Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 1

FITRIA AULIATUS SABRINA (09040321062)


ALIYA INSAN NURSALSABILA (09040321053)
MUHAMMAD FAIZAL ADI UTOMO (09040321065)
MOHAMMAD ALAKLAS SUYUF BILHAQ (09040321064)
MEMAHAMI STUDI ISLAM
DAN PROBLEMATIKANYA
PENGERTIAN STUDI ISLAM
Studi islam atau kajian islam merupakan
terjemahan dari Dirasah Islamiyah dalam bahasa Arab.
Studi Islam (Kajian Islam) secara harfiah
(bahasa) dapat dinyatakan sebagai kajian tentang hal-
hal yang berkaitan dengan agama keislaman, atau bisa
dinyatakan sebagai usaha mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan agama Islam. Ringkasnya, Studi
Islam atau Kajian Islam secara bahasa dapat diartikan
sebagai kajian tentang hal-hal mengenai agama Islam.
Adapun secara istilah (terminologi), ditemukan adanya sejumlah
pengertian yang disampaikan oleh para ahli tentang Studi Islam
(Kajian Islam) diantaranya:

• Muhaimin, Abdul Mujib dan Mudzakkir menyampaikan


pendapatnya bahwa Studi Islam merupakan usaha sadar dan
sistematis untuk mengetahui dan memahami serta membahas
secara mendalam tentang seluk-beluk atau hal-hal yang
berhubungan dengan agama Islam, baik berhubungan dengan
ajaran, sejarah maupun praktek-praktek pelaksanaannya secara
nyata dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang sejarahnya.
• Syamsul Arifin, dengan merujuk Nur A. Fadhil Lubis,
memberikan pengertian Studi Islam sebagai usaha untuk
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam
melalui berbagai bentuk empirisnya, serta ajaran-ajaran idealnya.
SEJARAH STUDI ISLAM
Sejarah pertumbuhan studi Islam dapat dilihat pada
abad ke-19, di mana kajian Islam pada masa ini lebih
menekankan pada tradisi filologi. Akan tetapi, kajian Islam
melalui pendekatan filologi ini memiliki keterbatasan, di
antaranya adalah penekanannya yang eksklusif terhadap teks.
Dunia Islam dipahami melalui cara tidak langsung, tidak
dengan melakukan penelitian tentang kehidupan muslim yang
ada di dalam masyarakatnya, tetapi melalui prisma teks, yang
umumnya teks-teks itu berasal dari tradisi intelektual klasik
milik Islam. Kajian ini berfokus pada tulisan-tulisan muslim,
bukan pada muslimnya sendiri. Inilah yang menyebabkan para
filologi dan orientalis banyak melakukan kesalahan dalam
memahami makna data keagamaan.
Dorongan utama orang Barat untuk melakukan studi Islam pada
awalnya, menurut Bernard Lewis, adalah bersumber dari dua motif.
Pertama, untuk belajar lebih banyak tentang warisan klasik yang
terpelihara dalam terjemahan dan komentar berbahasa Arab. Kedua, untuk
menyokong polemik orang Kristen terpelajar yang melawan Islam. Seiring
dengan berjalannya waktu, di saat umat Kristen berada di bawah pengaruh
umat Islam di bidang ilmu pengetahuan dan politik, pada abad
pertengahan, dua motif itu pun menjadi pudar, bahkan pada masa
Renaissans muncul alasan-alasan baru dalam melakukan studi Islam.
Studi Islam kemudian menjadi semakin menarik, karena bentuk-
bentuk bias yang dimunculkan oleh kalangan non-muslim tentang Islam
mulai berkurang, bahkan banyak kemudian teori-teori baru, pendekatan-
pendekatan baru yang disumbangkan oleh para pengkaji Islam kepada
umat Islam. Jadi, studi Islam dengan menggunakan metodologi yang tepat,
pendekatan-pendekatan yang relevan, akan membantu kita dalam
memahami Islam, karena dengan menjadi muslim dan berempati kepada
Islam sekalipun, bukanlah jaminan bahwa interpretasi tentang Islam dapat
valid.
