SEBAB-SEBAB
PERBEDAAN DALAM
IJTIHAD
Kalangan Sahabat
Kalangan Tabi’in
Sesudah Masa
Tabi’in
Perbedaan Prosedur Penerapan
Methode Ijtihad Di Kalangan
Sahabat
Para sahabat selalu menggunakan methode
(cara)jika masalah tersebut tidak ditemukan
hukumnya dalam al-qur’an dan al-Hadits, maka
untuk menetapkan hukumnya mereka menggunakan
Ra’yu atau ijtihad. Artinya setelah merenungkan dan
menyelidiki masalahnya dan mencari yang benar
diantara dalil-dalil yang dhahir dan yang
bertentangan, baik pada akhirnya diputuskan sendiri
maupun dengan menempuh jalan lainnya
Kondisi Para Sahabat Di Tengah Perbedaan
Prinsip Musyawarah di kalangan para sahabat masih
sangat kuat
Ahl Al-Hadits
Ahl Ar-Ra’yi
Ahl Al-Hadits
yaitu Kelompok Jumhur Ulama’ yang terpengaruh oleh metode
berfikirnya ulama’ Hijaz dan sebagai guru besarnya Imam Malik bin Anas
Keberadaan kota Kuffah dan Bashrah yang menjadi markas tentara Islam. sedang Kuffah
sendiri merupakan tempat berdomisi Ali bin Abi Thalib yang banyak dikunjungi oleh
kelompok Ulama’ terkenal
Adanya kota Irak sendiri yang menjadi tempat kelahiran para tokoh Syi’ah. Begitu juga
menjadi pusat pemerintahan kaum Khawarij dan munculnya hadits-hadits palsu
Adanya kota Irak yang terpenuhi dengan berbagai sumber kekayaan, diantaranya adalah
sungai Dajlah ( Tigris ) dan sungai Furat, sehingga dengan kedua sungai ini, masyarakat
menuntut supaya dibuatkan pengairan dan dengan demikian muncul masalah baru, seperti
diberlakukannya wajib pajak dan lain sebagainya
Perbedaan Prosedur Penetapan
Methode Ijtihad Sesudah Masa
Tabi’in
Pada awal abad ke-IV hijriyyah,
kedudukan ijtihad dimasa tabi’in sudah
terlihat semakin kokoh dan bahkan
meluas ke berbagai wilayah kekuasaan
Islam, sehingga pada masa itu dari
kalangan jumhur ulama’ muncul
kebebasan berijtihad dan menyebabkan
lahirlah tiga belas ( 13 ) imam mujtahid
Dengan lahirnya ke-13 mujtahid ini
diantaranya disebabkan oleh banyak
peristiwa baru yang harus diselesaikan
dengan segera oleh ummat islam waktu
itu. Disamping semakin meluasnya
kekuasaan islam yang membuat banyak
para ulama’ yang diutus diberbagai
daerah baru dan di daerah baru inipun
mereka segera menemui berbagai
persoalan baru yang diajukan
masyarakat kepadanya,
Faktor Penyebab Perbedaan
Prosedur Penggunaan Metode
Berijtihad Sesudah Masa Tabi’in