Anda di halaman 1dari 18

Metodologi Studi

Islam
Kelompok 1

01 02
Husnul Dwi Fatimah
Yahya Putri Zildjian

03 04
Alpira Sulistianingsih Muh. Anugrah Akbar
Pengertian metodologi studi islam
Metodologi berasal dari dua suku kata yaitu metode dan logi. Metodedifinisikan
secara bahasa berasal dari method artinya cara, jalan, arti lainnya adalah cara
yang teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud, cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksaan suatu kegiatan guna mencapaitujuan yang
ditentukan. Sedangkan istilah logi/loghos mempurnyai arti ilmu. Jika digabungkan
menjadi metodologi yang mempunyai arti ilmu berupa cara atau jalan dalam
memahami sesuatu. Metodologi diartikan secara sederhana dengan maksud
sebagai ilmu tentang metode atau uaraian tentang metode.
Menurut Abraham kaflan

yang dikutip Abuy Sodikin menjelaskan bahwa metodologi bisa


dipahami sebagai pengkajian dengan penggambaran (deskripsi),
penjelasan (eksplanasi), dan pembenaran (justifikasi). Merujuk
definisi tersebut, metodologi mengandung unsur-unsur:
• Pengkajian (study)
• Penggambaran (dskripsi)
• Penjelasan (eksplanasi)
• Pembenaran (justifikasi)
Pengertian metodologi studi islam
Ditinjau dari sisi pengertian, studi Islam secara sederhana dimaknai sebagai
● “Kajian Islam”. Pengertian studi Islam sebagai kajian Islam sesungguhnya
memiliki cakupan makna dan pengertian yang luas.
Studi Islam diarahkan pada kajian keIslaman yang mengarah pada tiga hal: 1)
Islam yang bermuara pada ketundukan atau berserah diri, 2) Islam dapat dimaknai
yang mengarah pada keselamatan dunia dan akhirat, sebab ajaran Islam pada
hakikatnya membimbing manusia untuk berbuat kebajikan dan menjauhi semua
larangan, 3) Islam bermuara pada kedamaian.
Tujuan metodologi studi islam

01 Untuk mempelajari secara mendalam apa


sebenarnya (hakikat) Islam itu, dan
bagaimana posisi serta hubungannya dengan
agama-agama lain dalam kehidupan budaya
manusia.
Tujuan metodologi studi islam

02
Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi
ajaran agama Islam yang asli, dan bagaimana
penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan
dan perkembangan budaya dan peradaban Islam
sepanjang sejarah.
Tujuan metodologi studi islam

03
Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama
Islam yang tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya
sepanjang sejarahnya. Studi ini berdasarkan asumsi bahwa agama
Islam sebagai agama samawi terakhir yang membawa ajaran yang
bersifat final dan mampu menjawab tantangan perubahan zaman.
Tujuan metodologi studi islam

04
Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan
nilai-nilai dasar ajaran agama Islam, dan bagaimana
realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta
mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia
pada zaman modern ini.
Urgensi metodologi
studi islam
01 Umat Islam saat ini berada dalam kondisi problematis

Dalam kondisi ini, umat Islam harus bisa melakukan


gerakan pemikiran yang dapat menghasilkan konsep
pemikiran yang cemerlang dan operasional untuk
mengantisipasi perkembangan dan kemajuan tersebut
Urgensi metodologi
studi islam

Dalam posisi problematis ini, jika umat Islam hanya berpegang pada
ajaran-ajaran Islam hasil penafsiran ulama„ terdahulu yang merupakan
warisan doktriner turun temurun dan dianggapnya sebagai ajaran yang
sudah mapan, sempurna, dan sudah paten, serta tidak ada keberanian
untuk melakukan pemikiran ulang, berarti mereka mengalami
kemandekan intelektual yang pada gilirannya akan menghadapi masa
depan yang suram.
Urgensi metodologi
studi islam
02 Umat Manusia dan Peradabannya Berada dalam Suasana Globalisasi

Pesatnya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan


tekhnologi modern telah membuk era baru dalam perkembangan
budaya dan peradaban umat manusia, yang dikenal dengan era
globalisasi. Pada era ini ditandai dengan semakin dekatnya hubungan
komunikasi antarbangsa dan budaya umat manusia.
Urgensi metodologi
studi islam
Karena itu, Islam harus bisa menawarkan nilai-nilai, norma-norma,
dan aturan-aturan hidup yang bersifat manusiawi dan universal itu
kepada dunia modern, dan dharapkan dapat memberikan alternatif-
alternatif pemecahan terhadap keadaan problematis.
Disinilah letak urgensi studi Islam, untuk menggali kembali ajaran-
ajaran Islam yang murni, dan yang bersifat menusiawi dan
universal, yang mempunyai daya untuk mewujudkan dirinya
sebagai rahmatan lil „alamin.
Urgensi metodologi
studi islam
Situasi keberagamaan di Indonesia cenderung menampilkan kondisi
03 keberagmaan yang leglistik-formalistik.

Situasi legalistik-formalistik menjadikan agama harus


dimanifestasikan dalam bentuk ritual formal, sehingga muncul
formalisme keagamaan yang lebih mementingkan “bentuk”
daripada “isi”. Kondisi seperti itu, menyebabkan agama kurang
dipahami sebagai dasar moral dan etika yang bertujuan
membebaskan manusia dari kebodohan, ataupun kebobrokan moral.
Ruang lingkup metodologi
islam
Terdapat tiga wilayah keilmuan agama Islam yang dapat
menjadi obyek studi Islam, yaitu: Wilayah praktek keyakinan
dan pemahaman terhadap wahyu yang telah diinterpretasikan
sedemikian rupa oleh para ulama, tokoh panutan masyarakat
pada umumnya. Wilayah praktek ini umumnya tanpa melalui
klarifikasi dan penjernihan teoritik keilmuan yang penting di
sini adalah pengalaman.
Ruang lingkup metodologi
islam
Apa yang ada pada wilayah ini sebenarnya tidak lain dan
tidak bukan adalah “teori-teori” keilmuan agama Islam, baik
secara deduktif dari nash-nash atau teks-teks wahyu, maupun
secara induktif dari praktek-praktek keagamaan yang hidup
dalam masyarakat era keNabian, sahabat, tabi‟in maupun
sepanjang sejarah perkembangan masyarakat Muslim di
manapun mereka berada.
Ruang lingkup metodologi
islam
Telaah teoritis yang lebih popular disebut metadiscourse,
terhadap sejarah perkembangan jatuh bangunnya teori-teori
yang disusun oleh kalangan ilmuan dan ulama pada lapis
kedua. Wilayah pada lapis ketiga yang kompleks dan
sophisticated ini lah yang sesungguhnya dibidangi oleh
filsafat ilmu-ilmu keislaman.
Kesimpulan

Arah dan tujuan studi Islam dapat dirumuskan sebagai berikut : 1) Untuk
mempelajari secara mendalam apa sebenarnya (hakikat) Islam itu, 2) Untuk
mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama Islam yang asli,
3) Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama Islam
yang tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya sepanjang
sejarahnya. 4) Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-
nilai dasar ajaran agama Islam,

Anda mungkin juga menyukai