Metode berasal dari bahasa yunanai :metodos yang berarti cara atau
jalan. Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk mempermudah
pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut ahmad yunnus, metode adalah jalan yang ditempuh oleh
seseorang untuk sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan
perusahaan atau perniagaan maupun dalam kumpulan ilmu pengetahuan
dan yang lainnya.
Studi islam adalah pengetahuan yang dirumuskan dari ajaran islam yang
dipraktikkan dengan sejarah dan kehidupan manusia. Sedangkan
pengetahuan agama adalah pengetahuan yang sepenuhnya diambil dari
ajaran-ajaran Allah dan rasulNya secara murni tanpa dipengaruhi sejrah,
seperti ajaran tentang aqidah, ibadah, membaca Alquran dan akhlak.
Agama tidak hanya untuk agama, tetapi juga untuk diterapkan dalam
kehidupan dengan segala asperknya.
Apabila islam dilihat dari tiga sisi, ruang lingkup studi islam dapat
dibatasi dari tiga sisi tersebut. Karena sisi doktrin merupakan suatu
keyakinan atas kebenaran teks wahyu, hal ini tidak memerlukan penelitian
empiris.
Dalam pemahan kajian islam historis, tidak ada konsep atau hukum
islam yang bersifat tetap, semua bisa berubah sesuai dengan kondisi. Kaum
historis memiliki pemahaman tentang hukum islam yang mana hukum islam
itu adalah produk dari pemikiran ulama yang muncul karena konstruk sosial
tertentu. Dalam kajian islam historis ditelkankan aspek relitivitas
pemahaman keagamaan.
3. Irrasional
Model berfikir irrasional beranggapan bahwa kebenaran dapat
digapai melalui perimbangan-pertimbangan emosional. Objek kajiannya
adalah hal-hal yang abstrak, dan mempunyai paradigma mistik atau ghaib.
Adapun metodenya adalah latihan terus menerus atau mengasah secara
berulang-ulang. Adapun yang menjadi ukuran adalah kepuasan hati. Karena
itu, perbedaan ketiga pemikiran ini terletak padea paradigma, metode dan
ukuran.
1. bayani
2. burhani
Model berfikir islam secara adalah, bahwa untuk mengukur benar
atau tidaknya sesuatu adalah dengan berdasarkan komponen kemampuan
alamiah manusia berupa pengalaman dan akal tanpa dasar teks wahyu
suci, yang memunculkan peripatik. Ilmu diperoleh sebagai hasil penelitian,
hasil percobaan, hasil eksperimen, baik dilaboratorium maupun dialam
nyata, baik yang bersifat social maupun alam.
Untuk menyelesaikan problem-problem sosial dan dalam studi islam
untuk memadukan keduanya yaitu bayani dan burhani.
3. irfani
Model berfikir islami secara irfani adalah pendekatan yang bersumber
pada intuisi. Langkah-langkah penelitian irfaniah adalah takhliyah, tahliyah,
dan tajliyah. Tiga teknik penelitian irfaniah adalah riadah, tariqoh, dan
ijazah.
Alasan mengapa ajaran islam perlu bagi kita penganut islam di
Indonesia. Dapat dipastikan bahwa sejak ada kehidupan manusia lebih dari
satu orang, sudah ada hokum yang mengatur kehidupan mereka, demikian
juga sejalan dengan itu, pada masyarakat yang paling tertinggal sekalipun
pasti ada hokum yang mengatur kehidupan mereka.
Hukum yang digunakan kelompok masyarakat tertinggal biasanya
apa yang dikenal dengan hokum adat (hokum yang mereka akui / sepakati
bersama, tertulis atau tidak tertulis). Terbentuknya hokum dimasyarakat ini
adalah atas dasar kesepakatan, lepas dari proses mencapai kesepakatannya
demokratis atau tidak. Dari fakta ini dapat ditarik kesimpulan, bahwa hukum
tertulis muncul setelah mengalami perkembangan dari hokum tidak tertulis.
Dengan begitu sebelum adanya tradisi tulis menulis, hokum sudah
ada, yang disebut hokum tidak tertulis. Sejalan dengan adanya tradisitulis
inilah munculnya konsep hokum tertulis.