Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

PENDALAMAN MATERI AL-QUR'AN HADIS DI SMA

Di Ajukan untuk memenuhi tugas harian matkul Materi PAI SMP/SMA

Dosen Pengampu:

Bapak Imron Sholih, M.PdI

Disusun oleh:

A'thina Zumrotal Mujtahidah

Lailatul Nikmah

Bayu Dwi Cahyo

Anis Yuliati

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)

SUNAN GIRI TRENGGALEK

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat
dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PENDALAMAN MATERI AL-QUR'AN HADIS DI SMA". Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Materi PAI SMP/SMA.

Penyusun ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membimbing


dalam penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini kurang dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun penysun harapkan demi
kesempurnaan makalah selanjutnya.

Trenggalek, 08 November 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….4

A. Latar belakang.......….…………………………. 4

B. Rumusan Masalah……………………………………………………4

C. Tujuan Penulisan……………………………………………………..4

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………5

A. Pengertian Tela’ah Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits MA……….5

B. Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits MA……………………………7

BAB III PENUTUPAN………………………………………………………………32

A. Kesimpulan……………………………………………………………32

B. Hasil Telaah Penjelasan……………………………………………….32

C. Kata Penutup………………………………………………………….32

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..34

3
BAB 1

Pendahuluan

A. Latar belakang

Al-Qur’an dan Hadits adalah sumber pokok ajaran Islam yang memuat
segala tatanan hidup guna meraih kebahagiaan,kemuliaan,kesejahteraan hidup
di dunia yang cuma sesaat dan di akhirat yang haqiqi. Al-Qur’an adalah mu’jizat
terbesar yang diturunkan oleh Allah SWT.kepada Nabi Muhammad SAW yang
terjaga keasliannya,isi kandungannya selalu sesuai dengan perkembangan
manusia sepanjang zaman.

Sedangkan Al-Hadits merupakan dasar ajaran agama dan juga cerminan


budi pekerti Rasulullah SAW yang luhur,yang mesti dijadikan uswatun khasanah
dalam kehidupan kita sebagai umatnya. Maka dari itu dalam pembelajaran,Al-
Qur’an Hadits di ajarkan dari tingkat dasar kepada anak-anak disekolah. Dengan
Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits di tingkat MA yang kami paparkan,hal ini bisa
membantu siswa didik untuk lebih mengetahui tentang materi ajar itu
sendiri,dan perbuatan tingkah laku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian tentang Telaah Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits


pada MA?
2. Bagaimana Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits pada MA?
3. Sejarah mana Penjelasan Materi Al-Quran Hadits pada MA?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Telaah Penjelasan Materi Al-Qur’an


Hadits pada MA.
2. Untuk Mengetahui Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits pada MA.

BAB 2

Pembahasan

4
A. Pengertian Tela’ah Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits Madrasah Aliyah
a. Pengertian Tela’ah

1.Secara Etimologi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,Tela’ah merupakan suatu


penyelidikan,kajian, pemeriksaan dan penelitian.

2.Secara Terminologi

Tela’ah adalah penyelidikan mengenai beberapa materi tentang


kesulitan-kesulitan yang mungkin ada pada materi yang dikaji.

b.Pengertian Penjelasan

1.Secara Etimologi

Penjelasan berasal dari kata jelas yang berarti nyata,dan gamblang.

2.Secara Terminologi

Penjelasan adalah keterangan yang lebih jelas ,uraian yang menjelaskan


tentang bahan yang disampaikan.

c.Pengertian Materi

1.Secara Etimologi

Materi mempunyai arti benda.

2.Secara Terminologi

Materi adalah sesuatu yang menjadi bahan untuk


diujikan,dipikirkan,dibicarakan, dikaryakan,dll.

d.Pengertian Al-Qur’an Hadits

1.Pengertian Al-Qur’an

a.Secara Etimologi

Al-Qur’an adalah bentuk masdar yang berasal dari qoro’a yang memiliki
makna sinonim dengan kata qiro’ah,yaitu bacaan.

5
b.Secara Terminologi

Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW


dalam bahasa arab,riwayatnya mutawatir.Oleh karena itu terjamahan Al-Qur’an
tidak disebut sebagai Al-Qur’an.

2.Pengertian Hadits

a.Secara Etimologi

Hadits berarti baru,hadits juga dapat diartikan “sesuatu yang dibicarakan dan
dinukilkan.”

b. Secara Terminologi

Hadits adalah segala yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW ,baik yang
berupa perkatan,perbuatan,dan pengakuan/ketetapan Rasulullah SAW,yang
berposisi sebagai petunjuk dan tasyri’.

e.Pengertian Madrasah Aliyah

1.Pengertian Madrasah

a.Secara Etimologi

Madrasah dilihat dari segi bahasa arab berasal dari kata darasa yang artinya
belajar, sedangkan madrasah itu sendiri berarti tempat belajar.

b.Secara Terminologi

Madrasah berarti lembaga pendidikan yang mempunyai porsi lebih terhadap


mata pelajaran agama islam.

2.Pengertian Aliyah

a.Secara Etimologi

Aliyah adalah atas/tinggi.

b.Secara Terminologi

Aliyah adalah sebuah tingkatan yaitu tingkatan atas dalam suatu pendidikan,Jadi
yang dimaksud dengan Madrasah Aliyah adalah lembaga pendidikan yang
memberikan pendidikan dan pengajaran tingkat atas dan menjadikan mata
pelajaran agama islam sebagai mata pelajaran dasar.

6
Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Tela’ah
Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits Madrasah Aliyah adalah penyelidikan
mengenai beberapa materi tentang kesulitan-kesulitan yang mungkin ada pada
materi yang dikaji,dengan menjelaskan tentang bahan yang disampaikan yaitu
yang mengenai suatu kepercayaan atau keyakinan berupa perbuatan dan
perkataan pada lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dan
pengajaran tingkat menengah dan menjadikan mata pelajaran agama islam
sebagai mata pelajaran dasar.

B. Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits MA

1. Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits Kelas X MA

a. Semester I Kelas X

Bab I : PENGERTIAN AL-QUR’AN DAN BUKTI KEONTETIKANNYA

A. Devinisi Al-Qur’an menurut beberapa Ulama’

Al-qur’an secara etimologi ( bahasa ) berasal dari kata Qaraa-Yaqrau-Quranan


yang artinya bacaan atau yang dibaca (bermakna isim maf”ul) menurut ahli
bahasa, Al-Lihyani (wafat 215H).kata Al-qur’an adalah isim Masdar dengan arti
isim Maf’ul (maqruun), yaitu yang dibaca.Karena di dunia ini tidak ada
bacaan,buku atau kitab seperti Al-qur’an yang senantiasa
dibaca,dimusabaqohkan (diperlombakan) dan dikaji oleh berjuta-juta manusia.
Hal tersebutjuga diperkuatoleh Prof. Chotibul Uman bahwa Al-qur’an adalah
kitab yang paling banyak dibaca orang diseluruh dunia baik dari umat islam
sendiri maupun non muslim.

