Anda di halaman 1dari 11

Nama : Astria Sandra Puspita

Nim : 101121120067
Prodi : Manajemen

UJIAN AKHIR SEMESTER PENDIDIKAN AGAMA

BAB 1
METODE DAN METODOLOGI DALAM STUDI ISLAM

A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP METODE STUDI ISLAM

1.Pengertian metode dan studi islam


Metode berasal dari bahasa yunani methodos, yang terdiri dari dua Kata yaitu metha dan
hodos, metha berarti melewati, menempuh, melalui, dan hodos berarti cara atau jalan.
Dengan demikian, metode dapat diartikan sebagai suatu cara atau jalan yang ditempuh.
Fungsi metode adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau bagaimana cara melakukan
atau membuat sesuatu. Menurut istilah (terminologi), metode adalah ajaran yang memberi
uraian, penjelasan, dan penentuan nilai. Metode bisa digunakan dalam penyelidikan
keilmuan. Hugo FReading mengatakan bahwa metode adalah kelogisan penelitian ilmiah,
sistem tentang prosedur, teknik dan riset. Apabila kata metode digabungkan dengan kata
logos maknanya berubah. Logos berarti “studitentang” atau “teoritentang” oleh karena itu,
metodologi tidak lagi sekedar kumpulan cara yang sudah diterima (wellreceived), tetapi
berupa kajian tentang metode. Dalam metodologi dibicarakan kajian tentang cara kerja ilmu
pengetahuan. Pendek kata, apabila dalam metode tidak ada perbedaan, refleksi, dan kajian
atas cara kerja ilmu pengetahuan. Sebaliknya, dalam metodologi terbuka luas untuk
mengkaji, mendebat, dan merefleksi cara kerja suatu ilmu. Oleh karena itu, metodologi
menjadi bagian dari sistematika filsafat, sedangkan metode tidak .Metodologi adalah ilmu
tentang cara-cara atau langkah-langkah yang tepat untuk memahami dan menganalisis
suatu penjelasan serta menerapkan cara.

2.Ruang lingkup kajian metodologi islam


Studi islam adalah pengetahuan yang dirumuskan dari ajaran islam yang dipraktikan dalam
sejarah dan kehidupan manusia, sedangkan pengetahuan agama pengetahuan yang
sepenuhnya diambil dari ajaran-ajaran allah dan rasul-nya secara murni tanpa dipengaruhi
sejarah, seperti aqidah, ibadah, membaca alquran,dan akhlak. Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa untuk mendapatkan pemahaman yang kompherensif tentang islam, tidak
cukup mempelajarinya hanya dari aspek konten saja, tetapi harus dipelajari juga aspek-aspek
yang lainnya, seperti aspek filosofis, historis, dan aspek lain nya dalam penerapannya dapat
optimal. Studi dan pemikiran keislaman selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa.

B. KEGUNAAN DANURGENSI MEMPELAJARI METODE STUDI ISLAM

Bagi umat islam, mempelajari islam adalah hal yang sangat penting dalam rangka
memantapkan keimanan dan mengamalkan ajaran islam, sedangkan bagi non muslim hanya
sekadar diskursus ilmiah, bahkan mungkin mencari kelemahan islam. Dengan demikian studi
islam bisa dirumuskan sebagai berikut.

a. agar umat islam mampu memahami dan mengamalkan islam secara kaffah
Kaffah mengandung arti sempurna dan menyeluruh, kompherensif, baik dalam bidang
aqidah, syariah, maupun akhlak. Islam dipahami secara utuh, integral dari berbagai macam
pendekatan dan sudut pandang sehingga menghasilkan kesimpulan yang berdasarkan pada
argumentasi yang lengkap untuk kemudian diamalkan, allahswt berfirman suraha lbaqarah
ayat 208; Ayat diatas menjelaskan bahwa umat islam harus mengikuti ajaran agama yang
diturunkan allah swt secara menyeluruh, menyangkut ajaran aqidah (keimanan), ajaran
syariah (hukum) dan ajaran akhlak (norma). Semua ajaran dalam islam harus diyakini dengan
sepenuh hati tanpa keraguan sedikit pun karena itu datang dari allah swt, maka yang menjadi
patokan utama dalam beragama adalah wahyu, baru setelah itu adalah akal.

b. alternatif menyelesaikan problematika hidup


Sebagai agama yang rahmatan lil alamin, islam mempunyai konsep ajaran yang bersifat
manusiawi dan universal, yang dapat menyeamatkan umat manusia dan alam semesta dari
kehancurannya. Akan tetapi, kondisi kehidupan sosial budaya dan peradaban umat islam
dalam keadaan lemah dan tidak berdaya berhadapan dengan budaya dan peradaban manusia
dan dunia modern. Dari situlah kemudian diajarkan dan ditransformasikan kepada generasi
penerusnya yang bisa menawarkan alternatif sebagai solusi dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi oleh umat manusia dalam dunia modern.

