Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

Menganalisis sebuah kurikulum berarti kita akan mengkritisi


komponen-komponen yang ada di dalam kurikulum tersebut yang
mencakup ; tujuan, Isi (conten, SK, KD), Strategi (metode), dan evaluasi
(Penilaian dan hasil (SKL).
Dalam rumusan tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-
undang Sisdiknas, terungkap tiga hal: pertama, karakter manusia
Indonesia yang hendak dicapai melalui pendidikan menyangkut aspek
afektif yaitu: keimanan dan ketaqwaan, akhlak mulia, demokratis,
bertanggung jawab dan mandiri, kedua, aspek intelektual (kognitifnya)
yaitu berilmu dan cakap (kecerdasan), ketiga, berkenaan dengan aspek
psikomotoriknya yakni membangun manusia yang cakap dan kreatif
mandiri.
Kurikulum merupakan salah satu komponen pendidikan yang
sangat penting sebagai pedoman bagi guru untuk mencapai tujuan yang
diharapkan, berfungsi untuk menolong siswa menggali dan
mengembangkan keinginan, bakat, kemampuan, keterampilan dan
mempersiapkan mereka dengan baik untuk menjalankan hak dan
kewajiban, memikul tanggung jawab terhadap diri keluarga masyarakat
dan bangsanya.
Kurikulum ibarat jalan untuk mencapai tujuan dalam
melaksanakan pendidikan. Menurut Saylor dan Alexander, kurikulum
adalah the total effort of the school situations, yaitu keseluruhan usaha
yang dilakukan oleh lembaga atau sekolah untuk mencapai tujuan yang
sudah direncanakan1. Dengan demikian, komponen yang ada di dalam
kurikulum bukan sebatas mata pelajaran, melainkan termasuk proses
belajar dan usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.2

1 Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung:
Pustaka Setia, 2010), hlm. 176.
2 Wina Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media,
2009), hlm. 31.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Kurikulum


Analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti: (1)
penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya), (2) penguraian suatu
pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta
hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan
pemahaman arti keseluruhan, (3) penjabaran sesudah dikaji sebaik-
baiknya,(4) pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan
kebenarannya.3
Kurikulum menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 9 yaitu
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dari rumusan
diatas dapat ditafsirkan bahwa komponen kurikulum meliputi: tujuan, isi
dan bahan pelajaran (materi), metode (proses pembelajaran), evaluasi
(penilaian) yang saling berhubungan, setiap komponennya saling bertalian
erat.
Analisis kurikulum dilakukan melalui dua cara, yaitu pemetaan
kurikulum (curriculum mapping) dan penyesuaian kurikulum (curriculum
alignment). Pemetaan kurikulum dilakukan untuk mendapatkan gambaran
utuh tentang output/ outcome yang diharapkan, penilaian, kegiatan
pembelajaran, sumber, materi serta rencana pembelajaran. Penyesuaian
kurikulum (curriculum alignment) dilakukan melalui dua cara, yaitu:
a. Penyesuaian vertikal: untuk menjamin bahwa suatu mata pelajaran
yang diajarkan di jenjang kelas yang berbeda itu ringkas, padat,
tidak ada materi/ bahan yang terlewat, tidak overlapping (tumpang
tindih) dan disusun secara spiral (tingkat kesulitannya dimulai dari
yang mudah sampai yang paling sulit).
b. Penyesuaian horizontal: untuk melihat keterkaitan antara berbagai
mata pelajaran pada jenjang kelas yang sama sehingga siswa dapat
belajar integrasi lintas ilmu untuk mengerti konsep multi disiplin.4
Analisis kurikulum dilakukan karena berbagai alasan, antara lain
a. untuk menilai kurikulum dan memperbaikinya

3 Kamus Besar Bahasa Indonesia online, http://kbbi.web.id/analisis, diunduh


Senin, 4 Nopember 2013.
4 Wandie Razif Sutikno, Disain Kurikulum Digital, Yogyakarta: Smart writing,
2013, hlm. 6-7

