Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S.1) dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh :
ANISA MARINA
NIM: 201190036
الر ِحيْم
الرحْ َم ِن ه
َّللا ه
ِ س ِم ه
ْ ِب
Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT, sumber segala kebenaran,
sumber ilmu pengetahuan, Yang Maha Penolong hambanya, atas segala nikmat
yang diberikan kepada saya sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini dengan penuh
suka cita dan dukungan orang-orang sekitar.
Maka dari itu saya persembahkan karya ini untuk kedua orang tua saya
Bapak Abdul Somad(Alm) ,Ibu Siti Aisah,Guru-guru Serta Ustadz-Ustadzah yang
senantiasa mendo’akan, mendidik, membimbing, memfasilitasi dengan penuh
keikhlasan dan menunggu keberhasilan saya dengan sabar. Untuk abang dan
kakak saya, Hasannudin, Solihin, Suhada, Junardi, Umu Akikah,dan Ilham
Efendi. Serta teman seperjuanganku Titin Anisa, Rahmi Afriani,dan Sukma Dewi
yang sejak awal berjuang bersama hingga saat ini saling mensupport untuk terus
semangat menyelesaikan pendidikan.
Serta kepada teman-temanku di ma’had al- jami’ah dan PAI 7 A angkatan
2019 yang telah banyak berjasa, berjuang bersama hingga sampai dengan titik
sekarang dalam perjuangan saya di bangku perkuliahan sampai menyelesaikan
skripsi ini.
Akhir kata terimalah bingkisan indah ini sebagai persembahanku, semoga
Allah meridhoi.
vi
MOTO
ت ا َنه لَ ُه ْم اَجْ ًرا ّٰ ِي ِلله ِت ْي ِه َي ا َ ْق َو ُم َويُ َبش ُِر ا ْل ُم ْؤ ِم ِن ْينَ اله ِذ ْينَ َي ْع َملُ ْونَ ال
ِ ص ِل ٰح ْ اِنه ٰهذَا ا ْلقُ ْر ٰانَ َي ْهد
َك ِبي ًْر
“Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan
memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan,
bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar.”(QS.Al-Isra’:9)
ُعله َمه
َ َخي ُْركُ ْم َم ْن تَعَله َم اْلقُ ْرآنَ َو
“Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan
mengajarkannya” ( HR. Bukhari )
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami persembahkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, karna
rahmat dan karunianya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan
proposal skripsi yang berjudul ‘’Peran Tahsin Dalam Perbaikan Bacaan Al-
Qur’an (Studi Di Mahad Al-Jami’ah Universitas Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi’’. Laporan proposal skripsi ini di susun sebagai syarat untuk mengerjakan
skripsi pada program strata-1 pada program studi Pendidikan Agama Islam,
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Thaha
Saifuddin Jambi.
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak lepas dari
bantuan beberapa pihak, karena itu pada kesempatan kali ini kami ingin
mengucapkan terima kasih pada:
1. Prof. Dr. H. Su’aidi, MA., Ph.D Selaku rektor UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Dr. Hj. Fadillah, M.Pd Selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Boby Syefrinando, M. Si Selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Dr. H Salahuddin M.Si Selaku sekretaris Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Habib Muhammad. S.Ag, M.Ag, sebagai pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan
penuh keikhlasan, kesabaran, dan rasa tanggung jawab.
6. Hafiq S,S.Pd.I,M.Pd sebagai pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan penuh
keikhlasan, kesabaran, dan rasa tanggung jawab.
7. Segenap dosen jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
8. STAF Ma’had Al-jami’ah yang telah memberikan kemudahan kepada
penulis dalam memperoleh data di lapangan.
viii
9. Kakak-kakak dan temen-teman yang telah memberikan saran dan motivasi
dalam penulisan proposal skripsi.
10. Orang tua, saudara,paman dan sahabat atas doa dan semangat yang di
berikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini tidak luput dari
beberapa kekurangan, Penulis juga mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan dan perbaikan sehingga laporan skripsi ini dapat memberikan
manfaat dan dapat di gunakan untuk penelitian selanjutnya.
Anisa Marina
NIM:201190036
ix
ABSTRAK
Nama :Anisa Marina
Jurusan :Pendidikan Agama Islam
Judul :Peranan Metode Tahsin Perbaikan Bcaan AL-Qur’an (Studi di
Mahad Al-Jami’ah Universitas Uslam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi)
Penelitian ini membahas tentang Peran tahsin dalam perbaikan bacaan Al-Qur’an
Mahasiswa yang di rekkrut untun memperbaiki bacaan di Mahad Al-jami’ah
Universitas Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Mengingat saat ini semakin banyak
mahasiswa yang belum benar dan baik bacaan AL-Qur’an maka peneliti tertarik
meneliti tentang peran tahsin di Mahad Al-Jami’ah Universitas Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana proses peran tahsin dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an
Mahasiswa di Mahad AL-Jamiah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Proses
pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Sumber data primer didapat dari ustadz,
mahasiswa, pengurus rumah Mahad Al-Jami’ah, peristiwa yang terjadi, dan
dokumentasi. Data yang sudah diperoleh selama proses penelitian direduksi untuk
selanjutnya dapat disajikan dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa peran tahsin yang telah dilaksanakan memberikan dampak
positif terhadap kualitas bacaan Al-Qur’an mahasiswa yang cenderung meningkat.
Peranan metode tahsin difokuskan pada bagaimana mahasiswa dapat
menyebutkan huruf sesuai dengan makhrajnya. Selain itu penggunaan ilmu tajwid
juga sangat diperhatikan disini. Terdapat beberapa kendala yang dialami selama
proses peran tahsin baik dari ustadz maupun mahasiswa itu sendiri.
x
ABSTRACT
Name : Anisa Marina
Department : Islamic Religious Education
Title : The Role of the Tahsin Method in Improving Al-Qur'an Reading
(Study at Mahad Al-Jami'ah Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
State Uslam University)
This study discusses the role of tahsin in improving Al-Qur'an reading Students
who are recruited to improve reading at Mahad Al-jami'ah University of Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi. Given that currently there are more and more students
who do not read the Qur'an correctly and well, the researchers are interested in
researching the role of tahsin at Mahad Al-Jami'ah, University of Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi. The purpose of carrying out this research was to find out how
the process of tahsin's role in improving the quality of students' reading of the
Koran at Mahad AL-Jamiah Sulthan Thaha Saifuddin State Islamic University
Jambi. This study uses a type of qualitative research. The data collection process
was carried out in three ways, namely through observation, interviews, and
documentation. Primary data sources were obtained from ustadz, students, Mahad
Al-Jami'ah housekeepers, events that occurred, and documentation. The data that
has been obtained during the research process is reduced so that it can then be
presented and conclusions drawn. The results of this study indicate that the role of
tahsin that has been carried out has a positive impact on the quality of students'
Al-Qur'an reading which tends to increase. The role of the tahsin method is
focused on how students can name letters according to their makhraj. In addition,
the use of tajwid knowledge is also very important here. There were several
obstacles experienced during the tahsin role process both from the ustadz and the
students themselves.