c. menembalikan ajaran islam yang asli dan murni serta islam yang rahmatan lilalamin
Dengan mengembalik anajaran islam yang asli dan murni ini maka diharapkan akan
mewujudkan islam yang rahmatan lilalamin ,sehingga nilai-nilai islam bisa beradaptasi dan
berhadapan dengan perkembangan zaman.

d. sebagai solusi agar umat islam mengalami kemajuan


Melalui metode studi islam diharapkan masyarakat islam mengalami kemajuan dan tidak
tertinggal lagi oleh barat

e. dapat memahami perbedaan berdasarkan ilmu


Tujuannya adalah agar umat islam bersikap ittiba dan menjauhkan dirinya dari sikap
taqlidbuta, ittiba yaitu sebuah sikap dalam mengikuti pendapat orang lain dan mengetahui
argumentasi dalil yang melandasi dalil tersebut. Akan tetapi, taqlid buta yaitu sebuah sikap
mengikuti pendapat orang lain tanpa mengetahui argumentasi dan dalil yang melandasinya.

E. SEJARAH PERKEMBANGAN STUDI ISLAM

1.Studi islam pada masa klasik


Peradaban islam dunia meliputi dua kerajaan besar yaitu persiadan bizantium yang bersuku
badui dan pengembalaunta hidup mereka bersuku-suku (kabilah) dengan mata pencarian
mereka berdagang.

2.Studi islam pada masa kejayaan islam


Pada masa kejayaan islam, studi islam dipusaatkan di ibu kota negara, yaitu baghdad, di
istana dinasti baniabbas pada masa berkuasamya putraharun ar-rasyid, yaitu al-makmun
(813-833) , didirikanlah bait al-hikmah sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang
mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai perpustakaan serta lembaga pendidikan (sekolah),
dan sebagai pusat penerjemah karya-karya yunani kuno kedalam bahasa arab dalam rangka
melakukan akselerasi pengembang anilmu pengetahuan. Pendidikan islam pada masa-masa
awal perkembangan islam dilaksanakan di mesjid-mesjid. Pusat studi islam pada awal-awal.
Melakukan akselerasi pengembangan ilmu pengetahuan. Pendidikan islam pada masa-masa
awal perkembangan islam dilaksanakan di mesjid-mesjid. Pusat studi islam pada awal-awal
perkembangannya adalah mekah dan madinah (syam);basrah dan kuffah (irak); damaskus
dan palestina (syam); dan fustat (mesir). Madrasah mekah di pelopor ioleh muadz binjabal,
madrasah madinah dipelopori oleh abubakar, umar, dan utsman.

3.Studi islam pada masa modern


Studi islam sekarang ini mengalami perkembangan cukup pesat hampir seluruh dunia,baik
negara islam maupun nonislam, studi islam pada negara-negara non islam diselenggarakan
di beberapa negara, diantaranya, india, amerika, inggris, dan kanada. Di india. Pusat studi
islam terdapat di universitas aligarh dan jamiamillia islamia. Diuniversitas aligarh studi islam
dibagi dua, yaitu islam sebagai doktrin di kajidi fakultas ushuluddin yang mempunyai dua
jurusan, yaitu jurusan mazhabah lusunah dan mazhabsyar’iah. Di jamiamiliaislamia,
newdelhi, studi islam di kajidi fakultas humaniora yang membawa hiarabic studies, persian
studies, dan political science. Di amerika, kajian islam diselenggarakan di chaniago
university, kajian islam berada pada pusat studi timur tengah dan jurusan bahasa, serta
kebudayaan timur dekat, pada lembaga ini kajian islam lebih mengutamakan kajian tentang
pemikiran islam, bahasa arab, naskah-naskah klasik, dan bahasa-bahasa islam nonarab,
selain kajian-kajian diatas kajian islam di amerika pada umumnya mengutamakan sejarah
studi islam, sastra, dan ilmu-ilmu sosial.

