DOSEN PEMBIMBING
Oleh :
Rafifah Nur'Aini H1A019006
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Kebudayaan Islam yang
diangkat Menjadi Kebuduyaan Indonesia” ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam tidak lupa kita limpahkan kepada baginda nabi besar Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT kepada kita semua,
yang merupakan petunjuk yang paling benar yakni syariah agama Islam yang
merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari para pembaca
untuk selanjutnya agar kami dapat memperbaiki tulisan kami menjadi lebih baik lagi.
Karena kami menyadari sepunuhnya keterbatasan pengetahuan dan kekurangan yang
kami miliki.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang
telah mendukung dan membantu kami selama proses pembuatan makalah ini baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, kami berharap supaya makalah yang
telah kami buat ini mampu memberikan manfaat bagi setiap pembacanya.
Penyusun
BAB I
PEDAHULUAN
Islam sudah mulai berkembang lagi sejak abad ke-7 dan berkembang secara pesat ke
seluruh dunia dari waktu ke waktu. Di Indonesia, kebudayaan Islam telah berasimilasi
dengan kebudayaan setempat. Pada mulanya Islam dibawa oleh pendakwah dan
pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat. Mereka berdagang dan berasimilasi dengan
penduduk sekitar. Dalam penyebarannya secara otomatis Islam telah meletakkan nilai-
nilai kebudayaannya.
Kebudayaan Islam adalah hasil olah akal, budi, cipta, rasa, karsa, dan karya manusia
yang berlandaskan pada nilai-nilai tauhid. Islam sangat menghargai akal manusia untuk
berkiprah dan berkembang. Hasil olah akal,budi,rasa,dan karsa yang telah terseleksi
oleh nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal berkembang menjadi sebuah
peradaban.
Dalam perkembangannya perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan-aturan yang mengikat
agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber pada nafsu hewani, sehingga akan
merugikan dirinya sendiri. Di sini agama berfungsi untuk membimbing manusia dalam
mengembangkan akal budinya sehingga menghasilkan kebudayaan yang beradab atau
perdaban Islam.
Para penyebar ajaran Islam di Pulau Jawa yang dikenal dengan Wali Sembilan atau
Wali Songo menggunakan idiom-idiom lokal untuk menjelaskan konsep-konsep dan
ajaran Islam. Hal yang sama juga terjadi di daerah-daerah lain di Nusantara seperti di
Melayu, Bugis, Sasak, Lombok, dan lain sebagainya. Kebudayaan lokal 'diislamkan'
atau disusupi dan disisipi oleh nilai-nilai Islam. Islam telah menjadi ruh kebudayaan
Nusantara.
Kebudayaan islam sendiri banyak telah menjadi darah daging bagi kebudayaan
Indonesia. Begitu banyak kebudayaan-kebudayaan islam yang telah di angkat menjadi
kebudayaan masyarakat Indonesia. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini kami akan
membahas makalah yang berjudul “Kebudayaan Islam yang diangkat Menjadi
Kebuduyaan Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kebudayaan islam?
2. Bagaimana Konsep Kebudayaan dalam Islam?
3. Kebudayaan islam apa saja yang telah diangkat menjadi kebudayaan Indonesia ?
1.3 Tujuan
Yang menjadi tujuan pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk menambah wawasan bagi pembaca tentang Sistem Kebudayaan Islam
2. Untuk membimbing manusia dalam mengembangkan Sistem Kebudayaan
Islam
3. Untuk mengetahui Kebudayaan islam apa saja yang telah diangkat menjadi
kebudayaan Indonesia
4. Dan sebagai pelengkap tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI)
BAB II
PEMBAHASAN
َش ِهد ّ ْط ائِ ًما ََق ْال ِع ْل ِم َوأهولهو َو ْال َم ََلئِ َكةه ه َهو إِ ّل إِلَهَ َل أَنّهه
َ َللاه ِ يز ه َهو إِ ّل إِلَهَ َل بِ ْال ِقس
ْال َح ِكيم ْالعَ ِز ه
1
http://imaza17.blogspot.com/2012/02/makalah-sejarah-kebudayaan-islam.html
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang
yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang
berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.2
س ْلناكَ َوما
َ ِل ْلعالَ ِمينَ َرحْ َمةً ِإلّ أ َ ْر
2
Q.S Al-Imran ayat 18
3
QS. Al Anbiya: 107
Oleh sebab itu misi utama Muhammad diangkat sebagai Rasul adalah
menjadi Rahmat bagi seluruh umat manusia dan alam. Mengawali tugas
utamanaya, Nabi meletakkan dasar – dasar perkembangan Islam yang kemudian
berkembang menjadi peradaban Islam. Ketika dakwah Islam keluar dari jazirah
Arab, kemudian tersebar ke seluruh dunia, maka terjadilah suatu proses panjang
dan rumit, yaitu asimilasi budaya - budaya setempat dengan nilai – nilai Islam
yang kemudian melahirkan budaya Islam. Kebudayaan ini berkembang menjadi
suatu peradaban yang diakui kebenarannya secara universal.
