Anda di halaman 1dari 83

ANALISIS RASIO MODAL KERJA PADA KOPERASI UNIT

DESA BAHAR SATRIA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Meraih


Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH:
MUHAMMAD BAHAR SAPUTRA
NIM: 504180046

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN
THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2022
ii
iii
iv
MOTTO
‫ٱَّللِ َو َزسُىلِ ِۖۦه َوإِى تُ ۡبتُنۡ فَلَ ُكنۡ ُز ُءوسُ أَهۡ َٰ َىلِ ُكنۡ ََل تَ ۡظلِ ُوىىَ َو ََل‬
َّ َ‫ب ِّهي‬ ْ ًُ‫ىا فَ ۡؤ َذ‬
ٖ ‫ىا بِ َح ۡس‬ ْ ُ‫فَإِى لَّنۡ ت َۡف َعل‬
َ‫تُ ۡظلَ ُوىى‬
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah,
bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari
pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan
tidak (pula) dianiaya.1

1
Q.S Al-Baqarah, ayat 279.

v
PERSEMBAHAN
‫ْــــــــــــــــــن هللاِ السَّحْ َو ِي ال َّس ِحي ِْن‬
ِ ‫بِس‬
Alhamdulillahirabbil’alamin
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas nikmat dan karunianya masih
diberikan kesehatan jasmani dan rohani. Sholawat dan salam tak lupa kita
junjungkan kepada nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh perkembangan ilmu pengetahuan
sampai saat ini.
Skripsi ini saya persembahkan kepada Ibu saya Sarti dan ayah saya Narto,
terimakasih atas dukungan baik secara moril maupun materi yang telah engkau
berikan selama ini.Bahkan memanjatkan doa-doa yang tiada hentinya untuk
keberhasilan saya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.Apa yang saya dapatkan hari ini belum mampu membayar semua kebaikan
dan pengorbananmu. Terimkasih yang tiada hentinya atas segala dukungan kalian
yang tak akan pernah tergantikan.
Saya juga berterimakasih kepada keluarga besar saya yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu yang telah membantu saya baik secara langsung maupun
tidak langsung. Terimakasih untuk sahabat saya Zerli Anita Dewi, Dewi Nuraini,
Melnik, Raudah Tunikma, Saifullah, Silvia, Rio Iqlandia, Putri Oktaviani,dan
teman-teman MKS yang memberikan semangat dan motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini, yang selalu sabar medengarkan keluh kesah saya dan
memberi bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.
Saya ucapkan terimakasih untuk dosen pembimbing saya Bapak Dr. A.A.
Miftah,M.Ag dan ibu Mellya Embun Baining, S.E,. M.E.I yang telah tulus dan
sabar dalam membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga kita semua mendapat Ridho-Nya dan apa yang telah kita lakukan
menjadi amal serta mendapat ganjaran yang setimpal dari Allah SWT. Aamiin ya
rabbal’alamin...

vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis rasio modal kerja pada
koperasi unit desa bahar satria. Metode yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif postpositivisme. Adapun objek dalam penelitian ini adalah rasio modal
kerja di koperasi unit desa bahar satria. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh
data bahwa Rasio modal kerja pada Koperasi Unit Desa Bahar Satria dilihat dari 4
rasio adalah Current Ratio mengalami peningkatan dari tahun 2018 – 2021.
Kemudian Quick Ratio mengalami peningkatan dari tahun 2018 – 2021. Dan Cash
Ratio mengalami fliktuasi dari tahun 2018 – 2021. Kemudian Rasio Persediaan
mengalami fluktuasi dari tahun 2018 – 2021. Adapun standar rasio Rasio Modal
Kerja pada Koperasi Unit Desa Bahar Satria berdasarkan Current Ratio dapat
dikatakan sangat baik karena mencapai 348,11%, kemudian pada Quick Ratio
dapat dikatakan baik karena mencapai 272,01%, kemudian Cash Ratio dapat dapat
dikatakan cukup karena mencapai 25, 40%. Dan Rasio persediaan Terhadap
Modal Kerja Bersih dapat dikatakan sangat baik karena mencapai 34,94%.

Kata kunci : Rasio modal kerja ( Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio
dan Rasio Persediaan.

vii
ABSTRACT
This study aims to determine the analysis of working capital ratios in the
village unit cooperative bahar satria. The method used is a qualitative
postpositivism approach. The object of this study is the ratio of working capital in
the Bahar Satria village unit cooperative. Based on the research results, data was
obtained that the working capital ratio at the Bahar Satria Village Unit
Cooperative seen from 4 ratios is the Current Ratio which has increased from
2018 – 2021. Then the Quick Ratio has increased from 2018 – 2021. And the
Cash Ratio has experienced fluctuations from 2018 – 2021. Then the Inventory
Ratio has fluctuated from 2018 – 2021. The standard ratio for the Working Capital
Ratio in the Bahar Satria Village Unit Cooperative based on the Current Ratio can
be said to be very good because it reaches 348.11%, then on the Quick Ratio it
can be said to be good because it reaches 272 .01%, then the Cash Ratio can be
said to be sufficient because it reaches 25.40%. And the ratio of Inventory to Net
Working Capital can be said to be very good because it reaches 34.94%.

Keywords: Working capital ratio (Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio
and Inventory Ratio).

viii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil „alamin, segala puji dan syukur kami panjatkan atas


kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Mahasiswa dalam Melakukan Aktivitas Bertransaksi di Pasar Modal Syariah.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tetap kita limpahkan kepada junjungan
kita nabi besar Muhammad SAW.
Skripsi ini dengan judul: “Analisis Rasio Modal Kerja Pada Koperasi
Unit Desa Bahar Satria”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari bantuan segala pihak,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Su‟aidi, Asyari,MA.,Ph.D selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. A. A. Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Rafidah, S.E., M.E.I selaku Wakil Dekan I, Titin Agustin Nengsih,
S.Si, M.Si, Ph.D selaku Wakil Dekan II dan Dr. Addiarrahman, S.H.I.,
M.S.I selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Efni Anita, S.E., M.E.Sy selaku Ketua Program Studi Manajemen
Keuangan Syariah dan Ahmad Syahrizal, S.Pd.I., M.E selaku Sekretaris
Program Studi Manajemen Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Dr. A. A. Miftah, M.Ag selaku pembimbing I dan Mellya Embun Baining,
S.E, M.E.I selaku pembimbing II, terimakasih atas arahan dan
bmbingannya semoga Allah senantiasa membalas kebaikannya.
6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan
materi perkuliahan dan telah membekali ilmu pengetahuan selama
berkuliah di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

ix
7. Seluruh Staf dan karyawan karyawati di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
8. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat dan dukungan kasih
sayang sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.
Disamping itu, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna.Apabila terdapat kesalahan mohon dimaafkan. Sangat diharapkan
kritik dan saran yang membangun supaya bisa menjadi catatan untuk kedepan
yang lebih baik lagi.

Jambi, 16 November 2022


Penulis

Muhammad Bahar Saputra


NIM. 504180046

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... I


SURAT PERNYATAAN ............................................................................... II
NOTA DINAS ................................................................................................. III
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... IV
MOTTO .......................................................................................................... V
PERSEMBAHAN........................................................................................... VI
ABSTRAK ...................................................................................................... VII
KATA PENGANTAR .................................................................................... IX
DAFTAR ISI ................................................................................................... XI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 8
C. Rumusan masalah................................................................................. 8
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 9
F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN STUDI RELEVAN
A. Kajian Pustaka...................................................................................... 11
a. Pengertian rasio Modal Kerja......................................................... 11
b. Jenis - jenis Modal Kerja................................................................ 15
c. Unsur Modal Kerja......................................................................... 17
d. Pengelolaan Modal Kerja ............................................................... 17
e. Pengertian Koperasi ....................................................................... 25
f. Tujuan dan Manfaat Koperasi ........................................................ 28
B. Studi Relevan ....................................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian................................................................................. 39
B. Objek Penelitian ................................................................................... 39
C. Jenis Dan Sumber Data ........................................................................ 39

xi
D. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 40
E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum dan objek penelitian........................................................... 43
B. Hasil penelitian .............................................................................................. 48
C. Pembahasan ................................................................................................... 56

BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN ............................................................................................. 61
B. IMPLIKASI ................................................................................................... 61
C. SARAN ......................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
CURICULUM VITAE

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data jumlah KUD di provinsi jambi ................................................ 2


Tabel 1.2 Modal kerja KUD Bahar Satria tahun 2018 – 2021 ......................... 5
Tabel 1.3 Pendapatan usaha dan SHU tahun 2018 – 2021 .............................. 6
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu yang relevan .................................................... 34
Tabel 4.1 Current ratio ..................................................................................... 49
Tabel 4.2 Quick ratio........................................................................................ 51
Tabel 4.3 Cash ratio ......................................................................................... 52
Tabel 4.4 Inventory to NWC............................................................................ 54
Tabel 4.5 Standar rasio modal kerja ................................................................. 55

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada dasarnya setiap perusahaan ataupun badan usaha akan melakukan
berbagai aktivitas aktivitas atau upaya-upaya yang mendorong perusahaan
tersebut semakin maju dan berkembang. Perusahaan tentunya harus bisa
mengelola perusahaannya dengan baik, sehingga dapat bersaing dengan
perusahaan yang lainnya. Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh
hampir setiap perusahaan adalah modal kerja, karena setiap aktivitas yang
dilaksanakan oleh perusahaan selalu memerlukan dana dan dana yang
digunakan untuk melangsungkan kegiatan sehari-hari disebut modal kerja.
Ambarwati (2010), menyatakan bahwa “Modal kerja adalah modal yang
seharusnya tetap ada dalam perusahaan, sehingga operasional perusahaan
menjadi lebih lancar serta tujuan akhir perusahaan untuk menghasilkan laba
akan tercapai”. Dengan pengelolaan modal kerja yang baik, maka kegiatan
sehari-hari perusahaan pun dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan. 2
Pengaturan pengelolaan modal kerja sangat penting karena berkaitan
dengan penetapan keputusan investasi aktiva lancar dan hutang lancar terutama
mengenai bagaimana menggunakan dan mengelola dana yang telah tersedia di
perusahaan, serta harus mampu menyeimbangkan antara kebutuhan perusahaan
dengan modal kerja yang akan digunakan.
Apabila perusahaan tidak dapat memperhitungkan tingkat modal kerja
dengan baik, maka perusahaan kemungkinan mengalami insolvency atau tak
mampu memenuhi kewajiban jatuh tempo dan bahkan mungkin terpaksa harus
dilikuidasi. Aktiva lancar harus cukup besar untuk dapat menutup hutang
lancar sedemikian rupa, sehingga menggambarkan adanya 3 tingkat keamanan
(margin safety) yang memuaskan.

2
Ambarwati, S. D. A, Manajemen Keuangan Lanjutan, (Yogjakarta: Graha Ilmu,
2010), hlm. 2.

1
2

Dalam dunia usaha, kegiatan untuk meningkatkan operasi perusahaan


selalu menghadapi masalah. Salah satu masalah utama yang dihadapi pimpinan
adalah dalam penyediaan modal kerja yang diperlukan untuk menunjang
kegiatan operasional perusahaan. Pimpinan harus selalu aktif meneliti sumber–
sumber dan penggunaan modal kerja agar kegiatan operasional perusahaan
tercukupi. Modal kerja dapat diperoleh dari hasil kegiatan operasi perusahaan
mau pun dari luar. 3
Modal kerja memiliki peranan yang penting dalam kegiatan operasional
perusahaan karena dengan tersedianya modal kerja yang cukup dapat
membantu perusahaan untuk melancarkan kegiatan operasionalnya sehingga
tujuan utama perusahaan tercapai dan dapat terus meningkat. Sumber–sumber
modal kerja dapat diperoleh melalui modal sendiri, keuntungan (laba) yang
diperoleh, hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.4
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh
orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan
berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan. Koperasi memiliki karakter yaitu merupakan organisasi bisnis,
dioperasikan orang-seorang, untuk kepentingan bersama, kegiatan prinsip
gerakan ekonomi rakyat, dan berasaskan kekeluargaan.5
Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan akan transaksi-
transaksi keuangan, maka koperasi juga ikut berkembang dengan baik.
Bagaikan perbankan yang melahirkan perbankan syariah, maka koperasipun
telah membentuk koperasi dengan prinsip syariah yang dikenal dengan nama
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS). KJKS ini merupakan transformasi
dari Koperasi simpan pinjam Konvensional. Dasar hokum pengembangan
koperasi ini masih melekat dengan UU NO. 25 tahun 1992 tentang koperasi

3
E.A. Abd‟rachim. Mengelola modal kerja. (Jakarta : PT Perca, 2021), Hlm 8
4
Nusa Muktiadji dan Heri Sastra. Analisis modal kerja dan pengaruhnya terhaap
pertumbuhan perusahaan (studi kasus pada PT.indo cement tunggal prakarsa,TBK). Jurnal
Ilmiah Manajemen Kesatuan Vol. 1 No. 3. 2014
5
Bambang Agus Sumantri dan Erwin Putera Permana. Manajemen Koperasi dan
Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM): Perkembangan Teori, Praktik, dan Strategi.
Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2017. Hlm 1
3

secara umum. Sampai saat ini, masih belum terdapat perlindungan resmi dari
Undang-undang mengenai koperasi jasa keuangan syariah ini.6
Koperasi dalam Islam harus dijalankan seseuai dengan syariah, seperti
firman Allah SWT. dalam Surah Al-Maidah Ayat 2 berikut ini:

‫هللاِ َو ََل ال َّشه َْس ْال َح َسا َم‬


َّ ‫يي آ َهٌُىا ََل تُ ِحلُّىا َش َعائِ َس‬ َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِر‬
‫ىى فَضْ اَل‬ َ ‫ْت ْال َح َسا َم يَ ْبتَ ُغ‬
َ ‫يي ْالبَي‬ َ ‫ٌ َو ََل ْالقَ ََلئِ َد َو ََل آ ِّه‬َ ‫َو ََل ْالهَ ْد‬
‫ِه ْي َزبِّ ِه ْن َو ِزضْ َىاًاا ۚ َوإِ َذا َحلَ ْلتُ ْن فَاصْ طَا ُدوا ۚ َو ََل يَجْ ِس َهٌَّ ُك ْن‬
ۘ ‫ْج ِد ْال َح َس ِام أَ ْى تَ ْعتَ ُدوا‬
ِ ‫ص ُّدو ُك ْن َع ِي ْال َوس‬
َ ‫آى قَ ْى ٍم أَ ْى‬
ُ ٌَ‫َش‬
‫اْل ْث ِن‬ َ ‫اوًُىا َعلًَ ْالبِ ِّس َوالتَّ ْق َى َٰي ۖ َو ََل تَ َع‬
ِ ْ ًَ‫اوًُىا َعل‬ َ ‫َوتَ َع‬
ِ ‫هللاَ َش ِدي ُد ْال ِعقَا‬
‫ب‬ َّ ‫هللاَ ۖ إِ َّى‬ ِ ‫َو ْال ُع ْد َو‬
َّ ‫اى ۚ َواتَّقُىا‬
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar
Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan
(mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id,
dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah
sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila
kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan
janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka
menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat
aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.7

