Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Lailatul Nikmah
Anis Yuliati
2021/2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat
dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PENDALAMAN MATERI AL-QUR'AN HADIS DI SMA". Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Materi PAI SMP/SMA.
Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini kurang dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun penysun harapkan demi
kesempurnaan makalah selanjutnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….4
A. Latar belakang.......….…………………………. 4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………4
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………5
A. Kesimpulan……………………………………………………………32
C. Kata Penutup………………………………………………………….32
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..34
3
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar belakang
Al-Qur’an dan Hadits adalah sumber pokok ajaran Islam yang memuat
segala tatanan hidup guna meraih kebahagiaan,kemuliaan,kesejahteraan hidup
di dunia yang cuma sesaat dan di akhirat yang haqiqi. Al-Qur’an adalah mu’jizat
terbesar yang diturunkan oleh Allah SWT.kepada Nabi Muhammad SAW yang
terjaga keasliannya,isi kandungannya selalu sesuai dengan perkembangan
manusia sepanjang zaman.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB 2
Pembahasan
4
A. Pengertian Tela’ah Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits Madrasah Aliyah
a. Pengertian Tela’ah
1.Secara Etimologi
2.Secara Terminologi
b.Pengertian Penjelasan
1.Secara Etimologi
2.Secara Terminologi
c.Pengertian Materi
1.Secara Etimologi
2.Secara Terminologi
1.Pengertian Al-Qur’an
a.Secara Etimologi
Al-Qur’an adalah bentuk masdar yang berasal dari qoro’a yang memiliki
makna sinonim dengan kata qiro’ah,yaitu bacaan.
5
b.Secara Terminologi
2.Pengertian Hadits
a.Secara Etimologi
Hadits berarti baru,hadits juga dapat diartikan “sesuatu yang dibicarakan dan
dinukilkan.”
b. Secara Terminologi
Hadits adalah segala yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW ,baik yang
berupa perkatan,perbuatan,dan pengakuan/ketetapan Rasulullah SAW,yang
berposisi sebagai petunjuk dan tasyri’.
1.Pengertian Madrasah
a.Secara Etimologi
Madrasah dilihat dari segi bahasa arab berasal dari kata darasa yang artinya
belajar, sedangkan madrasah itu sendiri berarti tempat belajar.
b.Secara Terminologi
2.Pengertian Aliyah
a.Secara Etimologi
b.Secara Terminologi
Aliyah adalah sebuah tingkatan yaitu tingkatan atas dalam suatu pendidikan,Jadi
yang dimaksud dengan Madrasah Aliyah adalah lembaga pendidikan yang
memberikan pendidikan dan pengajaran tingkat atas dan menjadikan mata
pelajaran agama islam sebagai mata pelajaran dasar.
6
Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Tela’ah
Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits Madrasah Aliyah adalah penyelidikan
mengenai beberapa materi tentang kesulitan-kesulitan yang mungkin ada pada
materi yang dikaji,dengan menjelaskan tentang bahan yang disampaikan yaitu
yang mengenai suatu kepercayaan atau keyakinan berupa perbuatan dan
perkataan pada lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dan
pengajaran tingkat menengah dan menjadikan mata pelajaran agama islam
sebagai mata pelajaran dasar.
a. Semester I Kelas X
Mengenai kata Al-Qur’an dan maknanya, ada Ulama yang berpendapat lain di
antaranya :
a. Imam Syafi’i ( 105H-204H ) salah satu dari madzhab yang mashur bahwa Al-
Qur’an tidak merupakan musytaq (kata bentukan ) dari apapun ia merupakan
nama yang secara khusus diberikan oleh Allah untuk kitab suci yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW.
7
b. Imam Al-Farra’ (wafat 207H) kata Al-Qur’an adalah musytaq 9kata
bentukan dari kata “Qoraainu” yang merupakan Isim jamak dari kata
“Qoriinatun” yang berarti petunjuk atau indikator.
c. Al-Asy’ri ( wafat 324H ) kata Al-qur’an adalah musytaq dari “Qarana” yang
artinya menggabungkan.