Al-qur’an secara terminologi ( istilah ) terdapat banyak definisi (ta’rif). Hal


demikian karena diakibatkan oleh sudut pandang dari disiplin ilmu yang berbeda
dan juga panjang pendeknya yang dibuat. Semakin banyak sifat-sifat Al-Qur’an
yang diungkapkan dalam rumusan definisi, maka semakin panjang pula rumusan
definisi Al-Qur’an tersebut.

Mengenai kata Al-Qur’an dan maknanya, ada Ulama yang berpendapat lain di
antaranya :

a. Imam Syafi’i ( 105H-204H ) salah satu dari madzhab yang mashur bahwa Al-
Qur’an tidak merupakan musytaq (kata bentukan ) dari apapun ia merupakan
nama yang secara khusus diberikan oleh Allah untuk kitab suci yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW.

7
b. Imam Al-Farra’ (wafat 207H) kata Al-Qur’an adalah musytaq 9kata
bentukan dari kata “Qoraainu” yang merupakan Isim jamak dari kata
“Qoriinatun” yang berarti petunjuk atau indikator.

c. Al-Asy’ri ( wafat 324H ) kata Al-qur’an adalah musytaq dari “Qarana” yang
artinya menggabungkan.

d. Aj-Jujaj ( wafat 311H ) kata Al-Quran adalah mengikuti wazan “Fu’lanun”


dan ia musytaq ( kata bentukan ) “Al-Qou” yang mengandung arti penghimpun.

e. Syaikh Muhammad Khudari Beik dalam bukunya Tarikh At Tasyri Al Islami,


Al-Qur’an adalah firman Allah yang berbahasa arab,yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW untuk dipahami isinya dan diingat selalu yang disampaikan
dengan jalan mutawatir, ditulis dalam mushkaf yang dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-nas.

B. Nama-nama Al-Qur’an

1. Al-Huda (Petunjuk)

2. Al-Furqaan (Pembela)

3. Al-Kitab (Kitab)

4. Adz-Dzikr (Peringatan)

5. An-Nur (Cahaya)

C. Pengertian I’jazul Al-Qur’an

Menurut bahasa Mu’jizat adalah melemahkan, mengalahkan lawan atau musuh.

Menurut istilah Mu’jizat adalah sesuatu yang menyalahi kebiasaan disertai


dengan tantangan dan selamat dari perlawanan.

Jadi yang dimaksud dengan I’jazul Al-Qur’an ialah menetapkan kelemahan


manusia baik secara terpisah ( individual ) atau berkelompok untuk
mendatangkan semisalnya.

D. Memberikan Argumen-Argumen bahwa Al-Qur’an adalah Wahyu Allah,


bukan buatan Nabi Muhammad SAW.

a. Dalil aqli

8
Dalam hukum logika dikenal silogisme, yaitu suatu kerangka pikir sangat sangat
rapih, yang terdiri dari rangkaian yang saling berhubungan kuat.

b. Dalil Nakli

E. ASPEK-ASPEK KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN

a. Gaya Bahasa

Al-qur’an menggunakan gaya bahasa sangat indah dan berbeda dengan gaya
bahasa yang dikenal dalam bahasa arab.Al-qur’anul Karim tidak bisa disejajarkan
oleh bentuk gaya bahasa apapun,sebab Al-qur’an tidak bergaya bahasa syair dan
tidak pula bergaya bahasa prosa.

b. Susunan Kalimat(Uslub)

Uslub Al-Qur’an yang menakjubkan dan berbeda dengan Uslub ucapan manusia
itu mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut:

1. Susunan suara kata-kata yang digunakan al-qur’an terasa lembut dan indah
di ucapakan.

2. Bahasa al-qur’an dapat diterima oleh semua lapisan manusia.

3. Al-qur’an mampu memberikan doktrin kepada akal dan hati sanubari.

4. Keindahan sajian al-qur’an serta susunan keindahan bahasanya tak ubahnya


suatu bingkai yang dapat memukau akal dan memusatkan tanggapan tentunya
bagi orang yang memperhatikannya.

5. Kaya akan ragam kata dan kalimat yang digunakan al-qur’an sehingga
memancarkan keindahan bahasa dan keluwesan maknanya.

6. Susunan al-qur’an mudah dipahami oleh semua lapisan masyarakat hanya


dengan melihat segi yang tersuratnya saja.

c. Simpel

Di samping menggunakan susunan bahasa yang indah al-qur’an sering juga


menggunakan pola ungkapan yang simpel sehingga mudah dicerna oleh semua
orang.

d. Berita Tentang Hal-hal yang Ghaib

9
Segi lain tentang kemu’jizatan al-qur’an adalah pemberitahuan tentang hal-hal
yang ghaib.

e. Sejalan dengan ilmu pengetahuan modern

Di antara segi kemukjizatan al-qur’an adalah beberapa petunjuk yang rinci


mengenai dasar-dasar ilmu pengetahuan yang dikemukakan didalamnya
sebelum diketemukan oleh para pakar ilmu pengetahuan modern

f. Tepat Janji

Segi lain kemukjizatan al-qur’an adalah akurasi dan ketepatan segala hal yang
dijanjikan allah dalam al-qur’an,seperti janji allah untuk menolong Rasullullah
saw dengan mengeluarkan orang-orang Quraisy yang pernah mengusir Rasul
beserta para sahabatnya dari bumi Mekkah,kemudian allah menolong orang-
orang mu’min untuk bisa mengalahkan orang-orang kafir.

F. PERBEDAAN MU’JIZAT NABI MUHAMMAD DENGAN NABI-NABI LAIN

Mu’jizat para nabi terdahulu adalah berupa mu’jizat indrawi(hissi),


sebagaimana mu’jizat nabi Musa as berubah tongkat menjadi ular,mu’jizat nabi
Isa as dapat menghidupkan orang-orang mati,nabi Dawud dengan kekuatannya
mengalahkan Goliat,nabi Ibrahim yang tak mampu dibakar oleh api,maka
mu’jizat nabi Muhammad saw adalah bersifat rasional yang kekal disepanjang
masa,agar dapat diperhatikan oleh orang-orang yang mempunyai hati dan
pemikiran sehingga mereka bisa terkena pantulan sinarnya dan mempergunakan
petunjuknya di saat kini dan nanti.

Dengan demikian Al-Qur’an dalam lubuk hati Nabi mampu menjadi sinar dan
rahmat bagi sekalian alam.

