Anda di halaman 1dari 98

“ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN UMKM (USAHA

MIKRO, KECIL DAN MENENGAH) DI KABUPATEN


MUARO JAMBI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
MUARO JAMBI TAHUN 2010 – 2020”

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih


Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:
Elvi Khairani Sofyan
NIM : 501171563

Dosen Pembimbing :
Dr. Novi Mubyarto,SE.,ME
Bambang Kurniawan,SP.,ME

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021 M/1442 H
i
ii
iii
MOTTO

‫ست ُ َسدُّ ٌَْٔ ا ِٰنٗ ٰع ِه ِى‬


َ َٔ ٌََۗ ْٕ ُُ‫س ْٕنُ ّٗ َٔ ْان ًُؤْ ِي‬
ُ ‫ع ًَهَ ُك ْى َٔ َز‬ ‫سيَ َسٖ ه‬
َ ُ ‫اّٰلل‬ َ َ‫َٔقُ ِم ا ْع ًَهُ ْٕا ف‬
ۚ ٌَْٕ ُ‫ًه‬َ ‫ش َٓبدَ ِح فَيَُُ ِّجئ ُ ُك ْى ِث ًَب ُك ُْت ُ ْى ت َ ْع‬
َّ ‫ت َٔان‬ ِ ‫ْانغَ ْي‬
Artinya : ―Dan katakanlah, ―Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat
pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.‖ (At – Taubah (9)
105)1

1
Al – Quran dan Terjemahannya, Surah At – Taubah Ayat 105

iv
PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin
puji syukur kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan rahmat kepada penulis,
sehingga dapat menyelesaikan tugas skripsi ini. Tiada kata yang terindah kecuali
rasa Syukur kepada Mu ya Allah.

Aku persembahkan skripsi ini kepada Ayahhanda Sofyan Stauri yang bersusah
payah mencari nafkah untuk membiayai penulis selama ini, dan kepada ibunda Sri
Sudiarti tercinta yang selalu tabah dan sepenuh hati dalam mengasuh,
membimbing dan membesarkan adinda dengan penuh kasih sayang semata-mata
mengharapkan Ridho-nya, selalu memotivasiku dan sebagai kekuatanku
terimakasih atas kesabaranmu.

Dan teruntuk kembaranku Elva Khairina Sofyan


terima kasih saya ucapkan untuk bantuan kerja kerasmu dalam membantu saya
membuat skripsi ini hingga akhir pembuatannya. Buat keluarga besarku yang
selalu memberikan semangat dengan setia, dan memberikan bantuan serta
menemani penulis dikala suka maupun duka. Mudah-mudahan Allah melimpah
kan Rahmat-nya kepada kita semua Aamiin.

v
ABSTRAK

Usaha Mikro, Kecil dan memengah (UMKM) merupakan sektor penyumbang


Produk Domestik Bruto (PDRB) terbesar nasional dan banyak menyerap tenaga
kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pertumbuhan UMKM
di Kabupaten Muaro Jambi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Muaro Jambi
Tahun 2010- 2020. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, karena
penelitian ini mengakomodasi bentuk angka – angka. Penelitian ini merupakan
penelitian lapangan yang menggunakan data sekunder. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi selanjutnya dari data
yang di peroleh dilakukan uji dan pengelolahan data menggunakan analisis linier
sederhana dengan bantuan IBM Statistik 25, Uji t, dan koefisien determinan
(Adjusted R2). Variabel independent dalam penelitian ini adalah pertumbuhan
UMKM sedangkan variabel dependentnya adalah pertumbuhan ekonomi dengan
menggunakan variabel PDRB menurut lapangan usaha (persen) 2010 – 2020.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Pertumbuhan UMKM berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Muaro Jambi
periode 2010 - 2020.
Kata Kunci : Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Pertumbuhan
Ekonomi

vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil alamin, Segala puji dan syukur kehadirat Allah
SWT, karena atas berkat rahmat, hidayahnya, yang mana dalam penyelesaian
skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Kemudian shalawat dan salam semoga
tetap telimpah kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah
membimbing umatnya kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya
dalam wujud Iman, Islam dan amal nyata yang shalih likuli zaman wa makan.
Skripsi ini diberi judul: ―Analisis Pengaruh Pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro,
Kecil Dan Menengah) Di Kabupaten Muaro Jambi Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Muaro Jambi Tahun 2010 – 2020‖ Berkat adanya bantuan dari berbagai
pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing,
maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas
penulis ucapkan adalah kata terimah kasih kepada semua pihak yang turut
membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof Dr. H. Su’adi Asy’ari, MA, Ph.D, selaku Rektor UIN STS
Jambi.
2. Ibu Dr.Rafiqoh Ferawati,SE.,M.EI selaku wakil rektor I Bidang
Akademik dan Pengembangan Pendidikan, Bapak Dr. As’ad
Isma,S.Ag.,M.Pd selaku wakil rektor II Bidang Administrasi Umum,
Perencanaan dan Keuangan dan Bapak Dr. Bahrul Ulum, S.Ag,. MA
selaku wakil rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. AA. Miftah, S.Ag., M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.
4. Dr. Rafidah, S.E., M.E.I. selaku Wakil Dekan I, Titin Agustin Nengsih,
S.Si, M.Si, Ph.D. selaku Wakil Dekan II, Dr. Sucipto, S.Ag., MA.
Selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.

vii
5. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si. dan M. Yunus, S.I.,M.Si selaku Ketua
dan Sekretaris program studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.
6. Dr. Novi Mubyarto, M.E. selaku Pembimbing I dan Bambang
Kurniawan, S.P., M.E selaku Pembimbing II, terimakasih atas arahan
dan bimbingannya semoga Allah senantiasa membalas kebaikannya.
7. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan materi perkuliahan di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan
Thaha Syaifuddin Jambi.
8. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin Jambi yang telah
memberikan pelayanan dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Kepada teman-teman sejawat dan seperjuangan yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, semoga kesuksessan selalu mengiringi
kita semua.
Tiada yang dapat penulis berikan kepada mereka untuk saat ini, kecuali
do’a kepada Allah SWT, semoga jasa kebaikan dan pengorbanan mereka
mendapat balasan dari Allah SWT. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat berguna sebagai bahan
masukan bagi pembaca dan pihak-pihak yang lain membutuhkan.
Jambi, Oktober 2021
Penulis

Elvi Khairani Sofyan


NIM : 501171563

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR……………………..i
NOTA DINAS………………………………………………………………..ii
PENGESAHAN SKRIPSI…………………………………………………..iii
MOTTO……….. ............................................................................................ iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ............................................................................. 1
B.Identifikasi Masalah ..................................................................... 9
C.Batasan Masalah .......................................................................... 9
D.Rumusan Masalah........................................................................ 9
E.Tujuan Penelitian ......................................................................... 10
F.Manfaat Penelitian ........................................................................ 10
G.Sistematika Penulisan .................................................................. 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS
PENELITIAN
A.Kajian Pustaka…………………………………………………...11
B Studi Relavan………………………………………………….…41
C.Kerangka Pemikiran..................................................................... 44
D.Hipotesis Penelitian ..................................................................... 45
BAB III METODE PENELITIAN
A.Objek Penelitian........................................................................... 46
B.Jenis Penelitian............................................................................. 46
C.Jenis dan Sumber Data ................................................................. 47
D.Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 47
E.Defenisi Operasional Variabel ..................................................... 48
F.Metode Analisa Data .................................................................... 49

ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................. 54
B.Hasil Penelitian ............................................................................ 63
C.Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 70
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan .................................................................................. 73
B.Implikasi ...................................................................................... 73
C.Saran ............................................................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
CURICULUM VITAE

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Pertumbuhan UMKM ........................................................................................3

Tabel 1. 2 Pertumbuhan Ekonomi ......................................................................................5

Tabel 2. 1 Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah …………………………………………….14

Tabel 2. 2 Penelitian Terdahulu .......................................................................................41

Tabel 3. 1 Defenisis Operasional Variabel…………………………………………………………………….48

Tabel 4. 1 Uji Heterokedastisitas…………………………………………………………………………………..66

Tabel 4. 2 Uji Linieritas (Linearity) .................................................................................67

Tabel 4. 3 Uji t .................................................................................................................68

Tabel 4. 4 Uji Regersi Linier Sederhana ..........................................................................69

Tabel 4. 5 Uji Koefisien Determinan (Adjusted R2) ........................................................70

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ....................................................................................45

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten

Muaro Jambi ................................................................................................59

Gambar 4. 2 Uji Normalitas Dengan Histogram ..............................................................64

Gambar 4. 3 Uji Normalitas Dengan P – P plot................................................................65

xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan Ekonomi sebagai proses kenaikan output perkapita dalam
jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi mempunyai tiga aspek, yaitu proses,
peningkatan output perkapita dan dalam jangka panjang. Pertumbuhan
ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu saat
(one shoot). Di sini dapat dilihat adanya aspek dinamis dari suatu
perekonomian, yaitu melihat perekonomian sebagai sesuatu yang berkembang
atau berubah dari waktu ke waktu. Tekanannya pada perubahan atau
perkembangan itu sendiri.2
Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan yang menjadi prioritas dalam
pembangunan nasional, salah satu yang paling penting untuk mensejahterakan
masyarakat seperti yang sudah dijelaskan dalam firman Allah SWT QS An-
Nahl Ayat 97, sebagai berikut:
َ ً ‫صب ِن ًحب ِي ٍْ ذَ َك ٍس أ َ ْٔ أ ُ َْث َ ٰٗ َُْٔ َٕ ُيؤْ ِي ٌٍ فَهَُُحْ يِيََُُّّ َحيَبح‬
ً‫طيِّجَخ‬ َ ٍْ ‫َي‬
َ ‫ع ًِ َم‬
َ ‫جْس ُْ ْى ِثأ َ ْح‬
ٌَُٕ‫س ٍِ َيب َكبَُٕا َي ْع ًَه‬ َ َ ‫َجْز َيَُّ ُٓ ْى أ‬
ِ َُ‫َٔن‬
Artinya : ― Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki – laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan
kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan
kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari
apa yang telah mereka kerjakan‖ ( QS.An- Nahl : 97:16)3

Banyaknya berbagai sudut pandang serta defenisi dari pertumbuhan


ekonomi itu sendiri, yang mana pertumbuhan ekonomi di Muaro Jambi dari
waktu ke waktu mengalami pendapatan daerah yang semakin berkembang. 4
Adapun UMKM merupakan unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang

2
Dr. Budiono, Teori Pertumbuhan Ekonomi (Yogyakatra, Pbfe, 1992), hlm 1.
3
Al - Quran Dan Terjemahannya (Diponegoro: Cv Penerbit Diponegoro, 2007).
4
Ambok Pangiuk, ―Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penurunan Kemiskinan
Di Provinsi Jambi Tahun 2009-2013,‖ Iltizam Journal Of Shariah Economic Research 2, No. 2
2018, hlm. 44–66.

1
2

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha di semua sector ekonomi.5
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mempunyai peran yng strategis
dalam pembangunan ekonomi nasional salah satunya di daerah Muaro Jambi,
selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
UMKM mampu menjadi prioritas atau tulang punggung sistem ekonomi
kerakyatan untuk mengurangi masalah kemiskinan dan pengangguran,
selain itu UMKM juga berperan dalam pendistribusian hasil - hasil
pembangunan di Muaro Jambi,6 keberadaan UMKM merupakan satu hal yang
sangat penting dalam perekonomian, dimana dalam kondisi ekonomi yang
tidak kondusif, UMKM adalah alternative yang mampu mengurangi beban
berat yang dihadapi perekonomian di daerah Muaro Jambi.7
Adapun firman Allah Swt dalam surah Al – Baqarah ayat 267, sebagai berikut:

‫س ْجت ُ ْى َٔ ِي ًَّب ا َ ْخ َسجْ َُب نَ ُك ْى‬ َ ٍْ ‫ٰيبَيُّ َٓب انَّ ِريٍَْ ٰا َيُُ ْٕا ا َ َْ ِفقُ ْٕا ِي‬
ِ ‫ط ِيّ ٰج‬
َ ‫ت َيب َك‬
َۗۗ ‫ض‬ ِ ‫ِ ّيٍَ ْاْلَ ْز‬
Artinya : ― Hai orang – orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan
Allah) sebahagian dari hasil usaha mu yang baik – baik dan sebahagian
dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu ‖(QS. Al- Baqarah
(2) : 267)8

Melihat kondisi sektor UMKM yang mampu menciptakan lapangan


pekerjaan serta penyerapan tenaga kerja yang tinggi, meningkatkan kegiatan
ekspor serta penyumbang PDRB terbesar di Daerah Muaro Jambi, maka
seharusnya pemerintah harus mampu melakukan pemberdayaan berkelanjutan
secara optimal guna menunjang kegiatan produksi pada sektor UMKM di
Muaro Jambi, sehingga dapat berdampak pada perekonomian Daerah Muaro

5
Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Indonesia: Isu-Isu Penting, Cet.
1 (Jakarta, Lp3es, 2012), hlm 11.
6
Rosmeli Rosmeli, ―Analisis Program Bantuan Modal Kredit Usaha Penguatan Ekonomi
Masyarakat (Kupem) Oleh Pemerintah Kota Jambi Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil
Dan Menengah Di Kota Jambi,” Jurnal Manajemen Terapan Dan Keuangan 1 No. 3 2012, hlm.
239–44.
7
Iman Pirman Hidayat and Adi Ridwan Fadhillah, “Pengaruh Penyaluran Kredit Usaha
Mikro Kecil Menengah ( UMKM) dan Pendapatan Operasional Terhadap Laba Operasional (
Kasus Pada PT Bank Jabar Banten. Tbk),‖ Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Sliwangi, 2014,
hlm. 2.
8
Al - Quran Dan Terjemahannya Surah Al - Baqarah Ayat 267.
3

Jambi yang lebih baik. Selain itu bukan hanya permasalahan modal saja yang
m asih menjadi pokok utama tetapi dalam hal pemasaran, teknologi, skill,
sampai sumber daya yang digunakan.
Salah satu cara dalam mengembangkan UMKM ialah di butuhkannya
peran pemerintah dalam melaksanakan kegiatan tersebut karena di sini peran
pemerintah sangat penting karena dapat memberi bantuan berupa dana ataupun
modal dan dengan adanya peran pemerintah tersebut diharapkan juga bisa
mempermudah dalam pengurusan perizinan kepada pelaku usaha yang tengah
menjalani usaha tersebut ataupun baru merintis usahanya tersebut, dan di mana
dengan adanya peran pemerintah dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
sumber daya manusia (SDM) dengan cara memberi banyak pelatihan –
pelatihan baik kepada pelaku usaha ataupun yang mau membuka usaha karena
dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan kepada pelaku usaha atau pun
yang mendalaminya dapat meningkatkan kontribusinya dalam meningkatkan
partumbuhan perekonomian yang ada di Kabupaten Muaro Jambi.
Berikut merupakan data pertumbuhan UMKM dan data pertumbuhan
ekonomi di Muaro Jambi tahun 2010 – 2020
Tabel 1. 1
Pertumbuhan UMKM Muaro Jambi Tahun 2010 - 2020
UMKM ( Usaha Mikro Kecil Menengah)
NO Tahun Jumlah
Mikro Kecil Menengah
1 2010 4,113 554 - 4,667
2 2011 6,980 667 - 7,647
3 2012 350 567 - 917
4 2013 4.670 425 - 5,095
5 2014 6,767 458 - 7,225
6 2015 1,456 620 - 2,076
7 2016 1,462 623 - 2,085
8 2017 1,412 573 - 1,985
9 2018 1,462 605 1 2,067
10 2019 1,332 459 1 1,792
11 2020 90 247 5 342
Sumber : Dokumentasi Laporan Pertumbuhan UMKM (Disperidag) Muaro
Jambi Tahun 2010 - 2020
4

Berdasarkan pada tabel di atas 1.1 terlihat bahwa jumlah UMKM (Usaha
Mikro Kecil dan Menengah) di Muaro Jambi Pada tahun 2010 – 2013 yang
mana pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 7,647 sedangkan pada
tahun 2012 mengalami titik terendah yaitu sebesar 917, adapun salah satu
faktor yang menyebabkan menurunnya angka tersebut yakni disebabkan
menurunnya pada sektor lapangan usaha seperti usaha pertanian, kehutanan
dan perikanan yang mana faktor tersebut merupakan penyumbang PDRB
terbesar di Kabupaten Muaro Jambi, akibat dari menurunnya sektor tersebut
maka dapat berdampak pada menurunnya jumlah unit pertumbuhan usaha
mikro, kecil dan menengah (UMKM), adapun pada tahun 2014 mengalami
peningkatan sebesar 7,225 sedangkan pada tahun 2015 mengalami penurunan
secara signifikan sebesar 2,076 adapun 2016 sebesar 2,085 yang mana usaha
mikro sebesar 1,462, usaha kecil 623 dan untuk usaha menengah belum ada,
Adapun tahun 2017 jumlah UMKM mengalami penurunan signifikan dengan
menyentuh angka 1,985 adapun tahun 2018 Jumlah UMKM di Muaro Jambi
mengalami peningkatan walaupun hanya sedikit yakni 2,067, dan untuk usaha
menengah mengalami peningkatan sebesar 1 pelaku usaha, adapun pada tahun
2019 jumlah UMKM di Muaro Jambi Mengalami penurunan sebesar 1,792
yang mana 14 pelaku usaha tidak menjalani usahanya kembali adapun usaha
mikro pada tahun 2019 sebesar 1,332, usaha kecil 459 dan untuk usaha
menengah belum ada peningkatan tetap sama pada tahun 2018 yakni 1 pelaku
usaha, adapun tahun 2020 jumlah UMKM di Muaro Jambi mengalami
penurunan secara signifikan yang mana pada tahun 2019 dari 1,792 menjadi
342 pada tahun 2020, penurunan ini disebabkan melemah nya semua sektor
usaha yang ada di Kabupaten Muaro Jambi sehingga menyebabkan banyaknya
sektor usaha yang mengalami gulung tikar akibat dari adanya dampak pendemi
yang terjadi tersebut. Sehingga pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) pun juga ikut terkena imbasnya.
5

Tabel 1. 2
Pertumbuhan Ekonomi Muaro Jambi Tahun 2010 – 2020

NO Tahun Pertumbuhan Ekonomi


1 2010 6,05
2 2011 7,90
3 2012 7,23
4 2013 7,15
5 2014 8,03
6 2015 5,24
7 2016 5,43
8 2017 5,06
9 2018 5,27
10 2019 5,06
11 2020 0,27
Sumber : Dokumentasi laporan pertumbuhan ekonomi di BPS kab.
Muaro Jambi Tahun 2010 – 2020.

