Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Husnuzhan, Tawadhu’, Tasamuh Dan Ta’awun

Nama Sekolah : MTs. An-Nawawi, Berjan, Purworejo


Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Kelas/Semester : VIII/II
Materi Pokok : Husnuzhan
Alokasi Waktu : 1x35 Menit.

A. Kompetensi Inti

KI-1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya;

KI-2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,


peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya;

KI-3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan


prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata;

KI-4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,


mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

1
B. Kompetensi Dasar dan Indikator

INDIKATOR PENCAPAIAN
NO. KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI

1. 1.4.1. Siswa mampu membiasakan


menghayati sifat dampak positif
1.4 Menghayati sifat dampak positif
husnudzhan;
husnudzhan;

2. 2.4 Terbiasa berperilaku husnudzhan 2.4.1. Siswa mampu membiasakan


dalam kehidupan sehari-hari; berperilaku husnudzhan;

3. 3.4 Memahami pengertian, contoh, dan 3.4.1 Siswa mampu menjelaskan pengertian
dampak positifnya sifat husnudzhan. husnudzhan;

3.4.2. Siswa mampu menyebutkan contoh


husnudzhan;

3.4.3 Siswa mampu mengidentifikasi contoh


husnudzhan.

Karakter yang dibentuk: Tanggung jawab, Toleransi, Percaya diri, dan Gotong

royong.

C. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Husnuzhan

Huznudzan berasal dari bahasa Arab, yaitu huznu yang artinya baik dan az-zan
yang artinya prasangka. Jadi, secara bahasa huznudzan artinya prasangka baik.
Lawan kata dari husnudzan adalah su’uzan yang artinya prasangka buruk.

Sedangkan Husnuzhan secara istilah adalah berbaik sangka terhadap apa yang
terjadi atau dilakukan orang lain.

2
2. Dampak positif husnudzan

Dampak positif perilaku husnudzan antara lain:

a. Semakin dekat hubungan batin antara pelaku dan pihak lain yang di duga
berbuat kebaikan,
b. Memperoleh kepercayaan dari orang yang menduga dirinya berbuat baik,
c. Memperkuat hubungan persaudaraan antar keduanya (yang menduga dan
yang diduga).

3. Membiasakan berperilaku husnudzan

Berikut ini contoh berperilaku husnudzan

a. Tidak mudah menerima suatu berita yang tidak jelas sumber kebenarannya,
b. Berusaha untuk bertemu dengan sesama teman atau anggota masyarakat,
c. Dengan sering bertemu, dapat mengantisipasi munculnya gosip yang sering
merusak hubungan persaudaraan.

4. Pembagian Husnuzhan

a. Husnudzan kepada Allah SWT

Huznuzhan kepada Allah SWT mengandung arti selalu berprasangka baik


kepada Allah SWT, karena Allah SWT terhadap hambanya seperti yang
hambanya sangkakan kepadanya, kalau seorang hamba berprasangka buruk
kepada Allah SWT maka buruklah prasangka Allah kepada orang tersebut,
jika baik prasangka hamba kepadaNya maka baik pulalah prasangka Allah
kepada orang tersebut.

Perbuatan-perbuatan husnudzan kepada Allah SWT yang dilakukan oleh

seseorang sebagai hamba-Nya adalah sebagai berikut :

3
1) Bersabar

Berikut beberapa cara agar kita bisa selalu bersikap sabar yaitu :

(a) Senantiasa Berdzikir menyebut nama Allah SWT;


(b) Mengendalikan Emosi.

2) Bersyukur

Cara-cara bersyukur yaitu:

(a) Dengan hati

Yaitu dengan cara menyadari dan mengakui dengan tulus hati


bahwa segala nikmat dan karunia adalah merupakan pemberian dari
Allah SWT dan tak ada selain Allah SWT yang dapat memberikan
nikmat dan karunia tersebut.

(b) Dengan lisan

Yaitu dengan cara mengucapkan Alhamdulillah, mengucapkan


lafal-lafal dzikir lainnya, membaca al-quran, membaca buku ilmu
pengetahuan dan amal ma’ruf nahi munkar dan senantiasa nasehat
menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.

(c) Dengan perbuatan

Yaitu dengan cara melaksanakan segala ibadah yang diperintahkan


Allah SWT kepada kita dan menjauhi segala perbuatan yang dilarang
Allah. Syukur dengan perbuatan seperti sholat, belajar, membantu orang
tua, berbuat baik terhadap sesama manusia dan makhluk-makhluk
Allah, dan menghormati guru.

4
(d) Dengan harta benda

Yaitu dengan cara menafkahkan dan membelanjakan harta benda


yang telah Allah rizkikan kepada kita untuk hal-hal yang baik dan
bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat.