6
Syukri Iska dan Ifelda Ningsih.Manajemen Lembaga Keuangan Syariah Non Bank:
Teori, Praktek, dan Regulasi, (Padang: Jasa Surya, 2016), Hlm 22
7
Q.S. Al-Maidah: 2
4

Ayat tersebut menjelaskan bahwa dalam manusia harus dapat saling


tolong-menolong dengan selalu mengerjakan sesuai dengan syariah. Tolong-
menolong antar manusia ini dapat dilakukan melalui koperasi syariah. Dengan
adanya koperasi syariah, orang-orang yang membutuhkan dana atau pinjaman
untuk usaha dapat dibantu dengan koperasi.
Data Perkembangan Jumlah Koperasi Unit Desa diProvinsi berdasarkan
data Badan Pusat Statistik adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Data Jumlah Koperasi Usaha Desa di Provinsi Jambi
Perkembangan Jumlah
Wilayah KUD
2018 2019 2020 2021
Kerinci 12 12 18 20
Merangin 43 43 26 25
Sarolangun 41 30 17 25
Batanghari 15 15 27 30
Muaro Jambi 38 59 59 60
Tanjung Jabung Timur 3 9 9 9
Tanjung Jabung Barat 30 38 33 35
Tebo 28 31 31 31
Bungo 9 41 30 28
Kota Jambi 31 3 3 10
Kota Sungai Penuh 2 2 2 3
Provinsi Jambi 252 283 255 276
Sumber: Badan Pusat Statistik
Kabupaten Muara Jambi merupakan kabupaten dengan koperasi unit
desa terbanyak ketiga pada tahun 2018. Koperasi Unit Desa Bahar Satria
merupakan salah satu koperasi yang beroperasi di daerah Bahar Kabupaten
Muaro Jambi. Kecamatan Sungai Bahar merupakan kecamatan yang terletak di
Kabupaten Muaro Jambi. Sebagian besar penduduk di Kecamatan Sungai
Bahar bermata pencaharian sebagai petani kelapa sawit. Pada tahun 2013,
5

Kecamatan Sungai Bahar memiliki jumlah KUD terbesar diantara kecamatan-


kecamatan lain yang berada di Kabupaten Muaro Jambi. KUD di Kecamatan
Sungai Bahar adalah sebanyak 11 KUD. Kehadiran KUD di Kecamatan Sungai
Bahar diharapkan mampu memberikan kontribusi yang besar bagi
perkembangan perekonomian masyarakat pada umumnya dan petani pada
khususnya.
Dari kesebelas KUD tersebut hanya terdapat 5 KUD yang rutin dan
tepat waktu dalam menjalankan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang di
dalamnya membahas tentang laporan keuangan KUD tersebut. Hal ini berarti
jumlah KUD aktif di Kecamatan Sungai bahar hanya sebesar 45,5% dari
jumlah keseluruhan KUD. Kelima Koperasi Unit Desa (KUD) yang dimaksud
adalah KUD Sri Rezeki, KUD Jujur Lestari, KUD Bukit Manunggal, KUD
Sumber Makmur, dan KUD Sari Makmur yangmerupakan cabang dari KUD
Sumber Makmur yang khusus menjalankan kegiatan penyediaan pupuk sejak
tahun 2013 (Diskoperindag Kabupaten Muaro Jambi, 2014). Hal ini
menunjukkan bahwa KUD Bahar Satria termasuk kedalam koperasi unit daerah
yang kurang aktif dalam menjalankan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang di
dalamnya membahas tentang laporan keuangan KUD sehingga perlu adanya
penelitian yang mengkaji rasio modal kerja di Koperasi Unit Desa Bahar
Satria.
Data modal kerja yang terdapat di KUD Bahar Satria dapat dilihat pada
table berikut ini :
Tabel 1.2
Modal kerja KUD bahar satria tahun 2018 – 2021
No Tahun Modal kerja
1 2018 Rp. 455.473.588
2 2019 Rp. 441.302.491
3 2020 Rp. 343.095.908
4 2021 Rp. 429.461.940

Sumber : koperasi unit desa bahar satria


6

Sumber dana untuk modal kerja pada Koperasi Unit desa Bahar Satria
berasal dari modal internal yang bersumber dari para anggota, simpanan pokok,
simpanan wajib, simpanan sukarela, dan dana cadangan.
Dari tabel 1.2 dapat dijelaskan bahwa perkembangan modal kerja KUD
bahar satria dari tahun 2018 – 2021 mengalami peningkatan dan penurunan.
Hal ini menunjukkan bahwa masih labilnya pengelolaan modal kerja pada
koperasi unit desa bahar satria. Kemudian hasil observasi yang penulis lakukan
didapat belum pernah dilakukan penelitian mengenai analisis rasio modal kerja
pada koperasi tersebut

Tabel 1.3
Pendapatan Usaha,dan Sisa Hasil Usaha (SHU)
Tahun2018–2021Dalam Rupiah)
No. Keterangan Tahun
2018 2019 2020 2021
1 PendapatanUsaha :
a) unit simpan 100.560.000 97.720.000 73.400.000 70.300.000
pinjam
b) unit simpanan 10.930.000 10.272.000 10.272.000 11.027.000
wajib
c) unit pemasaran 253.851.994 229.849.330 39.400.000 302.077.375
TBS
2 Sisa hasil usaha ( SHU) :
a) SHU subsidi 210.708.770 190.393.550 200.550.790 302.077.375
TBS
b) SHU tbs 43.143.224 39. 455.780 40.350.970 36.185.850
c) SHU pupuk 38.392.500 15.577.500 17.348.770 698.098.640
d) SHU abu putih 9.624.100 4.378.610 6.370.770 5.750.000
e) SHU obat 1.570.00 850.000 1.300.000 1.250.000
f) SHU unit simpan 97.720.000 73.400.000 60.600.000 24.840.000
pinjam ( USP)
7

g) SHU 15% dari 22.623.897 8.768.468 25.670.000 23.550.900


pemberondol
Sumber: KUD Bahar Satria Desa AdipuraKencana, Tahun 2021
Berdasarkan Tabel 1.3 menunjukkan bahwa pendapatan usaha pada
Koperasi Unit Desa (KUD) Bahar Satria dari tahun 2019 sampai dengan 2021
tidak stabil. Hal tersebut dikarenakan adanya pandemi covid 19 yang
berpengaruh terhadapat pendapatan usaha dikoperasi. Dengan ketidakstabilan
pendapatan usaha tersebut dapat berdampak pada beban usaha dan pajak yang
menjadi tidak stabil pula. Sehingga, perlu adanya manajemen keuangan yang
baik agar operasi pada koperasi desa juga dapat berjalan dengan baik.
Agar tujuan koperasi dapat tercapai diperlukan adanya analisa rasio
modal kerja untuk mengetahui seberapa besar peningkatan atau keuntungan
koperasi terhadap pendapatan dalam periode tertentu, maka seorang manajer
atau pengurus koperasi yang modern mempunyai kecakapan kualitatif yang
beraneka ragam dalam memikul tanggung jawab yang lebih besar dalam
mengelola modal kerja serta menambah pendapatan koperasi tersebut. Namun
yang menjadi kendala sekarang, disaat koperasi sudah menjadi alternative,
mampukah unsur–unsur yang terlibat dalam koperasi memaksimalkan
usahanya dengan memamfaatkan potensi potensi yang ada. Hal ini memang
menjadi suatu dilema karena di saat koperasi sudah merupakan suatu solusi.
Kenyataan ini dapat dilihat dengan banyaknya koperasi yang sebenarnya
mampu dari segi permodalan namun belum mampu mewujudkan hasil
maksimal untuk mensejahterakan anggotanya dan mengelola modal kerjanya
hingga memperoleh hasil yang maksimal. Modal kerja yang ada belum mampu
dikelola secara efektif dan efisien terhadap pendapatannya dalam satu periode,
karena belum terstrukturnya pembelanjaan baik pembelanjaan yang sifatnya
usaha maupun pembelanjaan non usaha. Sehingga terkadang dalam
pelaksanaan usahanya muncul biaya tinggi yang tidak dibarengi dengan
pendapatan yang tinggi pula. Kemudian para pengelola koperasi biasanya
belum melakukan analisa kebutuhan modal kerja sehingga muncul kesulitan
dalam menggunakan modal kerja yang mengakibatkan seringnya modal kerja
8

menganggur begitu saja tanpa digunakan. Padahal pengelolahan dana yang


efektif dan efisien merupakan kunci pokok untuk meningkatkan pendapatan
sehingga sisa hasil usaha pun meningkat.
Menurut suroto, teori pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa
uang maupun berupaa barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil
industri yang dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku saat itu.
Pendapatan merupakan sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan sehari–hari dan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup dan
penghidupan seseorang secara langsung maupun tidak langsung. Pendapatan
terdiri atas upah, gaji, sewa, deviden, keuntungan dan merupakan suatu arus
yang diukur dalam jangka waktu tertentu misalnya : seminggu, sebulan,
setahun atau jangka waktu yang lama. Arus pendapatan tersebut muncul
sebagai akibat dari adanya jasa produktif yang mengalir kearang yang
berlawanan dengan aliran pendapatan yaitu jasa produktif yang mengalir dari
masyarakat ke pihak bisnis yang berarti bahwa pendapatan harus didapatkan
dari aktivitas produktif.8
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis tertarik untuk
mengetahui dan meneliti pengelolaan modal kerja dalam meningkatkan sisa
hasil usaha pada koperasi unit desa. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul
penelitian “Analisis Rasio Modal Kerja Pada Koperasi Unit Desa Bahar
Satria”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan maka
dapat di identifikasi masalah sebagai berikut: melihat data – data analisis
modal kerja dan keterangan yang diperoleh pada Koperasi Unit Desa Bahar
Satria pada tahun 2018 – 2021 mengalami fluktuasi sehingga perlu adanya
penelitian yang mengkaji rasio modal kerja dikoperasi unit desa bahar satria.

8
Rio christoper, rosmiyatichodijah dan yunisvita.faktor – faktor yang mempengaruhi
pendapatan pekerja sebagai ibu rumah tangga. Palembang. Jurnal ekonoi pembangunan. Vol.
15 (1). 2017
9

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana rasio modal kerja pada koperasi unit desa bahar
satria dilihat dari 4 rasio?
2. Bagaimana standar rasio modal kerja pada Koperasi Unit Desa
Bahar Satria?
D. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui rasio modal kerja pada Koperasi Unit Desa
Bahar Satria.
2. Untuk mengetahui standar rasio modal kerja pada Koperasi Unit
Desa Bahar Satria.

E. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini bermanfaat bagi para peneliti selanjutnya bagi yang tertarik
dengan penelitian sebidang maupun non-sebidang dengan objek
penelitian yang serupa. Sehingga penelitian ini dapat dijadikan studi
relevan bagi penilitan tersebut.
b. Penelitian ini bermanfaat sebagai rujukan bagi para akademisi,
mahasiswa, atau pelajar di bidang ekonomi terkait manajemen
pengelolaan keuangan di koperasi sesuai syariah.
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti pribadi sebagai bukti fisik telah
menyelesaikan tugas akhir (skripsi) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
10

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapatdijadikan sebagai bahan


pertimbangan bagipembaca untuk mengetahui manajemen pengelolaan
keuangan di koperasi syarah.

F. Sistematika Penulisan
Tujuan sistematika penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran
secara umum mengenaiisi dari penelitian. Sehingga dapat terlihat
kesinambungan antara bab satu dengan bab lainnya. Adapun sistematika
penulisan dalam penelitian ini adalah sebaga berikut:
BAB I : Pendahuluan, yang terdiri dari sub bab yaitu latar belakang
masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan
BAB II : Dalam bab ini memaparkan tentang kajian pustaka, dan studi
relevan.
BAB III : Dalam bab ini memaparkan tentang metode penelitian
BAB IV : Merupakan inti dari pnulisan skripsi yaitu pemaparan tentang hasil
penelitian dan pembahasan.
BAB V : Pada bab ini merupakan bagian akhir yang penting berisikan
tentang kesimpulan, implikasidan berisikan tentang saran-saran
yang direkomendasikan kepada pihak-pihak tertentu, serta penulis
mengungkapkan keterbatasan penelitian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN STUDI RELEVAN

A. Kajian Pustaka
1. Rasio Modal kerja
a. Pengertian Rasio Modal Kerja
Modal menurut bambang riyanto dalam pengertian klasik
berarti hasil produksi yang digunakan untuk kegiatan produksi, dalam
konteks ini modal diterjemahkan secara fisik ( phisical oriented). Pada
perkembangan selanjutnya, pengertian modal mengalami pergeseran
dari modal ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai
atau menggunakan yang terkandung dalam barang–barang modal.
Dalam operasinya, perusahaan selalu membutuhkan dana harian
misalnya untuk membeli bahan mentah, membayar gaji karyawan,
membayar rekening listrik, membayar biaya transportasi, membayar
hutang dan sebagainya. Dana yang dialokasikan tersebut diharapkan
akan diterima kembali dari hasil penjualan produk yang dihasilkan
dalam waktu yang tidak lama ( kurangdari 1 tahun). Uang yang
diterima tersebut dipergunakan lagi untuk kegiatan operasi perusahaan
selanjutya dan dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasi
perusahaan sehari–hari disebut modal kerja ( capital working ).9
Fred weston menyebutkan bahwa rasio modal kerja merupakan
rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban ( utang ) jangka pendek.artinya apabila perusahaan ditagih,
perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama
utang yang sudah jatuh tempo.
Dengan kata lain, rasio modal kerja berfungsi untuk
menunjukkanatau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar

9
Siti Amaroh. Manajemen keuangan. Departemen agama Ppsb, stain kudus, 2008,
Hlm 45

11
12

perusahaan ( likuiditas badan usaha) maupun didalam perusahaan (


likuiditas perusahaan ). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
kegunaan rasio ini adalah utuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam membiayai dan memenuhi kewajiban ( utang ) pada saat ditagih.
Tidak jauh berbeda dengan pendapat diatas, james o Gill
menyebutkan rasio modal kerja mengukur jumlah kas atau jumlah
investasi yang dapat dikonversikan atau diubah menjadi kas untuk
membayar pengeluaran, tagihan, dan seluruh kewajiban lainnya yang
sudah jatuh tempo.
Rasio modal kerja atau sering disebut juga dengan nama rasio
likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
likuidnya suatu perusahaan. Caranya adalah dengan membandingkan
komponen yang ada dineraca, yaitu total aktiva lancar dengan total
passiva lancar ( utang jangka pendek ). Penilaian dapat dilakukan untuk
beberapa periode sehinngga terlihat perkembangan likuiditas
perusahaan dari waktu kewaktu.10
Efisiensi modal kerja dapat dilihat dari perputaran modal
kerja,perputaran piutang, dan perputaran piutang. Perputaran modal
kerja dimulai saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja
sampai saat menjadi kembali menjadi kas. Semakin pendek periode
perputaran modal kerja, semakin cepat perputarannya sehingga
perputaran modal kerja semakintinggi dan perusahaan semakin efisien
yang pada akhirnya profitabilitas semakin meningkat. Singh et al ( 2008
), menyatakan bahwa berapa lama periode perputaran modal kerjanya
tergantung kepada berapa lama periode perputaran dari masing –
masing komponen dari modal kerja tersebut.11

10
Dr. Kasmir, Analisis laporan keuangan, ( jakarta : PT RajaGrafindo persada,
Jakarta, 2014) , Hlm 129 - 130
11
Agus wibowo dan sri wartini. Efisiensi modal kerja, likuiditas dan leverage
terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur di BEI. Jurnal dinamika manajemen. Vol 3
No. 1. Hlm 52. 2012
13

Inventory turnover atau tingkat perputaran persediaan


merupakan biaya penjualan ( cost of sales cost of good sold/ cost of
mechandise sold) dibagi dengan rata – rata inventori. Semakin tinggi
tingkat perputaran inventori, menunjukkan kinerja perusahaan semakin
baik, karena memberikan atau memenuhi kebutuhan aliran kas dan
modal kerja.
Piutang sebagai elemen dari modal kerja selalu dalam keadaan
berputar, periode perputaran atau periode terikatnya modal dalam
piutang adalah tergantung kepada syarat pembayarannya. Semakin
lunak atau semakinlama syarat pembayaran, berarti semakin lama
modal terikat pada piutang, hal ini berarti bahwaa tingkat perputarannya
selama periode tertentu semakin rendah.
Kas merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi
tingkat likuiditasnya. Semakin besarnya kas berarti semakin banyak
uang yang mengganggu sehingga akan memperkecil profitabilitasnya.
Sebaliknya, jika perusahaan hanya mengejar profitabilitas saja akan
berusaha agar semua persediaan kas nya dapat diputar atau dalam
keadaan bekerja.12
Mengenai pengertian modal kerja ini dapatlah dikemukakan
adanya beberapa konsep, yaitu konsep kuantitaif, konsep kualitatif,
konsep fungsional.13
a.) Konsep kuantitatif
Modal kerja adalah jumlah seluruh aktiva lancar. Umumnya
elemen-elemen dari modal kerja kuantitatif meliputi kas, surat–surat
berharga (sekuritas), piutang dan persediaan. Modal kerja dalam

12
Veronica reimeinda. Analisis pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas pada
industri telekomunikasi di indonesia. Jurnal berkala ilmiah efisiensi. Vol 16 No. 3. Hlm 209.
2016
13
Bambang Riyanto. Dasar – dasar pembelanjaan perusahaan, edisi 4. Bpfe,
Yogyakarta, 1997, Hlm 58
14

pengertian ini sering disebut modal kerja bruto (gross working


capital).14
b.) Konsep kualitatif
Apabila pada konsep kuantitatif modal kerja itu hanya dikaitkan
dengan besarnya jumlah aktiva lancar saja, maka pada konsep kualitatif
ini pengertian modal kerja juga dikaitkan dengan besarnya jumla
huatng lancar atau utang yang harus segera dibayar. Dengan demikian
maka sebagian dari aktiva lancar ini harus disediakan untuk memenuhi
kewajiban financial yang harus segera dilakukan, dimana bagian aktiva
lancar ini tidak boleh digunakan untuk membiayai operasinya
perusahaan untuk menjaga likuiditasnya. Oleh karenanya maka modal
kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-
benar dapat digunakan untuk membiayai operasinya perusahaan tanpa
mengganggu likuiditasnya, yaitu yang merupakan kelebihan aktiva
lancar diatas utang lancarnya. Modal kerja dalam pengertian ini sering
disebut modal kerjaneto (net working capital).
c.) Konsep fungsional
Konsep ini mendasarkan pada fungsi dari dana dalam
mengahasilkan pendapatan (income). Setiap dana yang dikerjakan atau
digunakan dalam perusahaan dimaksudkan untuk mengahsilkn
pendapatan. Ada sebagian dana yang digunakan dalam suatu periode
accounting tertentu yang seluruhnya langsung menghasilkan
pendapatan bagi periode tersebut (current income) dan ada sebagian
dana lain yang juga digunakan selama periode tersebut tetapi tidak
seluruhnya digunakan untuk menghasilkan “current income”. Sebagian
dari dana itu dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan untuk
periode-periode beriktnya (future income).15

14
Endang winarsi dan sumirah.Praktikummanajemenkeuangan.salemba 4.
Yogyakarta, 2000, Hlm 48
15
Bambang Riyanto.Dasar – dasarpembelanjaan perusahaan, edisi 4. Bpfe,
Yogyakarta, 1997, Hlm 58
15

b. Jenis –Jenis Rasio Modal Kerja


Rasio modal kerja menunjukkan posisi keuangan perusahaan secara
keseluruhan. Rasio ini sangat penting karena kegagalan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya akan membawa perusahaan kearah
kebangkrutan. Adapun jenis – jenis rasio modal kerja yang dapat digunakan
untuk mengukur kemampuan, yaitu :
1. Rasio lancar ( current ratio)
Rasio lancar (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek
atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
keseluruhan.dengan kata lain, seberapa banyak aset lancar yang tersedia
untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo.
Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur
tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan. Penghitungan
rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara total aset
lancar dengan total utang lancar.
Dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio lancar rendah, dapat
dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang.
Namun apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu kondisi
perusahaan sedang baik. Hal ini dapat terjadi karena kas tidak
digunakan sebaik mungkin.
Dalam prakteknya sering kali dipakai bahwa rasio lancar dengan
standar 200% (2:1) yang terkadang sudah dianggap sebagai ukuran
yang cukup baik atau memuaskan bagi suatu perusahaan. Artinya
dengan rasio seperti itu, perusahaan sudah merasa berada dititik aman
dalam jangka pendek. Rumus untuk mencari rasio lancar atau current
ratio dapat digunakan sebagai berikut. Rasio lancar dapat dihitung
menggunakan rumus :

Rasio lancar =
16

2. Rasio cepat ( quick ratio )


Rasio cepat hampir sama dengan rasio lancar hanya saja jumlah
persediaan sebagai salah satu komponen dari aset lancar harus
dikeluarkan. Alasan yang melatarbelaangi hal tersebut adalah bahwa
persediaan merupakan komponen aset lancar yang paling tidak likuid
atau sulit untuk diuangkan dengan segera tanpa menurunkan
nilainya.sementara dengan rasio cepat dimaksudkan untuk
membandingkan antara aset yang lebih lancar dengan utang lancar.
Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban jangka pendek
dengan aset lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan. Rasio
cepat dapat diukur dengan menggunakan rumus :

Rasio cepat =

3. Rasio kas
Rasio kas ( cash ratio ) merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar
utang. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana
kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan
dibank. Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan
sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar utang – utang jangka
pendeknya. Rumus untuk mencari rasio kas atau cash ratio dapat
dihitung sebagai berikut :

Rasio kas =

4. Rasio persediaan terhadap modal kerja bersih


Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur atau
membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja
perusahaan. Modal kerja terdiri dari pengurangan antara aset lancar
dengan utang lancar. Rumus untuk mencari rasio persediaan terhadap
modal kerja bersih adalah sebagai berikut :

Inventory to NWC=
17

B. Unsur -Unsur Modal Kerja


a) Uang Kas
Setiap perusahaan industri ataupun perusahaan jasa dalam menjalankan
usahanya selalu membutuhkan uang kas. Kas adalah uang yang dimiliki
atau dibawa kemana-mana baik berupa lembaran maupun recehan.Uang
kas diperlukan untuk belanja sehari-hari atau untuk mengembangkan
usaha. Semua itua dalah kas keluar, atau yang kita bayarkan. Selain uang
kas keluar, ada juga uang kas yang masuk atau yang kita terima misalnya
dari hasil penjualan barang/jasa atau dari hasil penagihan pihutang sebagai
akibat penjualan secara kredit.
b) Pihutang-Pihutang Dagang
Pihutang dagang timbul karena perusahaan menjual kredit. Penjualan
kredit dilksanakan dalam rangka memperbesar volume penjualan.
Penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi
menimbulkan pihutang, dan kemudian pada hari jatuhnya pembayaran pi
hutang tersebut jadilah penerima kas. Dengan demikian, piutang
merupakan unsur modal kerja yang terus berputar.
c) Persediaan Barang
Persediaan barang dagangan merupakan persediaan yang selalu dalam
perputaran, yang selalu dibeli dan selalu dijual lagi tanpa mengalami
proses lebih lanjut di dalam perusahaan, yang mengakibatkan perubahan
bentuk dari barang yang bersangkutan.
C. Pengelolaan Modal Kerja
1. Perputaran Modal Kerja
Setiap perusahaan apabila mengeluarkan dana berharap akan
memperoleh kembali beserta keuntungannya melalui penjualan
barang dan atau jasa yang dihasilkan. Tentunya saat diterima tidak
harus bersamaan waktunya dengan setelah dikeluarkannya dana
tersebut. Umumnya diantara pengeluaran dana tersebut dengan saat
penerimaan terdapat beberapa tahap. Arus dana dari kas pertama
melalui beberapa tahapan dan
18

Kembali ke kas kedua disebut ”perputaran modal kerja” ( working


capital turn over ).
Panjangnya waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk berputarnya
suatu unit modal kerja disebut “periode perputaran modal kerja”
(working capital turn over period ). Perputaran modal kerja bagi setiap
jenis perusahaan berbeda-beda. Bagi perusahaan dagang atau jasa
tingkat perputarannya relatif tinggi dari perusahaanindustri/pabrik dan
usaha di bidang pertanian.
a) Periode Perputaran Modal Kerja
Periode perputaran modal kerja adalah lamanya rata-rata dana
terikat dalam modal kerja selama satu proses produksi. Periode
terikatnya modal kerja tergantung tingkat perputaran modal kerja.
Hal ini perlu diketahui oleh pimpinan/pengusaha sebab jangka waktu
terikatnya dana atau periode perputaran modal kerja merupakan
salah satu factor untuk menentukan besarnya kebutuhan modal kerja
perusahaan. Semakin pendek waktu perputaran modal kerja semakin
kecil kebutuhan modal kerja, dan sebaliknya semakin panjang waktu
perputaran modal kerja semakin besar pula kebutuhan modal kerja.
Sekali lagi, bahwa jangka waktu terikatnya dana sangat tergantung
pada periode normal operasi perusahaan dari masing-masing unsur
modal kerjater sebut. Secara lebih terperinci panjangnya periode
terikatnya setiap unit modal kerja tergantung pada :
1) Jangka waktu lamanya kredit pembeli yang harus diberikan
kepada supplier bahan mentah.
2) Jangka waktu lamanya bahan mentah disimpan di gudang
3) Jangka waktu lama berlangsungnya setiap proses produksi.
4) Jangka waktu lamanya barang jadi disimpan di gudang.
5) Cara penjualan hasil produksinya, dengan tunai atau dengan
kredit. 16

16
John soeprihartono.Manajemen modal kerja.Bpfe, edisiketiga. Yogyakarta,
2009,Hlm31- 41
19

6) Jangka waktu lamanya kredit penjual yang harus diberika


kepada langganan.
b) Kebijakan Modal Kerja
Setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda dalam
mencapai tujuannya. Untuk mencapai tujuan perusahaan, kebijakan
dalam
pengelolaan modal kerja juga berbeda. Ada 3 tipe kebijakan modal
kerja yang kemungkinan digunakan oleh perusahaan, yaitu:
1) Kebijakan konservatif
Kebijakan modal kerja konservatif merupakan manajemen modal kerja
yang dilakukan secara hati-hati. Pada kebijakan konservatif ini modal
kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel dibelanjai dengan
sumber dana jangka panjang, sedangkan sebagian modal kerja variabel
lainnya dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.
2) Kebijakan agressif
Pada kebijakan ini sebagian modal kerja permanen dibelanjai dengan
sumber dana jangka panjang, sedangkan sebagian modal kerja
permanen dan modal kerja variabel dibelanjai dengan sumber dana
jangka pendek.
3) Kebijakan moderat
Pada kebiajkan ini aktiva yang bersifat tetap, yaitu aktiva tetap dan
modal kerja permanen dibelajnia dengan sumber dana jeng kapanjang,
sedangkan modal kerja variabel dibelanjai dengan sumber dana jangka
pendek. Kebijakan moderat mencerminkan kebijakan manajemen yang
konservatif sekaligus agresif. Kebijkana ini memisahkan secara tegas
bahwa kebutuhan modal kerja yang sifatnya tetap dibelanjai dengan
sumber modal permanen atau sumber dana yang berjang kapanjang.17

17
Siti amaroh. 2008. Manajemen keuangan. Departemen agama Ppsb, stain kudus,
2008, Hlm 51 - 52
20

c) Pentingnya Manajemen Modal Kerja


Menurut Bambang Riyanto manajemen modal kerja penting
karena beberapa hal:
1) Aktiva lancar dari perusahaan baik perusahaan manufaktur
maupun perusahaan jasa memiliki jumlah yang cukup besar
dibanding dengan jumlah aktiva keseluruhan.
2) Untuk perusahaan kecil, hutang jnagka pendek merupakan
sumber utama bagi pendanaan eksternal. Perusahaan ini tidak
memiliki akses pada pasar modal untuk pendanaan jangka
panjngnya.
3) Manajer keaungan dan anggotanya perlu memberikan porsi waktu
yang sesuai unuk pengelolaan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan modal kerja.
4) Keputusan modal kerja berdampak langsung terhadap tingkat
risiko, laba dan harga saham perusahaan.
5) Adanya hubungan langsung antar pertumbuhan penjualan dengan
kebutuhan dana untuk membelanjai aktiva lancar.18
2. Pengelolaan Arus Kas
Intisari tugas manajemen dalam pengelolaan arus kas adalah
melakukan monitoring terhadap arus kas. Dalam bisnis yang sehat
arus kas masuk dan keluar harus berjalan dengan lancer. Sebaliknya
apabila terjadi ketidaklancaran dalam arus kas, pengelola usaha
harus menjadikan kondisi ini sebagai indikasi bahwa telah terjadi
kurang sehat usaha.
Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambarkan
berapa uang yang masuk ( cash in ) keperusahaan dan jenis–jenis
pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan berapa uang
yang keluar ( cash out ) serta jenis–jenis biaya yang dikeluarkan.

