Anda di halaman 1dari 6

Nama : Siti Badriah

NPM : 2006467715
Program Studi : Ilmu Kesejahteraan Sosial
Mata Kuliah : MPK Agama Islam L

AGAMA ISLAM DAN KEBUDAYAAN

Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan hasil karya dan gagasan manusia
yang dibentuk melalui proses pembiasaan dan belajar. Kebudayaan terdiri dari tujuh unsur
utama, yaitu sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan,
sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup, serta sistem teknologi
dan peralatan.
Banyak ahli antropologi yang berpikir bahwa agama adalah sesuatu yang terbentuk dari
berbagai ekspresi yang dipahami dalam relasi sosial, namun pandangan ini jelas ditolak oleh
para penganut agama, karena menurut mereka agama adalah sesuatu yang langsung datang
dari Tuhan, bukanlah sesuatu yang dibentuk dari pemikiran manusia.
Dari banyaknya definisi kebudayaan, terdapat beberapa hal yang mirip, seperti: pertama,
kebudayaan merupakan hasil karya, rasa, dan cita-cita manusia; kedua, kebudayaan
dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat, baik geografis maupun sosiologis; ketiga,
kebudayaan bersifat dinamin, selalu mengalami perubahan sesuai kondisi ruang dan waktu;
keempat, konstruksi suatu kebudayaan dipengaruhi oleh sumber kebudayaan dan subyek dari
kebudayaan.
Agama adalah sesuatu yang datang dari Tuhan, yang sakral, suci, dan abstrak. Dalam agama
sendiri, simbol merupakan representasi dari ajaran agama yang absolut dan abstrak, dan agar
ajaran-ajaran yang abstrak itu bisa diterima oleh manusia, maka agama memerlukan simbol.
Proses simbolisasi dan aktualisasi agama inilah yang melahirkan kebudayaan.
Dalam sejarahnya, hubungan agama dan kebudayaan dapat saling memengaruhi karena
diantaranya ada nilai dan simbol yang dialektik. Dalam agama ada simbol yang
merepresentasikan kekuasaan dan kesucian Tuhan sekaligus memuat nilai-nilai ketaatan pada
Tuhan, dalam kebudayaan juga mengandung nilai dan simbol agar manusia bisa hidup di
dalamnya. Karena agama memerlukan sistem simbol, maka dari itu agama memerlukan
kebudayaan agar dapat diterima, dipahami, dan dijalankan oleh manusia. Meski hubungan
agama dan budaya sangat erat, keduanya tidak dapat disamakan posisinya, karena ada
prinsip-prinsip dasar yang membuat keduanya berbeda.
Pola interaksi antara agama dan kebudayaan dapat terjadi melalui berbagai cara, antara lain.
1. Agama mempengaruhi kebudayaan dalam pembentukannya
Contohnya, dulu orang beribadah mengelilingi ka’bah sambil menyanyi, setelah Islam
datang, disempurnakan dengan melakukan tawaf.
Contoh lain, adanya perintah dari Allah SWT untuk melakukan selawat kepada Nabi, lalu
muncullah jamaah-jamaah selawat, jamaah-jamaah maulid, dan sebagainya.
2. Kebudayaan dapat mempengaruhi terbentuknya simbol agama
Misalnya, bangunan masjid (simbol agama) dapat berbentuk joglo atau menara.
Jadi, agama dapat mempengaruhi budaya sebagai sumber informasi, tetapi budaya juga dapat
mempengaruhi agama. Dalam hal ini bukan berarti ajaran agamanya, melainkan ekspresi
keagamaan yang sifatnya tidak qath’i.
Kebudayaan dalam Al-Qur’an diartikan sebagai proses pengembangan potensi kemanusiaan,
yaitu mengembangkan fitrah, hati nurani, dan daya pikir untuk melahirkan suatu karya yang
bermanfaat bagi seluruh alam. Islam memandang kebudayaan sebagai upaya sungguh-
sungguh untuk mendayagunakan segenap potensi kemanusiaan untuk mempertahankan dan
mengembangkan akal budi. Selain itu, Islam juga memandang kebudayaan adalah segala
sesuatu yang dihasilkan oleh rekayasa manusia terhadap potensi fitrah dan potensi alam
dalam rangka meningkatkan hasil kerja yang menggambarkan kemanusiaannya.
Untuk mewujudkan konstruksi kebudayaan yang seperti itu, maka kebudayaan harus didasari
pada nilai-nilai dan norma universal yang bersumber dari wahyu ilahi atau ajaran Islam.
Menurut Achmad Saikhu, konsep kebudayaan yang ada dalam ayat-ayat Al-Qur’an memiliki
dua fungsi; pertama, meningkatkan kultur itu ke tingkat yang tinggi sesuai dengan martabat
dan kemanusiaa; kedua, me-natur-kan kultur, dalam arti: kultur yang diciptakan manusia
untuk kesejahteraan mereka itu jangan sampai merusak (lingkungan) itu sendiri, yang pada
gilirannya dapat mengancam keselamatan manusia sendiri.
AGAMA ISLAM DAN MEDIA

