Anda di halaman 1dari 12

KLASIFIKASI METODE PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Tugas Makalah dalam Mata Kuliah Metode Pembelajaran PAI


Pada Prodi Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh:
Hafidz Mubarok
NIM: 18062014052

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
T.A 2018/2019
1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang sistematis dan
berurutan. Oleh sebab itu, kegiatan pembelajaran perlu direncanakan dengan
baik. Beberapa  kompetensi yang harus dikuasai Guru Agama Islam pada
khususnya adalah merencanakan dan mendesain pembelajaran. Seorang Guru
penidikan agama Islam perlu memiliki Kompetensi merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasil dan proses pembelajaran.
Mengingat bahwa mengajar pada hakikatnya merupakan upaya guru
dalam menciptakan situasi belajar, metode yang digunakan diharapkan mampu
menumbuhkan berbagai kegiatan belajar bagi para pelajar. Oleh karena itu
metode belajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan
belajar bagi pelajar, dan upaya guru dalam memilih metode yang baik
merupakan upaya mempertinggi mutu pengajaran atau pendidikan yang menjadi
tanggung jawabnya.
Terdapat beberapa metode mengajar yang dapat digunakan oleh seorang
guru. Untuk mempermudah penggunaannya metode-metode tersebut
dikelompokkan berdasarkan penggunaan pada mata pelajara PAI dan fungsi
disetiap poinnya. Untuk pembahasan lebih lanjut kami telah merangkumnya
dalam makalah ini mengenai pengelompokkan metode pembelajaran PAI.

B. Rumusan Masalah.
1) Pengertian metode pembelajaran menurut bahasa dan para ahli.
2) Klasifikasi metode pembelajaran PAI.
3) Fungsi masing-masing metode pembelajaran.

C. Tujuan.
1) Mengetahui pengertian metode pembelajaran menurut bahasa dan para ahli.
2) Mengetahui klasifikasi macam-macam metode pembelajaran PAI.
3) Mengetahui fungsi dari masing-masing metode pembelajaran PAI.
2. PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran Menurut Bahasa dan Para Ahli.


Metode pembelajaran menurut bahasa adalah cara-cara atau teknik penyajian
bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan
pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru harus mengetahui berbagai
metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode, maka
seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan
situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan
pembelajaran.
Adapun pengertian metode pembelajaran menurut beberapa ahli, sebagai
berikut:
1) Pendapat Gagne, bahwa metode pembelajaran diartikan seperangkat acara
pristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya proses
belajar yang bersifat internal.
2) J. Drost , menyatakan bahwa metode pembelajaran merupakan usaha yang
dilakukan untuk menjadikan orang lain belajar.

3) M.Atiyah al Abrasy mengemukakan bahwa Metode pembelajaran adalah


jalan yang kita ikuti untuk memberi paham kepada murid-murid dalam
segala macam pelajaran. Metode merupakan rencana yang kita buat untuk
diisi sebelum memasuki kelas.

4) Abd Rahim Ghunaimah mengemukakan Metode pembelajaran adalah cara-


cara yang praktis yang menyalurkan tujuan-tujuan dengan maksud
pengajaran.

5) Al Jumbalathy mengemukakan bahwa Metode pembelajaran adalah cara-


cara yang diikuti oleh guru untuk menyampaikan maksud ke otak murid.

Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan


metode pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau
gairah belajar siswa.
2) Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar
lebih lanjut.
3) Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa
untuk mewujudkan hasil karya.
4) Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan
kepribadian siswa.
5) Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar
sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
6) Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan
nilai-nilai serta sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.

