Anda di halaman 1dari 35

Strategi

Pembangunan
Sosial
Cindy Putri Jessica (2006525091)
Fatma Khalida Hanoum (2006467495)
Muhammad Azhar Yusuf (2006593054)
Mulia Sari (2006534386)
Safira Yasmin (2006536441)
Shiba Ahsana Kaafura (2006468043)
Table of Contents

Social Development by Individuals


01 Fostering an Enterprise Culture to Promote Social Progress, Promoting Small
Enterprises for Needy People, Promoting Social Welfare by Enhancing Individual
Functioning

Social Development by Communities


02 Community Development and Social Development, Community Action, Participation
and Development, Women, Gender and Social Development,

Social Development by Governments


03 Promoting Social Development through Unified Planning, Economic Growth, Welfare
and Equality, Social Welfare and Basic Needs, Sustainable Development
Social Development
by Individuals
Social Development by Individuals

Ideologi individualis percaya bahwa Kalangan pembangunan sosial berpendapat


kesejahteraan sosial dapat dipromosikan bahwa intervensi khusus oleh pemerintah
dengan baik ketika individu secara mandiri dan organisasi lain diperlukan untuk
mengejar kepentingan diri mereka sendiri. mempromosikan pembangunan sosial
Namun, kalangan pembangunan sosial menolak
dalam konteks ekonomi pasar. Keyakinan
gagasan individualis, dimana tujuan
pembangunan sosial dapat dicapai hanya pada intervensi khusus inilah yang menjadi
dengan meminta orang untuk bertanggung ciri pendekatan individualis terhadap
jawab atas kesejahteraan mereka sendiri. pertumbuhan sosial saat ini. Pendekatan ini
Kebanyakan pendukung pembangunan sosial menekankan kepada langkah-langkah yang
tidak percaya bahwa kesejahteraan dihasilkan harus diambil untuk membantu orang
secara otomatis dari mengejar kepentingan menjadi mandiri dan berpartisipasi secara
ekonomi. efektif di pasar.
Membina Budaya Perusahaan untuk Mempromosikan Kemajuan
Sosial

Pendekatan individualis hanya bisa efektif jika ada


ekonomi dinamis yang memungkinkan individu ● Pendekatan modernisasi mengharuskan pemerintah
berfungsi sebagai pelaku ekonomi yang rasional. untuk menciptakan ekonomi kapitalis yang dinamis
Pendukung strategi individualis berpendapat dan mengatasi penyebab keterbelakangan.
bahwa budaya perusahaan yang positif harus ● Teori modernisasi mendesak pemerintah untuk
memobilisasi semua sumber daya yang tersedia
diciptakan oleh pemerintah dan lembaga lain
untuk investasi di industri dan perusahaan sektor
untuk mendukung upaya individu. modern lainnya untuk merangsang pertumbuhan
ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan
Berbeda dengan individualis, pendekatan kemudian dapat meningkatkan pendapatan
modernisasi lebih bergantung pada mobilisasi penduduk.
modal untuk pembangunan industri skala ● Konsumsi ditunda dan pengeluaran pemerintah
besar. dibatasi sehingga sumber daya dapat dikeluarkan
untuk investasi produktif.
Membina Budaya Perusahaan untuk
Mempromosikan Kemajuan Sosial
Pendekatan Modernisasi pada Dunia Ketiga

● Teori modernisasi disarikan dari pengalaman negara-negara industri Barat yang telah
mengalami transformasi ekonomi akibat industrialisasi.
● Sebagian besar pemerintah Dunia Ketiga tidak mengadopsi pendekatan modernisasi secara
murni
● Beberapa pemerintah Dunia Ketiga mampu memobilisasi modal yang mereka butuhkan dari
ekonomi domestik mereka, dan sebagian besar meminjam banyak di pasar internasional
untuk membiayai upaya pembangunan
● Hanya sedikit yang menciptakan sistem pasar bebas yang dinamis yang direkomendasikan
oleh para pendukung modernisasi.
● Pada 1980-an, sebagai akibat dari kenaikan suku bunga yang substansial, banyak negara
berkembang dihadapkan pada beban utang yang sangat besar dan mengakibatkan
kemunduran nyata dalam pembangunan ekonomi dan sosial
Membina Budaya Perusahaan untuk
Mempromosikan Kemajuan Sosial
Kebijakan Penyesuaian Struktural