18
Siti amaroh. Manajemen keuangan. Departemen agama Ppsb, stain kudus, 2008,
Hlm 49
21

Uang masuk dapat berupa pinjaman dari Lembaga keuangan atau


hibah dari pihak tertentu. Uang masuk juga dapat diperoleh dari
penghasilan atau pendapatan yang diperoleh dari yang berhubungan
langsung dengan usaha yang sedang dijalankan seperti penjualan.
Uang masuk dapat pula berasal dari pendapatan lainnya yang bukan
dari usaha lainnya. Uang keluar merupakan sejumlah uang yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode, baik yang langsung
berhubungan dengan usaha yang dijalankan, maupun yang tidak ada
hubungan sama sekali dengan usaha utama. Uang keluar ini
merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk
berbagai keperluan yang berkaitan dengan kegiatan usaha, seperti
pembiayaan cicilan hutang dan bunga pinjaman, biaya produksi,
biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan biaya–biaya lainnya.19
3. Pengelolaan Piutang Usaha
Piutang usaha merupakan kekayaan perusahaan yang berupa
tagihan kepada pelanggan atau rekan lainnya. Dengan demikian
kekayaan diperusahaan belum berupa kas tunai melainnkan masih
berupa dokumen – dokumen penagihan, yang berupa nota, faktur,
kuitansi, dan sejenisnya, oleh karena itu, harus mendapat perlakuan
yang baik, dalam arti di administrasikan secara teratur dan terjaga
keamanannya. Mutase dan pembukuan yang terjadi setiap saat yang
harus dicatat dengan cermat dan konsisten. Pengaruh piutang usaha
terhadap kas sangat besar, karena apabila piutang dapat ditagih atau
dibayar oleh pelanggan, maka jumlah jumlah kas meningkat.
Sebalikny aapabila tagihan tidak berhasil ditagih maka posisi kas
tidak berubah.20

19
Kasmir & jakfar.studikelayakanbisnis. Prenada media. Jakarta timur, 2003, Hlm
145
20
Mulyadi nitisusastro. Kewirausahaan & manajemen modal kecil. Alfabeta.
Bandung, 2009, Hlm 239
22

4. Pengelolaan Hutang Usaha


Hutang usaha merupakan kebalikan dari piutang usaha.
Hutang usaha merupakan kewajiban perusahaan kepada pemasok
dan rekanan lainnya, yang berupa membayarkan sejumlah kas sesuai
dengan syarat–syarat pembelian. Biasanya dalam syarat pembelian,
jangka waktu pembayaran ditentukan. Apabila perusahaan
membayarkan kewajibannya maka posisi kas perusahaan berkurang.
Sebaliknya selama hutang belum dibayar, maka posisi kas
perusahaan tidak mengalami perubahan.
5. Pengelolaan Persediaan
Persediaan adalah sejumlah material yang meliputi bahan
baku ,bahan pembantu dan barang jadi yang belum sempat di
deliveri kepada pelanggan. Ketersediaan persediaan sangat
menentukan terhadap kelangsungan proses produksi. Keterlambatan
atas persediaan akan mengganggu proses produksi dan apabila tidak
segera diatasiakan berpengaruh terhadap pemasaran perusahaan.
Jumlah persediaan yang terlalu besar tidak menguntungkan, bahkan
bisa sangat merugikan. Jumlah persediaan yang terlalu besar, berarti
uang yang tertanam juga besar namun tidak produksi. Disamping itu
persediaan yang terlalu besar mengandung resiko, seperti kerusakan,
kebanjiran, kebakaran, atau dicuri orang. Oleh karena itu persediaan
harus dikelola dengan cepat.21
D. Faktor – faktor Yang Memengaruhi Modal Kerja
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi modal kerja, yaitu :
1. jenis perusahaan
2. syarat kredit
3. waktu produksi
4. tingkat perputaran sediaan

21
Mulyadi nitisusastro.Kewirausahaan & manajemen modal kecil. Alfabeta. Bandung,
2009, Hlm 240
23

Jenis kegiatan perusahaan dalam praktiknya meliputi dua macam


yaitu : perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa dan non jasa (
industri ). Kebutuhan modal dalam perusahaan industri lebih besar lebih
besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa.
Syarat kredit atau yang pembayarannya dilakukan dengan cara
mencicil ( angsuran ) juga sangat memengaruhi modal kerja. Untuk
meningkatkan penjualan bisa dilakukan dengan berbagai cara dan salah
satunya adalah melalui penjualan secara kredit. Penjualan barang secara
kredit memberikan kelonggaran kepada konsumen untuk membeli
barang dengan cara pembayaran dicicil beberapa kali untuk jangka
waktu tertentu.
Waktu produksi, artinya jangka waktu atau lamanya memproduksi
suatu barang. Makin lama waktu yang digunakan untuk memproduksi
suatu barang, makan akan semakin besar pula modal kerja yang
dibutuhkan. Demikian pula sebaliknya.
Pengaruh tingkat perputaran sediaan terhadap modal kerja cukup
penting bagi perusahaan. Semakin kecil atau rendah tingkat
perputaran,kebutuhan modal kerja semakin tinggi, demikian pula
sebaliknya.
E. Sumber Modal Kerja
Sumber dana untuk modal kerja dapat diperoleh dari penurunan jumlah
aktiva dan kenaikan passiva. Berikut ini beberapa sumber modal kerja yang
dapat digunakan yaitu :
1. hasil operasi penjualan
2. keuntungan penjualan surat – surat berharga
3. penjualan saham
4. penjualan aktiva tetap
5. penjualan obligasi
6. memperoleh pinjaman
7. dana hibah
8. sumber lainnya
24

Hasil koperasi perusahaan maksudnya adalah pendapatan atau


laba yang diperoleh pada periodde tertentu. Pendapatan atau laba yang
diperoleh perusahaan ditambah dengan penyusustan. Seperti misalnya
cadangan laba, atau laba yang belum dibagi. Selama laba yag belum
dibagi perusahaan dan belum atau tidak diambil pemegang saham, hal
tersebut akan menambah modal kerja.
Keuntungan penjualan surat – surat berharga juga dapat
digunakan untuk keperluan modal kerja. Besar keuntungan tersebut
adalah selisih antara harga beli dengan harga jual surat berharga
tersebut.namun, sebaliknya jika terpaksa harus menjual surat – surat
berharga dalam kondisi rugi, otomatis akan mengurangi modal kerja.
Penjualan saham, artinya perusahaan melepas sejumlah saham
yang dimiliki untuk dijual kepada berbagai pihak. Hasil penjualan
saham ini dapat digunakan sebagai modal kerja.
Penjualan obligasi, artinya perusahaan mengeluarkan sejumlah
obligasi untuk dijual kepada pihak lainnya. Hasil penjualan ini juga
dapat dijadikan modal kerja, sekalipun hasil penjualan obligasi lebih
diutamakan kepada investasi perusahaan jangka panjang.
Dapat disimpulkan bahwa secara umum kenaikan dan penurunan
modal kerja disebabkan oleh:
a. Adanya kenaikan modal ( penambahan modal pemilik atau laba)
b. Adanya pengurangan aktiva tetap(penjualan aktiva tetap)
c. Adanya penambahan utang
d. Secara umum penggunaan modal kerja biasa dilakukan perusahaan
untuk:
e. Pengeluaran gaji, upah, dan biaya operasi perusahaan laiinnya
f. Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagang
g. Menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga
h. Pembentukan dana
i. Pembelian aktiva tetap ( tanah, bangunan,kendaraan,mesin,dan lain
– lain)
25

j. Pembayaran utang jangka panjang ( obligasi, hipotek, utang bank


jangka panjang)
k. Pembelian atau penarikan kembali saham yang beredar
l. Pengambilan uang atau barang untuk kepentingan pribadi
F. Laporan Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja
Perolehan modal kerja dari sumber yang telah dipilih serta
penggunaan modal kerja yang telah dilakukan selama operasi perusahaan
perlu dibuat laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajer keuangan.
Laporan sumber dan penggunaan modal kerja menggambarkan bagaimana
perputaran modal kerja selama periode tertentu.laporan ini juga
menunjukkan kinerja manajemen dalam mengelola modal kerjanya. Dalam
laporan penggunaan dan sumber modal kerja akan terlihat perubahan modal
kerja yang dimiliki perusahaan. Laporan perubahan modal kerja disebut
juga dengan statement of fund atau statement of financial changes.
Perubahan modal kerja disebabkan oleh berbagai faktor. Perubahan
yang terjadi dalam modal kerja harus dibuatkan laporannya yang disebut
dengan nama laporan perubahan modal kerja. Dalam praktiknya laporan
perubahan modal kerja menggambarkan :
a. Posisi modal kerja per periode
b. Perubahan modal kerja
c. Komposisi modal kerja
d. Jumlah modal kerja yang berasal dari penjualan saham
e. Jumlah modal kerja yang berasal dari utang jangka panjang
f. Jumlah modal kerja yang digunakan untuk aktiva tetap
g. Jumlah aktiva tetap yang telah dijual.22
3. KOPERASI
a. Pengertian Koperasi
Koperasi sering disejajarkan dengan suatu usaha yang tidak
efisien. Namun di lain pihak, koperasi ditempatkan sebagai sebuah

22
Dr. Kasmir, Analisis Laporan keuangan, ( Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta, 2014 ), Hlm 254 - 262
26

usaha yang efisien dan sejajar dengan badan-badan usaha non-koperasi.


Perbedaan persepsi mengenai pengertian ini sebenarnya terjadi sebagai
akibat dari perbedaan-perbedaan dasar dalam konsepsi teoritis dalam
rangka mendudukan koperasi sebagai badan usaha.23
Koperasi merupakan kata serapan. Asal katanya adalah
cooporationyang di adop dari bahasa Inggris yang berarti kerjasama.
Makna kata ini menjadi kandungan utama dalam sebuah lembaga
koperasi karena koperasi berdiri atas usaha bersama dan untuk tujuan
bersama. Di Indonesia menurut UU No. 25 tahun 1992, koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orangseorang atau badan hukum
Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
asas kekeluargaan.24
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang
atau badan hukum. Koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip. Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.25Koperasi yaitu sama-
sama bekerja menurut rencana yang sudah ditentukan kearah tujuan
yang sudah ditetapkan.26
Di lihat dari sisi sejarah, Kehadiran koperasi di Indonesia tidak
lepas dari koperasi di dunia. Pendirian koperasi merupakan gagasan-
gagasan spontan dari pelaku ekonomi yang berasal dari kalangan bawah
yang ingin bebas dari tekanan pengusaha serta kemampuan ekonomi

23
Akhmad Darmawan dan Totok Haryanto.Koperasi: Perkembangan dan
Perspektifnya Dalam Islam. Purwokerto: UM Purwokerto Press (Anggota APPTI). Hlm 2.
2020
24
Syukri Iska dan Ifelda Ningsih. Manajemen Lembaga Keuangan Syariah Non Bank:
Teori, Praktek, dan Regulasi. Padang: Jasa Surya, 2016, Hlm 18
25
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021 Tentang
Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah.
26
Itang.Pemikiran Ekonomi Koperasi Mohammad Hatta: Relevansinya dengan Etika
Ekonomi Islam. Serang: Penerbit Laksita Indonesia, 2016, Hlm 48
27

yang rendah mendorong mereka untuk lepas dari penderitaan dan secara
spontan mereka ingin mengubah hidupnya.27
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan
dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi
melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi memiliki karakter yaitu
merupakan organisasi bisnis, dioperasikan orang-seorang, untuk
kepentingan bersama, kegiatan prinsip gerakan ekonomi rakyat, dan
berasaskan kekeluargaan.28
Pengertian koperasi dapat didekati melalui tiga aspek. Pertama,
pengertian koperasi dari sudut normatif. Dalam Akhmad Darmawan &
Totok Haryanto 3 pendekatan ini koperasi adalah suatu semangat yang
hanya memberikan petunjuk-petunjuk keputusan secara koperatif.
Kedua, dari sudut legalitas koperasi merupakan suatu badan usaha
yang memiliki status badan hukum, sesuai yang diatur oleh Undang-
undang (UU) nomor 12 tahun 1967 dan diubah dalam UU nomor 25
tahun 1992 tentang perkoperasian. Ketiga, dari sudut positifis (dengan
lebih mengedepankan peluang yang ada) pengertian koperasi adalah
sebagai interpretasi dari pemikiran normatif ke dalam suatu kriteria-
kriteria positifis.29
Koperasi adalah suatu badan usaha bersama diantara orang-
orang yang mempunyai kepentingan berama, yang dijalankan dan
dikelola bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Usaha koperasi yang
demikian adalah usaha yang dapat menunjang atau meningkatkan
daya beli anggotanya. Dengan usaha yang menunjang usaha
anggotanya itulah koperasi memilih usaha yang bakal dikelolanya.

27
Syukri Iska dan Ifelda Ningsih.Manajemen Lembaga Keuangan Syariah Non Bank:
Teori, Praktek, dan Regulasi. Padang: Jasa Surya, 2016, Hlm 18
28
Bambang Agus Sumantri dan Erwin Putera Permana.Manajemen Koperasi dan
Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM): Perkembangan Teori, Praktik, dan Strategi.
Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2017, Hlm 1
29
Akhmad Darmawan dan Totok Haryanto.Koperasi: Perkembangan dan
Perspektifnya Dalam Islam. Purwokerto: UM Purwokerto Press (Anggota APPTI), 2020, Hlm
3
28

Oleh karena itu, semua kebutuhan modal untuk membuka dan


mengelola usaha koperasi dipikul bersama-sama oleh seluruh anggota,
dengan jalan menabung secara teratur dan tertib.30
b. Tujuan dan Manfaat Koperasi
Dalam hal ini konsolidasi potensi keuangan, pengembangan
jaringan informasi serta pengembangan pusat inovasi dan teknologi
merupakan kebutuhan pendukung untuk kuatnya kehadiran
koperasi. Pemerintah di daerah dapat mendorong pengembangan
lembaga penjamin kredit di daerah. Pemusatan pengembangan
koperasi pada bidang jasa keuangan sangat tepat untuk dilakukan
pada tingkat kabupaten/kota, agar dapat terjaganya arus dana
secara lebih seimbang dan kepentingan daerah (masyarakat
setempat) lebih terperhatikan.31
Fungsi pusat koperasi jasa keuangan ini selain menjaga
likuiditas juga dapat memainkan peran pengawasan dan perbaikan
manajemen hingga pengembangan sistem asuransi tabungan yang
dapat diintegrasikan dalam sistem asuransi secara nasional.
Pendekatan pengembangan koperasi sebagai instrumen
pembangunan terbukti menimbulkan kelemahan dalam menjadikan
dirinya sebagai koperasi yang memegang prinsip-prinsip koperasi
dan sebagai badan usaha yang kompetitif. Reformasi kelembagaan
koperasi menuju koperasi dengan jati dirinya akan menjadi agenda
panjang yang harus dilalui oleh koperasi di Indonesia. Dalam
kerangka otonomi daerah perlu penataan lembaga keuangan
koperasi (koperasi simpan pinjam) untuk memperkokoh
pembiayaan kegiatan ekonomi di lapisan terbawah dan menahan
arus ke luar potensi sumberdaya lokal yang masih diperlukan.
Pembenahan ini akan merupakan elemen penting dalam