B. Nama-nama Al-Qur’an
1. Al-Huda (Petunjuk)
2. Al-Furqaan (Pembela)
3. Al-Kitab (Kitab)
4. Adz-Dzikr (Peringatan)
5. An-Nur (Cahaya)
a. Dalil aqli
8
Dalam hukum logika dikenal silogisme, yaitu suatu kerangka pikir sangat sangat
rapih, yang terdiri dari rangkaian yang saling berhubungan kuat.
b. Dalil Nakli
a. Gaya Bahasa
Al-qur’an menggunakan gaya bahasa sangat indah dan berbeda dengan gaya
bahasa yang dikenal dalam bahasa arab.Al-qur’anul Karim tidak bisa disejajarkan
oleh bentuk gaya bahasa apapun,sebab Al-qur’an tidak bergaya bahasa syair dan
tidak pula bergaya bahasa prosa.
b. Susunan Kalimat(Uslub)
Uslub Al-Qur’an yang menakjubkan dan berbeda dengan Uslub ucapan manusia
itu mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut:
1. Susunan suara kata-kata yang digunakan al-qur’an terasa lembut dan indah
di ucapakan.
5. Kaya akan ragam kata dan kalimat yang digunakan al-qur’an sehingga
memancarkan keindahan bahasa dan keluwesan maknanya.
c. Simpel
9
Segi lain tentang kemu’jizatan al-qur’an adalah pemberitahuan tentang hal-hal
yang ghaib.
f. Tepat Janji
Segi lain kemukjizatan al-qur’an adalah akurasi dan ketepatan segala hal yang
dijanjikan allah dalam al-qur’an,seperti janji allah untuk menolong Rasullullah
saw dengan mengeluarkan orang-orang Quraisy yang pernah mengusir Rasul
beserta para sahabatnya dari bumi Mekkah,kemudian allah menolong orang-
orang mu’min untuk bisa mengalahkan orang-orang kafir.
Dengan demikian Al-Qur’an dalam lubuk hati Nabi mampu menjadi sinar dan
rahmat bagi sekalian alam.
Jadi pada umumnya mu’jizat yang diberikan para rasul yang datang sebelum nabi
Muhammad saw adalah mu’jizat yang Hissy,akan tetapi yang di berikan nabi
Muhammad saw adalah kedua-duanya ialah mu’jizat Hissy dan Ma’nawy,akan
tetapi mu’jizat Nabi Muhammad saw yang paling besar dan kekal adalah Al-
Qur’an yaitu mu’jizat Ma’nawy.
10
Aqidah adalah keyakinan, kepercayaan. Aqidah Islam adalah suatu kepercayaan
yang diyakini kebenarannya dengan sepenuh oleh orang islam.
C. Akhlaq
D. Hukum
E. Sejarah
Fungsi dan sejarah ialah untuk menjadi pelajaran yang baik ditiru dan tidak baik
ditinggalkan.
A. Kedudukan Al-Qur’an
11
Al-qur’an mempunyai kedudukan yang utama sebagai sumber pokok ajaran islam
yang pertama dan utama.
Dalam Al-Qur’an banyak diterangkan tentang kisah para Nabi dan umat-
umatnya dahulu.baik umat yang taat melaksanakan ajaran dan perintah Allah
seperti umatnya Nabi Sulaiman dan mereka yang mengingkarinya atau
menentang seruan Allah dan Rasul-Nya seperti Umatnya Nabi Musa dengan
Firaunnya.
Menurut hasil tela’ah kami tentang materi penjelasan pada semester I kelas X
MA, penjelasannya sudah baik, akan tetapi terdapat kekurangan dan
penyusunannnya.
b. Semester II Kelas X
A. Hadits
c. Khabar,berita,riwayat.
B. Sunnah
12
Dari segi bahasa sunnah berarti jalan yang terbentang untuk dilalui,jalan yang
baik atau tidak baik.