● Atas perintah Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia, banyak yang terpaksa memperkenalkan
langkah-langkah penyesuaian struktural untuk menekan ekonomi mereka, mengurangi intervensi
pemerintah dan membiayai pembayaran utang.
● Para pendukung pendekatan individualis mengklaim bahwa kebijakan penyesuaian struktural
menciptakan kembali dinamika kapitalis yang kuat yang diperlukan untuk pembangunan. Mereka
menunjukkan bahwa pengurangan keterlibatan negara dalam ekonomi, denasionalisasi, deregulasi dan
privatisasi mendorong iklim baru kewirausahaan dan pertumbuhan di banyak negara berkembang
● Beberapa berpendapat menyatakan bahwa pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam
menciptakan kondisi yang mendorong perusahaan, penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan
ekonomi yang cepat, bahwa pemerintah harus menciptakan institusi yang dibutuhkan untuk
mendorong budaya perusahaan dan memfasilitasi penggunaan pasar secara efisien.
● 'Pembangunan institusi' menggambarkan kebutuhan akan institusi ekonomi modern yang mendukung
pasar bebas, Ini termasuk ketentuan legislatif untuk mempromosikan perdagangan, menegakkan
kontrak dan mengakui kepemilikan properti
Mempromosikan Usaha Kecil untuk Orang yang
Membutuhkan

Pendukung pendekatan individualis juga percaya bahwa pemerintah harus menciptakan kondisi yang
kondusif bagi munculnya usaha kecil yang memberikan kesempatan bagi orang miskin untuk
menghasilkan sumber daya yang mereka butuhkan untuk memenuhi kebutuhan sosial mereka
sendiri. Pendukung usaha skala kecil menunjukkan bahwa negara-negara berpenghasilan rendah
tidak dapat menciptakan pekerjaan berupah pada skala yang dibutuhkan untuk meningkatkan
pendapatan orang miskin.

Jika individu menciptakan usaha kecil, ekonomi akan tumbuh secara endogen dan
berkembang melalui upaya lokal daripada investasi eksternal. Hal ini juga akan
mendukung munculnya budaya kewirausahaan yang dinamis.
Mempromosikan Usaha Kecil untuk Orang yang
Membutuhkan
Pertentangan Modernisasi

● Pada tahun 1970-an diakui secara luas bahwa, pekerjaan tidak diciptakan di negara-negara
berkembang pada tingkat yang cukup cepat untuk menyerap tenaga kerja.
● Kurangnya investasi, korupsi yang meluas, perencanaan yang buruk, dan peraturan
pemerintah yang berlebihan membuat sektor modern tidak berkembang sama sekali.
● Jika individu menciptakan usaha kecil, ekonomi akan tumbuh secara endogen dan
berkembang melalui upaya lokal daripada investasi eksternal. Hal ini juga akan mendukung
munculnya budaya kewirausahaan yang dinamis.
● Kebijakan ketenagakerjaan dan pasar tenaga kerja yang tidak tepat yang mengakibatkan
terciptanya angkatan kerja berupah kecil di sektor modern, dilindungi oleh serikat pekerja,
peraturan pemerintah, patronase partai politik yang berkuasa, dan program asuransi sosial
yang hanya melayani mereka yang bekerja dengan upah tetap
Mempromosikan Usaha Kecil untuk Orang yang
Membutuhkan

● Kantor Perburuhan Internasional membuat Program Ketenagakerjaan Dunia yang berisi


studi pada sebuah negara untuk menganalisis permasalahan, seperti pemanfaatan tenaga
kerja, kemiskinan dan keterbelakangan, dan untuk membuat rekomendasi untuk
mendorong pekerjaan produktif.
● Studi ini dilakukan pada tiga negara, yaitu Kolombia, Sri Lanka, dan Kenya.
● Dari studi di Kenya, didapatkan data bahwa tingkat pengangguran dikatakan sangat tinggi
ketika proporsi usia kerja yang tidak bekerja dengan upah tetap itu tinggi.
● Selain itu, hasil dari Studi di Kenya menemukan bahwa operasi sektor informal
berkontribusi lebih besar terhadap ekonomi.
● Maka, hal tersebut mendesak pemerintah Kenya untuk melihat sektor informal sebagai
sumber daya yang positif untuk pembangunan dan mengadopsi kebijakan yang
mendukung, mendorong, dan memperkuat pertumbuhan operasi sektor informal ini.
Mempromosikan Usaha Kecil untuk Orang yang
Membutuhkan