xi
DAFTAR ISI
PERSEMBAHAN ................................................................................................ v
MOTO ............................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
ABSTRAK .......................................................................................................... x
ABSTRACT ....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
Lampiran 1 Instrumen PengumpulanData .......................................................... xv
Lampiran 2 Daftar Key ...................................................................................... xv
Informan Lampiran 3 Dokumentasi .................................................................... xv
Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup ..................................................................... xv
xii
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN...................................................... 28
A. Temuan Umum ................................................................................ 28
B. Temuan khusus ................................................................................ 63
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian .......................................................................................... 27
Tabel 4. 1 Struktur Organisasi ....................................................................................... 34
Tabel 4. 2 Tenaga Pengajar ........................................................................................... 41
Tabel 4. 3 Keadaan Sarana Dan Prasarana ..................................................................... 42
Tabel 4. 4 Data Pengurus .............................................................................................. 46
Tabel 4. 5 Daftar Key Informan ..................................................................................... 73
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen PengumpulanData
Lampiran 2 Daftar Key imforman
Informan Lampiran 3 Dokumentasi
Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengeluarkan umat manusia dari
kegelapan dan kebodohan menuju cahaya Islam, sehingga menjadi benar-benar
umat yang baik dan terbaik yang pernah ada di muka bumi ini. Diantara ciri khas
atau keistimewaan yang dimiliki Al-Qur’an adalah ia bisa memberi syafa’at pada
hari kiamat pada orang-orang yang membacanya dan mengkajinya. Al-Qur’an
yang merupakan wahyu Allah Swt yang paling mulia, senantiasa telah
memberikan banyak hikmah dan manfaat bagi kita yang ingin mempelajarinya.
Karena sebagai hamba Allah Swt yang beriman hendaknya menunaikan
kewajiban untuk membaca, mempelajari dan memaknai setiap ayat-ayat Al-
Qur’an. Karena dengan hal itu kita akan mendapatkan banyak manfaat yang
diperoleh dari mempelajari kitab suci Al-Qur’an.(Ahmadi,2013)
Banyak sekali metode dalam membaca Al-Qur’an, seperti metode iqro,
metode tilawah, metode qiroati, dan metode tahsin. Ilmu tahsin ini sebenarnya
kurang lebih sama dengan ilmu tajwid. Hanya saja ilmu tajwid lebih dominan
pada teorinya, sedangkan tahsin pada aplikasinya atau praktiknya. (Ahmad
Syaiful Anam dan Amalia Mu’minah Nailusyifa, 2013:2)
Tahsin berasal dari kata dalam Bahasa Arab hassana-yahassinu-tahsin,
yang berarti baik dan bagus. Kemudian jika dilihat dari kata tahsin itu sendiri,
maka artinya adalah memperbaiki atau membaguskan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa, pembelajaran tahsin adalah upaya untuk memperbaiki bacaan
Al-Qur’an agar sesuai dengan kaidah-kaidah hukum tajwid dan berupaya
memperbagus dan memperindah bacaan. (Atifah, Laily, and Pina Pitriana)
tahsin merupakan cara dalam membaca Al-Qur’an yang berfokus pada
menitikberatkan makhroj (tempat keluarnya huruf) serta ilmu tajwid. Tahsin ini
biasa digunakan untuk mempelajari Al-Qur’an melalui seorang guru baik secara
langsung atau berhadapan. Memakaikan Tahsin juga bisa memudahkan dalam
membaca Al-Qur’an, karena dalam model penulisan serta pembelajarannya
menggunakan pendekatan makharijul huruf (tempat keluar huruf), tidak hanya
berdasarkan huruf hijaiyah, sehingga sangat memudahkan dalam mempelajarinya.
Karena dengan mempelajari huruf-huruf yang sama tempat keluarnya, atau
disusun berdasarkan kedekatan bacaannya sehingga memudahkan dalam
3
membaca sesuai hukum tajwid. Jika penyusunan huruf atau bacaan dengan mudah
maka akan memudahkan kita dalam mempelajari dan membaca Al-Qur’an dengan
baik dan benar.
Berdasarkan Observasi awal peneliti, tahsin ini juga di terapkan dalam
pembelajaran Al-Qur’an di Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negri Sultan
Thaha Saifuddin Jambi.Namun sebelumnya Ma’had Al-Jami’ah menggunakan
metode Qiro’ati.
Metode Qiro’ati merupakan metode dalam pembelajaran membaca Al-
Qur’an dimana metode ini lebih menekan kan pendekatan keterampilan dalam
proses membaca al qur’an secara cepat dan tepat , baik tajwid maupun makhrijul
huruf nya, sehingga akan di proleh hasil pengajaran yang efektiv dan dapat di
kembangkan sesuai dengan kondisi kemampuan mahasiswa dengan berbagai latar
belakang .
Dengan adanya penerapan metode Qiro’ati ini agar Mahasantri Ma’had
Al-Jami’ah mampu membaca Al-Qur’an secara langsung tanpa harus dieja,
sehingga mahasantri Ma’had Al-Jami’ah tidak hanya mampu membaca bahkan
menghafal Al-Qur’an tetapi juga mudah dalam mengingat apa yang telah di
ajarkan pada mereka. Salah satu pendidikan yang mengelola Al-Qur’an yang
menerapkan Metode Qiro’ati yaitu Ma’had Al-Jami’ah Uin Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
Ma’had Al-Jami’ah memiliki target menghafal Al-Qur’an 1 juz yaitu juz
30 yang belum tentu semua mahasantri mampu membaca Al-Qur’an yang berlatar
belakang dari umum dan bukan dari pesantran dengan rentan waktu 2 semester,
metode Qiro’ati ini membantu mahasantri dalam mempermudah membaca Al-
Qur’an agar mampu menghapal Al-Qur’an. Melihat penomena tersebut , maka
akhirnya Ma’had Al-Jami’ah memilih metode Qiro’ati yang dilakukan oleh
pengurus nya sejak tahun 2012. Dalam melaksanakan metode Qiro’ati mahasantri
diwajibkan untuk mengikuti pembinaan secara intensif selama 1 bulan (jangka
pendek). Tujuan dilaksanakan pembinaan tersebut tidak lain untuk memperoleh
hasil yang maxsimal dalam satu tahun tinggal di ma’had.
4
B. Fokus Penelitian
Fokus Penelitian ini hanya tentang peran tahsin Al-Qur’an di Ma’had Al-
Jami’ah Universitas Islam Negri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
6
C. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang tersebut yang hendak
penulis jadikan rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana peran tahsin dalam pembelajaran Al-Quran di Ma’had Al-Jami’ah
UIN STS Jambi?
2. Apa kendala dalam pelaksanaan tahsin pembelajaran Al-Qur’an di Ma’had Al-
Jami’ah UIN STS Jambi?
3. Bagaimana hasil akhir dari tahsin pembelajaran Al-Qur’an di Ma’had Al-
Jami’ah UIN STS Jambi?
A. Kajian Teoritis
1. Pengertian Peran
Peran berarti sesuatu yang dimainkan atau dijalankan.(Departemen
pendidikan agama,2014) Peran disefinisikan sebagai sebuah aktivitas yang
diperankan atau dimainkan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan atau
status sosial dalam organisasi.
Peran menurut terminology adalah seperangkat tingkah yang diharapkan
dimiliki oleh yang berkedudukan dimasyarakat. Dalam bahasa inggris peran
disebut “role” yang definisinya adalah “person’s task or duty in undertaking”.
Artinya “tugas atau kewajiban seseorang dalam suatu usaha atau pekerjaan”.
Peran diartikan sebagai perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang
yang berkedudukan dalam masyarakat. Sedangkan peranan merupakan tindakan
yang dilakukan oleh seorang dalam suatu peristiwa
Peran adalah aktivitas yang dijalankan seseorang atau suatu
lembaga/organisasi. Peran yang harus dijalankan oleh suatu lembaga/organisasi
biasanya diaturdalam suatu ketetapan yang merupakan fungsi dari lembaga
tersebut. Peran itu ada dua macam yaitu peran yang diharapkan (expected role)
dan peran yang dilakukan (actual role). Dalam melaksanakan peran yang
diembannya, terdapat faktor pendukung dan penghambat.
Peran menurut Koentrajaraningrat, berarti tinkahlaku individu yang
memutuskan suatu kedudukan tertentu, dengan demikian konsep peran menunjuk
kepada pola perilaku yang diharapakan dari seseorang yang memiliki status/posisi
tertentu dalam organisasi atau sistem. Menurut Abu Ahmadi peran adalah suatu
kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan
berbuat dalam situasi tertentu yang berdasarkan status dan fungsi
sosialnya.(Syamsir dan torang,2014:86)
Pengertian peran menurut Soerjono Soekanto, yaitu peran merupakan
aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksankan hak dan
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan.
7
8
a. Tahsin Al-Qur’an
Bacaan Al-Qur’an berbeda dengan bacaan tulisan manapun di dunia ini,
karena isinya merupakan kalam Allah SWT yang begitu sucinya dan sangat indah
balaghahnya yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi dan dijelaskan secara
terperinci, yang berasal dari Dzat Yang Maha Bijaksana lagi Maha
Mengetahui.Karena itu membacanya tidak lepas dari adab yang bersifat Zhahir
ialah secara tartil. Makna tartil dalam bacaan adalah secara teratur, berurutan,
pelan-pelan dan perlahan-lahan, memperjelas hukum dan harakatnya, menyerupai
permukaan gigi yang rata dan tersusun rapi(Musradinur dkk, 2021: 1-2).
Kata tahsin berasal dari kata hassana-yuhassinu-tahsiinan yang berarti
memperbaiki, mempercantik, membaguskan, atau menjadikan lebih baik daripada
sebelumnya. Jadi, segala aktivitas yang menunjukkan makna memperbaiki atau
memperindah atau membaguskan itu disebut tahsin (Ibnu Rusyd, 2019: 15).
Adapun tujuan menguasai metode tahsin adalah untuk menjaga lidah dari
kesalahan membaca Al-Qur’an. Kesalahan tersebut berkaitan dengan bunyi huruf
maupun kaidah-kaidah tajwid (Ibnu Rusyd, 2019: 16).
Kata tahsin memiliki makna yang sama dengan istilah tajwid yang berasal
dari kata jawwada, yujawwidu, tajwidan yang berarti membaguskan (Al-Fadhli,
2019: 32). Sedangkan secara istilah tajwid adalah mengeluarakan setiap huruf dari
makhraj (tempat keluar) nya dengan memberikan haq dan mustahaqnya (Abdur
Rauf, 2020:9). Haq huruf yaitu sifat asli yang senantiasa ada pada setiap huruf
atau seperti sifat al-jahr, isti’la, dan lain sebagainya. Haq huruf meliputi sifat-sifat
9
huruf dan tempat-tempat keluar huruf. Mustahaq huruf yaitu sifat yang sewaktu-
waktu timbul oleh sebab-sebab tertentu, seperti; idzhar, ikhfa, iqlab, idgham,
qalqalah, ghunnah, tafkhim, tarqiq, mad, waqaf, dan lain- lain (Muhammad,
2015:159). Walaupun istilah tajwid dan tahsin merujuk pada pengertian yang
sama, namun dalam praktik pembelajarannya, sebagian ulama membedakan kedua
istilah tersebut. Perbedaan itu dijelaskan oleh M. Laili Al-Fadhli sebagai berikut:
Istilah tahsin lebih sering digunakan untuk pembelajaran yang
menekankan pada perbaikan bacaan secara praktis. Seorang pembelajar
membaca Al-Quran, sedangkan gurunya menyimak dan memperbaikinya
ketika ada kekeliruan serta mencontohkan bacaan yang benar. Adapun
tajwid, lebih sering digunakan untuk pembelajaran yang menekankan
pada pemahaman teoritis dalam persoalan makharijul huruf, sifat huruf,
dan hukum tajwid(Al- Fadhli, 2019:32).
Hal serupa juga dijelaskan oleh Ahmad Syaiful Anam dalam Rohmadi
(2020:65) bahwa ilmu tahsin sebenarnya hampir sama dengan ilmu tajwid.
Bedanya terletak pada penempatannya, yakni tajwid lebih dominan pada teori,
sedangkan tahsin pada praktiknya.
Dari beberapa penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai
pengertian tahsin yaitu cara yang digunakan untuk memperbaiki bacaan Al-
Qur’an agar sesuai dengan kaidah-kaidah yang sudah ditentukan sehingga
memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam membaca Al-Qur’an. Dan
perbedaan antara tahsin dan tajwid terlihat pada pelaksanaannya dimana tahsin
lebih menekankan pada praktik sedangkan tajwid lebih kepada pendalaman teori.
b. Unsur-unsur dalam Tahsin
Adapun unsur-unsur yang terdapat pada tahsin yaitu:
1) Makharijul Huruf
Pengertian Makharijul huruf secara bahasa dijelaskan oleh M. Laili Al-
Fadhli sebagai berikut: “Makhrij merupakan bentuk jamak dari makhraj yang
berarti “tempat keluar”. Jadi makharij berarti “tempat-tempat keluar”.
Adapun al-huruf merupakan bentuk jamak dari al-harf yang secara bahasa
berarti “ujung sesuatu”. Adapun secara istilah berarti suara yang keluar dari
tempat keluar muhaqqaq (tentu) atau muqaddar (tidak tentu)” (Al-Fadhli,
2020:3).
10
lazimah (memiliki lawan kata) dan shifat ‘aridhah (tidak memiliki lawan
kata) (Ibnu Rusyd, 2019:66).
3) Ilmu Tajwid
Secara bahasa tajwid berarti memperbaiki dan membaguskan bacaan.
Sedangkan secara istilah tajwid adalah memperbaiki bacaan Al-Qur’an dalam
bentuk mengeluarkan dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang
dimilikinya, baik sifat yang asli maupun yang ada setelahnya (Lutfi, 2012:
88).