2
b. untuk mengidentifikasi masalah potensial dan aktual sedini
mungkin dan merekomendasikan solusi yang mungkin dilakukan.
c. untuk membuat keputusan tentang dukungan untuk kelanjutan
kurikulum
d. untuk mengetahui apakah tujuan telah tercapai
e. untuk mengidentifikasi kekuatan dan keberhasilan
f. untuk menguji apakah asumsi yang mendasari kurikulum yang sah
dan dipertahankan
g. untuk mengidentifikasi kelemahan dan bias
h. untuk menunjukkan nilai dari kurikulum pada stakeholder yang
berbeda.
Dari penjelasan diatas, makalah ini bermaksud memetakan
kurikulum 2013 dengan menelaah komponen-komponennya, yaitu tujuan,
isi/ materi, proses pembelajaran dan penilaian untuk
mendapatkan pemahaman arti keseluruhan dangambaran utuh kurikulum.
Penulis bermaksud menganalisis isi/ materi, terutama aspek kompetensi
dasar yang ada dalam kurikulum 2013 berdasarkan taksonomi Bloom
yang sudah direvisi oleh Anderson.

3
ANALISIS KURIKULUM BERDASARKAN STANDAR KOMPETENSI
(SK) DAN KOMPETENSI DASAR(KD) PAI SMP ASPEK
AL-QUR’AN & HADIST

SKL MP KLS/ SK KD KET.


PAI SMT
Al-Qur’an
VII/1
1. Menerapka 1. Menera 1.1 Menjelaskan hukum Tekanan pada
n tata cara pkan bacaan bacaan ”Al” tata cara baca al-
membaca Hukum Syamsiyah dan qur’an
Al-qur’an bacaan ”Al”Qomariyah Tidak
menurut ”Al” 1.2 Membedakan hukum menunjukkan
tajwid, Syamsiy bacaan bacaan ”Al” kompetensi
mulai dari ah dan Syamsiyah dan untuk
cara ”Al”Qo ”Al”Qomariyah
membaca mariyah Memahamai isi
“Al”- 1.3 Menerapkan bacaan bacaan
Syamsiyah bacaan ”Al” Menerimakandu
dan “Al”- Syamsiyah dan ngan isi bacaan
Qomariyah ”Al”Qomariyah
sampai dalam bacaan surat- Menjadikan
kepada surat Al-Qur’an pedoman hidup
menerapka dengan benar
n hukum isi bacaan
bacaan mad
dan waqaf
VII/2
2. Al-Qur’an
2. Menera 1.1. Menjelaskan hukum
pkan bacaan nun
hukum mati/tanwin dan mim
bacaan mati
nun 1.2. Membedakan hukum
mati/tan bacaan nun
win dan mati/tanwin dan mim
mim mati
mati
1.3. Menerapkan hukum
bacaan nun
mati/tanwin dan mim
mati dalam bacaan
surat-surat Al-Qur’an

4
dengan benar.
ASPEK AQIDAH
SKL MP PAI KLS/ SK KD KET.
SMT
VII/1 TEKANAN
1. Meningkatkan Aqidah 1.1 Membaca ayat-ayat
PADA
pengenalan dan Al-Qur’an yang
1.Mening KARAKTRISTI
keyakinan berkaitan dengan
katkan K MATERI
terhadap aspek- sifat-sifat Allah
keiman KEMAMPUAN
aspek rukun an 1.1.Menyebutkan arti BACA
iman mulai dari kepada ayat-ayat Al-Qur’an ALQUR’AN
iman kepada Allah yang berkaitan BELUM PADA
Allah sampai SWT dengan sifat-sifat PENGAMALA
kepada iman melalui Allah SWT N NILAI-
pada Qadha dan pemaha 1.2.Menunjukkan tanda- NILAI YANG
Qadar serta man TERKANDUN
Asmaul Husna tanda adanya Allah
sifat- G DALAM
SWT
sifatNy BACAAN.
a 1.3.Menampilkan
perilaku sebagai
cermin keyakinan
akan sifat-sifat Allah
SWT
2. 2.Memah 2.1.Menyebutkan arti
ami ayat-ayat Al-Qur’an
Asmaul yang berkaitan
Husna dengan 10 Asmaul
Husna
2.2. Mengamalkan isi
kandungan 10
Asmaul Husna
VII/2
3. Aqidah
3.Mening 3.1. Menjelaskan arti
katkan beriman kepada
keiman Malaikat
an 3.2. Menjelaskan tugas-
kepada tugas Malaikat
Malaik
at