30
Fifi Hasnawati.Manajemen Koperasi. Medan: Penerbit Duta Azhar, 2013, Hlm 4
31
Syukri Iska dan Ifelda Ningsih.Manajemen Lembaga Keuangan Syariah Non Bank:
Teori, Praktek, dan Regulasi. Padang: Jasa Surya, 2016, Hlm 21
29

membangun sistem pembiayaan mikro di tanah air yang merupakan


tulang punggung gerakan pemberdayaan ekonomi rakyat.
c. Prinsip-Prinsip Dalam Koperasi
Prinsip-prinsip dalam koperasi telah dijelaskan dalam
Undang-Undang, sedangkan prinsip-prinsip dalam koperasi syariah
adalah sebagai berikut:
1) Keanggotaan Terbuka
Keanggotaan terbuka mengandung makna bahwa setiap
manusia memiliki posisi dan kedudukan yang sama. Tidak
sepantasnya harkat dan derajat manusia dibeda-bedakan
berdasarkan kekayaan dan kedunaiwian. Islam menganggap
umat manusia sebagai suatu keluarga. Maka, semua anggota
keluarga ini mempunyai derajat yang sama di hadapan Allah.
Hukum Allah tidak membedakan yang kaya dan yang miskin,
demikian juga tidak membedakan yang hitam dan yang putih.
Secara sosial, nilai yang membedakan satu dengan yang lain
adalah ketaqwaan-nya. Menghormati manusia dan
menempatkan semua manusia dalam strata yang sama, bagi
Islam adalah tauhidul ummah.
2) Satu anggota Satu Suara
Prinsip ini menggambarkan keadilan diantara sesama.
Modal atau kekayaan tidak bisa menjadi alasan untuk
menempatkan manusia lain berada dibawah diantara yang
lainnya. Adakalanya harta membuat orang lupa diri, sehingga
fitrah manusia dianggap lebih rendah dari hartanya, hal ini
pernah diangkat dalam firman Allah “Sesungguhnya manusia itu
sewenang-wenang bila dirinya berkecukupan.” (QS. Al-Alaq: 6-
7). Islam menegaskan pentingnya menegakkan keadilan di
antara sesama manusia, sebagimana terungkap dalam QS. An-
Nahl: 90.
3) Perioritas Pada Pelayanan Anggota
Islam menempatkan kebersamaan sebagai sesuatu yang
berharga diantara ibadah. Shalat berjamaan diberi pahala yang
30

lebih besar dibandingkan dengan shalat perseorangan Shalat


berjamaah mengandung nilai sosial karena dengan berjamaah
tali silaturrahmi antar sesama umat akan terjadi. Islam
mengajarkan untuk saling tolong menolong yang kuat menolong
yang lemah, yang lebih pintar mengajari kepada yang belum
pintar, yang kaya memberikan sebagian kekayaannya kepada
orang lain yang kurang mampu (lewat zakat, infak, dan
shdaqah), Islam juga mengajarkan kepada manusia untuk saling
kasih mengasihi, saling melayani antara yang satu dengan yang
lain. Islam bertujuan untuk membentuk masyarakat dengan
tatanan sosial yang solid. Dalam tatanan itu, setiap individu
diikat oleh persaudaraan dan kasih sayang bagai satu keluarga.
Sebuah persaudaraan yang universal dan tidak diikat oleh batas
geografis.
4) Pembatasan atas Bunga dan Modal
Islam sangat tegas menyikapi riba, sebagaimana firman
Allah dalam QS. Al- Baqarah: 276, yakni “Allah menghapuskan
riba dan menyempurnakan kebaikan shadaqah. Dan Allah tidak
suka kepada orang-orang yang tetap membangkang dalam
bergelimang dosa.” Namun Islam tidak melarang untuk
melaksanakan kegiatan hutang piutang, khususnya dalam
kaitannya perniagaan (bisnis), dan malah diperintahkan bagi
para pihak yang berkaitan agar sebaik-baiknya melaksanakan
pencatatan agar tidak terjadi perselisihan di kemudian hari (QS.
Al-Baqarah: 282).
5) Pembagian SHU sebanding dengan Jasa Anggota
Islam membenarkan seseorang memiliki kekayaan lebih
dari yang lain sepanjang kekayaan tersebut diperoleh secara
benar dan yang bersangkutan telah menunaikan kewajibannya
bagi kesejahteraan masyarakat, baik dalam bentuk zakat atau
amal kebajikan yang lain seperti infaq dan shadaqah. Meskipun
demikian, Islam sangat meganjurkan golongan yang kaya untuk
tetap tawadlu dan tidak pamer. orang yang memberikan
31

kontribusi lebih banyak akan menerima lebih banyak disbanding


yang lainnya. Orang bekerja lebih keras lebih layak memperoleh
hasil lebih baik disanding yang lain.32
d. permasalahan koperasi
permasalahan koperasi berkaitan dengan organisasi, usaha,
sumber daya manusia( SDM), sistem pendukung dan iklim
usaha. Dalam rencana strategis kementrian koperasi dan UKM
RI tahun 2015 – 2019, permasalahan utama yang dihadapi
koperasi sebagai berikut :
1) Organisasi
Permasalahan organisasi yang ada dalam koperasi sebagai
berikut :
a) Masih banyak koperasi yang belum menerapkan nilai dan
prinsip koperasi secara benar
b) Koperasi belum memiliki visi untuk menjadi modern (
SDM, organisasi, usaha, dan inovasi).
c) Rendahnya profesionalisme dan akuntabilitas dalam
pengelolaan koperasi.
d) Masih banyaknya koperasi yang berorientasi atau
bergantung pada bantuan pemerintah.
e) Masih banyak koperasi yang tidak aktif.
2) Usaha
Permasalahan bidang usaha koperasi yang banyak dialami
sebagai berikut :
a) Kurangnya kesadaran anggota koperasi untuk
berpartisipasi dalam meningkatkan modal dan memajukan
usaha koperasi.

32
Akhmad Darmawan dan Totok Haryanto.Koperasi: Perkembangan dan
Perspektifnya Dalam Islam. Purwokerto: UM Purwokerto Press (Anggota APPTI), 2020, Hlm
119 - 124
32

b) Kurangnya kapasitas koperasi untuk berinovasi dalam


pengembangan produk dan layanan bagi anggota.
c) Kurangnya kemampuan koperasi untuk memenuhi target
produksin( kualitas, kuantitas, dan kontinuitas) sesuai
permintaan pasar.
d) Terbatasnya kemampuan koperasi untuk menjangkau
pasar terutama dalam promosi produk, akses informasi
pasar dan saluran pemasaran.
e) Terbatasnya jaringan usaha dan pemasaran antar koperasi
dan antar koperasi dan usaha besar.
3) Sumber Daya Manusia ( SDM )
Permasalahan sumber daya manusia yang masih banyak
dihadapi koperasi sebagai berikut :
a) Banyak anggota yang tidak mengerti tentang koperasi.
b) Kurangnya keteladanan koperasi.
c) Mentalitas dan orientasi bisnis SDM koperasi masih
rendah.
d) Rendahnya kapasitas SDM koperasi dalam mengakses
teknologi informasi, jaringan produksi,dan pemasaran.
e) Kurangnya jangakauan penyuluhan serta pendidikan dan
latihan ( diklat ) perkoperasian.
4) Sistem pendukung dan iklim usaha
Permasalahan pada sistem pendukung dan iklim usaha yang
terjadi dalam koperasi sebagai berikut :
a) Regulasi dan kebijakan ditingkat pusat dan daerah yang
belum mendukung perkembangan koperasi.
b) Fungsi kelembagaan pemberdayaan dan infrastruktur
koperasi belum optimal, terutama dibidang pendidikan,
pembiayaan, dan pemasaran.
c) Kurangnya koordinasi dan keterpaduan antar –
stakeholders.
33

d) Belum tersedianya data yang lengkap dan valid mengenai


perkembangan koperasi sehingga menyulitkan pemetaan
dan pembinaan.
e) Kurangnya kesiapan pemerintah dan dunia usaha dalam
mendukung masyarakat ekonomi asean ( MEA ).
Tantangan pengembangan koperasi kedepan antara lain
menjadikan koperai sebagai wadah usaha bersama untuk
meningkatkan efisiensi usaha dan kualitas penghidupan
masyarakat, meningkatkan kontribusi koperasi dalam
perekonomian, serta meningkatkan posisi tawar koperasi
dalam kondisi pasar yang makin dinamis.33

33
Hantono, konsep analisa laporan keuangan dengan pendekatan rasio dan spss.(
yogyakarta : Budi Utama,2018).
34

B. Studi Relevan
Dalam penelitian ini penulis mengacu pada penelitian sebelumnya
yang penting untuk penelitian saat ini.Berikut ini beberapa hasil penelitian
yang relevan yang dijadikan bahan telaah bagi penelitian:

Table2.1
Penelitian Terdahulu yang Relavan
Metode dan Hasil
No. Penelitian Persamaan Perbedaan
Penelitian
1 Analisis rasio Pendekatan Menganalisis Jenis
likuiditas sebagai penelitian yang rasio penelitian ini
alat penilaian untuk digunakan adalah keuangan di adalah
mengukur kinerja penelitian empiris koperasi kualitatif
keuangan pada PT. dengan pendekatan sedangkan
Prodia Widyahusada kualitatif deskriptif. penelitian
34
Tbk. Hasil penelitian masnuripa
menunjukkan harahap
bahwa current ratio adalah
dinyatakan cukup, penelitian
quick ratio kualitatif.
dinyatakan baik,
cash ratio
dinyatakan kurang,
dan inventory to net
working capital
dinyatakan sangat
baik.

34
Masnnuripa harahap. Analisis rasio likuiditas sebagai alat penilaian untuk
mengukur kinerja keuangan pada PT Prodia Widyahusada Tbk,( skripsi, fakultas ekonomi dan
bisnis islam universitas islam negeri sumatera utara medan, 2018).
35

2 Analisis rasio Penelitian ini Menganalisis Jenis penelit


keuangan untuk merupakan efektifitas di ini
menilai efektifitas penelitian dengan koperasi merupakan
modal kerja pada menggunakan kualitatif,
koperasi pegawai metode kualitatif. sedangkan
republik indonesia ( penelitian.sed
KPRI) universitas angkan
Brawijaya Malang35 penelitian
melkior eka
ate
merupakan
penelitian
kualitatif.
3 Analisis sumber Jenis penelitian ini Menganalisis Penelitian ini
penggunaan modal adalah deskriptif pengelolaan merupakan
kerja dan tingkat kuantitatif dan modal penelitian
likuiditas pada metode kerjapada kualitatif
primer koperasi pengumpulan data koperasi. sedangkan
kapota yudha tahun melalui studi penelitian I
2016 – 2019.36 dokumentasi. aura rizki
Berdasarkan hasil aditya
perhitungan sumber merupakan
dan penggunaan penelitian
modal kerja dengan kuantitatif.
melakukan
perbandingan

35
Melkior eka ate. Analisis rasio keuangan untuk menilai efektivitas modal kerja
pada koperasi pegawai republik indonesia (KPRI) universitas Brawijaya Malang,( skripsi,
fakultas ekonomi universitas tribhuwana tunggadewi malang, 2018).
36
Aura rizky aditya. Analisis sumber penggunaan modal kerja dan tingkat likuiditas
pada primer koperasi kapota yudha tahun 2016 – 2019. Jurnal produktivitas. Vol 14 No. 2.
Hlm 109. 2021
36

neraca tiga tahun


berturut – turut
maka dapat dilihat
bahwa sumber dan
penggunaan modal
kerja primer
koperasi koperasi
kapota yudha
berfluktuasi setiap
tahunnya.
4 Analisa Kinerja Dalam penelitian Menganalisis Jenis
Keuangan pada ini menggunakan kinerja penelitian ini
Koperasi Uber jenis penelitian keuangan merupakan
Kepanjen melalui deskriptif dengan padda kualitatif,
Rasio Likuiditas, menggambarkan koperasi. sedangkan
Solvabilitas dan keadaan yang penelitian
Profitabilitas.37 sedang terjadi pada angguliyah
saat pelaksanaan merupakan
penelitian. penelitian
Menggunakan deskriptif.
sumber data
sekunder. teknik
pengumpulan data
diambil melalui
hasil wawancara
dan dokumentasi.
hasil analisis dilihat
dari Sisa Hasil

37
Angguliyah Rizki Amalayiah, R.Muhamad Mahrus alie. Analisis kinerja keuangan
pada koperasi uber kepanjen melalui rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas. Jurnal
akuntansi. Vol 4 NO.1. 2020
37

Usaha Koperasi
Uber Kepanjen
bahwa pada tahun
2016 sampai 2017
mengalami
kenaikan, tahun
2018 mengalami
penurunan. Selama
periode 2016
sampai 2018 Sisa
hasil usaha tertinggi
yaitu pada tahun
2017 sebesar Rp
269.361.750. Dari
Sisa Hasil Usaha
tersebut dapat
dilihat bahwa
kinerja keungan
masih belum stabil.
38

5 Analisis efektivitas Jenis penelitian Menganalisis Penelitian ini


pengelolaan modal yang digunakan pengelolaan merupakan
kerja dalam rangka adalah penelitian modal kerja penelitian
meningkatkan deskriptif dengan pada kualitatif,
profitabilitas( studi pendekatan studi koperasi. sedangkan
kasus pada koperasi kasus. Berdasarkan penelitian
wanita serba usaha “ hasil penelitian elina dewi
setia budi wanita” menunjukkan rachmatika
jawa timur periode bahwa koperasi merupakan
2012 – 2014).38 dalam tiga tahun penelitian
terakhir mengalami deskriptif
kenaikan modal dengan
kerja, yang mana pendekatan
terlihat dari laporan studi kasus..
perubahan modal
kerja dan laporan
sumber dan
penggunaan modal
kerja.

38
Elina Dewi Rachmatika. Analisis efektivitas pengelolaan modal modal dalam rangka
meningkatkan profitabilitas. Jurnal administrasi bisnis. Vol 27 No. 1. 2015
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah.
Penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan
mencocokkan amtara realita empirik dengan teori yang berlaku dengan
menggunakan tipe deskriptif. 39Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan
menggambarkan rasio modal kerja di Koperasi Unit Desa Bahar Satria.

B. ObjekPenelitian
Objek penelitian dalam penelitian kualitatif yang diobservasi menurut
Spradley dinamakan situasi sosial, yang terdiri atas tiga komponen yaitu place
(tempat), actor (pelaku), dan activities (aktivitas).40 Objek dari penelitian ini
adalah rasio modal kerja di koperasi unit desa bahar satria.

C. Jenis dan Sumber Data


1. Jenis Data
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan
pendekatan metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu penelitian
yang bersifat mendalam, mengikuti proses, dilakukan oleh peneliti
sendiri, tidak boleh diwakilkan atau menyuruh orang lain
mengumpulkan data. Penelitian kualitatif dalam mengumpulkan dan
menganalisis data tidak berdasarkan angka – angka, tetapi bukan
berarti tidak boleh memakai angka dalam menerangkan gejala.41

39
Sugiyono. Metode penelitian kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta, 2019. Hlm
9.
40
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.
2019. hlm 229.
41
Lexy J Moleong. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya.
2010. Hlm 6.

39
40

2. Sumber Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan
sesuai dengan tujuan penelitian, maka diperlukan dua jenis data, yaitu
:42
a. Data primer
Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam
penelitian, yang diperoleh secara langsung dari sumbernya
ataupun dari lokasi objek penelitian, atau keseluruhan data
hasil penelitian yang diperoleh dilapangan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang
diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber perantara.
Data ini diperoleh dari mengutip sumber lain, sehingga tidak
bersifat autentik, karena sudah diperoleh dari tangan kedua,
ketiga, dan seterusnya. Pada penelitian ini, sumber data
diperoleh dari berbagai buku, artikel, atau jurnal, terkait rasio
modal kerja di Koperasi Unit Desa Bahar Satria.