MACAM-MACAM SUNNAH
C. Atsar
Dari segi bahasa artinya bekas sesuatu atau sisa sesuatu,menurut Istilah segala
sesuatu dari Nabi Muhammad SAW maupun selain dari Nabi saw.
D. Khabar
E. Hadits Qudsi
Perbedaan Al-Qur’an dan Hadits Qudsi ialah bahwa Al-Qur’an adalah wahyu yang
lafaz dan maknanya dari allah,sedangkan Hadis Qudsi adalah wahyu yang
lafaznya dari Nabi SAW dan maknanya dari Allah,diturunkan dari nabi dengan
jalan ilham atau mimpi.
13
Bab V : MENDISKRIPSIKAN FUNGSI HADITS TERHADAP AL-QUR’AN
Semua umat islam telah sepakat dengan bulat bahwa hadis Rosul adalah
sumber dan dasar hukum Islam setelah Al-Qur’an, dan umat Islam diwajibkan
mengikuti dan mengamalkan hadis sebagaimana diwajibkan mengikuti dan
mengamalkan Al-Qur’an.
Al-Qur’an dan Hadis merupakan dua sumber hukum pokok syariat Islam yang
tepat, dan orang islam tidak akan mungkin bisa memahami syariat Islam secara
mendalam dan lengkap tanpa kembali kepada kedua sumber Islam tersebut.
Kedudukan hadis sebagai sumber hukum islam dengan mengambil beberapa dalil
naqli maupun dalil aqli.
1. Dalil Al-Qur’an
Disamping itu juga, Allah SWTmemerintahkan orang islam agar percaya kepada
Rosul SAW,juga menyerukan agar mentaati dan melaksanakan segala bentuk
perundang-undangan dan peraturan yang dibawanya, baik berupa perintah
maupun larangan. Tuntutan taat dan patuh kepada Rosul SAW itu sama halnya
tuntutan taat dan patuh kepada Allah SWT.
2. Dalil Al-Hadits
14
Seluruh Umat Islam telah sepakat menjadikan hadits sebagai salah satu
dasar hukum Syari’at Islam yang wajib diikuti dan diamalkan; karena sesuai
dengan yang dikehendaki oleh Allah. Penerimaan mereka terhadap Al-Qur’an,
karena keduanya sama-sama dijadikan sebagi sumber hukum Syari’at Islam.
Muhammad SAW, sebagai Nabi Rosul telah diakui dan dibenarkan oleh
seluruh umat islam. Di dalam mengemban misinya itu, kadang-kadang beliau
hanya sekedar menyampaikan apa yang diterima dari Allah SWT, baik isi maupun
formulasinya dan kadang kala atas inisiatif sendiri dengan bimbingan wahyu dari
Tuhan. Namun juga tidak jarang beliau membawakan hasil ijtihad semata-mata
mengenai suatu masalah yang tidak ditunjuk oleh wahyu dan juda tidak
dibimbing oleh ilham. Hasil ijtihad beliau ini tetap berlaku sampai ada dalil yang
menghapusnya.
1. Bayan At-Taqrir
Bayan At-Taqrir disebut juga bayan At-Ta’kid dan bayan At-Itsbat. Yang
dimaksud dengan bayan ini ialah memperkuat dan mengokohkan apa yang telah
diterangkan didalam Al-Qur’an. Fungsinya hanya memperkokoh isi kandungan
Al-Qur’an.
2. Bayan Al-Tafsir
3. Bayan At-Tasyri’
15
bersaudara (antara istri dengan bibinya), dan hukun merazam pezina wanita
yang masih belum bersuami.
Secara konsepsial bahwa hadits dari satu segi dapat dibagi menjadi dua, yaitu
kuantitas dan kualitas. Yang dimaksud segi kuantitasnya adalah pengolongan
hadits ditinjau dari banyaknya rowi yang meriwayatkan hadits. Sedangkan hadits
berdasarkan kualitasnya adalah penggolongan hadits dilihat dari aspek diterima
atau ditolaknya.
