Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS MATERI AKIDAH AKHLAK MTS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Makalah Pada Mata Kuliah:


Analisis Materi PAI MTS/MA
Dosen Pengampu : Abdul Rosip Siregar, M.Pd.I
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 4
Haziq Antalariq
Idul Fitri

SEMESTER: VI/ A PAGI REGULER


JURUSAN: PAI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIS)


TEBINGTINGGI DELI
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt., karena berkat limpahan
karunia, rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah ini sehingga
selesai pada waktunya.
Makalah yang berjudul “Analisis Materi Akidah Akhlak MTS” ini kami
susun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Analisis Materi PAI MTS/MA”.
Pembuatan makalah ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca.
Ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada semua pihak yang
telah mendukung dalam penyusunan makalah ini. Akhir kata, kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Sekian dan Terimakasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tebing Tinggi,Maret 2022


Penyusun

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... ..2
A. Pengertian Analisis Materi Akidah Akhlak Mts ................................. 2
B. Penjelasan Materi Akidah Akhlak Pada Mts ...................................... 3
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 8
A. Kesimpulan ....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akidah akhlak merupakan mata pelajaran yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, yang bisa mendidik manusia supaya menjadi manusia yang
bermoral dan berakhlakul karimah. Maka dari itu dalam pembelajaran, akidah
akhlak diajarkan mulai dari tingkat dasar kepada anak-anak disekolah. Dengan
penjelasan materi akidah akhlak di tingkat MTs yang akan kami paparkan, hal ini
bisa membantu siswa didik untuk lebih mengetahui tentang materi ajar itu sendiri,
dan tentang akhlakul karimah yang baik serta pengembangan moral siswa didik
dalam kehidupan sehari-hari.
Pada hakikatnya analisis materi bertujuan untuk mendapatkan informasi
tentang cakupan kurikulum, mengenai buku yang menjadi acuan, mengetahui
bagian-bagian yang bisa digunakan dalam pembelajaran, mengetahui struktur bab
dan jenis latihan yang ada dan juga untuk menentukan bahan ajar dalam
pembelajaran. Analisis materi Akidah Akhlak pada dasarnya membandingkan
dan mencari perbedaan dan persamaan materi yang ada pada semua tingkatan
melalui sumber buku ajar, kurikulum, struktur buku, konsep dasar yang digunakan
serta semua hal yang berkaitan dengan belajar mengajar di kelas. Akan tetapi
kami hanya dapat menganalisis pada beberapa tingkatan saja.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian analisis materi akidah akhlak MTs ?
2. Bagaimana penjelasan materi akidah akhlak pada MTs ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian analisis materi akidah akhlak MTs.
2. Untuk mengetahui penjelasan materi akidah akhlak pada MTs.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Materi Akidah Akhlak MTs


1. Pengertian Analisis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian analisis
adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya. Analisis sangat dibutuhkan untuk menganalisa dan mengamati
sesuatu yang tentunya bertujuan untuk mendapatkan hasil akhir dari pengamatan
yang sudah dilakukan.1

2. Pengertian Materi
Secara etimologi, materi mempunyai arti benda. Sedangkan secara
terminologi materi adalah sesuatu yang menjadi bahan untuk diujikan, dipikirkan,
dibicarakan, dikaryakan dan lain-lain.

3. Pengertian Akidah Akhlak


Secara etimologi akidah merupakan kepercayaan dasar atau keyakinan
pokok. Sedangkan secara terminologi akidah adalah sesuatu yang dipercayai atau
diyakini atau perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tentram
karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak
tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
Secara etimologi akhlak yaitu budi pekerti atau kelakuan, sedangkan
secara terminologi akhlak yaitu perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak
yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul
madzmumah. Jadi, yang dimaksud dengan akidah akhlak adalah suatu
kepercayaan atau keyakinan yang berupa budi pekerti atau kelakuan baik akhlak
yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul
madzmumah.

