Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DAN BUDAYA

Dosen Pengampu: Syarifuddin, M.Ag

KELOMPOK 5:

MUNAWARAH (23101411015)

MUHAMMAD HAEKAL (23101411032)

ZAHARA (23101121005)

ANANDA AULIA (23101231016)

WIKLAN AUFA (23101231018)

UNIVERSITAS JABAL GHAFUR

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

GLEE GAPUI, SIGLI

TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, serta Shalawat

dan Salam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, sahabat rasul yang

mulia, sampai pada kita para pengikutnya. Penulis dengan segala kekurangan akhirnya

dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Islam dan budaya” Makalah tersebut guna

memenuhi Tugas mata kuliah Pendidikan Agama di Universitas Jabal Ghafur.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih untuk Bapak Syarifuddin, M.Ag selaku

Dosen Pembimbing mata kuliah Pendidikan agama. Terima kasih untuk Bapak yang

telah memberikan segalanya baik berupa dukungan moril maupun materil.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan

kekeliruan sehingga penulis mohon dukungan baik berupa kritik maupun saran.semoga

penulis bisa memperbaiki kekurangan kekeliruan baik mengenai isi kandungan, tulisan,

pemilihan bahasa, dll. Pada tulisan karya tulis selanjutnya,Terima kasih.

GLEE GAPUI, FEBRUARI 2024

PENULIS

I
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB Ⅰ: PENDAHULUAN 1

1.1 Latar belakang 1

1.2 Rumusan masalah 2

1.3 Tujuan 2

BAB Ⅱ: PEMBAHASAN 3

2.1 Pengertian kebudayaan islam 3

2.2 Hubungan agama dan budaya 4

2.3 Fungsi agama dan budaya dalam kehidupan manusia 6

2.4 Nilai-nilai islam dalam budaya indo 9

2.5 Sejarah singkat intelektual islam 10

BAB Ⅲ: PENUTUP 11

3.1 Kesimpulan 11

3.2 Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 12

II
BAB Ⅰ

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Islam sudah mulai berkembang lagi sejak abad ke-7 dan berkembang

secara pesat keseluruh dunia dari waktu ke waktu. Dalam penyebarannya secara

otomatis Islam telah meletakkan nilai-nilai kebudayaannya.

Kebudayaan merupakan segala sesuatu yang diciptakan oleh umat

manusia dan sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus

dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.

Kebudayaan itu melekat dengan diri manusia, artinya manusia yang

menciptakan kebudayaan sejak zaman dahulu hingga sekarang.

Kebudayaan Islam adalah hasil olah akal, budi, cipta, rasa, karsa, dan

karya manusia moyang berlandaskan pada nilai-nilai tauhid. Islam sangat

menghargai akal manusia untuk berkiprah dan berkembang. Hasil olah

akal,budi,rasa,dan karsa yang telah terseleksi oleh nilai-nilai kemanusiaan yang

bersifat universal berkembang menjadi sebuah peradaban.

Dalam perkembangannya perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan-aturan

yang mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber pada nafsu

hewani, sehingga akan merugikan dirinya sendiri. Di sini agama berfungsi untuk

membimbing manusia dalam mengembangkan akal budinya sehingga

menghasilkan kebudayaan yang beradab atau perdaban Islam.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan Kebudayaan Islam?

2. Apa hubungan agama dan budaya?

3. Bagaimana sejarah intelektual Islam?

4. Mengapa masjid sebagai pusat peradaban Islam?

5. Bagaimana nilai-nilai dalam budaya Islam?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui Pengertian Kebudayaan Islam.