Hal-hal yang harus disyukuri yaitu:

(a) Nikmat jasmani

Kita harus mensyukuri karena Allah SWT telah menciptakan kita


dalam bentuk yang paling sempurna, anatomi tubuh yang sempurna
seperti bentuk hidung yang memiliki libang di bawah, telinga yang
elastis, bulu alis yang diletakkan di atas mata, tangan yang memiliki jari-
jari, kuku yang bisa mamanjang dan tidak terasa sakit ketika dipotong,
panca indra yang menjadikan segalanya menjadi terasa.

(b) Nikmat rohani

Karunia dan anugrah Allah SWT atas nikmat rohani yang patut
disukuri adalah Allah telah mehirkan kita, diberikannya jasad kita ruh,
kalbu/hati, nafsu dan akal sehingga kita bisa hidup, berfikir, merasakan
senang, bahagia, sedih, marah dan perasaan perasaan yang melengkapi
segala kehidupan kita.

(c) Nikmat dunia dan seisinya

Apabila kita harus menghitung satu persatu nikmat Allah niscaya


tidakalah akan terhitung jumlanya. (QS. Al-Baqarah, 2 : 152 dan QS.
Ibrahim, 14 : 34). Nikmat Allah tersebar di darat, laut, udara. Segala
yang Allah ciptakan, air, bebatuan, hamparan tanah, gunung, hutan, api,
salju, hembusan angin, sinar matahari, hujan, tumbuh-tumbuhan,

5
hewan, dingin, panas dan seluruh isi semesta merupakan nikmat dari
Allah SWT yang harus kita syukuri.

b. Husnudzan kepada diri kita sendiri

1. Percaya diri

Segala kemampuan yang kita miliki merupakan karunia Allah yang harus
kita syukuri. Oleh karena itu, kemampuan yang kita miliki harus kita
manfaatkan sebaik mungkin. Kemampuan yang kita miliki akan menjadi
tidak berarti apabila kita tidak percaya diri terhadap kemampuan yang kita
miliki.

Seseorang yang percaya diri tentu akan yakin terhadap kemampuan


dirinya, sehingga di berani untuk menggunakan dan memanfaatkan
kemampuannya dan mendapatkan hasil atas kemampuan yang ia
usahakannya.

2. Gigih

Pengertian gigih secara bahasa yaitu bersikap kerja keras. Gigih secara
istilah berarti mempunyai semangat hidup, tidak mengenal lelah, dan tidak
menyerah. Gigih juga bisa diartikan kemauan kuat seseorang dalam usaha
mencapai sesuatu cita-cita.

Gigih sebagai salah satu dari akhlakul karimah sangat diperlukan dalam
suatu usaha. Jika ingin mencapai suatu hasil yang maksimal, suatu usaha
harus dilakukan dengan gigih, dan penuh kesungguhan hati. Setiap muslim
wajib memilki sifat dan sikap gigih. Gigih dalam beribadah, gigih alam
belajar untuk mencapai cita-cita dan gigih dalam mencari rezeki untuk
mencukupi kebutuhan hidup.

6
3. Berinisiatif

Inisiatif secara bahasa berasal dari bahasa Belanda yang berarti prakarsa,
perintis jalan sebagai pelopor atau langkah pertama atau teladan. Inisiatif
bisa difahami sebagai sikap yang senantiasa berbuat sesuatu yang sifatnya
produktif. Berinisiatif menuntut sikap bekerja keras dan etos kerja yang
tinggi. Seseorang yang memiliki inisiatif disebut inisiator.

4. Rela berkorban

Rela berarti bersedia dengan ikhlas hati, tidak mengharapkan imbalan atau
dengan kemaun sendiri. Berkorban berarti memiliki sesuatu yang dimiliki
sekalipun menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri. Rela berkorban
dalam kehidupan masyarakat berati bersedia dengan ikhlas memberikan
sesuatu (tenaga, harta, atau pemikiran) untuk kepentingan orang lain atau
masyarakat. Walaupun dengan berkorban akan menimbulkan cobaan
penderitaan bagi dirinya sendiri.

5. Hikmah Berbuat Husnudzan

a) Senantiasa mensyukuri segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT;

b) Bersikap Khaof (takut) dan Raja’ (berharap) kepada Allah;

c) Optimis dan tidak berkeluh kesah serta berputus asa;

d) Akal fikiran menjadi jernih dan terjauhkan dari akal fikiran kotor;

e) Dicintai dan disayangi Allah SWT, Rasul dan orang lain;

f) Terjauh dari permusuhan dan lebih dapat mempererat silaturahmi;

g) Terjauhkan dari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

7
D. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Metode Active Learning dengan strategi Artikulasi.

E. Media dan Sumber Pembelajaran

1. Media:

a) Kertas HVS;

b) Bolpoint.

