PPL I
OLEH :
MELU MANDIRI
NURUL AIN
SYARIFAH NADRA
TEBING TINGGI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami berharap agar makalah ini mampu
memberikan sudut pandang baru bagi pembaca. Dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah PPL I.
Meski kami telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup kemungkinan
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran yang konstruktif
dari pembaca sekalian. Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila ada
ketidaksesuaian kalimat dan kesalahan. Meskipun demikian, kami terbuka pada kritik dan saran
dari pembaca demi kesempurnaan makalah.
PEMAKALAH
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pembelajaran suatu kegiatan yang dirancang oleh guru agar siswa melakukan keiatan
belajar , untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang diharapkan . dalam merancang kegiatan
pembeajaran ini, seorang guru semestinya memahami karakteristik siswa, tujuan pembelajran,
yang ingin dicapai atau kompetensi yang harus dikuasai siswa, materi ajar yang akan disajikan,
dan cara yang digunakan terus mengemas penyajian materi serta penggunaan bentuk dan jenis
penilaian yang akan dipiih untuk melakukan mengukuran terhadap ketercapaian tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang telah dimiliki siswa.
Berkaitan dengan cara atau metode apa yang akan dipilih dan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran , seorang guru harus terlebih dahulu memahami berbagai pendakatan, strategi, dan
model pembelajaran. Pemahaman tentang hal ini akan memberikan tuntutan kepada guru untuk
dapat memilah , memilih, dan menetapkan dengan tepat metode pmbelajaran yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
Perlu dipahami bahwa setiap pendekatan pembelajran memiliki pandangan yang berbeda
tentang konsepsi dan makna pembelajaran, pandangan tentang guru , dan pandangan tentang
siswa, perbedaan inilah kemudian mengakibatkan strategi dan model pembelajaran yang
dikembangkan menjadi berbeda juga, sehingga proses pembelajaran akan berbeda walaupun
strategi pembelajaran sama. Dalam makalah ini kami menekankan model pembelajaran PJBL
yang membahas tentang model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam
beraktivitas secara nyata.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang di gunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film,
computer, kurikulum dan lain-lain. Selanjutnya Joyce menyatakan bahwa setiap model
pembelajaran mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta
didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai. 1
Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi, metode,
atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat cirri khusus yang tidak dimiliki strategi,
metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut ialah:
1. Rasional teoritis logis yang di susun oleh para pencipta atau pengembangnya.
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan
di capai).
3. Tingkah laku mengajar yang di perlukan agar model tersebut dapat di laksanakan dengan
berhasil.
4. Lingkungan belajar yang di perlukan agar tujuan pembelajaraan itu dapat tercapai.
1
Budiningsih. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 67.
3
Menurut Khabibah, bahwa untuk melihat tingkat kelayakan suatu model pembelajaran
untuk aspek validitas di butuhkan ahli dan praktisi untuk memvalidasi model pembelajaran yang
di kembangkan. Sedangkan untuk aspek kepraktisan dan evektivitas di perlukan suatu
peerangkat pembelajaaran untuk melaksanaakan model pembelajaraan yang di kembangkan.
Sehingga untuk melihat dua aspek itu perlu di kembangkan suatu perangkat pembelajaran untuk
suatu topic tertentu yang sesuai dengan model pembelajaran yang di kembangkan. Selain itu
dikembangkan pula instrument penelitian yang sesuai dengan tujuan yang di inginkan.2
Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan (materi) tertentu harus di pilih model
pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, dalam
memilih suatu model pembelajaran harus memiliki pertimbangan-pertimbangan. Misalnya,
materi pembelajaraan, tingkat perkembangan kognitif siswa, dan sarana atau fasilitas yang
tersedia, shingga tujuan peembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Dengan demikian, merupakan hal yang sangat peenting bagi para pengajar untuk
mempelajari dan menambah wawasan tentang model peembelajaran yang telah diketahui.
Karena dengan menguasai beberapa model pembelajaran, maka seorang guru dan dosen akan
merasakan adanya kemudahan di dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas, sehingga tujuan
pembelajaran yang hendak kita capai dalam proses pembelajaran dapat tercapai dan tuntas sesuai
yang di harapkan.
Pembelajar konteksual (contextual teaching and learning) merupakan konsep belajar yang
dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.3Sistem
pembelajaran kontekstual adalah proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat
makna dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan jalan menghubungkan mata
2
Ibid., hlm. 70
3
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Grup,
2013), hlm. 77.
4
pelajaran akademik dengan isi kehidupan sehari-hari, yaitu dengan konteks kehidupan pribadi,
sosial, dan budaya.
b. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak
terstruktur,
d. Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi yang
kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar,
4
Ibid., hlm. 79
5
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung : CV Wacana Prima, 2009), hlm. 125.
5
e. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama,
i. Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar, dan
j. PBM melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar.
Mesin mengajar pada mulanya diciptakan oleh Pressey untuk melakukan tes terhadap
kemampuan yang dicapai dari hasil belajar. Cara kerja mesin tersebut adalah:
1. Bahan disusun dalam bentuk pertanyaan pilihan ganda dengan empat kemungkinan jawaban,
dengan satu diantaranya dalah kemungkinan jawaban yang benar,
2. Testee membaca soal tes pada layar display dan memilih alternatif jawaban yang benar dari
satu soal,
3. Dengan menekan tombol alternatif jawaban yang benar, bila yang ditekan adalah alternatif
jawaban yang benar, maka pada layar display akan muncul soal tersebut. Tetapi bila salah, maka
akan memberikan respon dengna cara tidak memunculkan soal berikutnya.
6
Daryanto, Model Pembelajaran Inovatif, (Yogyakarta: Gava Media, 2012), hlm. 55.
6
Pembelajaran berdasarkan komputer sangat dipengaruhi oleh teori belajar kognitif model
pemrosesan informasi (information processing model), yang mulai berkembang pada tahun 60
sampai 70-an. Model ini memuncukan konseptualisasi dari sistem memori pada komputer.
PAKEM merupakan model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan pembelajaran PAKEM, diharapkan
berkembangnya berbagai macam inovasi kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang partisipasif, aktif, kreatif dan ,menyenagkan.7
Dalam model PAKEM ini, guru dituntut untuk dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang
dapat melibatkan siswa melalui partisipatif, aktif, kreatif, dan menyenangkan yang pada akhirnya
membuat siswa dapat menciptakan membuat karya, gagasan, pendapat, ide atas hasil
penemuannya dan usahanya sendiri, bukan dari gurunya.
Model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan
tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalamanbermakna
kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan memahami
konsep-konsep yang mereka pelajari mulai pengalaman langsung dan menghubungkannya
dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Fokus perhatian dalam pelajaran tematik terletak
pada proses yang ditempu siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan
bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya.
Dalam pelaksanaannya, pendekatan pembelajaran tematik ini bertolak dari suatu tema yang
dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswa dengan memperhatikan keterkaitannya
dengan isi mata pelajaran.
7
Ibid., hlm. 58
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa
terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas,
memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa
mencapai hasil belajar yang lebih baik. Tiap-tiap model pembelajaran membutuhkan sistem
pengelolaan dan lingkungan belajar yang sedikit berbeda.
8
DAFTAR PUSTAKA