Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

Disusun oleh:

Kelompok 10
1. Ainun Febriani
2. Gita Afriani

Mata Kuliah : Sejarah Kebudayaan


Dosen Pengampuh : Henri Harahap , M.Hum

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA


INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN (IPTS)
2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa


atas ridho dan hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah
ini dengan usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya tugas ini dapat
memberi pelajaran positif bagi kita semua.
Terimakasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga
kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin.
Terimakasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu terselesaikannya
makalah ini, Ayah Ibu, teman-teman serta semua pihak yang penuh kebaikan dan
telah membantu kelompok kami.
Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha
sekuat tenaga dalam penyelesaian makalah ini, tetapi tetap saja tak luput dari sifat
manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu segenap saran kelompok
kami, kami harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa di masa
datang.

Padangsidimpuan, Desember 2023


Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Masalah....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Pengertian Kebudayaan Islam..............................................................2
B. Perkembangan Kebudayaan Islam........................................................4
C. Bentuk-Bentuk Kebudayaan Masa Islam.............................................6
D. Nilai-Nilai Kebudayaan Masa Islam....................................................7

BAB III PENUTUP.........................................................................................8


A. Kesimpulan...........................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sudah mulai berkembang lagi sejak abad ke-7 dan
berkembang secara pesat ke seluruh dunia dari waktu ke waktu. Dalam
penyebarannya secara otomatis Islam telah meletakkan nilai-nilai
kebudayaannya.
Kebudayaan Islam adalah hasil olah akal, budi, cipta, rasa, karsa,
dan karya manusia yang berlandaskan pada nilai-nilai tauhid. Islam sangat
menghargai akal manusia untuk berkiprah dan berkembang. Hasil olah
akal,budi,rasa,dan karsa yang telah terseleksi oleh nilai-nilai kemanusiaan
yang bersifat universal berkembang menjadi sebuah peradaban.Dalam
perkembangannya perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan-aturan yang
mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber pada nafsu
hewani, sehingga akan merugikan dirinya sendiri. Di sini agama berfungsi
untuk membimbing manusia dalam mengembangkan akal budinya
sehingga menghasilkan kebudayaan yang beradab atau perdaban Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kebudayaan Islam?
2. Bagaimana perkembangan kebudayaan Islam?
3. Bagaimana bentuk-bentuk kebudayaan masa Islam?
4. Apa saja nilai-nilai kebudayaan masa Islam?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian kebudayaan Islam.
2. Mengetahui perkembangan kebudayaan Islam.
3. Mengetahui bentuk-bentuk kebudayaan masa Islam.
4. Mengetahui nilai-nilai kebudayaan masa Islam.
1.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan Islam
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta yaitu buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Budi mempunyai
arti akal, kelakuan, dan norma. Sedangkan “daya” berarti hasil karya cipta
manusia. Kebudayaan merupakan suatu totalitas kegiatan manusia yang
meliputi kegiatan akal,hati, dantubuh yang menyatu dalam suatu
perbuatan. Dengan demikian,kebudayaan adalah semua hasil karya, karsa
dan cipta manusia di masyarakat. Istilah "kebudayaan" sering dikaitkan
dengan istilah "peradaban". Perbedaannya : kebudayaan lebih banyak
diwujudkan dalam bidang seni, sastra, religi dan moral, sedangkan
peradaban diwujudkan dalam bidang politik, ekonomi, dan teknologi.

Sedangkan pengertian Islam berasal dari bahasa arab yaitu


“Aslama-Yuslimu-Islaman” yang artinya selamat. Menurut istilah, Islam
adalah agama samawi yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi manusia agar kehidupannya
membawa rahmat bagi seluruh alam.

Sehingga disimpulkan bahwa Kebudayaan Islam adalah kejadian


atau peristiwa masa lampau yang berbentuk hasil karya, karsa dan cipta
umat Islam yang didasarkan kepada sumber nilai-nilai Tauhid. Islam
sangat menghargai akal manusia untuk berkiprah dan berkembang. Hasil
olah akal, budi, rasa, karsa yang telah terseleksi oleh nilai – nilai
kemanusiaan yang bersifat universal berkembang menjadi sebuah
peradaban.

Dalam perkembangannya kebudayaan Islam perlu dibimbing


oleh wahyu dan aturan-aturan yang mengikat agar tidak terperangkap pada
ambisi yang bersumber dari nafsu hewani sehingga akan merugikan
dirinya sendiri. Ketika perkembangan dan dinamika kehidupan umat
manusia itu sendiri mengalami kebekuan karena
keterbatasan dalam memecahkan persoalannya sendiri, disini sangat

2
terasa akan perlunya suatu bimbingan wahyu. Allah mengangkat seorang
Rasul dari jenis manusia karena yang akan menjadi sasaran bimbingannya
adalah umat manusia. Oleh sebab itu misi utama Muhammad diangkat
sebagai Rasul adalah menjadi Rahmat bagi seluruh
umat manusia dan alam.