Jadi pada umumnya mu’jizat yang diberikan para rasul yang datang sebelum nabi
Muhammad saw adalah mu’jizat yang Hissy,akan tetapi yang di berikan nabi
Muhammad saw adalah kedua-duanya ialah mu’jizat Hissy dan Ma’nawy,akan
tetapi mu’jizat Nabi Muhammad saw yang paling besar dan kekal adalah Al-
Qur’an yaitu mu’jizat Ma’nawy.

Bab II: MEMAHAMI ISI POKOK AJARAN AL-QUR’AN

Isi kandungan Al-Qur’an dikembangkan menjadi berbagai bidang yaitu meliputi:

A. Aqidah atau Keimanan

10
Aqidah adalah keyakinan, kepercayaan. Aqidah Islam adalah suatu kepercayaan
yang diyakini kebenarannya dengan sepenuh oleh orang islam.

B. Ibadah dan Muamala

Manusia diciptakan Allah untk mengabdi, berbakti dan beribadah kepada-Nya.

C. Akhlaq

Nabi Muhammad SAW ditugaskan allah adalah untuk membangun akhlak


mulia. Meningkatkan derajat manusia daari lembah hina menjadi mulia, dari
kehidupan yang gelap menjadi cemerlang.

D. Hukum

Al-Qur’an merupakan sumber pokok hukum Islam guna mengatur tata


kehidupan yang aman damai, sejahtera, bahagia, adil makmur, selamat didunia
dan akhirat. Al-Qur’an juga mengatur beberapa ketentuan tentang hukum-
hukum perkawinan, perceraian, waris, perjanjian, perdata, pidana dan
sebagainya.

E. Sejarah

Pada dasarnya Al-qur’an adalah pedoman hidup, way of life. Disamping


berisi pokok-pokok ajaran dan hukum islam Al-Quran juga mengandung banyak
peristiwa sejarah, kisah Nabi dan Umat manusia pada zaman dahulu.

Fungsi dan sejarah ialah untuk menjadi pelajaran yang baik ditiru dan tidak baik
ditinggalkan.

F. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan manusia, memerlukan ilmu


pengetahuan dan teknologi. Namun ilmu pengetahuan dan teknologi saja tidak
cukup memberikan jaminan bagi kesejahteraan dan keamanan manusia serta
kebahagiaannya. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus dilandasi dengan
agama, karna tanpa agama dapat membinasakan umat manusia itu sendiri,
seperti penggunaan hasil teknologi untuk penghancuran manusia dan
mengancam kehidupannya.

Bab III : MEMAHAMI FUNGSI AL-QUR’AN DALAM KEHIDUPAN

A. Kedudukan Al-Qur’an

11
Al-qur’an mempunyai kedudukan yang utama sebagai sumber pokok ajaran islam
yang pertama dan utama.

B. Fungsi dan Tujuan Al-Qur’an adalah sebagai berikut :

1. Petunjuk bagi manusia

Allah menurunkan Al-Qur’an dimaksudkan sebagai petunjuk bagi manusia.

2. Sumber pokok ajaran Islam

Al-Qur’an merupakan sumber hukum dan ajaran Islam.

3. Peringatan dan Pelajaran bagi manusia

Dalam Al-Qur’an banyak diterangkan tentang kisah para Nabi dan umat-
umatnya dahulu.baik umat yang taat melaksanakan ajaran dan perintah Allah
seperti umatnya Nabi Sulaiman dan mereka yang mengingkarinya atau
menentang seruan Allah dan Rasul-Nya seperti Umatnya Nabi Musa dengan
Firaunnya.

Menurut hasil tela’ah kami tentang materi penjelasan pada semester I kelas X
MA, penjelasannya sudah baik, akan tetapi terdapat kekurangan dan
penyusunannnya.

b. Semester II Kelas X

Bab IV : MEMAHAMI ISTILAH-ISTILAH HADITS

A. Hadits

Secara lughawiyah kata hadits berasal dari derivasi kata

Yang mempunyai beberapa arti,diantaranya:

a. Baru,kebalikan dari lama(qadim).

b. Dekat,belum lama terjadi.

c. Khabar,berita,riwayat.

Menurut Istilah segala perkataan,perbuatan dan taqrir Nabi Muhammad


saw.

B. Sunnah

12
Dari segi bahasa sunnah berarti jalan yang terbentang untuk dilalui,jalan yang
baik atau tidak baik.

MACAM-MACAM SUNNAH

1. Sunnah Qauliyah ialah perkataan atau ucapan-ucapan Nabi Muhammad


SAW yang berhubungan dengan syariat Islam.

2. Sunnah Fi’liyah ialah amal-amal perbuatan Nabi Muhammad SAW yang


berhubungan dengan syariat Islam,seperti tatacara mengerjakan
salat,menunaikan ibadah haji

3. Sunnah Taqririyah ialah penetapan atau persetujuan Nabi Muhammad SAW


terhadap sesuatu amal perbuatan seseorang sahabat yang berhubungan dengan
syara,yang dilakukan dihadapan atau dilaporkan kepada Nabi Muhammad
SAW,sedangakan Nabi tidak melarang atau menyalahkannya.

C. Atsar

Dari segi bahasa artinya bekas sesuatu atau sisa sesuatu,menurut Istilah segala
sesuatu dari Nabi Muhammad SAW maupun selain dari Nabi saw.

D. Khabar

Secara lughawiyah,khabar berarti warta,kabar berita yang disampaikan


seseorang kepada yang lain.Menurut istilah ialah sesuatu berita,baik dari nabi
saw,para sahabat,maupun dari tabi’in.

E. Hadits Qudsi

Hadis Qudsi ialah perkataan-perkataan yang disabdakan Nabi Muhammad SAW


dengan mengatakan bahwa “Allah berfirman...”,Nabi Muhammad SAW
menyandarkan perkataan itu kepada allah,dan beliau meriwayatkannya dari
Allah SWT.

Perbedaan Al-Qur’an dan Hadits Qudsi ialah bahwa Al-Qur’an adalah wahyu yang
lafaz dan maknanya dari allah,sedangkan Hadis Qudsi adalah wahyu yang
lafaznya dari Nabi SAW dan maknanya dari Allah,diturunkan dari nabi dengan
jalan ilham atau mimpi.

13
Bab V : MENDISKRIPSIKAN FUNGSI HADITS TERHADAP AL-QUR’AN

A. Kedudukan Hadits sebagai Sumber Hukum Islam

Semua umat islam telah sepakat dengan bulat bahwa hadis Rosul adalah
sumber dan dasar hukum Islam setelah Al-Qur’an, dan umat Islam diwajibkan
mengikuti dan mengamalkan hadis sebagaimana diwajibkan mengikuti dan
mengamalkan Al-Qur’an.

Al-Qur’an dan Hadis merupakan dua sumber hukum pokok syariat Islam yang
tepat, dan orang islam tidak akan mungkin bisa memahami syariat Islam secara
mendalam dan lengkap tanpa kembali kepada kedua sumber Islam tersebut.

