Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGEMBANGAN MATERI PAI DASAR II


AKHLAK DI MTS, HIKMAH DAN STRATEGI
PEMBELAJARANNYA

Dosen pengampu: Abdul Karim Lubis S.Pd.I, MA

DISUSUN OLEH :
Andi Muhammad Reza Syech Pahlevi (11711150)
Novi Yandayani (11711174)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PONTIANAK
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil’alamin, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan pada waktu yang telah ditentukan.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW,
yang telah memberikan petunjuk di jalan yang diridhai oleh Yang Maha Esa dengan
berbagai Ilmu pengetahuan yang sangat berharga bagi masa depan kehidupan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan
Materi PAI Dasar II , yang diampu oleh Bpk Abdul Karim Lubis, S.Pd.I,MA. Prodi
Pendidkan Agama Islam (PAI) IAIN Pontianak .Dengan adanya tugas pembuatan
makalah ini, saya mendapat tambahan ilmu pengetahuan (Ilmu Pendidkan) terutama
dengan judul yang saya buat yaitu “Pembelajaran Akhlaq di MTs” dan dapat
memahaminya serta menambah wawasan saya dalam pembuatan makalah ini.

24 September 2019
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 5
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 5
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 6
BAB II ........................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ............................................................................................................. 7
B. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Akhlaq .......................................................... 8
C. Karakteristik Mata Pelajaran Akhlaq ................................................................ 9
D. Ruang Lingkup Pembelajaran Akhlaq ............................................................. 10
E. Standar Kompetensi Bahan Kajian Pembelajaran Akhlaq ............................... 10
F. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran.............................................. 11
G. Hikmah Mempelajari Akhlak ........................................................................... 14
BAB III ........................................................................................................................ 15
PENUTUP ................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam konteks Madrasah, agar lulusan memiliki keunggulan kompetitif dan
komparatif, maka kurikulum Madrasah perlu dikembangkan dengan pendekatan
berbasis kompetensi. Hal ini dilakukan agar Madrasah secara kelembagaan dapat
merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, serta tuntutan desentralisasi. Dengan cara seperti itu, Madrasah
tidak akan kehilangan relevansi program pembelajaran.
Selanjutnya, basis kompetensi yang dikembangkan di Madrasah harus
menjamin pertumbuhan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, penguasaan
keterampilan hidup, penguasaan kemampuan akademik, seni dan pengembangan
kepribadian yang paripurna. Dengan pertimbangan ini, maka disusun kurikulum
nasional Pembelajaran Agama di Madrasah yang berbasis kompetensi yang
mencerminkan kebutuhan keberagamaan peserta didik di Madrasah secara nasional.
Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam mengembangkan
kurikulum Akhlaq di Madrasah sesuai dengan kebutuhan daerah/Madrasah.
Oleh karena itu, peranan dan efektivitas pembelajaran agama di Madrasah
sebagai landasan bagi pengembangan spiritual terhadap kesejahteraan masyarakat
mutlak harus ditingkatkan. Yang dijadikan landasan pengembangan nilai spiritual
yang dilakukan dengan baik, maka kehidupan masyarakat akan lebih baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pembelajaran akhlak ?
2. Bagaimana fungsi dan tujuan pembelejaran akhlak ?
3. Bagaimana karakteristik pembelajaran akhlak ?
4. Apa saja ruang lingkup pembelajaran akhlak ?
5. Pendekatan, Strategi dan Metode yang digunakan dalam pembelajaran ahlak ?
6. Apa hikmah dalam mempelajari akhlak?
C. Tujuan Penulisan
1. Meamahami apa itu pembelajaran akhlak
2. Mengetahui fungsi dan tujuan pembelajaran akhlak
3. Mengetahui karakteristik pembelajaram akhlak
4. Mengetahui ruang lingkup pembelajaran akhlak
5. Menngetahui pendekatan, strategi dan metode yang digunakan dalam
menerapkan pembelajaran akhlak
6. Memahami hikmah dalam mempelajari akhlak
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Akhlaq


