PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka dapat kami rumuskan masalah sebagai
berikut:
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Nurhasanah Neneng , Metodologi Studi Islam, cet.1, (Jakarta: Amzah.2018), hlm. 3.
3
3. Deskriptif, metode penelitian yang berusaha menggambarkan atau
menguraikan suatu objek yang akan diteliti, baik berupa orang,
lembaga, masyarakat, dan objek lainnya berdasarkan fakta-fakta yang
tampak atau apa adanya.
4. Filsafat, proses pemikiran yang menyelidiki makna di balik sebuah
kenyataan/teori yang telah ada untuk disusun dalam sebuah sistem
pengetahuan yang sistematis.
Studi Islam sudah dikenal sejak lama dalam sejarah peradaban Islam, studi
Islam merupakan proses panjang dalam sejarah perkembangan Islam, yang
mengalami pasang surut pada masa klasik, kejayaan Islam, dan zaman
modern.
2
Nurhasanah Neneng , Metodologi Studi Islam, cet.1, (Jakarta: Amzah.2018), hlm. 30.
4
3. Sosiologis, ilmu yang mempelajari interaksi dalam kehidupan
masyarakat dan mempelajari ikatan ikatan antar anggota masyarakat
tersebut.
4. Psikologi, suatu ilmu yang mempelajari perilaku dan fungsi mental
manusia secara ilmiah.
5. Filosofis, Sidi Gazalba menyatakan bahwa filsafat adalah berpikir
secara mendalam, sistematik, radikal, dan universal dalam rangka
mencari kebenaran, inti, hikmah, atau hakikat mengenai segala sesuatu
yang ada.
3
Nurhasanah Neneng , Metodologi Studi Islam, cet.1, (Jakarta: Amzah.2018), hlm.50.
5
2. para penganut, pimpinan, pemuka agama, menyangkut dengan
sikap, perilaku, dan penghayatan para penganutnya;
3. ritus-ritus, lembaga-lembaga, ibadah-ibadah, seperti shalat, haji,
puasa, perkawinan, dan waris;
4. alat-alat, seperti masjid, gereja, lonceng, peci, dan semacamnya;
5. Organisasi-organisasi keagamaan, tempat para penganut agama
berkumpul dan berperan.
Agama mempunyai beberapa fungsi sebagai edukatif (pendidikan),
penyelamat, perdamaian, kontrol sosial, pemupuk rasa solidaritas, pembaruan,
kreatif, dan sublimatif.
Kebudayaan merupakan hasil cipta dan rasa dari pemikiran manusia.
Sementara pendapat yang menyatakan bahwa agama merupakan kebudayaan
berargumen bahwa meskipun wahyu sebagai sumberajaran pokok dalam
agama, tetapi realisasinya dalam kehidupan tergantung pada kapasitas
pemikiran intelektual manusia. Maka dalam tataran pemahaman, interpretasi,
dan praktiknya agama tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan.4
4
Nurhasanah Neneng , Metodologi Studi Islam, cet.1, (Jakarta: Amzah.2018), hlm. 64.
5
Nurhasanah Neneng , Metodologi Studi Islam, cet.1, (Jakarta: Amzah.2018), hlm. 73.
6
2. Yasio yang melahirkan aliran rasionalisme,
3. fenomena yang melahirkan fenomenologi,
4. intuisi yang melahirkan aliran intuisionalisme, dan
5. metode ilmiah yang menggabungkan antara aliran rasionalisme dan
empirisme.
Makna yang dapat ditarik dari penggunaan Alquran terhadap kata al-fu'ad
dan al-af'idah adalah bahwa al-fu'ad memiliki fungsi akal (memahami,
mengerti), sama dengan al-qalb. 6Sedangkan Ilham adalah perasan halus yang
jiwa merasa yakin lalu mendorongnya kepada apa yang dicari, tanpa merasa
atau mengetahui dari mana datangnya.7
Misi ajaran Islam sebagai rahmatan lil 'alamin juga dapat dilihat dari yang
dimainkan Islam dalam menyelesaikan berbagai problematika kehidupan.
6
Nurhasanah Neneng , Metodologi Studi Islam, cet.1, (Jakarta: Amzah.2018), hlm. 87.
7
Nurhasanah Neneng , Metodologi Studi Islam, cet.1, (Jakarta: Amzah.2018), hlm. 89.
7
Bukan hanya dalam ranah keagamaan saja, tetapi pada semua ranah
kehidupan seperti ranah sosial, ekonomi, hukum, politik, pendidikan,
kebudayaan, dan sebagainya. Islam bukan hanya semata-mata ajaran tentang
keyakinan, tetapi sebagai sebuah sistem kehidupan yang multidimensional.8
8
Nurhasanah Neneng , Metodologi Studi Islam, cet.1, (Jakarta: Amzah.2018), hlm. 91.
9
Nurhasanah Neneng , Metodologi Studi Islam, cet.1, (Jakarta: Amzah.2018), hlm. 97.
8
3. Akhlak, perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak terpuji
maupun akhlak tercela.
4. Hukum, berfungsi mengadili dan memberikan penjatuhan
hukuman pada sesama manusia yang terbukti bersalah.
5. Tadzkir, sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan
ancaman Allah berupa siksa neraka.
6. Kisah, Al-Qur'an berisi kisah mengenai orang terdahulu, baik yang
mengalami kebinasaan karena tidak taat kepada Allah ataupun
kisah orang yang mendapatkan kejayaan karena ketaatannya
kepada Allah.
10
Nurhasanah Neneng , Metodologi Studi Islam, cet.1, (Jakarta: Amzah.2018), hlm. 142.
11
Nurhasanah Neneng , Metodologi Studi Islam, cet.1, (Jakarta: Amzah.2018), hlm. 142.
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Terdapat empat metode untuk memahami al-qur’an, yaitu: komparasi,
filologi, deskriptif, dan filsafat.
2. Terdapat beberapa pendekatan dalam studi Islam, yaitu: teologis normatif,
antropologis, sosiologis, historis, psikologis dan filosofis.
3. Mempelajari Islam secara ilmiah dengan memfungsikan dimensi ilahiah
dan dimensi insaniah.
4. Wahyu merupakan firman Allah, sedangkan isi wahyu yang berupa
pengetahuan diturunkan Allah kepada manusia pilihan yang telah dipilih
sendiri oleh Allah, yaitu nabi dan rasul.
5. Untuk memahami al-qur’an terdapat beberapa metode yaitu: memahami
ayat dengan ayat, memahami ayat dengan hadis, memahami ayat dengan
pemahaman sahabat, memahami ayat dengan asbab an-nuzul, dan
memahami ayat dengan gramatika bahasa Arab.
10
DAFTAR PUSTAKA
11