1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), Hal. 3

2
4. Pengertian Madrasah Tsanawiyah
Secara etimologi madrasah dilihat dari segi bahasa Arab berasal dari kata
darasa yang artinya belajar, sedangkan madrasah itu sendiri berarti tempat belajar.
Sedangkan secara terminology madrasah berarti lembaga pendidikan yang
mempunyai porsi lebih terhadap mata pelajaran agama islam. Secara etimologi
tsanawiyah adalah tengah. Sedangkan secara terminologi tsanawiyah adalah
sebuah tingkatan yaitu tingkatan menengah dalam suatu pendidikan. Jadi, yang
dimaksud dengan Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang
memberikan pendidikan dan pengajaran tingkat menengah dan menjadikan mata
pelajaran agama islam sebagai mata pelajaran dasar.
Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
analisis materi akidah akhlak madrasah tsanawiyah adalah penyelidikan mengenai
beberapa materi tentang kesulitan-kesulitan yang mungkin ada pada materi yang
dikaji, dengan menjelaskan tentang bahan yang disampaikan yaitu yang mengenai
suatu kepercayaan atau keyakinan yang berupa budi pekerti atau kelakuan baik
akhlak yang terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul
madzmumah pada lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dan
pengajaran tingkat menengah dan menjadikan mata pelajaran agama islam sebagai
mata pelajaran dasar. 2

B. Penjelasan Materi Akidah Akhlak MTs


1. Materi Tentang Iman Kepada Hari Akhir
Hari Akhir merupakan salah satu peristiwa yang wajib kita imani dan
percayai adanya sebagai umat muslim, sebab percaya kepada Hari Akhir
merupakan rukun Iman ke lima dalam ajaran kita sebagai umat muslim, dosa
besar jika kita sampai menganggap bahwa Hari Akhir dan segala yang berkaitan
dengannya adalah hal yang mustahil terjadi dan tidak pernah terjadi.

2
Ibrahim T Dan H. Darsono, Membangun Akidah Dan Akhlak 1 Untuk Kelas IX
Madrasah Tsanawiyah, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), Hal. 6

3
Saat ini banyak manusia yang terlena dengan Hari Akhir disebabkan
kehidupan duniawi. Mereka disibukkan dengan kehidupan dunia, sehingga tidak
sadar bahwa kematian dengan berbagai caranya akan menjemputnya dimanapun ia
berada dan kapanpun waktu yang telah ditentukan oleh Allah swt. Sehingga
manusia terbagi menjadi tiga golongan dalam menanggapi hari kiamat ini, yaitu:
a. Golongan yang tidak percaya terhadap kejadian Hari Akhir ini. Mereka
beranggapan bahwa kehidupan hanyalah ada di dunia, setelah mati maka
tak akan ada kehidupan kembali. Golongan ini cenderung sebagian besar
hidupnya hanya untuk kepentingan sesaat dan untuk duniawi saja,
sehingga golongan ini kelak setelah kiamat akan menjadi golongan yang
menyesal. Golongan ini disebut ateis (tidak mempercayai adanya Tuhan).
Golongan ini tidak mengenal ibadah, tidak pula mengenal Tuhan.
b. Golongan yang mempercayai adanya reinkarnasi, yakni kembalinya
manusia setelah mati sesuai dengan amal perbuatannya, seperti jika
manusia tersebut selama kehidupan di dunianya baik, maka ia akan hidup
kembali menjadi manusia yang lebih baik atau mulia dalam penjelmaan
ruh manusia, begitu juga sebaliknya. Golongan ini banyak dipeluk oleh
golongan ardhi, yakni agama buatan manusia.
c. Golongan yang meyakini adanya Hari Akhir, bahwa ada hari kebangkitan
kembali dan hari pembalasan bagi umat setelah mati, dan ini disebut
sebagai kehidupan yang sebenarnya. Golongan ini dianut pemeluk agama
samawi yakni agama yang berasal dari Allah Swt. Semua agama samawi
meyakini dan membenarkan terjadinya hari pembalasan atau hari kiamat,
sebab agama ini adalah agama yang diwahyukan Allah swt untuk
hambanya hingga disempurnakan dengan Islam sebagai agama yang
Rahmatan Lil ‘Alamiin.