4
https://www.bacaanmadani.com/2018/02/10-contoh-tradisi-islam-di-nusantara.html
Istilah halal bihalal berasal dari bahasa Arab (halla atau halal) tetapi
tradisi halal bi halal itu sendiri adalah tradisi khas bangsa Indonesia, bukan
berasal dari Timur Tengah. Bahkan bisa jadi ketika arti kata ini ditanyakan
kepada orang Arab, mereka akan kebingungan dalam menjawabnya.
Halal bihalal sebagai sebuah tradisi khas Islam Indonesia lahir dari
sebuah proses sejarah. Tradisi ini digali dari kesadaran batin tokoh-tokoh
umat Islam masa lalu untuk membangun hubungan yang harmonis
(silaturahim) antar umat. Dengan acara halal bihalal, pemimpin agama,
tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah akan berkumpul, saling berinteraksi
dan saling bertukar informasi. Dari komunikasi ini akan mempererat
kekeluargaan dan dapat menyelesaikan berbagai masalah yang ada. Pada
acara halal bihalal semua orang mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.
Hal ini mengandung maksud bahwa ketika secara lahir telah memaafkan
yang ditandai dengan berjabat tangan atau mengucapkan kata maaf, maka
batinnya juga harus dengan tulus memaafkan dan tidak lagi tersisa rasa
dendam dan sakit hati.
5. Tradisi Grebeg.
Tradisi untuk mengiringi para raja atau pembesar kerajaan. Grebeg
pertama kali diselenggarakan oleh keraton Yogyakarta oleh Sultan
Hamengkubuwono ke-1. Grebeg dilaksanakan saat Sultan memiliki hajat
dalem berupa menikahkan putra mahkotanya. Grebek di Yogyakarta di
selenggarakan 3 tahun sekali yaitu:
a. Pertama grebek pasa-syawal diadakan setiap tanggal 1 Syawal
bertujuan untuk menghormati Bulan Ramadhan dan Lailatul Qadr.
b. Kedua grebeg besar, diadakan setiap tanggal 10 dzulhijjah untuk
merayakan hari raya kurban.
c. Ketiga grebeg maulud setiap tanggal 12 Rabiul awwal untuk
memperingati hari Maulid Nabi Muhammad saw. Selain kota
Yogyakarta yang menyelenggarakan pesta grebeg adalah kota Solo,
Cirebon dan Demak.
b. Karya Sastra
Pengaruh Islam dalam sastra Melayu tidak langsung dari Arab, tetapi
melalui Persia dan India yang dibawa oleh orang-orang Gujarat. Dengan
demikian, sastra Islam yang masuk ke Indonesia sudah mendapat pangaruh
dari Persia dan India. Karya sastra masa Islam banyak sekali macamnya,
antara lain sebagai berikut.
1. Babad, ialah cerita berlatar belakang sejarah yang lebih banyak di
bumbui dengan dongeng. Contohnya: Babad Tanah Jawi, Babad Demak,
Babad Giyanti, dan sebagainya.
2. Hikayat, ialah karya sastra yang berupa cerita atau dongeng yang dibuat
sebagai sarana pelipur lara atau pembangkit semangat juang. Contoh,
Hikayat Sri Rama, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Amir Hamzah dan
sebagainya.
3. Syair, ialah puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris yang
berakhir dengan bunyi yang sama. Contoh: Syair Abdul Muluk, Syair
Ken Tambuhan, dan Gurindam Dua Belas.
4. Suluk, ialah kitab-kitab yang berisi ajaran Tasawuf, sifatnya pantheistis,
yaitu manusia menyatu dengan Tuhan. Tasawuf juga sering dihubungkan
dengan pengertian suluk yang artinya perjalanan. Alasannya, karena para
sufi sering mengembara dari satu tempat ke tempat lain. Di Indonesia,
suluk oleh para ahli tasawuf dipakai dalam arti karangan prosa maupun
puisi. Istilah suluk kadang-kadang dihubungkan dengan tindakan zikir
dan tirakat. Suluk yang terkenal, di antaranya: Suluk Sukarsah, Suluk
Wijil, Suluk Malang Semirang.
c. Seni Film
Kebudayaan islam yang telah menjadi kebudayaan Indonesia dalam hal
seni film dapat dilihat dari berbagai film-film yang bertemakan agama
seperti film “Emak Ingin Naik Haji” yang menyajikan pesan-pesan Islami
dan kehidupan dengan sangat apik. Selain itu ada film berjudul “Perempuan
berkalung Sorban”yang lebih banyak melakukan kritik sosial tehadap
kehidupan di pesantren.
d. Arsitektur
Beberapa hal yang mencangkup arsitektur khas Indonesia yang
diasimilasi dari kebudayaan islam.
1. Halaman dalam yang besar yang sering digabungkan dengan ruang
sembahyang utama (pada asalnya merupakan satu ciri dari Masjid an-
Nabawi).