H. Subhan Nur dalam bukunya yang berjudul Orang yang Pintar
Membaca Al-Qur’an tanpa Pendidikan mengatakan bahwa tajwid adalah
memperbagus bacaan atau membuat bagus. Ilmu tajwid adalah suatu teknik
dalam membaca Al-Qur’an sesuai dengan maksud menghindari kesalahan
lisan dalam mengucapkan huruf-huruf Al- Qur’an (Sudiarjo, 2015: 25).
c. Pelaksanaan Tahsin
Langkah-langkah dalam penggunaan tahsin dijelaskan oleh Rohmadi
(2020:64) sebagai berikut:
1) Sebelum memulai kegiatan tahsin, santri terlebih dahulu membaca do’a
bersama-sama
2) Ustadzah menjelaskan materi tahsin yang akan dipelajari
3) Ustadzah membacakan ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan materi
yang sedang dijelaskan
4) Ustadzah mengaharahkan santri untuk mengikuti bacaan ayat yang telah
dicontohkan
5) Terakhir ustadzah mendengarkan sekaligus mengoreksi setiap bacaan santri
Adapun strategi untuk melaksanakan penggunaan metode tahsin dapat
dilakukan dengan cara (Fitriani & Hayati, 2020:19):
1) Privat/Sorogan
Privat dapat diartikan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan
dengan cara satu persatu membaca di hadapan ustadzah.
2) Klasikal Individual
12
d. Tujuan Tahsin
Dalam proses pelaksanaan pendidikan tentulah memiliki tujuan yang ingin
dicapai sebagai bukti bahwa pendidikan tersebut terlaksana dengan baik. Adapun
tujuan dari pelaksanaan tahsin adalah sebagai berikut (Ariyanti, 2016,: 24):
1) Menjaga dan memelihara isi kandungan, kemurnian, kesucian Al- Qur’an
baik itu dari cara membaca yang sesuai dengan kaidah tajwid sebagaimana
bacaan Rasulullah saw.
2) Mengajarkan ilmu bacaan Al-Qur’an yang benar dengan menggunakan cara
yang benar pula. Agar memiliki tujuan yang selaras yang sesuai dengan apa
yang diharapkan dan dapat diterapkan secara nyata, maka dengan adanya
metode tahsin diharapkan dapat mengajarkan ilmu bagaimana cara membaca
Al-Qur’an dengan baik sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.
3) Memperhatikan kembali dalam mengajarkan Al-Qur’an agar setiap pendidik
tidak sembarangan dalam menyampaikan materi pembelajaran. Al-Qur’an
juga mempunyai kaidah tertentu dalam mengurangi kesalahan yang akan
berakibat dosa bagi para pembacanya, maka dari itu para pengajar Al-Qur’an
harus berhati-hati dalam membaca Al-Qur’an sehingga kesalahan-kesalahan
itu bisa diatasi.
Urgensi tahsin terletak pada bagaimana seorang muslim mampu
melafalkan setiap huruf dan setiap kalimat dalam Al-Qur’an dengan lancar dan
13
e. Manfaat Tahsin
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari membaca Al-Qur’an
secara baik dan sempurna (tahsin). Di antaranya berikut ini (Ibnu Rusyd, 2019:16-
23):
1) Makna Al-Qur’an lebih mudah dihayati
Dengan memperbaiki bacaan Al-Qur’an sesuai dengan kaidahnya, maka
itu akan membuat si pembaca maupun yang mendengarkan lebih mudah
memahami dan menghayati makna yang terkandung dalam sebuat ayat yang
dibaca dengan jelas dan benar.
2) Pahala yang diperoleh sangat banyak
Banyak sekali dalil yang menerangkan tentang pahala bagi seseorang
yang membaca Al-Qur’an. Di antaranya ialah hadits yang dituturkan oleh
Aisyah berikut ini:
َ ارةَ ْب ِن أ َ ْوفَى ع َْن
س ْع ِد ب ِْن ِهش ٍَام َ ع ْن ُز َر َ َس ِل ُم ْبنُ إِب َْرا ِهي َم َح هدثَنَا ِهشَا ٌم َو َه هما ٌم ع َْن قَت َا َدة
ْ َح هدثَنَا ُم
سله َم قَا َل اله ِذي يَقْ َرأ ُ ا ْلقُ ْرآنَ َوه َُو َما ِه ٌر ِب ِه َم َع ال ه
سفَ َر ِة َ علَ ْي ِه َو صلهى ه
َ َُّللا َ ِ ع َْن عَائِشَةَ ع َْن النه ِبي
ِ علَ ْي ِه فَلَهُ أ َجْ َر
ان ْ َا ْل ِك َر ِام ا ْلبَ َر َر ِة َوالهذِي يَ ْق َر ُؤهُ َوه َُو ي
َ شت َ ُّد
14
3. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an yaitu kitab suci yang diwahyukan oleh allah kepada nabi
Muhammad SAW. Sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia dalam hidup dan
kehidupannya, menurut harfiah, qur’an itu berarti bacaan. Al-qur’an berisi pesan-
pesan ilahi untuk umat manusia yang disampaikan melalui nabi Muhammad
SAW. Pesan-pesan tersebut tidak berbeda dengan risalah yang dibawa oleh nabi
adam, nuh, Ibrahim dan rasul-rasul lainnya sampai kepada nabi isa AS. Risalah itu
ialah mentauhidkan allah SWT. Konsep ketuhanan yang diajarkan al-qur’an tidak
berbeda dengan konsep nabi dan rasul yang allah telah utuskan di dunia ini.
15
Hanya persoalan hukum atau syariat sajalah yang selalu berubah sesuai dengan
perubahan situasi dan kondisi di mana nabi diutus. (Kadar M. Yusuf, 2010: 163).
1. Faktor Guru
Guru yang akan mengajarkan ilmu Al-Qur’an haruslah memiliki
persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan Al-Qur’an serta dapat
membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik
b. Rajin dan tekun dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT serta sopan
santun dan memiliki akhlak terpuji
c. Berpendidikan atau mengetahui ilmu Al-Qur’an Apabila syarat-syarat di atas
tidak dimiliki oleh guru maka sangatlah sulit untuk mengembangkan kualitas
bacaan Al-Qur’an santri. Karena dalam hal ini guru mempunyai peran yang
sangat penting yakni sebagai pemandu dan juga pelaku dalam proses
implementasi metode tahsin.
2. Faktor Siswa
Faktor siswa dipengaruhi oleh banyak keragaman yang ada diantara
mereka seperti dari segi karakteristik dan intelektual yang mereka miliki.
Selain itu bakat, minat, dan motivasi yang mereka miliki juga sangat
mempengaruhi kualitas bacaan Al-Qur’an mereka (Halil, 2019:14).
a. Sarana dan Prasarana
Faktor ini juga sering menjadi masalah dalam pembelajaran, sebab
tidak semua lembaga pendidikan mampu menyediakan sarana dan prasarana
untuk mendukung keberhasilan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
dalam pembelajaran.
b. Lingkungan
Lingkungan merupakan keadaan disekitar santri atau tempat belajar
yang dijadikan sebagai informasi tentang sesuatu yang sedang dipelajari
18
B. Studi relevan
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan
pembahasan pada tema peranan metode tahsin dalam pembelajaran al-quran di
ma’had al-jami’ah universitas islam negri sultan thaha saifuddin jambi.