D. Metode Pengumpulan Data


Dalam pengambilan data bagi penelitian ini, penulis menggunakan metode
sebagai berikut:43
1. Observasi
Observasi dalam penelitian ini adalah instrumen untuk mendapatkan data
utama dalam menilai hubungan sosial. Teknik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik observasi non – partisipasi. Kedudukan peneliti
hanya sebagai pengamat dan selama proses observasi akan dibuat catatan –
catatan untuk keperluan analisis dan pengecekan data kembali.
2. Wawancara

42
Sugiyono. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
2019. Hlm 12.
43
Sugiyono. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
2019. Hlm 30.
41

Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data mentah dari informan,


sehingga dapat ditemukan data baru yang tidak terdapat dalam dokumen. Data
mentah ini adalah data utama dalam penelitian ini yang diperoleh oleh peneliti
secara langsung dari informan yang bermanfaat untuk menjawab persoalan
penelitian diatas. Dalam penelitian ini akan dilakukan wawancara dengan pihak
Koperasi Unit Desa Bahar Satria serta masyarakat yang menggunakan jasa
koperasi disana.
3. Dokumentasi
Data juga dapat diperoleh dari hasil dokumentasi koperasi maupun dari
peneliti sendiri. Dokumentasi untuk kelengkapan penelitian ini diperoleh dari
Koperasi Unit Desa Bahar Satria.

E. Teknik Analisis Data


Analisis data dalam penelitian menjelaskan tentang alat-alat analisis dan
persfektif yang dipakai dalam menguraikan dan menafsirkan data.Untuk
menganalisis data yang diperoleh dari lapangan maka hasil penelitian akan
penulis analisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Metode analisis yang
digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu
dengan cara menguraikan informasi-informasi berdasarkan kenyataan yang
diperoleh dari Koperasi Unit Desa Bahar Satria, yang berhubungan dengan
rasio modal kerja di koperasi unit desa bahar satria dengan tujuan membuat
deskripsi, gambaran atau secara sistematik, faktual dan akurat mengenai fakta–
fakta dari fenomena yang diteliti.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
teknik analisis menurut Miles dan Huberman. Analisis ini penulis lakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:44
1. Pengumpulan Data
Dalam penelitian kuantitatif pengumpulan data dengan observasi,
wawancara mendalam dan dokumentasi atau gabungan ketiganya

44
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif (Untuk penelitian yang bersifat: eksploratif,
enterpretif, interaktif, dan konstruktif). Bandung:Alfabeta. 2018. hlm 132.
42

(triangulasi). Wawancara dilakukan dengan pihak Koperasi Unit Desa Bahar


Satria serta masyarakat yang menggunakan jasa koperasi di sana.
2. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari informan berdasarkan hasil wawancara akan ditulis
dan dibuat catatan-catatan secara objektif, dan kemudian membuat
ringkasan sementara hasil dari data yang telah diperoleh.
3. Penyajian Data
Data yang telah direduksi disajikan dengan cara dipisahkan dan dipetakan
data-data yang serupa kedalam bagian-bagian tertentu yang telah diberi
tanda. Langkah selanjutnya adalah membuat rangkuman inti dari setiap
aspek yang diteliti.
4. Penarikan Kesimpulan
Membuat kesimpulan sementara dari data-data yang terkumpul, sehingga
dapat diambil langkah-langkah awal untuk penelitian lanjutan dan
mengecek kembali data-data asli yang telah diperoleh.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum Koperasi Unit Desa Bahar Satria


1. Sejarah Koperasi Unit Desa Bahar Satria
Koperasi Unit Desa Bahar Satria mempunyai kantor di desa
Adipura Kencana Kecamatan Bahar Selatan Kabupaten Muaro Jambi.
Koperasi Unit Desa Bahar Satria mempunyai Badan Hukum Nomor
29/BH/KWK.5/VI/1996 tanggal 29 februari 1996.
Koperasi Unit Desa Bahar Satria merupakan suatu lembaga
keuangan bukan bank yang bergerak dalam bidang ekonomi untuk
menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam
bentuk pembiayaan. Dengan adanya penyaluran pembiayaan modal
kerja kepada masyarakat, diharapkan dunia usaha dapat bergerak
dengan baik serta dapat tercipta lapangan kerja. Untuk menjaga
pembiayaan agar tidak terjadi kebocoran, pemborosan ataupun
penyelewengan diperlukan suatu pengendalian pembiayaan yang cukup
kuat agar kemungkinan terjadinya pembiayaan bermasalah dapat di
minimalisasi. Hal ini berarti pendapatan koperasi dapat diterima dengan
lancar dan akhirnya terciptalah kondisi yang baik dan sehat.45
Koperasi Unit Desa Bahar Satria didirikan atas inisiatif para para
petani sawit dengan rasa simpati dan tanggung jawab dalam
membangun perekonomian masyarakat ekonomi lemah, khusus nya
didesa Adipura Kencana Kabupaten Muaro Jambi. Koperasi Unit Desa
Bahar Satria menganut badan hukum koperasi yang disahkan oleh
Dinas koperasi Provinsi Jambi. Koperasi ini adalah suatu lembaga
keuangan konvensional yang bergerak dalam usaha simpan pinjam,
yang mana dalam kegiatannya terdapat aktivitas menghimpun dan
menyalurkan dan masyarakat. Penghimpun dana di peroleh dari pihak

45
Observasi, di Koperasi Unit Desa Bahar Satria, 24 oktober 2022

43
44

anggota dan deposan yang kemudian disalurkan kembali kepada


anggota melalui pembiayaan untuk usaha produktif dengan sistem bagi
hasil ( profit sharing).
Koperasi Unit Desa Bahar Satria mempunyai anggota koperasi
yang cukup banyak. Sampai dengan tahun 2021 jumlah anggota
Koperasi Unit Desa Bahar Satria yang tercatat adalah 433 anggota.
Sebagian besar anggota Koperasi Unit Desa Bahar Satria merupakan
para petani sawit. Sesuai dengan keberadaan kantornya di Desa Adipura
Kencana Kecamatan Bahar Selatan Kabupaten Muaro Jambi, maka
selain anggota yang dilayani Koperasi Unit Desa Bahar Satria juga
melayani calon anggota atau masyarakat para petani sawit di sekitaran
Desa Adipura Kencana Kecamatan Bahar Satria.
Koperasi Unit Desa Bahar Satria dipimpin oleh pengurus yang
dipilih oleh anggota untuk menciptakan sumber daya manusia yang
handal dan profesional dalam rangka mengembangkan lembaga
keuangan kearah yang lebih maju secara terus menerus. Untuk
menjalankan kegiatan operasional secara maksimal setiap harinya,
Koperasi Unit Desa Bahar Satria dibantu oleh petugas dan karyawan
dengan jumlah keseluruhan tenaga kerja sampai saat ini 15 orang.46
2. visi dan misi Koperasi Unit Desa Bahar Satria
Visi adalah cita – cita yang ingin dicapai dimasa yang akan
datang. Sementara misi adalah bagaimana cara untuk mewujudkan cita
– cita tersebut.47
2.1 Visi
Peran dan fungsi koperasi menata perekonomian rakyat Desa
Adipura Kencana.

46
Observasi, di Koperasi Unit Desa Bahar Satria, 24 oktober 2022
47
R. Jati Nucahyo, keterkaitan visi, misi dan values terhadap kinerja karyawan
perusahaan kulit “ Dwi Jaya”. Jurnal Khasanah Ilmu 6, No. 2 (n.d).88
45

2.2 Misi
1. Memantapkan kedudukan koperasi Unit Desa bahar Satria
sebagai organisasi tunggal gerakan koperasi dilevel daerah.
2. Proaktif dalam menggerakkan koperasi agar mampu
memperjuangkan kepentingan anggota dalam kegiatan
ekonominya.
3. Menyalurkan aspirasi koperasi sehingga dapat berkiprah dalam
memperkokoh ekonomi rakyat sebagai dasar kekuatan
perekonomian daerah.

3. Struktur Organisasi Koperasi Unit Desa Bahar Satria


Struktur organisasi adalah kesesuaian pembagian pekerjaan antara
struktur dan fungsi, di mana terjadi penumpukkan atau kekosongan
pelaksanaan pekerjaan, dan ada tidaknya hubungan dan urutan diantara unit
kerja yang ada. Koperasi Unit Desa Bahar Satria memiliki struktur organisasi
yang melibatkan Seluruh sumber daya manusia. Koordinasi yang harmonis dan
serasi antar suatu organisasi diharapkan akan terwujud. Dengan terciptanya
struktur organisasi yang baik dimana setiap komponen terealisasi dalam
organisasi mengerti tugas, wewenang dan tanggungjawab dalam
mempertahankan elemen lainnya dalam rangka kelancaran dan keberhasilan
tugas yang telah dimiliki.
Adapun struktur organisasi Koperasi Unit Desa Bahar satria terdiri dari
pengurus, pengelola, armada, dan badan pengawas yang diharapkan memiliki
keahlian dan mampu bertanggung jawab pada bidangnya masing – masing.
Adapun struktur dari Koperasi Unit Desa Bahar Satria :

I. pengurus :
 Ketua : Sardi Dasori
 Sekretaris : Gito Sudarno
 Bendahara : Hendarson
46

II. pengelola :
 Adm : Kamal
 KCS I : Wahid
 KCS II : Nyamat
 Pertokoan : Ila
 USP : Siti Rodiyah
III. Armada :
 Ketua : Armen Sandika
 Sekretaris : Sholikin
 Bendahara : Subandi

IV. Badan Pengawas :


 Ketua : Sukarman
 Anggota : Indra Yulius

4. Kegiatan Usaha Koperasi Unit Desa Bahar Satria


Koperasi Unit Desa Bahar satria adalah sebuah badan usaha yang
bergerak dalam bidang keuangan yang mana dalam kegiatan sehari – hari
baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana kepada
masyarakat dengan menerapkan prinsip – prinsip konvensional
menggunakan perangkat bunga, baik dalam pemberian imbalan kepada
penabung maupun dalam menerapkan imbalan yang akan diterima.
Koperasi Unit Desa Bahar Satria sebagaimana lazimnya koperasi lain
melaksanakan fungsinya sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali kepada masyarakat dan juga disalurkan kembali
kepada masyarakat. Dari segi penghimpunan dana ( funding ) Koperasi Unit
Desa Bahar Satria menawarkan beberapa produk simpanan dengan sistem
bagi hasil.
47

Dalam kegiatan usahanya, Koperasi Unit Desa Bahar Bahar Satria


memiliki dua kegiatan, yaitu penghimpun dana dan penyaluran dana.48
4.1 Penghimpun Dana
Penghimpunan dana merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
oleh lembaga keuangan untuk mendapatkan dana dari masyarakat
melalui produk – produk yang ditawarkan. Koperasi Unit Desa Bahar
satria melakukan kegiatan penghimpunan dana melalui jual beli pupuk
dan penimbangan kelapa sawit, dimana masyarakat memberikan
kepercayaan kepada pihak koperasi dengan tujuan untuk mendapatkan
keamanan dan keuntungan dari penyimpanan dana tersebut.
Selain itu, Koperasi Unit Desa Bahar Satria melakukan kegiatan
penghimpunan dana lainnya dengan menawarkan beberapa produk
penghimpunan dana, salah satunya yaitu tabungan. Yang dimaksud
dengan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan dengan syarat tertentu yang telah disepakati bersama, namun
tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang
disamakan dengan itu.
Adapun jenis tabungan yang ada pada Koperasi Unit Desa
Bahar Satria dintaranya sebagai berikut :
a) Tabungan Mitra
Tabungan ini melayani berbagai kalangan masyarakat termasuk
mahasiswa dengan bagi hasil yang disepakati oleh kedua belah
pihak melalui sistem setoran dengan pengambilan antar jemput
yang dilakukan oleh karyawan koperasi.
b) Tabungan Niaga
Tabungan ini sangat sesuai dan sering dipilih oleh para petani
sawit yang memiliki transaksi penjualan yang aktif setiap
harinya dan bisa ditarik setiap saat. Tabungan ini juga
mempunyai tingkatan bagi hasil yang sama seperti tabungan

48
Observasi , di Koperasi Unit Desa Bahar Satria, 24 oktober 2022
48

mitra dan juga melalui sistem setoran antar jemput yang


dilakukan oleh pihak Koperasi Unit Desa Bahar Satria.
4.2 Penyaluran Dana
Koperasi Unit Desa Bahar Satria melakukan kegiatan penyaluran
dana melalui pembiayaan ( financing ) yang menerapkan sistem bagi
hasil ( profit and loss sharing, serta revenue sharing).

B. Hasil Penelitian
Berikut adalah hasil wawancara kepada ketua Koperasi Unit Desa Bahar
Satria mengenai pengelolaan keuangan pada Koperasi Unit Desa Bahar Satria
didesa Adipura Kencana, kecamatan bahar selatan, kabupaten muaro jambi.
Dengan pertanyaan bagaimana pengelolaan keuangan yang dilakukan di
Koperasi Unit Desa Bahar Satria?
Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak H. Sardi Dasori selaku ketua
Koperasi Unit Desa ( KUD ) Bahar Satria:
“ Pengelolaan keuangan yang dilakukan dikoperasi ini dengan cara mengatur
pencatatan keuangan yang baik, yaitu dengan membuat laporan pemasukan dan
pengeluaram”. ( Wawancara dengan Bapak H. Sardi dasori tanggal 24 oktober
2022).49
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Hendarson selaku
bendahara Koperasi Unit Desa ( KUD ) Bahar Satria:
“ Pengelolaan modal kerja dikoperasi ini harus dilakukan dengan baik yaitu
dengan melalukakan perputaran modal kerja, pengelolaan arus kas masuk dan
keluar harus berjalan dengan lancar, pengelolaan piutang usaha, dan
pengelolaan hutang usaha”. ( Wawancara dengan Bapak Hendarson tanggal 24
oktober 2022).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Hendarson selaku
bendahara Koperasi Unit Desa ( KUD ) Bahar Satria :

49
Wawancara dengan ketua Koperasi Unit Desa Bahar Satria Bapak H. Sardi dasori
tanggal 24 oktober 2022
49

“ Adapun penghimpunan dana yang dilakukan Koperasi ini adalah adalanya


simpanan wajib Rp. 50.000 setiap bulan nya dan dari suku bunga pinjaman
yang diberikan akan menmbah pemasukan bagi koperasi, kemudian setiap satu
tahun sekali adanya pembagian SHU sehingga anggota koperasi akan
mendapatkan untung juga”. ( Wawancara dengan Bapak Hendarson tanggal 24
oktober 2022).50
1. Rasio Modal Kerja pada koperasi unit desa bahar satria dilihat dari 4
rasio adalah sebagai berikut :
a. Rasio lancar ( current ratio)
Rasio lancar (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih
secara keseluruhan. Rasio lancar dapat dihitung menggunakan
rumus :