● Pendekatan individualis juga menambahkan pandangan bahwa sektor kecil akan


memberikan peluang yang sangat baik bagi masyarakat miskin untuk terlibat dalam
kegiatan ekonomi produktif.
● Selain itu, sektor informal juga lebih mungkin untuk mendorong ekonomi yang
berkelanjutan dalam jangka panjang dan mudah beradaptasi dengan perubahan kebutuhan
dan keadaan lokal.
● Maka, pemerintah perlu mengadopsi kebijakan yang dapat melonggarkan pembatasan
pada sektor informal.

Sektor informal juga dikenal sebagai 'ekonomi tidak resmi', 'sektor yang tidak diatur',
atau ekonomi 'bawah tanah' atau 'hitam' yang terdiri dari bermacam-macam usaha yang
mudah dikenali dan kegiatan yang kurang menarik, seperti mengemis dan memungut sampah
(Birkbeck, 1979; Ruiz-Perez, 1979)
Mempromosikan Usaha Kecil untuk Orang yang
Membutuhkan

● Walaupun banyak laporan penelitian yang menyebutkan bahwa sektor informal dapat
menjadi prospek terbaik dalam pembangunan, sebenarnya sektor informal tidak boleh
dianggap sebagai obat mujarab bagi masalah ekonomi dunia.
● Sektor informal tidak memfasilitasi sebuah transformasi karena tidak menyebabkan adanya
investasi besar-besaran dalam industri modern dan penciptaan lapangan kerja berupah
dalam skala besar.
● Sektor informal pun tidak layak untuk pembangunan sosial karena cenderung
menghasilkan sedikit dan justru eksploitatif.
● Namun, karena memang sektor informal tidak dapat dipandang sebelah mata, maka
semakin banyak pemerintah yang secara aktif mendorong terciptanya usaha mikro di
kalangan masyarakat miskin, seperti Filipina, Badan-badan internasional lainnya seperti
Inter-American Development Bank (1988).
Mempromosikan Kesejahteraan Sosial dengan
Meningkatkan Fungsi Individu

● Jika individu ingin meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri, mereka harus dapat
berfungsi secara efektif dan percaya diri dalam beroperasi dalam konteks budaya
perusahaan (pandangan individualis).
● Namun, sistem kapitalis seringkali membuat individu tidak dapat berfungsi secara
kompeten.
● Maka, diperlukan intervensi dari pekerja sosial.
● Pada awalnya pekerja sosial berusaha untuk membantu individu dengan menemukan
pekerjaan mereka.
● Namun, sekarang pekerja sosial berfokus pada pendekatan psikoterapi untuk menangani
faktor psikologis yang menghambat fungsi individu.
Mempromosikan Kesejahteraan Sosial dengan
Meningkatkan Fungsi Individu

● Pendekatan individualis memberikan pengaruh terhadap pekerja sosial untuk


mendefinisikan pembangunan sosial dengan cara yang sangat sesuai dengan komitmen
individualis profesi.
● Banyak negara berkembang yang mempromosikan pemberian pembekalan pada orang
miskin dengan tujuan menjadi pelaku ekonomi, seperti Filipina.
● Pekerja sosial sering kali diminta untuk membantu klien miskin dalam mendirikan usaha
kecil yang menghasilkan pendapatan dan membantu mereka memenuhi kebutuhan
mereka.
● Meskipun upaya ini tidak selalu berhasil dan dapat dikritik karena mendorong apa yang
disebut Angela Reidy (1981) sebagai pendekatan welfarist berbasis pasar yang tidak tepat,
pendekatan individualis menawarkan peluang bagi pekerja sosial untuk mengatasi masalah
orang miskin dengan cara yang nyata dan material.
Social Development
by Communities
Pembangunan Sosial oleh Komunitas
● Pendekatan komunitarian merupakan pandangan bahwa upaya pembangunan
sosial yang paling baik dilakukan dengan cara orang-orang bekerja sama dengan
komunitas lokalnya.
● Pendekatan komunitarian sangat dipengaruhi oleh ideologi populis.
● Berbeda dengan kolektivisme, komunitarianisme mendorong masyarakat untuk
berkolaborasi untuk memajukan kepentingannya dalam tingkat masyarakat.
● Berbeda dengan statisme kolektivis, komunitarian populisme percaya bahwa cara
yang paling efektif untuk pembangunan adalah dengan membuat dan mengelola
kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh masyarakat lokal.