1. Pengertian Akhlaq
Kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab, yaitu [‫ ]خلق‬jamaknya [‫ ]أخالق‬yang
artinya tingkah laku, perangai tabi’at, watak, moral atau budi pekerti. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan.
Jadi, akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara
spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu
baik menurut pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak yang baik atau
akhlaqul karimah, atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan spontan
itu berupa perbuatan-perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela
atau akhlakul madzmumah.
2. Dasar Akhlaq
Islam mengajarkan agar umatnya melakukan perbuatan baik dan menjauhi
perbuatan buruk. Ukuran baik dan buruk tersebut dikatakan dalam Al Qur’an.
Karena Al Qur’an merupakan firman Allah, maka kebenarannya harus diyakini
oleh setiap muslim.
Dalam Surat Al-Maidah ayat 15-16 disebutkan yang artinya “Sesungguhnya
telah datang kepadamu rasul kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-
Kitab yang kamu sembunyikan dan banyak pula yang dibiarkannya.
Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang
menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti
keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah
mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang
benderang dengan izinNya, dan menunjuki meraka ke jalan yang lurus.”
Dasar aqidah akhlak yang kedua bagi seorang muslim adalah AlHadits atau
Sunnah Rasul. Untuk memahami Al Qur’an lebih terinci, umat Islam
diperintahkan untuk mengikuti ajaran Rasulullah SAW, karena perilaku
Rasulullah adalah contoh nyata yang dapat dilihat dan dimengerti oleh setiap
umat Islam (orang muslim).
Pembelajaran Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan merealisasikannya
atau mempraktekkan nya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-
hari, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman,
keteladanan dan pembiasaan. Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dalam
bidang keagamaan, pembelajaran itu juga diarahkan pada peneguhan aqidah di
satu sisi dan peningkatan toleransi serta saling menghormati dengan penganut
agama lain dalam rangka mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa.
B. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Akhlaq
1. Fungsi
Mata pelajaran Akhlaq di Madrasah berfungsi untuk :
a.) Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat
b.) Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlaq
mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu
dalam lingkungan keluarga
c.) Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial
melalui Aqidah Akhlaq
d.) Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam
keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari ;
e.) Pencegahan peserta didik dari hal-hal yang negatif dari lingkungannya atau
dari budaya asing yang akan dihadapinya sehari-hari ;
f.) Pengajaran tentang informasi dan pengetahuan keimanan dan akhlaq, serta
sistem dan fungsionalnya ;
g.) Penyaluran peserta didik untuk mendalami Aqidah Akhlaq pada jenjang
pembelajaran yang lebih tinggi
2. Tujuan
Mata pelajaran Akhlaq bertujuan untuk menjadikan peserta didik
menjadi manusia yang memiliki akhlak yang terpuji, melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengamalan peserta
didik tentang Akhlaq Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketakwaannya kepada
Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang
pembelajaran yang lebih tinggi.
C. Karakteristik Mata Pelajaran Akhlaq
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang dapat
membedakannya dengan mata pelajaran lain. Adapun karakteristik mata pelajaran
Akhlaq adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran Akhlaq merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-
ajaran dasar yang terdapat dalam agama Islam yang bersumber dari Al-Quran
dan Al-Hadits. Untuk kepentingan pembelajaran, dikembangkan materi Aqidah
dan Akhlaq pada tingkat yang lebih rinci sesuai tingkat dan jenjang
pembelajaran.
2. Prinsip-prinsip Akhlaq adalah pembentukan sikap dan kepribadian seseorang
agar berakhlak mulia atau Akhlaq Al-Mahmudah dan mengeliminasi akhlak
tecela atau akhlak Al-Madzmumah sebagai manifestasi akidahnya dalam perilaku
hidup seseorang dalam berakhlak kepada Allah dan Rasul-Nya, kepada diri
sendiri, kepada sesama manusia, dan kepada alam serta makhluk lain.
3. Mata pelajaran Akhlaq merupakan salah satu rumpun mata pelajaran
pembelajaran agama di madrasah (Al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlaq,
Syari’ah/Fiqih Ibadah Muamalah dan Sejarah Kebudayaan Islam) yang secara
integratif menjadi sumber nilai dan landasan moral spiritual yang kokoh dalam
pengembangan keilmuan dan kajian keislaman.
4. Mata pelajaran Akhlak tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk menguasai
pengetahuan dan pemahaman tentang Akhlak dalam ajaran Islam, melainkan
yang terpenting adalah bagaimana peserta didik dapat mengamalkan Akhlak itu
dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Akhlaq menekankan keutuhan dan
keterpaduan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku atau lebih menekankan
pembentukan ranah efektif dan psikomotorik yang dilandasi oleh ranah kognitif.