Mengawali tugas utamanaya, Nabi meletakkan dasar – dasar


perkembangan Islam yang kemudian berkembang menjadi peradaban
Islam. Ketika dakwah Islam keluar dari jazirah Arab, kemudian tersebar ke
seluruh dunia, maka terjadilah suatu proses panjang dan rumit, yaitu
asimilasi budaya - budaya setempat dengan nilai – nilai Islam yang
kemudian melahirkan budaya Islam. Kebudayaan ini berkembang menjadi
suatu peradaban yang diakui kebenarannya secara universal.

Menurut M. Natsir, ada enam sumber kekuatan ajaran Islam. Untuk


mencapai suatu kebudayaan bersifat lokal menjadi suatu
peradaban manusia yang universal, yaitu:

1. Menghormati akal.
Manusia muslim disuruh menggunakan akalnya untuk mengamati dan
memikirkan keadaan alam. Banyak ayat-ayatAl-Qur’an menyatakan
betapa pentingnya pengembangan akal bagi kehidupan manusia.
Dalam kaitan ini proses ijtihad menjadi sangat penting bagi
peningkatan kesejahteraan hidup manusia.
2. Kewajiban menuntut ilmu.
Setiap muslim diwajibkan menuntut ilmu walaupun sampai ke
negeri Cina.
3. Larangan taklid.
Setiap orang dilarang mengikuti sesuatu perkarayang ia tidak
mempunyai pengetahuan tentang itu meskipun datang dari para
leluhurnya.
4. Mengambil inisiatif.
Setiap muslim dikerahkan untuk mengambil inisiatif keduniaan
yang dapat memberikan kemaslahatan bagi masyarakat umum

3
sekalipun bagi mereka yang tidak seagama, serta mengadakan barang-
barang kebutuhan yang tidak ada sebelumnya.
5. Menggunakan hak-hak keduniaan.
Kaum muslimin disuruh mencari ridho Allah SWT. atas nikmat
yang diterimanya di dunia ini dan menggunakan hak-hak itu sesuai
dengan aturan agama.
6. Aktualisasi nilai-nilai Islam ke dalam kehidupan nyata
Kaum muslimin, dianjurkan untuk berhubungan dengan dunia
luar,berinteraksi dengan bangsa-bangsa untuk saling bertukar
ilmu pengetahuan.
B. Perkembangan Kebudayaan Islam
Tradisi pemikiran dikalangan umat Islam berkembang seiring
dengan kemunculan Islam itu sendiri.Dalam konteks masyarakat Arab
dimana Islam lahir dan berkembang disana, kedatangan Islam
lengkap dengan tradisikeilmuannya.sebab masyarakat Arab praIslam
belum mempunyai sistam pengembangan pemikiran secara
sistematis.Pada awal perkembangan Islam, sistem pendidikan dan
pemikiranyang sistematis belum terselenggara karena ajaran Islam tidak
diturunkan sekaligus.Namun, isyarat Islam sudah cukup jelas meletakkan
fondasi yangkokoh terhadap perkembangan imu dan pemikiran ,
sebagaimana terlihat pada ayat yang pertama diturunkan yaitu suatu
perintah untuk membaca dengan nama Allah (Q.S.Al Alaq/96:1).
Dalam kaitan itu dapat dipahami mengapa proses pendidikan Islam
berlangsung di rumah yaitu Darul Arqam. Ketika masyarakat Islam
telah terbentuk, maka pendidikan Islam dapat diselenggarakan di
masjid. Proses pendidikan pada kedua tempat tersebut dilakukan dalam
lingkaran besar yang disebut Halaqah.Dengan menggunakan teori yang
dikembangkan oleh Harun Nasution dilihat dari segi
perkembangannya, sejarah intelektual Islam dapat dikelompokkan
kedalam tiga masa yang dijelaskan berikut :
1. Masa Klasik

4
Pada masa klasik lahir para ulama madzhab seperti Imam
Hambali,Imam Hanafi, Imam Syafi’I, dan Imam Malik. Sejalan dengan itu
lahir pula para filosof muslim seperti Al-Kindi (801 M), seorang filosof
pertama muslim. Diantara pemikirannya, ia berpendapat bahwa kaum
muslim hendaknya menerima filsafat sebagai bagian dari
kebudayaan Islam. Selain Al-Kindi, lahir pula para filisof besar lainnya
seperti Al-Rasi(865 M) dan Al-Farabi (870 M). Mereka dikenal sebagai
pembangun Manusia dan Kebudayaan Islam (Makalah)agung sistem
filsafat.Pada abad berikutnya lahir pula filosof agung Ibnu Miskawaih
(930 M).Pemikirannya yang terkenal tentang pendidikan akhlak.
Kemudian Ibnu Sina (1037 M), Ibnu Bajjah (1138 M), Ibnu Tufail(1147
M), dan Ibnu Rusyd (1126 M).