1. Hadits Mutawatir
Kata mutawatir dilihat dari segi bahasa artinya yang datang berturut-
turut dan tidak ada jarak. Secara istilah Mutawatir artinya suatu hadits yang
diriwayatkan oleh sekelompok orang dengan jumlah tertentu yang menurut
kebiasaan mustahil bersepakat untuk berdusta.
Hadits Mutawatir dibagi menjadi dua macam : Mutawatir al-lafzi dan Mutawatir
bi al-ma’na.
Mutawatir al-lafzi yaitu hadits mutawatir yang diriwayatkan oleh rowi yang
banyak dan mencapai syarat-syarat mutawatirdengan redaksi dan makna hadits
yang samaantara riwayat satu dan riwayat yang lain. Sedangkan mutawatir bi al-
ma’na yaitu hadits yang mempunyai tingkat derajat mutawatir namun susunan
redaksinya berbeda antara yang diriwayatkan satu rowi dengan rowi yang lain,
namun isi kandungan maknanya sama.
2. Hadits Ahad
Yang dimaksud hadits ahad yaitu hadits yang diriwayatkan oleh satu, dua,
tiga orang atau lebih namun tidak mencapai tingkat mutawatir. Artinya, pada
16
tiap-tiap tabaqah (tingkatan),jumlah rowi hadits ahad bisa hanya terdiri dari satu
rowi, dua, atau tiga rowi saja dan tidak mencapai derajat mutawatir.
a. Hadits Masyhur
Hadits Masyhur adalah hadits yang diriwayatkan dari Nabi SAW, oleh
beberapa orang sahabat namun tidak mencapai tingkat mutawatir. Dari segi
tingkatannya, hadits masyhur adalah termasuk paling tinggi, sebab rowi hadits
masyhur ini yang paling dekat untuk mencapai derajat mutawatir.
b. Hadits Aziz
Hadits Aziz adalah hadits yang pada salah satu atau setiap tabaqoh (tingkatan)
rowinya hanya dijumpai dua rowi saja.
2. Di salah satu tabaqah hanya terdapat dua rowi, meskipun tabaqah yang
lainnya lebih dari tiga rowi.
c. Hadits Garib
Dari segi bahasa gorib artinya menyendiri, asing, atau terpisah. Sedangkan
secara istilah hadits garib adalah hadits yang diriwayatkan oleh hanya seorang
rowi saja, baik dalam seluruh tingkatan sanad atau pada salah satu tingkatan
sanadnya. Hadits garib bisa disebut hadits fardun yang artinya sendirian.
Hadits garib mutlak yaitu hadits yang diriwayatkan oleh satu rowi secara
sendirian.
Hadits garib nisbi yaitu rowi hadits tersebut sendirian dalam hal sifat ataupun
keadaan tertentu.
17
1. Hadits sahih
Hadits sahih yaitu hadits yang sanadnya bersambung (tidak putus) dan para rowi
yang meriwayatkan hadits tersebut adalah adil dan dabit, serta dalam matan
hadits tersebut tidak ada kejanggalan (syaz) dan cacat (‘illah). Hukum memakai
hadits sahih adalah wajib.
c. Seluruh rowinya adil dan dabit, maksudnya rowi yang adil yaitu rowi yang
bertaqwa dan menjaga kehormatan dirinya, serta dapat menjauhi perbuatan
buruk dan dosa besar sepertisyirik, fasik dan bid’ah. Adapun yang dimaksud
dengan dabit yaitu kemampuan seorang rowi dalam menghafal hadits.
d. Tidak ada syaz, artinya hadits tersebut tidak bertentangan dengan hadits
dari rowi yang lainyang lebih kuat darinya.
e. Tidak ada ‘illah, artinya dalam hadits tersebut tidak ditemukan cacat yang
merusak keshahihan hadits.
a. Sahih li Zatih
Yaitu hadits yang memenuhi syarat-syarat hadits sahih, seperti rowi harus adil,
rowi kuat ingatannya (dabit), sanadnya tidak putus, matannya tidak mempunyai
cacat, dan tidak ada kejanggalan.
b. Sahih li Gairih
Yaitu hadits yang berkualitas sahih, namun salah satu rowinya tidak dabit (lemah
hafalan).