5
ASPEK AKHLAK
SKL MP PAI KLS/ SK KD KET.
SMT
VII/1
1. Menjelaskan dan Akhlak
Baru pada
membiasakan 1.Membia 1.1.Menjelaskan pengetahuan
perilaku terpuji sakan pengertian tawadhu, belum pada
seperti qanaah perilaku ta’at, qana’ah dan pengamalan,
dan tasamuh terpuji sabar sebatas
dan
1.2. Menampilkan menyebutkan
menjauhkan diri
contoh-contoh contoh –
dari perilaku
perilaku tawadhu, contoh Perlu
tercela seperti
ta’at, qana’ah dan tindakan
ananiah, hasad,
sabar nyata
ghadab dan
namimah 1.3. Membiasakan
perilaku tawadhu,
ta’at, qana’ah dan
sabar
VII/2
2. Akhlak
2.Membia 2.1.Menjelaskan arti kerja
sakan keras, tekun, ulet dan
perilaku teliti
terpuji 2.2. Menampilkan contoh
perilaku kerja keras,
tekun, ulet, dan teliti
2.3. Membiasakan
perilaku kerja keras,
ulet, tekun dan teliti

ASPEK FIQIH
SKL MP PAI KLS/ SK KD KET.
SMT
VII/1
1. Menjelaskan Fiqih
Bersifat
tata cara mandi 1. Memahami 1.1.Menjelaskan Kognitif
wajib dan ketentuan – ketentuan – Belum
shalat-shalat ketentuan ketentuan Afektif
munfarid dan thaharah mandi wajib Apalagi
jamaah baik
(bersuci)
6
shalat wajib psikomotori
1.2. Menjelaskan
maupun shalat k
perbedaan
sunat hadas dan
najis
2. 2. Memahami 2.1. Menjelaskan
tatacara ketentuan –
shalat ketentuan
shalat wajib
2.2. Memperaktikk
an shalat wajib
3. 3. Memahami 3.1. Menjelaskan
tatacara pengertian
shalat shalat jama’ah
jamaah dan dan munfarid
munfarid 3.2. Memperaktikk
(sendiri) an shalat
jama’ah dan
shalat
munfarid
VII/2
4. Fiqih
Memahami
4.Memahami 4.1.Menjelaskan tatacara
tatacara ketentuan – belum
shalat ketentuan mengambil
Jum’at shalat jum’at nilai-nilai
4.2. yang
Mempraktekka terkandung
n shalat jum’at didalamnya
Substansi
5. 9.Memahami 5.1.Menjelaskan
zakat adalah
zakat pengertian
memberika
zakat fitrah dan
susuatu
zakat mal
yang kita
5.2. Membedakan cintai untuk
antara zakat orang lain
fitrah dan dan orang
zakat mal tersebut
5.3. Menjelaskan mampu
orang yang terangkat
berhak status

7
menerima sosialnya
zakat fitrah
dan zakat mal
5.4. Memperaktikk
an pelaksanaan
zakat fitrah
dan zakat mal
VIII/2
6. 10.Memahami 10.1. Menjelaskan
hukum Islam jenis-jenis
tentang hewan yang
hewan halal dan
sebagai haram
sumber dimakan
bahan 10.1. Menghindar
makanan i makanan
yang
bersumber dari
binatang yang
diharamkan.

