Anda di halaman 1dari 18

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM

PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Strategi Pembelajaran Akidah


Akhlak

Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Wahyuddin Nur Nasution, M.Ag

Disusun Oleh ;

Muhammad Irfansyah Siregar 0301181024

Nazaimi Anshori Siregar 0301181062

Isra Mulia Fahma 0301182165

Nursaniah Br Munthe 0301181048

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2020
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita hantarkan kepada Allah SWT atas taufiq dan hidayah
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penerapan
Strategi Pembelajaran Inkuiri Dalam Pembelajaran Akidah Akhlak” sesuai dengan
waktu yang ditentukan. Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
membimbing kita dari jaman kegelapan menuju jalan yang terang benderang.

Tak lupa kami sampaikan rasa terima kasih kepada pihak pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini terutama kepada dosen Strategi
Pembelajaran Akidah Akhlak Bapak Prof. Dr. Wahyuddin Nur Nasution, M.Ag.

Kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan karena kami masih dalam proses belajar. Mudah mudahan
dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan bagi semua pihak sehingga
dapat memetik isi yang terkandung didalamnya.

Pematangsiantar, 23 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri...............................................................3
B. Karakteristik Strategi Pembelajaran Inkuiri............................................................4
C. Keunggulan Dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Akidah Akhlak.....................5
D. Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak.....7
E. Manfaat Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Mata Pelajaran Akidah
Akhlak.................................................................................................................11
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
A. Kesimpulan..........................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan upaya mengembangkan berbagai potensi yang


dimiliki peserta didik yang dilaksanakan secara terprogram, sehingga dapat
menghasilkan output yang bermanfaat bagi dirinya dan orang disekitarnya.
Rumusan pengertian pendidikan diatas, “sarat dengan pembentukan sikap. Dengan
demikian, tidaklah lengkap manakala dalam strategi pembelajaran tidak
membahas strategi pembelajaran yang berhubungan dengan pembentukan sikap
dan nilai”.
Guru bertanggung jawab melihat segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas
guna membantu proses perkembangan siswa. Seorang guru haruslah menjalankan
tugas dan kewajibannya dengan ikhlas berdasarkan panggilan hati nurani, karena
kepadanya lebih banyak dituntut pengabdian dan pengorbanan sebagai tuntutan
pekerjaan atau profesi.
Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang bernilai edukatif.
Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik.
Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan
sebelum pengajaran dilakukan.
Keberhasilan guru melaksanakan kegiatan pembelajaran adalah guru
melaksanakan tugas profesionalnya yang dituntut kemampuan lainnya, yaitu
menciptakan atau menyediakan kondisi belajar yang kondusif dan menyenangkan
yang memungkinkan kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan baik sesuai
perencanaan dan mencapai tujuan yang dikehendaki.
Dalam melaksanakan tugasnya, guru dituntut untuk melakukan berbagai cara
agar materi pelajaran yang disajikan dapat dipahami oleh peserta didik. Oleh
karena itu guru harus menyajikan pelajaran dengan cara mengarahkan siswa
menemukan materi pelajaran secara langsung, agar hal-hal yang dipelajari tersebut
dapat dipahami dan tersimpan dalam benak peserta didik. Dari penjelasan tersebut
dapat dipahami bahwa metode inquiri merupakan metode pembelajaran yang

1
dapat mengarahkan peserta didik untuk menemukan materi secara langsung,
sehingga sangat mendukung dalam melibatkan peserta didik dalam proses
pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran inkuiri?
2. Apa karakterisitik strategi pembelajaran inkuiri?
3. Apa keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran inkuiri?
4. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran
akidah akhlak?
5. Apa manfaat penerapan strategi pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran
akidah akhlak?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran
inkuiri?
2. Untuk mengetahui apa karakterisitik strategi pembelajaran inkuiri?
3. Untuk mengetahui apa keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran
inkuiri?
4. Untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi pembelajaran inkuiri
pada mata pelajaran akidah akhlak?
5. Untuk mengetahui apa manfaat penerapan strategi pembelajaran inkuiri
pada mata pelajaran akidah akhlak?