Kedudukan hadis sebagai sumber hukum islam dengan mengambil beberapa dalil
naqli maupun dalil aqli.

1. Dalil Al-Qur’an

Banyak kita jumpai ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang kewajiban


mempercayai dan menerima segala yang disampaikan oleh Rosul kepada
umatnya untuk dijadikan pedoman sehari-hari.

Disamping itu juga, Allah SWTmemerintahkan orang islam agar percaya kepada
Rosul SAW,juga menyerukan agar mentaati dan melaksanakan segala bentuk
perundang-undangan dan peraturan yang dibawanya, baik berupa perintah
maupun larangan. Tuntutan taat dan patuh kepada Rosul SAW itu sama halnya
tuntutan taat dan patuh kepada Allah SWT.

Dengan demikian dapat diungkapkan bahwa kewajiban taat kepada Rosul


Muhammad SAW dan larangan mendurhakainya, merupan suatu kesepakatan
yang tidak diperselisihkan oleh umat Islam.

2. Dalil Al-Hadits

Salah satu pesan Nabi Muhammad SAW yang berkenaan dengan


kewajiban menjadikan hadits sebagai pedoman hidup, disamping Al-Qur’an
sebagai pedoman umatnya. Dengan demikian berpegang teguh kepada hadits /
menjadikan hadits sebagai pegangan dan pedoman hidup itu adalah wajib,
sebagaimana wajibnya berpegang teguh kepada Al-Qur’an.

3. Kesepakan Ulama (Ijma’)

14
Seluruh Umat Islam telah sepakat menjadikan hadits sebagai salah satu
dasar hukum Syari’at Islam yang wajib diikuti dan diamalkan; karena sesuai
dengan yang dikehendaki oleh Allah. Penerimaan mereka terhadap Al-Qur’an,
karena keduanya sama-sama dijadikan sebagi sumber hukum Syari’at Islam.

4. Sesuai dengan Petunjuk Akal

Muhammad SAW, sebagai Nabi Rosul telah diakui dan dibenarkan oleh
seluruh umat islam. Di dalam mengemban misinya itu, kadang-kadang beliau
hanya sekedar menyampaikan apa yang diterima dari Allah SWT, baik isi maupun
formulasinya dan kadang kala atas inisiatif sendiri dengan bimbingan wahyu dari
Tuhan. Namun juga tidak jarang beliau membawakan hasil ijtihad semata-mata
mengenai suatu masalah yang tidak ditunjuk oleh wahyu dan juda tidak
dibimbing oleh ilham. Hasil ijtihad beliau ini tetap berlaku sampai ada dalil yang
menghapusnya.

B. Fungsi Hadits terhadap Al-Qur’an

1. Bayan At-Taqrir

Bayan At-Taqrir disebut juga bayan At-Ta’kid dan bayan At-Itsbat. Yang
dimaksud dengan bayan ini ialah memperkuat dan mengokohkan apa yang telah
diterangkan didalam Al-Qur’an. Fungsinya hanya memperkokoh isi kandungan
Al-Qur’an.

2. Bayan Al-Tafsir

Yang dimaksud dngan bayan at-tafsir yaitu kehadiran hadis berfungsi


untuk memberikan penjelasan, rician dan tafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur’an
yang masih bersifat global (mujmal), memberikan persyaratan / batasan (taqyid)
ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat mutlak, dan mengkhususkan (takhsish)
terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang masih bersifat umum. Contoh ayat-ayat Al-
Qur’an yang masih mujmal seperti perintah mengerjakan shalat, puasa, zakat
dan sebagainya.

3. Bayan At-Tasyri’

Bayan at-tasyri’ adalah memunculkan suatu hukum atau ajaran-ajaran


yang tidak didapati dalam Al-Qur’an atau dalam Al-Qur’an hanya terdapat poko-
pokoknya (ashl) saja. Hadits-hadits Rasul SAW, yang masuk dalam bayan at-
tasyri’ ini, diantaranya hadits tentang haramnya mengumoulkan dua wanita

15
bersaudara (antara istri dengan bibinya), dan hukun merazam pezina wanita
yang masih belum bersuami.

Bab VI : MEMAHAMI PEMBAGIAN HADITS DARI SEGI KWANTITAS DAN


KWALITASNYA

Secara konsepsial bahwa hadits dari satu segi dapat dibagi menjadi dua, yaitu
kuantitas dan kualitas. Yang dimaksud segi kuantitasnya adalah pengolongan
hadits ditinjau dari banyaknya rowi yang meriwayatkan hadits. Sedangkan hadits
berdasarkan kualitasnya adalah penggolongan hadits dilihat dari aspek diterima
atau ditolaknya.

A. Penggolongan Hadits Berdasarkan Banyaknya Rowi

Para sahabat dalam menerima hadits dari Nabi Muhammad SAW.


Terkadang berhadapan langsung dengan sahabat yang jumlahnya sangat banyak,
kadang hanya beberapa sahabat, bahkan bisa terjadi hanya satu atau dua orang
sahabat saja. Tentu informasi yang dibawa oleh banyak rowi lebih menyakinkan
apabila dibanding dengan informasi yang dibawa oleh satu atau dua orang rowi
saja. Dari sinilah, para ahli hadits membagi hadits menurut jumlah rowinya.

1. Hadits Mutawatir

Kata mutawatir dilihat dari segi bahasa artinya yang datang berturut-
turut dan tidak ada jarak. Secara istilah Mutawatir artinya suatu hadits yang
diriwayatkan oleh sekelompok orang dengan jumlah tertentu yang menurut
kebiasaan mustahil bersepakat untuk berdusta.

Hadits Mutawatir dibagi menjadi dua macam : Mutawatir al-lafzi dan Mutawatir
bi al-ma’na.

Mutawatir al-lafzi yaitu hadits mutawatir yang diriwayatkan oleh rowi yang
banyak dan mencapai syarat-syarat mutawatirdengan redaksi dan makna hadits
yang samaantara riwayat satu dan riwayat yang lain. Sedangkan mutawatir bi al-
ma’na yaitu hadits yang mempunyai tingkat derajat mutawatir namun susunan
redaksinya berbeda antara yang diriwayatkan satu rowi dengan rowi yang lain,
namun isi kandungan maknanya sama.

2. Hadits Ahad

Yang dimaksud hadits ahad yaitu hadits yang diriwayatkan oleh satu, dua,
tiga orang atau lebih namun tidak mencapai tingkat mutawatir. Artinya, pada

16
tiap-tiap tabaqah (tingkatan),jumlah rowi hadits ahad bisa hanya terdiri dari satu
rowi, dua, atau tiga rowi saja dan tidak mencapai derajat mutawatir.