ASPEK SKI
SKL MP PAI KLS/ SK KD KET.
SMT
VII/1
1. Memahami dan Tarikh dan 1.1.Menjelaskan
meneladani kebudayaan sejarah Nabi
sejarah Nabi Islam Muhammad
Muhammad dan SAW
1.Memahami
para shahabat sejarah Nabi 1.2. Menjelaskan
serta Muhammad misi nabi
menceritakan SAW Muhammad
sejarah masuk untuk semua
dan manusia dan
berkembangnya bangsa
Islam di nusantara

8
V
2. Tarikh dan 2.1.Menjelaskan
I
Kebud misi Nabi
I
ayaan Muhammad
/
Islam SAW untuk
2 menyempurnak
2.Memahami
an akhlak,
sejarah Nabi
membangun
Muhammad
manusia mulia
SAW
dan bermanfaat
2.2. Menjelaskan
misi Nabi
Muhammad
SAW sebagai
rahmat bagi
alam semesta,
pembawa
kedamaian,
kesejahteraan,
dan kemajuan
masyarakat
2.3. Meneladani
perjuangan
Nabi dan para
Sahabat dalam
menghadapi
masyarakat
Makkah

ANALISIS SKL PAI SMP

SK-MP PAI SMP/MTS


1. Menerapkan tata cara membaca Al-qur’an menurut tajwid, mulai dari
cara membaca “Al”- Syamsiyah dan “Al”- Qomariyah sampai kepada
menerapkan hukum bacaan mad dan waqaf
2. Meningkatkan pengenalan dan keyakinan terhadap aspek-aspek
rukun iman mulai dari iman kepada Allah sampai kepada iman pada
Qadha dan Qadar serta Asmaul Husna

9
3. Menjelaskan dan membiasakan perilaku terpuji seperti qanaah dan
tasawuh dan menjauhkan diri dari perilaku tercela seperti ananiah,
hasad, ghadab dan namimah
4. Menjelaskan tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfarid dan
jamaah baik shalat wajib maupun shalat sunat
5. Memahami dan meneladani sejarah Nabi Muhammad dan para
shahabat serta menceritakan sejarah masuk dan berkembangnya Islam
di nusantara

HASIL ANALISIS SKL PAI SMP


SK-MP PAI SMP/MTS
1. AL-QUR’AN:
Menerapkan tata cara membaca Al-qur’an menurut tajwid, HANYA
TEKANAN TATA CARA BACA- PERLU DITAMBAHKAN “
KEMAMPUAN MENGHAFAL, MEMBACA MENURUT HUKUM
ILMU TAJWID, MENGARTIKAN, MEMAHAMI DAN
MEMPEDOMANI AYAT-AYAT ALQUR’AN YANG BERKAITAN
DG .............
2. AQIDAH
Meningkatkan pengenalan dan keyakinan terhadap aspek-aspek rukun iman
mulai dari iman kepada Allah sampai kepada iman pada Qadha dan
Qadar serta Asmaul Husna
MENINGKATKAN PENGENALAN DAN MENGUATKAN
KEYAKINAN RUKUN IMAN DAN ASMAUL HUSNA
3. AKHLAK
Menjelaskan dan membiasakan perilaku terpuji seperti qanaah dan tasawuh
dan menjauhkan diri dari perilaku tercela seperti ananiah, hasad, ghadab
dan namimah
PENEKANAN PADA PRILAKU TIMBUL MELALUI PENGALAMAN
LANGSUNG, BIMBINGAN DAN PEMBELAJARAN DALAM
PROSES PEMAHAMAN DAN PEMBIASAAN
4. FIQIH
Menjelaskan tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfarid dan jamaah
baik shalat wajib maupun shalat sunat
KEMAMPUAN DI SMP MENURUN DARI SD