Dalam pembangunan sosial di tingkat komunitas, terdapat tiga strategi yang akan
dibahas, yakni pengembangan masyarakat, aksi masyarakat melalui
pendekatan radikal dan aktivis, dan isu gender dan kontribusi perempuan
dalam pembangunan.
Pengembangan masyarakat dan
Pembangunan Sosial
● Istilah ‘social development’ diciptakan oleh orang Inggris untuk mengartikan dua elemen dalam
kebijakan sosial kolonial, yakni perbaikan kesejahteraan sosial dan pengembangan masyarakat.
● Pengembangan masyarakat pada dasarnya didefinisikan sebagai kerja sama antara masyarakat lokal
dengan lembaga-lembaga di luar masyarakat.
1940-an
● Para pemimpin India menciptakan komunitas
Kolonialisme Hadir utopis berdasarkan kehidupan desa India.
Sebelum ● Otoritas tradisional ● Otoritas Kolonial Inggris secara aktif
Penjajahan dimasukkan ke dalam mempromosikan pengembangan masyarakat
Masyarakat adat sistem kontrol politik
melalui kerajaan.
memiliki tradisi kolonial.
● Otoritas kolonial ● Prancis mendorong pengembangan
koperasi yang
mapan usaha menggunakan pekerja masyarakat dalam bentuk animation rurale.
dan kepemilikan dari masyarakat untuk ● Negara-negara yang memiliki pengaruh
komunal pembangunan Amerika mendorong dan mempromosikan
tersebar luas infrastruktur.
pengembangan masyarakat.
Pengembangan masyarakat dan
Pembangunan Sosial
David Boreshka dan Peter Hodge (1969) Program pengembangan masyarakat juga
mengemukakan perbedaan cara pengelolaan atau memiliki perbedaan di berbagai negara Dore dan
administrasi pengembangan masyarakat di Mars (1981).
berbagai negara. ● Dikelola oleh pemerintah. Contohnya adalah
● Di beberapa negara, pengembangan Sistem komune Cina dan program desa
masyarakat berhubungan erat dengan
ujamaa Tanzania.
pemerintah lokal.
● Di beberapa negara, pengembangan ● Dikelola oleh organisasi non pemerintah dan
masyarakat berhubungan langsung masyarakat lokal. Contohnya Proyek
dengan penyuluhan pertanian. Commilla di Bangladesh.
● Di wilayah lain, seperti di Afrika Barat, ● Baik dikelola oleh pemerintah maupun non
model kesejahteraan sosial yang muncul pemerintah, pengembangan masyarakat
merupakan pengembangan masyarakat bergantung pada staf para-profesional untuk
dengan menekankan penciptaan memobilisasi partisipasi lokal, mengatur
proyek-proyek ekonomi dan sosial tingkat aktivitas, dan sebagai penghubung antara
desa. masyarakat dengan sumber daya luar.
● Pengembangan masyarakat merupakan sarana efektif dalam
mempromosikan pembangunan sosial dalam konteks pembangunan
ekonomi.
● Proyek-proyek pengembangan masyarakat berkontribusi besar dalam
meningkatkan kehidupan masyarakat lokal.
● Pengembangan masyarakat mendukung pembangunan ekonomi
melalui infrastruktur sosial dan program sosial yang meningkatkan
modal sosial manusia.
● Walaupun pengembangan masyarakat muncul pada negara Dunia
Ketiga, nyatanya negara industri juga melakukan pengembangan
masyarakat.
Aksi Masyarakat, Partisipasi dan
Pembangunan
Kritik terhadap pengembangan masyarakat pada tahun 1970-an dan 1980-an:
● Banyak yang mulai meragukan nilai proyek pemerintah mengenai pengembangan masyarakat dan
kapasitas pengembangan masyarakat untuk mempromosikan pembangunan tidak tercapai.
● Program pemerintah mengenai pengembangan masyarakat pada dasarnya adalah sebuah kontrol
politik terhadap populasi.
● Pengembangan masyarakat dianggap sebagai cara untuk mengurangi ketidakpuasan di daerah
pedesaan.