Berdasarkan table 1.2 diatas yang mana pada tahun 2010 – 2012
mengalami kenaikan dan penurunan, sedangkan jumlah UMKM pada tabel 1.1
pada pertumbuhan UMKM mengalami penurunan secara drastis pada tahun
2012 sedangkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 tidak menurun secara
drastis karena di sebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi seperti
luas nya tanah dan kekayaan sumber daya alam, meningkatnya jumlah
penduduk, serta teknologi yang memadai. Adapun pada tahun 2013 mengalami
penurunan sebesar 7,15 sedangkan pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi
mengalami peningkatan sebesar 8,03 sedangkan mengalami penurunan sebesar
5,24 pada tahun 2015, pada tahun 2016 menunjukkan pertumbuhan ekonomi
sebesar 5,43 adapun pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 5,06, pada
tahun 2018 data pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan sebesar 5,27 ,
sedangkan pada tahun 2019 sedikit mengalami penurunan sebesar 5,06
Sedangkan pada tahun 2020 Pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan
yang sangat drastis yakni sebesar 0,27 di karenakan adanya inflasi serta
melemah nya para pelaku usaha dalam permodalan yang menyebabkan
banyaknya usaha yang gulung tikar pada tahun 2020. Dari keterangan diatas
tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membahas pengaruh
secara parsial.
6

Melihat begitu besarnya potensi UMKM di Kabupaten Muaro Jambi,


namun masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM.
Berdasarkan hasil observasi penelitian yang dilakukan kepada 11 usaha mikro,
kecil dan menengah di kabupaten muaro jambi, khususnya pada usaha mikro,
kecil dan menengah yang berada di desa mendalo darat dan kecamatan maro
sebo, pada tanggal 14 April 2021. Adapun rata - rata permasalahan umum yang
dihadapi setiap pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Kabupaten Muaro
Jambi yaitu berupa kekurangan atas keterbatasan modal usaha yang dimiliki
oleh setiap pelaku usaha di Kabupaten Muaro Jambi, dan banyak tempat wisata
contohnya perkawasan candi Muaro Jambi yang kurang akan perhatian dari
pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan di sekitaran area percandian
Muaro Jambi.
Adapun salah satu usaha mikro, yang berperan dalam menyumbang
pertumbuhan ekonomi ialah para pelaku usaha di sekitaran kawasan candi
muaro jambi, seperti pelaku usaha di bidang wisata, seperti pengrajin, pelaku
usaha yang memproduksi makanan dan minuman khas jambi dan pelaku usaha
oleh – oleh jambi, adapun usaha lainnya seperti penyedia jasa sepeda, yang
mana dengan adanya usaha tersebut dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat sekitar sehingga pertumbuhan ekonomi Muaro Jambi terkena
dampak positif dari adanya para pelaku usaha tersebut, yang mana salah satu
faktor dari adanya pertumbuhan ekonomi ialah sumber daya manusianya
(SDA) adapun usaha menengah yang berperan dalam menyumbang
pertumbuhan ekonomi salah satunya usaha triplek di sungai duren yang mana
dengan adanya usaha tersebut dapat meningkatkan perekonomian warga
sekitar, yang mana usaha tersebut dapat mengurangi angka pengangguran,
sehingga membantu pemerintah dalam mengatasi angka pengangguran, karena
pengangguran merupakan faktor yang dapat menyebabkan menurunnya
pertumbuhan ekonomi.
Pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi adalah
pertumbuhan UMKM yang tinggi akan menyebabkan meningkatnya
pertumbuhan ekonomi melalui pertumbuhan PDRB dengan melihat lapangan
7

usaha / industri, dari pertumbuhan tersebut yang mana mampu meningkatkan


lapangan pekerjaan, sehingga pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan,
begitu juga sebaliknya jika pertumbuhan UMKM menurun maka pertumbuhan
ekonomi juga menurun. Maka fenomena yang terjadi ialah semakin tinggi
pertumbuhan UMKM maka semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan uraian yang tertera di atas dapat disimpulkan bahwa
pengaruh pertumbuhan UMKM sangatlah berpengaruh bagi terciptanya
pertumbuhan ekonomi di Muaro Jambi, dengan adanya pengaruh yang cukup
besar bagi pertumbuhan ekonomi maka hal tersebut dapat membantu
pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan PDRB, serta menciptakan
pengaruh yang cukup besar salah satunya terciptanya lapangan pekerjaan yang
banyak sehingga berdampak menimbulkan peluang – peluang usaha baru yang
dapat memajukan kesejahteraan masyarakat. Dari hal tersebut timbullah suatu
masalah yang dapat disimpulkan bahwa pengaruh UMKM sangatlah penting
bagi pertumbuhan ekonomi, tetapi hal tersebut belum bisa berjalan sesuai
dengan data yang ada. Yang mana jumlah unit UMKM dan pertumbuhan
ekonomi mengalami penurunan yang di perkuat dengan data yang peneliti
temukan di lapangan, oleh karena itu UMKM merupakan penyumbang PDRB
perkapita paling banyak dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Muaro
jambi, sehingga dengan menurunya jumlah UMKM dapat mengkhwatirkan
dapat menghambat pertumb uhan ekonomi di Muaro jambi
Adapun menurut teori yang dikemukakan oleh subandi bahwa semakin
besar jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) maka semakin
tinggi Pertumbuhan Ekonomi. Semakin banyak tenaga kerja yang diserap maka
semakin banyak pula faktor produksi tenaga kerja yang akan membantu
perekonomian untuk berproduksi secara lebih optimal.9 Sedangkan pada
kenyataannya yang peneliti temukan di lapangan bahwa hal tersebut tidak
sesuai dengan data yang ada di lapangan, sehingga bertentangan dengan
adanya teori tersebut.

9
Subandi, Ekonomi Pembangunan (Bandung, Alfabeta, 2012), hlm 134.
8

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Raselawati (2011)


mengungkapkan bahwa jumlah UMKM memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini menunjukkan
suatu keadaan yang positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
artinya dengan adanya UMKM maka dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi. Jumlah UMKM ini juga diperlukan adanya pemberdayaan,
karena dengan adanya pemberdayaan UMKM dapat meningkatkan
stabilitas ekonomi makro. Hal tersebut dikarenakan UMKM menggunakan
bahan baku lokal dan memiliki potensi ekspor, sehingga akan membantu
menstabilkan kurs rupiah dan tingkat inflasi. Pemberdayaan UKM akan
menggerakkan sektor riil karena UMKM umumnya memiliki keterkaitan
industri yang cukup tinggi, sehingga pemberdayaan UMKM akan
memberikan perluasan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan
sehingga dapat mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi 10
Penelitian yang dilakukan oleh Yoyok Soesatyo dan Zubairi (2014) yang
menganalisis tentang Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM), dan Pengangguran terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Sampang. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa pertumbuhan
UMKM berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan pada analisi menunjukkan bahwa pengangguran tidak berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Simpang. Karena
minimnya jumlah lapangan pekerjaan yang ada, dibandingkan dengan angkatan
kerja yang ada di Kabupaten Simpang11
Penelitian yang dilakukan oleh Sari Ratni (2018) yang Berdasarkan hasil
analisis yang telah dilakukan maka diperoleh hasilnya, Maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh yang signifikan antara Pertumbuhan

10
Mahardea Puspa Senja, ―Analisis Pengaruh Jumlah UMKM, Jumlah Tenaga Kerja
UMKM, Ekspor UMKM dan Investasi UMKM Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia,‖
Skripsi Universitas Diponegoro Semarang, 2016, hlm. 27.
11
Yoyok Soesatyo and Zubairi, “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM), Dan Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sampang,‖
Jurnal Pendidikan Ekonomi (Jupe) Vol 4 No 3 (2016), hlm. 16 .
9

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi


Daerah Provinsi Jambi tahun 2014 - 201612
Adapun berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dengan ini
penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul :“Analisis
Pengaruh Pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah) Di
Kabupaten Muaro Jambi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Muaro Jambi
Tahun 2010 – 2020”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latang belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
yang muncul adalah :
1. Usaha mikro lebih berpengaruh dibandingkan usaha kecil dan menengah
terhadap pertumbuhan ekonomi
2. Pertumbuhan UMKM terhalang oleh lemahnya para pelaku usaha dalam
permodalan.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, maka perlu diadakan pembatasan
masalah yang diteliti. Penelitian ini akan di fokuskan kepada Analisis Pengaruh
Pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah) Di Kabupaten
Muaro Jambi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Muaro Jambi Tahun 2010 –
2020.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan yang akan
dibahas dan di cari jawabannya dalam penelitian ini adalah Bagaimana
Pengaruh Pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah ) Di
Kabupaten Muaro Jambi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Muaro Jambi
Tahun 2010 – 2020

12
Sari Ratni, Arsa Arsa, and Putri Apria Ningsih, “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro
Kecil Dan Menengah (UMKM) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi Tahun
2014-2016,” (Skripsi Thesis, Uin Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2018), hlm. 69. ,
http://Repository.Uinjambi.Ac.Id/Id/Eprint/642.
10

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang di capai dari penelitian ini dengan melihat latar
belakang masalah dan rumusan masalah di atas yaitu untuk mengetahui
Apakah pengaruh Pertumbuhan UMKM di Kabupaten Muaro Jambi Dapat
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Di Muaro Jambi Tahun 2010- 2020
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan – tujuan penelitian tersebut, maka ada
beberapa kegunaan (manfaat) yang dapat diambil antara lain :
1. Manfaat Teoritis
a. Diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perkembangan
UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi dan sebagai sumber referensi
dan saran pemikiran bagi masyarakat didalam menunjang
penelitian selanjutnya yang akan bermanfaat sebagai bahan
perbandingan bagi penelitian selanjutnya
b. Sebagai bahan bacaan tambahan bagi pembaca untuk perpustakaan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai salah salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
perkuliahan dan memperoleh gelar Stara 1 (S1) di Fakultas
Ekonomi Syariah UIN STS Jambi, diharapkan hasil dari pada
penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang masalah yang
diteliti, selain sebagai wujud nyata penerapan teori – teori yang
diterima bangku kuliah, serta dapat membandingkan antara teori
dan praktek yang terjadi di lapangan
b. Bagi Dunia Ilmu Penelitian
Penelitian ini dapat di jadikan salah satu sumbangan ilmu
pengetahuan bagi penelitian lain yang akan melakukan penelitian
yang berhubungan dengan pengaruh pertumbuhan UMKM
terhadap pertumbuhan ekonomi
11

G. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas serta memperoleh
pembahasan yang lebih mengarah dalam skripsi ini, sistematika penulisannya
akan dibagi menjadi tiga bab yang masing-masing akan fokus pada titik berat
yang berbeda namun saling mendukung dan menguatkan.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memembahas tentang garis besar penulisan penelitian, yang
terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
Bab ini membahas tinjauan umum tentang pengertian pertumbuhan
umkm dan pertumbuhan ekonomi yang meliputi kebijakan UMKM,
kriteria UMKM, kebutuhan arah pengembangan UMKM, factor
pertumbuhan ekonomi serta Hubungan UMKM terhadap Pertumbuhan
Ekonomi.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi data tentang metode penelitian yang digunakan, yang
berisi tentang pendekatan penelitian, jenis dan sumber data penelitian,
instrument pengumpulan data , tekhnik analisis data, Defenisi
Operasional Variabel dan metode analisis data

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Bab ini membahas inti dari penelitian, hasil analisis data dan
pembahasan. Pada bab ini data – data yang telah dikumpulkan, di
analisis dengan menggunakan alat analisis yang telah di siapkan
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan bagian akhir yang penting berisikan tentang
kesimpulan, implikasi dan berisi saran – saran yang direkomendasikan
kepada pihak – pihak tertentu.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Teori Pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah )
a. Pengertian UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)
Berdasarkan undang – undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dunia usaha di
Indonesia dibagi menjadi usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah
dan usaha besar. Usaha mikro secara defenitif adalah usaha milik
perseorangan sementara usaha besar adalah usaha yang lebih besar dari
pada usaha menengah. Menurut Rudjito UMKM merupakan usaha
yang memiliki peranan yang cukup penting di dalam bidang
perekonomian di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari lapangan
pekerjaan yang tercipta dari usaha tersebut maupun dari jumlah usaha
yang diciptakan. Adapun indicator – indicator dari UMKM ialah
sebagai berikut 13:
1. Pertumbuhan Penjualan
2. Pertumbuhan Modal
3. Penambahan Tenaga Kerja setiap Tahun
4. Pertumbuhan Pasar dan Pemasaran
5. Pertumbuhan Keuntungan / Laba Usaha 14
Adapun pengertian usaha mikro, kecil dan menengah menurut
undang – undang No 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan
menengah adalah15 :
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha
mikro sebagaimana diatur dalam undang - undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan

13
Dr. Thamrin Abduh, Strategi Internasionalisasi UMKM (Makassar, CV : SAH MEDIA,
2017). hlm 11.
14
Abduh. hlm.11.
15
Abduh, hlm. 21.

12
13

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun


tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam
undang – undang
3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualanan tahunan
16
sebagaimana diatur dalam undang – undang ini.
Beberapa sebab yang membuat sektor usaha kecil bisa bertahan
di masa krisis diantaranya adalah karena sektor usaha kecil tidak
terlalu tergantung pada bahan baku impor dalam proses produksinya
dan sumber dana usaha kecil umumnya berasal dari dalam negeri
sehingga tidak terlalu terpengaruh akan depresiasi rupiah. Selain itu,
kondisi tersebut tidak terlepas dari karekteristik pelaku UMKM, yaitu
sebagai berikut17 :
1. Fleksibel, dalam artian jika menghadapi hambatan dalam
menjalankan usahanya akan mudah berpindah ke usaha lain
2. Dalam Permodalannya, tidak selalu tergantung pada modal dari
luar, tetapi dia bisa berkembang dengan kekuatan modal sendiri.
3. Dalam Hal Pinjaman (terutama pengusaha kecil sektor tertentu
seperti pedagang) sanggup mengembalikan pinjaman dengan bunga
yang cukup tinggi
4. UMKM tersebar tersebar di seluruh Indonesia dengan kegiatan
usaha di berbagai sektor, merupakan saran dan distributor barang
dan jasa dalam melayani kebutuhan masyarakat menurut
18
Prawirokusumo.
Kebijakan dasar pengembangan UMKM sekurang – kurangnya
harus memuat beberapa aspek berikut ini:

16
Abduh, hlm.21.
17
Rachmawan Budiarto, Pengembangan UMKM: antara konseptual dan pengalaman
praktis, vol. Cetakan Pertama (Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2016) hlm. 20.
18
Budiarto, Cetakan Pertama, hlm. 20.
14

1. Pemberian preferensi kepada usaha kecil dan menengah dalam


mengikuti semua tender - tender pemerintah, ikut serta dalam
semua bidang usaha dan pemilikan usaha besar serta perusahaan-
perusahaan publik dan akses yang mudah kepada sumber-sumber
pembiayaan dan perizinan usaha.
2. Pemerintah perlu mendirikan lebih banyak lembaga-lembaga
pembiyaan usaha kecil dan menengah untuk memperluas
pelayanan dan dukungan pembiayaan kepada sektor UMKM.
3. Usaha kecil dan menengah dibina oleh Negara dengan pembinaan
yang proaktif dan edukatif melalui badan otonom yang khusus
ditugaskan untuk itu
4. Kebijakan pemberian suku bunga rendah dilindungi oleh undang-
undang semacam pembaruan terhadap Worker Ordonantie 1926
yang pernah diterapkan di zaman penjajah Belanda, di mana
ditetapkan suku bunga tertinggi yang dapat dibebankan kepada
usaha kecil, menengah, dan besar adalah 6%.
5. Keterkaitan Keterkaitan usaha kecil, menengah, dan besar dalam
rangka persaingan yang sehat dan jujur diatur dengan undang –
undang agar tercipta sinergi nasional dan efesiensi serta
keterbukaan dalam ekonomi nasional yang menghasilkan
perusahaan – perusahaan yang tangguh bersaing.19
b. Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Adapun kriteria – kriterianya dalam UMKM (Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah) ialah sebagai berikut:20
Tabel 2. 1
Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
Skala Usaha Kriteria

Usaha Mikro 1. Jenis barang/komoditi tidak selalu tetap;


sewaktu-waktu dapat berganti
2. Tempat usahanya tidak selalu menetap;
sewaktu-waktu dapat pindah tempat.
3. Belum melakukan administrasi keuangan
yang sederhana sekalipun.
4. Tidak memisahkan keuangan keluarga

19
Budiarto, Cetakan Pertama, hlm. 20.
20
Abduh, Strategi Internasionalisasi UMKM, hlm.17.
15

dengan keuangan usaha.


5. Sumber daya manusia (pengusaha) belum
memiliki jiwa wirausaha yang memadai.
6. Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat
rendah.
7. Umumnya belum akses kepada perbankan,
namun sebagian sudah akses ke lembaga
keuangan nonbank.
8. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau
persyaratan legalitas lainnya termasuk
NPWP.
9. Memiliki kekayaan bersih maksimal Rp
50.000.000,- (tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha)
10. Memiliki hasil penjualan tahunan sampai
dengan Rp 300.000.000,-
11. Contoh: usaha pedagang kaki Lima serta
pedagang di pasar.21
Usaha Kecil 1. Jenis barang/komoditi yang diusahakan
umumnya sudah tetap tidak gampang
berubah.
2. Lokasi/tempat usaha sudah melakukan
administrasi keuangan walau masi
sederhana.
3. Keuangan perusahaan sudah mulai
dipisahkan dengan keuangan keluarga.
4. Sudah membuat neraca usaha.
5. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan
legalitas lainnya termasuk NPWP.
6. Sumberdaya manusia (pengusaha)
memiliki pengalaman dalam berwirausaha.
7. Sebagian sudah akses ke perbankan dalam
keperluan modal.
8. Sebagian besar belum dapat membuat
manajemen usaha dengan baik seperti
business planning.
9. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp
50.000.000,- sampai dengan Rp
500.000.000,- (tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha)
10. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih
dari Rp 300.000.000,- sampai dengan Rp
2,5 milyar
11. Contoh: pedagang dipasar grosir (agen)
dan pedagang pengumpul lainnya 22
Usaha 1. Memiliki manajemen dan organisasi yang
Menengah lebih baik, dengan pembagian tugas yang
jelas antara lain, bagian keuangan,
21
Abduh, hlm. 17.
22
Abduh, hlm. 18.
16

pemasaran dan produksi.


2. Telah melakukan manajemen keuangan
dengan menerapkan sistem akuntansi
dengan teratur sehingga memudahkan
untuka uditing dan penilaian atau
pemeriksaan termasuk oleh perbankan.
3. Telah melakukan aturan atau pengelolaan
organisasi perburuhan.
4. Sudah memiliki persyaratan legalitas antara
lain izin tetangga.
5. Sudah memiliki akses kepada sumber-
sumber pendanaan perbankan.
6. Pada umumnya telah memiliki sumber
daya manusia yang terlatih dan terdidik.
7. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp
500.000.000,- sampai dengan Rp 10 milyar
(tidak termasuk tanah dan bngunan tempat
usaha)
8. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih
dari Rp 2,5 milyar sampai dengan Rp 10
milyar
9. Contoh: usaha pertambangan batu gunung
untuk kontruksi dan marmer buatan23
Dilihat dari karakteristiknya, beberapa studi menunjukan bahwa
usaha mikro, kecil, dan menengah memiliki karakteristik yang berbeda
sehingga perlu dilakukan pemisahan pengelompokan ketiga jenis usaha
tersebut, terutama untuk kebutuhan pemberian jenis bantuan atau
pembinaan yang diperlukan oleh masing-masing usaha. Secara umum,
usaha kecil dan menengah memiliki kemampuan yang lebih baik dari
usaha mikro, terutama dalam menciptakan kesempatan kerja.
Perusahaan–perusahaan dengan skala usaha kecil dan menengah pada
umumnya memiliki potensi yang besar dalam pertumbuhan tenaga kerja
karena potensinya untuk memperluas usahanya cukup besar, dan usaha
menengah dipandang sebagai cikal bakal atau embrio dari usaha
besar.24
Di lain pihak usaha mikro, umumnya dengan tingkat pertumbuhan
yang relatif terbatas dari waktu ke waktu hampir jarang yang
berkembang menjadi usaha kecil dan menengah. Aspek lain, yang dapat
diketahui dari karakteristik UMKM, adalah bahwa usaha mikro dan

23
Abduh, hlm. 18.
24
Abdul Aziz and A. Herani Rusland, Peranan Bank Indonesia Di Dalam Mendukung
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (Jakarta, Bank Indonesia, 2009), hlm 4.
17

kecil, biasanya memberikan kontribusi utama dalam penghasilan rumah


tangga, pemilikan perusahaan secara pribadi, belum memiliki struktur
organisasi dan perencanaan yang memadai, tingkat pendidikan dan
kualitas tenaga kerja yang relatif rendah, dan dalam pengelolaan
perusahaan masih menggunakan teknologi sederhana.25
Dalam prespektif perkembangannya, Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah
paling besar. Selain itu kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai
macam goncangan krisis ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan
penguatan kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang
melibatkan banyak kelompok. Berikut ini adalah klasifikasi Usaha
Mikri Kecil dan Menengah (UMKM), Dalam perspektif usaha, UMKM
diklasifikasikan dalam 4 kelompok yaitu26 :
1. UMKM sektor informal, contohnya pedagang kaki lima.
2. UMKM mikro adalah para UMKM dengan kemampuan sifat
pengerajin namun kurang memiliki jiwa kewirausahaan untuk
mengembangkan usahanya.
3. Usaha kecil dinamis adalah kelompok UMKM yang mampu
berwirausaha dengan menjalin kerja sama (menerima pekerjaan sub
kontrak) dan ekspor
4. Fast Moving Entreprise adalah UMKM yang mempunyai
kewirausahaan yang cakap dan telah siap bertransformasi menjadi
usaha besar27
c. Kekuatan dan kelemahan UMKM
Memiliki beberapa kekuatan potensial yang merupakan andalan
yang menjadi basis pengembangan pada masa yang akan dating
adalah:
1. Penyediaan lapangan peran industry kecil dalam penyerapan tenaga
kerja patut diperhitungkan, diperkirakan maupun menyerap sampai
dengan 50% tenaga kerja yang tersedia.