2. Mengetahui konsep kebudayaan dalam Islam.

3. Mengetahui sejarah intelektual Islam.

4. Mengetahui masjid sebagai pusat peradaban Islam.

5. Mengetahui nilai nilai dalam budaya Islam.

2
BAB Ⅱ

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kebudayaan Islam

Kebudayaan merupakan perwujudan segala aktivitas manusia sebagai

Upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebudyaan akan terus perkembang,

tidak akan berhenti selama masih ada kehidupan manusia. Hasil perkembangan

kebudayaan yang dilandasi oleh nilai- nilai ketuhanaan disebut kebudayaan

islam

Sebagian ahli kebudayaan memandang bahwa kecenderungan untuk

berbudaya merupakan dinamik ilahi. Bahkan menurut Hegel, keseluruhan karya

sadar insani yang berupa ilmu, tata hukum, tata negara, kesenian, dan filsafat tak

lain dari pada proses realisasi diri dari roh ilahi. Sebaliknya sebagian ahli,

seperti Pater Jan Bakker, dalam bukunya“Filsafat Kebudayaan” menyatakan

bahwa tidak ada hubungannya antara agama dan budaya,karena menurutnya,

bahwa agama merupakan keyakinan hidup rohaninya pemeluknya,sebagai

jawaban atas panggilan ilahi. Keyakinan ini disebut Iman, dan Iman merupakan

pemberian dari Tuhan, sedang kebudayaan merupakan karya manusia. Sehingga

keduanya tidak bisa ditemukan. Adapun menurut para ahli Antropologi, sebagai

mana yang diungkapkan oleh Drs. Heddy S. A. Putra, MA bahwa agama

merupakan salah satu unsur kebudayaan.

Untuk melihat manusia, kebudayaannya, Islam tidaklah memandangnya

dari satu sisi. Islam memandang bahwa manusia mempunyai dua unsur penting,

yaitu unsur tanah dan unsur ruh yang ditiupkan Allah kedalam tubuhnya. Ini

3
sangat terlihat jelas di dalam firman Allah Qs As Sajdah 7-9: “(Allah)-lah Yang

memulai penciptaan manusia dari tanah, kemudian Dia menciptakan

keturunannya dari saripati air yan hina (air mani). Kemudian Dia

menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)-nya roh (ciptaan) Nya

2.2 Hubungan Agama dan budaya

Agama dan budaya adalah bidang yang dapat dibedakan, tetapi tidak

dapat dipisahkan. Agama sifatnya statis dan mutlak, tidak berubah karena

perubahan waktu dan tempat. Sedangkan budaya, sifatnya dinamis dapat

berubah dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. Dalam pengertian lain,

agama dapat kita asumsikan sebagai kebutuhan primer, dan budaya kita

asumsikan sebagai kebutuhan sekunder. Budaya sudah melekat dalam kehidupan

masyarakat kita. Budaya bisa mencerminkan ekspresi hidup keagamaan. Oleh

karena itu, tinggi rendahnya ekspresi keberagamaan seorang dapat kita lihat

berdasarkan strata ekpresi budaya nya.

Islam dan kebudayaan dapat saling mempengaruhi satu sama lain. Islam

sebagai agama merupakan simbol yang melambangkan nilai ketaatan pada

Tuhan, dan kebudayaan mengandung nilai dan simbol supaya kita sebagai

manusia bisa hidup di dalamnya.Selain mempunyai hubungan saling

mempengaruhi, agama dan kebudayaan memiliki hubungan yang erat. Agama

memerlukan sistem simbol, dengan kata lain agama memerlukan kebudayaan.

Meskipun agama dan budaya saling terhubung, ada yang membuat

keduanya berbeda yaitu, agama dianggap sesuatu yang final, universal, abadi

(parennial), dan tidak mengenal perubahan (absolut). Sedangkan kebudayaan

4
memiliki sifat partikular, relatif dan temporer. Agama tanpa kebudayaan

memang dapat bekembang sebagai agama pribadi. Namun, agama tanpa

kebudayaan dianggap sebagai kolektivitas yang tidak mendapat tempat.

Menurut sejarah Islam, golongan pemikir menyatakan bahwa Islam

adalah wahyu yang berasal dari Allah yang diturunkan oleh Allah dari langit

melalui malaikat Jibril dan termasuk dalam agama samawi.Pengertian dari

Agama samawi adalah agama yang berasal dari wahyu Tuhan yang disampaikan

kepada rasul-Nya untuk diajarkan kepada umatnya sebagai pandangan hidup.

Dan seperti yang dikemukakan oleh Natsir (1954), islam bukan kebudayaan.