10
SISWA SEKEDAR MEMILIKI KEMAMPUAN MENJELASKAN TATA
CARA MANDI DAN SHOLAT
6. SKI
Memahami dan meneladani sejarah Nabi Muhammad dan para shahabat
serta menceritakan sejarah masuk dan berkembangnya Islam di
nusantara

11
BAB III
PENUTUP

Dari analisis ini akan direkomendasikan beberapa hal yang ditemui


dalam kurikulum pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP yang meliputi:
Aspek Al-Qur,an-Hadits, Akidah (keimanan), Akhlak (tingkah laku), Fiqh
(Ibadah) dan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Rekomendasi dari analisis
terhadap isi kurikulum ini adalah bahwa kurikulum pendidikan agama
Islam, belum cukup memberi bekal kepada anak didik untuk merespon
perkembangan zaman yang menuntut kualitas lebih terutama masalah
kehidupan dunia yang serba canggih, tidak cukup dengan materi Al-
Qur’an yang menonjolkan pada cara membaca (tajwid), Aqidah yang
hanya menyentuh aspek keimanan dalam batinnya, belum pada
penginternalisasian diri, fiqh (ibadah) yang syarat dengan simbolik belum
pada substansi, Akhlak yang hanya sekedar memahami dan mencari
bentuk-bentuk akhlak baik dan buruk, belum pada pengamalan prilaku
sehari-harinya di masyarakat, Tarikh (sejarah) yang hanya sekedar
nostalgia masa Nabi, belum bisa mengambil ibrah (kejadian) ubtuk
kehidupan sekarang.
Sebenarnya kurikulum PAI SMP sudah merespon kebutuhan-
kebutuhan siswa setingkat usianya, tetapi karena pesatnya perkembangan
yang terjadi di masyarakat seolah-olah agama hanya menjadi kebutuhan
sesaat. Belum lagi jika gurunya tidak bisa menggunakan pendekatan dan
metode mengajar dengan baik.
Mengingat kekurangan dalam kurikulum ini maka fungsi guru perlu
dimaksimal-kan dengan mengupayakan pemberdayaan melalui
penyadaran dan peningkatan wawasan tentang nilai-nilai kejujuran, amal
sholeh, dan yang lebih penting adalah mereka mampu
mengimplementasikan agamanya dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abrasyi, A. (1974). Dasar-Dasar Pokok Pendidikan islam. Jakarta : Bulan


Bintang Cet. I

Azra, A. (2002). Paradigma pendidikan Nasional : Rekonstruksi dan


Demokratisasi, Jakarta : Penerbit Buku Kompas.

Briggs, Lesslei. (1978). Instruksional Design. New Jersey : Ed. Teechn.


Publ.
Collin, G. dan Dixon, H. (1991) Integrated Learning. Australia : Bookshelf
Publishing.

Daradjat, Z. (1976), Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta :


Bumi Aksara.

Departemen Agama RI, (1992), Pengembangan dan Inovasi Kurikulum.


Jakarta :

Direktorat Jenderal Pembinaan Agama Islam dan Iniversitas Terbuka.

Departemen Agama RI, (1995), Pola Pembinaan Agama Islam Terpadu.


Jakarta : Direktorat Jenderal Pembinaan Agama Islam.

Departemen Agama RI, (1995), Garis-garis Besar program Pengajaran


Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Direktorat Jenderal Pembinaan
Agama Islam.

Departemen Agama RI, (1999), Pendidikan Agama Islam untuk SMU kelas
III. Jakarta : Direktorat Jenderal Pembinaan Agama Islam.

Departemen Agama RI, (1985), Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam.


Jakarta : Proyek Departemen Agama.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (2003). Undang Undang Republik


Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta : Pusat data dan Informasi Pendidikan, Balitbang Depdiknas.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (1996/1997). Tim Pengembang


PGSD Pembelajaran Terpadu D.II PGSD dan S.2 Pendidikan dasar.
Jakarta :

13

Anda mungkin juga menyukai