Disusun Oleh :
IDRIS SAMARINDA
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq,
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat mengerjakan makalah yang berjudul
“KONSEP DASAR PEMBELAJARAN PAI” hingga selesai tepat pada
waktunya. Tak lupa juga sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita kelak syafaatnya di akhir
masa.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan
Sistem Pendidikan Islam yang telah diberikan oleh dosen pengampu Ibu Yunita
Noor Azizah, M. Pd.I. Dalam pengerjaan makalah ini, penulis telah berusaha
semaksimal mungkin dan dengan adanya referensi-referensi sehingga pembuatan
makalah ini dapat diselesaikan secara optimaal.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
PENUTUP ............................................................................................................. 16
A. Simpulan .................................................................................................... 16
B. Saran ........................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era milenial ini, banyak murid yang malah terjerumus dengan pemikiran-
pemikiran negatif yang ia dapatkan dari mana-mana dan membuat dirinya sendiri
dan orang lain disekitarnya mendapatkan imbas yang buruk. Disinilah tugas dan
peran guru sangat penting bagi muridnya. Bagaimana guru tersebut dapat
mengarahkan muridnya kembali ke arah yang lebih baik.
Maka dari itu, guru harus paham tentang konsep dasar pembelajaran yang
merupakan sebuah pegangan dalam mengajar. Dari konsep dasar itulah dapat
dilihat tujuan dan arah pembelajaran yang ingin di capai bersama pada kedepannya
oleh guru dan muridnya.
B. Rumusan Masalah
1
3. Bagaimana strategi konsep dasar pembelajaran PAI?
4. Bagaimana tujuan konsep dasar pembelajaran PAI?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian konsep dasar pembelajaran PAI
2. Mengetahui komponen konsep dasar pembelajaran PAI
3. Mengetahui strategi konsep dasar pembelajaran PAI
4. Mengetahui tujuan konsep dasar pembelajaran PAI
2
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep dasar pembelajaran PAI terdiri dari tiga gabungan kata, yaitu
konsep dasar, pembelajaran dan juga PAI. Untuk dapat mendeskripsikan apakah
itu konsep dasar pembelajaran PAI, maka terlebih dahulu harus dibedah secara satu
persatu makna dari kata-kata tersebut.
Konsep dasar adalah sebuah pemikiran yang berupa sebuah rancangan awal
yang dijadikan sebagai suatu pedoman atau pegangan dalam melakukan kegiatan,
dimana konsep dasar memiliki peran vital dalam mengatur suatu kegiatan tersebut
pada kedepannya, sedangkan pembelajaran yang diidentikkan dengan kata
“mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan
kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran
“an menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau
mengajarkan sehingga anak didik mau belajar menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI). Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.1
Pendidikan agama Islam (PAI) merupakan bagian dari pendidikan Islam dan
pendidikan Nasional, yang menjadi mata pelajaran wajib di setiap lembaga
pendidikan Islam. Pendidikan agama Islam sebagaimana yang tertuang dalam
GBPP PAI di sekolah umum, dijelaskan bahwa pendidikan agama Islam adalah
upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan
1
Muhammad Ismail\ Makki and Aflahah, KONSEP DASAR BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN, 2019.
3
tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan
kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.2
Di dalam PAI ada banyak komponen yang memiliki peran dan turut serta
dalam memajukan pembelajaran yang berkenaan dengan ajaran agama Islam..
Komponen-komponen tersebut itulah yang saling bekerja sama dan saling
keterkaitan di dalam pembelajaran. Komponen-komponen tersebut itu adalah
tujuan, pendidik, peserta didik, kurikulum, metode, media, dan evaluasi. Untuk
mengetahui lebih mendalam akan di bahas sebagai berikut.
1. Tujuan PAI
1) Tujuan tertinggi/terakhir
Tujuan ini bersifat mutlak, tidak mengalami perubahan dan berlaku umum,
karena sesuai dengan konsep ketuhanan yang mengandung kebenaran mutlak dan
universal. Tujuan tertinggi tersebut dirumuskan dalam satu istilah yang disebut
“insan kamil” (manusia paripurna). Dalam tujuan pendidikan islam, tujuan
tertinggi/terakhir ini pada akhirnya sesuai dengan tujuan hidup manusia, dan
2
academia.edu, “BAB III Pendidikan Agama Islam,” n.d., 65–88.