KEGUNAAN STUDI ISLAM
Apa itu Studi Islam?
Studi islam berasal dari dua kata yaitu studi dan islam. Studi sendiri
diartikan dengan kegiatan yang diakukan untuk mendapatkan informasi ,
sedangkan islam adalah agama yang telah dibenarkan oleh Allah SWT.
pengertian studi islam adalah suatu pembelajarn yang dikaitkan dengan kajian
islam atau keagamaan dan kegunaannya ialah mengajarkan kita untuk
menghormati dan menghargai sebuah akal pikiran dengan mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Apa saja ruang lingkup studi islam?
1. islam sebagai doktrin tuhan yang diakui dan diterima oleh orang
yang pertama masuk islam.
2. sebagai gejala budaya maksudnya yaitu segala sesuatu yang
di buat atau dihasilkan oleh manusia yang berhubungan dengan
agama.
3. karena interaksi sosial adalah realitas umat manusia maksudnya
yaitu hubungan yang berkaitan dengan hubungan setiap manusia atau
hubungan antara diri sendiri dengan orang lain.
Bagaimana kedudukan mata kuliah pengantar studi islam dengan mata
kuliah yang lain?
1. islam sebagai doktrin tuhan yang diakui dan diterima oleh orang yang
pertama masuk islam.
2. sebagai gejala budaya maksudnya yaitu segala sesuatu yang di buat atau
dihasilkan oleh manusia yang berhubungan dengan agama.
3. karena interaksi sosial adalah realitas umat manusia maksudnya yaitu
hubungan yang berkaitan dengan hubungan setiap manusia atau hubungan
antara diri sendiri dengan orang lain.
Mengapa islam sebagai objek kajian?
Karena pada hakikatnya studi islam mengajarkan kepada umat
manusia sebagai kehidupan yang selalu mengalami perubahan yang sifatnya
meluas dan meningkat. studi islam mengajarkan kita untuk menghormati dan
menghargai sebuat akal pikiran dengan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Sebagai objek kajian dalam studi islam kita harus berpedoman
keppada dua sumber yaitu la-quran dan hadis. Islam sebagai objek kajian yaitu
mempelajari apa yang dihadapi oleh pemikiran yang telah mengkaji ajaran
islam yang telah melahirkan bentuk pemahaman dalam studi islam.
Apa tujuan studi islam?
1. Untuk mempelajari lebih dalam tentang
kajian-kajian islam.
2. Untuk memahami secara mendalam tentang
keislaman.
3. Untuk mengetahui objek kajian dan sumber-
sumber islam
4. Untuk mengetahui pentingnya studi islam
PROBLEMATIKA STUDI ISLAM
Apa pendidikan itu?
Pendidikan adalah upaya yang dapat mempercepat pengembangan
potensi manusia untuk mampu mengemban tugas yang dibebankan kepadanya,
karena hanya manusia yang dapat dididik dan mendidik. Pendidikan dapat
mempengaruhi perkembangan fisik, mental, emosional, moral, serta keimanan dan
ketakwaan manusia.
Menurut Iman Al-Baidhowi pendidikan adalah
Menyampaikan sesuatu pada kesempurnaannya sedikit demi sedikit.
Sedangkan menurut Ar-Rhoghib AlAshfahani pendidikan adalah membentuk
sesuatu sedikit demi dsedikit sampai batas kesempurnaan. Usatadz „Abdurrahman
Al-Bani menyimpulkan dari beberapa definisi bahasa tentang pendidikan, bahwa
pendidikan memiliki beberapa unsur:
1. Menjaga fitrah dan memeliharanya.
2. Menumbuhkan setiap kemampuan dan mempersiapkannya
3. Mengarahkan fitrah dan kemampuan yang telah dimiliki agar sesuai dengan
kemanfaatannya.
4. Beproses dalam mencapai semuanya
Problematika Pendidikan Agama Islam
Problematika merupakan permasalahan-permasalahan, persoalan-
persoalan atau kesenjangan-kesenjangan yang ada yang menjadi tantangan yang
harus dicari solusinya. Menurut kamus bahasa Indonesia problematika merupakan
hal yang menimbulkan masalah, hal yang belum dipecahkan, permasalahan.
Problematika merupakan halangan yang terjadi pada kelangsungan suatu proses
atau masalah
Problematika merupakan halangan yang terjadi pada kelangsungan suatu
proses atau masalah. Problematika Pendidikan Agama Islam adalah permasalahan-
permasalahan, persoalan-persoalan, kesenjangan-kesenjangan yang menjadi
halangan yang ada dalam sebuah proses Pendidikan Agama Islam baik sebagai
sebuah disiplin ilmu, institusi ataupun jalan hidup, yang menjadi sebuah tantangan
bagi setiap manusia muslim untuk mencari solusinya.
Problematika Pendidikan Agama Islam tidak bisa terlepas dari ruang
lingkup pendidikan itu sendiri. Ruang lingkup pendidikan ada tiga yaitu sekolah,
rumah dan lingkungan. Disetiap ruang lingkup pendidikan pasti ada
problematikanya masing-masing dan berpengaruh terhadap proses pendidikan
diruang lingkup lainnya. Semua problematika di setiap runag lingkup harus dicari
solusinya agar setip proses Pendidikan Agama Islam di setiap ruang lingkupnya
bisa berjan maksiamal dan saling beriringan.
Apa itu agama islam?
Islam adalah bahasa Arab, dalam bahasa Arab Islam
berasal dari kata aslama yang artinya menyerahkan
diri, tunduk dan patuh. Asal usul kata aslama adalah
berasal dari kata salima yang artinya selamat. Apabila
arti kedua kata ini dihubungkan maka akan bermakna
selamat bagi yang menyerahkan diri, tunduk dan
patuh. Didalam Al-Quran kata Islam atau yang
berhubungan dengan kata Islam terkadang dikaitkan
dengan kata agama atau Ad-Diin, Al-Millah dan lain
sebagainya. Seperti pada surat Ali Imran ayat
kesembilan misalnya, Allah berfirman “sesungguhnya
agama disisi Allah adalah Islam”.
KESIMPULAN
Studi Islam secara terminologis adalah memahami dengan menganalisis secara
mendalam hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam, pokok-pokok ajaran
Islam, sejarah Islam, maupun realitas pelaksanaannya dalam kehidupan.
Untuk mempelajari beberapa dimensi di atas, diperlukan metode dan
pendekatan yang secara operasionalkonseptual dapat memberikan pandangan
tentang Islam.
Penelitian agama bukanlah meneliti hakikat agama dalam arti wahyu,
melainkan meneliti agama pada dimensi kemanusiaannya. Dengan kata lain,
penelitian agama bukan meneliti kebenaran teologis atau filosofis, akan tetapi
bagaimana agama itu ada dalam ranah pemeluknya, baik di wilayah
kebudayaan dan sistem sosialnya berdasarkan pada fakta atau realitas sosio-
kultural.
Islam sebagai agama tidak cukup dipahami melalui pintu wahyunya belaka,
tetapi juga perlu dipahami melalui pintu pemeluknya, yaitu masyarakat
muslim yang menghayati, meyakini dan memperoleh pengaruh dari Islam
tersebut. Alasannya adalah bahwa Islam itu dipahami oleh pemeluknya secara
berbeda, karena setiap manusia memiliki pemahaman yang beragam, sehingga
tidak dapat dipaksakan umat Islam untuk memiliki satu bentuk pemahaman
yang sama.
ADA PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai