Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM.

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut 1. Apa pengertian kebudayaan ? 2. bagaimana sejarah kebudayaan islam di Indonesia? 3. bagaimana konsep kebudayaan islam ? 4. bagaimana prinsip kebudayaan islam itu ? 5. bagaimana kebudayaan islam yan dilukiskan dalam al-quran ? 6. apa pengaruh kebudayaan islam ?

C. TUJUAN 1. Mengetahui pengertian kebudayaan 2. dapat mengetahui sejarah terbentuknya kebudayaan islam 3. mengetahui bagaimana konsepan kebudayaan islam 4. mengetahui apa saja prinsip-prinsip kebudayaan islam 5. mengetahui bagaimana kebudayaan sebenarnya yang dilukiskan didalam alquran 6. apa dan bagaimana pengaruh kebudayaan islam dalam kehidupan sehari-hari kita

BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEBUDAYAAN Di dalam Kamus Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa: budaya adalah pikiran, akal budi, adat istiadat. Sedang kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin ( akal budi ) manusia, seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat Untuk memudahkan pembahasan.Ada beberapa perbedaan pendapat mengenai kebudayaan,diantaranya adalah : Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Ernst Cassirer membaginya menjadi lima aspek : 1. Kehidupan Spritual 2. Bahasa dan Kesustraan 3. Kesenian 4. Sejarah 5. Ilmu Pengetahuan Hubungan Islam dan Budaya

Sebagian ahli kebudayaan memandang bahwa kecenderungan untuk berbudaya merupakan dinamik ilahi. Bahkan menurut Hegel, keseluruhan karya sadar insani yang berupa ilmu, tata hukum, tatanegara, kesenian, dan filsafat tak lain daripada proses realisasidiri dari roh ilahi. Sebaliknya sebagian ahli, seperti Pater Jan Bakker, dalam bukunya Filsafat Kebudayaan menyatakan bahwa tidak ada hubungannya antara agama dan budaya, karena menurutnya, bahwa agama merupakan keyakinan hidup rohani pemeluknya, sebagai jawaban atas panggilan ilahi. Keyakinan ini disebut Iman, dan Iman merupakan pemberian dari Tuhan, sedang kebudayaan merupakan karya manusia. Sehingga keduanya tidak bisa ditemukan. Adapun menurut para ahli Antropologi, sebagaimana yang diungkapkan oleh Drs. Heddy S. A. Putra, MA bahwa agama merupakan salah satu unsur kebudayaan.

Untuk melihat manusia dan kebudayaannya, Islam tidaklah memandangnya dari satu sisi saja. Islam memandang bahwa manusia mempunyai dua unsur penting, yaitu unsur tanah dan unsur ruh yang ditiupkan Allah kedalam tubuhnya. Ini sangat terlihat jelas di dalam firman Allah yang artinya: ( Allah)-lah Yang memulai penciptaan manusia saripati dari tanah, kemudian (air Dia menciptakan

keturunannya dari

air

yan hina

mani). Kemudian Dia

menyempurnakan dan meniupkan ke dalam ( tubuh )-nya roh ( ciptaan)-Nya (Qs As Sajdah 7-9) B. SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA Proses masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia pada dasarnya dilakukan dengan jalan damai melalui beberapa jalur/saluran yaitu melalui perdagangan seperti yang dilakukan oleh pedagang Arab, Persia dan Gujarat. Pedagang tersebut berinteraksi/bergaul dengan masyarakat Indonesia. Pada kesempatan tersebut dipergunakan untuk menyebarkan ajaran Islam. Selanjutnya diantara pedagang tersebut ada yang terus menetap, atau mendirikan perkampungan, seperti pedagang Gujarat mendirikan perkampungan Pekojan. Dengan adanya perkampungan pedagang, maka interaksi semakin sering bahkan ada yang sampai menikah dengan wanita Indonesia, sehingga proses penyebaran Islam semakin cepat berkembang. Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubaliqh yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondokpondok pesantren.Pondok pesantren adalah tempat para pemuda dari berbagai daerah dan kalangan masyarakat menimba ilmu agama Islam. Setelah tammat dari pondok tersebut, maka para pemuda menjadi juru dakwah untuk menyebarkan Islam di daerahnya masing- masing. Di samping penyebaran Islam melalui saluran yang telah dijelaskan di atas, Islam juga disebarkan melalui kesenian, misalnya melalui pertunjukkan seni gamelan ataupun wayang kulit. Dengan demikian Islam semakin cepat berkembang dan mudah diterima oleh rakyat Indonesia.