2. Masa Pertengahan
Masa Pertengahan yaitu tahun 1250-1800 M. Dalam catatan
sejarah, pemikiran Islam masa ini merupakan fase kemunduran karena
filsafat mulai dijauhkan dari umat Islam sehingga ada kecenderungan akal
dipertentangkan dengan wahyu, iman dengan ilmu, dan dunia
dengan akhirat. Sebagai pemikir Islam kontemporer sering melontarkan
tuduhan kepada Al-Gazali yang pertama menjauhkan filsafat
dengan agama sebagaimana dalam tulisannya “Tahafutul Falasifah”
(Kerancuan Filsafat).Tulisan Al-Gazali dijawab oleh Ibnu Rusdi
dengan tulisan“Thafutu Tahaful” (Kerancuan DiAtas Kerancuan). Ini
merupakan awal kemunduran ilmu pengetahuan dan filsafat di dunia
Islam.Sejalan dengan perdebatan dikalangan para filosof muslim
juga terjadi perdebatan diantara para fuqoha (ahli fiqih) dengan
para ahli teologi (ahli ilmukalam). Pemikiran yang berkembang saat
itu adalah pemikiran dikotomisantara agama dengan ilmu dan urusan
dunia dan akhirat.

3. Masa Modern

5
Masa Modern yaitu tahun 1800 M sampai sekarang, dimana padamasa ini
masih mendapat pengaruh dari masa sebelumnya dimana terjadi
kemunduran Islam. Dimana titik kulminasinya adalah ketika para ulama
sudah mendekat kepada para penguasa pemerintahan, sehingga fatwa-
fatwa mereka tidak lagi diikuti oleh umatnya

C. Bentuk-Bentuk Kebudayaan Masa Islam


Islam telah membagi budaya menjadi tiga macam :

 Pertama : Kebudayaan yang tidak bertentangan dengan


Islam.Seperti ; kadar besar kecilnya mahar dalam pernikahan, di
dalam masyarakat Aceh, umpamanya, keluarga wanita biasanya,
menentukan jumlah mas kawin sekitar 50-100 gram emas.
 Kedua : Kebudayaan yang sebagian unsurnya bertentangan dengan
Islam. Contoh yang paling jelas, adalah tradisi Jahiliyah yang
melakukan ibadah haji dengan cara-cara yang bertentangan dengan
ajaran Islam , seperti lafadh “ talbiyah “ yang sarat dengan
kesyirikan, thowaf di Ka’bah dengan telanjang.
 Ketiga : Kebudayaan yang bertentangan dengan Islam. Seperti,
budaya “ ngaben “ yang dilakukan oleh masyarakat Bali.
Prinsip – prinsip kebudayaan Islam :

 Menghormati akal (Q.S Ali Imran 190-191)


 Memotivasi untuk menuntut dan meningkatkan ilmu (Q.S Al-
Mujadalah:11)
 Menghindari taklid buta (Q.S Al-Isra’:36)
 Tidak mengakibatkan kerusakan (Q.S Al Qashash:77)
Menurut Yusuf Qardhawi terdapat Sembilan karakteristik Kebudayaan
Islam antara lain :
1. Rabbaniyah
2. Akhlaqiyah
3. Insaniyah
4. ‘Alamiyah