1. Penelitian ini dilakukan oleh Agus Dwi Prasojo mahasiswi UIN Raden Intan
Lampung fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan 2018, yang berjudul “Penggunaan
metode tahsin terhadap kemampuan membaca Al- Quran Hadits kelas V di
MIMA IV Sukabumi Bandar Lampung”. Membahas bagaimana dalam
menggunakan metode tahsin bisa meningkatkan peserta didik dalam membaca Al-
Quran bagi pada kelas V di MIMA IV Sukabumi Bandar Lampung.
Penelitian ini berpacu pada siklus (perencanaan) setiap pertemuannya.
Relevansinya dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti tentang metode
Tahsin dalam membaca Al-Quran. Sedangkan perbedaanya yaitu penelitian yang
dilakukan peneliti di ma’had al-jami’ah universitas islam negri sultan thaha
saifuddin jambi bukan di MIMA.
2. Penelitian dengan judul “Pelaksanaan kegiatan tahsin AlQuran dalam
meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran mahasiswa di Ma’had Sunan
Ampel Al-Aly Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang”
19
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan tahun 2015 oleh Mahasiswa Dedi Indra
Setiawan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Membahas proses pelaksanaan
tahsin dan kendala dalam tahsin Al-Quran Ma’had Sunan Ampel Al-Aly
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian ini Tahsin
lebih menekankan pada memperdalam teori Al-Quran seperti tajwid, makharijul
huruf dan pembahasan lagu dalam membaca Al-Quran. Relevansinya dengan
penelitian ini sama-sama meneliti tentang Tahsin dalam membaca Al-Quran
sedangkan perbedaannya adalah posisi tempat dan di Ma’had Sunan Ampel Al-
Aly Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang lebih ke
memperdalam teori sedangkan peneliti lebih ke praktik
3. Penelitian Rumainur (2018) IAIN Samarinda dengan judul “Efektivitas
Metode At-Tartil dalam Pembelajaran Tahsin Al- Qur’an Mahasiswa Perguruan
Tinggi Keagamaan Islam di Kalimantan Timur” Tujuan dilaksanakannya
penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektivan suatu metode untuk membantu
proses pembelajaran di suatu perguruan tinggi Persamaan Peneliti sama- sama
meneliti tentang metode yang berkaitan dengan masalah tahsin Al-Qur’an,
Perbedaan Peneliti membahas penggunaan metode tahsin secara umum sedangkan
Rumainur membahas penggunaan metode at-tartil pada pembelajaran tahsin Al-
Qur’an
BAB III
METODE PENELITIAN
20
21
secara akurat serta memahami berbagai hal mengenai Peranan metode tahsin
dalam memperbaiki bacaan Al-Qur'an bagi Mahasiswa Universitas Islam Negeri
Sultan Thaha Saifuddin Jambi melalui kegiatan observasi, wawancara, serta
dokumentasi untuk mengumpulkan berbagai sumber data yang dibutuhkan dalam
penulisan penelitian yang kemudian dapat diubah dalam bentuk kata-kata sebagai
hasil laporan penelitian (Jawhuri, 2016:211).
Adapun dasar pertimbangan pemilihan metode ini terdiri dari beberapa
pertimbangan, yaitu: penyesuaian metode kualitatif lebih mudah apabila
berhadapan dengan kenyataan ganda, metode kualitatif menyajikan secara
langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden, dan yang terakhir
metode kualitatif lebih peka dan bisa menyesuaikan diri dengan banyak
penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi
(Moleong, 2018:5).
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting penelitian
Penelitian ini dilakukan di Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro
Jambi. pemilihan Ma’had Al-Jami’ah tersebut sebagai tempat penelitian,
didasarkan atas pemikiran bahwa fokus permasalahan penelitian yang akan
menjadikan objek ini relevan dengan keadaan pokok permasalahan penelitian ini.
Alasan praktis pemilihan lokasi tersebut juga didasarkan beberapa pertimbangan,
yaitu:
Keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti, baik dari segi tenaga
maupun efisiensi waktu.Sistuasi sosial sebelum mendapatkan izin formal,
memasuki lokasi ini peneliti telah mengadakan komunikasi informal dengan pihak
Ma’had Al-Jami’ah sehingga dapat izin secara informal. Waktu penelitian yang
dilakukan peneliti di Ma’had Al-Jami’ah adalah dari tanggal 1 Agustus 2022
sampai 12 Desember 2022.
2. Subjek penelitian
Penelitian kualitatif tidak dikenal konsep “keterwakilan contoh/sample
dalam rangka generalisasi yang berlaku bagi populasi (Sanafiah Faisal,1990: 38)
22
Untuk memperoleh hasil yang ideal maka penentuan sample dan informan
ditentukan oleh empat faktor; derajat kesimpulan, proposisi yang dikehendaki
dalam penelitian ini, rencana analisa, tenaga, biaya, dan waktu. Atas berbagai
pertimbangan sebagaimana dikemukakan di atas maka yang akan dijadikan
sebagai informan (Subjek penelitian) ini adalah:
a. Ustadz, (Guru) yang mengajar Di Ma'had Al-Jami'ah universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
b. Beberapa Mahasiswa/i di lingkungan Ma'had Al-Jami'ah universitas Islam
Negri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang mengikuti pembelajaran yang
dipilih secara acak.
Adapun teknik pengambilan sample dan informan dalam penelitian ini
menggunakan cara snow ball sampling. Snow ball sampling adalah “proses
penyebaran sample yang seibarat bola salju, yang mulanya kecil, kemudian
semakin membesar dalam proses “Bergulir menggelindir”. (Sanafiah Faisal,
1990:38) Sebagai subjek utama yaitu Asatidz (Pendidik) yang mengajar dan
sebagai respondennya mahasiswa yang mengikuti pembelajaran di Ma'had Al-
Jami'ah Universitas Islam Negri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
C. Jenis Dan Sumber data
1. Jenis data
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati
dan dicatat untuk pertama kalinya. (Lexy J. Moleong, 2004:20) Data primer
yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah data tentang pelaksanaan
pembelajaran metode tahsin Al-Qur’an terhadap mahasiswa baru di Ma'had Al-
Jami'ah universitas Islam Negri Saifuddin Jambi .
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti, misalnya dari biro statistik, majalah, koran
keterangan-keterangan atau publikasi lainnya. (Lexy J. Moleong, 2004:91)
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil mengenai
23
G. Jadwal Penelitian
Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian dilapangan,
maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada tabel jadwal
penelitian sebagai berikut:
27
Tahun 2021-2022
SEPTEMBER
DESEMBER
OKTOBER
AGUSTUS
JUNI
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
1 X
Judul
Pembuatan
2 X X
Proposal
Perbaikan
3 Proposal Dan X
Seminar
Surat Izin
4 X
Riset
Pengumpulan
X X X
5 Data
Pengolahan
6 Dan Analisis X X X
Data
Bimbingan
7 Dan X
Perbaikan
8 Agendaa Dan X
Ujian Skripsi
9 Perbaikan X
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Historis
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai
perguruan tinggi agama terbesar di propinsi Jambi diharapkan mampu
memberikan layanan yang bermutu kepada penggunanya, sehingga dapat
meningkatkan mutu layanan pendidikan, peningkatan kualitas lulusan, serta
peningkatan kiprah lulusan atau alumni Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi di tengah-tengah masyarakat.