B. Klasifikasi Metode Pembelajaran PAI.


Secara garis besar metode mengajar dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian
yaitu : Metode mengajar konvensional dan Metode mengajar inkonvensional.
1. Metode mengajar konvensional.
Metode mengajar konvensional yaitu metode mengajar yang lazim dipakai
oleh guru atau sering disebut metode tradisional. Sedangkan metode mengajar
inkonvensional yaitu suatu tehnik mengajar yang baru berkembang dan belum
lazim digunakan secara umum, seperti metode mengajar dengan modul,
pengajaran berprogam, pengajaran unit, machine program, masih merupakan
metode yang baru dikembangkan dan diterapkan di beberapa sekolah tertentu
yang mempunyai peralatan dan media yang lengkap serta guru-guru yang ahli
menanganinya. Berikut beberapa metode-metode mengajar konvensional antara
lain:
a) Metode ceramah
Metode ceramah, yaitu dengan cara penyampaian materi secara lisan
oleh guru di muka kelas, peran murid sebagai penerima pesan,
mendengarkan, memperhatikan dan mencatat keterangan-keterangan guru
bila diperlukan. Untuk penggunaan metode ceramah secara baik perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Menggunakan kata-kata yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami oleh
para siswa ketika menerangkan
2) Menggunakan atau memanfaatkan alat visualisasi, seperti papan tulis
atau peralatan lainnya yang tersedia untuk menjelaskan pokok bahasan
yang disampaikan
3) Mengulang kata atau istilah-istilah yang digunakan secara jelas, dapat
membantu siswa yang kurang atau lambat kemampuan dan daya
tangkapnya. Merinci bahan yang disampaikan dengan memberikan
ilustrasi, menghubungkan materi dengan contoh-contoh yang konkrit.
4) Mencari umpan balik sebanyak mungkin sewaktu ceramah berlangsung
5) Mengadakan rekapitulasi dan mengulang kembali rumusan-rumusan
yang dianggap penting. Yang dimaksud rekapitulasi disini ialah
mengingat kembali dengan contoh-contoh, keterangan-keterangan, fakta-
fakta, dan sebagainya.
b) Metode Diskusi.
Metode diskusi ialah sebuah bentuk interaksi edukatif yang mempelajari
bahan atau penyampaian bahan pelajaran dengan jalan mendiskusikannya.
Metode diskusi ini untuk merangsang murid berfikir dan mengemukakan
pendapat sendiri, serta ikut memberikan sumbangan pikiran dalam satu
masalah bersama yang terkandung banyak alternatif jawaban.
Metode ini dimaksudkan untuk dapat merangsang siswa dalam belajar
dan berpikir secara kritis dan mengeluarkan pendapatnya secara rasional dan
objektif dalam pemecahan suatu masalah. Prinsip-prinsip yang perlu
dipegangi dalam diskusi antara lain:
1) Melibatkan siswa secara aktif dalam diskusi yang diadakan
2) Diperlukan ketertiban dan keteraturan dalam mengemukakan pendapat
secara bergilir dipimpin seorang ketua atau moderator
3) Masalah yang didiskusikan disesuaikan dengan perkembangan dan
kemampuan anak
4) Guru berusaha mendorong siswanya yang kurang aktif untuk
mengeluarkan pendapat
5) Siswa dibiasakan menghargai pendapat orang lain dalam menyetujui atau
menentang pendapat.
6) Aturan jalannya diskusi hendaknya dijelaskan kepada siswa yang masih
belum mengenal tatacara berdiskusi.
c) Metode Tanya Jawab.
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami
materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang
menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi
tinggi. Pertanyaaan yang diajukan berpariasi, meliputi pertanyaan tertutup
(pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan
terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan
dengan cara yang menarik.
Jadi, metode tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatan pembelajaran
yang dilakukan dengan komunikasi verbal, yaitu dengan memberikan siswa
pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada
siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.
Pada umumnya metode ini sebagai selingan dalam proses belajar
mengajar, dalam metode ini paling tidak ada dua hikmah, yaitu :
1) Memberikan kesempatan bertanya yang mengandung latihan keberanian
bertanya.
2) Sebagai salah satu teknik untuk mengetahui keberhasilan proses belajar
mengajar.Dengan demikian terbuka pintu jalur dua arah yaitu dari guru
kepada siswa dan sebaliknya.
Metode tanya jawab adalah salah satu teknik untuk mengajar yang
dapat membantu kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam metode
ceramah. Guru dapat memperoleh gambaran sejauh mana siswa dapat
mengerti dan dapat mengemukakan apa yang telah diceramahkan.
Metode tanya jawab dapat dipakai oleh guru untuk menetapkan secara
umum apakah siswa yang mendapatkan giliran untuk menjawab pertanyaan
sudah dapat memahami materi pelajaran yang telah dipelajari. Metode tanya
jawab mempunyai peranan sangat penting dalam proses belajar mengajar,
pertanyaan yang tersusun teratur dan terarah dengan teknik pengajaran yang
tepat akan dapat ;
1) Meningkatkan partisipasi murid dalam kegiatan belajar mengajar
2) Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu bagi murid terhadap masalah
yang diberikan.
3) Mengembangkan pola berfikir dan belajar lebih aktif bagi murid.
4) Menentukan perhatian bagi murid terhadap masalah yang sudah dibahas.
Sering kali metode mengajar yang digunakan tidak hanya melalui
guru yang senantiasa berbicara, tetapi juga mencakup jawaban pertanyaan-
pertanyaan yang menyumbang ide-ide dari pihak murid.
Dengan melaksanakan metode tanya jawab, pertanyaan dapat diajukan oleh
guru atau siswa, dengan kata lain guru bertanya siswa menjawab dan siswa
bertanya guru menjawab. Metode tanya jawab mempunyai kelebihan dan
kelemahan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Drs. Mansyur dalam buku
Metodologi Pendidikan Agama, kelebihan metode tanya jawab yaitu :
1) Guru dengan segera dapat mengetahui materi pelajaran yang belum
dikuasai oleh murid.
2) Baik sekali untuk melatih murid agar berani mengembangkan
pendapatnya dengan lisan secara teratur.
3) Murid dapat menanyakan langsung kepada guru tentang bahan pelajaran
yang sulit dikuasai.
4) Suasana kelas akan hidup, karena aktif berpikir dan menyampaikan
pikirannya dengan berbicara dan murid bertanya atau memberikan
penjelasan.
d) Metode Pemberian Tugas.
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi
melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas
dapat secara individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa
atau kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda.
Metode ini juga memiliki beberapa kelbihan dan kelemahan. Kelebihan
metode pemberian tugas diantaranya :
1) Siswa berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian
mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri.
2) Baik sekali untuk mengisi waktu yang luang dengan masalah yang
konstruktif
3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dan bekerja dalam
suasana yang merdeka dan demokratis
4) Membiasakan siswa untuk belajar meskipun tanpa pengawasan.
e) Metode Eksperimen
Menurut Zakiyah Daradjat, metode percobaan yang biasanya dilakukan
dalam mata pelajaran tertentu. Sedangkan menurut Departemen Agama yaitu
praktek pengajaran yang melibatkan anak didik pada pekerjan akademis,
pelatihan dan pemecahan masalah.
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana
siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan
sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan
untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu
proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik
kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
Metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode
eksperiment diantaranya :
1) Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima
kata guru atau buku.
2) Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi
eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
3) Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa
terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan
yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
f) Metode Demonstrasi.
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi,
benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari.
Metode Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang
sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan.
Metode ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan metode
demonstrasi antar lain:
1. Membantu siswa untuk memahami dengan jelas suatu proses dengan
penuh perhatian
2. Memudahkan berbagai jenis penjelasan
3. Menghindari verbalisme
4. Memberikan keterampilan tertentu
Metode ini sering digunakan pada mata pelajaran pendidikan agama
Islam dalam menerangkan atau menjelaskan tentang cara mengerjakan suatu
ibadah seperti shalat, berwudhu, haji dan sebagainya.
g) Metode Tutorial / Bimbingan.
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang
dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru
kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping
metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda
ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam
kerja kelompok.
h) Metode Sosio-Drama dan Bermain Peranan.
Metode sosio-drama adalah metode mengajar dengan
mendemonstrasikan cara bertingkah laku dalam hubungan social sedangkan
bermain peranan menekankan kenyataan dimana para murid diikutsertakan
dalam memainkan peranan di dalam mendemonstrasiakan masalah-masalah
social.
i) Metode Karyawisata.
Melalui karyawisata sebagai metode interaksi edukatif, murid dibawah
bimbingan guru mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan tujuan untuk
belajar.
2. Metode Mengajar Inkonvensional.
Metode Inkonvensional yaitu suatu teknik mengajar yang baru
berkembang dan belum lazim digunakan secara umum, seperti metode
mengajar dan modul, pengajaran berprogram, pengajaran unit, machine
program, masih merupakan metode yang baru dikembangkan dan diterapkan
di beberapa sekolah tertentu yang mempunyai peralatan dan media yang
lengkap serta guru-guru yang ahli menanganinya.
C. Fungsi Metodologi Pembelajaran PAI.
Menurut john sealy (Chabib Thaha, dkk, 1999), pendidikan  agama,
termasuk PAI dapat diarahkan untuk mengemban salah satu atau gabungan dari
beberapa fungsi, yaitu: konfensional, neo konfensional, konfensional
tersembunyi, implisit dan non konfensional.  Untuk lebih jelasnya :
1. Konfensional, artinya pendidikan agama dimaksudkan untuk mningkatkan
komitmen dan perilaku keberagaman peserta didik.
2. Neo konfensional, yakni pendidikan agama dimaksudkan untuk
meningkatkan keberagaman peserta didik sesuai dengan keyakinannya.
3. Konfensinal tersembunyi, artinya  pendidikan agama menawarkan sejumlah
ajaran agama dengan harapan peserta didik nantinya akan memilih salah
satunya yang dianggap paling benar atau sesuai dengan dirinya, tanpa ada
arahan pada salah satu diantaranya.
4. Implisit, artinya pendidikan agama dimaksudkan untuk mengenalkan kepada
peserta didik ajaran agama secara terpadu dengan seluruh aspek kehidupan,
melalui berbagai subyek pelajaran.
5. Non konfension, artinya pendidikan agama dimaksudkan sebahai alat untuk
memahami keyakinan atau pandangan hidup yang dianut orang lain.
Dari berbagai fungsi diatas, perlu dikonfirmasikan dengan undang-
undang Republik Indonesia, nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional  penjelasan pasal 37 ayat 1 pendidikan agama dimaksudkan untuk
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa  kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut Malik Fajar (1998), fungsi pendidikan agama di sekolah adalah
memberikan landasan yang mampu menggugah kesadaran dan mendorong
peserta didik melakukan perbuatan yang mendukung pembentukan pribadi
muslim yang kuat (Pemeluk agama yang taat), landasan itu meliputi:
1. Landasan  motivasional, yaitu  pemupukan sifat positif  peserta  didik untuk
menerima ajaran agamanya dan sekaligus bertanggung jawab terhadap
pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Landasan etik, yaitu tertanamnya norma-norma keagamaan peserta didik
sehingga perbuatannya selalu diacu oleh isi, jiwa dan semangat akhlakul
karimah.
3. Landasan moral, yaitu tersusunya tata nilai (value system) dalam diri peserta
didik yang bersumber dari ajaran agamanya sehingga memiliki daya tahan
dalam menghadapi setiap tantangan dan perubahan.
Berdasarkan acuan pedagogis, penanaman motivasi, etik dan moral itu, pada
dasarnya pendidikan agama adalah menanamkan seperangkat nilai, yaitu iman,
amal dan takwa.
Agar di masa depan agama tetap berada dalam bingkai misi profetiknya,
dibutuhkan pemahaman dan penghayatan yang utuh kepada agama. R. Stark dan
C.Y. Lock, mengungkap lima dimensi agama yang penting, yaitu:
1. Dimensi keyakinan. Inilah yang menjadi prioritas utama, selain syari’ah dan
akhlak.
2. Dimensi praktek agama, terutama dalam bentuk spiritual, seperti sholat,
puasa, zakat, dan haji.
3. Dimensi pengalaman, artinya tanggapan pemeluk agama yang melibatkan
akal, perasaan dan kehendak hati terhadap apa yang dihayati sebagai realitas
mutlak.
4. Dimensi pengetahuan dan intelektual, minimal mengenai dasar-dasar
keyakinan, ritual-ritual, kitab suci, dan tradisi.
5. Dimensi konsekuensi, yang berarti akibat yang ditimbulkan dalam
kehidupan sosial.

