Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAI Fakultas Tarbiyah
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh:
KELOMPOK 1

1. AINUN JARIA (862082020126)


2. MIFTAHUL KHAIRAH (862082020127)
3. NURUL FADHILA (862082020128)
4. NUR AMALIA (862082020129)
5. ISMI SELASNI (862082020130)
6. AYU ASVIKA (862082020131)
7. WAHDANIA ROUDATUL JANNAH (862082020132)
8. ANDI ARIF FAUZAN PRATAMA (862082020133)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE


FAKULTAS TARBIYAH
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “TEKNIK PEMBELAJARAN
AKIDAH AKHLAK.”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikan dengan
baik.Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Watampone, 25 November 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………….. 1


B. Rumusan Masalah ………………………………………………………. 1
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Akidah Akhlak ……………………………………………… 3


B. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Akidah Akhlak ……………………… 4
C. Karakteristik Pembelajaran Akidah Akhlak ……………………………. 5
D. Teknik Pelaksanaan Pembelajaran Akidah Akhlak …………………….. 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………... 10
B. Saran …………………………………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pada dasarnya merupakan
pemilihan dan penetapan strategi pembelajaran yang optimal guna mencapai
perolehan belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Dalam kaitan ini, strategi penyampaian pembelajaran yang tetap merupakan
salah satu alternatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga
pembelajaran menjadi lebih efektif dan afisien.
Pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah
satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan memahami dan
mempertahankan keyakinan atau keimanan yang benar serta menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai asmaul husna, serta penciptaan suasana keteladanan
dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab islami melalui
pemberian contoh-contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Dengan demikian, materi pendidikan Akidah akhlak bukan hanya
mengajarkan pengetahuan tentang agama, akan tetapi bagaimana membentuk
kepribadian siswa agar memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat dan
kehidupannya dihiasi dengan akhlak yang mulia dimana pun mereka berada.
Oleh karena itu, dalam hal ini guru PAI atau guru kelas dituntut untuk
mengembangkan metode-metode pembelajaran yang dapat memperluas
pemahaman peserta didik mengenai ajaran-ajaran agama, mendorong mereka
untuk mengamalkannya dan sekaligus dapat membentuk akhlak dan
kepribadiannya. Hal inilah yang melatar belakangi penulisan dalam menyusun
makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Akidah Akhlak?
2. Apa tujuan dan fungsi pembelajaran Akidah Akhlak?

1
3. Bagaimana karakteristik pembelajaran Akidah Akhlak?
4. Bagaimana teknik pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Akidah Akhlak.
2. Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran Akidah Akhlak.
3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari pembelajaran Akidah Akhlak.
4. Bagaimana teknik pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akidah Akhlak
Secara etimologis kata “Aqidah” berasal dari bahasa Arab. “Aqidah” berakar
dari kata “Aqada-Ya‟Qidu-„Aqdan-„Aqidatan.” “Aqdan berarti simpul, ikatan,
perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi “Aqidah” berarti keyakinan.1
Relevansi antara arti kata Aqdan dan Aqidah adalah keyakinan itu tersimpul dengan
kokoh didalan hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.2 Senada dengan hal
ini Mahrus mengatakan bahwa Kata Aqidah ini sering juga disebut ,aqo’id yaitu kata
plural (jama’) dari Aqidah yang artinya simpulan. Kata lain yang serupa adalah I‟tiqod
yang mempunyai arti kepercayaan. Dari ketiga kata ini, secara sederhana dapat
dipahami bahwa, aqidah adalah sesuatu yang dipegang teguh dan terhunjam kuat
didalam lubuk jiw.3
Secara terminologis terdapat beberapa depenisi tentang “Aqidah” , antara lain
Hasan al-Banna mengatakan “Aqidah” adalah beberapa perkara yang wajib diyakini
kebenarannya oleh hati manusia, mendatangkan ketenteraman jiwa, menjadi keyakinan
yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.4 Sedangkan menurut Abu
Bakar Jabir al-Jazairy sebagaimana dikutip Yunahar Ilyas mengataka, aqidah adalah
sejumlah kebenaran yang dapat dterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal,
wahyu dan fithrah. Kebenaran itu dipatrikan (oleh manusia) di dalam hati serta diyakini
kesahihannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan
kebenaran itu5

1
Munawwir, Kamus Al-Munawwir, Cet. XIV (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), h. 953
2
Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, Cet. XIV (Yogyakarta: LPPI (Lembaga Pengkajiandan
Pengamalan Islam), 2011), h. 1
3
Mahrus, Aqidah (Jakarta: Sirektorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI,
2009), h. 4.
4
Hasan al-Banna, Majmu‟atu ar-Rasail (Beirut:Muassasah ar-Risalah, tt), h. 465.
5
Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam,h. 2.