25
Aziz and Rusland, hlm.4.
26
Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) (Kerjasama LPPI dengan
Bank Indonesia, 2015), hlm. 12.
27
Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM), hlm. 12.
18

2. Sumber wirausaha baru keberadaan usaha kecil dan menengah


selama ini terbukti dapat mendukung tumbuh kembangnya
wirausaha baru
3. Memiliki segmen usaha pasar yang unik, melaksanakan
manajemen sederhana dan fleksibel terhadap perubahan pasar.
4. Memanfaatkan sumber daya alam sekitar, industry kecil sebagian
besar memanfaatkan limbah atau hasil sampai dari industry besar
atau industry yang lainnya
5. Memiliki potensi untuk berkembang. Berbagai upaya pembinaan
yang dilaksanakan menujukkan hasil yang menggambarkan bahwa
industri kecil mampu untuk dikembangkan lebih lanjut dan mampu
untuk mengembangkan sektor lain yang terkait.28
Kelemahan yang sering juga menjadi factor penghambat dan
permasalahan dari usaha mikro terdiri dari 2 faktor:
1. Faktor internal, merupakan masalah klasik dari UMKM yaitu
diantaranya:
a. Masih terbatasnya sumber daya manusia.
b. Kendala pemasaran produk sebagian besar pengusaha industri
lebih kecil memperioritaskan pada aspek prokduksi sedangkan
fungsi-fungsi pemasaran kurang mampu dalam
mengakseskannya, khususnya dalam informasi pasar dan
janringan pasar, sehingga sebagian besar hanya berfungsi
sebagai tukang saja.
c. Kecenderungan konsumen yang belum mencapai mutu produk
industry kecil.
d. Kendala permodalan usaha sebagian industry kecil
memanfaatkan modal sendiri dalam jumlah yang relatif kecil.29
2. Faktor eksternal, merupakan masalah yang muncul dari pihak
pengembangan dan Pembina UMKM. Misalnya solusi yang
diberikan tidak tepat sasaran, tidak adanya monitoring dan program
yang tumpang tindih.30

28
M. Azrul Tanjung, Koperasi Dan UMKM Sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia
(Ciracas, Jakarta, Penerbit Erlangga, 2016), hlm.177.
29
Tanjung, hlm. 27.
30
Tanjung, hlm. 27.
19

Dari kedua faktor terbesar muncul lah kesenjangan diantara


faktor internal dan eksternal, yaitu disisi perbankan, BUMN dan
lembaga pendamping lainnya sudah siap dengan pemberian kredit tapi
UMKM mana yang mau diberi karena sebagian ketentuan yang harus
dipenuhi oleh UMKM. Disisi lain UMKM juga mengalami kesulitan
mencari dan menentukan lembaga mana yang dapat membantu dengan
keterbatasan yang mereka miliki dan kondisi ini ternyata masih
berlangsung meskipun berbagai usaha telah diupayakan untuk
memudahkan bagi para pelaku UMKM memperoleh kredit, dan ini
telah berlangsung 20 tahun.31
Pola yang ada sekarang adalah masing – masing pada kelembaga
atau institusi yang memiliki fungsi yang sama tidak berkoordinasi tapi
berjalan sendiri - sendiri, apakah itu perbankan, BUMN, departemen,
LSM, perusahaan swasta. Disisi lain dengan keterbatasannya UMKM
menjadi penopang perekonomian menjadi roda perekonomian menjadi
kenyataan.32
d. Peranan UMKM Dalam Perekonomian
Pengalaman di berbagai negara dan beberapa studi yang
dilakukan tentang UMKM telah membuktikan bahwa sektor usaha
tersebut merupakan bagian penting dari perekonomian negara karena
mereka telah memberikan kontribusi yang besar dalam mendorong
perekonomian, antara lain kontribusinya dalam membuka kesempatan
kerja baru sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi dan sebagai sumber
inovasi. Di samping itu, dalam struktur perekonomian, umumnya
UMKM merupakan lapisan pelaku usaha yang paling besar, yang
sering juga disebut dengan pelaku ekonomi rakyat.33
Oleh karena itu, eksistensi dan peran UMKM ini harus terus
terpelihara dan dijaga kesinambungannya dalam membentuk
perekonomian yang tangguh. Dalam era perubahan lingkungan
ekonomi global dan perdagangan bebas, yang diikuti dengan kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi, UMKM mempunyai peranan baru

31
Tanjung, hlm. 27.
32
Tanjung, hlm.27.
33
Aziz and Rusland, Peranan Bank Indonesia Di Dalam Mendukung Pengembangan
Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (Jakarta, Bank Indonesia, 2009), hlm. 5.
20

yang lebih penting lagi bagi perekonomian, yaitu sebagai salah satu
sumber pendorong pertumbuhan ekspor nonmigas, dan sebagai unit
usaha pendukung bagi usaha besar dengan menyediakan bahan – bahan
tertentu, seperti komponen – komponen dan suku cadang melalui
keterkaitan proses produksi antara lain dengan system
34
subcontracting.
e. Ciri – Ciri UMKM
UMKM tidak hanya berbeda dari aspek modal, omset, dan
jumlah tenaga kerja. Perbedaan UMKM dengan usaha besar dapat pula
dibedakan berdasrkan ciri – ciri yang terdapat dalam UMKM itu
sendiri. Menurut Saifuddin Sarief ciri – ciri usaha mikro yaitu:
1. Belum melakukan manajemen/pencatatan keungan, sekalipun yang
sederhana atau masih sangat sedikit yang mampu membuat neraca
usahanya
2. Pengusaha atau SDM nya berpendidikan rata – rata sangat rendah,
umumnya tingkat SD, dan belum memliki jiwa wirausaha yang
memadai.
3. Pada umumnya, tidak/belum mengenal perbankan, tetapi lebih
mengenal rentenir atau tengkulak
4. Umumnya, tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas
lainnya termasuk NPWP
5. Tenaga kerja atau karyawan yang dimiliki pada umumnya kurang
dari 4 orang. Anggota dari suatu koperasi tertentu biasanya
berskala mikro.
6. Perputaran usaha umumnya cepat, mampu menyerap dana yang
relative besar. Dalam situasi krisis ekonomi, kegiatan usahanya
tetap berjalan, bahkan mampu berkembang karena biaya
manajemennya relative rendah.
7. Pada umumnya, pelaku usaha mikro memiliki sifat tekun,
sederhana, serta dapat menerima bimbingan.35

34
Aziz and Rusland, hlm. 5.
35
Tanjung. hlm.92.
21

Adapun ciri – ciri usaha kecil ialah sebagai berikut :


1. Pada umumnya, sudah melakukan pembukuan/manajemen
keuangan. Walaupun masih sederhana, tetapi keuangan perusahaan
sudah mulai dipisahkan dari keuangan keluarga dan sudah
membuat neraca usaha.
2. SDM nya sudah lebih majudengan rata – rata pendidikan SMA
sudah memiliki pengalaman usaha.
3. Pada umumnya, sudah memiliki usaha dan persyaratan legalitas
lainnya termasuk NPWP.
4. Sebahagian sudah mengenal akan perbankan, tetapi business
planning, studi kelayakan, dan proposal kredit kepada bank
sehingga masih sangat memerlukan jasa pendamping
5. Tingkat pendidikan relative sangat rendah.
6. Belum memiliki akses ke perbankan tetapi sebagian sudah
memiliki akses non bank.
7. Tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas36
Adapun ciri – ciri usaha menengah yaitu sebagai berikut :
1. Pada umumnya telah memilikimanajemen dan organisasi yang
lebih baik, lebih teratur, bahkan lebih modern dengan pembagian
tugas yang jelas antara bagian keuangan, pemasaran dan produksi.
2. Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan
system akuntansi dengan teratur sehingga memudahkan
pengauditan dan penilaian atau pemeriksaan, termasuk yang
dilakukan oleh bank.
3. Telah melakukan pengaturan atau pengelolaan dan menjadi
anggota organisasi perburuhan.
4. Sudah memiliki segala persyaratan legalitas. 37

36
Tanjung, hlm. 93.
37
Tanjung, hlm. 93.
22

f. Kebutuhan Arah Pengembang UMKM


Sektor UMKM memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Beberapa potensi besar sektor UMKM adalah:
1. Tidak banyak memiliki ketergantungan pada faktor eksternal
semisal gejolak perekonomian dunia, seperti utang dalam valuta
asing dan bahan baku impor dalam melakukan kegiatannya,
2. Selang waktu produksi (Time lag) UMKM relative singkat,
3. Keperluan modal UMKM, khususnya UMKM, relative kecil,
4. Sebagian besar usaha UMKM merupakan kegiatan padat karya dan
mampu mendayagunakan skill dan semi skill workes
5. Penciptaan lapangan kerja pada tingkat biaya modal yang rendah
6. Kemampuan dalam forward dan backward lingkage antara
berbagai sektor
7. Memiliki peluang besar didalamnya bagi pengembang dan adaptasi
berbagai teknologi
8. Mengisis berbagai ceruk pasar yang tidak efisien bagi perusahaan
besar dan,
9. Sebagai penopang eksistensi perusahaan skala besar38.
Meskipun memiliki potensi yang cukup besar, UMKM belum
mampu sepenuhnya mengantisipasi tantangan usaha yang bergerak
sangat dinamis. Kondisi tersebut membuat UMKM belum bisa
berperan secara optimal sebagai tulang punggung perekonomian
Indonesia. Masalah utama yang dihadapi oleh UMKM ialah
permodalan, pemasaran, bahan baku, teknologi, organisasi, dan
manajemen. Di luar hal tersebut, masih terdapat tantangan yang lebih
bersifat eksternal, antara lain belum cukup memadainya iklim kondusif
untuk pengembangan UMKM. Salah satu akibatnya ialah belum
mampunya UMKM memerankan peran signifikan dalam ekspor
nasional. Usaha skala besar masih memainkan peranan penting dalam
ekspor.39

38
Budiarto. hlm. 17.
39
Budiarto, hlm.17.
23

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi


a. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi
perekonomian suatu Negara secara berkesinambungan menuju keadaan
yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat
diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi dalam kehidupan masyarakat.
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi maka semakin cepat
proses pertambahan output wilayah sehingga prospek perkembangan
wilayah semakin baik. Dengan di ketahuinya sumber-sumber
pertumbuhan ekonomi maka dapat ditentukan sektor prioritas
pembangunan40.
Menurut Todaro dan Smith (2004) terdapat tiga faktor atau
komponen utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu
akumulasi modal (capital accumulation), pertumbuhan penduduk
(growth in population), dan kemajuan teknologi (technological
progress). Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan
ekonomi jika jumlah produksi barang dan jasanya meningkat.
Pertumbuhan ekonomi merupakan indicator yang sangat penting
dalam suatu perekonomian negara, sebab tanpa pertumbuhan ekonomi
tidak akan terjadi peningkatan kesejahteraan, kesempatan kerja,
produktivitas dan distribusi pendapatan.41
Pertumbuhan ekonomi akan terjadi bila masyarakat mendapatkan
lebih banyak sumber daya dan masyarakat menemukan bagaimana
cara penggunaan sumber daya yang tersedia secara lebih efisien.
42
Menurut teori Adam Smith (1723 - 1790) ada dua aspek utama yang
menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara, yaitu: 1)
pertumbuhan output yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan

40
Prathama Rahardja and Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro Suatu Pengantar,
ke 6 (Jakarta: LPFEUI, 2004 n.d.), hlm. 140. accessed June 30, 2021.
41
Prathama Rahardja and Mandala Manurung,, hlm. 140.
42
Asfia Murni, Ekonomika Makro Edisi Revisi (Bandung, Refika Aditama, n.d., 2018),
hlm 13.
24

stok barang modal, 2) pertumbuhan jumlah penduduk yang


dipengaruhi oleh tingkat upah.43
Todaro dan Smith (2006) membagi teori - teori klasik ke dalam
empat pendekatan. Pertama, model pertumbuhan tahap linier (linier
stages of growth models). Kedua, kelompok teori dan pola - pola
perubahan struktural (theories and patterns of structural change).
Ketiga, revolusi ketergantungan internasional (the international
dependence revolution). Keempat, konta revolusi pasar bebas
neoklasik (the neoclassical, free market counter revolution)44
Laju pertumbuhan ekonomi dibutuhkan dan merupakan sumber
utama peningkatan standar hidup. Pertumbuhan adalah kenaikan
pendapatan riil perkapita, pertumbuhan biasanya digunakan untuk
membahas permasalahan ekonomi di negara – negara maju.45Sukirno
menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan
kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang yang di
produksikan dalam masyarakat meningkat. Jadi apabila pertumbuhan
ekonomi tinggi maka barang yang akan dihasilkan juga akan
meningkat. Boediono menyatakan hal ini akan meningkatkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Teori pertumbuhan ekonomi dapat
didefinisikan sebagai penjelasan mengenai faktor – faktor yang
menentukan kenaikan output perkapita dalam jangka panjang dan
penjelasan mengenai bagaimana faktor – faktor tersebut sehingga
terjadi proses pertumbuhan.46 Pertumbuhan ekonomi membutuhkan
lingkungan politis yang dapat menciptakan insentifitas untuk investasi,
sistem hukum yang melindungi hak – hak milik, dan perlindungan
masyarakat umum terhadap korupsi, penyuapan, pencurian dan
pengambilan hasil – hasil investasi mereka.47

43
Muh Abdul Halim, Teori Ekonomi Makro, hlm.94.
44
Nurul Huda et al, Ekonomi Pembangunan Islam (Jakarta, Prenadamedia Group, 2015),
hlm 43.
45
Halim, Teori Ekonomi Makro, hlm.95.
46
Syamsul Arifin And Prof. Dr. Yoyok Soesatyo, Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat
Pengangguran, Dan Konsumsi Bingkai Kesejahteraan Masyarakat (Purwokerto Selatan, CV Pena
Persada, 2020), hlm. 9.
47
Adiwarman A Karim, Ekonomi Makro Islami (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2007),
hlm. 287.
25

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelaniutan merupakan


kondisi utama atau suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan
ekonomi dan peningkatan kesejahteraan. Karena jumlah penduduk
bertambah setiap tahun yang dengan sendirinya kebutuhan ekonomi
sehari - hari juga bertambah setiap tahun, maka dibutuhkan
penambahan pendapatan setiap tahun Selain dari sisi permintaan
(konsumsi), dari sisi penawaran pertumbuhan penduduk juga
membutuhkan pertumbuhan kesempatan kerja sebagai sumber
pendapatan.48
Pertumbuhan ekonomi tanpa disertai dengan penambahan
kesempatan kerja akan mengakibatkan ketimpangan pembagian dari
penambahan pendapatan tersebut (cateris paribus), yang selanjutnya
akan menciptakan suatu kondisi pertumbuhan ekonomi dengan
peningkatan kemiskinan. Pemenuhan kebutuhan konsumsi dan
kesempatan kerja itu sendiri hanya bisa dicapai dengan peningkatan
output agregrat (barang dan jasa) atau PDB yang terus-menerus.
Menurut Tambunan Dalam pemahaman ekonomi makro, pertumbuhan
ekonomi adalah penambahan PDB, yang berarti peningkatan
pendapatan negara. Sedangkan menurut Hermanto Pertumbuhan
ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi
perekonomian suatu negara atau daerah secara berkesinambungan
menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.49
b. Pertumbuhan Ekonomi Dalam Islam
Pertumbuhan bukan hanya soal ekonomi melainkan aktivitas
manusia yang ditujukan untuk pertumbuhan dan kemajuan sisi material
dan spiritual manusia50. Sesuai dengan firman Allah dalam QS. Hud
(11) ayat 61:

‫۞ َٔا ِٰنٗ ث َ ًُ ْٕدَ اَخَب ُْ ْى صٰ ِه ًحب ۘ قَب َل ٰيقَ ْٕ ِو ا ْعجُد ُٔا ه‬


ٍْ ‫اّٰللَ َيب نَ ُك ْى ِ ّي‬
‫ض َٔا ْست َ ْع ًَ َس ُك ْى فِ ْي َٓب فَب ْست َ ْغ ِف ُس ُِْٔ ث ُ َّى‬ِ ‫شب َ ُك ْى ِ ّيٍَ ْاْلَ ْز‬ َ ٍّ ‫ا ِٰن‬
َ َْ َ ‫غي ُْس ِٗ َۗ ُْ َٕ ا‬
‫ْت‬
ٌ ‫ْت ُّي ِجي‬ٌ ‫ي قَ ِسي‬ ْ ِّ‫ت ُ ْٕثُ ْٕا اِنَ ْي ِّ َۗا ٌَِّ َزث‬
48
Arifin And Soesatyo, hlm. 9.
49
Arifin And Soesatyo, hlm. 9.
50
Nurul Huda et al, hlm. 25.
26

Artinya : ― Dan kepada kaum Samud (kami utus) saudara


mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai Kaumku! Sembahlah Allah,
tidak ada tuhan bagimu selain dia. Dia telah menciptakanmu dari
bumu (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu
mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya.
Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan
memperkenankan (doa hambanya)”51

Perhatian islam terhadap pertumbuhan ekonomi sebenarnya telah


mendahului sistem Kapitalisme atau Marxisme yang berkembang di
barat. Beberapa pemahaman pokok mengenai pertumbuhan ekonomi
yang dilihat dari perspektif islam tidaklah sama dengan yang dianut
oleh Kapitalisme, yang mana yang dimaksud dengan persoalan
ekonomi yaitu persoalan kekayaan dan minimnya sumber – sumber
kekayaan52
Perspektif islam menyatakan bahwa hal itu sesuai dengan
kapasitas yang telah disediakan Oleh Allah untuk memenuhi mengatasi
persoalan kehidupan manusia. Islam tidak melihat pertumbuhan
kekayaan sebagai sesuatu yang terpisah cara distribusinya, dan tuntutan
realisasi keadaan social. Hal ini karena islam terhubung dengan cara
distribusinya, tuntutan untuk merealisasikan pertumbuhan kekayaan
bagi anggota masyarakat dalam suasana kemudahan dan kasih sayang. 53
c. Teori Pertumbuhan Ekonomi
1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
Adapun teori pertumbuhan ekonomi historis ini dikemukakan
oleh beberapa alih ialah sebagai berikut:
a. Werner Sombart (1863 - 1947)
Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa
dapat dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu sebagai berikut :
1) Masa perekonomian tertutup ialah semua kegiatan manusia
hanya semata – mata untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai
produsen sekaligus konsumen sampai tidak terjadi
pertukaran barang atau jasa.