Islam merupakan sumber kekuatan yang mendorong munculnya suatu

kebudayaan. Dan sebaliknya kebudayaan bukan bagian dari agama samawi,

melainkan kebudayaan adalah hasil ciptaan manusia. Kebudayaan dan islam

masing-masing berdiri sendiri, namun keduanya dapat berhubungan dan

membentuk kebudayaan tertentu, tanpa menghilangkan ciri khas keduanya. Atau

yang dapat kita asumsikan sebagai akulturasi.

Pemikir gerakan Islam melalui penafsiran mereka sepakat untuk

membedakan "agama islam" sebagai wahyu Allah dan "kebudayaan" sebagai

hasil karya manusia. Lebih spesifiknya lagi keduanya memiliki hubungan, dan

bukan saling berdiri sendiri.Kebudayaan manusia dibentuk berdasarkan ajaran

agama (Ad-din) bukan. Aqidah, syariah, dan ahklak apabila dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh maka akan berpengaruh terhadap pengembangan

unsur-unsur kebudayaan. Namun, dalam merumuskan konsep-konsep, ada lebih

baiknya untuk kita teliti terlebih dahulu ajaran-ajaran islam yang relevan dengan

bidang kebudayaan tersebut.

5
Ada sesuatu yang menarik dalam hubungan islam dan budaya yaitu

adanya istilah Islam yang merujuk terhadap kebudayaan. Istilah ini sudah

dipakai dalam waktu sepanjang sejarah. Salah satunya yaitu Al-Tsaqafah. Istilah

Al-Tsaqafah apabila digabung dengan Al-Islamiyah maka maknanya akan

merujuk kepada kebudayaan dalam islam, yang memiliki makna keseluruhan

cara hidup, berpikir, nilai-nilai, sikap, institusi, maupun artefak yang membantu

manusia dalam hidup dan berkembang dengan berasaskan syariat islam. Makna

Al-Tsaqafah dalam bahasa Arab berarti pikiran yang menjadi tajam, cerdas atau

mempunyai keahlian yang tinggi dalam bidang tertentu yang diperoleh melalui

proses pendidikan. Spesifik nya istilah ini menekankan kepada kita sebagai

manusia untuk selalu menggunakan berpikir sebelum bertindak dan

menghasilkan kebudayaan. Atau dalam artian sederhana berarti berfikir krtis.

Sejarah juga menjadi bukti bahwa kebudayaan islam telah melewati

lintas ruang dan waktu sepanjang zaman bagi peradaban dunia. Pandangan

tersebut dapat kita lihat dalam (Q.S Al-Hujurat:13) yang menjelaskan tentang

pandangan islam dalam memandang dunia dan kebudayaannya. “Wahai

manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan

dan Kami menjadikan kamu bangsa dan puak supaya kamu berkenal-kenalan,

sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang ang bertakwa di

antara kamu”.

2.3 Fungsi Agama dan Budaya dalam Kehidupan Manusia

Allah SWT telah menurunkan agama dengan perantaraan rasul-Nya

(nabi-utusan Tuhan Yang Maha Esa), berisi hukum dan bimbingan suci dalam

6
bidang aqidah, amaliah, dan akhlak, supaya manusia memperoleh keselamatan

dan kebahagiaan yang hakiki dan abadi (duniawi dan ukhrawi). Agama Islam

yang dibawa oleh Rasulullah SAW pada hakekatnya merupakan nikmat karunia

Ilahi yang terbesar bagi kita. Sebab dengan mengimani Allah SWT dan

menta’ati-Nya sebagaimana yang dititahkan-Nya, kita memperoleh pegangan

dan pedoman keselamatan dan kebahagiaan yang hakiki dan abadi dalam

seluruh kehidupan yang kita tempuh, baik ke hidupan duniawi, apalagi

kehidupan ukhrawi. Hanya saja, karena mata kita “tertutup” dan hati kita

diselubungi oleh kebutaan kejahatan, kadang kala seseorang merasa agama itu

sebagai “belenggu” bagi kebebasannya. Padahal rahmat dan karunia agama itu

justru untuk kemaslahatan dan kebajikan manusia baik di dunia maupun di

akhirat.