6
5. Tasamuh
6. Tanawwu’
7. Wasathiyah
8. Takamul
9. Bangga terharap diri sendiri
Contoh kebudayaan Islam, yaitu:
 Di bidang Seni : Syair, Kaligafi, Hikayat, Suluk, Babad, Tari Saman,
tari. Zapin.
 Di bidang Fisik : Masjid, Istana, Keraton,
 Di Bidang Pertunjukan : Sekaten, Wayang, Hadrah, Qasidah,
 Di bidang Tradisi : Aqiqah, Khitanan, Halal Bihalal, Sadranan,
Berzanzi
D. Nilai-Nilai Kebudayaan Islam
 Berorientasi pada pengabdian dan kebenaran Ilahi yang bertujuan
untuk beribadah dan mengabdi kepada Allah
 Berpikir kritis dan inovatif = Berpikir kritis adalah berpikir secara
objektif dan Analisis.Berpikir inovatif adalah berpikir ke depan
untuk menemukan pemikiran-pemikiran baru
 Bekerja keras = Manusia adalah makhluk terbaik yang dianugerahi
potensi besardalam bentuk akal pikiran, hati nurani, dan seluruh
aktivitas kehidupan manusia dinilai oleh Allah
 Bersikap terbuka= Sikap terbuka berarti mau menerima masukan
dan kebenaran yang datang dari orang lain, siapapun dia, dan
apapun posisinya
 Jujur= Kejujuran akan membimbing manusia dalam proses
penemuan kebenaran dan mengemukakan kebenaran secara
objektif. Kejujuran menghindarkan timbulnya kesalahan-
kesalahan yang merugikan
 Adil = Adil dalam menempatkan sesuatu pada tempatnya
 Tanggungjawab = Tanggung jawab berarti kesediaan
menanggung segala resiko atau konsekuensi dari setiap perbuatan
yang dilakukan

7
 Ikhlas = Ikhlas berarti murni, bersih dari segala unsur yang
mengotori atau mencemari nilai niat seseorang untuk berbuat
sebagai wujud pengabdian dalam ketaatan kepada Allah
 Disiplin = Untuk mewujudkan sekap disiplin, bagi umat Islam
cukup mengimplementasikan filosofi shalat Ridho Allah SWT.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam perkembangannya kebudayaan Islam perlu dibimbing
oleh wahyu dan aturan-aturan yang mengikat agar tidak terperangkap pada
ambisi yang bersumber dari nafsu hewani sehingga akan merugikan
dirinya sendiri. Ketika perkembangan dan dinamika kehidupan umat
manusia itu sendiri mengalami kebekuan karena
keterbatasan dalam memecahkan persoalannya sendiri, disini sangat
terasa akan perlunya suatu bimbingan wahyu. Allah mengangkat seorang
Rasul dari jenis manusia karena yang akan menjadi sasaran bimbingannya
adalah umat manusia. Oleh sebab itu misi utama Muhammad diangkat
sebagai Rasul adalah menjadi Rahmat bagi seluruh
umat manusia dan alam.
Mengawali tugas utamanaya, Nabi meletakkan dasar – dasar
perkembangan Islam yang kemudian berkembang menjadi peradaban
Islam. Ketika dakwah Islam keluar dari jazirah Arab, kemudian tersebar ke
seluruh dunia, maka terjadilah suatu proses panjang dan rumit, yaitu
asimilasi budaya - budaya setempat dengan nilai – nilai Islam yang
kemudian melahirkan budaya Islam. Kebudayaan ini berkembang menjadi
suatu peradaban yang diakui kebenarannya secara universal.
Contoh kebudayaan Islam, yaitu:
 Di bidang Seni : Syair, Kaligafi, Hikayat, Suluk, Babad, Tari Saman,
tari. Zapin.
 Di bidang Fisik : Masjid, Istana, Keraton,
 Di Bidang Pertunjukan : Sekaten, Wayang, Hadrah, Qasidah,
 Di bidang Tradisi : Aqiqah, Khitanan, Halal Bihalal, Sadranan,
Berzanzi
Nilai-nilai kebudayaan Islam, meliputi: mengabdi kepada Allah,
Berpikir kritis dan inovatif, bekerja keras, bersikap terbuka, jujur, adil,
tanggungjawab, ikhlas, dan disiplin.

9
B. Saran
Dengan pemahaman di atas, kita dapat memulai untuk meletakan
Islam dalam kehidupan keseharian kita. Kita pun dapat membangun
kebudayaan Islam dengan landasan konsep yang berasal dari Islam pula.

10
DAFTAR PUSTAKA
Gazalba, Sidi. 2019. Pandangan Islam Tentang Kesenian, Jakarta: Bulan Bintang.
Ilmu Budaya Dasar.

Mansoer, H. Hamdan dkk. 2004. Materi Instruksional Pendidikan Agama Islam


Di Perguruan Tinggi Umum. Jakarta Departemen Agama RI. Direktorat
Perguruan Tinggi Agama Islam.

Prof. Dr. Amer Al-Roubai,2005, Globalisasi dan Posisi Peradaban Islam, Jurnal
ISLAMIA Thn I No 4. Januari-Maret.

Samantho, Ahmad Y. 2007. Iptek Dari Sudut Pandangan Dunia Islam. Bayt al-
Hikmah Institute.

Solch, A Khudori. 2007. Dinamika Perkembangan Islam: Sebuah Pengantar.


Malang: Lembaga Kajian al-Qur'an dan Sains (LKQS) Universitas Islam
Negeri (UIN) Malang

11

Anda mungkin juga menyukai