakui pencapaian mereka.

َ َ‫الَذِي َل َيشك ُِر الن‬.


َ َ ‫اس َل َيشك ُُر‬
‫ّللا‬

Artinya:
"Siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, dia juga tidak
bersyukur kepada Allah." (HR. Ahmad)
Hadits Ini mengindikasikan bahwa memberikan pujian dan
penghargaan kepada orang lain adalah tindakan yang dianjurkan dalam
Islam.
b. Pemberian Hadiah atau Penghargaan
Memberikan hadiah atau penghargaan kepada individu atau
kelompok yang berprestasi adalah tindakan yang dianjurkan. Ini bisa
berupa benda fisik atau bentuk penghargaan lainnya.

‫علَي ِه‬ َ ‫صلَى‬


َ ُ‫ّللا‬ َ ‫ّللا‬
ِ َ ‫سو ُل‬ َ ‫عَن أَنَ ِس ب ِن َما ِلك َر ِض َي‬
ُ ‫ َقا َل َر‬:‫ّللاُ عَنهُ قَا َل‬
‫ع ِفيفَة‬َ ‫ " َما كُنتُ ْلَ ُر َد َه ِديَةً ِإلَ ث ُ َم أَثِقُ َها ِإلَ َه ِديَةَ ام َرأَة‬:‫سلَ َم‬
َ ‫َو‬
َ ‫ فَقَا َل عَب ُد‬:‫سولَةً أَ ِخي قَا َل‬
‫الرح َم ِن ب ُن‬ ُ ‫َح ِلي َمة ِإذَا ع ََرفتُ أَنَ َها ِه َي َر‬
َ ‫الرح َم ِن ب ِن أَ ِبي بَكر َر ِض َي‬
‫ َل ِكن قَا َل النَ ِب ُّي‬:‫ّللاُ عَن ُه َما‬ َ ‫ّللا ب ِن‬
ِ َ ‫عَب ِد‬
‫س ِم َنا‬ َ ‫ " َو َمن لَم يُؤثِر ِباْل ُ ِم لَي‬:‫سلَ َم‬
َ ‫علَي ِه َو‬ َ ‫صلَى‬
َ ُ‫ّللا‬ َ ".
Artinya:

12
Dari Anas bin Malik, radhiyallahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku tidak pernah menolak
hadiah, kecuali hadiah seorang wanita yang baik hati dan lemah
lembut, ketika aku mengetahui bahwa dia adalah saudara
perempuanku." Kemudian, Abdurrahman bin Abdullah bin Abu Bakr,
radhiyallahu 'anhuma, berkata, "Namun, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda, 'Barangsiapa yang tidak menghargai hubungan
keluarga, maka dia bukan bagian dari kami.'" (Hadits riwayat Bukhari
dan Muslim)
c. Doa dan Ucapan Terima Kasih
Mengucapkan doa untuk individu atau kelompok yang telah
berprestasi adalah tindakan yang dianjurkan dalam Islam. Ucapan
terima kasih juga merupakan bentuk penghargaan yang penting.
d. Berbagi Keberhasilan
Menghargai prestasi juga dapat dilakukan dengan berbagi
keberhasilan tersebut dengan orang lain. Ini mencakup berbagi
pengetahuan, pengalaman, atau bantuan kepada orang lain yang ingin
mencapai prestasi serupa.
e. Mendukung Pengembangan Prestasi
Salah satu cara menghargai prestasi dalam Islam adalah dengan
memberikan dukungan kepada individu atau kelompok untuk terus
mengembangkan prestasinya. Ini bisa berupa dukungan moral, finansial,
atau bantuan lainnya.11
Allah Berfirman :

11
Dr. H. A. Amiruddin, MA. Etika dalam Islam: Pemahaman Akhlak Berbasis Al-Quran. Jakarta :
Gema Insani Press. 2022. h.112

13
Artinya :
Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah
orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Teliti (QS. Al-Hujurat : 13)
Ayat ini menekankan bahwa semua manusia diciptakan oleh
Allah dalam berbagai bentuk, budaya, dan bangsa. Namun, keunggulan
seseorang tidak dilihat dari asal usul atau keturunan, melainkan dari
ketakwaan dan kebaikan hati. Oleh karena itu, ayat ini dapat diartikan
sebagai dukungan untuk menghargai prestasi individu berdasarkan
karakter dan ketakwaan, bukan berdasarkan faktor lain seperti suku, ras,
atau latar belakang.