Hadits ahad dibagi menjadi tiga yaitu :

a. Hadits Masyhur

Hadits Masyhur adalah hadits yang diriwayatkan dari Nabi SAW, oleh
beberapa orang sahabat namun tidak mencapai tingkat mutawatir. Dari segi
tingkatannya, hadits masyhur adalah termasuk paling tinggi, sebab rowi hadits
masyhur ini yang paling dekat untuk mencapai derajat mutawatir.

b. Hadits Aziz

Hadits Aziz adalah hadits yang pada salah satu atau setiap tabaqoh (tingkatan)
rowinya hanya dijumpai dua rowi saja.

Suatu hadits dikategorikan sebagai hadits aziz yaitu :

1. Di tiap-tiap tabaqah (tingkatan) hanya terdapat dua rowi saja.

2. Di salah satu tabaqah hanya terdapat dua rowi, meskipun tabaqah yang
lainnya lebih dari tiga rowi.

c. Hadits Garib

Dari segi bahasa gorib artinya menyendiri, asing, atau terpisah. Sedangkan
secara istilah hadits garib adalah hadits yang diriwayatkan oleh hanya seorang
rowi saja, baik dalam seluruh tingkatan sanad atau pada salah satu tingkatan
sanadnya. Hadits garib bisa disebut hadits fardun yang artinya sendirian.

Berdasarkan pengklasifisian hadits garib dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

1. Hadits Garib Mutlak (fardun)

Hadits garib mutlak yaitu hadits yang diriwayatkan oleh satu rowi secara
sendirian.

2. Hadits Garib Nisbi

Hadits garib nisbi yaitu rowi hadits tersebut sendirian dalam hal sifat ataupun
keadaan tertentu.

B. Klasifikasi Hadits Berdasarkan Diterima Dan Ditolaknya (Kualitas)

17
1. Hadits sahih

Hadits sahih yaitu hadits yang sanadnya bersambung (tidak putus) dan para rowi
yang meriwayatkan hadits tersebut adalah adil dan dabit, serta dalam matan
hadits tersebut tidak ada kejanggalan (syaz) dan cacat (‘illah). Hukum memakai
hadits sahih adalah wajib.

Hadits sahih adalah hadits yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Haditsnya musnad, maksudnya hadits tersebut disandarkan kepada Nabi


SAW dengan disertai sanad.

b. Sanadnya bersambung, artinya antara rowi dari sanad hadits tersebut


pernah bertemu langsung dengan gurunya.

c. Seluruh rowinya adil dan dabit, maksudnya rowi yang adil yaitu rowi yang
bertaqwa dan menjaga kehormatan dirinya, serta dapat menjauhi perbuatan
buruk dan dosa besar sepertisyirik, fasik dan bid’ah. Adapun yang dimaksud
dengan dabit yaitu kemampuan seorang rowi dalam menghafal hadits.

d. Tidak ada syaz, artinya hadits tersebut tidak bertentangan dengan hadits
dari rowi yang lainyang lebih kuat darinya.

e. Tidak ada ‘illah, artinya dalam hadits tersebut tidak ditemukan cacat yang
merusak keshahihan hadits.

Hadits sahih diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

a. Sahih li Zatih

Yaitu hadits yang memenuhi syarat-syarat hadits sahih, seperti rowi harus adil,
rowi kuat ingatannya (dabit), sanadnya tidak putus, matannya tidak mempunyai
cacat, dan tidak ada kejanggalan.

b. Sahih li Gairih

Yaitu hadits yang berkualitas sahih, namun salah satu rowinya tidak dabit (lemah
hafalan).

2. Hadits Hasan

Kata hasan berasal dari kata al-husnu yang berarti al-jamalu, yang artinya
kecantikan dan keindahan. Definisi Hadits hasan yang dikemukakan oleh
kebanyakan ulama hadits yaitu hadits yang dinukil oleh seorang yang adil tetapi

18
tidak begitu kuat ingatannya,bersambung sanadnya, dan tidak terdapat cacat
serta kejanggalan pada matannya. Hadits hasan ini hampir sama dengan hadits
sahih. Hukum memakai hadits hasan jusga sama dengan hadits sahih, walaupun
dari sisi kekuatannya hadits hasan berada dibawah level hadits sahih.

3. Hadits Daif

Hadits daif yaitu hadits yang tidak memenuhi syarat diterimanya suatu hadits
dikarenakan hilangnya salah satu dari beberapa syarat yang ada. Mayoritas
ulama membolehkan mengambil hadits daif sebagai hujjah, bila terbatas pada
masalah fada’il al-a’mal.

Menurut hasil tela’ah kami,pada semester II kelas X MA, dalam penjelasan


materinya sudah baik akan tetapi terdapat kurangnya penjelasan dalam bab VI
memahami pembagian hadits dari segi kwantitas dan kwalitasnya.

2. Penjelasan Materi Kelas XI MA

a. Semester I Kelas XI

Bab I : NIKMAT ALLAH DAN CARA MENSYUKURINYA

A. Pengertian Syukur

Syukur berasal dari bahasa arab yang berarti berterimakasih.Menurut Istilah,


bersykur adalah berterimakasih kepada allah atas karunia yang dianugerahkan
kepada dirinya.

Mensyukuri nikmat allah adalah kewajiban setiap muslim dan muslimat.

B. Mengartikan QS Al-Ankabut ayat 17

Ayat 17: Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala,
dan kamu membuat dusta[1146]. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah
itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; Maka mintalah rezki itu di sisi
Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. hanya kepada- Nyalah
kamu akan dikembalikan.

[1146] Maksudnya: mereka menyatakan bahwa berhala-berhala itu dapat


memberi syafaat kepada mereka disisi Allah dan ini adalah dusta.

C. Hadits Tentang Syukur Nikmat Allah

19
Dari Abu Hurairah ra.Rasulullah Saw. bersabda kepada Abu bakar dan umar
Ra.,”demi Zat yang diriku ada di bawah kekuasaan-Nya.Hari Kiamat nanti, kamu
semua akan ditanyakan (diminta pertanggungjawaban) tentang nikmat ini,
(semula)rasa lapar itu telah mendorong kamu untuk keluar rumah, sehingga
kamu belum mau kembali sebelum memperoleh nikmat ini.” (HR.Muslim).

D. Pengertian Syukur Nikmat

Syukur nikmat adalah ungkapan terimakasih yang diiringi rasa gembira dan puas
atas segala rahmat dan nikmat dari Allah SWT yang telah diterima
seseorang.Ungkapan rasa syukur ini dapat diwujudkan dengan 3 cara, yaitu
melalui hati, melalui ucapan, dan melalui perbuatan.

E. Cara Mensyukuri Nikmat Allah

Sebuah ucapan syukur kepada Allah SWT dapat dilakukan melalui hati, dengan
tunduk dan ketawakalah setelah adanya ikhtiar, melalui lisan dengan mengakui
nikmat allah dengan ucapan-ucapan kalimat syukur, serta melalui anggota badan
dengan ketaatan dan penerimaan atas apa yang telah diberikan.