3
Dengan demikian dapat dipahami bahwa dalam pengertian umum aqidah
adalah ilmu yang mengkaji persoalan–persoalan dan eksistensi Allah berikut seluruh
unsur yang tercakup didalamnya, suatu kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
beserta ajaranNya. Selanjutnya dikemukakan bahwa, Aqidah Islam adalah suatu sistem
kepercayaan Islam yang mencakup di dalamnya keyakinan kepada Allah Swt dengan
jalan memahami nama-nama dan sifat-sifatnya, keyakinan terhadap Malaikat, Nabi-
nabi, Kitab-kitab suci, serta hal-hal eskatologis. Adapun pengertian akhlak secara
etimologi adalah berasal dari bahasa Arab, yaitu khalaqa-akhlaq yang artinya tingkah
laku, perangai, tabiat, watak, moral atau budi pekerti. Akhlak merupakan sikap yang
telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan itu baik menurut pandangan akal
dan agama, maka disebut akhlak yang baik atau akhlaqul karimah atau akhlak
mahmudah.6

B. Karakteristik Pembelajaran Akidah Akhlak


Karakteristik mata pelajaran aqidah akhlak dimaksudkan adalah ciri-ciri khas
dari mata pelajaran tersebut jika dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya dalam
lingkup pendidikan agama Islam. Untuk menggali karakteristik mata pelajaran bisa
bertolak dari pengertian dan ruang lingkup mata pelajaran tersebut, serta tujuan atau
orientasinya. Dari beberapa uraian tersebut diatas dapat dipahami bahwa secara umum
karakteristik mata pelajaran aqidah akhlak lebih menekankan pada pengetahuan,
pemahaman dan penghayatan siswa terhadap keyakinan/kepercayaan (iman), serta
perwujudan keyakinan (iman) dalam bentuk sikap hidup siswa, baik perkataan maupun
amal perbuatan, dalam berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari.7

Dapat dipahami bahwa ciri-ciri khas (karakteristik) pembelajaran aqidah akhlak


di madrasah tsanawiyah menekankan pada aspek-aspek berikut :

6
Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam. h. 4.
7
Muhaimin,Wacana Pengembangan Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004),
h. 309.

4
a. Pembentukan keyakinan atau keimanan yang benar dan kokoh pada diri
siswa terhadap Allah, Malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Hari akhir,
dan Qadla dan qadar, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk sikap dan
perbuatan dalam kehidupan nyata sehari-hari.
b. Proses pembentukan tersebut dilakukan melalui tiga tahapan sekaligus,
yaitu :
1. Pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap akidah yang benar
(rukun iman), serta mana akhlak yang baik dan yang buruk terhadap
diri sendiri, orang lain, dan alam lingkungan.bersifat pelestarian alam,
hewan dan tumbuh-tubuhan sebagai kebutuhan hidup manusia.
2. Penghayatan siswa terhadap aqidah yang benar (rukun iman), serta
kemauan yang kuat dari siswa untuk mewujudkannya dalam sikap dan
tingkah lakunya sehari-hari.
3. Kemauan yang kuat (motivasi iman) dari siswa untuk membiasakan
diri dalam mengamalkan akhlak yang baik dan meninggalkan akhlak
yang buruk, baik dalam hubungannya dengan Allah, dengan dirinya
sendiri, dengan sesame manusia, maupun dengan lingkungan,
sehingga menjadi manusia yang berakhlak mulia dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c. Pembentukan akidah akhlak pada siswa tersebut berfungsi sebagai upaya
peningkatan pengetahuan siswa tentang aqidah akhlak, pengembangan atau
peningkatan keimanan dan ketaqwaan siswa, perbaikan terhadap kesalahan
keyakinan dan perilaku, dan pencegahan terhadap akhlak tercela.8
C. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Akidah Akhlak
1. Tujuan Pembelajaran Akidah Akhlak
Tujuan pendidikan akhlak yang dirumuskan Ibn Maskawaih adalah terwujudnya
sikap batin yang mampu mendorong secara spontan untuk melahirkan perbuatan

