Anda di halaman 1dari 13

ISLAM SEBAGAI

DISIPLIN ILMU
KELOMPOK 6 :

1. Andi M Yusuf E051211032


2. Andi Mildawanti Amir E051211005
3. Farhan Hanif Haedar E051211050
4. A. Faizul Fahri E051211013
5. Muh. Fiqriansyah Baktiar E051211018
6. Ayub Setiawan Achmad E051211041
7. Jamal Nurdin E051211039
8. M. Adhistiran E051211008
Pengertian Islam Sebagai Disiplin Ilmu

Disiplin ilmu adalah ilmu/pengetahuan yg kita dalami dan merupakan keahlian utama yang kita
miliki. Dalam ajaran islam, menuntut ilmu atau berpendidikan adalah salah satu dari ibadah kepada Allah
Swt. manusia dapat membaca Al-Qur’an dengan baik itu karena hasil ilmu yang mereka pelajari yakni Ilmu
Bahasa Arab/ atau Ilmu Tajwid. Pentingnya berpendidikan karena dapat dengannya kita dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Pendidikan dalam arti umum segala usaha kepada
generasi muda untuk memungkinkannya melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama, dengan
sebaik-baiknya. Corak pendidikan itu erat hubungannya dengan corak penghidupan, karenanya jika corak
penghidupan itu berubah, berubah pulalah corak pendidikannya, agar si anak siap untuk memasuki
lapangan penghidupan itu. Pendidikan itu memang suatu usaha yang sangat sulit dan rumit, dan
memakan waktu yang cukup banyak dan lama, terutama sekali dimasa modern ini. Sehingga itulah
mengapa Ilmu adalah cahaya atau pelita bagi manusia. Tanpa imu, tidak ada peradaban yang bisa kita
rasakan saat ini.
Berkaitan dengan ini, Islam sebagai disiplin Ilmu mencakup semua ilmu-ilmu pengetahuan
yang kita ketahui saat ini. mulai dari Ilmu Sosial, Ilmu Kesehatan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu-ilmu lainnya.
Ilmu Ekonomi Dalam Islam
Ilmu ekonomi adalah satu bidang studi yang berbicara tentang bagaimana manusia melakukan berbagai cara
dalam mengorganisasikan kegiatan konsumsi dan produksi. Selaras dengan pengertian ini, Eduian Mansfield
mengartikan ekonomi dengan kajian tentang perilaku manusia dalam hubungannya dengan pemanfaatan sumber-
sumber produktif yang langka untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa serta mendistribusikannya untuk
dikonsumsi. Dalam dua definisi ini dapat dipahami bahwa ilmu ekonomi diposisikan sebagai sebuah bidang studi
(atau program studi) yang bisa jadi ekonomi telah dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu. Selain itu, dari definisi ini
pun dapat ditangkap mengenai substansi ilmu ekonomi, yakni upaya manusia dalam mengkoordinir kegiatan
konsumsi dan produksi. Hal ini mengandung makna bahwa aktifitas ekonomi manusia menjadi subjek kajian utama
dalam ilmu ekonomi. Pengertian ini diperkuat oleh David C. Colander yang menyatakan bahwa ekonomi adalah studi
tentang bagaimana manusia mengkoordinasikan keinginan dan hasratnya, memberikan mekanisme pengambilan
keputusan, tradisi sosial, dan realita politik masyarakat (Colander, 2004, p. 5).
Berdasarkan pemaknaan ilmu dan ilmu ekonomi di atas, maka dapat diasumsikan bahwa ekonomi Islam dapat
dipandang sebagai sebuah pengetahuan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya informasi tentang ekonomi Islam.
Telah banyak definisi, objek kajian dan ruang lingkup serta pembahasan tentang ekonomi Islam yang telah
dikedepankan. Bahkan, informasi tentang ekonomi Islam ini telah menyajikan materi tentang ekonomi makro dan
ekonomi mikro dalam perspektif Islam (Ahmadi & Umar, 1980; Al-Assal & Karim, 1981). Hal ini dapat disaksikan dalam
berbagai literatur ekonomi Islam, yang jumlahnya sudah mencapai ratusan bahkan ribuan judul.
Ilmu Sosiologi Dalam Islam

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku sosial antara individu dengan individu,
individu dengan kolompok, dan kelompok dengan kelompok. Manusia sebagai makhluk sosial tidak
pernah jauh dengan yang namaya hubungan sosial. Karena bagaimanapun hubungan tersebut
memengaruhi perilaku orang-orang. Sebagai bidang studi, cakupan sosiologi sangatlah luas.
Secara etimologis, sosiologi berasal dari dua kata yaitu socious (bahasa latin) yang artinya
teman, dan logos (bahasa yunani) yang artinya kata, perkataan atau pembicaraan. Jadi sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang cara bermasyarakat. Dalam bahasa Arab, Islam merupakan mashdar dari
kata aslama-yuslimu-islaaman yang artinya taat, tunduk, patuh, berserah diri kepada Allah.
Adapun Sosiologi Islam adalah cara pandang sosiologis yang didasarkan pada realitas empiris
masyarakat muslim yang kemudian digunakan untuk mengkaji dan menganalisa masyarakat muslim
dengan mendasarkannnya pada data-data yang diperoleh dari sejarah islam, masyarakat islam dan
pedoman umat islam yaitu Al Quran dan Hadis. Karena dalam Islam, al-Qur'an dan hadis mengandungi
ajaran Islam, termasuk ajaran mengenai sosiologi. Lalu nash-nash itu dianalisa, ditafsir dan
disimpulkan. Penjelasan, analisa, tafsiran dan kesimpulan itu membentuk teori-teori yaitu "teori
sosiologi Islam". Jadi teori sosiologi Islam dibina atas nash-nash yang merupakan data-data ajaran
Islam.
Pendidikan Islam
Memahami pendidikan Islam dapat ditelusuri melalui keseluruhan sejarah kemunculan Islam itu sendiri.
Tentu saja untuk memahaminya, tidaklah dipahami sebagai sebuah sistem pendidikan yang sudah mapan dan
sistematis, melainkan proses pendidikan lebih banyak terjadi secara insidental bahkan mungkin lebih banyak yang
bersifat jawaban dari berbagai problematika yang berkembang pada masa itu.Pendidikan dalam Islam, secara
bahasa memiliki terma yang sangat varian. Perbedaan ini tidak terlepas dari banyaknya istilah yang muncul dalam
Al-Qur’an dan Al- Hadits—sebagai sumber rujukan utama pendidikan Islam—yang menyebutkan kata (kalimah)
yang memiliki konotasi pendidikan atau pengajaran.
Ruang Lingkup Ilmu Pendidikan Islam
Sebagaimana pengertiannya, maka lingkup bahasan yang menjadi kajian Ilmu Pendidikan Islam ini adalah
masalah-masalah pendidikan atas dasar ajaran Islam yang mencakup aspek tujuan, pendidik, anak didik, bahan,
metode, kurikulum, alat, evaluasi dan lembaga-lembaga yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan Islam.
Fungsi Pendidikan Islam
Secara sederhana, fungsi Pendidikan Islam adalah sarana untuk menyediakan fasilitas yang dapat
memungkinkan tugas pendidikan Islam dapat tercapai dan berjalan dengan lancar. Menurut Kurshid Ahmad, fungsi
pendidikan Islam adalah: Alat untuk memelihara, memperluas dan menghubungkan tingkat-tingkat kebudayaan,
nilai- nilai tradisi dan sosial serta ide-ide masyarakat dan nasional ; Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi
dan perkembangan yang secara garis besarnya melalui pengetahuan dan skill yang baru ditemukan dan melatih
tenaga-tenaga manusia yang produktif untuk menemukan perimbangan perubahan sosial dan ekonomi.
Ilmu Bahasa Dalam Islam

Bahasa adalah bunyi yang diungkapkan oleh setiap kaum untuk menyatakan tujuannya. Menurut Kamus
Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat sewenang-wenang dan
konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Sedangkan Menurut
Kridalaksana bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota suatu
masyarakat untuk kerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.
Pendekatan linguistik yang digunakan dalam pengkajian Islam biasanya menekankan pada dua kategori,
yaitu analisis bahasa dan analisis konsep. Analisis bahasa adalah usaha untuk mengadakan interpretasi yang
menyangkut pendapat atau banyak pendapat mengenai makna yang dimilikinya. Analisis bahasa dalam
pendekatan bahasa akan memfokuskan pada sumber- sumber tertulis sebagai sumber pengambilan data.
Tulisan tulisan yang telah didokumentasi itu dianalisis bahasanya sehingga diketahui makna penggunaan
bahasa tersebut. Adapun analisis konsep digunakan untuk menganalisis istilah-istilah atau kata-kata yang
mewakili gagasan atau konsep
Terdapat beberapa ilmu yang terkait dengan pendekatan linguistik dalam pengkajian
Islam, yaitu:
• Ilmu Mantiq
Ilmu mantiq adalah ilmu berpikir atau logika. Hal ini karena penganut ilmu mantiq
dari kalangan Muslim tertarik pada perkataan di mana antara aktifitas berpikir dan
perkataan terdapat hubungan yang sangat erat sebagaimana hubungan lafaz dengan
makna yang tidak bisa dipisahkan karena lafaz merupakan tanda-tanda atau alat-alat
makna.
• Somiotik Islam
Semiotik merupakan ilmu tanda. Dalam Islam, dasar-dasar semiotik ada pada
konsep dilalah yaitu sesuatu yang dapat membangkitkan adanya petunjuk. Apa yang
diacu atau yang ditunjukkan disebut madlul.
• Hermeneutik Islam
Istilah hermeneutik berasal dari bahasa Yunani hermeneuin artinya menafsirkan.
Kata bendanya adalah hermeneia yang berarti penafsiran atau interpretasi
Ilmu Kesehatan Dalam Islam