Bab II : KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Alam semesta ini diciptakan oleh Allah SWT untuk kelangsungan hidup
manusia.Semua itu merupakan anugerah yang tiada ternilai harganya yang telah
dikaruniakan Allah bagi umat manusia.Allah SWT telah menyebutkan sumber
alam dalam beberapa ayat Al-Qur’an, diantaranya dalam Surah Ar-Ruum ayat 41-
42,Surah Al-A’raf ayat 56-58, Shaad ayat 27-28, Al-Furqan ayat 45-50 dan Al-
Baqarah ayat 204-206.

A. Mengartikan QS Al-Furqan ayat 45-50

Ayat 45: Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana


Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang dan kalau Dia
menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami
jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu,

Ayat 46: kemudian Kami menarik bayang-bayang itu kepada kami[1069] dengan
tarikan yang perlahan-lahan.

Ayat 47: Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur
untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.

20
Ayat 48: Dia lah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat
sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang
Amat bersih,

Ayat 49: agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan
agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami,
binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.

Ayat 50: dan Sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu diantara
manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya); Maka kebanyakan
manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat).

B. Cara Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup

1. Membangun lingkungan hidup.

2. Menjaga lingkungan dari kerusakan.

3. Menjaga sumber daya udara..

4. Menjaga sumber daya air.

5. Menjaga pelestarian alam dan lingkungan hidup.

C. Sikap dan Perilaku Menjaga Kelestarian Lingkunga Hidup

Kita sebagai orang yang beriman harus melestarikan dan memanfaatkan


anugerah yang diberikan Allah yaitu sumber daya alam agar supaya kebutuhan
hidup tercukupi dimasa sekarang dan untuk generasi yang akan datang.Oleh
karena itu, kita harus memberi kontribusi dalam pelestarian lingkungan hidup.

Menurut hasil tela’ah kami, pada semester I kelas XI dalam penjelasan materinya
sudah baik, akan tetapi terdapat kekurangan pejelasan dalam Bab I tentang
Nikmat Allah dan Cara Mensyukurinya.

b. Semester II Kelas XI

Bab III : POLA HIDUP SEDERHANA DAN PERINTAH MENYANTUNI DHU’AFA

A. Mengartikan QS Al-Qashash ayat 79-82

Ayat 79: Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya[1139].


berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga

21
kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun;
Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar".

Ayat 80: berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang


besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman
dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang- orang yang
sabar".

Ayat 81: Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi.
Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab
Allah. dan Tiadalah ia Termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).

Ayat 82: dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan


Karun itu, berkata: "Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang
Dia kehendaki dari hamba-hambanya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak
melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita
(pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang- orang yang mengingkari (nikmat
Allah)".

B. BERKOMPETENSI DALAM KEBAIKAN ANJURAN ALLAH

1. Mengartikan QS Al-Baqarah ayat 148

Ayat 148: dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja
kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

2. Hadits Tentang Berlomba Dalam Kebaikan

Rosulullah Saw. berpidato lalu bersabda, “Wahai manusia,bertobatlah kepada


Allah sebelum kamu meninggal dunia dan bersegeralah kamu beramal saleh
sebelum kamu sibuk, dan sambunglah silaturrahmi di antara kamu dan di antara
Tuhanmu dengan memperbanyak Zikir kepada-Nya dan memperbanyak sedekah,
baik secara terang-terangan maupun secara sembunyi, dengan itu semua kamu
akan diberi rezeki, ditolong, dan diangkat derajatnya“(HR.Ibn Majah )

Bab IV : AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR

A. KEWAJIBAN MELAKSANAKAN AMAR MA’RUF NAHI MUNGKAR

1. Mengartikan QS Ali Imran ayat 104

22
Ayat 104: dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.

[217] Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan
Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.

Dalam ayat tersebut diatas bahwa tumbuhnya amar ma’ruf nahi mungkar
dikalangan umat islam akan menjamin kebehagiaan hidup mereka,baik didunia
ini maupun di akhirat nanti.dan Allah menegaskan bahwa umat islam adalah
memang diciptakan untuk menjadi umat teladan bagi umat-umat yang lain
karena membawa misi dakwah, yaitumengajak kepada perbuatan-perbuatan
yang baik dan benar,serta mencegah segala perbuatan yang keji dan mungkar.

2. Hadits Tentang Amar Ma’ruf Nahi Mungkar

Dari Abi Sa’id Al-Khudry.ra,”berkata,”saya mendengar rasulullah saw.bersabda


‘siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah
dengan tangannya,kalau tak mampu dengan ucapannya, dan kalau tak mampu
juga maka dengan hatinya.dan yang terakhir itu adalah iman yang paling
lemah.”(HR.Muslim).

Bab V : UJIAN DAN COBAAN

A. BENTUK UJIAN DARI ALLAH

1. Mengartikan QS Al-Baqarah ayat 155

Ayat 155: dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

2. Hadits Nabi Saw.

Dari Abi Yahya Shuhaib Ibn sinan ra.,ia berkata,” Rasulullah Saw,bersabda,’Aku
kagum kepada urusan orang mukmin,karena semua urusannya memiliki nama
baik, dan itu terjadi hanya kepada seorang mukmin.bila ia mendapatkan sesuatu
yang menyenangkan , lalu ia bersyukur,maka ia mendapatkan kebaikan, bila ia
ditimpa sesuatu yang menyedihkan,lalu ia bersabar,maka ia bersabar, maka ia
pun mendapatkan kebaikan,”(HR.Muslim)”.

23
Menurut hasil tela’ah kami, pada semester II kelas XI pada bab II sudah baik,
akan tetapi terdapat kekurangan dalam penjelasan pada materi tentang pola
hidup sederhana dan perintah menyantuni para dhu’afa.

3. Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadits MA Kelas XII

a. Semester I Kelas XII

Bab I : MEMAHAMI AYAT-AYAT AL-QUR’AN DAN AL HADIS TENTANG


BERDAKWAH

A. AWAL PERINTAH DAKWAH KEPADA NABI MUHAMMAD SAW

Dakwah ialah sarana untuk mengajak umat manusia agar dapat mematuhi
perintah allah dan rasul-nya.

Tugas pokok Rasulullah adalah berdakwah mengajak manusia untuk mengikuti


ajaran-ajaran Allah.

1. Mengartikan QS.Asy-Syu’ara ayat 214-216

Ayat 214: dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,

Ayat 215: dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu,


Yaitu orang-orang yang beriman.

Ayat 216: jika mereka mendurhakaimu Maka Katakanlah: "Sesungguhnya aku


tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan";

Dalam ayat 214,allah swt memerintahkan nabi muhammad saw untuk terlebuh
dahulu memberi peringatan kepada keluarga terdekatnya.hal ini agar tidak ada
yang menyangka bahwa nabi tidak bersikap tegas atau pilih kasih kepada
keluarganya.