4
peranannya sebagai makhluk ciptaan allah. Dengan demikian indicator dari insan
kamil tersebut adalah :
Tujuan ini sejalan dengan tujuan hidup dan penciptaan manusia, yaitu
semata-mata untuk beribadah kepada allah.
Yaitu mampu memakmurkan bumi dan melestarikannya dan lebih jauh lagi,
mewujudkan rahmat bagi alam sekitarnya, sesuai dengan tujuan penciptaannya.
2) Tujuan umum
3) Tujuan khusus
4) Tujuan sementara
5
tujuan sementara itu kondisional, tergantung factor dimana peserta didik itu tinggal
atau hidup. 3
2. Pendidik PAI
4. Kurikulum PAI
3
Imam Gozali, Nurul Khofifah, and Andhika Lanjari Widodo, “Tujuan Pendidikan Islam,”
Jurnal Pendidikan Indonesia 2, no. 5 (2017): 1–18.
6
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam
suatu sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai
tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran
pada semua jenis dan tingkat pendidikan. Di dalam PAI kurikulum merupakan
sebuah rencana mengenai sistem tujuan pembelajaran yang berkenaan dengan ilmu
pendidikan Islam didalamnya. Kurikulum sebagai pusat pegangan seorang pendidik
dalam ingin mengajarkan atau membagikan ilmu kepada peserta didiknya.
5. Metode PAI
Di dalam pembelajaran PAI banyak metode cara yang biasa dilakukan oleh
pendidik dalam menyampaikan ilmunya kepada peserta didik, yaitu bisa saja
melalui metode tarbiyyah seperti pembelajaran formal, ta’dib berupa praktik atau
pemberian pelajaran dengan adab dan ta’lim yaitu berupa interaksi antara guru dan
murid seperti berbentuk ceramah atau diskusi.4
6. Media PAI
4
Nur Ahyat, “METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM,”
Edusiana : Jurnal Manajemen Dan Pendidikan Islam 4 No.1, no. 1 (2017): 24–31.
7
baik. Dari jenisnya, media pembelajaran pendidikan agama Islam dapat
diklasifikasikan menjadi media audio, media cetak, dan media elektronik.
5
Husniyatus Salamah Zainiyati, “MEDIA PEMBELAJARAN PAI ( Teori Dan Aplikasinya
),” Tarbiyah, 2013.
8
7. Evaluasi PAI
Istilah strategi pada mulanya digunakan dalam dunia militer yang diartikan
sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu
peperangan. Seorang yang berperan dalam mengatur strategi, untuk memenangkan
peperangan sebelum melakukan suatu tindakan, ia akan menimbang bagaimana
kekuatan pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari kuantitas maupun kualitas;
misalnya kemampuan setiap personal, jumlah dan kekuatan persenjataan, motivasi
pasukannya dan lain sebagainya. Strategi adalah suatu upaya dan usaha dalam
mewujudkan suatu harapan dan tujuan. Strategi yang dimaksudkan di sini strategi
yang spesifikasinya pada pendidikan atau pembelajaran pendidikan. Secara umum
pengertian strategi yang dimaksud adalah sebagai cara guru dalam menyajikan isi
pelajaran dalam lingkup pendidikan.
6
Ismanto, “Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (Pai),” Penelitian Pendidikan
Islam 9, no. 2 (2014): 211–36.
9
Menurut J.R. David dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai “a
plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational
goal”.7 Jadi dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Menurut Syaiful Bahri secara umum strategi
mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha
mencapai sasaran yang telah ditentukan. Pengertian tersebut jika dihubungkan
dengan pembelajaran, strategi dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan
guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan yang telah digariskan.8
7
Wina Sanjaya, “Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktik Pengembangan KTSP”,
(Cet. I; Jakarta: Kencana, 2008), h. 293.
8
Saiful Bahri, “Strategi Belajar Mengajar”, Jakarta : Rineka Cipta, 2002.
9
ibid., h. 294
10
Kemudian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran PAI adalah cara
atau metode untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dalam upaya mencapai
tujuan pembelajaran dari pembelajaran PAI.
11
harus dapat mengembangkan seluruh potensi peserta didik yang mencakup
kognitif, afektif, dan psikomotorik secara terpadu.10
Keempat prinsip tersebut sejalan dengan peraturan pemerintah No.
32 tahun 2013, yang menyatakan bahwa proses pembelajaran pada satu
satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta
psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta
penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
ketercapaian kompetensi lulusan.
2. Klasifikasi Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran diklasifikasikan menjadi 4, yaitu: strategi
pembelajaran langsung (direct instruction), tidak langsung (indirect
instruction), interaktif, mandiri, dan pengalaman (experiential).
Pertama, Strategi Pembelajaran Langsung (direct instruction)
merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru. Strategi ini
efektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan tahap
demi tahap. Pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif.
Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan
digunakan, sedangkan kelemahan utamanya dalam mengembangkan
kemampuan-kemampuan, proses-proses, dan sikap yang diperlukan untuk
pemikiran kritis dan hubungan interpersonal serta belajar kelompok. Agar
peserta didik dapat mengembangkan sikap dan pemikiran kritis, strategi
pembelajaran langsung perlu dikombinasikan dengan strategi pembelajaran
yang lain.
Kedua, Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect Intruction)
sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan masalah, pengambilan
10
Wina Sanjaya, “Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan”,
(Jakarta: Prenada, 2006), hlm. 129-131.
12
keputusan dan penemuan. Berlawanan dengan strategi pembelajaran,
pembelajaran tidak langsung umumnya berpusat pada peserta didik,
meskipun dua strategi tersebut saling melengkapi. Peranan guru bergeser
dari seorang penceramah menjadi fasilitator. Guru mengelola lingkungan
belajar dan memberikan kesempatan peserta didik untuk terlibat.
Kelebihan strategi pembelajaran tidak langsung, antara lain:
• Mendorong ketertarikan dan keingintahuan peserta didik,
• Menciptakan alternatif dan menyelesaikan masalah,
• Mendorong kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal
dan keterampilan yang lain,
• Pemahaman yang lebih baik,
• Mengekspresikan pemahaman.
Kelebihan strategi ini antara lain: peserta didik dapat belajar dari
temannya dan guru untuk membangun keterampilan sosial dan
kemampuan-kemampuan, dan dapat mengorganisasikan pemikiran dan
membangun argumen yang rasional. Strategi pembelajaran interaktif
memungkinkan untuk menjangkau kelompok-kelompok dan metode-
metode interaktif. Kekurangan dari strategi ini sangat bergantung pada
kecakapan guru dalam menyususn dan mengembangkan dinamika
kelompok.
13
Keempat, Strategi Pembelajaran Pengalaman. Pembelajaran empirik
berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta didik dan
berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang pengalaman dan formulasi
perencanaan menuju penerapan pada konteks yang lain merupakan faktor
kritis dalam pembelajaran empirik yang efektif.
11
Husniyatus Salamah Zainiyati, “Model dan Strategi Pembelajaran Aktif”, (Putra Media
Nusantara: Surabaya), 2010.
14
dengan usianya. Sumber daya manusia yang mampu bersaing memasuki dunia
global adalah manusia yang benar-benar unggul. Manusia unggul adalah manusia
yang mempunyai kemampuan, antara lain:
Untuk membentuk sumber daya manusia yang demikian guru benar-benar harus
mempertimbangkan strategi pembelajaran yang dilakukan.
Tujuan dari adanya konsep pembelajaran PAI yaitu agar segala kegiatan
pembelajaran PAI berjalan dengan sistematis dan lancar, oleh karena itu
dibutuhkan suatu perencanaan yang mudah dipahami dan dimengerti.
15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Di dalam PAI ada banyak komponen yang memiliki peran dan turut serta
dalam memajukan pembelajaran yang berkenaan dengan ajaran agama Islam..
Komponen-komponen tersebut itulah yang saling bekerja sama dan saling
keterkaitan di dalam pembelajaran. Komponen-komponen tersebut itu adalah
tujuan, pendidik, peserta didik, kurikulum, metode, media, dan evaluasi.
Tujuan dari adanya konsep pembelajaran PAI yaitu agar segala kegiatan
pembelajaran PAI berjalan dengan sistematis dan lancar, oleh karena itu
dibutuhkan suatu perencanaan yang mudah dipahami dan dimengerti.
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
17