Ilmu kesehatan merujuk kepada penelitian pola makanan dan kesehatan masyarakat. Anda yang
mengambil jurusan ini akan mempelajari bagaimana menjaga dan memperbaiki standar hidup
masyarakat, seperti bagaimana mengurangi kegemukan dan mengurangi rokok dapat meningkatkan
kualitas hidup masyarakat.
Islam sebagai agama yang sempurna dan lengkap. Telah menetapkan prinsip-prinsip dalam
penjagaan keseimbangan tubuh manusia. Diantara cara Islam menjaga kesehatan dengan menjaga
kebersihan dan melaksanakan syariat wudlu dan mandi secara rutin bagi setiap muslim.
Konsep Islam Dalam Menjaga Kesehatan

Anjuran Menjaga Kesehatan


Sudah menjadi semacam kesepakatan, bahwa menjaga agar tetap sehat dan tidak terkena
penyakit adalah lebih baik daripada mengobati, untuk itu sejak dini diupayakan agar orang tetap sehat.
Menjaga kesehatan sewaktu sehat adalah lebih baik daripada meminum obat saat sakit.
Berbagai upaya yang mesti dilakukan agar orang tetap sehat menurut para pakar kesehatan,
antara lain, dengan mengonsumsi gizi yang yang cukup, olahraga cukup, jiwa tenang, serta menjauhkan
diri dari berbagai pengaruh yang dapat menjadikannya terjangkit penyakit. Hal-hal tersebut semuanya
ada dalam ajaran Islam, bersumber dari hadits-hadits shahih maupun ayat al- Quran.
Nilai Sehat dalam Ajaran Islam
Sebagaimana disepakati oleh para ulama bahwa di balik pengsyariatan segala sesuatu termasuk
ibadah dalam Islam terdapat hikrnah dan manfaat phisik (badaniah) dan psikis (kejiwaan). Pada saat
orang-orang Islam menunaikan kewajiban-kewajiban keagamannya, berbagai penyakit lahir dan batin
terjaga.
Kesehatan Jasmani
Ajaran Islam sangat menekankan kesehatan jasmani. Agar tetap sehat, hal yang perlu
diperhatikan dan dijaga, menurut sementara ulama, disebutkan, ada sepuluh hal, yaitu: dalam hal
makan, minum, gerak, diam, tidur, terjaga, hubungan seksual, keinginan-keinginan nafsu, keadaan
kejiwaan, dan mengatur anggota badan.
IPTEK Dalam Islam

Islam mendorong umatnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan ipteknya untuk kepentingan
materiel, Islam mementingkan pengembangan dan penguasaan iptek untuk menjadi sarana ibadah.
Selain itu iptek juga sebagai pengabdian muslim kepada Allah (spiritual) dan mengembangkan amanat
khalifatullah (wakil Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada kemanusiaan dan menyebarkan
rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin).
Suprodjo Pusposutardjo dalam tulisannya, Posisi Alquran terhadap Ilmu dan Teknologi,
mengatakan bahwa bagi umat Islam yang beriman kepada Alquran, belajar mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan atribut dari keimanannya. Secara jelas juga telah ditunjukkan
bahwa orang-orang berilmu akan memperoleh pahala yang tidak ternilai di hari akhir. Belajar dan
mengembangkan iptek merupakan bentuk keimanan seseorang dan menjadi daya penggerak untuk
menggali ilmu
• Hakikat IPTEK dalam sudut pandang Islam
Hakikat iptek dari sudut pandang islam yaitu pengkajian terhadap sunnatullah
secara obyektif, memberi pemahaman kepada umat manusia, dan yang terpenting
adalah harus sejalan dengan nilai-nilai ke-islaman.

• Tujuan IPTEK dalam Islam


Dari sini dapat dilihat bahwa dalam Islam, ilmu pengetahuan dan teknologi
digunakan sebagai sarana untuk mengenal Allah dan juga untuk melaksanakan
perintah Allah sebagai khalifatullah fil Ard sehingga sains tersebut harus membawa
kemaslahatan kepada umat manusia umumnya dan umat Islam khususnya.
SESI TANYA JAWAB

Anda mungkin juga menyukai