C. KONSEP KEBUDAYAAN ISLAM Nabi Muhammad S.A.W merupakan teladan yang baik sekali dalam melaksanakan kebudayaan seperti dilukiskan Qur'an itu, bahwa bagaimana rasa persaudaraannya terhadap seluruh umat manusia dengan cara yang sangat tinggi dan sungguh-sungguh itu dilaksanakan. Saudara-saudaranya di Mekah semua sama dengan dia sendiri dalam menanggung duka dan sengsara. Bahkan dia sendiri yang lebih banyak menanggungnya. Sesudah hijrah ke Medinah, dipersaudarakannya orang-orang Muhajirin dengan Anshar demikian rupa, sehingga mereka berada dalam status saudara sedarah. Persaudaraan sesama orang-orang beriman secara umum itu adalah persaudaraan kasih-sayang untuk membangun suatu sendi kebudayaan yang masih muda waktu itu. Yang memperkuat persaudaraan ini ialah keimanan yang sungguh-sungguh kepada Allah dengan demikian kuatnya sehingga dibawanya Muhammad kedalam komunikasi dengan Tuhan, Zat Yang Maha Agung.

D. PRINSIP-PRINSI KEBUDAYAAN ISLAM Islam, datang untuk mengatur dan membimbing masyarakat menuju kepada kehidupan yang baik dan seimbang. Dengan demikian Islam tidaklah datang untuk menghancurkan budaya yang telah dianut suatu masyarakat, akan tetapi dalam waktu yang bersamaan Islam menginginkan agar umat manusia ini jauh dan terhindar dari hal-hal yang yang tidak bermanfaat dan membawa madlarat di dalam kehidupannya, sehingga Islam perlu meluruskan dan membimbing kebudayaan yang berkembang di masyarakat menuju kebudayaan yang beradab dan berkemajuan serta mempertinggi derajat kemanusiaan.Prinsip semacam ini, sebenarnya telah menjiwai isi Undangundang Dasar Negara Indonesia, walaupun secara praktik dan perinciannya terdapat perbedaan-perbedaan yang sangat menyolok. Dalam penjelasan UUD, disebutkan : Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Idonesia .

E. KEBUDAYAAN ISLAM SEPERTI DILUKISKAN QURAN Di Barat telah timbul aliran-aliran yang hendak membuat segala yang ada di muka bumi ini tunduk kepada kehidupan dunia ekonomi. Begitu juga tidak sedikit orang rang ingin menempatkan sejarah umat manusia dari segi agamanya, seni, filsafat, cara berpikir dan pengetahuannya - dalam segala pasang surutnya pada berbagai bangsa dengan ukuran ekonomi. Pikiran ini tidak terbatas hanya pada sejarah dan penulisannya, bahkan beberapa aliran filsafat Barat telah pula membuat pola-pola etik atas dasar kemanfaatan materi ini semata-mata. Sungguh pun aliran-aliran demikian ini dalam pemikirannya sudah begitu tinggi dengan daya ciptanya yang besar sekali, namun perkembangan pikiran di Barat itu telah membatasinya pada batas-batas keuntungan materi yang secara kolektif dibuat oleh pola-pola etik itu secara keseluruhan. Dan dari segi pembahasan ilmiah hal ini sudah merupakan suatu keharusan yang sangat mendesak.

Sebaliknya mengenai masalah rohani, masalah spiritual, dalam pandangan kebudayaan Barat ini adalah masalah pribadi semata, orang tidak perlu memberikan perhatian bersama untuk itu. Oleh karenanya membiarkan masalah kepercayaan ini secara bebas di Barat merupakan suatu hal yang diagungkan sekali, melebihi kebebasan dalam soal etik. Sudah begitu rupa mereka mengagungkan masalah kebebasan etik itu demi kebebasan ekonomi yang sudah sama sekali terikat oleh undang-undang. Undang-undang ini akan dilaksanakan oleh tentara atau oleh negara dengan segala kekuatan yang ada.