Dalam ayat 215,allah menyuruh rasulullah untuk bersikap lemah lembut kepada
orang-orang mu’min.

Dalam ayat 216,kalau mereka tidak mau menerima peringatan dan menolak
ajakan nabi,maka allah menyatakan hal itu bukan merupakan tanggung jawab
nabi.

Bab II : TANGGUNG JAWAB MANUSIA

A. KEWAJIBAN DIRI DAN KELUARGA

24
1. Mengartikan QS At-Tahrim ayat 6

Ayat 6: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.

2. Hadits Tentang Tanggung Jawab Manusia

Dari abdullah bin umar ra,ia berkata,saya mendengar rasulullah


saw.bersabda,”setiap kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa
yang dipimpinnya.imam (kepala negara) adalah pemimpin dan bertanggung
jawab atas rakyatnya.lelaki adalah pemimpin dalam keluarganya dan
bertanggung jawab atas anggota keluarganya.dan seorang perempuan adalah
pemimpin dalam rumah tangga suaminya.seorang pembantu adalah pemimpin
bagi harta majikannya,dan ia bertanggung jawab atas keselamatan dan
keutuhannya”.Abdullah berkata,”aku mengira rasulullah mengatakan pula
bahwa seseorang adalah pemimpin bagi harta ayahnya dan bertanggung jawab
atas keselamatan dan keutuhan hartanya itu.semua kamu adalah pemimpin dan
bertanggung jawab atas segala yang dipimpinnya”. (HR.Bukhari,Muslim dan
Turmudzi).

Setiap individu manusia mempunyai tanggung jawab terhadap tugas yang


diembannya, tugas itu akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan allah baik
itu tugas besar maupun tugas kecil.

B. TANGGUNG JAWAB DALAM MASYARAKAT

1. Memahami QS Al-An’am ayat70

Ayat 70: dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama[485] mereka
sebagai main-main dan senda gurau[486], dan mereka telah ditipu oleh
kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-
masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri.
tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at[487] selain
daripada Allah. dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya
tidak akan diterima itu daripadanya. mereka Itulah orang-orang yang
dijerumuskan ke dalam neraka. bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang
sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.

25
[485] Yakni agama Islam yang disuruh mereka mematuhinya dengan sungguh-
sungguh.

[486] Arti menjadikan agama sebagai main-main dan senda gurau ialah
memperolokkan agama itu mengerjakan perintah-perintah dan menjauhi
laranganNya dengan dasar main-main dan tidak sungguh-sungguh.

[487] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi


orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang
tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.

Tugas seorang dai adalah menyampaikan dakwah kepada masyarakat,sedangkan


diterima atau tidaknya dakwah itu adalah urusan allah,dan selalu dekat dengan
allah swt.untuk memohon dan mendoakan agar masyarakatnya taat dan patuh
kepada-Nya.

Bab III : BERLAKU ADIL DAN JUJUR

A. BERLAKU ADIL DAN BENAR

1. Mengartikan QS Al-Maidah ayat 8-10

Ayat 8: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan.

Ayat 9: Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang
beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

Ayat 10: Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami,
mereka itu adalah penghuni neraka.

Ciri-ciri orang yang beriman adalah bersikap adil semata-mata karena allah,adil
kepada siapapun baik kepada orang yang disenangi maupun kepada orang yang
di benci,dan orang yang bersikap adil akan mendapat ampunan dan pahala disisi
allah.

2. Hadits Tentang Berlaku Adil dan Benar

26
Dari abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash ra.ia berkata:Rasulullah saw. bersabda,
”Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil menurut pandangan allah,akan
ditempatkan di atas mimbar dari sisi cahaya kanan tuhan yang maha
pengasih.mereka itulah orang-orang yang berlaku adil dalam keputusannya dan
tidak bergeser dari keadilannya.”(HR.Muslim dan Nasa’i)

Orang-orang yang bersikap adil dalam segala hal kelak di akhirat akan mendapat
tempat yang terhormat di sisi allah swt.

B. JUJUR DALAM PERKATAAN DAN PERBUATAN

1. Mengartikan QS An-Nahl ayat 91-92

Ayat 91: dan tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan
janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah
meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu
(terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang
kamu perbuat.

Ayat 92: dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan
benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu
menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu,
disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan
yang lain[838]. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. dan
Sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu
kamu perselisihkan itu.

Janji dan sumpah adalah dibuat oleh manusia sendiri.oleh karena itu keduanya
wajib ditepati.dan menepati keduanya termasuk sifat jujur,merusak janji akan
menyusahkan diri sendiri sebab tak ubahnya seperti seorang yang merusak
pintalan benang yang kokoh menjadi cerai berai dan sangatlah sulit
merapikannya kembali.

2. Hadits Tentang Perintah Jujur

Rasulullah saw.bersabda,”Berpeganglah kamu dengan kejujuran karena


kejujuran itu membawa kebajikan.dan sesungguhnya kebajikan itu
membawa(orang yang jujur) ke surga.seseorang senantiasa dan berusaha untuk
jujur.hindarilah perbuatan dusta karena membawa kepada kejahatan.dan

27
kejahatan akan membawa ke neraka.seorang yang senantiasa dan terus
berdusta.allah akan mencatatnya sebagai pendusta besar.”(HR.Al Bukhari)

Sifat jujur harus dibiasakan sehingga menjadi sikap yang mewarnai tingkah laku
seseorang,dan sifat dusta harus diusahakan untuk dihindari dalam segala hal
sehingga tidak menjadi sikap yang melekat dalam diri seseorang.

Menurut hasil tela’ah kami,pada semester I kelas XII, pada bab III penjelasan
materinya kurang begitu jelas pada materi berlaku adil dan jujur.

b. Semester II Kelas XII

BAB IV : TOLERANSI DAN ETIKA PERGAULAN

A. PERGAULAN SESAMA MUSLIM

1. Mengartikan QS Al-Hujurat ayat 10-13

Ayat 10: orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu


damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah
terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

Ayat 11: Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki
merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik
dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan
lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela
dirimu sendiri[1409] dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung
ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah
iman[1410] dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-
orang yang zalim.

Ayat 12: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka


(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah
mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.
Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Ayat 13: Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang

28
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

Kesatuan dan persatuan sesama mu’min agar tetap terjaga,karena sesama


mu’min adalah saudara dan tidak dibenarkan sesama mu’minsaling mengolok-
ngolok,memanggil dengan panggilan yang buruk,berburuk sangka,mencara-cari
kesalahan orang lain,bergunjing dan perbuatan lain yang merugikan sesama
mu’min,agar saling mengenal meskipun berbeda jenis kelamin,suku dan bangsa.