Oleh karena itu, muncul pendekatan partisipasi masyarakat


● Berpendapat bahwa kapitalisme merupakan penyebab dari kemiskinan dan ketidaksetaraan di negara
Dunia Ketiga
● Anti pemerintah
● Tidak bergantung pada pemerintah
● Masyarakat aktif berorganisasi untuk menuntut layanan yang menjadi hak mereka
Perempuan, Gender dan
Pembangunan Sosial
Di sebagian besar masyarakat, pembagian kerja Upaya untuk mengatasi situasi perempuan
berdasarkan gender sangat terdiferensiasi dan dalam konteks pembangunan telah
tidak setara. Pembagian kerja terkait dengan mendapatkan momentum dalam beberapa
fenomena domestikasi. Seperti yang ditunjukkan tahun terakhir. Salah satu pemicu diskusi
oleh Barbara Rogers (1980), tentang masalah ini adalah Ester Boserup
(1970) yang karya rintisannya menarik
● Dominasi ideologi patriarki di banyak perhatian pada fakta paradoks bahwa
budaya membuat perempuan kehilangan perempuan, dan khususnya perempuan
peran gender sebagai ibu, ibu rumah pedesaan, memberikan kontribusi besar
tangga, dan pengasuh. bagi pembangunan sementara memperoleh
● Kesempatan pendidikan bagi perempuan sedikit manfaat dari upaya pembangunan.
dibatasi Berlawanan dengan kepercayaan stereotip,
● kesempatan kerja terbatas karena perempuan secara aktif terlibat dalam kerja
perempuan tidak diharapkan untuk produktif di bidang pertanian dan kegiatan
mencari pekerjaan di pasar tenaga kerja. terkait.
Kritik Boserup berpengaruh besar dalam menarik perhatian terhadap peran
perempuan dalam pembangunan. Seperti yang ditunjukkan oleh Helen van den
Hombergh (1993), tulisan Boserup memfasilitasi kesadaran yang lebih besar di
badan-badan pembangunan internasional tentang perlunya mengakui peran
perempuan dalam pembangunan.

Caroline Moser (1989) telah meninjau berbagai pendekatan yang telah muncul
selama bertahun-tahun untuk mengatasi masalah gender dalam pembangunan.
Caroline Moser membaginya menjadi 5 pendekatan yaitu :
1. pendekatan kesejahteraan
2. pendekatan kesetaraan
3. pendekatan anti-kemiskinan
4. pendekatan efisiensi
5. pendekatan pemberdayaan
Salah satu kelompok yang menarik perhatian dunia internasional karena
upayanya mempromosikan pendekatan pemberdayaan adalah DAWN. DAWN
didirikan sesaat sebelum Konferensi Wanita Dunia yang diadakan di Nairobi pada
tahun 1985.
organisasi tersebut telah mengadopsi strategi jangka panjang dan jangka pendek.

● Strategi jangka panjang berupaya mengubah undang-undang dan hukum


perdata yang berdampak negatif terhadap perempuan, memodifikasi hak
milik yang diskriminatif, dan mengubah institusi budaya yang mendukung
dominasi laki-laki dalam masyarakat.