51
Al - Quran Dan Terjemahannya, sec. Hud, (11) Ayat 61.
52
Nurul Huda et al, hlm. 25.
53
Huda et al, hlm. 25.
27

2) Masa kerajinan dan pertukangan ialah yang mana pada


masa ini pertukaran barang dan jasa belum di dasari tujuan
untuk mencari keuntungan, tetapi semata – mata untuk
memenuhi kebutuhan.
3) Masa Kapitalis ialah masa yang muncul kaum pemilik
modal (Kapitalis) yang memerlukan para pekerja (kaum
buruh), yang mana mempunyai tujuan untuk mencari
laba.54
b. Friendrich List (1789 - 1846)
Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu
bangsa dapat di bagi menjadi empat tahap yaitu sebagai
berikut:
1) Masa Berburu dan Pengembaraan, ialah ditandai dengan
pemenuhan kebutuhan yang bergantung pada alam.
2) Masa Bertenak dan Bertani, ialah di tandai dengan
keinginan untuk menetap dan memelihara hewan ternak.
3) Masa Bertani dan Kerajinan, ialah ditandai dengan
kehidupan menetap dan memelihara tanaman.
4) Masa Kerajinan, Industri dan Perdagangan, ialah di tandai
dengan adanya kerajinan yang berfungsi sebagai barang
kebutuhan untuk dijual.55
c. Karl Bucher (1847 - 1930)
Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu
bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan, yaitu sebagai
berikut:
1) Masa Rumah Tangga Tertutup, di tandai denga masyarakat
sederhana, pemenuhan kebutuhan berasal dari pertukarsn
antar kelompok.
2) Masa Rumah Tangga Kota, ialah di tandai dengan
masyarakat yang mengenal perdagangan yang dilakukan di
suatu tempat yang disebut pasar.

54
Herlan Firmansyah, Romi Pernando, and Agus Awaludin, Advanced Learning
Economics, Edisi Ketiga (Bandung, Grafindo Media Pratama, 2012), hlm. 25.
55
Firmansyah, Pernando, And Awaludin, hlm. 26.
28

3) Masa Rumah Tangga Bangsa, ialah di tandai dengan rumah


rumah tangga kota yang semakin berkembang sehingga
menyebabkan terjadinya pertukaran antar kota dalam suatu
Negara.
4) Masa Rumah Tangga Dunia, ialah di Tandai dengan sistem
pertukaran yang tidak lagi terbatas di dalam negeri.56
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
Menurut David Ricardo, faktor pertumbuhan penduduk yang
semakin besar, sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan
menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Adapun menurut
Todaro dan Smith pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses
peningkatan kapasitas produktif dalam suatu perekonomian secara
terus menerus atau berkesinambungan sepanjang waktu sehingga
menghasilkan tingkat pendapatan dan output nasional yang
semakin lama semakin besar. Adapun Teori Pertumbuhan Karl
Marx membuat 5 tahapan perkembangan sebuah perekonomian,
yaitu57:
a. Perekonomian Komunal Primitive
Dalam tahapan ini masyarakat masih mementingkan
kebersamaan dan dalam melakukan suatu produksi pada
tahapan ini masih menggunakan alat – alat yang sifatnya masih
sangat sederhana sekali sebagai contoh F ini masih
menggunakan batu sebagai alat untuk memotong sesuatu dan
alat yang masih sangat sederhana ini bukan milik perseorangan
tapi milik bersama (komunal).58
b. Perekonomian Perbudakan
Adanya hubungan antara orang – orang yang mempunyai
alat – alat produksi dengan Orang – orang yang bekerja
merupakan awal terbentuknya masyarakat perbudakan para
budak diberi upah sangat minim. Mulai ada spesialisasi untuk
bidang pertanian kerajinan tangan dan sebagainya. Karena

56
Firmansyah, Pernando, and Awaludin,, hlm. 26.
57
Herlan Firmansyah, Romi Pernando, And Agus Awaludin, hlm. 28.
58
Arifin And Soesatyo, Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Konsumsi
Bingkai Kesejahteraan Masyarakat, hlm. 12.
29

murahnya harga buruh maka minat pemilik faktor produksi


untuk memperbaiki alat alat – alat yang dimilikinya rendah,
dalam halmini buruh makin lama sadar dengan kesewenang –
wenangan yang dialaminya sehingga menimbulkan perselisihan
antara dua kelompok tersebut.59
c. Perekonomian Feodal
Dengan adanya pertentangan ataum perselisihan antara
pemilik alat – alat produksi dan pekerja (buruh) maka
berakhirlah sistem perbudakan dan lahirlah sistem masyarakat
baru, yaitu masyarakat feudal. Dalam masyarakat feodal ini
kaum bangsawan pemilik alat – alat produksi yang utama,
yakni tanah. Dan sebagai petaninya adalah para bekas buruh
yang dibebaskan. Pada umumnya tugas para bekas buruh ini
adalah mengerjakan tanah milik bangsawan setelah itu baru
dapat mengerjakan tanah milik sendiri. Namul hal tersebut
mengakibatkan para feudal lebih memikirkan keuntungan saja
dan kemudian mendirikan pabrik – pabrik. Banyak timbul
Pedagang – pedagang baru yang di dukung oleh pemerintahan
dan kemudian membutuhkan pasar yang lebih luas60.
Perkembangan ini menyebabkan timbulnya alat produksi
kapitalis dan menghendaki terhapusnya sistem feodal.
Masyarakat yang memiliki alat – alat produksi tersebut
menghendaki pasaran buruh yang bebas dan hapusnya tariff
serta rintangan lain dalam perdagangan.61
d. Perekonomian Kapitalis
Kelas kapitalis ini memperkerjakan kaum buruh yang
dalam perkembangan memberikan keuntungan yang tinggi ini
mengakibatkan alat – alat produksi semakin berkembang
produksi semakin meningkat dan menciptakan pasaran dunia.
Perbedaan kepentingan antara kapitalisndan buruh
mengakibatkan timbulnya perjuangan kelas dalam masyarakat,

59
Arifin And Soesatyo, hlm. 12.
60
Arifin And Soesatyo, hlm. 12.
61
Arifin And Soesatyo, hlm.13.
30

yang mana menyebabkan GAP semakin besar antara


masyarakat yang kaya dengan masyarakat yang miskin. 62
e. Perekonomian Sosialis
Yang menonjol dalam masyarakat sosialis adalah alat
yang di dasarkan atas milik sosial. Hubungan alat produksi
merupakan hubungan kerjasama dan saling maembantu antara
buruh yang tidak di ekploitasi. Perbedaanya dengan sistem
masyarakat komunal adalah alat – alat produksi dalam sistem
sosialis berdasarkan atas hasil dari kebudayaan manusia yang
telah jauh berkembang dari masyarakat komunal, dan dalam
tahapan ini semua manusia mempunyai peluang yang sama
untuk maju pada semua bidang kehidupan dan terutama dalam
bidang ekonomi.63
Menurut pandangan para ahli ekonomi klasik, ada 4 faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu : jumlah penduduk,
jumlah stok barang – barang modal, luas tanah dan kekayaan alam
serta tingkat teknologi yang digunakan. Dalam teori pertumbuhan
mereka, di misalkan luas tanah dan kekayaan alam adalah tetap
jumlahnya dan tingkat teknologi tidak mengalami perubahan. Adapun
indicator – indicator dalam pertumbuhan ekonomi ialah sebagai
berikut64 :
1. Ketidakseimbangan Pendapatan
2. Perubahan Struktur Perekonomian
3. Pertumbuhan Kesempatan Kerja
4. Tingkat dan Penyebaran Kemudahan
5. Produk Domestik Regional Bruto
Berdasarkan teori – teori pertumbuhan ekonomi klasik
dikemukakan suatu teori yang menjelaskan kaitan di antara pendapatan
perkapita dan jumlah penduduk. Teori tersebut dinamakan teori
penduduk optimum. Teori pertumbuhan klasik dapat dilihat bahwa
apabila terdapat kekurangan penduduk, produksi marjinal lebih tinggi

62
Syamsul Arifin and Prof. Dr. Yoyok Soesatyo, hlm. 13.
63
Arifin and Soesatyo, hlm. 13.
64
Arifin and Soesatyo, hlm. 13.
31

dari pada pendapatan per kapita. Akan tetapi apabila penduduk


semakin banyak dan hasil tambahan yang semakin berkurang, hal
tersebut akan mempengaruhi menurunya fungsi produksi marjinal.
Oleh karenanya pendapatan nasional dan pendapatan per kapita
menjadi semakin lambat pertumbuhannya 65
3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik
Menurut Robert Solow berpendapat, pertumbuhan ekonomi
merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia,
akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil ataupun
output66
4. Teori Pertumbuhan Ekonomi Ketergantungan
Menurut teori ini ketergantungan Negara – Negara Amerika
latin terjadi pada masyarakat perkapitalis tersebut tergabung ke
dalam sistem ekonomi dunia kapitalis. Dengan demikian
masyarakat tersebut kehilangan otonominya dan menjadi daerah
―pinggiran‖ di daerah Negara – Negara metropolitan yang
kapitalis.67
d. Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi
Adapun karateristik dalam pertumbuhan ekonomi dalam islam
ialah sebagai berikut :
1. Serba Meliputi
Islam melihat bahwa pertumbuhan lebih dari sekedar materi
dan memiliki tujuan yang lebih universal dibandingkan dengan
orientalis terbatas yang ingin dicapai oleh sistem – sistem
kontemporer yaitu untuk menciptakan keadilan sosial. Islam
berada dalam posisi lebih utama dimana yang ingin diciptakan
yaitu masyarakat yang sempurna dari semua aspek68.
2. Berimbang
Pertumbuhan ekonomi islam tidak hanya di orientasikan
untuk menciptakan pertambahan produksi, Namun ditujukan

65
Arifin and Soesatyo, hlm. 12-14.
66
Firmansyah, Pernando, and Awaludin, Advanced Learning Economics, hlm. 28.
67
Halim, Teori Ekonomi Makro, hlm. 97.
68
Nurul Huda et al, hlm. 126.
32

berlandaskan keadilan distribusi sesuai dengan firman Allah


SWT dalam QS Al – Maidah Ayat 8:

َٕ ُْ ‫ع ٰهٗ ا َ َّْل ت َ ْع ِدنُ ْٕا َۗۗاِ ْع ِدنُ ْٕ َۗا‬َ ‫شُ َٰب ٌُ قَ ْٕ ٍو‬
َ ‫جْس َيَُّ ُك ْى‬
ِ َ‫ۗ َٔ َْل ي‬
ٌَْٕ ُ‫اّٰللَ َخ ِجي ٌْس ِث ًَب ت َ ْع ًَه‬ ‫ة ِنهت َّ ْق ٰٕٖ َٔاتَّقُٕا ه‬
‫اّٰللَ َۗۗا ٌَِّ ه‬ ُ ‫ا َ ْق َس‬

Artinya ―Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum


mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah,
karena (adil) itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah
kepada Allah, sungguh Allah Maha Teliti terhadap apa yang
kamu kerjakan.69
3. Realistis
Realistis adalah suatu pandangan terhadap permasalahn
sesuai kenyataan. Sifat realistis dalam bidang pertumbuhan
ekonomi menjelaskan bahwa islam melihat persoalan ekonomi
dan sosial yang mungkin terjadi di masyarakat islam dengan
tawaran solusi yang juga realistis.70
4. Keadilan
Islam dalam menegakkan hukum – hukumnya di dasarkan
atas landasan keadilan di antara manusia. Allah SWT telah
memerintahkan untuk berbuat adil dalam QS. An-Nahl Ayat 90 :

ٗ ُْٰٓ َ‫ئ ذِٖ ْانقُ ْس ٰثٗ َٔي‬ ِ ‫بٌ َٔاِ ْيت َ ۤب‬
ِ ‫س‬ َ ْ‫اْلح‬ ِ ْ َٔ ‫اّٰللَ يَأ ْ ُي ُس ثِ ْبنعَدْ ِل‬
‫۞ ا ٌَِّ ه‬
ٌَْٔ ‫ظ ُك ْى نَ َعهَّ ُك ْى تَرَ َّك ُس‬ُ ‫ع ٍِ ْانفَ ْحش َۤب ِء َٔ ْان ًُ ُْ َكس َٔ ْان َج ْغي ِ َي ِع‬
َ
Artinya : ―Sesungguhnya Allah SWT menyuruh (kamu)
berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada
kerabat, dan dia melarang (melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.71

5. Bertanggung Jawab
Landasan adanya tanggung jawab sebagai salah satu fondasi
paling penting di ungkapkan secara jelas dan gambling dalam
syariat islam.72

69
Al - Quran Dan Terjemahannya, sec. Al-Maidah (8) : 5.
70
Huda et al, Ekonomi Pembangunan Islam, hlm.126.
71
Al - Quran Dan Terjemahannya, sec. An - Nahl (90) : 16.
72
Nurul Huda et al, hlm. 127.
33

6. Mencukupi Berfokus Pada Manusia


Pertumbuhan dalam islam ditujukan untuk menciptakan batas
kecukupan bagi seluruh warga Negara agar terbebas dari segala
bentuk penghambatan.73
Pertumbuhan ekonomi membutuhkan lingkungan politis
yang dapat menciptakan insentif untuk investasi, sistem hukum
yang melindungi hak – hak milik dan perlindungan masyarakat
umum terhadap korupsi, penyuapan, pencurian dan pengambilan
hasil – hasil dari investasi mereka.74
e. Faktor Pertumbuhan Ekonomi
Adapun faktor – faktor yang menentukan sebagai sumber penting
yang dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi, di antaranya:
1. Tanah Dan Kekayaan Alam Lainnya
Kekayaan alam suatu negara yaitu meliputi luas dan
kesuburan tanah, keadaan iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil
tanah hutan dan laut yang dapat diperoleh, serta jumlah dan jenis
kekayaan dari barang tambang. Kekayaan alam akan dapat
mempermudah usaha untuk mengembangkan perekonomian suatu
negara, terutama pada masa permulaan pada proses pertumbuhan
ekonomi. Karena suatu negara yang kekurangan sumber daya
alamnya tidak akan cepat membangun negaranya 75.
2. Jumlah Dan Mutu Dari Penduduk Dan Tenaga Kerja
Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah tenaga
kerja, dan penambahan tersebut memungkin kan negara itu
menambah produksi. Di samping itu sebagai akibat pendidikan,
latihan dan pengalaman kerja, keterampilan penduduk akan selalu
bertambah tinggi. Jika sumber daya manusia suatu Negara
memiliki keahlian memadai dan terlatih maka output Negara itu
akan berkualitas tinggi.76

73
Huda et al, hlm. 127.
74
Huda et al, hlm. 79.
75
Sadono Sukirno, Pengantar teori ekonomi (Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 1996),
hlm. 429.
76
Sadono Sukirno, hlm. 429.
34

3. Kualitas Sumber Daya Manusia


Kualitas sumber daya dapat menjadi berkah apabila jumlah
penduduk dapat terserap menjadi tenaga kerja dan mendapat
pelatihan kerja. Tugas pemerintah terhadap kualitas sumber daya
manusia lebih meningkatkan pangsa pasar, kebijakan yang tepat
untuk membantu tenaga kerja terserap menjadi lebih efisien dan
unggul serta memberikan kemudahan akses permodalan, sehingga
aktivitas perekonomian menjadi lebih cepat berputar. Jika yang
terjadi sebaliknya, maka peningkatan jumlah penduduk dapat
menjadi ancaman serius bagi negara. Karena akan terjadi
peningkatan pengangguran, kemiskinan dan akan terjadi banyak
masalah sosial lainnya di tengah masyarakat.77
4. Kondisi Sosial Masyarakat
Kondisi sosial masyarakat dapat menentukan seberapa cepat
pertumbuhan ekonomi dapat dicapai. Pemerintah harus
menghadirkan pendidikan bagi masyarakat dengan kondisi sosial
yang tidak layak agar terbuka wawasan dan kemajuan teknologi
dapat dimanfaatkan sebaik – baiknya bagi masyarakat tersebut.78
5. Organisasi
Organisasi merupakan bagian penting dari proses
pertumbuhan. Organisasi berkaitan dengan penggunaan faktor
produksi di dalam kegiatan ekonomi. Organisasi bersifat
melengkapi modal, buruh dan membantu meningkatkan
produktivitasnya. Dalam pertumbuhan ekonomi modern, para
wiraswastawan tampil sebagai organisator dan pengambil resiko
diantara ketidak pastian. Wiraswastawan bukanlah manusia dengan
kemampuan biasa, ia memiliki kemampuan khusus untuk bekerja
di bandingkan orang lain. Menurut Schumpeter, seorang
wirastawan tidak perlu seorang kapitalis. Funsi utamanya ialah
melakukan pembaharuan (inovasi).79

77
Nano Prawoto, Pengantar Ekonomi Makro (Depok, PT Raja grafindo Persada, 2019,),
hlm 165.
78
Prawoto, hlm. 168.
79
M.L Jhingan, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, Cetakan Ke-17 (Depok, PT.
Raja grafindo Persada, 2016), hlm. 76.
35

6. Faktor Politik Dan Administrative


Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan
penghambat besar bagi pembangunan ekonomi Negara
terbelakang. Administrasi yang kuat, efisien dan tidak korup
dengan demikian amat penting bagi pertumbuhan ekonomi.80
7. Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi dianggan sebagai sebagai faktor penting
dalam proses pertumbuhan ekonomi. Kemajuan ini berkaitan
dengan perubahan dalam metode produksi yang merupakan hasil
pembaharuan atau hasil dari teknik penelitian baru.Dalam
bentuknya yang paling sederhana, kemajuan teknologi tersebut
disebabkan oleh cara – cara baru dan cara – cara lama yang
diperbaiki dalam melakukan pekerjaan tradisional, seperti cara
menanam padi, membuat pakaian atau membangun rumah. 81
f. Konsep Pertumbuhan Ekonomi
1. Pertumbuhan Ekonomi
Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya pertumbuhan
ekonomi berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa
yang berlaku di suatu negara, seperti pertambahan dan jumlah
produksi barang industri, perkembangan infrastruktur,
pertambahan jumlah sekolah,pertambahan sektor produksi sektor
jasa dan pertambahan produksi barang modaltetap menggunakan
berbgai jenis data produksi adalah sangat suka untuk memberi
gambaran tentang pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Oleh sebab
itu untuk memberikan suatu gambaran kasar mengenai
pertumbuhan ekonomi yang dicapai sesuatu negara,ukuran yang
selalu digunakan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan nasional
riil yang di capai.82
2. Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan selalu di gunakan sebagai suatu ungkapan
umum yang menggambarkan tingkat perkembangan sesuatu