Apa yang terjadi dalam dunia dewasa ini ialah bukti yang paling nyata atas apa yang diceritakanka diatas. Persaingan dan pertentangan ialah gejala pertama dalam sistem ekonomi, dan itu pula gejala pertamanya dalam kebudayaan Barat, baik dalam paham yang individualistis, maupun sosialistis sama saja adanya. Kebudayaan Islam lahir atas dasar yang bertolak belakang dengan dasar kebudayaan Barat. Ia lahir atas dasar rohani yang mengajak manusia supaya pertama sekali dapat menyadari hubungannya dengan alam dan tempatnya dalam alam ini dengan sebaik-baiknya. Kalau kesadaran demikian ini sudah sampai ke batas iman, maka imannya itu

mengajaknya supaya ia tetap terus-menerus mendidik dan melatih diri, membersihkan hatinya selalu, mengisi jantung dan pikirannya dengan prinsip-prinsip yang lebih luhur - prinsip-prinsip harga diri, persaudaraan, cinta kasih, kebaikan dan berbakti. Atas dasar prinsip-prinsip inilah manusia hendaknya menyusun kehidupan ekonominya. Cara bertahap demikian ini adalah dasar kebudayaan Islam, seperti wahyu yang telah diturunkan kepada Muhammad, yakni mula-mula kebudayaan rohani, dan sistem kerohanian disini ialah dasar sistem pendidikan serta dasar polapola etik (akhlak). Dan prinsip-prinsip etik ini ialah dasar sistem ekonominya. Tidak dapat dibenarkan tentunya dengan cara apa pun mengorbankan prinsip-prinsip etik ini untuk kepentingan sistem ekonomi tadi.

Tanggapan Islam tentang kebudayaan demikian ini menurut kami ialah tanggapan yang sesuai dengan kodrat manusia, yang akan menjamin kebahagiaan baginya. Kalau ini yang ditanamkan dalam jiwa kita dan kehidupan seperti dalam kebudayaan Barat itu kesana pula jalannya, niscaya corak umat manusia itu akan berubah, prinsip-prinsip yang selama ini menjadi pegangan orang akan runtuh, dan sebagai gantinya akan timbul prinsip-prinsip yang lebih luhur, yang akan dapat mengobati krisis dunia kita sekarang ini sesuai dengan tuntunannya yang lebih cemerlang.

Sekarang orang di Barat dan di Timur berusaha hendak mengatasi krisis ini, tanpa mereka sadari - dan kaum Muslimin sendiri pun tidak pula menyadari - bahwa Islam dapat menjamin mengatasinya.Orang-orang Barat mencari pegangan baru itu didalam beberapa ajaran di India dan di Timur Jauh; padahal itu akan dapat mereka peroleh tidak jauh dari mereka, akan mereka dapati itu sudah ada ketentuannya didalam Qu'ran, sudah dilukiskan dengan indah sekali dengan teladan yang sangat baik diberikan oleh Nabi kepada manusia selama masa hidupnya.

Dalam segala hal akal pikiran oleh Islam telah dijadikan patokan. Juga dalam hal agama dan iman ia dijadikan patokan. Dalam firman Tuhan:

"Perumpamaan orang-orang yang tidak beriman ialah seperti (gembala) yang

meneriakkan (ternaknya) yang tidak mendengar selain suara panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, sebab mereka tidak menggunakan akal pikiran." (Qur'an, 2: 171)

Qur'an menghendaki manusia supaya merenungkan alam semesta ini, supaya mengetahui berita-berita sekitar itu, yang kelak renungan demikian itu akan mengantarkannya kepada kesadaran tentang wujud Tuhan, tentang keesaanNya, seperti dalam firman Allah "Bahwasanya dalam penciptaan langit dan bumi, dalam pergantian malam dan siang, bahtera yang mengarungi lautan membawa apa yang berguna buat umat manusia, dan apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan air itu dihidupkanNya bumi yang sudah mati kering, kemudian disebarkanNya di bumi itu segala jenis hewan, pengisaran angin dan awan yang dikemudikan dari antara langit dan bumi - adalah tanda-tanda (akan keesaan dan kebesaran Tuhan) buat mereka yang menggunakan akal pikiran." (Qur'an, 2: 164) "

ketika kalbu sudah penuh dengan iman kepada Pencipta Ruh dan Pencipta semesta Alam ini, sesudah itu tidak perlu kita menjerumuskan diri ke dalam perdebatan spekulatif yang kosong yang dibuat-buat oleh oang-orang barat, yang takkan memberi hasil, takkan mencapai suatu kesimpulan.

