Dosen Pengampu:
Susanto, M.Pd
Disusun Oleh:
Rindi Dwi Yuniarti (19-001.1827)
Christina Anjani (19-001.1773)
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian perencanaan pembelajaran .................................................. 2
B. Pengertian desain pembelajaran ............................................................ 4
C. Rambu-rambu desain pembelajaran ...................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk itulah perlu adanya cara atau metode untuk menjawab tantangan –
tantangan yang muncul seiring dengan berkembangnya waktu, maka muncullah
cara atau metode yang disebut perencanaan dan desain pembelajaran yang
diharapkan akan lebih memudahkan proses belajar mengajar, dan khususnya yang
berkaitan dengan pendidikan agama islam.
Maka dari itu pada makalah ini akan dibahas mengenai pengertian
perencanaan, desain-desain pembelajaran yang tujuannya untuk mempermudah
dalam proses belajar mengajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perencanaan pembelajaran?
2. Apa pengertian desain pembelajaran?
3. Bagaimana rambu-rambu desain pembelajaran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui pengertian desain pembelajaran.
3. Untuk mengetahui rambu-rambu desain pembelajaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Made Pidarta, Perencanaan Pendidikan Parsipatori, (Jakarta: PT Asdi
Mahasatya, 2005 ), Hlm. 1
2
4. Implementasi setiap keputusan2
Dari empat unsur minimal untuk mencapai tujuan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa suatu perencanaan bukanlah iming-iming saja atau imajinasi
atau hanya angan-angan yang sifatnya sutu khayalan belaka dan tersimpan dalam
benak seseorang. Perencanaan adalah sutu awal dari semua proses suatu
pelaksanaaan kegiatan yang rasional.
Kedua, pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru
dan siswa dalam memanfaatkan segala kemampuan siswa yang mempunyai
potensi dari minat, bakat dan kemampuan siswa itu sendiri. Atau potensi yang
berada bukan berasal dari dalam diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber
belajar yang memadai.
Dalam kegiatan belajar mengajar ada suatu peristiwa yang sering terjadi
ketika guru menerangkan pelajaran didepan siswa banyak siswa yang tidak
mendengarkan keterangannya. mereka sibuk dengan kegiatannya sendiri, ada
yang bergurau, ada yang tidur, ada juga yang melamun, namun guru tidak
menghiraukan apa yang dilakukan oleh siswanya. Bagi guru yang demikian, yang
penting mereka masuk guru juga masuk dan guru sudah menerangkan materinya,
tidak peduli mereka mengerti atau tidak. Hal tersebut tidak bisa dikaitkan sebagai
pembelajaran, karena guru tidak kerjasama dengan siswa dalam suatu kegiatan
belajar mengajar.
2
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta :
Kencana Prenada Medi Group,2008), Hlm. 24
3
B. Pengertian Desain Pembelajaran
Ada beberapa pengertian tentang desain pembelajaran, salah satunya
sebagaimana yang diungkapkan oleh Herbert Simon (Dick dan Cerey, 2006), yang
mengartikan bahwa dsain pembelajaran adalah proses untuk memcahkan
permasalaha. Sedangkan tujuannya adalah untuk memecahkan masalah dengan
memanfaatkan sejumlah imformasi yang sudah tersedia.3
Menurut Gegne (1992) menjelaskan bahwa desain pembelajaran disusun
untuk membantu proses belajar siswa, baik yang jangka pendek atau segera atau
yang jangka panjang.4
Menurut Briggs Desain pembelajaran adalah Rencana tindakan yang
terintegrasi meliputi komponen tujuan, metode dan penilaian untuk memecahkan
masalah atau memenuhi kebutuhan. Pendapat yang lebih spesifik dikemukakan
oleh Gentry (1994), desain pembelajaran adlah proses menentukan tujuan
pembelajaran, strategi dan teknik untuk mencapai tujuan dengan menggunakan
media yang dapat digunakan untuk efektifitas pancapaian tujuan. 5
Jadi, dapat disimpulkan Desain Pembelajaran merupakan proses sistematis
pengembangan paket pembelajaran menggunakan teori belajar dan teori
pembelajaran untuk menjamin terwujudnya pembelajaran yang berkualitas. Proses
yang dimaksud meliputi analisis kebutuhan dan tujuan belajar siswa,
pengembangan sistem penyampaian untuk mencapai tujuan tersebut. termasuk di
dalamnya pengembangan materi/ paket dan kegiatan pembelajaran, menguji
cobakan dan mengevaluasi semua kegiatan pembelajaran dan aktifitas siswa.
Desain pembelajaran lebih memerhatikan pada pemahaman, pengubahan, dan
penerapan metode-metode pembelajaran. Hal ini mengarahkan untuk memilih dan
menentukan metode apa yang dapat digunakan untuk mempermudah
penyampaian bahan ajar agar dapat diterima dengan mudah oleh siswa.6
3
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain sistem pembelajaran, (Jakarta :
Kencana Prenada Medi Group,2008), Hlm.65
4
Ibid., Hlm. 66
5
Ibid., Hlm. 67
6
Abdul Gafur, Desain Pembelajaran: Konsep, Model, dan Aplikasinya dalam
Perencanaan, (Jakarta : PT. Rosdakarya, 2008 ), Hlm.56
4
C. Rambu-rambu Desain Pembelajaran
Rambu-rambu desain pembelajaran adalah unsur-unsur pokok yang harus
dimasukkan dalam perencanaan dan pengelolaan pengajaran dengan tujuan agar
berlangsung sebagaimana mestinya.
Rambu-rambu desain pembelajaran:
1. Meninjau apa yang menjadi tujuan instruksional, baik dalam aspek isi
maupun dalam aspek perilaku dan merumuskan tujuan instruksional itu
dengan kata-kata yang memadai.
2. Meninjau keadaan awal yang actual.
3. Memikirkan cara untuk mengusahakan diferensiasi intern.
4. Meninjau materi pelajaran yang akan digunakan.
5. Meninjau bentuk pengelompokkan siswa.
6. Meninjau media pengajaran dalam proses belajar mengajar.
7. Meninjau cara mengimplementasikan rangkaian langkah-langkah
intruksional, menyangkut penciptaan fase-fase dalam proses belajar mengajar
untuk mencapai tujuan intruksional.
8. Meninjau persyaratan untuk menciptakan suasana dikelas yang satu pihak
menjamin hubungan social yang baik dan dilain pihak menjamin suasana
pergaulan pedagogis. 7
7
Winkel W.S, Desain Pembelajaran, (Jakarta: PT Gramedia,1986), Hlm. 250-255
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun
dari pada pembaca.
6
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, W., 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Medi Group.