80
Jhingan, hlm. 76.
81
Sukirno, Pengantar Teori Ekonomi, hlm. 429.
82
Sadono Sukirno, hlm. 424.
36

Negara yang di ukur melalui prestasi pertambahan pendapatan


nasional riil. Istilah pembangunan ekonomi biasanya dikaitkan
dengan perkembangan ekonomi di Negara – Negara berkembang.83
3. Pendapatan Perkapita
Sebagai pngukur kemakmuran Prestasi penduduk yang
memiliki harta-harta lain merupakan petunjuk penting dalam
melihat taraf kemakmuran yang dicapai. Disamping
itu,kemakmuran di tentukan pula oleh fasilitas untuk mendapatkan
suplai listrik dan air minum yang bersih,fasilitas pendidikan yang
di peroleh Dan taraf pendidikan yang di capai, taraf kesehatan dan
fasilitas perobatan yang tersedia, keadaan perumahan masyarakat
miskin dan taraf perkrmbangan infrastrktur yang di capai.
Tersedianya pekerjaan yang cukup merupakan faktor lainya
.apabila semua faktor – faktor seperti ini digunakan untuk
menunjukkan tingkat kemakmuran setiap Negara, akan di hadapi
masalah dalam mengumpulkan data seperti itu.84
4. Membandingkan Pendapatan Perkapita
Dalam menggunakan data pendapatan per kapita dalam
membandingkan tingkat kemakmuran di berbagai Negara, perlulah
di sadari bahwa perbandingan seperti itu harus di pandang sebagai
gambaran kasar dari perbedaan tingkat kemakmuran yang di capai
berbagai Negara. Salah satu faktor yang menyebabkan ketidak
tepatan cara perbandingan itu adalah perbedaan dalam biaya
hidup.85
5. Pendapatan Perkapita dan Cara Perhitungan
Salah satu kompenen dari pendapatan nasional yang selalu
dilakukan perhitungannya adalah pendapatan perkapita yaitu
pendapatan rata – rata penduduk sesuatu Negara pada suatu masa
tertentu.86

83
Sukirno, hlm. 423.
84
Sukirno, hlm. 423.
85
Sukirno, hlm. 424.
86
Sukirno, hlm. 424.
37

g. Produk Domestic Regional Bruto


Produk Domestic Regional Bruto menurut pengeluaran (PDRB
Pengeluaran) merupakan salah satu bentuk tampilan data ekonomi
suatu wilayah, di samping bentuk tampilan lain seperti PDRB menurut
lapangan usaha, table input – output, sistem neraca sosial ekonomi dan
neraca arus dana. Di dalam sistem kerangka kerja (frame work) data
ekonomi suatu wilayah, PDRB pengeluaran merupakan ukuran dasar
(basic measure) yang menggambarkan penggunaan atas barang dan
jasa (product) yang di hasilkan melalui aktivitas produksi. Dalam
konteks ini, PDRB pengeluaran itu menggambarkan hasil ―akhir‖ dari
proses produksi yang berlangsung dalam batas – batas teritori suatu
wilayah. Berbagai jenis barang dan jasa akhir tersebut akan digunakan
untuk memenuhi permintaan akhir oleh pelaku ekonomi domestic
maupun pelaku ekonomi dari luar wilayah bahkan dari luar negeri.
Beberapa agregat penting dapat diturunkan dari PDRB pengeluaran ini
seperti variabel pengeluaran konsumsi akhir, pembentukan modal tetap
bruto atau investasi fisik serta ekpor dan impor.87
Penghitungan PDRB melalui pendekatan pengeluaran
(expenditure) tidak terlepas dari penghitungan PDRB melalui
pendekatan lapangan usaha (production). Sungguh demikian, PDRB
Pengeluaran di estimasi secara independen dengan menggunakan data
dasar yang relatif berbeda. PDRB Produksi menggambarkan aktivitas
produksi, serta pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi yang
terlibat (balas jasa faktor produksi). Sedangkan PDRB Pengeluaran
menggambarkan aktivitas pengeluaran yang dilakukan para pelaku
ekonomi untuk mendapatkan barang dan jasa yang diproduksi tersebut.
Melalui PDRB Pengeluaran juga dapat dilihat keterkaitannya dengan
penyediaan barang dan jasa yang berasal dari domestic maupun dari
impor. Melalui hubungan ini terlihat titik keseimbangan makro
anatara sisi penyedian (supply side) dan sisi permintaan (demand side)
barang dan jasa. Investasi fisik, serta ekspor dan import.88

87
Eko Kurniawan, Produk Domestik Regional Bruto ( Pdrb ) Kabupaten Dharmasraya
Menurut Pengeluaran 2013 - 2017 (Kabupaten Dharmasraya, Cv. Graphic Dwipa, 2018), hlm. 3.
88
Kurniawan, hlm. 3.
38

Konsep – konsep penghitungan PDRB dari sisi yang berbeda di


atas dimaksudkan untuk : (i) memastikan konsistensi dan kelengkapan
di dalam membuat estimasi (ii) memberi manfaat lebih di dalam
melakukan analisis, (dan iii) mengontrol kelayakan hasil estimasi.
Secara teoritis, kedua pendekatan tersebut akan menghasilkan nilai
yang sama besar (equivalent). Namun karena pendekatan estimasi dan
metode pengukuran yang digunakan berbeda, maka akan muncul
selisih statistic (statistical descrepancy).89
Dengan demikian PDRB Pengeluaran menjelaskan besarnya nilai
barang dan jasa (output) yang dihasilkan dalam wilayah domestik,
yang digunakan sebagai konsumsi ―akhir‖ oleh masyarakat. Secara
spesifik, yang dimaksud dengan konsumsi akhir adalah penggunaan
barang dan jasa yang tidak dimaksukan untuk diproses lebih lanjut
(dikonsumsi habis). Penggunaan produk akhir tersebut diwujudkan
dalam bentuk ―permintaan akhir‖. Permintaan akhir yang dimaksud
terdiri dari komponen - komponen Pengeluaran Konsumsi Akhir
Rumah tangga (PK-RT), Pengeluaran Konsumsi Akhir Lembaga Non
Profit Yang Melayani Rumah tangga (PK-LNPRT), Pengeluaran
Konsumsi Akhir Pemerintah (PK-P), Pembentukan Modal Tetap Bruto
(PMTB), Perubahan Inventori (PI), serta komponen Ekspor barang dan
jasa.90
Dalam menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi
permintaan akhir masyarakat tersebut, tidak terlepas dari
ketergantungan pada produk yang berasal dari luar wilayah atau luar
negeri (impor). Berbagai barang dan jasa yang menjadi konsumsi akhir
masyarakat di dalamnya akan terkandung produk impor. Sehingga
dalam mengukur besarnya nilai tambah domestik (PDRB), komponen
impor barang dan jasa harus dikeluarkan atau dikurangkan dari
penghitungan konsumsi atau permintaan akhir. Tingginya permintaan
tidak selalu di imbangi oleh penyediaan domestik, sehingga kondisi ini
menjadi peluang bagi masuknya produk impor. Data empiris

89
Kurniawan, hlm. 3.
90
Kurniawan, hlm. 3.
39

menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu, perdagangan produk impor


terus berkembang baik secara kuantitas, nilai, maupun ragamnya. 91
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai
tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau di hasilkan di
wilayah domestic suatu Negara yang timbul akibat berbagai aktivitas
ekonomi dalam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah
faktor produksi yang dimiliki residen atau Non – residen. Penyusunan
PDRB dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu pendekatan
produksi, pengeluaran dan pendapatan yang di sajikan atas dasar harga
berlakudan harga konstan.92
PDRB atas dasar harga berlaku atau dikenal dengan PDRB
nominal disusun berdasarkan harga yang berlaku pada periode
penghitungan, dan bertujuan untuk melihat struktur perekonomian.
Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (riil) disusun berdasarkan
harga pada tahun dasar dan bertujuan untuk mengukur pertumbuhan
ekonomi.93
Untuk mengetahui tingkat dan pertumbuhan pendapatan
masyarakat, perlu disajikan statistic pendapatan nasional / regional
secara berkala, untuk digunakan sebagai bahan perencanaan
pembangunan nasional atau regional khususnya di bidang ekonomi.
Angka pendapatan nasional / regioanal dapat dipakai juga sebagai
bahan evaluasi dari hasil pembangunan ekonomi yang telah
dilaksanakan oleh berbagai pihak, baik pemerintah pusat / daerah,
maupun swasta.94
h. Proses Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Ricaerdo, yang teorinya sangat dipengaruhi oleh teori
perkembangan penduduk yang di kemukakan Malthus dengan teori
hasil lebih yang makin berkurang, pola proses pertumbuhan ekonomi,
sebagai berikut :

91
Kurniawan, hlm. 4.
92
Kurniawan, hlm. 4.
93
Hendra, SE, Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Muaro Jambi Menurut
Lapangan Usaha 2015 - 2019 (Jambi, CV : Green Creative, 2019), hlm.3-4.
94
Kurniawan, hlm. 4.
40

1. Pola permulaannya jumlah penduduk rendah dan kekayaan alam


relative cukup banyak. Sebagai akibatnya, para pengusaha
memperoleh keuntungan yang tinggi. Karena pembentukan modal
tergantung kepada keuntungan, maka laba yang tinggi akan
menciptakan tingkat pembentukan modal yang tinggi pula. Ini akan
mengakibatkan kenaikan produksi dan pertambahan permintaan
tenaga kerja.
2. Selanjutnya, karena jumlah tenaga kerja yang di perkerjakan
bertambah, maka upah akan naik dan kenaikan upah ini mendorong
pertambahan penduduk. Karena luas tanah tetap, maka makin lama
tanah yang digunakan yaitu tanah yang mulutnya lebih rendah.
3. Sesudah tahap tersebut, tingkat upah akan menurun dan pada
akhirnya akan berada pada tingkat yang minimal Pada tingkat ini
perekonomian akan mencapai stastionary state. Pembentukan
modal baru tidak akan terjadi lagi karena sewa tanah yang sangat
tinggi menyebabkan pengusaha tidak memperoleh keuntungan.95
i. Hubungan UMKM Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memeliki peranan
yang sangat penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan tidak
hanya di Negara – Negara berkembang seperti Indonesia tetapi juga di
Negara maju. Di Indonesia selain berperan dalam pertumbuhan dan
pengembangan ekonomi, UMKM juga memiliki peranan penting
dalam mengatasi masalah pengangguran. Tumbuhnya usaha mikro
menjadikan sebagai sumber pertumbuhan kesempatan kerja dan
pendapatan. Dengan menyerap tenaga kerja berarti Usaha Miro, Kecil
dan Menengah (UMKM) mempunyai peran dalam membantu
pemerintah dalam angka kemiskinan dan pengangguran. 96
B. Studi Relavan
Studi Relavan Berisi uraian sistematis tentang hasil – hasil penelitian
yang di dapat oleh peneliti terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang

95
Huda et al, Ekonomi Pembangunan Islam, hlm.93.
96
Tulus Tambunan, UMKM Di Indonesia, Cet. 1 (Ciawi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009),
hlm 47.
41

akan di laksanakan oleh peneliti dan telah di ringkas dalam table sebagai
berikut :
Tabel 2. 2
Penelitian Terdahulu
Judul Perbedaan
No Tahun Peneliti Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
1 2014 Bin Analisis Hasil penelitian Pertama, pada
Hasri, pengembang menunjukkan Perbedaan rumusan
Sigit an usaha UMKM di masalah. Peneliti
Santos0 mikro kecil Kabupaten Bin Hasri dkk
, Djoko menengah Ngawi Dapat merumuskan sejauh
Santoso untuk meningkatkan mana
th97 meningkatka pertumbuhan pengembangan
n UMKM dapat
pertumbuhan meningkatkan
ekonomi perekonomian di
sebagai daerah Kabupaten
upaya Ngawi, sedangkan
pengentasan pada penelitian ini
kemiskinan merumuskan
dan bagaimana
penganggura pengaruh
n daerah di pertumbuhan
kabupaten UMKM terhadap
ngawi pertumbuhan
ekonomi di Muaro
Jambi
Kedua, metode yang
digunakan. Peneliti
Bin Hasri dkk
menggunakan
metode kualitatif,
sedangkan peneliti
ini menggunakan
metode kuantitatif
Ketiga, teori. Pada
penelitian Bin Hasri
dkk menggunakan
teori pertumbuhan
ekonomi.
Sedangkan,
penelitian ini
menggunakan teori
pertumbuhan

97
Bin Hasri, Sigit Santoso, and Djoko Santosa, “Analisis Pengembangan Usaha Mikro
Kecil Menengah Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Sebagai Upaya Pengentasan
Kemiskinan Dan Pengangguran Daerah Di Kabupaten Ngawi,‖ Jurnal Pendidikan Insan Mandiri
1, No. 2, 2014, hlm. 10.
42

UMKM
2 2019 Rosyid Analisis Hasil analisis Pertama, pada
Nur Pengaruh menunjukkan perbedaan rumusan
Rohma Perkembang bahwa tenaga masalah. Peneliti
n98 an Usaha kerja UMKM, Rosyid merumuskan
Mikro Kecil ekspor UMKM, bagaimana
Menengah dan investasi pengaruh
Terhadap UMKM perkembangan
Pertumbuha berpengaruh UMKM melalui
n Ekonomi signifikan variable tenaga
Di Indonesia terhadap kerja, ekspor,
Tahun 1997- pertumbuhan jumlah uint, dan
2017 ekonomi pada investasi UMKM
sektor UMKM dapat meningkatkan
di Indonesia pertumbuhan
pada tahun 1997 ekonomi melalui
sampai tahun variable PDB,
2017. Sedangkan peneliti
Sedangkan ini merumuskan
jumlah unit bagaimana
UMKM tidak pengaruh
berpengaruh pertumbuhan
terhadap UMKM terhadap
pertumbuhan pertumbuhan
ekonomi pada ekonomi di Muaro
sektor UMKM Jambi
di Indonesia Kedua, teori. Pada
pada tahun 1997 penelitian rosyid
sampai tahun menggunakan teori
2017. variable tenaga
kerja, sedangkan
peneliti
menggunakan teori
pertumbuhan
UMKM

3 2015 Roswit Analisis hasil analisis Pertama, perbedaan


a Hafni Usaha menunjukkan rumusan masalah.
Dan Mikro, Bahwa seluruh Penelitian Roswita
Ahmad Kecil, Dan kegiatan yang merumuskan
Rozali Menengah berkaitan seberapa banyak
99
(UMKM)Ter dengan UMKM jumlah unit usaha
hadap banyak ini dan luas penyebaran
Penyerapan menandakan UMKM dalam

98
Rosyid Nur Rohman, “Analisis Pengaruh Perkembangan Usaha Mikro Kecil
Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Tahun 1997-2017,” Skripsi Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2019, hlm. 16.
99
Roswita Hafni And Ahmad Rozali, “Analisis Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah
(UMKM) Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Indonesia,” Ekonomikawan: Jurnal Ilmu
Ekonomi Dan Studi Pembangunan, No. 2 2017, hlm. 95.
43

Tenaga adanya menyerap tenaga


Kerja Di kesenjangan kerja, sedangkan,
Indonesia ekonomi, peneliti ini
sehingga merumuskan
Menyebabkan bagaimana
ketidak pengaruh
merataan dalampertumbuhan
pembangunan UMKM terhadap
infrastruktur pertumbuhan
yang sangat ekonomi di Muaro
diperlukan di jambi
Indonesia Kedua, metode yang
digunakan.
Penelitian Roswita
menggunakan
metode kualitatif,
sedangkan, peneliti
menggunakan
metode kuantitatif
Ketiga, teori. Pada
penelitian Roswita
menggunakan teoti
ketenaga kerjaan,
sedangkan, peneliti
ini menggunajan
teori pertumbuhan
UMKM.
4 2020 Abdul Pengaruh Dari hasil Pertama, lokasi
Halim pertumbuhan penelitian penelitian. Peneliti
100
usaha, bahwa Abdul melakukan
mikro, kecil pertumbuhan penelitian di
dan UMKM tidak Kabupaten Mamuju,
menengah berpengaruh sedangkan, peneliti
terhadap terhadap ini melakukan
pertumbuhan pertumbuhan penelitian di
ekonomi ekonomi dimana Kabupaten Muaro
kabupatenM perkembangan Jambi
amuju pendapatan Kedua, sudut
UMKM yang pandang yang
meningkat saat dipakai. Abdul
itu yaitu UMKM membahas dari baik
yang sudah ada sudut pemerintah
atau yang sudah ataupun dari
lama bergerak di masyarakatnya,
dalamnya dan sedangkan, peneliti
adapun UMKM ini hanya membahas
yang baru sudut pandang

100
Abdul Halim, “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Mamuju,‖ Growth Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan 1, No.
2, 2020, hlm. 157–72.
44

namun belum pemerintah


berpengaruh
terhadap
kotribusi
pertumbuhan
ekonomi di
kabupaten
Mamuju

5 2016 Nurul Pengaruh Dari hasil uji Pertama, rumusan


Hidayat pertumbuhan menyatakan masalah, penelitian
i101 usaha mikro, bahwa terdapat nurul membahas
kecil dan hubungan antara jumlah UMKM,
Menengah variabel modal UMKM, laba
(umkm) dependen UMKM, dan tenaga
terhadap dengan variabel kerja UMKM
pertumbuhan independen terhadap PDRB
ekonomi secara parsial perkapita,
Daerah menyatakan, sedangkan peneliti
kabupaten bahwa : ini membahas
bogor priode a. Unit dan laba pengaruh
2012-2015 UMKM pertumbuhan
berpengaruh UMUM terhdap
signifikan pertumbuhan
terhadap PDRB ekonomi
perkapita di Kedua, lokasi
Kabupaten penelitian. Peneltian
Bogor. nurul melakukan
b. Modal dan penelitian di
Tenaga Kerja Kabupaten Bogor,
UMKM tidak sedangkan,
berpengaruh penelitian ini
signifikan melakukan
terhadap PDRB penelitian di
perkapita di Kabupaten Jambi.
Kabupaten
Bogor

C. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini mengnalisis Pengaruh Pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro,
Kecil Dan Menengah) Di Kabupaten Muaro Jambi Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Muaro Jambi, secara garis besar rancangan penelitian tersebut di
gambarkan sebagai berikut :

101
Nurul Hidayati, “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Bogor Periode 2012 - 2015,‖
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, 2016, hlm. 105. .
Http://Repository.Uinjkt.Ac.Id/Dspace/Handle/123456789/38609.
45

Gambar 2. 1
Kerangka Pemikiran

Pertumbuhan UMKM Pertumbuhan Ekonomi


(X) (Y)

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus di buktikan kebenarannya. 102 Dalam
penelitian ini akan dirumuskan hipotesis guna memberikan arah dan pedoman
dalam melakukan penelitian. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Ho : Tidak Ada pengaruh pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah) di Kabupaten muaro jambi terhadap pertumbuhan
ekonomi muaro jambi tahun tahun 2010 – 2020
Ha : Ada pengaruh pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah) di Kabupaten muaro jambi terhadap pertumbuhan
ekonomi muaro jambi tahun tahun 2010 – 2020

102
Vardiansyah Dani, Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Jakarta, Indeks, 2008),
hlm 10.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan suatu yang menjadi perhatian dalam suatu
penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk
mendapatkan jawaban maupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Objek
penelitian ini tertuju pada UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten
Muaro Jambi.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang mengembangkan
dan menggunakan model matematis, teori – teori serta hipotesis yang berkaitan
dengan fenomena alam. Arikunto mengemukakan Dalam penelitian kuantitatif
ini banyak menggunakan angka – angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. Adapun dalam
penelitian ini menggunakan metode time series (runtut waktu) ialah data yang
dikumpulkan dari waktu ke waktu secara berurutan pada satu atau lebih obyek
yang sama pada setiap periode waktu103.
Sugiyono mengemukakan bahwa metode penelitian kuantitatif sering
dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan
sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut
sebagai metode positivistic karena berlandaskan pada filsafat positivisme.
Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah –
kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, resional dan sistematis.
Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat
ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut
kuantitatif karena data penelitian berupa angka- angka dan analisis
menggunakan statistik.104

103
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta, Rineka
Cipta, 2006), hlm. 193.
104
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitaif, Kualitatif Dan R & D (Bandung, 2013),
hlm. 56.