2. Sumber Pembelajaran:

a) Buku Akidah Akhlak Untuk Mts. Kls. VIII (Jakarta, Kementerian Agama,

2015)

b) Internet.

E. Model dan Pendekatan

Pendekatan Scientific

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu


1. Pendahuluan 5 menit
1) guru mengucapkan salam dan berdo’a bersama;
2) guru memeriksa kehadiran dan kerapihan berpakaian siswa;
3) guru menyapa peserta didik; dan
4) guru menyampaikan tujuan pembelajaran;
5) guru menyampaikan keharusan siswa dalam membentuk
perhatiannya terhadap materi yang nanti akan disampaikan guru
demi kelancaran langkah berikutnya.

8
2. Kegiatan Inti 25 menit
 Mengamati
1) Sebelum KBM dimulai, guru terlebih dahulu meminta
agar peserta didik mencermati lingkungan sekitar terkait
perilaku Husnudzan. Contoh: Ketika menerima nasehat
dari teman kita harus berpikir bahwa teman kita
menginginkan agar kita lebih baik lagi bukan untuk
mencela kita.
 Menanya
1) Guru bertanya kepada peserta didik mengenai apa yang
dipahami tentang perilaku Husnuzhan.
 Mengeksplorasi/Menalar
1) Peserta didik menyimak penjelasan guru terkait materi
Husnudzan.
 Mengasosiasi/Mencoba dan Komunikasi
1) Membentuk kelompok berpasangan dua orang. Jika
jumlah siswa ganjil, jumlah kelompok dibagi maksimal
beranggota 3 orang.
2) Guru membagikan kertas HVS kepada semua
kelompok;
3) Setiap anggota kelompok dibagi menjadi pemateri dan
pendengar;
4) Apabila ada jumlah kelompok yang beranggota ganjil,
sisanya tidak bertugas menjadi pemateri tetapi bertugas
sebagai pendengar dan di akhir pembelajaran bertugas
menyampaikan hasil ringkasan materinya kepada
kelompok lain;
5) Setiap kelompok menentukan perannya masing-masing;

9
6) Masing-masing kelompok memerankan perannya. Yaitu
siswa yang berperan sebagai pemateri bertugas
menyampaikan materi kepada pendengar sesuai dengan
materi yang telah disampaikan guru terkait dengan
Husnuzhan sesuai dengan tingkat kepahaman masing-
masing, sementara siswa yang berperan sebagai
pendengar bertugas meringkas materi atau membuat
catatan-catatan kecil sepemahamannya. Bagi yang
anggota kelompoknya berjumlah ganjil, jumlah
pendengar ada dua orang siswa, dan yang meringkas
materi cukup hanya satu pedengar saja (5 menit);
7) Bertukar peran antara pemateri dan pendengar;
8) Pendengar kedua melanjutkan ringkasan materi
pendengar pertama dengan tingkat kepahamannya
ditulis di kertas yang sama;
9) Melakukan langkah-langkah seperti diatas (5 menit);
10) Menugaskan siswa secara berkelompok untuk
menyampaikan hasil ringkasannya sesuai dengan
tingkat pemahamannya (5 menit);
11) Guru menekankan kepahaman siswa terkait
penyampaian ringkasannya terhadap materi yang telah
disampaikan guru dengan mengulangi/menjelaskan
kembali terkait materi Husnudzan;
12) Guru menginstruksikan kepada siswa untuk menyiapkan
selembar kertas untuk menjawab soal yang nanti akan
diberikan;
13) Guru memberikan soal uraian sebanyak 5 soal kepada
siswa untuk dikerjakan di selembar kertas tadi (5 menit).

10
3. Kegiatan Akhir 5 menit
1) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya yaitu membagikan hasil nilai soal
uraian pada hari ini dan masih membahas bab 3 mengenai
sikap Tawadhu’;
2) Guru menutup pembelajaran dengan doa penutup dan
salam.

G. Penilaian

Soal Uraian:

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1. Apa yang anda ketahui tentang pengertian Husnuzhan secara istilah?


2. Ada berapa macam pembagian Husnuzhan?sebutkan!
3. Sebutkan contoh perilaku Husnuzhan minimal 1 maksimal 3!
4. Sebutkan dampak positif Husnuzhan minimal 1 maksimal 3!
5. Sebutkan hikmah Husnuzhan minimal 1 maksimal 3!