Pada zaman sekarang, media sosial menjadi salah satu platform berpengaruh dalam
kehidupan sehari-hari. Berbagai informasi disajikan melalui media, dimana kita dapat dengan
mudah mendapatkan informasi, namun tidak sedikit dari informasi itu tidak disaring terlebih
dahulu sehingga kita tidak mengetahui apakah informasi tersebut faktual atau tidak. Hal ini
tentu berkaitan dengan masyarakat yang sekarang hidup di dalam masa post-truth, menurut
The Oxford Dictionaries, post-truth adalah suatu yang memiliki hubungan antara sesuatu
dengan kebiasaan yang dianggap sebagai suatu yang objektif, acak emosi, dan keyakinan
seseorang. Hal yang diacak adalah soal pikiran atau gagasan masa lalu dengan gagasan masa
kini yang sifatnya sangat temporer (sementara).
Pada kenyataannya, media di masa kini dipenuhi oleh berita-berita yang tidak sesuai dengan
kenyataan, bahkan melebih-lebihkan kenyataan yang sebenarnya, hal inilah yang biasa kita
sebut dengan hoax. Hoax ini pula membawa dampak negatif di dalam masyarakat, tidak
sedikit konflik yang terjadi akibat fraksi masyarakat yang termakan hoax sehingga
menimbulkan perpecahan di dalam masyarakat.
Dalam kondisi ini pula, tak jarang agama menjadi objek yang tertuduh dalam media. Salah
satu contohnya adalah bagaimana media barat memandang agama Islam sebagai agama yang
ekstrimis, radikal, bahkan identik dengan kekerasan. Walaupun tidak sepenuhnya benar,
tetapi kita juga tidak bisa menyalahkan karena di bagian barat dunia sendiri, telah terjadi
berbagai aktivitas terorisme dan kekerasan yang mengatasnamakan agama Islam, hal ini tentu
membuat media barat menggambarkan agama Islam dengan negatif.
Di Indonesia sendiri, sebagai agama mayoritas di negeri, Islam pun tidak jauh dari pandangan
yang sama. Telah terjadi berbagai kasus kekerasan, vandalisme, dan lain-lainnya yang
mengatasnamakan agama Islam itu sendiri. Bahkan, agama sendiri sudah merambah ke dunia
politik, salah satu contohnya, adalah bagaimana banyak terjadi perpecahan karena perbedaan
pendapat, dimana sebagian umat muslim percaya bahwa seorang pemimpin harus beragama
Islam sedangkan bagi mereka penganut agama minoritas percaya bahwa mereka harus
memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin. Hal-hal inilah yang membuat
agama Islam menjadi agama yang dipandang negatif oleh masyarakat luas.
A. Ajaran Rasullullah dengan Basis Kemanusiaan
Sebagai mahasiswa tentu pemikiran dan bayangan tentang islam bertolak belakang dengan
nilai islam yang kita kaji dari awal. Membedah nuansa pemahaman islam itu ada yang
lateralis dan liberalis. Kita mengikut jalan Rasulullah yaitu islam yang modern, tidak ekstrem
ke kanan dan kiri, persis sama dengan semangat yang ingin dimiliki Rasulullah.