46
47

C. Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secara
tidak langsung atau melalui sumber perantara.105Oleh karena itu, data sekunder
ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Muaro Jambi dan
Dinas Koperasi, UMKM dan perdagangan (Disperidag) Kabupaten Muaro
Jambi. Dan data pendukung lain seperti buku, jurnal, artikel, majalah, internet
atau literature- literature pustaka lainnya.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Sebagai metode ilmiah, observasi biasanya diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan sistematis atas fenomena yang
diselidiki.106Metode ini penulis gunakan untuk melihat secara langsung
keadaan lokasi penelitian serta mencatat hal – hal yang berkenaan dengan
masalah penelitian.
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan
kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan
orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek – obyek
alam yang lain. Teknik pengumpulan data dengan obesrvasi digunakan
bila, penelitian berkenan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala –
gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Adapun
pengumpulan data yang di lakukan oleh peneliti dengan cara survey
langsung ke Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Muaro Jambi dan
Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (Disperidag) Kabupaten Muaro
Jambi.

105
Sayuti Una (dkk), Pedoman Penulisan Skripsi, Revisi Fakultas Syariah (IAIN STS
Jambi Press, 2012), hlm 252.
106
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wa Tanwil, (Yogyakarta, 2004), hlm
104.
48

2. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui dokumentasi
yaitu teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan data sekunder yang
tersedia dalam perpustakaan dari instansi yang di teliti atau dari tempat
lain yang di jamin kebenarannya. 107
E. Defenisi Operasional Variabel
1. Variabel Independen (X)
Variabel Independen merupakan variable yang mempengaruhi atau
yang terjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen
(terikat). Jadi variabel ini sifatnya menerangkan dan mempengaruhi
variabel yang lain yang tidak bebas. Variabel bebas juga memiliki nilai
yang tidak tergantung pada variabel lainnya.108
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.109
Tabel 3. 1
Defenisi Operasional Variabel
Jenis Variabel Defenisi Variabel Indikator
Variabel Merupakan usaha yang 1. Pertumbuhan Penjualan
Independent memiliki peranan cukup 2. Pertumbuhan Modal
Pertumbuhan penting di dalam bidang 3. Penambahan Kerja
UMKM (X) perekonomian di setiap Tahun
Indonesia. Hal tersebut 4. Pertumbuhan Pasar dan
dapat dilihat dari Pemasaran
lapangan kerja yang 5. Pertumbuhan
tercipta dari usaha Keuntungan / Laba
tersebut maupun dari Usaha110
jumlah usaha yang
diciptakan (Rudjito :
2003 : 12)
Variabel Merupakan suatu proses 1. Ketidakseimbangan

107
Una (dkk), Pedoman Penulisan Skripsi., hlm. 259.
108
Metodologi Penelitian Kuantitaif, Kualitatif Dan R & D, hlm. 57.
109
Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, hlm. 57.
110
Dinar Wahyudiati and Isroah Isroah, ―Pengaruh Aspek Keuangan Dan Kompetensi
Sumber Daya Manusia (Sdm) Terhadap Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Di
Desa Kasongan,” Jurnal Profita: Kajian Ilmu Akuntansi 6, No. 2, 2018,,
Http://Journal.Student.Uny.Ac.Id/Ojs/Index.Php/Profita/Article/View/13761/13264.
49

Dependen peningkatan kapasitas Pendapat


Pertumbuhan produktif dalam suatu 2. Perubahan struktur
Ekonomi (Y) perekonomian secara perekonomian
terus menerus atau 3. Pertumbuhan
berkesinambungan kesemptan kerja
sepanjang waktu 4. Tingkat dan
sehingga menghasilkan penyebaran kemudahan
pendapatan dan output 5. Produk Domestik
nasional yang semakin Regional Bruto111
lama semakin besar
(Todaro dan Smith :
2015 : 270)

F. Metode Analisa Data


1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik terdapat model regresi yang di gunakan, dilakukan
agar dapat diketahui apakah model regresi tersebut merupakan model
regresi yang baik atau tidak dalam penelitian ini. Uji asumsi klasik yang
digunakan, Uji Normalitas, Uji Heterokedastisitas dan Uji Linieritas
(Linearity)
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali uji normalitas merupakan pengujian dalam
kenormalan pada distribusi data. Penggunaan uji normalitas karena
pada analisis statistic parametric asumsi yang harus dimiliki oleh data
adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal atau
mendekati normal. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi dari data
sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Selain itu pengambilan kesimpulan dengan melihat tampilan grafik
histrogram, apabila histrogram hamper menyerupai genta dan titik

111
Asti Oktari, “Pengaruh Tingkat Investasi dan Belanja Pemerintah Terhadap Produk
Domestik Regional Bruto Di Provinsi Lampung Dalam Perspektif Ekonomi Islam,” Jurnal Uin
Raden Intan Lampung, 2017, Http://Repository.Radenintan.Ac.Id/1204/3/BAB II Terbaru.Pdf.
50

variance semuanya mengikuti arah garis diagonal menunjukkan model


regresi memenuhi asumsi normalitas artinya telah layak pakai. 112
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua cara untuk
menguji normalitas, model regresi tersebut yaitu dengan analisis
grafik (normal P-P plot) dan grafik histrogram. Jika dalam normal
probability plot, titik – titik data membentuk pola linier, maka data
dapat dikatakan berdistribusi normal. Sedangkan pada grafik
histrogram, semakin histrogram berbentuk lonceng maka data dikatan
normal. Menurut Ghozali bahwa dasar pengambilan keputusan untuk
uji normalitas dengan Probability Plot yaitu sebagai berikut113 :
1. Apabila data menyebar di sekitar grafik histrogramnya maka akan
menunjukkan distribusi normal
2. Apabila data menyebar jauh dari grafik histrogramnya tidak
menunjukan distribusi normal.
b. Uji Heterokedastisitas
Menurut Imam Ghozali Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Uji
Hterokedastisitas menggunakan metode uji glejser yang mengusulkan
untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen.
Jika variabel independen secara sigifikan secara statistik tidak
mempengaruhi variabel dependen, maka tidak terdapat indikasi terjadi
heterokedastisitas. Hal ini dapat dilihat apabila dari probabilitas

112
Bustomi Arifin, ―Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Dan Pengalaman Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Baitul Mal Wat Tamwil Bina Ikhsanul Fikri
Yogyakarta),‖ Skripsi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2017, hlm. 65 – 68.
113
Bustomi Arifin, , 65 – 68.
51

signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%. 114 Pengambilan


putusan pada pengujian ini, dapat dilakukan dengan :
1. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi gejala
heterokedastisitas
2. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka terjadi gejala
heterokedastisitas.
c. Uji Linieritas (Linearity)
Uji Linieritas (Linearity) adalah pengujian yang bertujuan untuk
mengetahui apakah regresi bersifat linier atau tidak. Uji linieritas
dalam penelitian ini dengan membandingkan nilai signifikansi (Sig.)
dengan 0,05.115 Adapun pengambilan keputusan dapat dilakukan
sebagai berikut :
1. Jika nilai signifikansi dari baris linearity lebih kecil dari 0,05 maka
dapat dikatakan bahwa data model yang di gunakan adalah linier.
2. Jika nilai signifikansi dari baris linierity lebih besar dari 0,05 maka
data yang digunakan tidak linier.
2. Uji t
Uji t adalah pengujian hipotesis secara parsial untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel
dependen.116 Adapun hal tersebut dapat diketahui dengan pengambilan
putusan berikut :
a. Jika nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel
independent berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent.

114
Sarita Permata Dewi, “Pengaruh Pengendalian Internal Dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Karyawan Spbu Yogyakarta (Studi Kasus Pada Spbu Anak Cabang Perusahaan
Rb. Group),‖ Nominal: Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen 1, No. 1, 2012, hlm 9-10.
115
Junaidi Hendro And Shabrina Arlinda, “Pengaruh Program Pengembangan
Kewirausahaan Terpadu (Jak Prenenur) Terhadap Omset Penjualan Umkm Di Masa Pandemi
Covid 19 Di Wilayah Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat,‖ Jurnal Stei Ekonomi 29,
No. 2, 2020), hlm. 10.
116
Ira Setiawati And Penta Widyartati, “Pengaruh Strategi Pemasaran Online Terhadap
Peningkatan Laba UMKM,‖ Vol. 1 (Proceedings, Jawa Tengah, Jurnal Stie Semarang, 2017), hlm.
346.
52

b. Jika nilai probabilitas signifikansi lebih besar 0,05 maka variabel


independent berpengaruh secara tidak signifikan terhadap variabel
dependent.
3. Regresi Linier Sederhana
Model Regresi Linier Sederhana adalah model probalistik yang
menyatakan hubungan linier antara dua variabel di mana salah satu
variabel dianggap memengaruhi variabel yang lain. Variabel yang
memengaruhi dinamakan variabel independen dan variabel dan variabel
yang dipengaruhi dinamakan variabel dependen.117 Dalam penenlitian ini,
variabel indepennya adalah Pertumbuhan UMKM (X) Sedangkan variable
dependennya adalah Pertumbuhan Ekonomi (Y) sehingga persamaan
regresi linier bergandanya sebagai berikut :
Y=α+βX
Keterangan
a = Konstanta
β = Koefesian regresi variable pertumbuhan UMKM
Y = Pertumbuhan ekonomi (Variabel dependen)
X= Pertumbuhan UMKM (Variabel independent)
Sesuai dengan rancangan kerangka berfikir tersebut dapat dijelaskan
bahwa variabel independen yaitu pertumbuhan UMKM (X) yang
mempengaruhi variabel dependen pertumbuhan ekonomi (Y).
4. Uji Determinan (Adjusted R2)
Uji ini digunakan untuk mengukur kedekatan hubungan dari model
yang dipakai. Koefisien determinasi (adjusted R2) yaitu angka yang
menunjukkan besarnya kemampuan varians atau penyebaran dari variabel-
variabel bebas yang menerangkan variabel terikat atau angka yang
menunjukkan seberapa besar variabel terikat dipengaruhi oleh variabel
bebasnya. Besarnya koefisien determinasi adalah antara 0 hingga 1 (0 <
adjustedR2 < 1), dimana nilai koefisien mendekati 1, maka model tersebut

117
Prof. Dr Suyono M. Si, Analisis Regresi Untuk Penelitian, Edisi Reguler (Yogyakarta,
Deepublish, 2015), hlm 5.
53

dikatakan baik karena semakin dekat hubungan variabel bebas dan


variabel terikat.118
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bisa
terhadap jumlah variable independent, maka R2 pasti meningkat. Oleh
karena itu banyak penelitian yang menganjurkan menggunakan adjusted
R2 pada saat mengevaluasi model regresi. Tidak seperti R2, dinilai
adjusted R2 dapat naik dan turun apabila satu variable independent
ditambahkan ke dalam model.119

118
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitaif, Kualitatif Dan R & D, hlm. 57.
119
Sugiyono, hlm. 58.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Wilayah Kabupaten Muaro Jambi
Berdasarkan Undang Undang Nomor 54 Tahun 1999, sebagai daerah
pemekaran dari Kabupaten Batang Hari, secara resmi Pemerintah
Kabupaten Muaro Jambi mulai dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober
1999. Pusat Pemerintahan di Kota Sengeti sebagai ibu Kota Kabupaten
Muaro Jambi dengan Pusat Perkantoran di Bukit Cinto Kenang Kecamatan
Sekernan. Letak geografis wilayah yang cukup strategis berada di
hinterland Kota Jambi, hal ini memberikan keuntungan bagi Kabupaten
Muaro Jambi karena Kabupaten ini memiliki peluang yang cukup besar
sebagai daerah pemasok kebutuhan Kota Jambi, seperti pemasaran untuk
hasil pertanian, perikanan, industri dan jasa. Luas wilayah Kabupaten
Muaro Jambi ± 5.246 KM2, secara administrasi mempunyai batas-batas
wilayah, sebagai berikut120:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Propinsi Sumatera Selatan.
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Batang Hari.
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Secara Geografis Kabupaten Muaro Jambi terletak antara 10 511
Lintang Selatan sampai dengan 20 011 Lintang Selatan dan diantara 1030
151 Bujur Timur sampai dengan 1040 301 Bujur Timur. Kabupaten Muaro
Jambi merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian dari
permukaan laut, antara lain: (0 – 10 Meter = 11,80%) (11 – 100 Meter =
23,70%) (101- 300 Meter= 4,50%) Termasuk daerah yang beriklim tropis
dengan curah hujan merata sepanjang tahun rata-rata 186 mm per hari
dengan Intensitas hujan rata-rata 16 hari hujan. Temperatur rata-rata 32 ºC
dengan variasi Temperatur antara musim hujan dengan kemarau relatif
kecil. Secara Administratif Kabupaten Muaro Jambi terdiri dari 11
120
―Undang - Undang No 54 Tahun 1999 Tentang Letak Perkantoran Bupati Muaro
Jambi,‖ n.d.

54
55

(sebelas) Kecamatan, 5 Kelurahan, dan 150 Desa, Jumlah Desa atau


Kelurahan pada masing-masing Kecamatan yang ada di Kabupaten Muaro
Jambi dapat dilihat pada tabel di bawah in:
Tabel 4.1
Jumlah Desa dan Kelurahan Menurut Kecamatan di Kabupaten
Muaro Jambi121
JUMLAH
NO KECAMATAN
DESA KELURAHAN
1 Jambi luar kota 19 1
2 Mestong 14 1
3 Sekernan 15 1
4 Maro sebo 11 1
5 Kumpeh ulu 18 -
6 Kumpeh 16 1
7 Sungai bahar 11 -
8 Sungai Gelam 15 -
9 Taman rajo 10 -
10 Bahar Utara 11 -
11 Bahar Selatan 10 -
JUMLAH 150 5
Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2020

Pada Tahun 2010 yang lalu dilakukan pemekaran terhadap


Kecamatan Sungai Bahar menjadi Kecamatan Bahar Utara dan Kecamatan
Bahar Selatan, Kecamatan Maro Sebo dimekarkan 1 Kecamatan, yaitu
Kecamatan Taman Rajo dan pada tahun 2009, ada beberapa desa yang
dimekarkan diantaranya di Kecamatan Sungai Bahar dibentuk 2 Desa baru
yaitu Desa Mekar Sari Makmur dan Desa Bhakti Mulya, di kecamatan
Sungai Bahar Utara dibentuk 4 Desa Baru yaitu Desa Talang Datar, Desa
Pinang Tinggi, Desa Mulya Jaya dan Desa Sungai Dayo,Selanjutnya
Kecamatan Sungai Bahar Selatan dibentuk 2 Desa Baru yaitu Desa Mekar
Jaya dan Desa Tanjung Baru, Kecamatan Kumpeh dibentuk 2 Desa Baru
yaitu Desa Rondang dan Desa Maju Jaya, Kecamatan Mestong dibentuk 2
Desa Baru yaitu Desa Muaro Sebapo dan Desa Tanjung Pauh Talang

121
Dokumen, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Muaro Jambi, 2020
56

Pelita. Kemudian di Kecamatan Sungai Gelam dibentuk 3 Desa Baru yaitu


Desa Mingkung, Desa Trimulya Jaya dan Desa Mekar Jaya serta
Kecamatan Jambi Luar Kota dibentuk 2 Desa Baru, yaitu Desa Danau
Sarang Elang dan Desa Simpang Lima.122 Pada tahun 2020, Jumlah
penduduk Muaro Jambi sebanyak 397.351 jiwa.
2. Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Muaro
Jambi
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten muaro
jambi terbentuk dari tiga gabungan yaitu Dinas koperasi yang
digabungkan pada bulan september 1998 dengan nama Dinas
Perindustrian dan Perdagangan. kemudian dinas perindustrian dan
perdagangan bergabung dengan dinas koperasi pada bulan April 2011.36
Kelembagaan itu baru baru ini berbentuk kantor dengan nama kantor
perindustrian, perdagangan, dan koperasi. Selanjutmya Dinas Koperasi,
Usaha kecil dan menengah, perindustrian dan perdagangan diubah sesuai
dengan pasal 4 peraturan daerah kabupaten muaro jambi Nomor 11 tahun
2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah dengan nama
Dimas Koperasi,UKM, perindustrian dan perdagangan. 123
Berdasarkan evaluasi dan analisis telaah kelembagaan daerah beban
tugas dinas perindustrian perdagangan dan Koperasi sangat banyak dan
beragam dan jika masih dikategorikan dalam bentuk tenaga teknis maka
organisasi dikurang fleksibel. Sejalan dengan hal tersebut terbitlah
peraturan bupati kabupaten muaro jambi nomor 45 tahun 201638 tentang
kedudukan, fungsi, dan tugas serta susunan organisasi dinas perindustrian
perdagangan dan koperasi kabupaten muaro jambi sebagai landasan
124
yuridis keberadaan organisasi untuk memperjelas tugas dan fungsinya.

122
Dokumenm, Kabupaten Muaro Jambi, 2021.
123
―Pasal 4 Peraturan Daerah Tentang Pembentukkan Dinas Koperasi Perindustrian Dan
Perdagangan Kabupaten Muaro Jambi No 11 Tahun 2016,‖ n.d. Pasal 4.
124
―Peraturan Daerah No 45 Tahun Tentang Kedudukan Dan Fungsi Organisasi Dinas
Koperasi Perindustrian Dan Perdagangan Muaro Jambi Tahun 2016,‖ n.d.
57

a. Fungsi Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan


Kabupaten Muaro Jambi
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan mempunyai
tugas melaksanakan urusan rumah tangga daerah dibidang pembinaan
Koperasi, usaha kecil dan menengah, Perindustrian dan Perdagangan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
diatas, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan mempunyai
fungsi125:
a) Perumusan kebijakan teknis dibidang pengembangan koperasi,
usaha kecil dan menengah, perindustrian dan perdagangan
b) Pembinaan koperasi, usaha kecil dan menengah
c) Pembinaan industri dan perdagangan
d) Pembinaan metrologi
e) Pembiayaan dan fasilitasi pengembangan usaha
f) Pengawasan dan pengendalian koperasi, industri dan perdagangan
g) Pengelolaan tata usaha kantor
h) Pendataan dan pelaporan126
b. Visi dan Misi Koperasi Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Muaro Jambi
Sejalan dengan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi,
suatu keinginan yang tercermin dalam suatu program harus dituangkan
dalam bentuk visi dan misi organisasi. Visi merupakan suatu
pandangan jangka panjang yang ingin dicapai oleh suatu organisasi
sedangkan misi adalah tuntutan terhadap pekerjaan untuk mencapai
atau cara untuk mewujudkan visi. Visi dan misi organisasi akan
menjadi acuan dalam menentukan kebijakan strategis organisasi yang
akan diterapkan dalam program kerja demi suksesnya visi dan misi
organisasi untuk menuju organisasi yang berkualitas dan profesional.