2. Hadits Hasan
Kata hasan berasal dari kata al-husnu yang berarti al-jamalu, yang artinya
kecantikan dan keindahan. Definisi Hadits hasan yang dikemukakan oleh
kebanyakan ulama hadits yaitu hadits yang dinukil oleh seorang yang adil tetapi
18
tidak begitu kuat ingatannya,bersambung sanadnya, dan tidak terdapat cacat
serta kejanggalan pada matannya. Hadits hasan ini hampir sama dengan hadits
sahih. Hukum memakai hadits hasan jusga sama dengan hadits sahih, walaupun
dari sisi kekuatannya hadits hasan berada dibawah level hadits sahih.
3. Hadits Daif
Hadits daif yaitu hadits yang tidak memenuhi syarat diterimanya suatu hadits
dikarenakan hilangnya salah satu dari beberapa syarat yang ada. Mayoritas
ulama membolehkan mengambil hadits daif sebagai hujjah, bila terbatas pada
masalah fada’il al-a’mal.
a. Semester I Kelas XI
A. Pengertian Syukur
Ayat 17: Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala,
dan kamu membuat dusta[1146]. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah
itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; Maka mintalah rezki itu di sisi
Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. hanya kepada- Nyalah
kamu akan dikembalikan.
19
Dari Abu Hurairah ra.Rasulullah Saw. bersabda kepada Abu bakar dan umar
Ra.,”demi Zat yang diriku ada di bawah kekuasaan-Nya.Hari Kiamat nanti, kamu
semua akan ditanyakan (diminta pertanggungjawaban) tentang nikmat ini,
(semula)rasa lapar itu telah mendorong kamu untuk keluar rumah, sehingga
kamu belum mau kembali sebelum memperoleh nikmat ini.” (HR.Muslim).
Syukur nikmat adalah ungkapan terimakasih yang diiringi rasa gembira dan puas
atas segala rahmat dan nikmat dari Allah SWT yang telah diterima
seseorang.Ungkapan rasa syukur ini dapat diwujudkan dengan 3 cara, yaitu
melalui hati, melalui ucapan, dan melalui perbuatan.
Sebuah ucapan syukur kepada Allah SWT dapat dilakukan melalui hati, dengan
tunduk dan ketawakalah setelah adanya ikhtiar, melalui lisan dengan mengakui
nikmat allah dengan ucapan-ucapan kalimat syukur, serta melalui anggota badan
dengan ketaatan dan penerimaan atas apa yang telah diberikan.
Alam semesta ini diciptakan oleh Allah SWT untuk kelangsungan hidup
manusia.Semua itu merupakan anugerah yang tiada ternilai harganya yang telah
dikaruniakan Allah bagi umat manusia.Allah SWT telah menyebutkan sumber
alam dalam beberapa ayat Al-Qur’an, diantaranya dalam Surah Ar-Ruum ayat 41-
42,Surah Al-A’raf ayat 56-58, Shaad ayat 27-28, Al-Furqan ayat 45-50 dan Al-
Baqarah ayat 204-206.
Ayat 46: kemudian Kami menarik bayang-bayang itu kepada kami[1069] dengan
tarikan yang perlahan-lahan.
Ayat 47: Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur
untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.
20
Ayat 48: Dia lah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat
sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang
Amat bersih,
Ayat 49: agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan
agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami,
binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.
Ayat 50: dan Sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu diantara
manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya); Maka kebanyakan
manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat).
Menurut hasil tela’ah kami, pada semester I kelas XI dalam penjelasan materinya
sudah baik, akan tetapi terdapat kekurangan pejelasan dalam Bab I tentang
Nikmat Allah dan Cara Mensyukurinya.
b. Semester II Kelas XI
21
kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun;
Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar".
Ayat 81: Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi.
Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab
Allah. dan Tiadalah ia Termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).