Islam yang dicapai dengan iman dan Islam yang tanpa iman oleh Qur'an dibedakan: "Orang-orang Arab badwi itu berkata: 'Kami sudah beriman.' Katakanlah 'Kamu belum beriman, tapi katakan saja: kami sudah islam.' Iman itu belum lagi masuk ke dalam hati kamu." (Qur'an, 49: 14)

F. PENGARUH BUDAYA ISLAM Pengaruh budaya islam dapat di identifikasi pada 3 bidang,diantaranya yaitu : a) Bidang Sosial Budaya Pengaruh islam dalam bidang ini dapat dilihat dari beberapa kebiasaan masyarakat kita, yaitu : Mengucakan salam ketika bertemu saudara sesame muslim

Tradisi untuk mengadakan pengajian, tahlilan, dan yasinan Muncul Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) di berbagai

perkampungan Mengucapkan basmalah ketika memulai suatu pekerjaan Dalam acara apapun selalu dibuka dengan ucapan salam dan ditutup dengan doa secara islam. Budaya mengkhitankan anak laki-laki jika memasuki atau sebelum masa akhil balighnya b) Bidang Ekonomi munculnya bank-bank syariah di Indonesia bisnis-bisnis berlanel halal Adanya jurusan ekonomi syariah di fakultas- fakulas ternama Indonesia c) Bidang politik Berdasarkan UUD 1945 dan pancasila, umat islam bebas menjalankan ajaran agamanya tanpa mendapat ancaman atau gangguan dari pemeluk agama lain. Dari dasar ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar dan terjaminnya kehidupan beragama, tertuang dalam Pembukaan undang-Undang Dasar 1945, batang tubuh UUD 1945, serta dalam ketetapan-ketetapan MPR . Berdasarkan hal-hal tersebut kehidupan beragama di Indonesia mendapat jamianan hukum yang kuat. Oleh karena itu, pemeluk islam mempunyai kebebasan untuk menjalankan ajaran agama yang dianutnya. Munculnya partai-partai Islam Munculnya ormas-ormas Islam

BAB III

PENUTUP
A. SIMPULAN Sedang kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin ( akal budi ) manusia, seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat

Untuk memudahkan pembahasan. Namun masih terdapat beda pendapat tentang arti kebudayaan yang sebenarnya.Di dalam islam manusia memiliki dua unsur penting, yaitu unsur tanah dan unsur ruh yang ditiupkan Allah kedalam tubuhnya. Yang telah diterangkan dalam firman allah (Qs As Sajdah 7-9). Dalam proses masuknya islam ke Indonesia berjalan damai, salah satunya melalui jalur perdangangan dan menikahi kaum pribumi.Kebudayaan Islam juga memiliki konsepan dan prinsip-prinsip.Rasulullah selalu mengajarkan bagaimana persaudaraan sesame umat dimuka bumi. Entah kita ataupun tidak budaya islam telah member pngaruh dalam kahidupan sehari-ari kita.diantaranya pada bidang sosial budaya, politik dan ekonomi.Tetapi kita harus berhati-hati karena di Barat telah timbul aliran-aliran yang hendak membuat segala yang ada di muka bumi ini tunduk kepada kehidupan dunia ekonomi. Persaingan dan pertentangan ialah gejala pertama dalam sistem ekonomi, dan itu pula gejala pertamanya dalam kebudayaan Barat, baik dalam paham yang individualistis, maupun sosialistis sama saja adanya. B. SARAN & KRITIK Dengan pemahaman di atas, kita dapat memulai untuk meletakan Islam dalam kehidupan keseharian kita. Kita pun dapat membangun kebudayaan Islam dengan landasan konsep yang berasal dari Islam pula. Wallahu alam bishawab

Anda mungkin juga menyukai