Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara teoritis Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan tuhan
kepada manusia melalui Muhammad sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa
ajaran yang bukan hanya mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Sumber
ajaran yang mengambiul berbagai aspek adalah Al-Qur’an dan Hadist.

Sumber-sumber ajaran Islam yang merupakan bagian pilar penting kajian Islam
dimunculkan agar dikursuskan dan paradigma keislaman tidak keluar dari sumber
aslinya, yaitu Al-Qur’an.
Selain itu pokok-pokok ajaran Islam dan sejarh realitas pelaksanaannya
merupakan bagian yang perlu dikaji. Dalam kajian ini diperlukan beberapa pendekatan
studi Islam sehingga pemahaman tentang studi Islam dapat dengan mudah tercapai.
Pemahaman itu perlu didekati dengan berbagai dimensi, di antaranya mengenai makna
tentang Islam

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan studi Islam?
2. Apa saja pendekatan dalam studi Islam?
3. Bagaimana strategi dari pendekatan tersebut?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pendekatan studi Islam.
2. Untuk mengetahui macam-macam pendekatan studi Islam.
3. Untuk mengetahui strategi dari pembahasan pendekatan studi Islam.

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan
Dalam kamus bahasa Indonesia, pendekatan adalah “proses” perbuatan, cara
mendekati; usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan
dengan orang yang diteliti; metode-motode untuk mencapai pengertian tentang
masalah penelitian.”adapun yang dimaksud dengan pendekakatan disini adalah
cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu, yang
selanjutnya digunakan dalam memahami agama.
Secara trimologi, Mulyanto Sumardi 1998 menyatakan bahwa pendekatan
selalu terkait dengan tujuan, metode dan teknik.
Pendekan adalah cara kerja untu memudahkan pendidi/warga belajar agar peserta
didik atau warga belajar ingin belajar untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
1. Pendekatan Studi Islam
Pendekatan dalam konteks ini merupakan serangkaian pendapat tentang
hakikat belajar dan pengajaran. Jika dihubungkan dengan studi Islam,
Pendekatan berarti serangkaian pendapat atau asumsi tentang hakikat studi
Islam dan pengajaran agama Islam.
Pendekatan tidak terpisah dari tujuan,metode dan teknik. Pendekatan
memiliki peranan yang sangat penting dalam studi Islam karena berkaitan
dengan pemahaman akan Islam
2. Pendekatan dan Metodologi Studi Islam
Pendekatan studi Islam adalah cara kerja untuk memudahkan seseorang
mengetahui dan mendalami Islam secara luas dan menyeluruh agar tidak
muncul pola pikir yang dangkal. Adapun metodologi studi Islam merupakan
usaha yang sistematis dalam membentuk manusia-manusia yang bersikap,

2
berpikir, dan bertindak sesuai dengan ketentuan yang digariskan oleh agama
Islam untuk keselamatan dan kebahagiaan hidupnya didunia maupun diakhirat.

B. Pendekatan Normatif
Normatif adalah peraturan yang mengatur baik-buruknya perbuatan
berdasarkan norma yang berlaku. Pendekatan normatife dalam memahami agama
secara harfiah dapat diartikan sebagai upaya memahami agama dengan
menggunakan kerangka Ilmu Ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa
wujud empiric dari suatu keagamaan diangap sebagai yang paling benar
dibandingkan dengan lainnya.
Menurut LUBIS(2011), pendekatan normative adalah pendekatan yang lebih
menekankan aspek norma norma dalam ajaran islam bagaimana terdapat dalam Al-
Quran dan Sunnah.
Pendekatan normatife diklarifikasikan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
1. Misionaris tradisional, yaitu pendekatan yang bertujuan mengubah suatu
masyarakat agar masuk dalam agama tertentu disertai keyakinan akan
pentingnya peradaban misionaris, seperti yang dilakukan oleh belanda
dengan menjajah Indonesia, yang tidak hanya meyakinkan betapa kuatnya
peradaban yang mereka miliki, tetapi juga menyebarkan agamanya yaitu
agama Kristen.
2. Apologetik yaitu pendekatan yang bertujuan untuk menguatkan keimanan
suatu kaum yang terlindas arus modernitas agar bangkit dan percaya diri
dengan identitas keislamannya.
3. Irenic yaitu pendektan yang dilakukan untuk menyatukan non muslim yang
berorientasi negative tentang orang muslim, dengan muslim yang
berorientasi menyimpang. Tujuannya adalah mencapai perdamaian bangsa
dan hilangnya prasangka, perlawanan, dan saling menghina.

3
C. Pendekatan Antropologis
Antropologi berasal dari bahasa yunani anthropos, artinya manusia/orang dan
logos yang berarti wacana. Antropologis adalah ilmu yang mempelajari segala
aspek dari manusia, yang terdiri atas aspek fisik dan nonfisik serta sebagai
pengetahuan tentang kehidupan lainya yang bermanfaat.
Pendekatan antropologi merupakan salah satu upaya memahami agama dengan
cara melihat praktik keagamaaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Melalui Pendekatan ini agama tampak akrab dan dekat dengan masalah-masalah
yang dihadapi manusia dan berupaya menjelaskan dan memebrikan jawabannya.
Dengan kata lain bahwa cara-cara yang digunakan dalam disiplin ilmu antropologi
dalam melihat suatu masalah digunakan pula untuk memahami agama.