Islam ini hadir bagi kita untuk jadi obat kebahagiaan dalam menata hidup dunia menuju
hidup di akhirat. Mengingatkan kita harus berbahagia dan jangan sampai dengan islam
malahan menjadi momok yang menakutkan bagi dunia. Merengkuh dengan cara yang santun,
berdakwah dengan cara yang baik sebagaimana kita mengajak tanpa kekerasan sehingga
orang itu tertarik dengan islam. Kalau perilaku dan keimanan kita jauh dengan spirit islam,
kita justru mengotori agama kita, seperti orang naif. Tidak mungkin akhlak mulia dibangun
atas nilai nilai kekerasan, radikalism, itu bertolak belakang dengan ajaran Rasullulah. Godaan
dari narasi pemahaman yang tidak benar patut dipertanyakan. Ketika ada hal yang ekstrim
kita harus menduga-duga jika ada janggal, seperti diutus untuk membunuh sesama muslim.
Kita patut dulu menduga ketika sekiranya melawan dri pemikiran rasional manusia karena
Rasulullah mengajarkan agama dengan basis kemanusiaan. Konstruksi ajaran rasulullah tidak
ada satupun ajarannya atau perintahnya yang dikonstruksi untuk memperberat manusia, tidak
ada niat dan keinginan untuk memperberat umatnya. Semuanya sesuai dengan ukuran dan
kodrat manusia, jika ada pemerintah lakukan semampunya. Orang yang miskin tidak
diwajibkan untuk pergi umrah maupun haji. Orang yang fisiknya tidak mendukung akan
menjadi wajar dalam pandangan allah jika tidak banyak memberi bantuan tenaga kepada
orang sekitar Tetapi jika ada larangan, tidak ada toleransi atau syarat, kita wajib
melakukannya. Seperti larangan berzinah, minum minuman beralkohol, tidak ada
perkecualian. Semua manusia dianggap mampu untuk menjauhi larangan tersebut karena
tidak memerlukan modal atau kesempurnaan fisik. Berulang kali al quran menyebut bahwa
Allah tidak akan menyulitkan, sesuatu yang diberikan dan diujikan itu pasti sesuai dengan
kadar kemampuan, kita pasti enak menyikapinya.
Oleh karena itu, sebagai umat muslim, kita seharusnya dapat mencerminkan perilaku yang
baik, karena apa yang kita cerminkan merupakan cerminan dari agama yang kita anut. Kita
dapat memulai dari hal-hal kecil seperti berdamai dengan tetangga, bersikap santun kepada
sesama, dan masih banyak lainnya yang dapat kita lakukan. Ketika kita mencerminkan sifat-
sifat baik dan positif dalam kehidupan sehari-hari, kita juga turut membantu membersihkan
nama baik agama Islam yang selama ini dipandang sebagai agama yang negatif di mata
masyarakat. Selain itu, karena kita hidup di dalam era post-truth, kita harus pintar-pintar
dalam menerima informasi yang ada di media. Kita harus dapat membedakan mana informasi
yang benar dan faktual, hoax, atau bahkan yang dapat memicu perselisihan. Dengan ini, kita
dapat menyelesaikan persoalan yang ada secara perlahan, tetapi pasti.
Islam dan Lingkungan Hidup

Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT selain bertugas sebagai individu yang tugasnya
mengabdi beribadah kepada Allah sebagaimana QS. Addariyat: 56 “Dan aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi beribadah kepada-Ku”,
juga bertugas sebagai khalifah di bumi. Sebagai khalifah di bumi, manusia memiliki peran
kekhalifahan terhadap diri sendiri, masyarakat dan alam sekitar.
Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang memengaruhi perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Karenanya, lingkungan hidup merupakan
dukungan terhadap kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup yang berada di bumi ini,
tidak hanya untuk manusia namun juga hewan dan tumbuhan.
Islam mengajarkan kepada ummat manusia untuk selalu menjada keseimbangan, keserasian
dan keharmonisan dalam berbagai kehidupan. Secara khusus bentuk keseimbangan dan
keserasian yang harus dijaga oleh umat Islam adalah hubungan antara manusia dengan Allah,
manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam/lingkungan. Lingkungan adalah karunia
Allah yang diberikan kepada manusia unuk mengelolanya dan memanfaatkannya dengan
baik. Dalam Al-Qur’an secara eksplisit dinyatakan bahwa segala bentuk kerusakan yang ada
pada bumi ini adalah akibat dari ulah manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Tugas dan tanggungjawab manusia terhadap pengelolaan dan penjagaan bumi dan isinya ini
adalah untuk pemanfaatan dan kesejahteraan bumi sesuai dengan kaidah dan tuntutan yang
diajarkan oleh Agama sebagaimana firman dan tuntutan Rasulullah SAW. Pengelolaan isi
seluruh alam diperuntukkan bagi kelangsungan hidup yang berkelanjutan yang akan
diwariskan kepada generasi selanjutnya. Karenanya diperlukan pengetahuan dan ilmu
sehingga pengelolaan lingkungan hidup bisa dilaksanakan setepat mungkin. Sehingga
produktivitas tetap terjaga namun tetap menjaga kelestarian alam, terhindar kerusakan dan
generasi penerus dapat mewarisi lingkungan hidup berikut sumber dayanya.
Sebagai pemimpin di muka bumi, manusia mempunyai amanat untuk menjaga kelestarian
dan keseimbangan alam. Sebab Allah telah menciptakan kehidupan di bumi dengan segala
kesempurnaan, keseimbangan, dan saling bergantung satu dengan yang lainnya. Dan perilaku
untuk menjaga keseimbangan alam dicontohkan oleh para nabi utusan Allah. Hal ini
dimaksudkan agar proses kehidupan dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi
setiap generasi.
Ajaran islam sangat menganjurkan dan menekankan akan kepedulian dan kelestarian alam,
dan sangat banyak ayat-ayat Al-Quran yang memerintahkan manusia untuk memelihara dan
mengelola alam guna keberlangsungan hidup manusia, sehingga manusia mesti peka terhadap
isu-isu lingkungan hidup. Perkembangan teknologi dan pengetahuan modern menyebabkan
eksploitasi alam semakin mudah dan gampang. Godaan pemanfaatan dan eksploitasi bumi ini
semakin massif dan itu berdampak pada kerusakan lingkungan hidup.
Pergeseran dari fase tradisional menuju modern ini teknologi sudah maju sedemikian pesat,
cara - cara mengeksploitasi bumi semakin mudah. Sering kali terjadi mengeksploitasi yang
berlebihan dapat menggangu keseimbangan alam, Allah mengingatkan kita dengan
berfirman: telah tampak kerusakan di daratan dan lautan yang diakibatkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan
mereka, agar mereka kembali kejalan yang benar.
Menjaga dan melestarikan lingkungan hidup adalah bagian dari menjaga keimanan kita.
Sedangkan menjaga kebersihan saja, sabda Rasulullah SAW menjelaskan merupakan bagian
dai kesempurnaan iman seseorang, apalagi menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.
Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa Beliau diutus semata untuk menyempurnakan etika
moral manusia. Etika moral ini menjadi bagian integral dalam keseluruhan ajaran Islam itu
sendiri. Banyak sekali tuntunan Rasulullah yang menyiratkan wajibnya menjaga perdamaian,
kebaikan, dan pemeliharaan terhadap keseimbangan alam, sekalipun dalam kondisi
peperangan.
Maka dari itu, Jagalah semesta dengan sebaik - baiknya sehingga mempunyai nilai faedah
yang luar biasa untuk generasi kita juga untuk generasi yang akan datang sehingga kita
terhindar dari kelompok orang - orang merusak dan mari kita kembali kepada petunjuk Al
qur’an untuk sama-sama menyelamatkan bumi dari ancaman kerusakan. Membangun
peradaban yang ramah
lingkungan, menjaga kelestarian alam untuk menata kehidupan yang rahmatan lil alamin.

Sumber:
Materi Pembelajaran Mata Kuliah Agama Islam
Link VTR: https://youtu.be/D9VIUC2Qhug ; https://www.youtube.com/watch?v=shl_9StlSjk
; https://youtu.be/crdJPcvTIxA

Anda mungkin juga menyukai