8
Muhaimin,Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, h. 311

5
bernilai baik sehingga tercapai kesempurnaan dan memperoleh kebahagiaan yang
sempurna. Pembelajaran Aqidah Akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji
melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta
pengalaman peserta didik tentang aqidah dan akhlak Islam, sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannnya
kepada Allah Swt serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.
Menurut Moh. Athiyah Al-Abrasyi tujuan dari pendidikan moral atau akhlak dalam
Islam adalah untuk membentuk individu yang bermoral baik, keras kemauan, sopan
dalam berbicara dan bertingkah laku, bersifat bijaksana, ikhlas, jujur dan suci.9
2. Fungsi Pembelajaran Akidah Akhlak
Mengenai fungsi pembelajaran Aqidah Akhlak, di dalam Standar Kompetensi
Madrasah Tsanawiyah Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kurikulum 2004, telah
dijelaskan:
1. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah SWT serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah
ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga;
2. Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan, kelemahankelemahan
peserta didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam
kehidupan sehari-hari;
3. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari
budaya lain yang membahayakan dan menghambat perkembangannya demi
menuju manusia Indonesia seutuhnya.

9
Moh. Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam,(Jakarta: Bulan Bintang,
1984), h. 104.

6
4. Pengajaran, yaitu menyampaikan informasi dan pengetahuan keimanan dan
akhlak.
5. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial
melalui Aqidah Akhlak;
6. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat;
7. Penyaluran peserta didik untuk mendalami Aqidah Akhlak pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.10
D. Teknik Pelaksanaan Pembelajaran Akidah Akhlak
Akidah akhlak merupakan mata pelajaran yang memilii konstribusi dalam
memberikan motivasi kepadaa peserta didik untuk mempraktikkan akhlak al-
karimah dan adab Islami dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi dari
keimanannya kepada Allah Swt., malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya,
serta qada dan qadar.
Untuk mencapai tujuan peningkatan keimanan dan pembetukan akhlak al-
karimah tersebut tidaklah mudah, diperlukan strategi dan metode yang tepat dalam
proses pembelajarannya. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai model
pembelajaran tergantung pada karakteristik pendekatan atau strategi terpilih.
Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran akidah
akhlak, yaitu:
a. Metode ceramah
Metode ceramah dapat dipandang sebagai suatu cara penyampaian
pelajaran dengan melalui penuturan. Metode ceramah ini termasuk klasik.
Namun penggunaannya sangat populer. Banyak guru memanfaatkan
metode ceramah dalam mengajar. Oleh karena pelaksanaannya sangat
sederhana, tidak memerlukan pengorganisasian yang rumit.

10
Depag RI ,Kurikulum Madrasah Tsanawiyah (Standar Kompetensi), (Jakarta: Direktorat
Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2004), h. 22

7
Ceramah digunakan ketika menjelaskan pelajaran yang tentunya diikuti
oleh contoh realitas kehidupan yang berkaitan dengan materi yang dapat
disampaikan, mulai dari peristiwanya, sebabnya dan juga akibat yang akan
diterimanya kelak.
b. Metode latihan dan pembiasaan
Untuk meningkatkan keimanan dan akhlak sebagai manivestasi dari
pembelajaran akidah dan akhlak diperlukan latihan dan pembiasaan secara
berulang-ulang oleh guru di sekolah maupun kecakapan hidup siswa perlu
dibina dan dibiasakan untuk senantiasa berpikir dan berakhlak positif.
Disamping itu juga pembentukan akhlak mahmudah sangatlah sulit jika
tidak dilatih dan dibiasakan. Peranan orang tuan dan lingkungan akan
sangat menentukan sekali dalam hal ini. Jika siswa hidup dalam keluarga
yang kurang baik akhlaknya, maka pendidikan disekolah mengenai akhlak
tidak bisa terealisasikan karena anak akan melihat akhlak orang tua atau
saudaranya yang lain, begitupun lingkungan. Oleh karena itu, kerja sava
antara sekolah, orang tua siswa, dan para tokoh-tokoh masyarakat sangatlaj
diperlukan dalam membina dan pembiasaan akhlak ini.
c. Metode diskusi
Menurut Zuhairini yang dimaksud metode diskusi ialah suatu metode
didalam mempelajari bahan atau menyampaikan bahan dengan jalan
mendiskusikannya, sehingga berakibat menimbulkan pengertian serta
perubahan dengan tingkah laku murid.11 Jadi metode diskusi ialah suatu
cara penyampaian materi pelajaran dengan jalan bertukar pikiran atau
mendiskusikannya, baik antara guru dengan siswa ataupun sesama siswa.
Seiring dengan itu, metode diskusi berfungsi untuk merangsang murid
berpikir atau mengeluarkan pendapatnya sendiri mengenai persoalan-

11
Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), h.183-
184.

8
persolan yang kadang-kadang tidak dapat dipecahkan oleh suatu jawaban
atau suatu cara saja, tetapi memerlukan wawasan atau ilmu pengetahuan
yang mampu mencari jalan terbaik (alternatig terbaik).
Dari beberapa jawaban atau jalan keluar yang ada bagaimana mendapatkan
jawaban yang paling tepat untuk mendekati kebenaran sesuai dengan ilmu
yang ada pada kita. Jadi, metode diskus tidak hanya percakapan atau debat
melainkan cara untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan yang
dihadapi.
d. Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas merupakan suatu cara interaksi belajar mengajar
dengan memberikan tugas-tugas kepada peserta didik untuk dikerjakan
secara berkelompok atau perorangan. Dengan pemberian tugas ini
diharapkan anak dapat mengetahui secara lebih pasti mengenai masalah
atau soal yang akan dijawabnya. Metode ini dapat digunakan dalam
pembelajaran akidah akhlak seperti mengenai kisah-kisah parah Nabi.
e. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah metode penyajian pelajaran melalui interkasi
dua arah yaitu dari guru ke peserta didik atau sebaliknya dari peserta didik
ke guru. Metode tanya jawab ini bertujuan memperoleh kepastian jawaban
materi pelajaran melalui jawaban lisan. Siswa dan guru sama-sama belajar
terlebih dahulu sehingga diharapkan dapat menjawab soal yang diberikan.
Di dalam pembelajaran akidah akhlak metode ini termasuk efektif, agar
siswa aktif dan berperan serta di dalam proses belajar mengajar.12

12
Asra sumiati, Metode Pembelajaran, (Bandung: CV. Wacana Prima, 2009), h. 67-68

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aqidah adalah ilmu yang mengkaji persoalan–persoalan dan eksistensi
Allah berikut seluruh unsur yang tercakup didalamnya, suatu kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa beserta ajaranNya. Sedangkan akhlah
merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan itu
baik menurut pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak yang baik atau
akhlaqul karimah atau akhlak mahmudah.
Karakteristik mata pelajaran aqidah akhlak lebih menekankan pada
pengetahuan, pemahaman dan penghayatan siswa terhadap
keyakinan/kepercayaan (iman), serta perwujudan keyakinan (iman) dalam
bentuk sikap hidup siswa, baik perkataan maupun amal perbuatan, dalam
berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran Aqidah Akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang
terpuji melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang aqidah dan akhlak Islam,
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkat
kualitas keimanan dan ketaqwaannnya kepada Allah Swt serta berakhlak mulia
dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk
dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dan dalam pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak ini, terdapat
bebarapa teknik atau metode yang digunankan yaitu metode ceramah, metode
pembiasaan, metode tanya jawab, metode diskusi, dan metode pemberian tugas.
B. Saran
Demikian tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan, harapan
kami dengan adanya tulisan ini lebih mengenali dan memahami. Khususnya

10
pada mata kuliah Strategi Pembelajaran. Untuk itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami perlukan guna memperbaiki makalah kami
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

11
DAFTAR PUSTAKA

Munawwir. Kamus Al-Munawwir, Cet. XIV, Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.


Ilyas, Yunahar. Kuliah Aqidah Islam, Cet. XIV, Yogyakarta: LPPI (Lembaga
Pengkajiandan Pengamalan Islam), 2011.
Mahrus. Aqidah, Jakarta: Sirektorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI,
2009.
Al-Banna, Hasan Hasan. Majmu‟atu ar-Rasail, Beirut:Muassasah ar-Risalah, tt.
Muhaimin. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2004.
Al-Abrasyi, Moh. Athiyah. Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan
Bintang, 1984.
Depag RI. Kurikulum Madrasah Tsanawiyah (Standar Kompetensi), Jakarta:
Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, 2004.
Zuhairini. Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya: Usaha Nasional, 1983.
Sumiati, Asra. Metode Pembelajaran, Bandung: CV. Wacana Prima, 2009.

12

Anda mungkin juga menyukai