C. Hubungan Antara Rasa Ingin Tahu dan Menghargai Prestasi


1. Bagaimana Rasa Ingin Tahu Mendorong Prestasi
Rasa ingin tahu dalam Islam dapat dianggap sebagai sifat yang positif
dan mendukung prestasi. Ini karena Islam mendorong pencarian ilmu,
pengetahuan, dan pemahaman yang lebih dalam tentang agama dan dunia.
Rasa ingin tahu yang sehat dan didorong oleh niat yang baik dapat
membawa sejumlah manfaat dalam hal prestasi, seperti berikut
a. Mendorong Pencarian Ilmu:
Rasa ingin tahu mendorong individu untuk mencari ilmu
pengetahuan dan peningkatan diri. Dalam Islam, pencarian ilmu diberi
tingkat tinggi, dan Al-Quran mendorong manusia untuk merenungkan
ciptaan Allah sebagai bentuk pengetahuan yang lebih dalam tentang-
Nya.

14
b. Menggali Potensi
Rasa ingin tahu dapat membantu seseorang menggali potensi
mereka yang belum tergali. Ini dapat mengarah pada penemuan bakat
dan kemampuan yang dapat digunakan untuk mencapai prestasi.
c. Pengembangan Kualitas Diri
Rasa ingin tahu mendorong individu untuk terus belajar dan
berkembang. Ini dapat meningkatkan kualitas diri mereka dan
memberikan kontribusi positif terhadap prestasi dalam berbagai aspek
kehidupan.
d. Menambah Wawasan
Rasa ingin tahu membuka pintu untuk mendapatkan wawasan yang
lebih dalam tentang berbagai topik, baik itu ilmu pengetahuan, agama,
budaya, atau masyarakat. Ini dapat membantu seseorang menjadi lebih
bijak dan berpengetahuan.12

2. Bagaimana Menghargai Prestasi Membangun Motivas


Menghargai prestasi dalam Islam memiliki dampak positif pada
pembangunan motivasi individu atau kelompok. Penghargaan dan
pengakuan terhadap prestasi dapat menjadi pendorong kuat untuk
meningkatkan motivasi dalam mencapai lebih banyak prestasi. Berikut
adalah beberapa cara bagaimana menghargai prestasi membangun motivasi
dalam Islam:
a. Memotivasi untuk Berbuat Baik
Ketika seseorang mendapatkan penghargaan atau pengakuan atas
prestasinya, hal ini dapat memotivasi mereka untuk terus berbuat baik.
Dalam Islam, perbuatan baik dan prestasi yang positif sangat dihargai,
dan hal ini mendorong individu untuk terus berusaha.

12
Prof. Dr. Quraish Shihab. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran. Jakarta : Lentera Hati. 2011. h.
45

15
b. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Penghargaan dan pengakuan atas prestasi juga dapat meningkatkan
kepercayaan diri seseorang. Ketika seseorang merasa dihargai dan
diakui, mereka merasa lebih yakin untuk mengejar prestasi lebih lanjut.
c. Mendorong Persaingan Sehat
Menghargai prestasi dapat mendorong persaingan sehat di antara
individu atau kelompok. Persaingan yang sehat dapat menjadi sumber
motivasi untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.
d. Memberikan Tujuan yang Jelas
Dengan memberikan penghargaan atau pengakuan atas prestasi,
individu atau kelompok diberikan tujuan yang jelas untuk dicapai. Hal
ini dapat meningkatkan motivasi untuk bekerja menuju tujuan tersebut.
e. Pahala dalam Islam
Menghargai prestasi yang baik adalah tindakan yang
mendatangkan pahala dalam Islam. Hadits Nabi Muhammad SAW
mengajarkan pentingnya memberikan penghargaan dan apresiasi
kepada yang berprestasi. Ini merupakan bagian dari etika yang
dianjurkan dalam Islam.13

13
Dr. H. A. Amiruddin, MA. Etika dalam Islam: Pemahaman Akhlak Berbasis Al-Quran. OP Cit. h.83

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rasa ingin tahu adalah nilai yang sangat dihargai dalam Islam. Rasulullah
SAW mendorong umatnya untuk terus bertanya, belajar, dan mencari
pengetahuan. Hal ini mencerminkan pentingnya pengembangan intelektual dan
pengetahuan dalam ajaran agama, serta mempromosikan budaya pembelajaran
yang berkelanjutan di kalangan umat Muslimyang dianggap sebagai harta yang
sangat berharga, dan kita seharusnya menghormati mereka yang menyebarkan
pengetahuan kepada umat manusia. Ini menciptakan kesadaran akan pentingnya
guru, cendekiawan, dan mereka yang berperan dalam Pendidikan
menghargai prestasi merupakan nilai penting dalam Islam. Rasulullah
SAW menunjukkan bahwa kita seharusnya memberikan penghargaan kepada
mereka yang mencapai prestasi dalam berbagai bidang. Ini menciptakan budaya
apresiasi terhadap kerja keras, keberhasilan, dan kontribusi positif individu
dalam Masyarakat juga mendorong untuk berpikir positif dan inspiratif tentang
pencapaian orang lain. Islam mengajarkan kita untuk memberi semangat dan
dukungan kepada mereka yang berusaha mencapai prestasi, sehingga
menciptakan lingkungan sosial yang positif dan penuh semangat.

B. Saran
Setelah mempelajari hadits-hadits tentang rasa ingin tahu dan
menghargai prestasi dalam Islam, sebaiknya kita menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari dengan cara terus merangsang rasa ingin tahu kita, selalu
mencari pengetahuan baru, dan mendukung upaya pembelajaran diri serta orang
lain. Selain itu, kita juga perlu menghargai pencapaian orang lain, memberikan
dukungan, dan memotivasi mereka untuk terus berkembang. Dengan demikian,
kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih berpengetahuan, positif, dan
penuh apresiasi terhadap prestasi dalam masyarakat kita.

17
17
DAFTAR PUSTAKA

Qatsir Ibnu, 2022. Ibnu Katsir Tafsir Al-Quran Al-'Adhim. Jakarta : Pustaka Imam
Asy-Syafi'i.

Amiruddin. 2023. Ilmu Dan Etika : Menuju peradaban ilmu yang bermartabat.
Jakarta : Gema Insani Press

Shihab M. Quraish. 2017.Etika dan Psikologi: Pemahaman Islam dalam


Pengembangan Dir. Jakarta : Lantera Hati
.
Al-Maliki Muhammad Ali. 2010. Rasa Ingin Tahu Dalam Persfektif Islam. Jakarta
: Pustaka Al-Kautsar

'Ulwan Abdullah Nashih. 2014. Etika Islam Dalam Menghargai Prestasi. Jakarta :
Gema Insani Press.

Al-Qaradawi usuf. 2005. Menghargai Prestasi dalam Perspektif Islam. Bandung :


mizan.

Amiruddin. 2022.Etika dalam Islam: Pemahaman Akhlak Berbasis Al-Quran.


Jakarta : Gema Insani Press

Shiha Quraish.2011. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Quran. Jakarta : Lentera


Hati. 2011

18

Anda mungkin juga menyukai