Jawaban:

1. Husnuzhan adalah berbaik sangka terhadap apa yang terjadi atau dilakukan
orang lain.
2. Ada 2 macam yaitu Husnuzhan kepada Allah dan Husnuzhan kepada sesama
manusia.
3. - Tidak mudah menerima suatu berita yang tidak jelas sumber kebenarannya,
- Berusaha untuk bertemu dengan sesama teman atau anggota masyarakat,
- Dengan sering bertemu, dapat mengantisipasi munculnya gosip yang sering
merusak hubungan persaudaraan.
4. - Semakin dekat hubungan batin antara pelaku dan pihak lain yang di duga
berbuat kebaikan;

11
- Memperoleh kepercayaan dari orang yang menduga dirinya berbuat baik;
- Memperkuat hubungan persaudaraan antar keduanya (yang menduga dan
yang di duga).
5. a. Senantiasa mensyukuri segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT;
b. Bersikap Khaof (takut) dan Raja’ (berharap) kepada Allah;
c. Optimis dan tidak berkeluh kesah serta berputus asa;
d. Akal fikiran menjadi jernih dan terjauhkan dari akal fikiran kotor;
e. Dicintai dan disayangi Allah SWT, Rasul dan orang lain;
f. Terjauh dari permusuhan dan lebih dapat mempererat silaturahmi;
g. Terjauhkan dari hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
I. Perhitungan Perolehan Nilai Sikap

Kriteria
Nama Tanggung jawab Toleransi Percaya diri Gotong royong
No peserta BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK
Didik
1
2

dst.

12
No Aspek Sikap Indikator
. 1 Tanggung jawab  Melaksanakan tugas individu dengan baik
 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
 Tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang
akurat
 Mengembalikan barang yang dipinjam
 Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
 Menepati janji
 Tidak menyalahkan orang lain utk kesalahan tindakan kita
sendiri
 Melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa
disuruh/diminta.

2 Toleransi  Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat


 Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan
pendapatnya
 Dapat menerima kekurangan orang lain
 Dapat mememaafkan kesalahan orang lain
 Mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang
memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan
keyakinan
 Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri pada orang
lain
 Kesediaan untuk belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan
dan gagasan orang lain agar dapat memahami orang lain
lebih baik
 Terbuka terhadap atau kesediaan untuk menerima sesuatu
yang baru.

13
3 Percaya diri  Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu.
 Mampu membuat keputusan dengan cepat
 Tidak mudah putus asa
 Tidak canggung dalam bertindak
 Berani presentasi di depan kelas
 Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.

4 Gotong royong  Terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau
sekolah
 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
 Bersedia membantu orang lain tanpa mengharap imbalan
 Aktif dalam kerja kelompok
 Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok
 Tidak mendahulukan kepentingan pribadi
 Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat/pikiran
antara diri sendiri dengan orang lain.

Sesuai dengan indikator yang diperlihatkan peserta didik, guru dapat


melakukan penilaian melalui rubrik berikut:

Kriteria Keterangan Nilai


Membudaya secara konsisten (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan
MK = perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten). 4

Mulai berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda


MB = perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai kon- sisten). 3

Mulai terlihat (apabila peserta didik sudah memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku
MT = yang dinyatakan dalam indikator namun belum konsisten). 2

Belum terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal 1


BT = perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

Berdasarkan Permendikbud No.104 Tahun 2014 tentang Penilaian,

14
Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan
modus 3,00 atau predikat Baik (B).
Contoh perhitungan akhir untuk penilaian sikap adalah sebagai berikut:

Kriteria
Nama peserta Didik
No Tanggung jawab Toleransi Percaya diri Gotong royong
BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK BT MT MB MK
1. Aulia Diyah √ √ √ √

dst.

15
J. Pengayaan

Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah menguasai materi, diminta
untuk memberikan contoh sebanyak-banyaknya perilaku Husnuzhan yang ada di
lingkungannya. Pelaksanaan pengayaan dilakukan pada pertemuan kedua yaitu 30 menit setelah
jam pulang.

K. Remidial

Jika peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar pada kurun waktu yang telah
ditentukan, guru memberikan pemahaman kembali tentang perilaku Husnuzhan melalui
pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Pelaksanaan remedi dilakukan
pada jam yangsamadenganpengayaan.

L. Interaksi Guru dan Orang Tua

Guru meminta peserta didik memperlihatkan hasil nilai pekerjaan soal uraian kepada
orangtuanya dengan memberikan komentar dan paraf.

Mengetahui Purworejo, 17 Oktober 2018

Kepala MTs. An-Nawawi, Guru Akidah Akhlak


Berjan

H. Muslikhin Madiani, Faridatul Hasanah


S.Ag., M.Si.
NIM: 15120013
NIPY: 04.996.0099

16

Anda mungkin juga menyukai