BAB 2
PENDEKATAN DALAM STUDI ISLAM

Islam merupakan agama yang komprehensif, yang mengatur semua aspek kehidupan
manusi, baik dalam aspek ta’abbudi, yaitu hubungan antara manusia dengan allah, maupun
aspek mu’amalah, yaitu hubungan antara manusia dengan manusia lainnya. Berbagai aturan
terserbut berfungsi untuk menciptakan suatu keteraturan dan kedamaian dalam hidup
manusia. Allah SWT mengajarkan islam pada manusia melalui perantara utusannya, yaitu
para nabi dan rasul. Nabi dan rasul merupakan manusia biasa yang diberi wahyu oleh allah
melalui malaikat Jibril. Hal ini agar nabi dan rasul dapat menjadi suri teladan bagi umatnya
sehingga tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak mengikuti ajaran dan perbuatannya.
Selain sebagai penyampai risalah, nabi dan rasul juga bertugas untuk menyelesaikan
berbagai persoalan yang menimpa umatnya. Umat islam harus mampu memahami islam
secara kaffah melalui berbagai pendekatan studi keislaman, seperti pendekatan teologis
normative, pendekatan antropologis, pendekatan sosiologis, pendekatan historis,
pendekatan psikologis, pendekatan filosofis, dan berbagai pendekatan yang lainya.
Pendekatan atau paradigma adalah cara pandang yang digunakan dalam rangka
mempelajari agama,termasuk islam. Ada tiga bidang keilmuan yang sudah mapan dan
bekembang luar biasa dalam kehidupan manusi, yaitu bidang ilmu kealaman, social, dan
budaya. Pendekatan atau paradigma adalah cara pandang yang digunakan dalam rangka
mempelajari agama, termasuk islam. Saat ini ada tiga bidang keilmuan yang sudah mapan
dan berkembang luar biasa dalam kehidupan manusia yaitu bidang ilmu kealaman, social,
dan budaya. Selain menggunakan metode yang benar dalam mempelajari Islam,
penggunaan berbagai pendekatan keilmuan yang saat ini telah berkembang juga sangat
penting dalam rangka memahami Islam secara komprehensif.
1. Pendekatan Teologis Normatif
Pendekatan teologis normatif, kata teologi berasal dari kata theos yang berarti tuhan dan
logos yang berarti ilmu atau pengetahuan. Secara etimologis, teologi dapat diartikan sebagai
pengetahuan atau studi tengtang tuhan. W.J.S Poerwadarminta dalam Kamus Bahasa
Indonesia menyampaikan bahwa teologis merupakan pengetahuan tentang tuhan, dasar-
dasar kepercayaan kepada tuhan, dan agama berdasarkan pada kitab suci. The new oxford
illustrated dictionary mengartikan teologi sebagai ilmu agama atau studi tentang tuhan yang
maha esa, terutama tentang atributnya dan dalam hubungannya dengan manusia.
Pendekatan teologis berasal dari norma-norma dan prinsip-prinsip yang diajarkan oleh
agama tertentu yang berasal dari tuhan , dalam perkembangannya dikenal juga dengan
pendekatan teologis normative.

2. Pendekatan Antropologis
Pendekatan antropologis, antropologis berasal dari Bahasa Yunani,”Anthropos” yang berarti
manusia dan “logos” yang berarti ilmu atau pengetahuan. Secara sederhana, antropologi
dapat diartikan ilmu yang mempelajari tentang manusia, yang menggambarkan manusia
melalui pengetahuan ilmu social,ilmu hayati, dan ilmu humaniora. Pendekatan antropologis
dalam studi agama merupakan suatu cara dalam memahami agama dengan cara melihat
praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Pendekatan ini digunakan
dalam studi agama melihat kenyataan bahwa terkadang terdapat perbedaan praktik
keagamaan pada suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat yang lainnya.
Pendekatan antropologis bersifat induktif, artinya pendekatan ini tidak bertolak dari teori,
tetapi berawal dari pengamatan dan observasi secara langsung.

3. Pendekatan Sosiologis
Pendekatan sosiologis, sosiologi berasal dari Bahasa latin, yaitu socius yang berarti kawan
dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Secara sederhana, sosiologi dapat diartikan
sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari
interaksi dalam kehidupan masyarakat dan mepelajari ikatan-ikatan antara anggota
masyarakat tersebut. Sosiologi berusaha menjelaskan sifat dan maksud kebersamaan dalam
kehidupan masyarakat, baik ikatan-ikatan yang terbentuk maupun keyakinan yang
berkembang pada setiap kelompok masyarakat.

4. Pendekatan Historis
Pendekatan historis/sejarah, kata sejarah menunjukan makna yang cukup beragam.
Beberapa referensi menyebutkan bahwa sejarah mengandung arti pengetahuan-
pengetahuan tentang perkembangan keadaan alam secara keseluruhan. Kata
sejarah/historis berasal dari Bahasa Yunani, yaitu “historia” yang berarti apa-apa yang
berkaitan dengan manusia sejak permulaan ia meninggalkan bekas(asar) dibumi dengan
menggambarkan dan menceritakan kejadian yang berhubungan dengan kejadian-kejadian
bangsa-bangsa atau individu-individu.

5. Pendekatan Psikologis
Pendekatan psikologis, psikologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa
dan logos yang berarti ilmu, secara sederhana psikologis dapat diartikan sebagai suatu ilmu
yang mempelajari perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Pada perinsipnya, ilmu
psikologi meneliti sesuatu yang tidak tampak seperti jiwa dan mental dengan
memperhatikan sesuatu yang tampak seperti perbuatan dan perilaku. Perbuatan dan
perilaku seseorang mencerminkan keadaan jiwanya atau keyakinan dan kepercayaan yang
dianutnya.

6. Pendekatan Filosofis
Pendekatan filosofis, kata filsafat merupakan serapan dari Bahasa arab, yaitu falsafah yang
berasal dari Bahasa Yunani, yaitu philosophia. Philosophia terdiri dari dua kata, yaitu philia,
yaitu persahabatan atau cinta dan Sophia, yaitu kebijaksanaan atau pengetahuan. Sehingga
filsuf dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan
dan kebijaksanaan. Dalam KBBI filsafat diartikan sebagai pengetahuan dan penyelidikan
dengan akal budi mengenai sebab-sebab, asas-asas, hokum-hukum, dan sebagainya
terhadap segala yang ada dia alam semesta ataupun mengenai kebenaran akan adanya
sesuatu. Sidi Gazalba menyatakan bahwa filsafat adalah berfikir secara mendalam,
sistematik, radikal, dan universal dalam rangka mencari kebenaran, inti, hikmah, atau
hakikat mengenai segala sesuatu yang ada. Pendekatan filsafat digunakan untuk memahami
studi islam agar maksud, hikmah, inti dari ajaran islam dapat dipahami dengan seksama.

BAB 3
MEMAHAMI ISLAM SEBAGAI OBJEK PENELITIAN

A.PENELITIAN ILMU AGAMA


penelitian ilmu alam ditunjukan untuk mencari hukumalam atau mencari keteraturan-
keteraturan di alam. ilmu alam disebut juga ilmu eksak karena memiliki sifat keterulangan
dari gejala gejala yang kemudian diangkat menjadi teori dan hukum. sebagaian ahli
menyebut juga ilmu alam sebagai ilmu pasti karena memiliki keteraturan sehingga ketika
dilakukan penelitian selalu menghasilkan kesimpulan yang sama. sebaliknya ilmu budaya
memiliki budaya yang unik dan berbeda satu sama lain, baik dalam tatanan masyarakat,
kebiasaan, situs atau bangunan dan sebagainya. setiap kelompok masyarakat dan daerahh
memiliki keunikan dan ciri khahs nya masing-masing. alan tetapi penelitian ilmu sosial
mencoba untuk memahami gejala yang tidak berulang tetapi dengan memahami
keterulangannya. para ahli berbeda pendapat mengenai kedekatan ilmu sosial terhadap
ilmu alam dan ilmu budaya. dalam perkembangannya untuk mengukur gejala-gejala sosial
sering kali memakai alat analisis statistik seperti yang digunakan utnuk meneliti ilmu alam
untuk mendapatkan hasil yang lebih cermat dan signifikan. suatu penemuan baru dikatakan
atau dianggap sebagai ilmu apabila memenuhi syarat yaitu :
1. dapat diamati
2. dapat diukur, dan
3. dapat dibuktikan
Agama merupakan salah satu gejala sosial dan budaya, penelitian keagamaan dapat
dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. menurut beberapa ahli ada lima bentuk
gejala agama yang harus diperhatikan, apabila kita hendak mempelajari atau meneliti suatu
agama yaitu :
1. scripture, naskah naskah atau sumber ajaran dan simbol simbol agama.
2. para penganut, pimpinan, pemuka agama, menhyangkut dengan sikap, perilaku dan
penghayatan para penganutnya.
3. ritus-ritus, lembaga-lembaga, ibadah-ibadah, seperti shalat, haji,puasa,perkawinan dan
waris.
4. alat-alat, seperti masjid, gereja, lonceng,peci dan semacamnya.
5. organisasi keagamaan, tempat para penganut agama berkumpul dan berperan.

B.KEBUTUHAN MANUSIA TERHADAP AGAMA


Manusia adala makhluk yang sempurna di antara makhluk-makhluk lainnya, kesempurnaan
mansusia adalah karena manusia diberi akal oleh allah bahwa hal demikian tidak diberikan
kepada makluk yang lainnya. dengan adanya akal pada manusia menjadikan manusia
mampu mewujudkan segala keinginan dan kebutuhannya. segala keingintauan manusia itu
akan menjadikan manusia gelisah dan kemudian mencari pelampiasan dengan timbulnya
tindakan irrasionalitas. munculnya pemujaan benda benda merupakan bukti adanya
keingintahuan manusia yang diliputi oleh rasa takut terhadap sesuatu yang tidak di
ketahuainya. dengan adanya pengertian agama dalam berbagai bentuknya maka terdapat
beberapa macam definisi agama. harun nasution telan menginventarisi beberpa pengertian
agama, diantara pengertian agama tersebut adala sebagai berikut :
1. pengakuan teradap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang arus di patuhi.
2. pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai manusia.
3. mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu
sumber yang berada di luar diri manusia dan mempengaruhi perbuatan manusia.
4. kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu.
5. suatu sistem tingka laku yang berasal dari suatu kekuatan gaib.
6. pengakuan terhadap adanya kewajiban kewajiban yang diyakini bersumber pada suatu
kekuatan gaib.
7. pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah dan perasaan takut
teradap kekuatan misterius yang terdapat dalam alam sekitar manusia.
8. ajaran ajaran yang diwayukan tuan kepada manusia melalui seorang rasul.

Agama juga memiliki beberapa fungsi yaitu :


1. fungsi edukatif
2. fungsi penyelamat
3. fungsi perdamaian
4. fungsi kontrol sosial
5. fungsi pemupuk rasa solidaritas
6. fungsi pembaruan
7. fungsi kreatif
8. fungsi sublimatif

C. AGAMA SEBAGAI STUDI SOSIAL


Islam sebagai agama tentunya akan mempengaruhi kehidupan sosial penganutnya, seingga
yang dimaksud islam sebagai sasaran studi sosial, yaitu islam sebagai suatu gejala sosial.
hahl ini menyangkut pada masyarakat penganut agama lengkap dengan struktur lapisan
serta berbagai gejalasosial lainnya yang saling berkaitan.dengan demikian yang menjadi
objek dalam kaitan dengan islam sebgai sasaran studi sosial adala islam yang tela
menggejala atau yang sudah menjadi fenomena islam.

D. AGAMA DALAM STUDI DOKTRINAL


Secara termonologi, kata doktrinal berasal dari kata doktrin yang berati ajaran. akan tetapi
studi doktrinal berarti studi yang berkenaan dengan ajajran atau studi tentang sesuatu yang
bersifat teoretis. islam sebagai agama dalam studi doktrinal mengkaji tentang suatu yang
bersifat teoretis. islam sebagai agama dalam studi doktrinal mengkaji tentang ajaran islam
atau studi islam dari sisi teoriteori yang di kemukakan dalam islam. jadi inti dari agama islam
adalah wahyu, akan tetapi, wahyu yang dimaksud adala al quran dan as sunaa. alquran dan
as suna merupakan sumber pokok ajaran silam yang berisi ajaran dan aturan dalam agama
islam, baik secara umum maupun terperinci.

E. AGAMA ISLAM SEBAGAI OBJEK STUDI ISLAM/PENELITIAN


Metodologi dalam studi silam diperlukan untuk memp[elajari islam secara islmia dengan
memfungsikan dimensi ilahia (iman teradap kebenaran islam) dan dimensi insnia
(mengoptimalkan fungsi akal) melalui penelitian. yang menjadi objek dalam studi islam
adalah islam itu sendiri dalam berbagai aspeknya, baik dari segi jjaran, sumber ajaran,
sejarahnya, umatnya, perkembangannya dan sebagainya dengan menggunakan berbagai
pendekatan keilmuan yang tela berkembang, baik ilmu kealaman, sosial, maupun budaya
dan tetap menjadikan pendekatan teologi dalam ajaran islam yang berlandaskan tauid dan
pendekatan normatif dengan mengacu pada dua sumber pokok ajaran islam ( alquran dan
hadis ) sebagai paradigma pokoknya.

BAB 4
ISLAM SEBAGAI AGAMA WAHYU

A. Pengertian islam
Islam berasal dari bahasa Arab yaitu Salima yang berart selamat, damai, Sentosa. Aslama artinya
berserah diri dalam kedamaian. Secara etimologis yaitu aslama yuslimu isleman artinya berserah
diri, tunduk, patuh. Seperti Firman Alloh dalam Qs. Al’Imran : 83 yang artinya
“Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Alloh, padahal apa yang dilangit dan
di bumi berserah diri kepada_Nya,(baik)dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepadaNya
mereka dikembalikan”.
Sehangga secara etimologis islam dapat diartikan sebagai aagama yang terakhir diturunkan Allah
kepada Nabi Muhammad sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusiadalam rangka menjaga
kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan. Dari segi kebahasaan islam berarti taat, patuh, tunduk
dan berserah diri pada Allah dalam upaya mmencari keselamatan hidup baik di dunia maupun di
akhirat. Secara Istilah didefinisikan oleh Harun Nasution dalam Abuddin Nata islam adalah agama
yang ajaran – ajarannya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui Nabi Muhammad sebarai Rosul,
yang ajarannya tidak saja mengenai satu segi tetapi mengenai berbagai segi mengenai kehidupan
manusia. Menurut Nasrudin Razak adalam memelihara dalam keadaan selamat Sentosa. Menurut
Mardani islam adalah meyelamatkan , mententramkan, dan mengamankan. Maka disimpulkan islam
adalah sebuah agama yang diturunkan Allah untuk umat manusia melalui RosulNya Muhammad
untuk dijadikan pedoman bagi penganutnya dalam rangka mencapai keselamatan dan kebahagiaan
hidup di dunia maupun si akhirat.
B. Sumber – Sumber Pengetahuan Islam
Louis O. Kattsof dalam Juhaya S. Praja mengemukakan bahwa sumber pengetahuan manusia itu ada
5 macam yaitu :
1. Empiris yang melahirkan aliran empirisme
2. Rasio yang melahirkan aliran rasionalisme
3. Fenomena yang melahirkan Fenomenologi
4. Intuisi yang melahitkan aliran intuisionalisme
5. Metode ilmiah yang menggabungkan antara aliran rasionalisme dan empirisme

Berdasarkan pemaparan diatas bahwa dalam mendapatkan pengetahuan islam ada 5


sumber yang dipakai akar pijakan dalam mencapai atau memperoleh suatu ilmu dan sains
kelima sumber tersebut adalah wahyu, sanses/indra, akal, hati (qalb), dan ilham.
C. Pengertian Wahyu Sebagai Sumber Pengetahuan
Wahyu adalah landasan paling pokok dalam pengetahuan islam. Wahyu berasal dari Bahasa arab
Alwahy berarti suara, api, dan kecepatan. Makna wahyu adalah pemberitahuan kepada seseorang
tentang sesuatu secara tersembunyi dan cepat serta bersift khusus bagi ia sendiri dan tersembunyi
bagi yang lainnya. Secara etimologis berarti al-isharah as-sariah (isyarat yang cepat), Alkitabah
(tuisan), Almaktub (tertulis), Arrisalah (pesan), Alilham (ilham), Al-I’lam al-khafi (pemberitahuan yang
bersifat tertutup dan tidak diketahui pihak lain, Al-kalam al-khafi as-sari (pembicaraan yang bersifat
tertutup dan tidak diketahui pihak lain dan cepat). Wahyu adalah firman Allah yang langsung dari
Allah kepada seorang hambaNya. Wahyu merupakan komunikasi Tuhan dengan manusia dalam
filsafat, Tuhan dikatakan mind akal karena Tuhan adalah akal, manusia mempunyai akal, tidak
mustahil manusia dapat berkomunikasi dengan Tuhan sebagai akal. Namun dalam islam tuhan
sebagai pencipta dan pengatur semesta.
Ada 2 indikator yang bisa diperhatikan bahwa islam sebagai satu – satunnya agma wahyu :
1. Islam adalah satu – satunya agama yang Namanya secara khusus disebutkan dalam Al-quran
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw
2. Konsep islam tentang tuhan bersifat otentik dan final karena dirumuskan dalam al-quran
yang merupakan wahyu dari Tuhan. Umat islam tidak melakukan spekulasi filosofis untuk
menyebut nama Allah, nama itu sudah dikenalkan langsung oleh Allah melalui Al-quran dan
diajarkan langsung cara melafalkannya oleh Nabi Muhammad Saw.

Konsep islam sebagai objek penelitian dapat dilihat dari 2 dimensi


1. Dimensi Uluhiah yaitu dimensi keimanan, keyakinan yang datang dari Allah zat yang maha
suci kepada manusi
2. Dimensi Insaniah yaitu akal yang merupakan pemberian Allah yang membedakan manusia
dengan hewan dan makhluk lainnya.
D. Senses/Indra Sebagai Ilmu Pengetahuan
Senes/indra yang diyakini sebagai satu – satunya tolak ukur pengetahun, pandangan inilah yang
disebut sebagai empirisme.
E. Akal (Al-aql)
Manusia adalah makhluk allah yang paling mulia, karena manusia dibekali allah akal sehingga
manusia menangguh amanah Allah di muka bumi sebagai khalifah, menjaga kelestarian bumi
beserta isinya. Manusia juga akan dimintai pertanggungjawaban atas semua perbuatan yang
dilakukan.
F. Hati/Fu’ad
Al-Fu’ad atsu hati merupakan sentral dan pengendali bagi aktifitas al-aql dan al-qalb dalam
menetapkan pengetahuan yang benar, baik, dan berguna bagi manusia.
Demikian beberapa sumber pengetahuan yang digunakan manusii dalam mencari kebenaran. Ajaran
Islam sebagai wahyu artinya adalah ajaran yang sumber informasi dan pengetahuannya diperoleh,
dipelajari, dipahami, untuk kemudian diamalkan melalui berbagai sumber pengetahuan lain.
G. Ilham/Intuisi
Ilham dan wahyu mempunyai kesamaan, ilham dan wahyu merupakan ilmu Rabbani yang diajarkan
kepada manusia, keduanya adalah cara memperoleh ilmu.
H. Misi Ajaran Islam
Misi utama ajaran islam yaitu sebagai rahmatan lil’alamin artinya ajaran islam merupakasn rahmat
bagi seluruh alam. Mempunyai makna bahwa jaran islam mempunyai kasih sayang ataukarunia Allah
bagi makhluknya. Misi ajaran islam sebagai rahmatan lil’alamin dapat dilihat dari peran yang
dimainkan islma dalam menyelesaikan problematika kehidupan. Bukan hanya dalam ranah
keagamaan saja tetapi semua ranah kehidupan seperti sosial, ekonomi, hukum, politik, Pendidikan,
kebudayaan, dll.

BAB 8

STUDI KAWASAN ISLAM

Secara etimologi merupakan dari bahasa Arab Dirasah Islamiyah, dalam kajian Islam di Barat
Islamic studies secara harfiah adalah kajian tentang hal-hal yang berkaitan dengan
keislaman. Secara terminologi adalah kajian secara sistematis dan terpadu untuk
mengetahui, memaknai dan menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan
agama islam, pokok-pokok ajaran islam, sejarah islam, maupun realitas pelaksanaannya
dalam kehidupan. Asal-usul dari studi kawasan islam sudah terjadi di Yunani pada tahun
450-an SM. Akan tetapi, pada saat itu kawasan sudah menjadi perhatian para ahli
kenegaraan. 1300 tahun berlalu, kaum muslim mempunyai kemampuan yang luar biasa
dalam mengembangkan studi kawasan dengan berbagai ragam pendekatan yang lebih
dinamis. Karya-karya kaum muslim ketika itu melampaui sejarawan Yunani. Banyak karya
umat Islam yang menggambarkan tentang studi kawasan, seperti Futuh Al-Buldan wa
Ahkamuha karya Al-Baladzuri. Secara metodologis, AlBaladzuri tidak hanya menggunakan
fakta tertulis atau riwayat pelaku, tetapi ia juga berhasil menjelaskan wilayah-wilayah yang
hampir seluruhnya telah ia kunjungi. Begitu banyak kajian tentang wilayah dengan berbagai
variasinya. Akan tetapi, dalam perkembangannya studi kawasan, istilah geopolitik baru lahir
sebagai istilah baru pada abad ke-19.
1. Kawasan Afrika Timur
Para pendatang membawa Islam ke Afrika Timur melalui dua cara, yaitu melalui jalur darat
dengan menelusuri Sungai Nil dan melalui jalur laut dengan menyebrangi Laut Merah atau
Samudera Hindia. Pengaruh Islam terhadap bahasa dan kesusastraan mereka dapat ditemui
dari berbagai ragam terjemah naskah-naskah agama, terutama berkaitan dengan tarikh
Nabi Muhammad saw.
2. Islam di Turki Bangsa Turki adalah identik dengan Islam. Kehidupan demokratis dalam
batas-batas tertentu memang tampak di sana. Pemikiran politis masih sangat mewarnai
gerak dinamika pemikiran keislaman di Turki. Terdapat dua kelompok penerbitan dalam
kaitannya dengan perkembangan Islam di Turki.
a. Kelompok Tarekat Kelompok tarekat naqsabandiyah adalah kelompok yang masih
mempunyai basis yang sangat kuat di Turki, terutama di wilayah Anatolia. Pengikut
kelompok ini ssangat taat kepada Syeikh dan ketaatan ini akhirnya membentuk perkumpulan
politik. Secara formal organisatoris, mereka memang tidak ada. Akan tetapi, mereka
menyembul dalam usaha penerbitan. Ide-ide mereka terpancar dalam tulisan-tulisan yang
dimuat dalam penerbitan mereka.
b. Kelompok Fundamentalis Kelompok ini lebih senang menyebut diri mereka sebagai muslim
dan tidak mengidentifikasikan diri mereka dengan kelompok muslim tertentu, kelompok
fundamental menolak seluruh elemen tradisi yang tidak Islami. Al-qur’an dan hadits adalah
sumber utama acuan pemikiran keislaman mereka.

3. Islam di Asia Tenggara Ada tiga pendapat mengenai kedatangan Islam ke Asia Tenggara.
Pertama, pendapat yang menyatakan bahwa Islam datang ke Asia Tenggara langsung dari
Arab atau tepatnya Hadramaut (Crawfurd 1820). Kedua, pendapat yang mengatakan bahwa
Islam datang ke Asia Tenggara berasal dari India (Pijnapel 1872), berdasarkan hasil
penelaahannya, ia berangkuman bahwa yang membawa Islam ke Asia Tenggara adalah
orang-orang Arab yang bermazhab Syafi’i dan Gujarat dan Malabar di India. Ketiga,
mengatakan bahwa Islam datang ke Asia Tenggara berasal dari Benggali (kini Bangladesh).
Pendapat ini diungkapkan oleh Tome Pires. Islam didakwahkan di Asia Tenggara melalui tiga
cara. Pertama, melalui dakwah pedagang muslim dalam jalur perdagangan yang damai.
Kedua, melalui dakwah para da’i dan orangorang yang sengaja ingin mengislamkan orang-
orang kafir. Ketiga, melalui kekuasaan atau peperangan dengan negara penyembah berhala.
4. Islam di Cina Pada awalnya, pemeluk agama Islam terbanyak di Cina adalah para saudagar
dari Arab dan Persia. Orang Cina yang pertama kali memeluk Islam adalah suku Hui Chi.
Sejak saat itu, pemeluk Islam di Cina kian bertambah banyak. Ketika Dinasti Song bertakhta,
umat muslim menguasai industri ekspor dan impor. Bahkan, pada periode itu jabatan
direktur jenderal pelayaran secara konsisten dijabat orang muslim.
5. Islam di Amerika Serikat Islam di Amerika Serikat mengalami perkembangan yang cukup
pesat dan muslim menjadi pemeluk agama kedua terbesar setelah Kristiani. Muslim
pertama di Amerika menurut kebanyakn anggapan adalah imigran Arab dari kalangan Afro-
Amerika dengan cara jual beli budak. Namun, anggapan ini dibantah oleh Akbar
Muhammad. Ia mencatat bahwa orang Amerika pertama yang tercatat sebagai pemeluk
agama Islam adalah Reverend Norman,m seorang misionaris gereja Metodis di Turki yang
memeluk Islam ketika ia bertugas sebagai konsul Jenderal Amerika Serikat di Filipina pada
tahun 1887. Ia adalah pelopor utama yang mendirikan organisasi Islam pertama di Amerika
Serikat pada tahun 1893. Ia kemudian berperan sebagai da’i pada tahun 1893 dan
menerbitkan The Moslem World sebagai media dakwahnya. Terdapat pula lima gelombang
migrasi orang-orang Islam ke Amerika Serikat sejak akhir abad ke-19 hingga paruh kedua
abad ke-20.
a. Migrasi tahun 1875-1912 Mereka pemuda yang tidak mempunyai keterampilan yang berasal
dari Syiria, Yordania, Palestina dan Lebanon yang ketika masih berada di bawah kekuasaan
Turki Ustmani. Mereka berimigrasi karena urusan ekonomi.
b. Migrasi tahun 1918-1922 Ketika terjadi Perang Dunia Pertama. Mereka pada umumnya
adalah kaum intelek dan terdidik.
c. Migrasi tahun 1930-1938 Terkondisikan karena kebijakan imigrasi Amerika Serikat yang
memberikan prioritas terhadap mereka yang keluarganya telah lebih dahulu menetap di
Amerika Serikat.
d. Migrasi tahun 1947-1960 Imigran yang datang ke Amerika Serikat pada gelombang ini bukan
berasal dari Timur Tengah, tetapi berasal dari India, Pakistan, Eropa Timur dan Uni Soviet.
e. Migrasi tahun 1967-sekarang Imigran yang datang pada masa ini, selain karena alasan
ekonomi kebanyakan dari mereka beralasan karena politik. Mereka kebanyakan orang-orang
terpelajar.

Anda mungkin juga menyukai