D. Pendekatan Sosiologis
Sosiologi berasal dari bahasa Latin socius, artinya teman/kawan, dan logos
yang artinya ilmu pengetahuan. Menurut Bapak Sosiologi Indonesia yaitu Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
struktur social dan proses sossial termasuk perubahan social.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan
menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai hidupnya itu. Adapun
soiologi adalah ilmu pengetahuan yang membatasi diri terhadap persoalan
penilaian (Soekarno, 2006).
Pendekatan Sosiologi adalah salah satu upaya memahami agama dengan cara
meningkatkan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi
dengan lingkungan sosialnya agar pola pikirannya berkembang dan mengalami
evolusi, yang menyebabkan perubahan social masyarakat baru dan terciptanya
tingkat integrasi lebih besar.

4
E. Pendekatan Teologis
Teologi merupakan cabang Firasat yang mempelajari pengetahuan tentang hakikat
Tuhan serta keberadaannya.
Teologi berasal dari bahasa yunani, theos yang berarti allah (tuhan) dan logis,
yang artinya ilmu. Teologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang
berkaitan dengan keyakinan beragama atau ilmu yang mempelajari tentang tuhan.
Pendekatan teologis dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
1. Teologi normatife/apologis yaitu upaya memahami agama dengan
menggunakan kerangka ilmu ketuhanan yang menimbulkan keyakinan
bahwa agama yang dianut adalah yang paling benar dibandingkan dengan
agama lain.
2. Teologi dialogis yaitu mengkaji agama tertentu dengan menggunakan
perspektif agama lain.
3. Teologi konvergensi yaitu metode pendengkatan terhadap agama dengan
melihat unsur unsur persamaan dari setiap agama/aliran, untuk
mempersatukan unsur esensial dalam agama agama sehingga tidak tampak
perbedaan yang esensial.

F. Pendekatan Fenomenologis
Fenomologi adalah studi islam dalam bidang filsafat yang mempelajari
manusia sebagai sebuah fenomena.
Pendekatan fenomologi merupakan pendekatan agama dengan cara
membandingkan berbagai macam gejala dari bidang yang sama antara berbagai
macam agama. Tujuan fenomologi, yaitu:
a. Menginterpretasikan teks berknaan dengan prsoalan agama dengan setepat-
tepatnya.
b. Merekontruksi suatu kompleks tempat suci kuno/menerangkan permasalah
suatu cerita dari mitos.

5
c. Memahami struktur dan organisasi dari suatu kelmpok masyarakat religious
dengan kehidupan sekitar.
Jadi dapat disimpulkan pengertian fenomenologis adalah metode untuk
memahami agama dan menjadikan manusia sebagai objek .

G. Pendekatan Filosofis
Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata philo yang berarti cinta kepada
kebenaran, ilmu dan hikmah. Selain itu, filsafat dapat pula berarti mencari hakikat
sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat serta berusaha menafsirkan
pengalaman-pengalaman manusia.1
Pendekatan filosofis berasal dari kata filsafat, bahasa Yunani, yaitu pilos yang
artinya cinta pada kebenaran,ilmu, dan hikmah. Selain itu filsafat dapat pula berarti
mencari hakikat sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat serta berusaha
menafsirkan pengalaman-pengalaman manusia.
Pendekatan filosofis adalah pendekatan yang penilaiannya berdasarkan akal
(rasional). Ukuran benar dan salahnya di tentukan dengan penilaian akal, dapat
diterima dengan akal atau tidak. ukan secara mendalam, radikal, sistematik, dan
universal. Mendala Luois O. Kattsof mengatakan bahwa kegiatan kefilsafatan ialah
merenung, tetapi merenung bukanlah melamun, juga bukan berpikir secara
kebetulan yang bersifat untung untungan, melainkan dilakm artinya dilakukan
sedemikian rupa hingga dicari sampai kebatas dimana akal tidak sanggup lagi.

H. Pendekatan Historis

Historis adalah ilmu yang membahas berbagai peristiwa dengan menggunakan


unsur-unsur tempat, waktu, objek, latar belakang dan perilaku dari peristiwa
tersebut.2 Pendekatan historis merupakan salah satu upaya memahami agama

1
Omar Mohammad Al-Toumy al-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam, (terj.) Hasan Langgulung dari judul asli
Falsafah al-Tarbiyah al-Islamiyah, (Jakarta: Bulan BIntang, 1979)
2
Lihat Taufik Abdullah (Ed), Sejarah dan Masyarakat, (Jakarta: Pustaka Firdaus,1987), hlm 105.

6
dengan menumbuhkan perenungan untuk memperoleh hikmah, dengan cara
mempelajari sejarah nilai-nilai islam yang berisikan kisah dan perumpamaan.Al
Quran terdiri atas dua bagian, yaitu tentang konsep dan kisah sejarah perumpamaan.
Dari sejarah perumpamaan inilah seseorang dapat mengambil hikmah.

Melalui pendekatan sejarah seseorang diajak menukik dari alam idealis ke alam
yang bersifat empiris dan mendunia. Dari keadaan ini seseorang akan melihat akan
adanya kesenjangan atau keselarasan antara yang terdapat dalam alam idealis
dengan yang ada di alam empiris dan historis.

Pendekatan kesejarahan ini di butuhkan dalam memahami agama, karena


agama itu sendiri turun dalam situasi yang konkret bahkan berkaitan dengan
kondisi sosial masyarakat.

Jadi kesimpulannya pendekatan historis merupakan suatu sejarah dalam


memahami Islam dengan merenungkan untuk memperoleh hikamh dalam nilai-
nilai Islam dalam percikan Al-Quran.

I. Pendekatan Interdisipliner
Pendekatan interdispliner adalah kajian dengan menggunakan sejumlah
pendekan/sudut pandang dalam studi, misalnya menggunakan pendekatan
sosiologis, historis dan normatis secara bersamaan (Uicha 2011)

Dari pendapat tersebut, pendekatan interdispliner adalah upaya memahami


islam dengan memggunakan sejumlah sudut pandang pendekatan, karena
dalam teori ini sangat penting di bandingkan dengan hanya satu pendekatan.

Dari pendekatan interdispliner muncul beberapa pendekatan studi islam lain,


yang sebagian besar di pengaruhi studi kawasan, misalnya:

a) Sastra islam dan arkeologi


b) Linguistik (bahasa)

7
c) Sastra (literature)
d) Ekonomi
e) Ilmiah
f) Doktriner
g) Filologi (cinta terhadap kata-kata)
h) Semiotika (makna benda/lambang)
i) Mistis
Dari pembahasan di atas dapat kita ketahui pentinganya pendekatan
metodologi islam melalui beberapa aspek, metode, yang mampu berkembang
dalam kemajuan ilmu pengetahuan pada zama modern. Dalam hal ini,umat
Islam harus melakukan gerakan pemikiran untukmengantisipasi perkembangan
dan kemajuan studi islam.

Disinilah pentingnya menggali ajaran islam untuk mewujudkan kedamaian


dan kesejahteraan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian Pendekatan adalah cara kerja untu memudahkan pendidi/warga
belajar agar peserta didik atau warga belajar ingin belajar untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Jika pengertian dari pendekatan Studi Islam
adalah pendekatan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam
memahami Islam. Dan hubungan pendekatan dan metodologi studi Islam cara
kerja seseorang untuk mempelajari dana memahami secara menyeluruh dan
luas agar tidak terlalu dangkal dalam memahami Islam.
2. Pendekatan normatif adalah pendekatan yang lebih menekankan aspek norma-
norma dalam ajaran islam sebagaimana terdapat dalam Al-Quran dan Sunnah.
3. Pendekatan antropologis adalah salah satu upaya memahami agama dengan
cara melihat praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat.
4. Pendekatan sosiologis adalah salah satu upaya memahami agama dengan cara
meningkatkan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi
dengan lingkungan sosialnya agar pola piker berkembang dan akan mengalami
evolusi yang menyebabkan perubahan sosial masyarakat baru dan akan tercipta
tingkat integrasi lebih besar.
5. Pendekatan fenomenologi merupakan pendekatan agama dengan cara
membandingkan berbagai gaya dari bidang yang sama antara berbagai macam
agama.
6. Pendekatan teologis adalah upaya memahami agama dengan menggunakan
kerangka ilmu ketuhanan yang menimbulkan keyakinan agama dianggap
paling benar dibandingkan dengan yang lain

9
7. Pendekatan historis merupakan salah satu upaya memahami agama dengan
menumbuhkan perenungan untuk memperoleh hikmah, dengan cara
mempelajari sejarah nilai islam yang berisikan kisah dan perumpamaan
8. Pendekatan filosofis merupakan studi proses tentang agama yang didasari nilai-
nilai filosofis yang bersumber dari Al-Quran dan hadis
9. Pendekatan politis adalah salah satu upaya memahami agama dengan cara
menanamkan nilai-nilai agama pada lembaga sosial agar timbul
motivasi/keinginan untuk meraih kebahagiaan dan kesejahteraan serta
perdamaian pada masyarakat
10. Pendekatan psikologi adalah paradigm cara pandang memahami agama dengan
mempelajari jiwa seseorang dengan cara melihat gejala perilaku yang dapat
diamati
11. Pendekatan interdispliner adalah upaya dalam memahami islam dengan
menggunakan sejumlah sudut pandang pendekatan.

B. Saran
Demikian makalah yang berjudul “Pendekatan dalam studi Islam” Penulis buat.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan. Maka, kritik
dan saran konstruktif penulis harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kodir Koko, Metodologi Studi Islam,Pustaka Setia,Bandung

Nata Abuddin, Metodologi Studi Islam,Rajawali Pers,Jakarta

http://stitattaqwa.blogspot.com/2013/01/pendekatan-studi-islam_24.html?m=1

11
12

Anda mungkin juga menyukai