Agama
Oleh : Musa Asy'arie
36
Musa Asy'arie, Ekonomi dan Kemisfdnan Tinjauan Agama
37
UNISIA, NO. 21 TAHUN XIV TRIWULAN 1-1994
38
Musa Asy'arie, Ekonomidan Kemiskinan Tinjauan Agama
39
UNIS1A. no. 21 TAHUN XIVTRIWULAN I -1994
40
MusaAsy'arie, Ekonomidah Kemisfdnan Tinjauan Agama
yangsehat adalah imanyang terlibatdengan semua faktor yang berasal dari dinamika
tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, internal maupun eksternal memang
bukan imanyang dipasung dalam diiiding mempunyai' andil, baik sosial, ekonomi,
fonnalisme keagamaan. politik', budaya dan agama. Namun
Dengan kebebasan kreatif ^yang demikian,jikadiamatilebihlanjut, temyata
dikembangkan secara internal dalam bahwa mereka yang dapat meiiyelematkan
institusi keagamaan. inaka institusi dirinya dari kejatuhan adalah mereka yang
keagamaan itu pada gilirannya akan dapat mampu mengantisipasi periibahari secara
menumbuh kembangkan kreatifitas dalam kreatif, bahkanmemberikanpeluanguntuk
masyarakat. Karena kreatifitas pada berkembang lebih majulagi.
hakikatnya merupakan faktor yang amat Untuk itu, solidaritas di sektor produktif,
vital dalam usaha masyarakat mengatasi kiranya perlu dijaga dan dikembangkan,
problematikanya, masyarakat yang lidak seperti yang biasanya dimiliki oleh para
kreatif adalah masyarakat yang sulit maju, imigran dan berbagai suku ataupun
apalagi untiik mengentaskan kemiskinan. kelompok masyarakat Apalagi dalam era
menguatnya keinginan untuk
3. Peningkatan solidaritas di sektor mengembangkan dan membina ekonomi
produktif rakyat dalam PJPT II nanti, kareria tanpa
makin menguatnya* solidaritas di sektor
Pengalaman dalam kegiat^ pembinaan produktif, maka usaha membangun
industri kecil di daerah pedesaan, ekonomi r^yat akah mengalami banyak
menunj ukkan bahwa ciri paguyuban9. yang hambatan.
seringkali dinyatakan oleh para ahli ilmu Dalam hubungan ini; agama kembali dapat
sosial bagi masyarakat pedesaan- kita, memainkan peranriya untuk
temyata tidakterceminlagi dalam kegiatan mengembangkan ^'arannya bahwa tidak
ekonomi. Dalam kegiatan ekonomi, ada pemilikan individual yang bersifat
terutama dalaim masyarakat industri di mutlak. Agama manapun mengajarkan
pedesaan, beilangsungproseskanibalisme, bahwa pemilikan kolektif lebih mulia
dimana yang kuat cenderung menjadi daripada pemilikan individual. Pemilikan
ancaman bagi kelangsungan hidup bagi individual diakui dalam keseimbangannya
yang kecil. dengan kewajiban-kewajibannya yang
Kejatuhan pusat-pusat industri kecil bersifat sosial.
pedesaan,biasanyadiinulaiolehmunculnya
persaingan antara mereka yang cenderung 4. Etos kerja
tidak sehat, seperti kejatuhan masyarakat
pertenunan di Pekalongan, Solo, Kemiskinan pada hakikatnya juga
Tasikmalaya, dan jtiga kerajinan em^ di berhubungan dengan etos keija, dan rasanya
desa Paesan Pekalongan dan mungkin agama mempunyai andil yang cukup besar
ditempat-tempat lainnya. dalam mehimuskan etos kerja.
Jika dikajisecaramendalam. memangtidak Pada sebagiari besat masyarakat beragama
ada penyebab tunggal yangmengakibatkan kita, kaya dan miskin masih dipandangnya
jatuhnya masyarakat industri pedesaan itu, sebagai takdir Tuhan. Jika anggapan ini
41
UNISIA, NO. 21 TAHUN XIVTRIWUUN I -1994
42
Musa Asy'arie, Ekonomidan Kemiskinan TinjauanAgama
43
UNISIA, NO. 21 TAHUN XIV TRIWULANI• 1994
44
Musa Asy'arie, Ekonomi dan Kemiskinan Tinjauan Agama
45
UNISIA, NO. 21 TAHUN XIV TRIWULAN 1-1994
paguyuban, kesatuan sosial yang'hubungannya satu masyarakat modern. (Lihat; R.P. Cuzzort, EW King,
saina lain erat sekali, yang bersifat emosional dan Humanity and Modern Social Thought, the Dryden
organis. Kedua, Gesselchaft pergaulan hidup, Press, USA, 1976 hal. 37)
masyarakat patembayan yaitu kesatuan sosial yang 18) Menurut Chanis Waddy, Islam tidak
hubungan satu sama lain berdasar pajnrih bersifat pernahmewartakanpenindasandan mcuuntutbahwa
rasional dqn tidak organis (Liliat ; George Ritzer, manusia harus tetap miskin. Disisi lain, Islam
Sociological Theory, Alfred A. Knopf, New York, melarang pengumpulan kekayaan secara bcrlebihan
1983, halt 23) scbagaimanatindakan eksploitasi. Eksploitasi inilah
yang dikutuk oleh Islam jauh sebelum munculnya
Durkheitn menggunakan istilah solidaritas teori-teori modem. Islam justni berupayamembangun
organis unlukinenggambarkan interaksisosial secara suatu masyarakat yang meletakkan dasar kesamaan
kekeluargaan dan egaliter dalain masyarakat priinitf, dalam kesempatan dan kesamaan sosial. (Lihat :
serta solidaritas mekanisme untuk inenggambarkan Gharris Waddy, The Muslim Mind, Longman, Lon
interaksi sosial yang fungsional yang terjadi di don. J 982, hal : 53)
46