Agama memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Ini adalah kepercayaan yang dimiliki oleh setiap individu. Agama mengajarkan

tentang keimanan, menjadi penentu arah kehidupan, dan memberikan pedoman

bagi para penganutnya. Berikut beberapa fungsi dan peran penting agama dalam

kehidupan manusia:

1. Pedoman Hidup

Agama memberikan pedoman tentang bagaimana kita

seharusnya menjalani hidup. Aturan-aturan agama membimbing kita

dalam mengambil keputusan dan bertindak dengan benar.

2. Kedamaian dan Perlindungan

7
Agama memberikan tempat perlindungan bagi kita. Kita dapat

mencari kedamaian dan ketenangan dalam kehidupan melalui keyakinan

agama.

3. Moral dan Kebajikan

Agama menanamkan nilai-nilai moral seperti kebenaran,

kejujuran, cinta kasih, dan disiplin. Ini membantu kita menjadi pribadi

yang lebih baik.

4. Kesejahteraan Hidup

Agama mengajarkan kita untuk bersyukur atas apa yang telah

diberikan Tuhan. Dengan mempercayai-Nya, kita berharap mendapatkan

kesejahteraan hidup.

5. Penguatan Diri

Agama memberikan penguatan kepada individu. Keyakinan pada

Tuhan membantu memperkuat kepercayaan diri.

6. Pemahaman dan Pembelajaran

Memahami agama adalah bekal untuk kehidupan akhirat.

Pengajaran agama membantu kita menghindari kesesatan.

7. Budaya

Kebiasaan tata cara hidup yang diciptakan oleh manusia sendiri.

Budaya mencakup aspek-aspek seperti bahasa, adat istiadat, seni, dan

tradisi. Budaya membentuk identitas individu dan kelompok serta

memberikan acuan dalam berinteraksi dengan sesama manusia.

8
Keduanya, agama dan budaya, saling melengkapi dalam membentuk

kehidupan sosial manusia. Agama mengatur aturan-aturan, sementara budaya

menciptakan kebiasaan dan norma-norma yang membentuk masyarakat.

Keduanya berperan dalam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dalam

bermasyarakat.

2.4 Nilai-nilai Islam dalam budaya Indonesia

Islam masuk ke indonesia lengkap dengan budayanya. Karena islam masuk dan

berkembang dari negri Arab, maka islam yang masuk ke Indonesia tidak terlepas dari

budaya Arabnya. Pada awal-awal masuknya dakwah islam ke Indoesia dirasakan sangat

sulit membedakan mana ajaran islam dan mana budaya barat. Masyarakat awam

menyamakan antara perilaku yang ditampilkan oleh orang Arab dengan perilaku ajaran

islam. Seolah-olahapa yang dilakukan orang Arab tersebut mencerminkan ajaran islam,

bahkan hingga kini budaya Arab masih melekat pada tradisi masyarakat Indonesia.

Dalam perkembangan dakwah islam di Indonesia para da’i mendakwahkan

ajaran islam melalui bahasa budaya,sebagaimana dilakukan oleh para wali di tanah

Jawa. Karena kehebatan para wali Allah dalam mengemas ajaran islam dengan budaya

setempat sehingga masyarakat tidak sadar bahwa nilai-nilai islam telah masuk dan

menjadi teradisi dalam kehidupan sehari-hri mereka.Lebih jauh lagi bahwa nilai-nilai

islam sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan mereka.

Seperti dalam upacara-upacara, adab dan penggunaan bahasa sehari-hari. Bahasa Arab/

Al Qur’an sudah banyak masuk dalam bahasa daerah bahkan kedalam Bahasa

Indonesia baku. Semua itu tanpa disadari bahwa apa yang dilakukannya merupakan

bagian dari ajaran Islam.

Manfaat mengetahui nilai-nilai Islam dalam budaya antara lain yaitu:

1. Menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan Islam yang merupakan buah

karya kaum muslimin masa lalu

9
2. Memahami berbagai hasil pemikiran dan hasil karya para ulama untuk

diteladani dalam kehidupan sehari-hari.

3. Membangun kesadaran generasi muslim akan tanggung jawab terhadap

kemajuan dunia Islam.

4. Memberikan pelajaran kepada generasi muslim dari setiap kejadian untuk

mencontoh/meneladani dari perjuangan para tokoh di masa lalu guna perbaikan

dari dalam diri sendiri,masyarakat,lingkungan negerinya serta demi Islam pada

masa yang akan datang.

5. Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah

diraih umat terdahulu.

2.5 Sejarah singkat intelektual islam

Dalam pengembangannya, Islam mengalami beberapa masa sejarah

intelektual yang memainkan peran penting dalam peradaban dan pemikiran umat

Islam. Berikut adalah tiga fase perkembangan intelektual Islam:

1. Masa Klasik (650-1250 M)

Pada masa ini, Islam dan peradaban Islam berada di puncak

kejayaan. Banyak ulama mazhab terkenal lahir pada masa ini, seperti

Iman Hambali, Imam Hanafi, Imam Syafi’i, dan Imam Maliki.

2. Masa Pertengahan (1250-1800 M)

Fase ini ditandai oleh kemunduran peradaban umat Islam.Filsafat

dan ijtihad mulai dijauhkan dari umat Islam, sehingga terjadi

pertentangan antara akal dan wahyu, iman dan ilmu, serta dunia dan

akhirat.

3. Masa Modern (1800-Sekarang)

10
Pada awal abad ke-19, beberapa pemikir dan ulama Islam mulai

menyadari ketertinggalan umat Islam.Intelektual Islam berkembang

pesat pada masa ini, dan kaum cendikiawan serta intelektual muslim

memainkan peran penting.Kita perlu terus mempelajari dan menerapkan

ilmu pengetahuan dalam Islam untuk menghadapi tantangan zaman

sekarang.

11
BAB Ⅲ

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebudayaan Islam, menurut Hamka, adalah kebudayaan yang

berdasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam dan persoalan-persoalan

keagamaan serta sosial kemasyarakatan. Kebudayaan ini mencakup

berbagai aspek, seperti tafsir, sejarah Islam, sastra, teologi, fikih, dan

pendidikan. Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk hidup

berkebudayaan.

Problematika kebudayaan Islam di Indonesia timbul karena

beragamnya agama dan pengaruh kebudayaan asing. Pengaruh

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga dapat mempengaruhi

akhlak generasi muda terhadap kebudayaan Islam. Implementasi

kebudayaan Islam di Indonesia melibatkan pendidikan, seperti melalui

masjid, pesantren, musholla, dan pelajaran agama di sekolah-sekolah.

3.2 Saran

Sebagai umat Islam, kita sebaiknya menjaga dan

mengembangkan kebudayaan Islam, terutama di Indonesia yang

memiliki banyak kebudayaan bernuansa Islami. Selain itu, mempelajari

sejarah Islam dan berperilaku selektif terhadap pengaruh globalisasi

sesuai dengan nilai-nilai agama dan adat kebiasaan di negara kita sangat

penting.

12
Semoga makalah ini memberikan wawasan yang lebih dalam

tentang hubungan antara Islam dan budaya.

DAFTAR PUSTAKA
Lee Mizu. Blue. Makalah Pendidikan Agama Islam KEBUDAYAAN ISLAM.

Academia.edu. Published 2023. Accessed February 28, 2024.

https://www.academia.edu/37791014/Makalah_Pendidikan_Agama_Islam_KEB

UDAYAAN_ISLAM

Nurhayati Daulay. Tugas makalah MSI (Islam dan Kebudayaan indonesia). Scribd.

Published 2019. Accessed February 28, 2024.

https://id.scribd.com/document/507444879/Tugas-makalah-MSI-Islam-dan-

Kebudayaan-indonesia

Aswan 17.3100.065. Makalah Islam dan Budaya Lokal. Academia.edu. Published 2023.

Accessed February 28, 2024.

https://www.academia.edu/41546945/Makalah_Islam_dan_Budaya_Lokal

NareswariAR. Antara Islam dan Budaya. kumparan. Published September 15, 2021.

Accessed February 28, 2024. https://kumparan.com/nareswariar20/antara-islam-

dan-budaya-1wX6krkP1pZ/full

Kanwil Kemenag Kalsel. Kemenag.go.id. Published 2016. Accessed February 28, 2024.
https://kalsel.kemenag.go.id/opini/415/Nilai-Nilai-Islam-Dalam-Budaya

13

Anda mungkin juga menyukai