Rasio lancar =

2018 =

= = 139,11%

2019 =

= = 162,03%

2020 = x100%

= = 313,61%

2021 =

= = 301,60%

50
Wawancara dengan Bendahara Koperasi Unit Desa Bahar Satria Bapak Hendarson
tanggal 24 oktober 2022
50

Tabel 4.1
current Ratio
Kewajiban Jangka Current
Tahun Aset Lancar (Rp)
Pendek (Rp) Ratio
375.038.800 139,11%
2018 521.737.279
330.043.750 162,03%
2019 534.790.187
89.720.000 313,61%
2020 281.378.174
96.295.000 301,60%
2021 290.430.255
Sumber : Laporan keuangan Koperasi Unit Desa bahar Satria
Tidak ada standar khusus untuk menentukan current ratio
yang paling baik, namun untuk prinsip kehati – hatian, maka besarnya
current ratio sekitar 200% dianggap baik. Semakin tinggi rasio ini
maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan.
Pada tahun 2018 ke tahun 2019 rasio lancar mengalami
peningkatan sebesar 22,92% selisih dari 139,11% - 162,03%. Nilai
tersebut masih dibawah standar current ratio yaitu 200%. Kemudian
pada tahun 2019 ke tahun 2020 rasio lancar mengalami peningkatan
sebesar 151,58% selisih dari 162,03% - 313,61%. Peningkatan
tersebut sudah termasuk tinggi karena sudah melebihi standar current
ratio yaitu 200%. Pada tahun 2020 ke tahun 2021 rasio lancar
mengalami penurunan sebesar 12,01% selisih dari 313,61% -
301,60%.
Hal ini menunjukkan pembayaran kewajiban jangka pendek
dengan menggunakan aset lancar sudah sepenuh nya dapat dibayarkan
karena selisih aset dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 terus
meningkat. Sedangkan pada tahun 2020 ke tahun 2021 terjadi
penurunan rasio lancar yang yakni sebesar 12,01 % disebabkan oleh
aset lancar yang meningkat sebesar Rp. 290.430.255 sementara disisi
kewajiban lancar mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya
namun tidak terlalu tinggi.
51

Jumlah aset lancar dan kewajiban lancar yang memiliki


selisih yang lumayan besar membuat perusahaan bisa dengan mudah
memenuhi kewajiban jangaka pendek jika sewaktu – waktu ditagi
oleh kreditur. Curent ratio dianggap baik jika memiliki aset lancar
dan kewajiban jangka pendek memiliki perbandingan 2:1 atau
sekitar 200%.

b. Rasio cepat ( quick ratio )


Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban
jangka pendek dengan aset lancar tanpa memperhitungkan nilai
persediaan. Rasio cepat dapat diukur dengan menggunakan rumus :

Rasio cepat = x 100%

2018 =

= = 52,17%

2019 =

= = 133,49%

2020 =

= = 213,19%

2021 =

= = 213,12%
52

Tabel 4. 2
quick ratio
Kewajiban
Aset Lancar Persediaan Quick
Tahun Jangka Pendek
(Rp) (Rp) Ratio
(Rp)
2018 521.737.279 49.586.600 375.038.800 52,17%
2019 534.790.187 94.206.100 330.043.750 133,49%
2020 281.378.174 90.100.556 89.720.000 213,19%
2021 290.430.255 85.200.645 96.295.000 213,12%
Sumber : Laporan keuangan Koperasi Unit Desa Bahar Satria
Untuk prinsip kehati – hatian koperasi, maka besarnya quick
rasio paling rendah adalah 150 % atau 1,5. Artinya kewajiban jangka
pendek 150 % dijamin oleh aset lancar selain persediaan 150 %.
Semakin tinggi nilai rasio maka menunjukkan semakin baik pula
kinerja keuangan yang dicapai koperasi.
Pada tahun 2018 ke tahun 2019 rasio cepat mengalami
peningkatan sebesar 81,32 % diperoleh dari pengurangan ( 133,49%
- 52,17%). Nilai tersebut dikatakan cukup tetapi angka 81,32%
masih tergolong rendah bagi suatu perusahaan dalam melunasi
jangka pendeknya. Sekedar cukup bukanlah hal yang bagus tetapi ini
merupakan pertanda bagi perusahaan untuk berhati – hati dalam
mengelola aset lancar nya. Kemudian pada tahun 2019 ke tahun
2020 rasio cepat juga mengalami peningkatan sebesar 79,7% dari
pengurangan ( 213,19% - 133,49%) dan pada tahun 2020 ke tahun
2021 rasio cepat mengalami penurunan sebesar 0,07% diperoleh dari
pengurangan ( 213,19 – 213,112%). Nilai rasio cepat tersebut sudah
dapat dikatakan baik dan dapat melunasi kewajiban lancar tanpa
harus melikuidasi persediaan.
53

c. Rasio kas ( cash ratio )


Rasio kas ( cash ratio ) merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar
utang. Rumus untuk mencari rasio kas atau cash ratio dapat dihitung
sebagai berikut :

Rasio kas =

2018 = x100%

= = 12,14%

2019 =

= % = 13,37%

2020 =

= = 38,24%

2021 =

= = 37,88%

Tabel 4. 3
Cash Ratio
Tahun Kas dan Bank ( Rp) Kewajiban jangka Cash ratio
pendek ( Rp)
2018 455.473.588 375.038.800 12,14%
2019 441.302.491 330.043.750 13,37%
2020 343.095.908 89.720.000 38,24%
2021 364.848.383 96.295.000 37,88%
Sumber : Laporan keuangan Koperasi Unit Desa Bahar Satria
54

Standar industri rasio kas yang paling baik adalah sebesar


50%, semakin mendekati standar industri maka semakin baik pula
kinerja keuangan suatu perusahaan. Pada tahun 2018 sampai dengan
tahun 2019 rasio kas mengalami kenaikan sebesar 1,23% angka
tersebut diperoleh dari pengurangan ( 13,37% - 12,14%). Nilai atau
angka tersebut masih berada dibawah angka standar industri rasio
kas.
Pada tahun 2019 sampai dengan tahun 2020 rasio kas
mengalami kenaikan sebesar 24,87%, angka tersebut diperoleh dari
hasil pengurangan ( 38,24% - 13,37%). Kenaikan yang terjadi cukup
signifikan, namun angka tersebut masih berada dibawah standar
industri rasio kas. Kemudian pada tahun 2020 sampai dengan tahun
2021 rasio kas mengalami penurunan sebesar 0,36% diperoleh dari
hasil pengurangan ( 37,88% - 38,24%). Nilai yang dihasilkan dari
rasio kas tersebut masih berada dibawah standar industri. Hal ini
menunjukkan bahwaa belum sepenuhnya tingkat ketersediaan kas
mampu untuk membayar semua tagihan jangka pendek koperasi.
d. Rasio persediaan terhadap modal kerja bersih
Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan
modal kerja perusahaan. Rumus untuk mencari rasio persediaan
terhadap modal kerja bersih adalah sebagai berikut :

Inventory to NWC =

2018 =

2019 =

=
55

2020 =

2021 = x100%

Tabel 4.4
inventory to NWC
Tahun Persediaan(Rp) Aset lancar(Rp Kewajiban Inventory to
jangka pendek NWC
2018 49.586.600 521.737.279 375.038.800 33,80%
2019 94.206.100 534.790.187 330.043.750 45,95%
2020 90.100.556 281.378.174 89.720.000 47,01%
2021 85.200.645 290.430.255 96.295.000 43,88%
Sumber : Laporan keuangan Koperasi Unit Desa Bahar Satria
Tingginya nilai rasio dari inventory to net working capital
menunjukkan bahwa kinerja keuangan suatu perusahaan baik karena
aset lancar lebih besar daripada kewajiban jangka pendeknya.
Standar industri dari rasio persediaan yang paling baik adalah
sebesar 12%.
Pada tahun 2018 ke tahun 2019 rasio persediaan terhadap modal
kerja bersih mengalami peningkatan sebesar 12,15% angka tersebut
diperoleh dari hasil pengurangan ( 45,95% - 33,80%). Nilai rasio
yang dihasilkan pada tahun tersebut sangat baik karena sudah
melewati angka standar industri yakni sebesar 12%.kemudian pada
tahun 2019 ke tahun 2020 rasio persediaan terhadap modal kerja
bersih mengalami kenaikan sebesar 1,06%. Nilai tersebut cukup
rendah karena sangat jauh dibawah standar industri rasio.
Pada tahun 2020 ke tahun 2021 rasio persediaan terhadap
modal kerja bersih mengalami penurunan sebesar 3,13% angka
tersebut diperoleh dari hasil pengurangan (47,01% - 43,88%).nilai
56

tersebut sangat baik karena melewati angka standar industri yakni


sebesar 12%. Hal ini menunjukkan bahwa sudah sepenuhnya diukur
antara jumlah persediaan yang ada dengan modal perusahaan.

2. Standar Rasio Modal Kerja pada Koperasi Unit Desa Bahar Satria
adalah sebagai berikut :

Tabel 4. 5
Standar Rasio Modal Kerja
Inventory to net
Current ratio Quick ratio Cash ratio
working capital
% Kriteria % Kriteria % Kriteria % Kriteria
Sangat Sangat Sangat
200 150 50 12 Sangat baik
baik baik baik
150 Baik 100 Baik 30 Baik 10 Baik
100 Cukup 50 Cukup 25 Cukup 8 Cukup
50 kurang 25 kurang 10 kurang 6 Kurang
Sangat Sangat Sangat Sangat
>50 >25 >10 >5
kurang kurang kurang Kurang
Sumber : Kasmir ( 2008 : 143)

a. Current Ratio ( Rasio Lancar )


Berdasarkan standar rasio modal kerja maka current ratio pada
koperasi unit desa bahar satria dikatakan sangat baik, karena current
ratio mencapai 229,08%.
b. Quick Ratio ( Rasio Cepat )
Berdasarkan standar rasio modal kerja maka quick ratio pada
koperasi unit desa bahar satria dikatakan sangat baik, karena quick
ratio mencapai 152,99%.
c. Cash Ratio ( Rasio Kas )
Berdasarkan standar rasio modal kerja maka cash ratio pada koperasi
57

unit desa bahar satria dikatakan cukup, karena cash ratio hanya
mencapai 25,40%.
d. Rasio Persediaan Terhadap Modal Kerja Bersih
Berdasarkan standar rasio modal kerja maka rasio persediaan pada
koperasi unit desa bahar satria dikatakan sangat baik, karena rasio
persediaan mencapai 42,66%.

B. Pembahasan
Berdasarkan data hasil penelitian yang diuraikan diatas dapat dijelaskan
kinerja keuangan perusahaan dari rasio modal kerja pada koperasi Unit Desa
Bahar Satria sebagai berikut:
1.Rasio Modal Kerja pada Koperasi Unit Desa Bahar Satria dilihat dari 4 rasio
:
a. Current Ratio
Kinerja Keuangan Koperasi Unit Desa Bahar Satria sesuai dengan
hasil penelitian selama 4 tahun berdasarkan current ratio menunjukkan
angka yang stabil. Rasio lancar ( current ratio ) pada tahun 2018 sampai
dengan tahun 2019 sebesar 22,92%. Tahun 2019 sampai dengan tahun 2020
sebesar 151,58%. Hal ini disebabkan total aset lancar dan kewajiban jangka
pendek menurun dari tahun sebelumnya dan pembayaran utang lancar masih
bisa ditutupi. Ditahun yang sama aset lancar yang meningkat adalah piutang
usaha yang diterima perusahaan.
pada tahun 2020 ke tahun 2021 terjadi penurunan rasio lancar yang
yakni sebesar 12,01 % disebabkan oleh aset lancar yang meningkat sebesar
Rp. 290.430.255 sementara disisi kewajiban lancar mengalami peningkatan
dari tahun sebelumnya namun tidak terlalu tinggi.
.
b. Quick Ratio
Rasio cepat ( quick ratio) pada tahun 2018 – 2019 sebesar 7,79%.
Angka tersebut masih tergolong rendah bagi suatu perusahaan dalam
melunasi jangka pendeknya. Pada tahun 2019 – 2020 rasio cepat sebesar
58

79,73%. Hal ini disebabkan aset lancar perusahaan mengalami penurunan


pada tahun 2020. pada tahun 2020 ke tahun 2021 rasio cepat mengalami
penurunan sebesar 0,07% diperoleh dari pengurangan ( 213,19 –
213,112%). Nilai rasio cepat tersebut sudah dapat dikatakan baik dan dapat
melunasi kewajiban lancar tanpa harus melikuidasi persediaan. Hal ini
disebabkan aset lancar dan kewajiban jangka pendek meningkat begitu pun
dengan persediaan yang mengalami kenaikan dari tahun sebelum nya.
Persediaan juga mengalami kenaikan yang lebih tinggi dibandingkan
dari tahun sebelumnya. Sementara kewajiban jangka pendek turun namun
tidak terlalu tinggi. Aset yang harus dikeluarkan cukup besar terletak pada
bertambahnya persediaan didalam perusahaan, kewajiban imbalan kerja,
pihak berelasi dan utang – utang lainnya.
c. Rasio Kas
Rasio kas atau ( cash ratio ) pada tahun 2018 ke tahun 2019 rasio kas
mengalami kenaikan sebesar 1,23%. Rendahnya kenaikan rasio disebabkan
oleh meningkatnya kewajiban jangka pendek sementara jumlah kas dan
bank pada tahun yang sama mengalami penurunan. Kemudian pada tahun
2019 ke tahun 2020 rasio kas mengalami kenaikan sebesar 24,87%.
Kenaikan rasio pada tahun ini disebabkan oleh menurunnya kas dan bank
dan juga kewajiban jangka pendek yang sangat signifikan. Pada tahun 2020
ke tahun 2021 rasio kas mengalami penurunan sebesar 0,36%. Penurunan
rasio pada tahun tersebut disebabkan oleh kas dan bank meningkat tetapi
kewajiban jangka pendek nya pun meningkat walaupun tidak tinggi.
Persentase rasio kas yang dihasilkan koperasi selama empat periode berada
dibawah angka 50%. Hal ini menunjukkan bahwa belum sepenuhnya tingkat
ketersediaan kas mampu untuk membayar semua tagihan jangka pendek
koperasi.
d. Rasio Persediaan Terhadap Modal Kerja Bersih
Pada tahun 2018 ke tahun 2019 rasio persediaan terhadap modal kerja
bersih mengalami kenaikan sebesar 12,15%. Nilai tersebut sangat baik
karena sudah melewati angka standar industri yaitu sebesar 12%. Kemudian
59

pada tahun 2019 ke tahun rasio persedian terhadap modal kerja bersih
mengalami kenaikan sebesar 1,06%. Meskipun mengalami kenaikan namun
nilai tersebut masih cukup rendah karena masih jauh di bawah standar
industri rasio. Pada tahun 2020 ke tahun 2021 rasio persediaan terhadap
modal kerja bersih mengalami penurunan sebesar 3,13% angka tersebut
diperoleh dari hasil pengurangan (47,01% - 43,88%).nilai tersebut sangat
baik karena melewati angka standar industri yakni sebesar 12%. Hal ini
menunjukkan bahwa sudah sepenuhnya diukur antara jumlah persediaan
yang ada dengan modal perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Masnuripa Harahap (2018), dengan judul “ Analisis rasio likuiditas sebagai
alat penilaian untuk mengukur kinerja keuangan pada PT Prodia
Widyahusada tbk”. Dengan hasil menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT
Prodia Widyahusada tbk berdasarkan current rasio, quick ratio, dan cash
rasio masih dibawah standar industri sementara itu berdasarkan inventory to
net working capital sangat baik karena melebihi standar industri.51
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
anggelina manekey dan frendy a.o pelleng ( 2018), dengan judul “ analisis
rasio modal kerja pada PT HM Sampoerna tbk”. Dengan hasil menunjukkan
bahwa kecukupan modal kerja stabil dan pengelolaan modal kerja yang
cukup baik dan solvabel dalam mengatasi kewajiban – kewajiban jangka
pendek, dan dapat dilihat pula gambaran tentang bagaimana manejemen
bisa mengelola modal kerja dengan cukup baik untuk membiayai kegiatan
operasional perusahaan.52
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Heru
Budi Santoso ( 2019 ), dengan judul “ analisis rasio keuangan untuk menilai
efisiensi modal kerja ( studi kasus pada PT Adira Finance tahun 2013 –
2018)”. Dengan hasil menunjukkan bahwa rasio keuangan mampu menilai