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri

Metode Inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan


pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
sendirijawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Menurut Wina Sanjaya
bahwa: “proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara
guru dan siswa”1.
Inquiry sendiri berasal dari bahasa Inggris, yang berarti pertanyaan,
pemeriksaan, atau penyelidikan. Menurut Gulo: “strategi Inquiry berarti suatu
rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan
siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis,
sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya
diri”.2 Metode Inquiry merupakan metode pembelajaran yang berupaya
menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses
pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreatifitas
dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang
belajar dengan demikian, metode inquiry pmerupakan metode pengajaran yang
berusaha meletakan dasar dan mengembangkan cara befikir ilmiah. Dalam
penerapan metode ini siswa dituntut untuk lebih banyak belajar sendiri dan
berusaha mengembangkan kreativitas dalam pengembagnaan masalah yang
dihadapinya sendiri. Metode mengajar inquiry akan menciptakan kondisi belajar
yang efektif dan kundusif, serta mempermudah dan memperlancar kegiatan
belajar mengajar.
Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode Inquiry adalah sebagai
pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu
disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa

1
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014),
h. 193.
2
W Gulo, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Grasindo, 2015), h. 85

3
masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa dalam rangka memecahkan
masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi
terhadap kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.
Sementara menurut Trianto, istilah inkuiri berasal dari Bahasa Inggris, yaitu
inquiry yang berarti pertanyaan atau penyelidikan. Pembelajaran inkuiri adalah
suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis,
analitis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh
percaya diri.3
Menurut Sanjaya, pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Pembelajaran inkuiri dibangun dengan asumsi bahwa sejak lahir
manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa
ingin tahu tentang keadaan alam di sekililingnya tersebut merupakan kodrat sejak
ia lahir ke dunia, melalui indra penglihatan, indra pendengaran, dan indra-indra
yang lainnya. Keingintahuan manusia terus menerus berkembang hingga dewasa
dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimilikinya akan
menjadi bermakna manakala didasari oleh keingintahuan tersebut.4
Dari definisi yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran yang mempersiapkan siswa
pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri sehingga dapat berpikir secara
kritis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan.

B. Karakteristik Strategi Pembelajaran Inkuiri


Pembelajaran inkuiri mempunyai tiga karakteristik, yaitu5:

3
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2007)., hlm. 135
4
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,(Jakarta :
Kencana, 2006), hlm.194
5
Wina Sanjaya, Op. Cit., hlm.195

4
a. Pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pembelajaran ini
menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Dalam proses pembelajaran,
siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui
penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan menemukan
sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri
b. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Aktivitas
pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru
dan siswa. Oleh karena itu, kemampuan guru dalam menggunakan teknik
bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri.
c. Tujuan dari penggunaan strategi inkuiri dalam pembelajaran adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis,
atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses
mental. Dengan demikian, dalam inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk
menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat
menggunakan potensi yang dimilikinya.

C. Keunggulan Dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Akidah Akhlak


1. Keunggulan
a. Menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik secara seimbang.
b. Siswa menjadi aktif dalam mencari dan mengolah sendiri informasi.
c. Siswa mengerti konsep-konsep dasar dan ide-ide secara lebih baik.
d. Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka.
e. Siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata tidak akan
terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
f. Membantu siswa dalam menggunakan ingatan dalam transfer konsep
yang dimilikinya kepada situasi-situasi proses belajar yang baru.
g. Mendorong siswa untuk berfikir intuitif dan merumuskan
hipotesisnya sendiri.

5
h. Dapat membentuk dan mengembangkan konsep sendiri (selfconcept)
pada diri siswa sehingga secara psikologis siswa lebih terbuka
terhadap pengalaman baru, berkeinginan untuk selalu mengambil
dan mengeksploitasi kesempatan-kesempatan yang ada.
i. Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis
sumber yang tidak hanya menjadikan guru sebagai satusatunya
sumber belajar.
Dalam buku Strategi Pembelajaran Wahyuddin menerangkan kelebihan
strategi pembelajaran inkuiri, yaitu:
a. SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan tiga sasaran pembelajaran, yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor secara seimbang, sehingga pelaksanaan pembelajaran
melalui SPI menjadi lebih bermakna;
b. SPI dapat melayani peserta didik untuk belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka;
c. SPI merupakan salah satu strategi yang sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern. Dalam psikologi belajar modern, belajar
adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman;
d. Strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan peserta didik
yang memiliki kemampuan belajar di atas rata-rata. Artinya peserta
didik yang memiliki kemampuan belajar tinggi tidak akan terhambat
oleh peserta didik yang memiliki kemampuan belajar yang rendah
(Sanjaya, 2006: 206).
Bruner (Dahar, 1989) mengemukakan manfaat dilaksanakannya
pembelajaran inkuiri, yakni

a. Meningkatkan potensi intelektual siswa;


b. Memperoleh keputusan intelektual;
c. Belajar melakukan proses penemuan, dan
d. Hasil belajar dapat bertahan lebih lama.6

6
Imanuel Sairo Awang, Strategi Pembelajaran, Tinjauan Umum Bagi Pendidik, (Sintang:
STKIP Persada Khatulistiwa, 2017) h.41

6
2. Kelemahan
a. Jika guru tidak dapat merumuskan teka-teki atau pertanyaan kapada
siswa dengan baik, untuk memecahkan permasalah secara sistematis,
maka akan membuat murid lebih bingung dan tidak terarah.
b. Kadang kala guru mengalami kesulitan dalam merencanakan
pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam
belajar.
c. Dalam implementasinya memerlukan waktu panjang sehingga guru
sering sulit menyesuaikannya dengan waktu yang ditentukan.
d. Pada sistem klasikal dengan jumlah siswa yang relatif banyak;
penggunaan pendekatan ini sukar untuk dikembangkan dengan baik
e. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan
siswa menguasai materi, maka pembelajaran ini sulit
diimplementasikan oleh guru.7
D. Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Mata Pelajaran Akidah
Akhlak
Secara garis besar langkah-langkah strategi pembelajaran inkuiri adalah
sebagai berikut.
1. Orientasi. Pada langkah ini, pendidik mengondisikan peserta didik agar
siap untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Keberhasilan SPI sangat
tergantung pada kemauan dan kemampuan peserta didik untuk
menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah; tanpa
kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan
berjalan lancar. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam langkah ini
adalah sebagai berikut.
a. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat
dicapai oleh peserta didik;
b. Menjelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah,
mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan
kesimpulan;

7
Ibid., hlm.206-207

7
c. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar, dalam upaya
untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. (Sanjaya, 2006:
200).
2. Merumuskan masalah. Merumuskan masalah adalah tahapan untuk
membawa peserta didik pada suatu problema yang menantang peserta
didik untuk berpikir memecahkan teka-teki. Dikatakan teka teki karena
dalam rumusan masalah itu ada jawabannya, dan peserta didik diarahkan
untuk mencari jawaban yang paling tepat. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam merumuskan masalah diantaranya:
a. Masalah sebaiknya dirumuskan sendiri oleh peserta didik. Peserta
didik akan memiliki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan
dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji;
b. Masalah yang dikaji mengandung teka teki yang jawabannya pasti,
artinya, pendidik perlu mendorong agar peserta didik dapat
merumuskan masalah yang menurut pendidik jawaban sebenarnya
sudah ada, tinggal peserta didik mencari dan menemukan jawabannya;
c. Konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah merupakan konsep-
konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh peserta didik.
Artinya sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri,
pendidik perlu yakin terlebih dahulu bahwa peserta didik sudah
memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam
rumusan masalah (Sanjaya, 2006: 200-201).
3. Merumuskan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara dari
suatu permasalahan yang sedang dikaji. Pada langkah ini peserta didik
diharapkan mampu merumuskan jawaban sementara dari rumusan masalah
yang sudah ditetapkan sebelumnya (Sanjaya, 2006: 201).
4. Mengumpulkan data. Mengumpulkan data merupakan kegiatan untuk
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang
diajukan. Langkah ini sangat penting dalam pengembangan intelektual
peserta didik, karena dalam proses pengumpulan data bukan hanya
memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, tetapi juga membutuhkan

8
ketekunan dan keterampilan menggunakan kemampuan intelektualnya
(Sanjaya, 2006: 202).
5. Menguji hipotesis. Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban
yang dianggap paling sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh
berdasarkan data-data yang dikumpulkan (Sanjaya, 2006: 202).
6. Merumuskan kesimpulan. Merumuskan kesimpulan merupakan proses
mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian
hipotesis. Kesalahan yang sering terjadi, kesimpulan yang dirumuskan
tidak fokus terhadap masalah yang hendak dipecahkan. Agar peserta didik
dapat merumuskan kesimpulan dengan akurat, sebaiknya pendidik perlu
membimbing peserta didik tentang data mana yang relevan dengan
masalah yang hendak dicarikan solusinya (Sanjaya, 2006: 199-202).8
Setelah disain pembelajaran disusun, maka perencanaan tersebut
diimplementasikan dalam proses belajar mengajar di kelas, pembelajaran inkuiri
disajikan sebagai berikut:
a. Tujuan yang ingin dicapai meliputi :
1. Menjelaskan pengertian akhlak tercela
2. Menjelaskan kriteria akhlak tercela
3. Menghindari akhlak tercela
4. Dampak negatif dari perbuatan akhlak tercela
Prosedur pembelajaran yaitu pengembangan langkah-langkah inkuiri
yang dimulai dari perumusan masalah, pengembangan hipotesis,
pengumpulan data, pengujian hipotesis dan merumuskan kesimpulan.
b. Perumusan masalah meliputi :
1. Penjelasan topik yang akan dibahas
2. Mengajukan masalah sekitar topik yang dibahas
3. Memberikan ilustrasi cara merumuskan masalah melalui pengalaman
siswa sehari-hari.
c. Pengembangan hipotesis yang meliputi:
1. Mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan topik
2. Siswa membaca buku/LKS sesuai dengan topik
8
Wahyuddin Nur Nasution, Strategi Pembelajaran, (Medan: Perdana Publishing, 2017),
h. 96-97

9
3. Siswa membaca buku sumber sesuai dengan pokok bahasan
4. Guru mengarahkan siswa dalam merumuskan hipotesis
d. Pengumpulan data meliputi:
1. Siswa membuka dan mempelajari buku sumber
2. Melaporkan hasil membaca sesuai topik yang dibahas
3. Guru memberikan “reinfoncement” kepada siswa
4. Siswa secara individu mengemukakan masalah yang telah diajukan.
e. Pengajuan hipotesis meliputi:
1. Guru mengajukan masalah yang sama dan siswa menjawab secara
individu
2. Guru memberikan “reinforcement”
f. Merumuskan kesimpulan yang meliputi :
1. Siswa merumuskan kesimpulan dan guru membimbingnya sesuai
topik yang dibahas
2. Evaluasi dilakukan secara tertulis dalam bentuk soal jawaban singkat.

Implementasi inkuiri ada beberapa langkah sebagai berikut ini:


a. Langkah orientasi
1. Guru memulai pengajaran dengan mengemukakan topik yang dibahas
dalam menjelaskan kegiatan apa saja yang harus dijelaskan oleh
siswa.
2. Guru memberikan motivasi kepada siswa dalam setiap tahapan
inkuiri, hal ini dimaksudkan dalam rangka mengaktifkan siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
3. Guru mengulangi materi yang sudah diberikan lewat pengajuan
pertanyaan-pertanyaan.
4. Guru memberikan tanggapan terhadap pertanyaan yang diberikan
5. Guru memberikan reinforcement.
b. Penyajian dan penjelasan masalah
1. Siswa menjelaskan tentang topik yang akan dibahas
2. Guru memotivasi siswa untuk mengajukan masalah-masalah yang ada
kaitannya dengan topik di atas.

10
3. Guru memberikan ilustrasi cara merumuskan masalah sesuai dengan
topik yang dipelajari.
4. Siswa dibimbing untuk merumuskan masalah yang sedang dipelajari.
c. Pembahasan hipotesis
1. Guru mengajukan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang
dibahas
2. Siswa menjawab atau memberi tanggapan atas pertanyaan dengan
tepat
3. Siswa membaca LKS sesuai dengan pokok bahasan dan disuruh
difahami dengan baik.
4. Siswa diarahkan untuk merumuskan
d. Pengumpulan data meliputi :
1. Siswa mempelajari buku sumber sesuai dengan topik yang dipelajari.
2. Melaporkan hasil membaca sesuai dengan topik yang dibahas
3. Guru memberi “reinforcement kepada siswa”
4. Siswa secara individu menjawab atas masalah yang telah diajukan
dengan tepat.
e. Pengajuan hipotesis meliputi:
1. Guru mengajukan masalah yang sama dan siswa menjawab secara
individu.
2. Guru memberikan “reinforcement” untuk penguat
f. Merumuskan kesimpulan yang meliputi:
1. Siswa merumuskan kesimpulan dan guru membimbingnya sesuai
dengan topik yang dibahas.
2. Evaluasi dilakukan secara tertulis dalam bentuk jawaban dan uraian
terbatas.9
E. Manfaat Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Mata Pelajaran
Akidah Akhlak
Dampak penerapan metode inquiri dalam meningkatkan keaktifan belajar
peserta didik pada mata pelajaran Akidah Akhlak yaitu:

9
Sariah, Implementasi Pembelajaran Inkuiri Pada Bidang Studi Aqidah Akhlak, Potensia:
Jurnal Kependidikan Islam. Vol 3 No. 1, Juni 2017. h. 116-118

11
1. Memudahkan guru dalam membuat perangkat pembelajaran karena SK dan
KD telah dipetakan sesuai metode pembelajaran yang akan diterapkan,
proses pembelajaran Akidah Akhlak menjadi lebih menarik dan memotivasi
peserta didik untuk mengikuti pembelajaran,
2. Peserta didik terlibat aktif mengikuti proses pembelajaran
3. Pemahaman peserta didik meningkat karena menemukan sendiri materi
pelajarannya, sehingga meningkatkan hasil belajar dan
Peserta didik menjadi lebih peka terhadap lingkungan masyarakat disekitarnya,
dalam hal ini peserta didik telah dapat membedakan lingkungan pergaulan yang
hanya mendatangkan perbuatan dosa.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Inquiry sendiri berasal dari bahasa Inggris, yang berarti pertanyaan,
pemeriksaan, atau penyelidikan. Pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Pembelajaran inkuiri dibangun dengan asumsi bahwa sejak lahir
manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Dapat
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran
yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri
sehingga dapat berpikir secara kritis untuk mencari dan menemukan jawaban dari
suatu masalah yang dipertanyakan.
Secara garis besar langkah-langkah strategi pembelajaran inkuiri adalah
sebagai berikut.
1. Orientasi. Merumuskan masalah.
2. Merumuskan hipotesis.
3. Mengumpulkan data.
4. Menguji hipotesis.
5. Merumuskan kesimpulan.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan, Penulis menyadari bahwa
terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu kami membutuhkan
kritik dan saran yang membangun guna menjadikan makalahyang kami tulis
dikemudian hari menjadi lebih baik lagi. Saran kelompok kami 8 PAI-6 semester
4 teruslah berusaha memperbaiki diri kita, terima kasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

Awang, Imanuel Sairo. 2017. Strategi Pembelajaran, Tinjauan Umum Bagi


Pendidik. Sintang: STKIP Persada Khatulistiwa.
Gulo, W. 2015. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo.
Nasution, Wahyuddin Nur Nasution. 2017. Strategi Pembelajaran. Medan:
Perdana Publishing.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sanjaya, Wina. 2014. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
Sariah. 2017. Implementasi Pembelajaran Inkuiri Pada Bidang Studi Aqidah
Akhlak. Potensia: Jurnal Kependidikan Islam. Vol 3 No. 1.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.

14

Anda mungkin juga menyukai