● Strategi jangka pendek berusaha untuk meningkatkan kepemilikan


perempuan atas kegiatan produktif ekonomi melalui wirausaha dan koperasi
perempuan, meningkatkan kesempatan pendidikan bagi perempuan dan
meningkatkan kapasitas produktif perempuan yang memperoleh mata
pencaharian mereka dari pertanian.
Social Developments
by Governments
Social Development by
Governments
● pembangunan sosial dapat dipromosikan dengan baik oleh pemerintah,
badan-badan khusus mereka, pembuat kebijakan, perencana dan administrator
membentuk dasar pendekatan statis untuk pembangunan sosial.
● para pendukung strategi statis percaya bahwa negara mewujudkan kepentingan
masyarakat secara keseluruhan dan bahwa ia memiliki tanggung jawab untuk
memajukan kesejahteraan semua warga negara.
● Namun demikian, mereka percaya bahwa banyak pemerintah berkomitmen untuk
memajukan kesejahteraan warganya dan bahwa mereka mampu memobilisasi
sumber daya untuk mencapai tujuan ini.
● Pemerintah juga memiliki wewenang untuk memastikan bahwa kebijakan
pembangunan sosial dilaksanakan selaras dengan pembangunan ekonomi
Mempromosikan Pembangunan
Sosial melalui Perencanaan
Terpadu

● memberikan ekspresi gagasan intervensi, yaitu


gagasan sentral dalam pembangunan sosial
● proses sosial dan ekonomi dapat diarahkan melalui
intervensi rasional untuk memperbaiki masyarakat
● diadopsi secara luas setelah Perang Dunia Kedua di
negara-negara berkembang yang baru merdeka di
mana upaya untuk mempromosikan pertumbuhan
ekonomi yang cepat dan modernisasi secara aktif
KONTEKS HISTORIS DALAM
PERENCANAAN
● Dekade 1950: adopsi perencanaan ekonomi untuk mendorong pertumbuhan yang
cepat, dan pendekatan residual
● Dekade 1960an: perencanaan pembangunan sosial-ekonomi terpadu
● Dekade 1970an: banyak negara Dunia Ketiga mulai memperluas ruang lingkup badan
perencanaan pusat mereka untuk memasukkan perencanaan sosial. Perencanaan
nasional mulai mendefinisikan pembangunan di dalam hal pengentasan kemiskinan
dan peningkatan taraf hidup
● Dekade 1980an: Penyesuaian struktural kebijakan. Kebijakan ini secara tajam
mengurangi intervensi pemerintah dalam perekonomian, membatasi pengeluaran
sosial dan membatasi perencanaan sosial
● Dekade 1990an: Bank Dunia menerbitkan laporan komprehensif tentang kemiskinan
dunia
Perencanaan Terpadu
● mengharuskan rencana ekonomi dan sosial pemerintah diselaraskan dengan
hati-hati
● memberikan penekanan yang sama pada pertumbuhan ekonomi dan kemajuan
sosial, dan mengharuskan para perencana ekonomi dan sosial berbagi komitmen
bersama untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk
● Top-down dan teknokratis
● dirumuskan dengan referensi khusus untuk negara-negara berkembang, namun
juga memiliki relevansi dengan negara-negara industri.
Pertumbuhan Ekonomi, Kesejahteraan dan
Kesetaraan
● Perencanaan terpadu menantang mengklaim bahwa pertumbuhan adalah dasar yang tidak
memadai untuk mempromosikan kesejahteraan sosial
● mendesak pemerintah untuk menetapkan tujuan sosial tertentu untuk pembangunan, dan
untuk menyalurkan sumber daya untuk penduduk melalui rencana sosial yang menargetkan
kelompok berpenghasilan rendah, memperluas pendidikan, kesehatan dan program sosial
lainnya.
● sebagian besar negara berkembang telah mengalami kemajuan ekonomi dan kemajuan
materi yang pesat, namun kemiskinan, kelaparan, tunawisma dan penyakit sosial lainnya di
negara-negara Dunia Ketiga tetap kritis
● Sehingga, manfaat pertumbuhan didistribusikan secara tidak merata dan tidak menaikkan
level kehidupan kelompok termiskin tetapi malah memperkaya elit bisnis, politik dan
administrasi
● negara-negara berkembang masih dieksploitasi oleh negara-negara industri
● Investasi sosial terkonsentrasi di perkotaan dan bahwa kelompok termiskin tidak terjangkau
oleh program sosial
● Keith Griffin berpendapat bahwa pemerintah progresif perlu menerapkan kebijakan
redistributif secepatnya untuk melawan kepentingan elit yang menentang perubahan sosial
egaliter.
● Usulan:
1. Kebijakan pajak yang lebih progresif,
2. Mengurangi anggaran militer dan pengeluaran yang boros,
3. meningkatkan pengeluaran untuk layanan sosial dan untuk menangani pendidikan,
kesehatan, dan kebutuhan sosial penduduk lainnya
4. langkah-langkah yang berhubungan dengan penghapusan kondisi struktural yang
melanggengkan ketidaksetaraan dan penindasan
Kesejahteraan Sosial dan Kebutuhan
Dasar