2. Menara (pada asalnya digunakan sebagai menara pengawal yang
diterangi dengan obor, misalnya di Masjid Agung Damsyik; karena itu,
terbitlah kata "manāra" dalam bahasa Arab dari kata "nur", yang berarti
"cahaya").
3. Mihrab atau ceruk untuk menunjukkan arah ke Mekah.
4. Kubah (penggunaannya berawal pada masjid abad ke-8 yang terletak di
Madinah).
5. Penggunaan iwan untuk menyekat antar-ruang.
6. Penggunaan bentuk geometris dan seni repetitif (arabes).
7. Penggunaan seni berbahasa Arab sebagai hiasan.
e. Seni Musik
Kebudayaan Islam dalam konteks seni music yang sudah menjadi
kebudayaan Indonesia antara lain :
1. Marawis
Marawis adalah salah satu jenis "band tepuk" dengan perkusi sebagai
alat musik utamanya. Musik ini merupakan kolaborasi antara kesenian
Timur Tengah dan Betawi, dan memiliki unsur keagamaan yang kental.
Itu tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan
pujian dan kecintaan kepada Sang Pencipta.Kasidah.
2. Nasyid
Nasyid adalah salah satu seni Islam dalam bidang seni suara.Biasanya
merupakan nyanyian yang bercorak Islam dan mengandungi kata-kata
nasihat, kisah para nabi, memuji Allah, dan yang sejenisnya. Biasanya
nasyid dinyanyikan secara acappela dengan hanya diiringi gendang.
Metode ini muncul karena banyak ulama Islam yang melarang
penggunaan alat musik kecuali alat musik perkusi.
3. Kasidah
Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam, dimana lagu-lagunya
banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat
baik sesuai ajaran Islam. Biasanya lagu-lagu itu dinyanyikan dengan
irama penuh kegembiraan yang hamir menyerupai irama-irama Timur
tengah dengan diiringi rebana, yaitu sejenis alat tradisional yang terbuat
dari kayu, dibuat dalam bentuk lingkaran yang dilobangi pada bagian
tengahnya kemudian di tempat yang dilobangi itu di tempel kulit
binatang yang telah dibersihkan bulu-bulunya.
4. Gambus
Dengan menggunakan syair-syair kasidah, gambus mengajak masyarakat
mendekatkan diri pada Allah dan meng ikuti teladan Rasul-Nya. Pada
mulanya, para imigran Arab membawa sendiri peralatan petik gambus
dari negeri asalnya. Tetapi, kini sudah diproduksi sendiri yang tidak
kalah mutunya. Musik petik gam bus ini di Timur Tengah dinamai oud.
Jadi, istilah gambus hanya dikenal di Indonesia.
f. Seni Pertunjukan
Kebudayaan Indonesia dari bidang seni pertunjukan dari kebudayaan
islam antara lain, yaitu :
1. Zapin
Zapin ialah tarian yang menitik beratkan pada gerakan kaki, gerakan
isyarat tangan. Masyarakat yang memlunyai tradisi zapi pada umumnya
suku melayu.
Ada 3 jenis zapin yang ada di Indonesia yaitu Zapin arab, Zapin melayu
dan Zapin masa kini. Zapin biasanya dipertunjukkan di acara-acara
tertentu seperti khitanan, pernikahan, pemandian dan peringatan hari
raya islam.
2. Seudati
Seudati merpakan tarian khas yang berasal dari aceh. Sedati diyakin
hadir bersamaa dengan penyebaran islam yang pada saat itu tari ini
digunakam untjk kenyebarkan islam dengan cara menghibur.
4. Wayang
Asal usul dari pergelaran wayang lahir di Jawa, seiring dengan
datangnya agama Hindu ke Indonesia. Ada di Indonesia pada masa
pemerintahan Prabu Airlangga (Raja Kahuripan). Kata wayang berasal
dari kata wewayangan yang mengandung arti bayangan. Pada masa
Hindu, cerita wayang biasanya menceritakan tentang Ramayana dan
Mahabarata. Sedangkan pada masa Islam, tradisi yang ada pada masa
hindu dilanjutkan oleh para wali songo dan dikemas dan disesuaikan
dengan Islam serta dijadikan sarana untuk dakwah Islam.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Banyak kekurangan dalam makalah kami. Penulis berharap pembaca
tidak hanya terpaku kepada makalah yang kami buat ini untuk dijadikan sebagai
sumber pembelajaran.
DAFTAR PUSAKA
http://mbahduan.blogspot.com/2012/03/makalah-kebudayaan-islam.html
https://www.bacaanmadani.com/2018/02/10-contoh-tradisi-islam-di-nusantara.html
http://imaza17.blogspot.com/2012/02/makalah-sejarah-kebudayaan-islam.html
http://menjaga-bumi.blogspot.com/2012/02/cara-membuat-makalah-yang-baik-dan.html
https://mpu.acehprov.go.id/index.php/page/31/Agama%20Islam%20dan%20Budaya%2
0Islami%20Sebagai%20Benteng%20Jati%20Diri%20Bangsa%20Di%20Era%20Global