125
―Peraturan Bupati Muaro Jambi Tentang Tugas Dan Tata Kerja Dinas Koperasi No 3
Tahun 2007,‖ n.d.
126
―Peraturan Bupati Muaro Jambi Tentang Tugas Dan Tata Kerja Dinas Koperasi No 3
Tahun 2007.‖
58

Dengan hal tersebut, maka semua lapisan yang terkait dengan


organisasi harus ikut dan mendukung kebijakan yang mengacu pada
visi dan misi organisasi, sehingga tumbuh komitmen bersama untuk
mengembangkan organisasi. Untuk menentukan arah dan tujuan yang
diinginkan dalam pembangunan di bidang perdagangan dan
perindustrian di Kabupaten Muaro jambi tentu tidak terlepas dari visi
dan misi Pemerintah Kabupaten Muaro jambi yang dituangkan
rencanan strategis Dinas Perdagangan dan Perindustrian Muaro Jambi
tahun 2010- 2021.127
Adapun Visi dan Misi dari Dinas Perinsdustrian Perdagangan
dan Koperasi Kabupaten Muaro Jambi
Visi
―Menjadikan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Yang
Sehat dan kuat‖
Misi
―Menjadikan koperasi yang mandiri tertib dkualan
berkualitas‖128
c. Struktur Organisasi Koperasi Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Muaro Jambi
Sebagai salah satu susunan perangkat daerah di Kabupaten
Koperasi Kabupaten Muaro Jambi, Dinas Perindustrian Perdagangan
dan Koperasi Kabupaten Muaro Jambi menjadi bagian dari unit kerja
Pemerintahan Daerah yang menangani urusan industri kecil menengah
dan Pembinaan Koperasi di kabupaten Muaro Jambi. Hal ini
didasarkan pada Peraturan Bupati Kabupaten Muaro Jambi Nomor 07
Tahun 2003 tentang Organisasi Dan Tata kerja Dinas Koperasi,
Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Muaro Jambi yakni Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi menjalankan tugas pokoknya
dalam rangka mengatur, mengurus dan mengelola industry kecil dan

127
―Undang - Undang No 54 Tahun 1999 Tentang Tata Kerja Dinas Koperasi Muaro
Jambi,‖ n.d.
128
Dokumen, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Muaro Jambi
59

menengah. Berikut adalah struktur organisasi yang ada di Dinas


Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten muaro jambi

Gambar 4. 1
Struktur Organisasi Koperasi Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Muaro Jambi 129

Kepala Dinas

Bidang Koperasi Bidang Pembiayaan


Bidang Perindustrian Bidang
& UMKM & Fasilitas
Perdagangan

Seksi Bina Usaha & Seksi Bina Usaha Seksi Kelembagaan Petugas Penyuluh
industri & SDM Koperasi Lapangan

Seksi Industri & Seksi Distribusi & Seksi Pengawasan


Bimb. Produksi Metrologi Seksi Bina Usaha & Pengendalian

Sumber : Dokumentasi Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Dan perindustrian Muaro


Jambi, Tahun 2020

129
Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Muaro Jambi, Tahun 2020.
Dengan tugas jabatan keorganisasian sebagai berikut:
1) Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis
administratif kepada seluruh satuan unit kerja di lingkungan Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana di maksud pada Pasal 5 di atas, Bagian Tata Usaha
mempunyai fungsi Penyelenggaraan urusan keuangan,
Penyelenggaraan urusan kepegawaian, Pengelolaan urusan rumah
tangga dinas, dan Pengelolaan surat menyurat dan arsip.130
a) Sub Bagian Keuangan dan program mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan keuangan dinas, meliputi perencanaan
anggaran, pembukuan, perbendaharaan dan pelaporan keuangan
sesuai dengan pedoman, peraturan dan ketentuan yang telah
ditetapkan serta penyusunan program kegiatan.
b) Sub Bagian Umum dan perlengkapan mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan administrasi surat menyurat dan arsip,
pelaksanaan urusan kepegawaian dan urusan keuangan serta
pengelolaan perlengkapan kantor.131
2) Bidang Perindustrian
Bidang Perindustrian mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan dibidang
bimbingan industri. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada Pasal 9 di atas, Bidang Perindustrian mempunyai fungsi,
Penyusunan Perencanaan, Bimbingan teknis, penyediaan/pengadaan
sarana dan prasarana industry, Bimbingan produksi, Pemantauan dan
pengendalian limbah industry, Bimbingan usaha industry, Pendataan
dan pelaporan.132

130
―Peraturan Bupati Muaro Jambi Tentang Tugas Dan Tata Kerja Dinas Koperasi No 3
Tahun 2007.‖
131
―Peraturan Bupati Muaro Jambi Tentang Tugas Dan Tata Kerja Dinas Koperasi No 3
Tahun 2007.‖
132
Peraturan Bupati Muaro Jambi Tentang Tugas Dan Tata Kerja Dinas Koperasi No 3
Tahun 2007.‖

60
61

a) Seksi Bina Usaha Industri mempunyai tugas memberikan


bimbingan teknis/manajemen usaha, fasilitasi kerjasama,
kemitraan, menyelenggarakan perizinan, pembinaan asosiasi dalam
rangka pengembangan usaha industri.
b) Seksi Sarana Industri dan Bimbingan Produksi mempunyai tugas
melakukan bimbingan dalam rangka penyediaan, pengadaan dan
penggunaan bahan baku, mesin dan peralatan industri.133
3) Bidang Perdagangan
Bidang Perdagangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan dalam rangka
pembinaan sektor perdagangan. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 di atas, Bidang Perdagangan
mempunyai fungsi Penyusunan rencana pengembangan sektor
perdagangan, Bimbingan usaha perdagangan, Pembinaan perdagangan
Luar Negeri, Pemantauan distribusi barang dan harga,
Penyelenggaraan kegiatan promosi komoditas perdagangan,
Pembinaan kemetrologian.134
a) Seksi Bina Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan bimbingan
teknis dan manajemen usaha, perizinan serta rekomendasi dalam
rangka pengembangan atau peningkatan kegiatan usaha sektor
perdagangan.
b) Seksi Distribusi dan Metrologi mempunyai tugas melakukan
pengawasan/pembinaan terhadap penggunaan ukuran dan satuan
masa, timbangan, arus panjang dan volume yang digunakan dalam
kegiatan perdagangan serta perindustrian mata dagangan. 135

133
―Peraturan Bupati Muaro Jambi Tentang Tugas Dan Tata Kerja Dinas Koperasi No 3
Tahun 2007.‖
134
―Peraturan Bupati Muaro Jambi Tentang Tugas Dan Tata Kerja Dinas Koperasi No 3
Tahun 2007.‖
135
―Peraturan Bupati Muaro Jambi Tentang Tugas Dan Tata Kerja Dinas Koperasi No 3
Tahun 2007.‖
62

4) Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah


Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan dalam rangka pembinaan koperasi, perindustrian dan
perdagangan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
Pasal 17 di atas, Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
mempunyai fungsi Penyusunan rencana kegiatan, Pembinaan
kelembagaan, koperasi, usaha kecil dan menengah, Bimbingan usaha
koperasi, usaha kecil dan menengah, Fasilitasi pengembangan
kerjasama dan advokasi.136
a) Seksi Kelembagaan dan Sumber Daya mempunyai tugas
memberikanbimbingan dalam rangka pendirian koperasi,
mengesahkan badan hukum pendirian dan pembubaran koperasi,
pembinaan organisasi dan tata kerja, pengawasan dan
pengendalian AD/ART koperasi serta peningkatan sumber daya
manusia.
b) Seksi Bina Usaha mempunyai tugas memberikan bimbingan teknis
dan manajemen dalam rangka meningkatkan kemampuan wira
usaha koperasi, usaha kecil dan menengah.137
5) Bidang Pembiayaan dan Fasilitasi
Bidang Pembiayaan dan fasilitasi mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan dalam rangka perkuatan komponen pembiayaan dan
fasilitasi sumber permodalan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada Pasal 21 diatas, Bidang Pembiayaan dan Fasilitasi
mempunyai fungsi Penyusunan rencana kegiatan, Pembinaan teknis
permodalan, unit simpan pinjam, koperasi simpan pinjam dan lembaga
keuangan mikro, Koordinasi pelaksanaan kegiatan administrasi

136
―Peraturan Bupati Muaro Jambi Tentang Tugas Dan Tata Kerja Dinas Koperasi No 3
Tahun 2007.‖
137
―Peraturan Bupati Muaro Jambi Tentang Tugas Dan Tata Kerja Dinas Koperasi No 3
Tahun 2007.‖
63

pembiayaan dan fasilitasi usaha USP, KSP dan LKM, Pengawasan dan
pengendalian usaha USP, KSM dan LKM, Pendataan, pelaporan dan
evaluasi kegiatan.138
a. Seksi Permodalan mempunyai tugas melakukan penyusunan
rencana dan program menyiapkan bahan petunjuk teknis,
memfasilitasi bantuan perkuatan modal, bimbingan teknis
administrasi permodalan pada usaha koperasi, usaha kecil dan
menengah, industri dan perdagangan.
b. Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana dan program, pemantauan dan pengendalian
pemanfaatan fasilitas kredit usaha yang diberikan Pemerintah
kepada Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan.139
B. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi Klasik
Pengujian ini dilakukan agar peneliti dapat mengetahui mengenai
data yang didistribusikan model regresi yang dimiliki oleh data. Agar
dapat mengetahui kenormalan atau tidaknya model regresi yang digunakan
tersebut maka dapat dilakukan dengan berbagai uji diantaranya yakni Uji
Normalitas, Heterokedastisitas dan linieritas.140 Adapun model regresi
yang baik digunakan adalah model regresi yang mendekati normal atau
normal.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan agar dapat
mengetahui model dari variabel terikat dan variabel bebas
keduanya memiliki distribusi yang normal sehingga dapat
digunakan untuk melakukan analisis dengan grafik jika suatu

138
Peraturan Bupati Muaro Jambi Tentang Tugas Dan Tata Kerja Dinas Koperasi No 3
Tahun 2007.‖
139
―Peraturan Bupati Muaro Jambi Tentang Tugas Dan Tata Kerja Dinas Koperasi No 3
Tahun 2007.‖
140
Syamsudin and Deni Sunaryo, Buku Ajar Mata Kuliah Statistik (Qiara Media, 2019),
hlm 143.
64

populasi data tersebut normal. Cara yang biasa dipakai dalam uji
ini adalah dengan melihat grafik histogram dan probability plot
yang membandingkan data kumulatif dari data sesungguhnya. 141
Adapun dalam melihat histogram pada pengujian ini maka
dapat dilakukan dengan melihat garis yang menggambarkan data.
jika data normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Pada pengujian
normalitas dengan menggunakan P-P Plot dapat dilakukan dengan
melihat pada titik-titik yang tampak pada hasil pengolahan data.
Jika titik tersebut mengikuti arah garis diagonalnya dan tidak
menyebar jauh dari garis diagonal, maka dapat dikatakan bahwa
data yang digunakan berdistribusi normal.142

Gambar 4. 2
Uji Normalitas dengan Histogram

Mean = 2.78E.17
Std. Dev. = 0.949
N = 11

Sumber : Output SPSS 22, data sekunder, diolah, 2010 - 2020

141
Arifin Achmad Irfan, ―Analisis Pengaruh Inflasi Dan Suku Bunga Bank Indonesia
Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Di Indonesia,‖ Jurnal Perbankan, 2015, hlm.
78.
142
Irfan, hlm. 81.
65

Gambar 4. 3
Uji Normalitas dengan P-P Plot

Sumber: Output SPSS 22, data sekunder, diolah, 2010-2020

Melihat tampilan pada histogram diatas, maka dapat


disimpulkan bahwasanya histogram menunjukkan pada pola data
yang berdistribusi normal. Dikarenakan pada garis diagonal
tersebut berjalan searah dengan batang yang menujukkan data asli
yang digunakan pada penelitian ini. Maka model regresi layak
dipakai untuk memprediksi pengaruh pertumbuhan UMKM (Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah) terhadap pertumbuhan ekonomi
Muaro Jambi.
Sedangkan dari hasil pengolahan data pada P – P Plot diatas,
maka dapat dilihat bahwasanya titik-titik hitam yang dihasilkan
atau yang ditimbulkan pada gambar diatas berjalan searah dan
tidak menyebar dari garis - garis diagonal dan tdak mengarah jauh
baik keatas maupun kebawah dari garis diagonal yang ada pada
output yang dihasilkan. sehingga dapat disimpulkan bahwasanya
data yang digunakan berdistribusi normal. Sehingga pertumbuhan
66

UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) mempengaruhi


pertumbuhan ekonomi di Muaro Jambi
b. Uji Heterokedastisitas
Pengambilan putusan pada pengujian ini, dapat dilakukan
dengan:143
1) Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi
gejala heterokedatisitas.
2) Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka terjadi gejala
heterokedastisitas

Tabel 4. 1
Uji Heterokedastisitas
a
Coefficients

Standardiz
Unstandardized ed
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 167.655 .57.117 2.935 0.017


UMKM -0.026 0.014 -0.515 -1.803 0.105

a. Dependent Variable : RES2


Sumber: Output SPSS 22, data sekunder, diolah, 2010-2020
Dari data diatas maka dapat kita lihat bahwasanya nilai nilai
Signifikansi dari UMKM adalah 0,105 > 0,05 yang mana dari data
tersebut dapat dikatakan bahwasanya distribusi data yang
digunakan tidak terjadi gejala heterokedastisitas.
c. Uji Linieritas (Linearity)
Dalam melihat uji linieritas maka dapat dilakukan dengan
melihat nilai Linearity. Yang mana dapat dilakukan pengambilan
putusan berikut:144

143
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 23, Edisi 8
(Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), hlm. 135.
144
Wahyu Widiarso, Uji Linieritas Hubungan, 2010, hlm 5.
67

1) Jika nilai Signifikansi dari baris Linearity lebih kecil dari 0,05
maka dapat dikatakan bahwa data model yang digunakan adalah
linier.
2) Jika nilai signifikansidari baris Linierity lebih besar dari 0,05 maka
data yang digunakan tidak linier.
Tabel 4. 2
Uji linieritas (Linearity)
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
EKONOMI Between (Combined) 455573.182 7 65081.883 285.030 0.000
* Xnew Groups
Linearity 224858.950 1 224858.950 984.784 0.000
Deviation 230714.232 6 38452.372 168.405 0.001
from
Linearity
Within Groups 685.000 3 228.333
Total 456258.182 10

Sumber: Output SPSS 22, data sekunder, diolah, 2010-2020

Dari hasil pengolahan data tersebut maka dapat dilihat


bahwasanya nilai sig pada baris Linearity 0,000 < 0,05 yang berarti
data yang digunakan normal.
2. Uji t
Uji t ini digunakan jika peneliti ingin melihat sejauh mana pengaruh
suatu variabel independent terhadap variabel dependent. Dalam artian agar
peneliti dapat mengetahui apakah variabel independent berpengaruh secara
signifikan ataukah tidak signifikan terhadap variabel dependent. Adapun
hal tersebut dapat diketahui dengan pengambilan putusan berikut145:
a. Jika nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka variabel
independent berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent.
b. Jika nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 maka variabel
independent berpengaruh secara tidak signifikan terhadap variabel
dependent.

145
Sari Ratni, Arsa Arsa, and Putri Apria Ningsih, hlm. 44.
68

Tabel 4. 3
Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 373.529 81.992 4.556 0.001
UMKM 0.060 0.020 0.703 2.962 0.016
a. Dependent Variable: EKONOMI
Sumber: Output SPSS 22, data sekunder, diolah, 2010-2020
Pada gambar hasil pengolahan data diatas menggunakan SPSS 22,
diperoleh thitung untuk variabel pertumbuhan UMKM (X) sebesar 2.962
dengan nilai signifikansi 0.016 sedangkan nilai t tabel pada tingkat derajat
kebebasan (df) (n – k = 11 – 2 = 9) pada α = 5% (0,05) adalah 1.833 maka
nilai thitung tersebut lebih besar dari pada nilai t tabel yang berarti Ho ditolak
dan Ha diterima, maka dapat dilihat bahwasanya nilai probabilitas
signifikansi UMKM 0,016<0,05 yang berati variabel UMKM berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Muaro Jambi Tahun 2010 –
2020.
3. Regresi Linier Sederhana
Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji linier
sederhana dikarenakan variabel yang digunakan hanya dengan
menggunakan 1 variabel independent saja. Uji ini dilakukan agar dapat
melihat seberapa besar hubungan dari UMKM terhadap pertumbuhan
ekonomi yang ditimbulkan jika UMKM mengalami peningkatan ataupun
penurunan.146 Dalam melakukan pengujian ini dilakukan dengan bantuan
SPSS 25 dengan hasil berikut:

146
Muhammad Fadhil, “Pengaruh Pembiayaan Modal Kerja Terhadap Pendapatan
Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Pada Koperasi Syariah Mitra Niaga,” 2019, hlm 64.
69

Tabel 4. 4
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 373.529 81.992 4.556 0.001
UMKM 0.060 0.020 0.703 2.962 0.016
a. Dependent Variable: EKONOMI
Sumber: Output SPSS 22, data sekunder, diolah, 2010-2020
Dari hasil pengujian diatas maka dapat dilihat bahwasanya nilai
constanta yang diperoleh sebesar (a) 373.529 sedangkan nilai UMKM
yang diperoleh sebesar 0,060. Maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
(Y = α + β X)
Pertumbuhan Ekonomi = 373.529 + 0,060 Pertumbuhan UMKM
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Constanta (a) = 373.529. Yang mana berarti bahwasanya nilai
konsistensi variabel pertumbuhan ekonomi sebesar 373.529.
b. Kofisien regresi UMKM sebesar 0.060. Yang mana berarti
penambahan sebesar 1% terhadap UMKM maka akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi sebesar 0,060
Pada hasil pengolahan data tersebut juga didaptkan bahwa tidak
terdsapat tanda negative yang mana hal tersebut berarti bahwa
perumbuhan UMKM memiliki pengaruh yang pisitif terhadap
pertumbuhan ekonomi.
4. Uji Determinan (Adjusted R2)
Sejatinya koefisien determinan ini merupakan sebuah ukuran yang
dapat menunjukkan bahwa jumlah sumbangan variabel penjelas terhadap
variabel respon. Jika nilai koefisien = 1 maka dapat dikatakan bahwasanya
variabel pertumbuhan UMKM mepengaruhi pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan tanpa melibatkan variabel lain yang tidak disebutkan.147

147
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitaif, Kualitatif Dan R & D, hlm. 59.
70

Tabel 4. 5
Koefisien Determinan (Adjusted R2)
Model Summaryb
Adjusted Std. Error
R of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .703 0.494 0.437 160.231
a. Predictors: (Constant), UMKM
b. Dependent Variable: EKONOMI
Sumber: Output SPSS 22, data sekunder, diolah, 2010-2020
Dari hasil pengujian diatas maka ditemukan bahwasanya nilai
koefisien adjusted R2 adalah sebesar 0,437 yang berarti bahwasanya
variabel pertumbuhan UMKM tidak secara penuh atau keseluruhan
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi melainkan juga dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak disebutkan. Hal ini juga berarti bahwasanya
pertumbuhan UMKM dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah
sebesar 43,7% yang sisanya sejumlah 56,3% merupakan pengaruh dari
variabel lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.

C. Pembahasan Hasil Penelitian


1. Pengaruh Pertumbuhan UMKM terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Daerah Muaro Jambi Priode 2010-2020
Dalam penelitian ini didapati hasil bahwasanya Pertumbuhan
UMKM di Kabupaten Muaro Jambi secara signifikan mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Muaro Jambi sepanjang periode 2010-
2020 yang mana hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil pengolahan
data menggunakan SPSS 22, diperoleh thitung untuk variabel pertumbuhan
UMKM (X) sebesar 2.962 dengan nilai signifikansi 0.016 sedangkan nilai
ttabel pada tingkat derajat kebebasan (df) (n – k = 11 – 2 = 9) pada α = 5%
(0,05) adalah 1.833 maka nilai thitung tersebut lebih besar dari pada nilai
ttabel yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima, kecilnya nilai probabilitas
yang ada yakni sebesar 0,016<0,05 yang berarti bahwa pertumbuhan
UMKM signifikan dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Dengan
demikian maka H0 ditolak Ha diterima.
71

Adapun arah pengaruh yang ditimbulkan yakni berpengaruh secara


positif yang ditandai dengan tidak terdapatnya nilai negative (-) yang
diperoleh pada contanta dan juga nilai kofisien regresi pertumbuhan
UMKM, setiap variabel X mengalami peningkatan maka arah
pengaruhnya positf maka variabel Y ikut naik, begitupun sebaliknya jika
arah pengaruh negative (-) maka variabel X meningkat sedangkan variabel
Y menurun, adapun pada pengujian linier sederhana. Setiap pertumbuhan
sebesar 1% UMKM di Kabupaten Muaro Jambi akan dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi muaro jambi sebesar 0,060.
Dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Muaro
Jambi, pertumbuhan UMKM memiliki pengaruh yang cukup besar yakni
dengan nilai sebesar 0,437 (adjusted R2) atau sebesar 43,7%. Yang mana
jika angka tersebut diasumsikan sebesar (1), maka berarti mempengaruhi
secara utuh (100%). Yang berarti pengaruh pertumbuhan UMKM terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Muaro Jambi selama periode 2010-
2020 mendekati separuh dari seluruh variabel yang mendukung
pertumbuhan ekonomi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang disampaikan menurut
teori Subandi (2012) bahwa semakin besar jumlah Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) maka semakin tinggi Pertumbuhan Ekonomi.
Semakin banyak tenaga kerja yang diserap maka semakin banyak pula
faktor produksi tenaga kerja yang akan membantu perekonomian untuk
berproduksi secara lebih optimal
Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan jika produktifitas UMKM
meningkat maka tentu akan menyerap tenaga kerja yang mana dalam hal
ini akan dapat mengurangi jumlah pengangguran bahkan kemiskinan serta
perekonomian masyarakat menjadi lebih merata dan juga akan
meningkatkan pendapatan perkapita yang pada akhirnya meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Peningkatakan perkapita atau Produk Domestik
Regional Bruto melalui UMKM dapat terjadi sehingga meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang mana dikarenakan peningkatan pendapatan
72

perkapita atau Produk Domestik Regional Bruto merupakan indikator yang


penting dalam mengetahui kondisi ekonomi suatu daerah. PDB yang
mengalami peningkatan maka dapat dikatakan pula perekonomian daerah
tersebut lebih baik dari sebelumnya.148 Sehingga dengan meningkatnya
pertumbuhan UMKM tersebut berbanding lurus dengan pertumbuhan
ekonomi yang ada di Kabupaten Muaro Jambi.
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian terdahulu yang diteliti
oleh Bin Hasri, Sigit Santoso dan Djoko Santoso (2014) yang menyatakan
bahwa pertumbuhan UMKM memiliki pengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi.149 Dan berbanding terbalik dengan penelitian yang
dilakukan oleh Abdul Halim (2020)150 bahwa pertumbuhan UMKM tidak
berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.

148
Pradnya Paramita Hapsari, Abdul Hakim, and Irwan Noor, ―Pengaruh Pertumbuhan
Usaha Kecil Menengah (UKM) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Studi Di Pemerintah
Kota Batu),‖ Wacana Journal of Social and Humanity Studies 17, no. 2 2014, hlm. 88–96.
149
Bin Hasri, Sigit Santoso, And Djoko Santosa, ―Analisis Pengembangan Usaha Mikro
Kecil Menengah Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Sebagai Upaya Pengentasan
Kemiskinan Dan Pengangguran Daerah Di Kabupaten Ngawi.‖
150
Abdul Halim, ―Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Mamuju,‖ Growth Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan 1, No.
2, 2020, hlm. 157–72.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan penelitian ini maka dapat
diperoleh hasil dengan menggunakan SPSS 22, diperoleh t hitung untuk variabel
pertumbuhan UMKM (X) sebesar 2.962 dengan nilai signifikansi 0.016
sedangkan nilai ttabel pada tingkat derajat kebebasan (df) (n – k = 11 – 2 = 9)
pada α = 5% (0,05) adalah 1.833 maka nilai thitung tersebut lebih besar dari
pada nilai ttabel yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat
disimpulkan bahwa terdapatpengaruh yang signifikan antara Pertumbuhan
UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Muaro Jambi tahun 2010
- 2020.

B. Implikasi
Setelah penelitian ini disimpulkan, maka selanjutnya peneliti mencooba
menunjukka implikasi yang mungkin dapat bermanfaat diantaranya:
1. Bagi UMKM penelitian ini hendaknya dapat menjadi pertimbangan dan
juga menjadikan sebagai masukan agar lebih meningkatkan kreatifitasnya
dalam menjalankan usaha.
2. Bagi pemerintah dapat dijadikan masukan dan acuan agar dapat
mengambil kebijakan yang mendukung kemajuan UMKM di Kabupaten
Muaro Jambi.
3. Bagi akademisi penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai
pertumbuhan ekonomi dan UMKM khususnya di Kabupaten Muaro Jambi

C. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini, maka
saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi UMKM hendaknya dapat lebih menjadi kreatif dalam menjalankan
usaha terutama di masa covid-19. Dan lebih mengembangkan usaha

73
74

tersebut agar produktifitas perusahaan juga meningkat sehingga dapat


menampung lebih banyak pekerja.
2. Bagi pemerintah selaku pembentuk kebijakan hendaknya lebih
memperhatikan dan memaksimalkan pertumbuhan UMKM di Kabupaten
Muaro Jambi karena UMKM merupakan salah satu indikator yang sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Muaro Jambi.
3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat menjadikan penelitian ini
sebagai referensi dan juga bahan bacaan serta dapat mengembangkan
penelitian ini baik dari segi variabel maupun menambahkan variabel
intervensi dalam penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al - Quran Dan Terjemahannya. Diponegoro: Cv Penerbit Diponegoro, 2007.


Abduh, Dr. Thamrin. Strategi Internasionalisasi Umkm. Makassar: Cv : Sah
Media, 2017.
Arifin, Syamsul, And Prof. Dr. Yoyok Soesatyo. Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat
Pengangguran, Dan Konsumsi Bingkai Kesejahteraan Masyarakat.
Purwokerto Selatan: Cv Pena Persada, 2020.
Aziz, Abdul, And A. Herani Rusland. Peranan Bank Indonesia Di Dalam
Mendukung Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah. Jakarta:
Bank Indonesia, 2009.
Budiarto, Rachmawan. Pengembangan Umkm: Antara Konseptual Dan
Pengalaman Praktis. Vol. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2016.
Dani, Vardiansyah. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta: Indeks,
2008.
Dr. Budiono. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakatra: Pbfe, 1992.
Firmansyah, Herlan, Romi Pernando, And Agus Awaludin. Advanced Learning
Economics. Edisi Ketiga. Bandung: Grafindo Media Pratama, 2012.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 23.
Edisi 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016.
Halim, Muh Abdul. Teori Ekonomi Makro. Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Mitra
Wacana Media, 2018.
Hendra, Se. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Muaro Jambi Menurut
Lapangan Usaha 2015 - 2019. Jambi: Cv. Green Creative, 2019.
Huda Et Al, Nurul. Ekonomi Pembangunan Islam. Jakarta: Prenadamedia Group,
2015.
Jhingan, M.L. Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan. Cetakan Ke-17. Depok:
Pt. Rajagrafindo Persada, 2016.
Karim, Adiwarman A. Ekonomi Makro Islami. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2007.
Kurniawan, Eko. Produk Domestik Regional Bruto ( Pdrb ) Kabupaten
Dharmasraya Menurut Pengeluaran 2013 - 2017. Kabupaten
Dharmasraya: Cv. Graphic Dwipa, 2018.

75
76

M. Si, Prof. Dr Suyono. Analisis Regresi Untuk Penelitian. Edisi Reguler.


Yogyakarta: Deepublish, 2015.
Murni, Asfia. Ekonomika Makro Edisi Revisi. Bandung: Refika Aditama, N.D.,
2018.
―Pasal 4 Peraturan Daerah Tentang Pembentukkan Dinas Koperasi Perindustrian
Dan Perdagangan Kabupaten Muaro Jambi No 11 Tahun 2016,‖ N.D.
―Peraturan Bupati Muaro Jambi Tentang Tugas Dan Tata Kerja Dinas Koperasi
No 3 Tahun 2007,‖ N.D.
―Peraturan Daerah No 45 Tahun Tentang Kedudukan Dan Fungsi Organisasi
Dinas Koperasi Perindustrian Dan Perdagangan Muaro Jambi Tahun
2016,‖ N.D.
Prawoto, Nano. Pengantar Ekonomi Makro. Depok: Pt. Rajagrafindo Persada,
2019, 2019.
Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Umkm). Kerjasama Lppi
Dengan Bank Indonesia, 2015.
Rahardja, Prathama, And Mandala Manurung. Teori Ekonomi Makro Suatu
Pengantar. Ke 6. Jakarta: Lpfeui, 2004.
Ridwan, Muhammad. Manajemen Baitul Maal Wa Tanwil. Yogyakarta: Uii Press,
2004.
Subandi. Ekonomi Pembangunan. Bandung: Alfabeta, 2012.
Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitaif, Kualitatif Dan R & D. Bandung,
2013.
Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik,. Jakarta:
Rineka Cipta, 2006.
Sukirno, Sadono. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada,
1996.
Syamsudin, And Deni Sunaryo. Buku Ajar Mata Kuliah Statistik. Qiara Media,
2019.
Tambunan, Tulus. Umkm Di Indonesia. Cet. 1. Ciawi, Bogor: Ghalia Indonesia,
2009.
———. Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Indonesia: Isu-Isu Penting. Cet. 1.
Jakarta: Lp3es, 2012.
Tanjung, M. Azrul. Koperasi Dan Umkm Sebagai Fondasi Perekonomian
Indonesia. Ciracas, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2016.
Una (Dkk), Sayuti. Pedoman Penulisan Skripsi : Revisi Fakultas Syariah. Iain Sts
Jambi Press, 2012.
77

―Undang - Undang No 54 Tahun 1999 Tentang Letak Perkantoran Bupati Muaro


Jambi,‖ N.D.
―Undang - Undang No 54 Tahun 1999 Tentang Tata Kerja Dinas Koperasi Muaro
Jambi,‖ N.D.
Widiarso, Wahyu. Uji Linieritas Hubungan, 2010.
B. Jurnal

Arifin, Bustomi. ―Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Dan Pengalaman Kerja


Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Baitul Mal Wat Tamwil
Bina Ikhsanul Fikri Yogyakarta).‖ Skripsi Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, 2017, 65–68.
Bin Hasri, Sigit Santoso, And Djoko Santosa. ―Analisis Pengembangan Usaha
Mikro Kecil Menengah Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan Dan Pengangguran Daerah Di
Kabupaten Ngawi.‖ Jurnal Pendidikan Insan Mandiri 1, No. 2 (2014).
Dewi, Sarita Permata. ―Pengaruh Pengendalian Internal Dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Karyawan Spbu Yogyakarta (Studi Kasus Pada Spbu
Anak Cabang Perusahaan Rb. Group).‖ Nominal: Barometer Riset
Akuntansi Dan Manajemen 1, No. 1 (2012): 9–10.
Fadhil, Muhammad. ―Pengaruh Pembiayaan Modal Kerja Terhadap Pendapatan
Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Pada Koperasi Syariah Mitra Niaga,‖
2019, hlm 64.
Hafni, Roswita, And Ahmad Rozali. ―Analisis Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah (Umkm) Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Indonesia.‖
Ekonomikawan: Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan 15, No. 2
(2015), No. 2 (2017): 95.
Halim, Abdul. ―Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Mamuju.‖ Growth Jurnal
Ilmiah Ekonomi Pembangunan 1, No. 2 (2020): 157–72.
Hapsari, Pradnya Paramita, Abdul Hakim, And Irwan Noor. ―Pengaruh
Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (Ukm) Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Daerah (Studi Di Pemerintah Kota Batu).‖ Wacana Journal Of
Social And Humanity Studies 17, No. 2 (2014): 88–96.
Hendro, Junaidi, And Shabrina Arlinda. ―Pengaruh Program Pengembangan
Kewirausahaan Terpadu (Jak Prenenur) Terhadap Omset Penjualan
Umkm Di Masa Pandemi Covid 19 Di Wilayah Kecamatan Grogol
Petamburan Jakarta Barat.‖ Jurnal Stei Ekonomi 29, No. 2 (2020): 31–43.
Hidayat, Iman Pirman, And Adi Ridwan Fadhillah. ―Pengaruh Penyaluran Kredit
Usaha Mikro Kecil Menengah ( Umkm) Dan Pendapatan Operasional
78

Terhadap Laba Operasional ( Kasus Pada Pt Bank Jabar Banten. Tbk).‖


Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Sliwangi, 2014, 2.
Hidayati, Nurul. ―Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
(Umkm) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Bogor
Periode 2012 - 2015,‖ 2016 .
Http://Repository.Uinjkt.Ac.Id/Dspace/Handle/123456789/38609.
Irfan, Arifin Achmad. ―Analisis Pengaruh Inflasi Dan Suku Bunga Bank
Indonesia Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Di
Indonesia,‖ 2015, 78.
Nur Rohman, Rosyid. ―Analisis Pengaruh Perkembangan Usaha Mikro Kecil
Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Tahun 1997-
2017.‖ Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2019, 16.
Oktari, Asti. ―Pengaruh Tingkat Investasi Dan Belanja Pemerintah Terhadap
Produk Domestik Regional Bruto Di Provinsi Lampung Dalam Perspektif
Ekonomi Islam.‖ Jurnal Uin Raden Intan Lampung, 2017.
Http://Repository.Radenintan.Ac.Id/1204/3/Bab_Ii_Terbaru.Pdf.
Pangiuk, Ambok. ―Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penurunan
Kemiskinan Di Provinsi Jambi Tahun 2009-2013.‖ Iltizam Journal Of
Shariah Economic Research 2, No. 2 (2018): 44–66.
Ratni, Sari, Arsa Arsa, And Putri Apria Ningsih. ―Pengaruh Pertumbuhan Usaha
Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Daerah Provinsi Jambi Tahun 2014-2016.‖ Skripsi Thesis, Uin Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi, 2018 .
Http://Repository.Uinjambi.Ac.Id/Id/Eprint/642.
Rosmeli, Rosmeli. ―Analisis Program Bantuan Modal Kredit Usaha Penguatan
Eonomi Masyarakat (Kupem) Oleh Pemerintah Kota Jambi Terhadap
Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kota Jambi.‖
Jurnal Manajemen Terapan Dan Keuangan 1 No. 3 ( 2012), No. 3 (2012):
239–44.
Senja, Mahardea Puspa. ―Analsisi Pengaruh Jumlah Umkm, Jumlah Tenaga Kerja
Umkm, Ekspor Umkm Dan Investasi Umkm Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia.‖ Skripsi Universitas Diponegoro Semarang, 2016,
27.
Setiawati, Ira, And Penta Widyartati. ―Pengaruh Strategi Pemasaran Online
Terhadap Peningkatan Laba Umkm,‖ 1:346. Jawa Tengah: Jurnal Stie
Semarang, 2017.
Soesatyo, Yoyok, And Zubairi. ―Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil Dan
Menengah (Umkm), Dan Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Sampang.‖ Jurnal Pendidikan Ekonomi (Jupe) Vol 4 No 3
(2016) .
79

Https://Jurnalmahasiswa.Unesa.Ac.Id/Index.Php/Jupe/Article/View/1672
5.
Wahyudiati, Dinar, And Isroah Isroah. ―Pengaruh Aspek Keuangan Dan
Kompetensi Sumber Daya Manusia (Sdm) Terhadap Kinerja Usaha Mikro
Kecil Dan Menengah (Umkm) Di Desa Kasongan.‖ Jurnal Profita: Kajian
Ilmu Akuntansi 6, No. 2 (2018). .
Http://Journal.Student.Uny.Ac.Id/Ojs/Index.Php/Profita/Article/View/137
61/13264.
80

LAMPIRAN-LAMPIRAN
81

A. Jumlah UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Muaro Jambi


2010-2020

UMKM ( Usaha Mikro Kecil Pertumbuhan


NO Tahun Menengah) Jumlah Ekonomi
Mikro Kecil Menengah (%)
1 2010 4,113 554 - 4,667 6,05
2 2011 6,980 667 - 7,647 7,90
3 2012 350 567 - 917 7,23
4 2013 4.670 425 - 5,095 7,15
5 2014 6,767 458 - 7,225 8,03
6 2015 1,456 620 - 2,076 5,24
7 2016 1,462 623 - 2,085 5,43
8 2017 1,412 573 - 1,985 5,06
9 2018 1,462 605 1 2,067 5,27
10 2019 1,332 459 1 1,792 5,06
11 2020 90 247 5 342 0,27

B. Output Asli Uji Asumsi Klasik Normalitas (Histogram) SPSS 22

Mean = 2.78E.17
Std. Dev. = 0.949
N = 11
82

C. Output Asli Uji Asumsi Klasik Normalitas (PP-Plot) SPSS 22

D. Output Asli Regresi Uji Heterokedastisitas SPSS 22

a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 167.655 .57.117 2.935 0.017


UMKM -0.026 0.014 -0.515 -1.803 0.105

a. Dependent Variable : RES2

E. Output Asli Uji Linieritas SPSS 22


ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
EKONOMI Between (Combined) 455573.182 7 65081.883 285.030 0.000
* Xnew Groups Linearity 0.000
224858.950 1 224858.950 984.784
Deviation 230714.232 6 38452.372 168.405 0.001
from
Linearity
Within Groups 685.000 3 228.333
Total 456258.182 10
83

F. Oput Asli Uji t dan Regresi Linier Sederhana SPSS 22

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 373.529 81.992 4.556 0.001
UMKM 0.060 0.020 0.703 2.962 0.016
a. Dependent Variable: EKONOMI

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 373.529 81.992 4.556 0.001
UMKM 0.060 0.020 0.703 2.962 0.016
a. Dependent Variable: EKONOMI

G. Output Asli Uji Determinan (Adjusted R2) SPSS 22

Model Summaryb
Adjusted Std. Error
R of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .703 0.494 0.437 160.231
a. Predictors: (Constant), UMKM
b. Dependent Variable: EKONOMI
84

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri
Nama : Elvi Khairani Sofyan
NIM : 501171563
Tempat, Tanggal Lahir : Jambi, 11 Juni 1999
Alamat : Puri Masurai II, Mendalo
Darat, Muaro Jambi
No. HP : 085216153824
E-mail : elvikhairani06@gmail.com
Nama Ayah : Sofyan Stauri
Nama Ibu : Sri Sudiarti
B. Latar Belakang Pendidikan
1. 2004-2005 : TK Dharma Wanita, Mendalo Darat
2. 2005-2011 : SDN No.76/IX Desa Mendalo Darat
3. 2011-2014 : MTS, Yayasan Pondok Pesantren Qodratullah,
Langkan, Sumatera Selatan
4. 2014-2017 : MA. PKP Al –Hidayah, Pal 10, Kota Jambi.
C. Pengalaman Organisasi

2018-2020 : Anggota Ikatan Mahasiswa Muaro Jambi (IMMJ)

D. Motto Hidup “ Setiap Kesulitan Selalu Ada Kemudahan. Setiap Masalah


Pasti Ada Solusi
85

Anda mungkin juga menyukai