51
Masnuripa Harahap, “Analisis rasio likuiditas sebagai alat penilaian untuk mengukur
kinerja keuangan pada PT Prodia Widyahusada tbk,” Hlm 62.
52
anggelina manekey dan frendy a.o pelleng, “ analisis rasio modal kerja pada PT HM
Sampoerna tbk, Hlm 9.
60

efisiensi modal kerja pada PT Adira finance dan juga penerapan Rasio
Keuangan mampu untuk menilai Efisiensi Modal kerja pada PT Adira
Finance sudah efektif.53
2. Standar rasio modal kerja pada Koperasi Unit desa Bahar Satria adalah
sebagai berikut :
a. Current Ratio ( Rasio Lancar )
Tidak ada standar khusus untuk menentukan current ratio yang
paling baik, namun untuk prinsip kehati – hatian maka besarnya
current ratio sekitar 200% dianggap baik. Semakin tinggi rasio ini
maka semakin baik kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan
standar rasio modal kerja maka current ratio pada koperasi unit desa
bahar satria dikatakan sangat baik, karena current ratio mencapai
229,08%.
b. Quick Ratio ( Rasio Cepat )
Untuk prinsip kehati – hatian koperasi, maka besarnya quick rasio
paling rendah adalah 150 % atau 1,5. Artinya kewajiban jangka
pendek 150% dijamin oleh aset lancar selain persediaan 150%.
Semakin tinggi nilai rasio maka menunjukkan semakin baik pula
kinerja keuangan yang dicapai koperasi. Dengan melihat persentase
rasio cepat koperasi dapat dikatakan sangat baik, karena rasio cepat
pada koperasi unit desa bahar satria mencapai 152,99%.
c. Cash Ratio ( Rasio Kas )
Standar industri rasio kas yang paling baik adalah sebesar 50%,
semakin mendekati standar industri maka semakin baik pula kinerja
keuangan suatu perusahaan. Rasio kas pada koperasi unit desa bahar
satria dikatakan cukup karena hanya mencapai 25,40%.
d. Rasio persediaan terhadap modal kerja bersih
Tingginya nilai rasio persediaan menunjukkan bahwa kinerja
keuangan suatu perusahaan baik karena aset lancar lebih besar

53
Heru Budi Santoso, “ Analisis rasio keuangan untuk menilai efisiensi modal kerja (
studi kasus pada PT Adira Finance tahun 2013 – 2018)”. Hlm 71
61

daripada kewajiban jangka pendeknya. Standar industri dari rasio


persediaan yang paling baik adalah sebesar 12 %. Berdasarkan
standar rasio modal kerja maka rasio persediaan pada koperasi unit
desa bahar satria dikatakan sangat baik, karena rasio persediaan
mencapai 42,66%.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melihat data – data laporan keuangan dan data keterangan yang
diperoleh pada Kopersi Unit Desa Bahar Satria mengenai analisis rasio modal
kerja pada Koperasi Unit Desa Bahar Satria yang telah diuraikan dan dibahas
pada bab – bab sebelum nya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Rasio modal kerja pada koperasi unit desa bahar satria dilihat dari 4
rasio adalah Current ratio mengalami fluktuasi dari tahun 2018 – 2021.
Quick ratio mengalami fluktuasi dari tahun 2018 – 2021. Cash rasio
mengalami fluktuasi dari tahun 2018 – 2021. Rasio persediaan
mengalami fluktuasi dari tahun 2018 – 2021.
2. Standar rasio modal kerja yang baik adalah Current Ratio dikatakan
sangat baik karena mencapai 229,08%. Quick Ratio dikatakan sangat
baik karena mencapai 152,99%. Cash Ratio dikatakan cukup karena
hanya mencapai 25,40%. Rasio Persediaan Terhadap Modal Kerja
Bersih dikatakan sangat baik karena mencapai 42,66 %.

B. Implikasi
Penelitian ini diharapkaan bisa menjadi referensi maupun pengetahuan
tambahan kepada peneliti yang ingin meneliti penelitian sejenis ini
mengenai analisis rasio modal kerja pada sebuah koperasi atau perusahaan.

C. Saran
1. Sebaiknya koperasi meningkatkan nilai current ratio dengan
meningkatkan aset lancar dan menurunkan kewajiban jangka
pendek sseperti mengurangi jumlah kewajiban imbalan kerja.
2. Sebaiknya koperasi mengurangi jumlah utang seperti utang bank
dengan meningkatkan penyediaan dana oleh pemegang saham.
3. Sebaiknya perusahaan meningkatkan jumlah kas dan bank agar cash
ratio meingkat.

62
DAFTAR PUSTAKA
Q.S Al-Baqarah, ayat 279.

Q.S. Al-Maidah: 2

Agus wibowo dan sri wartini. Efisiensi modal kerja, likuiditas dan leverage
terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur di BEI. Jurnal
dinamika manajemen. Vol 3 No. 1. Hlm 52. 2012

Akhmad Darmawan dan Totok Haryanto.Koperasi: Perkembangan dan


Perspektifnya Dalam Islam. Purwokerto: UM Purwokerto Press
(Anggota APPTI). Hlm 2. 2020

Akhmad Darmawan dan Totok Haryanto.Koperasi: Perkembangan dan


Perspektifnya Dalam Islam. Purwokerto: UM Purwokerto Press
(Anggota APPTI), 2020, Hlm 3

Akhmad Darmawan dan Totok Haryanto.Koperasi: Perkembangan dan


Perspektifnya Dalam Islam. Purwokerto: UM Purwokerto Press
(Anggota APPTI), 2020, Hlm 119 – 124

Ambarwati, S. D. A, Manajemen Keuangan Lanjutan, (Yogjakarta: Graha


Ilmu, 2010), hlm. 2

Angguliyah Rizki Amalayiah, R.Muhamad Mahrus alie. Analisis kinerja


keuangan pada koperasi uber kepanjen melalui rasio likuiditas,
solvabilitas dan profitabilitas. Jurnal akuntansi. Vol 4 NO.1. 2020.

anggelina manekey dan frendy a.o pelleng, “ analisis rasio modal kerja pada PT
HM Sampoerna tbk, Hlm 9.

Aura rizky aditya. Analisis sumber penggunaan modal kerja dan tingkat
likuiditas pada primer koperasi kapota yudha tahun 2016 – 2019. Jurnal
produktivitas. Vol 14 No. 2. Hlm 109. 2021.

Bambang Agus Sumantri dan Erwin Putera Permana. Manajemen Koperasi


dan Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM): Perkembangan Teori,
Praktik, dan Strategi. Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI
Kediri, 2017. Hlm 1

Bambang Riyanto. Dasar – dasar pembelanjaan perusahaan, edisi 4. Bpfe,


Yogyakarta, 1997, Hlm 58

Dr. Kasmir, Analisis laporan keuangan, ( jakarta : PT RajaGrafindo persada,


Jakarta, 2014) , Hlm 129 - 130
Dr. Kasmir, Analisis Laporan keuangan, ( Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta, 2014 ), Hlm 254 – 262

E.A. Abd‟rachim. Mengelola modal kerja. (Jakarta : PT Perca, 2021), Hlm 8

Elina Dewi Rachmatika. Analisis efektivitas pengelolaan modal modal dalam


rangka meningkatkan profitabilitas. Jurnal administrasi bisnis. Vol 27
No. 1. 2015.

Endang winarsi dan sumirah.Praktikummanajemenkeuangan.salemba 4.


Yogyakarta, 2000, Hlm 48

Fifi Hasnawati.Manajemen Koperasi. Medan: Penerbit Duta Azhar, 2013, Hlm


4

Hantono, konsep analisa laporan keuangan dengan pendekatan rasio dan


spss.( yogyakarta : Budi Utama,2018).

Heru Budi Santoso, “ Analisis rasio keuangan untuk menilai efisiensi modal
kerja ( studi kasus pada PT Adira Finance tahun 2013 – 2018)”. Hlm 71

Itang.Pemikiran Ekonomi Koperasi Mohammad Hatta: Relevansinya dengan


Etika Ekonomi Islam. Serang: Penerbit Laksita Indonesia, 2016, Hlm 48

John soeprihartono.Manajemen modal kerja.Bpfe, edisiketiga. Yogyakarta,


2009,Hlm31- 41

Kasmir & jakfar.studikelayakanbisnis. Prenada media. Jakarta timur, 2003,


Hlm 145

Lexy J Moleong, Metodologipenelitiankualitatif. Bandung:


RemajaRosdakarya. 2010. hlm. 6.

Masnnuripa harahap. Analisis rasio likuiditas sebagai alat penilaian untuk


mengukur kinerja keuangan pada PT Prodia Widyahusada Tbk,( skripsi,
fakultas ekonomi dan bisnis islam universitas islam negeri sumatera utara
medan, 2018).

Melkior eka ate. Analisis rasio keuangan untuk menilai efektivitas modal kerja
pada koperasi pegawai republik indonesia (KPRI) universitas Brawijaya
Malang,( skripsi, fakultas ekonomi universitas tribhuwana tunggadewi
malang, 2018).

Masnuripa Harahap, “Analisis rasio likuiditas sebagai alat penilaian untuk


mengukur kinerja keuangan pada PT Prodia Widyahusada tbk,” Hlm 62.
Mulyadi nitisusastro. Kewirausahaan & manajemen modal kecil. Alfabeta.
Bandung, 2009, Hlm 239

Mulyadi nitisusastro. Kewirausahaan & manajemen modal kecil. Alfabeta.


Bandung, 2009, Hlm 240

Nusa Muktiadji dan Heri Sastra. Analisis modal kerja dan pengaruhnya
terhaap pertumbuhan perusahaan (studi kasus pada PT.indo cement
tunggal prakarsa,TBK). Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan Vol. 1 No. 3.
2014

Observasi, di Koperasi Unit Desa Bahar Satria, 24 oktober 2022.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021 Tentang


Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi Dan Usaha
Mikro, Kecil, Dan Menengah.

R. Jati Nucahyo, keterkaitan visi, misi dan values terhadap kinerja karyawan
perusahaan kulit “ Dwi Jaya”. Jurnal Khasanah Ilmu 6, No. 2 (n.d).88

Rio christoper, rosmiyatichodijah dan yunisvita.faktor – faktor yang


mempengaruhi pendapatan pekerja sebagai ibu rumah tangga.
Palembang. Jurnal ekonoi pembangunan. Vol. 15 (1). 2017

Syukri Iska dan Ifelda Ningsih.Manajemen Lembaga Keuangan Syariah Non


Bank: Teori, Praktek, dan Regulasi, (Padang: Jasa Surya, 2016), Hlm 22

Siti Amaroh. Manajemen keuangan. Departemen agama Ppsb, stain kudus,


2008, Hlm 45

Siti amaroh. 2008. Manajemen keuangan. Departemen agama Ppsb, stain


kudus, 2008, Hlm 51 – 52

Siti amaroh. 2008. Manajemen keuangan. Departemen agama Ppsb, stain


kudus, 2008, Hlm 49
Syukri Iska dan Ifelda Ningsih. Manajemen Lembaga Keuangan Syariah Non
Bank: Teori, Praktek, dan Regulasi. Padang: Jasa Surya, 2016, Hlm 18

Syukri Iska dan Ifelda Ningsih.Manajemen Lembaga Keuangan Syariah Non


Bank: Teori, Praktek, dan Regulasi. Padang: Jasa Surya, 2016, Hlm 21

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.


Bandung:Alfabeta. 2019. hlm 9.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.


Bandung:Alfabeta. 2019. hlm 229.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta. 2019. hlm 12.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.


Bandung:Alfabeta. 2019. hlm 30.

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif (Untuk penelitian yang bersifat:


eksploratif, enterpretif, interaktif, dan konstruktif). Bandung:Alfabeta.
2018. hlm 132.

Veronica reimeinda. Analisis pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas pada


industri telekomunikasi di indonesia. Jurnal berkala ilmiah efisiensi. Vol
16 No. 3. Hlm 209. 2016
Wawancara dengan ketua Koperasi Unit Desa Bahar Satria Bapak H. Sardi
dasori tanggal 24 oktober 2022
Wawancara dengan bendahara Koperasi Unit Desa Bahar Satria Bapak
Hendarson tanggal 24 oktober 2022
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

1. Siapa saja anggota yang terdaftar di Koperasi unit Desa Bahar Satria?
2. Bagaimana kepengurusan Koperasi unit Desa Bahar Satria?
3. Bagaimana memanajemen keuangan Koperasi unit Desa Bahar Satria?
4. Bagaimana pengawasan yang dilakukan di Koperasi unit Desa Bahar
Satria?
5. Bagaimana Koperasi unit Desa Bahar Satria dalam mengelola keuangan
agar lebih teratur?
6. Apa saja pengelolaan keuangan yang dilakukan di Koperasi unit Desa
Bahar Satria?
7. Bagaimana pembiayaan yang dilakukan kepada seluruh anggota Koperasi
unit Desa Bahar Satria?
8. Bagaimana current ratio pada koperasi unit desa bahar satria?
9. Bagaimana quick ratio pada koperasi unit desa bahar satria?
10. Bagaimana cash ratio pada koperasi unit desa bahar satria?
11. Bagaimana rasio persediaan pada koperasi unit desa bahar satria?
12. Bagaimana manajemen modal kerja di koperasi unit desa bahar satria?
13. Apa saja pengelolaan modal kerja yang dilakukan dikoperasi unit desa
bahar satria?
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi
Nama : Muhammad Bahar saputra
Tempat, Tanggal Lahir : Sungai bahar, 03 juni 2000
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 58 kg
Alamat : Desa Adipura Kencana Kecamatan Bahar
Selatan Kabupaten Muaro jambi
No. Hp : 0822-8627-3099
Status : Belum Menikah
E-mail : Putrabahar508@gmail.com
Data Pendidikan Formal
2006-2012 Sekolah Dasar : SD Negeri 209 Muaro Jambi
2012-2015 SMP : SMP Negeri 27 Muaro Jambi
2015-2018 SMA : SMA Negeri 4 Muaro Jambi
2018-2022 Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
Moto Hidup : Tetaplah semangat walaupun tidak berharga dihadapan orang
lain karena sesungguhnya sukses itu hanya ada ditanganmu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai