Studi Islam secara etimologis merupakan terjemahan dari Bahasa Arab Dirasah
Islamiyah. Sedangkan Studi Islam di barat dikenal dengan istilah Islamic Studies. Maka
studi Islam secara harfiah adalah kajian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Islam.
Makna ini sangat umum sehingga perlu ada spesifikasi pengertian terminologis tentang
studi Islam dalam kajian yang sistematis dan terpadu. Dengan perkataan lain, Studi
Islam adalah usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta
membahas secara mendalam tentang seluk-beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan
agama Islam, baik berhubungan dengan ajaran, sejarah maupun praktik-praktik
pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, sepanjang sejarahnya.
Studi islam merupakan pandangan bagi setiap manusia karena studi islam digunakan
sebagai peninjau kemasyarakat dan pembelajaran tentang keagamaan, studi islam ini
mempelajari lebih dalam tentang keislaman dengan sumber-sumbernya yaitu al-quran
dan hadis.
2.Pentingnya Studi ISLAM
• Kedua, Sentral itas dan sensitifitas Islam. Negara dengan jelas mengintervensi konstruksi
modern studi-studi keIslaman untuk menjamin netralitas agamadalam problem sosial dan politik.
Sehingga studi Isl am terbatas pada retorikadan tata bahasa Arab.
• Ketiga , Perspektif ilmu sosial dan filsafattidak ada.17 Pengalaman pribadi Abu Rabi’ sendiri
menunjukkan bagaimanailmu-ilmu sosial tidak mendapatkan tempat di kalangan umat Islam.
Bahkan,ilmu-ilmu sosial tersebut dianggap sebagai bid’ah sehingga jarang sekaliditemukan
mahasiswa –khususnya dari Teluk- yang melanjutkan studi di bidang ilmu sosial.
• Keempat, Studi Islam hanya berputar pada kajian syari’ah dan fikih yang kosong dari kritik
politik, serta kosong dari relevansi situasi kekinian
• Kelima, terdapat pembedaan yang sangat jelas antara teologi dan politikatau teol ogi dan sosial.
Teologi dipahami sebagai ritus, simbol dan hanya berupateks-teks sejarah. Hal ini menimbulkan
ketegangan antara pemikiran dan realitas, antara Islam dan realitas.
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
• pertama, kegagalan umat Islam dalam menghadapi tantangan perkembangan
dunia keilmuan kontemporer menyisakan pekerjaan rumah yang tidak mudah.
Studi Islam dituntut untk menawarkan berbagai solusi dalam menghadapi
problematika saat ini.lantas menawarkan pembacaan multidisiplin dalam
studiIslam.
• Kedua, dalam perjalanan sejarah pemikiran Islam, banyak menemukan
intelektual yang hanya bekerja dan belajar dalam rangkamenjunjung status qua
pemerintah berkuasa. Intellectual engagement sangatpenting dan perlu
dilahirkan kembali dalam menjawab ide kebangkitan Islam.
• Ketiga, dengan memerhatikan aspek-aspek yang berkaitan dengan Islam, studi
Islam dengan sendirinya sangat terbuka bagi disiplin-disiplin ilmu
sosial,humaniora, politik dan sebagainya.
MIKUL DHUWUR PENDEM NJERO
ALON - ALON WATON KELAKON