Sejarah Berdirinya Ma’had Al-jami’ah Pada masa kepemimpinan Rektor
Profesor Mukhtar masa jabatan beliau terinisiasilah mendirikan Ma’had atau
asrama Mahasiswa yang berdiri pada tahun 2007 dan mulai beroperasi pada tahun
2008 yang disebut Ma’had Al-Jami’ah Al-Ali pada masa itu waktu awal
Berdirinya.Maka lebih populer orang menyebutnya Ma’had Ali. Jadi Ma’had Al-
Jami’ah itu adalah Pesantren yang ada khusunya di perguruan tinggi.
Perkembangan Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi yaitu Ma’had Al-Jami’ah mampu untuk merealisasikan
semua program kerja secara integral dan sistematis sejalan dengan visi dan misi
UIN STS Jambi. adapun perkembangan di ma’had al-jami’ah berupa
a. Perkembangan pada Organisasi Pengurus (Staf) dan Dosen Ma’had Al-Jami’ah.
b. Perkembangan pada Lembaga Pengurus Asrama (La-Pasma) Ma’had al-
Jami’ah.
c. Keadaan Mahasiswa Ma’had Al-Jami’ah Dari Tahun 2008-2021.
d. Proses Pengekrutan Mahasiswa Dima’had Al-jami’ah.
e. Perkembangan Program
Ma’had Dalam Peningkatan Kompetensi Keterampilan (minat / bakat).
f. Takrim An-najihin.
g. Entrepreneurship.Universitas Islam Negeri Sulthan
28
Dalam mewujudkan keinginan dimaksud, maka salah satu lembaga studi
yang dianggap relevan dan dapat meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan
mendirikan Ma’had al-Jami’ah di lingkungan UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi, lembaga Ma’had al-Jami’ah ini diharapkan dapat berperan efektif dalam
berbahasa asing (Arab dan Inggris). Dan pendalaman kompetensi basic agama
seperti mengahafalkan al-qur’an juz 30 bagi mahasiswa atau mahasantri yang
tinggal di asrama Ma’had Al-Jami’ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Dalam mewujudkan keinginan dimaksud, maka salah satu lembaga studi
yang dianggap relevan dan dapat meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan
mendirikan Ma’had Al-jami’ah di lingkungan Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi, lembaga Ma’had Al-Jami’ah ini diharapkan dapat
berperan efektif dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan
kompetensi kemampuan berbahasa asing (Arab dan Inggris).Dan pendalaman
kompetensi basic agama bagi mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.(Dokumentasi, Ma’had
Al-Jami’ah tahun 2020). Adapun yang menjadi dasar hukum pelaksanaan Ma’had
Al-Jami’ah ini adalah :
1. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
2. Undang-undang Nomor 14 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
5. Surat Keputusan (SK) Menteri Agama Republik Indonesia tentang Statuta
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. (Dokumentasi,
Ma’had Al-Jami’ah tahun 2022).
Yang menjadi alasan dibentuknya Program Ma’had Al-Jami’ah Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi antara lain:
Pertama, menjawab tuntutan lokal dan tantangan global. Disadari bahwa
pada awal dekade delapan puluhan telah tumbuh dan berkembang lembaga
pendidikan agama tingkat menengah atas seperti Madrasah Aliyah Negeri atau
Swasta dan Pondok Pesantren dengan berbagai coraknya, ”Tradisional dan
Modern”. Namun keberadaan kedua model lembaga pendidikan tersebut dengan
berbagai perubahan materi yang diajarkan berdampak pada kelulusan yang
keilmuannya tidak mendalam.Berbeda dengan lembaga yang pernah diperankan
oleh lembaga-lembaga pendidikan sejenis pada masa sebelumnya.Kendala itu
berimplikasi terhadap semakin langkanya figur ulama yang memenuhi kualifikasi
sebagai panutan umat, sekaligus sebagai tokoh terkemuka di bidang agama,
khususnya untuk wilayah propinsi Jambi.
Di sisi lain, lembaga-lembaga pendidikan umum maupun agama memang
mampu mencetak sarjana-sarjana muslim yang mahir dan menguasai ilmu
pengetahuan kontemporer maupun teknologi modern, namun tidak didukung
dengan ilmu-ilmu keislaman yang mendasar dan memadai, sehingga tidak mampu
membuat keselarasan dan keseimbangan antara tuntutan kemajuan zaman dan
prinsip ajaran agama. Konsekuensinya, gagasan, pemikiran dan solusi yang
mereka tawarkan dalam pemecahan berbagai permasalahan umat tidak
mempunyai pijakan yang kuat dari kaidah-kaidah keagamaan.
Dalam kompleksitas inilah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi merasa
terpanggil dan ikut bertanggung jawab untuk menemukan solusi yang tepat bagi
pemecahan masalah dimaksud dengan mencetak kader–kader yang memiliki basis
ilmu–ilmu keagamaan tradisional dan menguasai ilmu pengetahuan kontemporer
secara seimbang.
Untuk itu UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi akan melakukan
pendekatan-pendekatan yang bersifat multi disipliner agar melahirkan
ulamaulama yang intelek profesional atau intelek profesional yang ulama. Selain
berkiprah di bidang pendidikan tinggi, UIN Sulthan ThahaSaifuddin Jambi juga
tidak terlepas dari tantangan globalisasi yang ditandai dengan semakin
kompleksnya masalah kehidupan umat dewasa ini dan munculnya tantangan
kehidupan masa depan.
Tantangan dimaksud telah meniscayakan UIN untuk eksis dan
memerankan diri sebagai salah satu lembaga Pendidikan Tinggi Agama Islam
yang mampu berdiri sejajar dengan lembaga Pendidikan Tinggi lainnya dalam
mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia sebagai pusat peradaban Islam. Hal itu
mungkin saja dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas program pengajaran di
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, juga dengan melakukan kerja sama dalam
berbagai kegiatan akademik dan non akademikdengan beberapa lembaga
pendidikan tinggi lainnya, baik yang berskala nasional
maupun internasional.
Sejalan dengan tuntutan era globalisasi yang ditandai dengan semakin
tingginya kompetisi dalam berbagai lapangan kehidupan, penguasaan ilmu
pengetahuan dan keterampilan mutlak diperlukan. Dalam keikutsertaan kompetisi
dimaksud, semua pihak selain dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi mutakhir, juga dituntut untuk memiliki pengetahuan keagamaan yang
mendalam, sehingga melahirkan para generasi yang memiliki moralitas yang
handal, mempunyai etos kerja yang tinggi dan bekerja secara profesional.
Dalam hal ini Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi akan
berbuat semaksimal mungkin untuk memenuhi tuntutan lokal dan menjawab
tantangan global dengan meningkatkan kualitas ilmu-ilmu keagamaan, juga
dengan membekali ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan di era
modernisasi seperti ilmu pengetahuan manajemen, ekonomi, politik, hukum,
komputer dan keterampilan berbahasa asing, khususnya bahasa Arab dan bahasa
Inggris.
Kedua, bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai sumber
keilmuan.Penguasaan bahasaArab dan bahasa Inggris bagi mahasiswa sebuah
perguruan tinggi merupakan prasyarat mutlak dalam pengkajian ilmu-ilmu
keislaman maupun umum. Terkait dengan hal itu, sebagian besar mahasiswa yang
masuk ke Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi berasal dari
tamatan Madrasah Aliyah Negeri/Swasta dan Pondok Pesantren maupun sekolah
umum yang pada umumnya kualifikasi kemampuan mereka di bidang bahasa
Arab maupun bahasa Inggris belum memadai dan kurang menggembirakan, hal
ini berimplikasi pada rendahnya kemampuan mereka dalam mempelajari dan
menguasai ilmu-ilmu keislaman maupun umum dari sumber-sumber asalnya
secara langsung dalam menyelesaikan jenjang pendidikan S1 di Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. (Wawancara Dengan Libra Khusayni
Selaku Kemahasantrian, 2020)
Berdasarkan kedua tuntutan di atas, juga dengan melihat banyaknya gedung
kampus Telanai yang kosong dapat dijadikan asrama sementara yang dapat
menampung kurang lebih 1000 orang mahasiswa baru, maka pada tanggal 1
September 2007 terbentuklah kepengurusan Program Ma’had Al-Jami’ah melalui
surat keputusan rektor Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
nomor: IN/12/R/SK/HM.01/2257. Dengan demikian Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi memandang bahwa pendirian Ma’had Al-Jami’ah
dirasakan sangat urgen untuk merealisasikan semua program kerjanya secara
integral dan sistematis sejalan dengan visi dan misi Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.(Dokumentasi, Ma’had Al-Jami’ah tahun 2020)
2. Program Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
Program yang dimaksudkan di sini adalah segala hal yang berkenaan
dengan penyelenggaraan program dan segala aktivitas di Ma’had Al-Jami’ah
dalam mencapai visi dan misinya. Program-program tersebut adalah:
implementasi pemblajaran qiro’ati Pembelajaran Bahasa Arab dan Inggris,
Bimbingan Qiro’ah & Tahfidz Al- Qur’an juz 30, Bimbingan Ibadah, Peningkatan
Kompetensi Keterampilan(minat / bakat), pembekalan IT, Usbu’Ta’aruf dan
yangb terakhir Takrim Al-Najihin (perpisahan mahasdsantri)
3. Visi Dan Misi Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
a. Visi
Terciptanya sentral pemantapan iman dan taqwa sebagai wadah
terbentuknya Intelektual yang, dinamis, kreatif dan inovatif.
b. Misi
1) Mengantarkan mahasiswa agar memiliki kemantapan aqidah, akhlak mulia,
keluasan ilmu dan keterampilan profesional.
2) Memberikan keterampilan berbahasa Arab dan Inggris.
3) Memperdalam pengetahuan dan memahami makna al-Qur’an dan hadits
dengan baik dan benar.
4. Tujuan
a. Terciptanya suasana yang kondusif bagi pengembangan kepribadian yang
memiliki kemantapan iman dan taqwa, keagungan akhlak, dan kedalaman ilmu
pengetahuan.
b. Terwujudnya suasana yang kondusif bagi kegiatan keagamaan.
c. Terbentuknya bi’ah lughawiyah dan language environment (lingkungan Bahasa
Arab dan Inggris).
d. Terciptanya lingkungan yang kondusif bagi pengembangan minat dan bakat.
e. Terciptanya pola pengelolaan yang efektif dalam membaca, menghafal dan
memahami Al-Qur’an
5. Lokasi Ma’had Al-jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
Ma’had Al Jamiah adalah suatu lembaga atau intansi pendidikan yang
dikelola oleh sebuah lembaga perguruan tinggi Islam yang ada di provinsi Jambi.
Ma’had Al-jamiah terletak di kawasan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi yaitu Mahasantri putra berada di kampus mandalo Simpang
Sungai Duren sedangkan Mahasantri putri di kawasan Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi kampus Telanaipura.
6. Pengelola Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulhan Thaha
Saifuddin Jambi
Struktur Ma’had Al-Jami’ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi Tahun 2019-2020 Struktur Organisasi
Tabel 4. 1 Struktur Organisasi
REKTOR
MUDIR
DRS.LAHMUDIN, M.Ag
Tempat &
Bidang Jenis
No Nama S2/Tt Tanggal
Ajar Kelamin
Lahir
Kemingkin
H. Abu Mansur Magister Hukum
Bahasa g Dalam,
1 al-Muhtaridi, Islam (IAIN STS Laki-Laki
Arab 01 Agustus
Lc. M.HI JAMBI/2009)
1973
Hukum Keluarga
Jambi, 19
Bahasa Dunia Islam
2 H. Zulfadli, Lc Laki-Laki September
Arab (IAIN STS
1976
Jambi/)
Lumban
Shelvi Annisah Bahasa PGMI IAIN Perempua
3 Dolok, 25
Nasution, S.Pd.I Arab STS Jambi n
Mei 1991
Magister
Jambi, 20
Bahasa Pendidikan
4 Hendra, M.Pd.I Laki-Laki November
Inggris Islam (IAIN STS
1980
JAMBI/2012)
Jambi, 18
Edi Susanto, Bahasa PBI IAIN STS
5 Laki-Laki November
S.Pd Inggris Jambi
1985
Studi Qur'an
H. Bakri Husin, Bahasa Tanjung, 11
6 (IAIN STS Laki-Laki
Lc Arab April 1982
Jambi/)
Pelawan,
Bahasa Perempua
7 Siti Patimah, Lc LIPIA Jakarta 20 April
Arab n
1987
Sembubuk,
Ardiansah, Bahasa SKI Adab IAIN
8 Laki-Laki 19 Januari
S.Hum Inggris STS Jambi
1993
Suko Rami,
Libra
Bahasa IP Adab IAIN 24
9 Khusyaini, Laki-Laki
Inggris STS Jambi September
S.Hum
1991
Ramin, 22
Alif Rahman Bahasa PBI IAIN STS
10 Laki-Laki Oktober
Hakim, S.Pd Inggris Jambi
1992
Benteng
Managemen
Merukam,
Beben Hartina, Bahasa Pendidikan Perempua
11 08
S.Pd Inggris Islam (IAIN STS n
Desember
Jambi/)
1988
(Dokumentasi, Ma’had Al-Jami’ah tahun 2022).
b) Bentuk Kegiatan
1. Kegiatan yang dilaksanakan La PASMA terdiri atas kegiatan pokok dan
penunjang
2. Kegiatan pokok adalah semua kegiatan dalam pelaksanaan program kerja
dan tertuang dalam AD/ART La-PASMA, baik penguasaan bahasa Arab
dan Inggris, hafalan Juz Amma, Ibadah Praktis maupun kompetensi
keilmuan lainnya.
3. Kegiatan penunjang adalah semua kegiatan yang dilaksanakan secara
kondisional sesuai, seperti perlombaan antar tingkat atau kelas mahasantri,
seminar bahasa, perlombaan lainnya (Pidato dua bahasa, LCC, Olah raga,
Musabaqoh tilawahdan hifzil Quran) dan lainnya.
c) Sifat Kegiatan
1. Kegiatan ini merupakan bagian dari seluruh kegiatan kurikuler
perkuliahan bahasa Arab dan Inggris ,Tahfidz serta pembinaan dan
pelatihan Ibadah Praktis di Ma’had Al-Jami’ah.
2. Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi (semester I dan II) yang tinggal di
Ma’had Al-Jami’ah tiap tahun akademik.
d) Struktur bagan dan data lembaga pengurus Ma’had Al-Jami’ah (La-
PASMA)
Sejauh ini saya merasakan pengaruh yang luar biasa. Saya jadi bisa
membedakan huruf berdasarkan makhraj dan shifatnya serta membedakan
panjang pendek setiap bacaan Al-Qur’an saya.” (Wawancara dengan Andi
Maryam saputri, 28 November 2022).
Observasi yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa setiap pelaksanaan
halaqoh santri sudah dapat membacakan setiap ayat Al- Qur’an dengan baik
sesuai dengan makhraj dan shifatul hurufnya, hanya saja untuk penggunaan
hukum mad ada beberapa santri yang masih mendapatkan teguran karena kurang
memanjangkan bacaan mad jaiz dan mad arid lissukun seperti contoh
bimaaungzila hanya dibaca dua harakat yang seharusnya dibaca
bimaaaaaungzila sebanyak lima harakat. Tetapi hal ini tidak selalu terjadi karena
jika sudah diingatkan mereka segera memperbaiki dan tidak mengulanginya.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti laksanakan
dapat disimpulkan bahwa Peran tahsin yang diterapkan di Mahad Al-Jami’ah
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI memberikan pengaruh yang
positif untuk meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an Mahasiswa menjadi lebih
baik lagi. Selain itu bagi Mudabir/mudabiroh Mahad AL-Jami’ah dengan
memperbaiki bacaan Al-Qur’an berarti Mahasiswa juga turut memperbaiki tata
cara berbincang dengan ayat-ayat Allah. Beliau mengibaratkan ketika seseorang
berbicara dengan orang yang lebih tua saja perlu memperhatikan cara bicaranya
untuk menghormati mereka yang lebih tua. Sedangkan yang Mahasiswa baca
adalah kitabullah, ayat yang langsung diturunkan oleh Allah melalui perantara
Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. untuk diajarkan kepada umat
manusia. Maka mereka yang membaca kitabullah harus lebih menjaga kualitas
bacaan Al-Qur’an supaya jangan sampai terjadi kesalahan yang berakibat pada
kesalahan makna dalam Al-Qur’an.
2. Kendala dalam pelaksanaan tahsin dalam perbaikan bacaan AL-Qur’an
di Ma’had Al-Jami’ah UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
Ketika pelaksanaan suatu kegiatan tentu terdapat kendala yang membuat
kegiatan itu tidak bejalan sempurna. Kendala yang dihadapi pun beragam
berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksakan. Dalam pelaksanaan tahsin di
Mahad Al-Jamiah UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI terdapat
beberapa kendala baik yang dialami oleh Ustadz/ustadzah maupun oleh
Mahasiswa.Berikut penjelasan berkaitan dengan faktor penghambat dalam
pelaksanaan tahsin:
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan di atas mengenai Peran
tahsin dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an santri di Mahad Al-
Jami’ah UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBBI maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Peran tahsin yang dilaksanakan di Mahad Al-Jami’ah difokuskan pada
bagaimana santri dapat mengaplikasikan tahsin pada setiap bacaan Al-Qur’an
mereka sehingga mereka terbiasa untuk membaguskan bacaan Al-Qur’annya
terutama dalam hal makharijul huruf dan ilmu tajwid sehingga mencapai target
untuk mengikuti ujian tahfiz sebagai syarat akhir ujian kampus.
2. Faktor penghambat dalam peran tahsin di Mahad Al-Jami’ah UIN SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI terletak pada santrinya dimana mereka belum
bisa mengaplikasikan ilmu yang sudah mereka pelajari. Selain itu santri juga
kurang disiplin untuk membaca Al-Qur’an secara tartil sehingga membuat
mereka kurang teliti untuk memperhatikan setiap hukum bacaan dalam ayat-
ayat Al-Qur’an. Selain itu sarana dan prasarana yang belum tersedia sesuai
dengan kebutuhan selama proses pembelajaran juga menjadi salah satu
penghambat proses peran tahsin di Mahad Al-Jami’ah UIN SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI.
3. Hasil akhir dari Peran tahsin perbaikan bacaan Al-Qur’an di Ma’had Al-
Jami’ah UIN STS Jambi Alhamdulillah sudah mencapai target yang diinginkan
dirkomrndasikan ikut ujian bagi bacaan Al-Qur’an nya sudah sesuai dengan
kaedah ilmu tajwid dan sudah banyaknya mahasiswa kelas pembelajaran
perbaikan Al-Qur’an(PPQ) yang lulus ikut ujian tahfiz sebagai syarat akhir
kelulusan kampus.
65
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang sudah peneliti jelaskan di atas, maka dapat
diperoleh implikasi sebagai berikut:
C. Saran
1. Kepada Civitas Kampus agar lebih memperhatikan keadaan mahad Al-Jamiah
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2. Kepada Ustadz/ustadzah yang mengajarkan tahsin ada baiknya jika ada buku
panduan yang sama sehingga materi yang akan disampaikan bisa lebih
terstruktur dan terlaksana dengan lebih baik
wawancara TU
DATA OBSERVASI
Teknik pengumpulan data dilakukan menjangkau data-data yang dimungkinkan
untuk diamati secara mendalam dengan teknik observasi tersebut,peneliti
melakukan hal-hal berikut:
1. Peneliti mendatangi tempat yang di observasi.
2. Peneliti mengamati hal-hal yang berhubungan dengan peran Tahsin di Ma’had
Al-jami’ah UIN SULTHAHAN THAHASAIFUDDIN JAMBI
DATA DOKUMENTASI
1. Historis dan Geografis ma’had al-jamiah uiversitas islam negri sulthan thaha
safuddin jambi
2. Struktur Organisasi ma’had al-jami’ah uiversitas islam negri sulthan thaha
safuddin jambi
3. Keadaan ustad dan mahasantri ma’had al-jamiah uiversitas islam negri sulthan
thaha safuddin jambi
4. Keadaan sarana dan prasarana ma’had al-jamiah Universitas islam negri
sulthan thaha safuddin jambi
LAMPIRAN 2
DAFTAR KEY INFORMAN
Tabel 4. 5 Daftar Key Informan
NO NAMA KETERANGAN
5 Nurul Pengurus
10 Agustina Mahasiswa
LAMPIRAN 3
DOKUMENTASI
Wawancara mudir Wawancara Ustadz
pengalaman organisasi