2. Hadits Tentang Tata Pergaulan Sesama Muslim

Dari Abi Hurairah ra.ia berkata,Rasulullah saw.bersabda,”Ada 5 kewajiban


seorang muslim untuk memenuhi hak muslim yang lain,yaitu menjawab
salam,memenuhi undangan,menghadiri kematian, menengok orang sakit,dan
mendo’akan orang yang bersin ketika memuji allah.”(HR.Bukhari dan Muslim).

BAB V : ETOS KERJA

A. MENGARTIKAN AYAT DAN HADIS TENTANG ETOS KERJA

1. Mengartikan QS Al-Jumu’ah ayat 9-11

Ayat 9: Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat


Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual
beli[1475]. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Ayat 10: apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka
bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.

Ayat 11: dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar
untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri
(berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan
dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik pemberi rezki.

Hari jum’at bagi umat islam bukanlah hari libur untuk tidak bekerja dan tidak
berniaga.Silahkan umat islam untuk tetap bekerja dan berniaga pada hari
jum’at,ketika pada waktu salat tiba,bersegeralah pergi kemasjid untuk
melaksanakan salat jum’at dulu.

Setelah usai melaksanakan ibadah salat ,umat islam hendaknya segera bekerja
kembali seperti sediakala,tanpa berkurang semangatnya sedikitpun.

29
2. Hadits Tentang Usaha untuk Dunia dan Akhirat

Dari Anas ra.berkata,Rasulullah saw.bersabda,”Tidak baik orang yang


meninggalkan dunia untuk kepentingan akhirat saja,atau meninggalkan akhirat
untuk kepentingan dunia saja,tetapi harus memperoleh kedua-keduanya.Karena
kehidupan dunia mengantarkan kamu menuju akhirat.Oleh karena itu,jangan
sekali-kali menjadi beban orang lain.”(HR.Ibnu’Asakir).

Menjelaskan bahwa Rasulullah saw.sangat mencela orang-orang yang hanya


tekun beribadah dengan tujuan agar kelak di akhirat masuk surga,tetapi mereka
mengabaikan kewajibannya sebagai makhluk hidup yang harus bertanggung
jawab kepada dirinya untuk dipelihara dengan baik,kepada keluarganya untuk
diberi nafkah,baik lahir maupun batin

Dan Rasul pun mencela orang-orang yang tekun bekerja untuk semata-mata
kepentingan dunianya,sehingga ia lupa salat,puasa,zakat,dan ibadah-ibadah
lainnya.

BAB VI : MAKANAN YANG HALAL DAN BAIK

A. MENGARTIKAN AYAT DAN HADIS TENTANG MAKANAN YANG HALAL DAN


BAIK

1. Mengartikan QS Al-Baqarah ayat 168-169

Ayat 168: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

Ayat 169: Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan
keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.

Alqur’an mengajarkan umat manusia agar hanya memakan makanan yang halal
dan baik.

Halal dan tidaknya makanan hanya ditentukan oleh Allah swt.Manusia tidak bisa
membuat-buat hukum tentang makanan,baik hukum halal,maupun hukum
haram.

2. Hadits Tentang Makanan yang Baik

Dari Miqdam ra.dari Nabi saw.Beliau bersabda ,”Tidak ada makanan yang
dimakan seseorang yang lebih baik daripada hasil karya tangannya(hasil

30
usahanya sendiri).Dan sesungguhnya Nabi Daud as. Selalu makan dari hasil karya
tangannya.”(HR.Bukhari dari Nasa’i).

Menurut hasil tela’ah kami, pada semester II kelas XII,penjelasan materinya pada
Bab V kurang jelas pada materi etos kerja.

BAB 3

Penutupan

A. Kesimpulan

1. Tela’ah Penjelasan materi Al-Qur’an Hadits adalah penyelidikan mengenai


beberapa materi tentang kesulitan-kesulitan yang mungkin ada pada materi yang
dikaji, dengan menjelaskan tentang bahan yang disampaikan yaitu tingkah laku
manusia dalam mensyukuri nikmat allah pada lembaga pendidikan yang
memberikan pendidikan dan pengajaran tingkat menengah atas dan menjadikan
mata pelajaran agama islam sebagai mata pelajaran.

2. Pada penjelasan materi Al-Qur’an Hadits MA sudah baik, namun ada


beberapa sub bab yang penjelasannya perlu ditambah lagi supaya siswa lebih
jelas memahami materi ajar.

3. Materi Al-Qur'an Hadits perlu diajarkan pada tingkat MI,MTS maupun


MA,karena demikian siswa akan mengerti tentang pentingnya Al-Qur’an Hadits
bagi kehidupannya.

4. Esensi pelajaran Al-Qur’an Hadits berpengaruh di berbagai aspek penting


bagi siswa.

B. Hasil Telaah Penjelasan

1. Guru juga sangat berperan aktif dalam mewujudkan pendidikan yang


berkuwalitas. Oleh karena itu, guru juga harus menguasai bahan ajar yang akan
disampaikan dan penggunaan metode yang tepat dalam proses pembelajaran.

2. Diharapkan bagi peserta didik dapat menjadi pribadi yang beriman dan
bertakwa,berilmu, kreatif serta berakhlakul karimah yang baik sesuai tuntunan
agama islam.

31
C. Kata Penutup

Alhamdulillah dengan segala puji syukur penulis panjatkan kehadiran Illahi Rabbi
karena berkat rahmat,taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Tela’ah Penjelasan Materi Al-Qur’an Hadist MA.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dengan segala kemampuan, namun


penulis yakin hasilnya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran selalu penulis harapkan khususnya kepada para pembaca.

Akhirnya penulis ber’doa semoga tela’ah penjelasan materi Al-Qur’an Hadits MA


ini dapat membawa manfaat dan semoga Allah SWT selalu menunjukkan kepada
kita jalan yang lurus yaitu jalan orang-orang yang diberi nikmat, bukan jalan
orang-orang yang tersesat.Amin Ya Rabbal Alamin.

DAFTAR PUSTAKA

1. Dirjen Kelembagaan Agama Islam DEPAG RI, Qur’an Hadits, Madrasah Aliyah
Kelas I, 2008.

2. Irham Khumaidi,Ilmu Hadits untuk pemula, CV.Artha Rivera, 2008.

32
3. Muh Asnawi, M.Ag, dkk. Buku Pelajaran Al-Qur’an Hadits Untuk Madrasah
Aliyah Kelas X.Kanwil Depag Propinsi Jateng: CV Gani dan Son.

4. Quthub Sayyid. Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. Terjemah. Jakarta. Gema Insani Press.

5. Nur Khoiri, M.Ag,Metodologi Pembelajaran PAI. Jepara. Innisnu. 2011.

33

Anda mungkin juga menyukai