Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS STIE WIDYA DHARMA SURABAYA


TUGAS 1
STUDI ISLAM DAN PROBLEMATIKANYA
NAMA
Sonny Hadinata Supardi (2002857)
Sukma Inayah Putri (2202950)
Ridwan Padholi (2202961)
Miftahur Rizky (1902848)
Syahul Khuluq (1902846)
Latar Belakang
Studi Islam sebagai sebuah disiplin, sebenarnya sudah dimulai sejak lama.
Studi ini mempunyai akar yang kokoh di kalangan sarjana muslim dalam tradisi
keilmuan tradisional. Mereka telah mengupayakan interpretasi tentang Islam,
dan hal ini terus berlanjut hingga sekarang.Ketika terjadi kontak antara orang
Kristen dan orang Islam, studi Islam mulai memasuki wilayah Kristen Eropa pada
masa pertengahan.
Pada masa ini, kajian lebih diwarnai oleh tujuan polemik, karena Islam
dipahami oleh kalangan orientalis dengan pemahaman yang tidak
layak.Meskipun demikian, kontak dan ketegangan antara Islam dan Barat pada
akhirnya menemukan titik, di mana studi Islam memperoleh manfa’at besar dari
perkembangan metodologi dan kajian ilmiah di Barat.
1.Pengertian Studi ISLAM

Studi Islam secara etimologis merupakan terjemahan dari Bahasa Arab  Dirasah
Islamiyah. Sedangkan Studi Islam di barat dikenal dengan istilah Islamic Studies. Maka
studi Islam secara harfiah adalah kajian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Islam.
Makna ini sangat umum sehingga perlu ada spesifikasi pengertian terminologis tentang
studi Islam dalam kajian yang sistematis dan terpadu. Dengan perkataan lain, Studi
Islam adalah usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta
membahas secara mendalam tentang seluk-beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan
agama Islam, baik berhubungan dengan ajaran, sejarah maupun praktik-praktik
pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang sejarahnya.
Studi islam merupakan pandangan bagi setiap manusia karena studi islam digunakan
sebagai peninjau kemasyarakat dan pembelajaran tentang keagamaan, studi islam ini
mempelajari lebih dalam tentang keislaman dengan sumber-sumbernya yaitu al-quran
dan hadis.
2.Pentingnya Studi ISLAM

Pentingnya studi islam adalah untuk menjadikan ajaran-ajaran islam sebagai


wacana ilmiah secara transparan yang dapat diterima oleh berbagai
kalangan.Pendidikan islam berusaha mengantarkan manusia mencapai
keseimbangan pribadi secara menyeluruh, serta melahirkan manusia-manusia
yang bermutu dan dapat merasakan ketenangan hidup jika dibandingkan dengan
kehidupan para pendahulunya.
Pendidikan islam (dirasah islamiyah) secara harfiah adalah kajian tentang
hal-hal yang berkaitan dengan keislaman dan sebagai pranata sosial, juga
sangat terikat dengan pandangan islam tentang hakekat keberadaan (eksistensi)
manusia. Oleh karena itu, pendidikan islam juga berupaya untuk menumbuhkan
pemahaman dan kesadaran bahwa manusia itu sama di depan Allah SWT,
serta  yang membedakan hal tersebut ialah kadar ketakwaan sebagai bentuk
perbedaan secara kualitatif.
3. Kegunaan dan Manfaat Studi ISLAM

• Menjadikan ajaran-ajaran islam sebagai wacana ilmiah secara transparan yang


dapat diterima oleh berbagai kalangan.

• Mewujudkan keseimbangan antara aspek-aspek pertumbuhan anak dan


kebutuhan-kebutuhan individu, baik masa kini maupun akan datang, secara
sederhana yang berapiliasi dengan semangat fitrah yang sehat.

• Memperbaiki akhlak dan mengangkat mereka ke derajat yang tinggi, serta


berbahagia dalam hidup dan kehidupannya.
4. Problematika ketika melakukan Studi ISLAM
• Pertama, Para elit militer dan politikus aktif memberi dukungan kepadalembaga-lembaga
pendidikan tradisional hanya untuk mempertahankan statusquo. Terdapat semacam simbiosis
mutualisme anatara pendidikan dan kekuasaan.

• Kedua, Sentral itas dan sensitifitas Islam. Negara dengan jelas mengintervensi konstruksi
modern studi-studi keIslaman untuk menjamin netralitas agamadalam problem sosial dan politik.
Sehingga studi Isl am terbatas pada retorikadan tata bahasa Arab.

• Ketiga , Perspektif ilmu sosial dan filsafattidak ada.17 Pengalaman pribadi Abu Rabi’ sendiri
menunjukkan bagaimanailmu-ilmu sosial tidak mendapatkan tempat di kalangan umat Islam.
Bahkan,ilmu-ilmu sosial tersebut dianggap sebagai bid’ah sehingga jarang sekaliditemukan
mahasiswa –khususnya dari Teluk- yang melanjutkan studi di bidang ilmu sosial.

• Keempat, Studi Islam hanya berputar pada kajian syari’ah dan fikih yang kosong dari kritik
politik, serta kosong dari relevansi situasi kekinian

• Kelima, terdapat pembedaan yang sangat jelas antara teologi dan politikatau teol ogi dan sosial.
Teologi dipahami sebagai ritus, simbol dan hanya berupateks-teks sejarah. Hal ini menimbulkan
ketegangan antara pemikiran dan realitas, antara Islam dan realitas.
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
• pertama, kegagalan umat Islam dalam menghadapi tantangan perkembangan
dunia keilmuan kontemporer menyisakan pekerjaan rumah yang tidak mudah.
Studi Islam dituntut untk menawarkan berbagai solusi dalam menghadapi
problematika saat ini.lantas menawarkan pembacaan multidisiplin dalam
studiIslam.
• Kedua, dalam perjalanan sejarah pemikiran Islam, banyak menemukan
intelektual yang hanya bekerja dan belajar dalam rangkamenjunjung status qua
pemerintah berkuasa. Intellectual engagement sangatpenting dan perlu
dilahirkan kembali dalam menjawab ide kebangkitan Islam.
• Ketiga, dengan memerhatikan aspek-aspek yang berkaitan dengan Islam, studi
Islam dengan sendirinya sangat terbuka bagi disiplin-disiplin ilmu
sosial,humaniora, politik dan sebagainya.
MIKUL DHUWUR PENDEM NJERO
ALON - ALON WATON KELAKON

SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai