Anda di halaman 1dari 10

Memahami Jenis Media Pembelajaran Fiqih MI

Anggia Novita Putri


Irma Fauziah
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,Universitas
Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung,Jawa Timur,Indonesia
anggianovita98@gmail.com,irmafauziah@uinsatu.ac.id
Abstrak: Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang bisa digunakan untuk
menyalurkan pesan atau informasi sehingga dapat merangsang pikiran, perhatian, dan
minat siswa untuk belajar dan mudah dalam memahami pelajaran.Pada artikel jurnal ini
penulis memaparkan beberapa jenis media pembelajaran untuk mata pelajaran Fiqih di
MI,mulai dari media audio,visual,audio visual,dan lain-lain. Media pembelajaran
merupakan hal penting yang digunakan oleh guru untuk menarik minat dan menumbuhkan
motivasi siswa dalam belajar, terutama pelajaran Fiqih, agar siswa mudah memahami
materi yang disampaikan tanpa merasa jenuh dan bosan mendengarkan penyampaian dari
guru saja. Dengan tujuan agar materi pembelajaran Fiqih benar-benar bisa dipahami dan
dipraktikkan oleh siswa setelah dipelajari di madrasah.Oleh karena itu sebagai guru harus
mampu memahami berbagai jenis media pembelajaran untuk mata pelajaran Fiqih.Artikel
jurnal ini disusun dengan menggunakan metode kajian pustaka/studi literatur.Sehingga
dapat disimpulkan bahwa dengan memahami berbagai jenis media pembelajaran untuk
mata pelajaran fiqih dapat memberikan pengaruh yang besar dalam meningkatkan hasil
pembelajaran siswa dalam pembelajaran Fiqih di sekolah dan madrasah.

Kata Kunci: Jenis media pembelajaran,Media pembelajaran Fiqih,Fiqih

A. PENDAHULUAN
Komponen pendidikan itu meliputi: Tujuan Pendidikan, Peserta Didik, Pendidik,
Metode Pendidikan, Isi Pendidikan / Materi Pendidikan, Lingkungan Pendidikan,
dan Alat dan Fasilitas Pendidikan. Itulah kenapa pendidikan disebut sebagi suatu
sistem karena semua komponen saling berkaitan. (Wina sanjaya, 2009: 60). Dari
penjelasan di atas dapat dipahai bahwa, media merupakan salah satu komponen
dari pendidikan untuk membantu guru dalam penyampaian materi
pembelajran.Media merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang
digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau
peserta didik. Banyak media pendidikan yang dapat digunakan oleh guru dalam
proses belajar mengajar di kelas seperti media gambar, media visual, media audio
visual dan lain sebagainya. Fiqih merupakan sebuah cabang ilmu, yang tentunya
bersifat ilmiyah, logis dan memiliki obyek dan kaidah tertentu. Fiqih tidak seperti
tasawuf yang lebih merupakan gerakan hati dan perasaan. Juga bukan seperti
tarekat yang merupakan pelaksanaan ritual-ritual. Tujuan pembelajaran Fiqih
adalah untuk membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami
pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil
naqli dan dalil aqli melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam
dengan benar.Oleh karena itu agar tercapainya tujuan pembelajaran fiqih seorang
pendidik perlu memahami terlebih dahulu mengenai jenis-jenis media
pembelajaran untuk mata pelajaran Fiqih di MI. Prinsip pokok yang harus
diperhatikan dalam penggunaan media dalam proses pembelajaran ialah media
digunakan dan diarahkan untuk mempermudah guru dan siswa dalam menjelaskan
dan memahami materi pelajaran yang disampaikan. Oleh karena itu, penggunaan
media pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Melalui
penggunaan media pembelajaran, guru dapat menyajikan materi pelajaran yang
bersifat abstrak menjadi konkret sehingga dapat dengan mudah difahami oleh
siswa dan dapat mengurangi verbalisme. Misalnya dalam menyampaikan bahan
pelajaran yang berkaitan dengan shalat, tata cara shalat maupun tentang shalat
Tarawih. Dalam pembelajaran fiqih, guru harus memilih metode dan media
pembelajaran yang tepat yang disiapkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik. Sebagai guru pendidikan fiqih tampaknya dalam mempengaruhi
siswa untuk dapat mempelajari dan memahami ajaran islam sesuai dengan
kemampuan nalar manusia terhadap wahyu Allah dan Rasul-Nya perlu dibantu
dengan media pembelajaran. Cara-cara mengajarkan materi fiqih secara tradisional
dengan menitik beratkan kepada metode ceramah tampaknya tidak memadai lagi,
sebab para siswa telah mulai kritis. Metode ceramah murni hanya efektif untuk
sekitar 15 menit pertama. Untuk selanjutya daya serap siswa terhadap ceramah
mulai menurun. Untuk melibatkan sebanyak mungkin alat indra siswa dalam
proses pembelajaran maka metode ceramah itu perlu divariasikan dengan media,
sehingga tujuan pendidikan agama islam khususnya fiqih benar-benar aplikatif
muncul kepermukaan dalam suasana pembelajaran.Bertitik tolak dari hal tersebut
penulis mencoba untuk menyusun sebuah artikel jurnal dengan mengambil judul:
Memahami Jenis Media Pembelajaran Fiqih MI.
B. METODE PENELITIAN
Jenis metode penelitian yang digunakan untuk menyusun artikel jurnal ini
menggunakan kajian pustaka atau studi literatur.Metode ini merupakan suatu
metode penilitian dengan mencari atau membaca bahan-bahan bacaan yang
berkaitan dengan objek penelitian yang pernah dibuat dan didokumentasikan yang
digunakan untuk menganalisis objek penelitian yang dikaji.Jadi sebagai peneliti
kita melakukan penelitian dengan mencari referensi dari bahan bacaan yang sudah
ada sebelumnya.Diharapkan dengan menggunakan metode penelitian tersebut hasil
penelitian ini akan lebih lengkap memaparkan isi serta tujuan penulisannya. Untuk
menemukan data penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengumpulan referensi
yang terkait dengan fokus penelitian, kemudian membacanya secara cermat dan
mengambil pokok pikiran yang terdapat di dalamnya, kemudian menyusunnya
secara sistematis sesuai dengan pokok-pokok penelitian yang dilakukan.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Media Pembelajaran
Media adalah sarana yang dimanfaatkan oleh guru yang mengajar di kelas, seperti
papan tulis, buku, dan alat-alat belajar lainnya (Abdullah, 2016). Semua sarana
yang digunakan guru dalam memberikan ilmu dan pengetahuan serta mengajarkan
nilai-nilai kepada siswa disebut dengan media (Layla, 2016), (Susanti et al., 2020).
Secara umum media pembelajaran itu terdiri dari manusia, benda-benda, ataupun
kegiatan yang mendukung terjadinya interaksi pembelajaran untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan sikap bagi siswa (Sanjaya,
2008), (Ritonga et al., 2020). Jadi, media pembelajaran berarti segala sesuatu yang
digunakan oleh guru ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran, berupa
perangkat dan bahan yang memfasilitasi, memudahkan, dan meningkatkan proses
pembelajaran di dalam kelas untuk menyampaikan ilmu, pengetahuan, serta makna
dan nilai-nilai kepada siswa. Dengan menggunakan media pembelajaran dalam
mengajar, sangat membantu dan mempercepat proses pembelajaran, karena siswa
akan lebih aktif berinteraksi dengan media pembelajaran, dan penggunaan media
juga dapat mengaktifkan lebih dari satu indera siswa. Penggunaan Media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar sangat dibutuhkan oleh seorang guru
untuk menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik (Sudrajat, Prasojo,
Zulkarnain, 2018). Secara umum, penggunaan media pembelajaran akan membuat
proses belajar mengajar lebih bervariasi, dan berjalan lebih efektif dan efisien.
Untuk lebih rinci, maka diuraikan sebagai berikut (Bahruddin, 2011):
Pertama, Memperkaya pembelajaran, penelitian telah menunjukkan bahwa media
memiliki peran penting dalam memperkaya pembelajaran, memperluas
pengalaman siswa, memfasilitasi pembangunan konsep dan mengatasi segala
keterbatasan dengan menggunakan berbagai sarana komunikasi yang menawarkan
media pembelajaran yang menarik.
Kedua, Mencapai ekonomi pendidikan, yang dimaksudkan untuk membuat proses
pendidikan lebih ekonomis dengan meningkatkan pembelajaran. Tujuan utama
dari pendidikan adalah untuk mencapai tujuan belajar yang terukur pada tingkat
yang efektif dan efisien.
Ketiga, Untuk membantu merangsang minat dan perhatian siswa dalam belajar,
siswa akan memperoleh pengalaman yang menarik melalui penggunaan media
pendidikan yang bervariasi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Semakin banyak
pengalaman siswa dalam belajar, semakin menjadikan siswa tertarik untuk
menuntaskan rasa keingintahuan.
Keempat, Membantu meningkatkan pengalaman siswa, membuat siswa lebih siap
untuk belajar dengan menggunakan berbagai metode pengajaran, siswa
memperoleh pengalaman baru yang membuatnya lebih bersedia untuk melanjutkan
pembelajaran.
Kelima, Untuk menarik partisipasi dari semua indera siswa dalam proses
pembelajaran, partisipasi semua indera dalam proses pendidikan mengarah pada
konsolidasi dan pendalaman pembelajaran, dalam hal ini pendidikan membantu
melibatkan semua indrea siswa.
Dari berbagai literatur ditemukan bahwa penggunaan media pembelajaran
memberikan manfaat yang sangat besar, Pertama, memperjelas makna bahan
pembelajaran, sehingga materi atau pesan lebih cepat diterima dan dipahami
peserta didik. Kedua, menjadikan guru lebih terampil dalam menggunakan metode
pemelajaran yang lebih variatif.Ketiga, peserta didik akan jauh lebih aktif dalam
kegiatan pembelajaran, seperti mengamati, melaksanakan atau menirukan, serta
mendemonstrasikan materi pembelajaran. Media pembelajaran tidak hanya
dimaksudkan sebagai alat yang dapat membantu guru, melainkan juga sebagai alat
untuk menolong peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan oleh
guru. Lebih luas dari itu juga, media pembelajaran yang tersedia pada saat ini dapat
menjadi sebagai sumber dan metode pembelajaran.
Media Pembelajaran yang digunakan dalam Pembelajaran Fiqih di Sekolah
dan Madrasah
Media pembelajaran pertama bagi anak itu ialah keluarga dan sanak famili atau
karib kerabat mereka, dari sana seorang peserta didik mulai meniru apa yang
mereka lihat di hadapan mereka, apa yang mereka dengar, yang mereka perhatikan
dalam keluarga, suku,dan orang terdekat yang mereka jumpai. Dalam pendidikan
Islam, media pembelajaran sudah digunakan sejak zaman Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW sebagai pendidik ulung telah menggunakan berbagai bentuk
media dalam menyampaikan ajaran Islam kepada para sahabat pada masa
kerasulan, walaupun dengan media ajar seadanya, tapi Nabi mampu membuat
sahabat memahami apa yang beliau sampaikan dengan cepat dan tepat. Dalam
hadits disebutkan bahwa Nabi pernah menggunakan gambar dalam berdakwah,
menggunakan jemari tangan beliau, dan juga menggunakan kerikil. Pada zaman
modern ini, perkembangan dunia sudah semakin canggih, begitupun dengan media
yang bisa digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran. Secara garis
besar, media pembelajaran zaman modern terbagi tiga bagian, yaitu media yang
bisa dilihat disebut visual, media yang bisa didengar disebut audio, media yang
bisa dilihat dan didengar disebut dengan audio visual.
Ketiga media di atas bisa digunakan dalam menyampaikan materi ajar Fiqih di
sekolah ataupun madrasah, baik visual, audio, dan audio visual bisa dimanfaatkan
ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran, hanya saja perlu disesuaikan dengan
materi yang diajarkan. Menurut analisa peneliti berdasarkan lima materi yang harus
diajarkan dalam pelajaran Fiqih dengan berbagai media sebagai berikut:
Pertama, Media Visual.Media ini dapat dimafaatkan dalam menyampaikan
pelajaran yang berkaitan dengan ibadah, seperti materi shalat dengan
memperlihatkan gambar-gambar posisi shalat yang benar, selain itu pada materi
menyambung ayat dengan menggunakan kertas karton warna warni yang
dituliskan ayat-ayat/hadits di sana, kemudian cocokkan dengan terjemahannya, dan
lain sebagainya. Dengan menggunakan media gambar, bukan saja dapat
mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran tetapi juga dapat
meningkatkan semanagat belajar siswa. Penggunaan media dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa, sehingga fokus perhatian siswa terhadap materi pelajaran
dapat lebih meningkat. Melalui penggunaan media pembelajaran, guru dapat
menyajikan materi pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga dapat
dengan mudah difahami oleh siswa dan dapat mengurangi verbalisme. Misalnya
dalam menyampaikan bahan pelajaran yang berkaitan dengan shalat, tata cara
shalat maupun tentang shalat Tarawih.Namun ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan dalam memilih media gambar. salah satunya yaitu memilih media
harus sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Di zaman serba digital ini
pengunaan media visual tidak hanya gambar berupa foto ataupun kertas.Bisa
menggunakan softweare yang bernama PPT dimana guru bisa menayangkan materi
pelajaran Fiqih dengan menampilkan gambar-gambar atau tulisan pada layar
proyektor kelas yang telah disambungkan dengan laptop.Selain itu sekarang juga
terdapa PPT Interaktif dimana PPT tersebut bisa bergerak dengan ditambahkan
animasi ataupun suara-suara dengan tujuan untuk menarik perhatian audience
khususnya siswa di kelas agar tidak cepat bosan saat menerima pembelajaran.
Kedua, Media Audio, media audio ini salah satu penggunaannya pada materi
membaca ayat atau hadits, diperdengarkan melalui rekaman atau kaset dan
sejenisnya, agar bacaannya sesuai dengan tajwid dan penggalan-penggalan bacaan
jadi lebih tepat, atau dalam belajar qira’ah dan muhadatsah Bahasa Arab.Selain
dengan menggunakan kaset ataupun musik,di zaman serba canggih ini ada suatu
teknologi bernama Podcast.Dimana podcast ini hampir mirip dengan radio jika
radio hanya bisa didengarkan pada saat siaran langsung,sedangkan podcast ini
dapat didengarkan di setiap waktu dan bisa didengarkan berulang-ulang
dimanapun dan kapanpun.Tentunya pada pembelajaran Fiqih ini penggunaan
media podcast dirasa sangat menarik perhatian siswa karena terlihat lebih modern
dan praktis.Guru bisa membuat podcast tentang materi pelajaran Fiqih dirumah
kemudian saat dikelas podcast tersebut bisa diputarkan untuk didengarkan para
siswa.
Ketiga, Media Audio Visual, media audio visual bisa digunakan dalam berbagai
materi, misalnya belajar mufradat bahasa arab agar lebih menarik bagi anak-anak,
kemudian belajar sejarah islam melalui film-film animasi tentang suatu materi
yang diajarkan, dalam menyampaikan materi Fiqih lainnya guru juga bisa
menayangkan film-film yang bermuatan akhlak mulia, menyampaikan materi ilmu
tajwid tentang makhraj huruf misalnya, dan lain sebagainya.Penggunaan media
audio visual ini dirasa lebih menarik daripada media pembelajaran
lainnya.Alasaanya selain ada unsur visual atau gambar juga media ini digabungkan
dengan media audio,jadi siswa tidak mudah bosan saat menerima pembelajaran
menggunakan media tersebut.Siswa jadi lebih jelas dalam menerima materinya
tidak hanya dibayang-bayangkan saja dalam imajinasinya karena sudah jelas
terdapat gambar visual serta audio yang mendukung dan memperjelas
materi.Sekarang sudah banyak materi pembelajaran yang ditayangkan di media
sosial salah satunya youtube khususnya materi pembelajaran Fiqih.Jadi guru tidak
perlu susah dan bingung untuk mencari media pembelajaran audio visual itu seperti
apa karena mudah sekali didapatkan di zaman sekarang ini untuk memudahkan
guru serta siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
Peranan dan Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran Fiqih
Belajar tidak selamanya bersentuhan dengan hal - hal yang kongkrit, baik dalam
konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan
dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada di balik realitasnya.
Karena itu media memiliki andil untuk menjelaskan hal - hal yang abstrak dan
menunjukan hal - hal yang tersembunyi. Ketidak jelasan atau kerumitan bahan ajar
dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-
hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan
materi pelajaran. Namun perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat
apabila penggunaanya tidak sejalan dengan esensi tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan. Karena itu tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan
untuk menggunakan media. Manakala diabaikan maka media bukan lagi sebagai
alat bantu pengajaran tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara
efektif dan efisien. Lebih detil lagi penggunaan media dalam proses pembelajaran
adalah:
a. Menarik perhatian siswa.
b. Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran.
c. Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan)
d. Mengatasi keterbatasan ruang.
e. Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif.
f. Waktu pembelajaran lebih dikondisikan.
g. Menghilangakn kebosanan siswa dalam belajar.
h. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/ menimbulkan
gairah belajar.
i. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam.
j. Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran.

Sosial Media dan Pemanfatannya Sebagai Media Pembelajaran Fiqih

Media sosial (sering disalah tuliskan sebagai sosial media) adalah sebuah
media daring, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia
virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang
paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan
Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok
aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi
Web 2.0, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran. Web 2.0 menjadi
platform dasar media sosial. Media sosial ada dalam ada dalam berbagai bentuk
yang berbeda, termasuk social network, forum internet, weblogs, social blogs,
micro blogging, wikis, podcasts, gambar, video, rating, dan bookmark sosial.
Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial: proyek kolaborasi
(misalnya, wikipedia), blog dan microblogs (misalnya, twitter), komunitas
konten (misalnya, youtube), situs jaringan sosial (misalnya facebook,
instagram), virtual game (misalnya world of warcraft), dan virtual social
(misalnya, second life).

Sosial media dipahami sebagai sekelompok jenis media online, yang terbagi
atas lima karakteristik yaitu : (1) Partisipasi. Sosial media mendorong
kontribusi dan umpan balik dari setiap orang yang tertarik. Hal ini
mengaburkan batas antara media dan penonton. (2) Keterbukaan. media sosial
terbuka untuk umpan balik dan partisipasi. media sosial mendorong voting,
komentar dan berbagi informasi. Jarang ada hambatan untuk mengakses dan
memanfaatkan konten-konten yang disukai. (3) Percakapan. Apabila media
tradisional adalah tentang "broadcast" (konten ditransmisikan atau
didistribusikan kepada audiens) media sosial lebih baik dilihat sebagai
percakapan dua arah. (4) Komunitas. Sosial media memungkinkan komunitas
untuk terbentuk dengan cepat dan berkomunikasi secara efektif. Komunitas
berbagi kepentingan bersama, seperti cinta fotografi, masalah politik atau acara
TV favorit. Dan (5) Keterhubungan. Sebagian besar jenis media sosial
berkembang pada keterhubungan mereka, memanfaatkan link ke situs lain,
sumber daya dan orang-orang di dalamnya. Dalam pembelajaran
sumber/referensi-nya tidak hanya sekedar berasal dari buku pelajaran, tetapi
juga diperoleh dari interaksi dan komunikasi. Sampai beberapa dekade yang
lalu aspek terakhir dari pembelajaran terbatas pada ruang fisik ruang kelas.
Namun sekarang, media sosial telah memperluas dimensi dari ruang yang
tersedia untuk komponen sosial pembelajaran. Media Sosial dalam pendidikan,
menjadi konsep yang relatif baru telah menjadi pusat perhatian banyak
pendidik, pengajar dan orang tua. Beberapa meda sosial yang dapat digunakan
untuk pembelajaran Fiqih adalah google dan youtube.Kedua media sosial
tersebut dinilai sangat efektif untuk menyampaikan materi pembelajaran Fiqih
karena kita bisa mencari apapun materinya dengan mudah dan tidak ribet.

D. KESIMPULAN DAN SARAN


Media pembelajaran adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik di kelas
maupun di luar kelas. Dalam pengertian lain, media pembelajaran merupakan suatu
“perantara ”(medium, media) dan digunakan dalam rangka pendidikan dan
pengajaran khususnya pada pembelajaran Fiqih di MI. Dengan demikian, media
pembelajaran mengandung aspek sebagai alat dan sebagai teknik yang sangat erat
kaitannya dengan metode mengajar.Adapun jenis-jenis media pembelajaran untuk
pembelajaran Fiqih diantarannya; Media visual merupakan media berupa
gambaran yang bisa dilihat mata manusia seperti gambar,foto,poster,power
point,dsb.Lalu ada Media audio,yaitu media pembelajaran yang cara
penyampaiannya bisa didengarkan contohnya musik,radio,podcast.Kemudian ada
Media audio visual yaitu contohnya video animasi atau film.Media pembelajaran
ini sangat penting pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas khusunya pada
pelajaran Fiqih MI.Selain ketiga media tersebut,di zaman sekarang yang canggih
ini penggunaan media sosial juga dimanfaatkan sebagai media pembelajaran
khususnya Fiqih.Media sosial yang digunakan adalah Youtube dan Google karena
kedua media sosial tersebut sangat membantu guru untuk mencari materi pelajaran
yang akan disampaikan pada siswa.Ada banyak fungsi dari penggunaan media
pembelajaran Fiqih ini diataranya,lebih menarik minat siswa dalam
belajar,kemudian memudahkan guru dalam menyampaiakn pembelajaran,bisa
meningkatkan motivasi belajar siswa,serta masih banyak lagi fungsi lainnya.Oleh
karena itu,sebagai pendidik harus sangat memahami serta menguasai apa saja
media pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran di kelas.Karena ada
banyak fungsi dari penggunaan media pembelajaran yang bisa membuat tujuan
pembelajaran itu terlaksana.
E. REFERENSI
Aswan.(2015).Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Fiqih
Kelas VIII Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kelayan Banjarmasin.Tesis:
Banjarmasin.
Ernanida, & Yusra, R. Al. (2019). Media Audio Visual Dalam Pembelajaran PAI.
Al Murabbi: Jurnal Pendidkan Islam, 2(1),101-112.

Mardiah.(2020).Pengembangan Media Pembelajaran Media Fiqih Berbasis


Android Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Peserta Didik.Tesis.
Pare Pare: Institut Agama Islam Negeri Pare Pare.
Mazrur Amberi.(2011). Pembelaiaran Fiqih Di Madrasah (Mencari Model Di
Tengah Perbedaan). Jurnal Tarbiyatuna Pendidikan Agama Islam,Vol
1,No 1.
M. Ramli.(2012).Media dan Teknologi Pembelajaran. Banjarmasin. Antasari Pers,
M.Sa’adillah.(2021).Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih.
Skripsi.Jambi:Unviersitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Nasruddin Hasibuan.(2016). Implementasi Media Pembelajaran Dalam
Pendidikan Agama Islam. Jurnal Darul ‘Ilmi Vol. 04, No. 01.
Sartika Fitria,Elni,dan Mahyudin.(2020).Pemanfaatan Media Pembelajaran
Dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar PAI Di Sekolah Maupun
Madrasah.Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum,Vol 20,No 2.

Anda mungkin juga menyukai