Ayat 148: dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja
kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
22
Ayat 104: dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.
[217] Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan
Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.
Dalam ayat tersebut diatas bahwa tumbuhnya amar ma’ruf nahi mungkar
dikalangan umat islam akan menjamin kebehagiaan hidup mereka,baik didunia
ini maupun di akhirat nanti.dan Allah menegaskan bahwa umat islam adalah
memang diciptakan untuk menjadi umat teladan bagi umat-umat yang lain
karena membawa misi dakwah, yaitumengajak kepada perbuatan-perbuatan
yang baik dan benar,serta mencegah segala perbuatan yang keji dan mungkar.
Ayat 155: dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
Dari Abi Yahya Shuhaib Ibn sinan ra.,ia berkata,” Rasulullah Saw,bersabda,’Aku
kagum kepada urusan orang mukmin,karena semua urusannya memiliki nama
baik, dan itu terjadi hanya kepada seorang mukmin.bila ia mendapatkan sesuatu
yang menyenangkan , lalu ia bersyukur,maka ia mendapatkan kebaikan, bila ia
ditimpa sesuatu yang menyedihkan,lalu ia bersabar,maka ia bersabar, maka ia
pun mendapatkan kebaikan,”(HR.Muslim)”.
23
Menurut hasil tela’ah kami, pada semester II kelas XI pada bab II sudah baik,
akan tetapi terdapat kekurangan dalam penjelasan pada materi tentang pola
hidup sederhana dan perintah menyantuni para dhu’afa.
Dakwah ialah sarana untuk mengajak umat manusia agar dapat mematuhi
perintah allah dan rasul-nya.
Dalam ayat 214,allah swt memerintahkan nabi muhammad saw untuk terlebuh
dahulu memberi peringatan kepada keluarga terdekatnya.hal ini agar tidak ada
yang menyangka bahwa nabi tidak bersikap tegas atau pilih kasih kepada
keluarganya.
Dalam ayat 215,allah menyuruh rasulullah untuk bersikap lemah lembut kepada
orang-orang mu’min.
Dalam ayat 216,kalau mereka tidak mau menerima peringatan dan menolak
ajakan nabi,maka allah menyatakan hal itu bukan merupakan tanggung jawab
nabi.
24
1. Mengartikan QS At-Tahrim ayat 6
Ayat 6: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.
Ayat 70: dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama[485] mereka
sebagai main-main dan senda gurau[486], dan mereka telah ditipu oleh
kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-
masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri.
tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at[487] selain
daripada Allah. dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya
tidak akan diterima itu daripadanya. mereka Itulah orang-orang yang
dijerumuskan ke dalam neraka. bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang
sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.
25
[485] Yakni agama Islam yang disuruh mereka mematuhinya dengan sungguh-
sungguh.
[486] Arti menjadikan agama sebagai main-main dan senda gurau ialah
memperolokkan agama itu mengerjakan perintah-perintah dan menjauhi
laranganNya dengan dasar main-main dan tidak sungguh-sungguh.
Ayat 8: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.
Ayat 9: Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang
beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.
Ayat 10: Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami,
mereka itu adalah penghuni neraka.
Ciri-ciri orang yang beriman adalah bersikap adil semata-mata karena allah,adil
kepada siapapun baik kepada orang yang disenangi maupun kepada orang yang
di benci,dan orang yang bersikap adil akan mendapat ampunan dan pahala disisi
allah.
26
Dari abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash ra.ia berkata:Rasulullah saw. bersabda,
”Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil menurut pandangan allah,akan
ditempatkan di atas mimbar dari sisi cahaya kanan tuhan yang maha
pengasih.mereka itulah orang-orang yang berlaku adil dalam keputusannya dan
tidak bergeser dari keadilannya.”(HR.Muslim dan Nasa’i)
Orang-orang yang bersikap adil dalam segala hal kelak di akhirat akan mendapat
tempat yang terhormat di sisi allah swt.
Ayat 91: dan tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan
janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah
meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu
(terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang
kamu perbuat.
Ayat 92: dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan
benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu
menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu,
disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan
yang lain[838]. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. dan
Sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu
kamu perselisihkan itu.
Janji dan sumpah adalah dibuat oleh manusia sendiri.oleh karena itu keduanya
wajib ditepati.dan menepati keduanya termasuk sifat jujur,merusak janji akan
menyusahkan diri sendiri sebab tak ubahnya seperti seorang yang merusak
pintalan benang yang kokoh menjadi cerai berai dan sangatlah sulit
merapikannya kembali.
27
kejahatan akan membawa ke neraka.seorang yang senantiasa dan terus
berdusta.allah akan mencatatnya sebagai pendusta besar.”(HR.Al Bukhari)
Sifat jujur harus dibiasakan sehingga menjadi sikap yang mewarnai tingkah laku
seseorang,dan sifat dusta harus diusahakan untuk dihindari dalam segala hal
sehingga tidak menjadi sikap yang melekat dalam diri seseorang.
Menurut hasil tela’ah kami,pada semester I kelas XII, pada bab III penjelasan
materinya kurang begitu jelas pada materi berlaku adil dan jujur.
Ayat 11: Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki
merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik
dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan
lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela
dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung
ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah
iman[1410] dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-
orang yang zalim.
Ayat 13: Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
28
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Ayat 10: apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka
bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.
Ayat 11: dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar
untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri
(berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan
dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik pemberi rezki.
Hari jum’at bagi umat islam bukanlah hari libur untuk tidak bekerja dan tidak
berniaga.Silahkan umat islam untuk tetap bekerja dan berniaga pada hari
jum’at,ketika pada waktu salat tiba,bersegeralah pergi kemasjid untuk
melaksanakan salat jum’at dulu.
Setelah usai melaksanakan ibadah salat ,umat islam hendaknya segera bekerja
kembali seperti sediakala,tanpa berkurang semangatnya sedikitpun.
29
2. Hadits Tentang Usaha untuk Dunia dan Akhirat
Dan Rasul pun mencela orang-orang yang tekun bekerja untuk semata-mata
kepentingan dunianya,sehingga ia lupa salat,puasa,zakat,dan ibadah-ibadah
lainnya.
Ayat 168: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Ayat 169: Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan
keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.
Alqur’an mengajarkan umat manusia agar hanya memakan makanan yang halal
dan baik.
Halal dan tidaknya makanan hanya ditentukan oleh Allah swt.Manusia tidak bisa
membuat-buat hukum tentang makanan,baik hukum halal,maupun hukum
haram.
Dari Miqdam ra.dari Nabi saw.Beliau bersabda ,”Tidak ada makanan yang
dimakan seseorang yang lebih baik daripada hasil karya tangannya(hasil
30
usahanya sendiri).Dan sesungguhnya Nabi Daud as. Selalu makan dari hasil karya
tangannya.”(HR.Bukhari dari Nasa’i).
Menurut hasil tela’ah kami, pada semester II kelas XII,penjelasan materinya pada
Bab V kurang jelas pada materi etos kerja.
BAB 3
Penutupan
A. Kesimpulan
2. Diharapkan bagi peserta didik dapat menjadi pribadi yang beriman dan
bertakwa,berilmu, kreatif serta berakhlakul karimah yang baik sesuai tuntunan
agama islam.
31
C. Kata Penutup
Alhamdulillah dengan segala puji syukur penulis panjatkan kehadiran Illahi Rabbi
karena berkat rahmat,taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Tela’ah Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadist MA.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dirjen Kelembagaan Agama Islam DEPAG RI, Qur’an Hadits, Madrasah Aliyah
Kelas I, 2008.
32
3. Muh Asnawi, M.Ag, dkk. Buku Pelajaran Al-Qur’an Hadits Untuk Madrasah
Aliyah Kelas X.Kanwil Depag Propinsi Jateng: CV Gani dan Son.
4. Quthub Sayyid. Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. Terjemah. Jakarta. Gema Insani Press.
33