4
2. Analisis Materi
Dalam materi pembelajaran ini sudah tepat diterapkan kepada siswa
madrasah tsanawiyah karena pada umur-umur ini mengalami kegoncangan dalam
beragama. Kadang-kadang sangat tekun menjalankan ibadah, tetapi pada waktu
yang lain, enggan melaksanakannya, bahkan menunjukkan sikap seolah-olah anti
agama. Kekecewaan yang dialami oleh remaja dalam kehidupan dapat membawa
akibat terhadap sikapnya kepada agama. Sikap dan minat siswa terhadap masalah
keagamaan dapat dikatakan sangat bergantung pada kebiasaan masa kecil dan
lingkungan agama. Dengan demikian materi tersebut sudah tepat diberikan dalam
membekali siswa untuk kehidupan sekarang dan masa yang akan datang.
Selanjutnya akan kita lakukan analisis secara detail, apakah materi tersebut
sudah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, memang sudah
sesuai, akan tetapi dalam uraian materi tersebut masih perlu penjelasan lagi. Pada
materiiman kepada hari akhir, pada awal materi dijelaskan pengertian hari akhir
secara sederhana dan istilah, kemudian ditambah dengan berbagai pendapat dari
beberapa para ahli. Ruang lingkup akidah sudah dapat dipahami dengan tepat,
karena didalamnya sudah terdapat dalil-dalil sebagai penunjang baik berupa dalil
aqli maupun dalil naqli pada pembahasan ruang lingkup hari akhir tersebut.
Sedangkan pada setiap penjelasan materi sudah ada dimuat contoh-contoh:
Metode peningkatan akidah dalam materi hari akhir ini juga agak sulit dimengerti
oleh siswa karena dalam uraian sebenarnya metode apa saja yang digunakan
dalam meningkatkan akidah tersebut. Oleh karena itu, mungkin bagi siswa yang
benar-benar mampu memahami secara dalam dapat mengambil suatu kesimpulan
bahwa metode apa yang dijelaskan secara tersirat digunakan dalam meningkatkan
akidah dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan bagi siswa yang tidak suka
membaca itu agak mengalami kesulitan.
Kualitas akidah dalam kehidupan sudah cukup dipahami siswa dalam
proses belajar, memang materi ini sudah sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar akan tetapi dalam uraian materi kadang kala masih kurang jelas.
Namun apabila seorang guru memahami akan hal yang demikian itu, maka dapat
ditunjang dengan berbagai sumber belajar sehingga materi dapat secara

5
keseluruhan dikuasai oleh siswa. Dalam hal ini, apabila seorang guru hanya
menggunakan satu buku dalam proses belajar mengajar dan tidak menambah
pengetahuan yang lain, maka dalam proses evaluasi akhir belajar siswa akan
mengalami kesulitan karena masih ada materi yang belum dijelaskan atau
diketahui oleh siswa tersebut.

3. Metode pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar pada materi hari akhir pada siswa
tsanawiyah yang menggunakan metode ceramah dan metode demonstrasi,
memang cocok karena permasalahan tersebut tidak dapat secara langsung
diterapkan kepada siswa sebelum menjelaskan terlebih dahulu dengan
menggunakan bahasa dan kemampuan tingkat berpikir siswa dalam menerima
materi tersebut. Tidak dapat seorang guru, ketika melakukan proses belajar
mengajar dengan tidak memperhatikan kondisi psikologis dan lingkungan
kehidupan siswa. Dengan demikian, sampaikan materi pembelajaran secara
bertahap-tahap.3
Sedangkan dalam metode tanya jawab pada materi tersebut dapat
digunakan dalam pembelajaran akan tetapi terlebih dahulu mengetahui kesiapan
belajar siswa, tipe belajar siswa. Kadang kala seorang guru tidak mengetahui
bahwa siswa yang ini suka belajar dengan melihat, mendengar atau keduanya.
Jadi kalau siswa tidak pandai bicara, mungkin hanya diam dengan tidak bertanya
apabila ada kesempatan yang diberikan seorang guru kecuali seorang siswa yang
memang pandai bicara, maka proses belajar hanya didominasi siswa tersebut
saja.
Dalam hal ini, menurut saya sebaiknya mulailah metode tanya jawab
dengan menarik perhatian siswa secara keseluruhan, jangan gunakan bahasa
yang terlalu mendalam. Setelah siswa mulai tertarik dalam pembicaraan tanya
jawab tersebut, barulah materi diperdalam sesuai kemampuan daya pemahaman
siswa.