● Paul Streeten berpendapat bahwa pemerintah lebih penting untuk mengatasi masalah
dasar kemiskinan dan kekurangan di berbagai negara berkembang daripada
mendistribusikan kembali sumber daya yang ada
● Terjadinya kemiskinan yang sangat besar menyebabkan redistribusi pendapatan orang
kaya tidak membuat banyak perbedaan bagi orang miskin
● Setelah melakukan studi rinci di tiga negara berkembang, Program Ketenagakerjaan
Dunia menyimpulkan bahwa prospek penciptaan lapangan kerja penuh menurut teori
modernisasi memiliki keterbatasan
● Organisasi tersebut mendesak pemerintah untuk mendukung wirausaha sektor
informal serta mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan level hidup penduduk
melalui perluasan layanan sosial dan meningkatkan kapasitas produktif kaum miskin
Kesejahteraan Sosial dan Kebutuhan
Dasar
Penerapan strategi kebutuhan dasar membutuhkan beberapa kebijakan dan program sebagai
berikut :
1. Pemerintah harus memenuhi kebutuhan studi penilaian untuk menentukan kebutuhan
mana yang paling mendesak dan untuk memprioritaskan strategi kebutuhan dasar
2. kebutuhan dasar membutuhkan identifikasi kelompok sasaran di mana sumber daya harus
ditargetkan pada masyarakat yang paling membutuhkan daripada menujukan sumber
daya kepada masyarakat secara menyeluruh
3. kebutuhan dasar melibatkan pengembangan program-program khusus yang berbiaya
rendah dan sesuai dengan kondisi daerah setempat serta partisipatif karena melibatkan
masyarakat yang membutuhkan dalam penyampaian dan konsumsi layanan
4. kebutuhan dasar membutuhkan komitmen yang kuat dari para pimpinan nasional,
perencana, administrator, serta lembaga internasional dan pemerintah barat jika ingin
berhasil
Pembangunan Berkelanjutan

● Gunnar Myrdal (1970), berpendapat untuk redefinisi pembangunan yang


memperhitungkan faktor-faktor sosial dan melalui keterlibatannya dengan
Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa perencanaan sosial ekonomi terpadu diadopsi
secara luas
● Edward Mishan (1967) berpendapat juga bahwa pengejaran pertumbuhan ekonomi
tanpa henti di negara-negara industri telah menghasilkan biaya yang merugikan
masyarakat secara keseluruhan
● Ernst Schumacher (1974) memberikan kritik penekanan pada industrialisasi dalam
kebijakan pembangunan dan mendesak penerapan pendekatan 'ramah rakyat' untuk
mengurangi dehumanisasi yang menyertai pembangunan skala besar
● Barbara Ward dan Rene Dubos (1972) menekankan dampak negatif dari strategi
pembangunan ekonomi pertumbuhan tinggi terhadap lingkungan fisik
Pembangunan Berkelanjutan

Kepedulian terhadap lingkungan mulai muncul sebagai tema penting dalam perdebatan
pembangunan yang tidak terlalu mementingkan masalah lingkungan. Alih-alih
mengelompokkan isu-isu lingkungan, diskusi tentang pembangunan mulai
mengintegrasikan isu-isu pembangunan dan ekologi. Hal tersebut pada awalnya
menghasilkan perumusan pendekatan ecodevelopment yang selanjutnya mendorong
munculnya konsep pembangunan berkelanjutan. Meskipun gagasan mengenai
pembangunan berkelanjutan secara eksplisit berkaitan dengan isu-isu lingkungan, ia juga
menghubungkan isu-isu tersebut dengan masalah pembangunan penting lainnya seperti
pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, dan populasi.
REFERENSI

Midgley, J. (1995). Social Development: The


Development Perspective in Social Welfare.
London: SAGE.

Anda mungkin juga menyukai