3. PENUTUP

A. Kesimpulan.
Metode pembelajaran ini memegang peranan yang sangat penting dalam
kaitannya dengan tujuan untuk mencapai sebuah pembelajaran yang ideal dan
efisien. Seorang tenaga pendidik haruslah mengerti tentang banyak hal terkait
dengan bagaimana cara yang tepat yang harusnya mereka terapkan pada setiap
peserta didik yang mereka miliki. Hal ini jelas karena setiap lingkungan
pembelajaran memiliki kebutuhan metode pembelajaran yang berbeda karena di
dasari oleh banyak faktor yang berbeda.
Prinsip metodologi pembalajaran PAI harus dapat memungkinkan
pembelajaran PAI terpusat pada guru dan siswa yang menjadi komponen
penentu dalam pembelajaran, yaitu terjadinya interaksi antara guru dan siswa
bersama-sama dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran PAI.
Secara garis besar metode mengajar dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian
yaitu: Metode mengajar konvensional dan Metode mengajar inkonvensional.
Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam
sebuah kegiatan pembelajaran yang baik. Saat ini, ada beberapa metode dalam
pembelajaran yang selama ini digunakan oleh tenaga pendidik dalam
menyampaikan materi pembelajaran pada peserta didiknya. Masing-masing dari
metode tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya.

Anda mungkin juga menyukai