3
Nurkhoiri, M.Ag, Metodologi Pembelajaran PAI, (Jepara: INISNU, 2011), Hal. 20

6
Materi Akidah tentang hari akhir dapat menggunakan metode diskusi
kelompok apabila sebelumnya siswa banyak menggali pengetahuan diberbagai
sumber belajar, namun bila tidak ada pengetahuan yang cukup bagi siswa, maka
sulit dilakukan diskusi kelompok. Kadang ada siswa yang hanya diam, berbeda
dengan siswa yang memiliki pengetahuan dengan mudah melakukan diskusi.
Menurut saya, metode diskusi kelompok dapat dilakukan apabila seorang guru
merencanakan kegiatan tersebut secara matang dan menyediakan sumber belajar,
juga memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar setiap saat.
Metode inkuiri dapat juga digunakan dalam proses belajar mengajar,
apabila jumlah siswa dalam kelas tidak terlalu banyak dan seorang guru
memiliki waktu yang cukup, dalam hal ini memang bagus diterapkan dalam
mengembangkan intelektual siswa, terjadi interaksi antar siswa, dan belajar
untuk berpikir dan keterbukaan dengan siapapun.
Menurut saya, cocok diterapkan pada materi tersebut, akan tetapi seorang
guru hanya dapat melakukan pada kelompok siswa yang rata-rata memiliki
kemauan dan kemampuan berpikir, tidak dapat dilakukan dengan siswa yang
tidak ada kemauan dan kemampuan berpikir, jadi seorang guru harus
mengetahui tingkat kemampuan berpikir siswa terlebih dahulu.
Sedangkan siswa dalam kelas belajar tidak semuanya sama kemampuan
berpikirnya karena adanya perbedaan dari segi biologis, intelektual dan
psikologis. Metode pengamatan dalam proses belajar dapat dilakukan dengan
mengajak siswa secara langsung pada lingkungan yang sesuai dengan materi
tersebut, akan tetapi seorang guru terlebih dahulu dalam memberikan materi,
siswa benar-benar memahami dengan benar dan tepat. Seorang guru harus dapat
menghubungkan materi dengan berbagai contoh dilapangan atau kemungkinan
lain. Namun dalam hal ini, seorang guru sudah dapat mengendalikan emosi
siswa dengan benar.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis terhadap materi akidah dalam hal ini seharusnya seorang guru
menjelaskan dengan bahasa yang sederhana berdasarkan tingkat pemahaman
setiap siswa. Kedua materi tersebut sudah dapat diberikan pada siswa tsanawiyah
karena berdasarkan pada perkembangan kemampuan berpikir formal, pada tahap
ini sudah dialami oleh beberapa remaja pada usia 11- 14 tahun. Akan tetapi, tidak
semua siswa dalam usia tersebut dapat mencapai kemampuan berpikir formal,
perkembangan kemampuan formal juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pada
setiap siswa adanya kebebasan berpikir akan berpengaruh pada keberanian
seseorang dalam menyusun hipotesis-hipotesis yang radikal dan kebebasan
menjajaki masalah secara komprehensif serta keberanian memecahkan masalah
dan menarik kesimpulan yang baru dan benar.
Dari semua metode yang digunakan dalam materi Akidah akhlak menurut
saya yang tepat adalah metode yang dapat menyentuh perasaan dan pemikiran
siswa dengan tahap :
1. Mengajak siswa memperhatikan berbagai benda di alam, mengulang-ulang
pelajaran yang lalu, dan menceritakan cerita yang ada hubungannya dengan
materi.
2. Seorang guru membacakan pelajaran dan menjelaskan kepada siswa.
3. Seorang guru harus dapat menghubungkan antara akidah yang telah siswa
pelajari dan yang sedang dipelajari dengan kejadian-kejadian yang ada di
masyarakat, agar dapat siswa membandingkan atau mencocokkan dengan
akidah yang baru mereka pelajari.
4. Seorang guru mengambil inti materi dari pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh siswa.
Dalam hal ini, seorang guru juga mengajukan pertanyaan kepada siswa
untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami materi yang
diberikan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:


Balai Pustaka.
H. Darsono Dan T Ibrahim. 2009. Membangun Akidah Dan Akhlak 1 Untuk Kelas
IX Madrasah Tsanawiyah. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Nurkhoiri, M.Ag. 2011. Metodologi Pembelajaran PAI. Jepara: INISNU.

Anda mungkin juga menyukai