D. Ruang Lingkup Pembelajaran Akhlaq
Cakupan kurikulum Pembelajaran Akhlaq di Madrasah Tsanawiyah meliputi:
1. Aspek akhlaq terpuji yang terdiri atas khauf, taubat, tawadu’, ikhlas,
bertauhid, inovatif, kreatif, percaya diri, tekad yang kuat, ta’aruf, ta’awun,
tafahum, tasamuh, jujur, adil, amanah, menepati janji dan bermusyawarah.
2. Aspek akhlaq tercela meliputi kufur, syirik, munafik, namimah dan ghibah.
E. Standar Kompetensi Bahan Kajian Pembelajaran Akhlaq
Dengan landasan Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, peserta
didik beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia/berbudi pekerti
luhur yang tercermin dalam perilaku sehari-hari dalam hubungannya dengan Allah,
sesama manusia dan alam sekitar ; mampu menjaga kemurnian aqidah Islam ;
memiliki keimanan yang kokoh yang dilandasi dengan dalil-dalil naqli (Al Qur’an
dan Hadist), dalil aqli, maupun dalil wijdani (perasaan halus), serta menjadi pelaku
ajaran Islam yang loyal, komitmen dan penuh dedikatif baik untuk keluarga,
masyarakat maupun bangsanya, dengan tetap menjaga terciptanya kerukunan hidup
beragama yang dinamis.
Kompetensi mata pelajaran Aqidah Akhlaq berisi sekumpulan kemampuan
minimal yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh pembelajaran di
Madrasah Tsanawiyah. Kompetensi ini berorientasi pada perilaku afektif dan
psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat
aqidah serta meningkatkan kualitas akhlaq sesuai dengan ajaran Islam. Kompetensi
mata pelajaran Aqidah Akhlaq di Madrasah Tsanawiyah adalah sebagai berikut:
1. berakhlak terpuji kepada Allah dan menghindari akhlak tercela kepada Allah
dalam kehidupan sehari-hari.
2. berakhlak terpuji kepada diri sendiri, menghindari akhlak tercela kepada diri
sendiri. Serta meneladani perilaku kehidupan Rasul/Sahabat/Ulama dalam
kehidupan sehari-hari.
3. mengamalkan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
4. meneladani akhlaq Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari
5. berakhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela terhadap lingkungan
sosial/sesama manusia dalam masyarakat.
6. Berakhlak terpuji terhadap flora dan fauna serta menghindari akhlak tercela
terhadap flora dan fauna
F. Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan saintifik
menurut M. Lazim (2013: 1), Pendekatan saintifik didefinisikan sebagai
berikut:
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa
agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan
data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik/ ilmiah
adalah suatu teknik pembelajaran yang menempatkan siswa menjadi subjek aktif
melalui tahapan-tahapan ilmiah sehingga mampu mengkonstruk pengetahuan
baru atau memadukan dengan pengetahuan sebelumnya. Pendekatan saintifik/
ilmiah terbukti lebih efektif dalam pembelajaran dibandingkan dengan
pembelajaran tradisional.
2. Strategi pembelajaran
a.) Modeling
Pembelajaran sikap seseorang yang dilakukan melalui proses
modeling yaitu pembentukan sikap melalui proses asimilasi atau proses
mencontoh. Proses modeling ini adalah proses peniruan anak terhadap orang
lain yang menjadi idolanya atau orang yang dihormatinya yang dimulai rasa
kagum. Salah satu karakteristik anak didik yang sedang berkembang adalah
keinginannya untuk melakukan peniruan (imitasi). Hal yang ditiru itu adalah
perilaku-perilaku yang diperagakan atau didemonstrasikan oleh orang yang
menjadi idolanya. Prinsip peniruan ini yang dimaksud dengan modeling.
Proses penanaman sikap anak terhadap suatu objek melalui proses
modeling pada mulanya dilakukan secara mencontoh, namun anak perlu
diberi pemahaman mengapa hal itu dilakukan. Misalnya, guru perlu
menjelaskan mengapa kita harus berpakaian bersih atau mengapa kita harus
telaten menjaga dan memelihara tanaman.
b.) Konsiderasi
Model Konsiderasi (the conderation model) dikembangkan oleh Mc.
Paul, seorang humanis. Pembelajaran moral siswa menurutnya ialah
pembentukan kepribadian bukan pengembangan intelektual. Model ini
menekankan kepada strategi pembelajaran yang dapat membentuk
kepribadian. Pembelajaran sikap pada dasarnya adalah membantu anak agar
dapat mengembangkan kemampuan untuk bisa hidup bersama secara
harmonis, peduli, dan merasakan apa yang dirasakan orang lain.
Implementasi model konsiderasi guru dapat mengikuti tahapan pembelajaran
seperti dibawah ini:
1.) Menghadapkan siswa pada suatu masalah yang mengandung konflik,
yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
2.) Menyuruh siswa untuk menganalisis situasi masalah dengan melihat
bukan hanya yang tampak, tapi juga yang tersirat dalam permasalahan
tersebut, misalnya perasaan, kebutuhan dan kepentingan orang lain.
3.) Menyuruh siswa untuk menuliskan tanggapannya terhadap
permasalahan yang terjadi.
4.) Mengajak siswa untuk menganalisis respons orang lain serta membuat
katagori dari setiap respons yang diberikan siswa.
5.) Mendorong siswa untuk merumuskan akibat atau konsekuensi dari
setiap tindakan yang diusulkan siswa.
6.) Mengajak siswa untuk memandang permasalahan dari berbagai sudut
pandangan untuk menambah wawasan agar mereka dapat menimbang
sikap tertentu sesuai dengan nilai yang dimilikinya.
7.) Mendorong siswa agar merumuskan sendiri tindakan yang harus
dilakukan sesuai dengan pilihannya berdasarkan pertimbangannya
sendiri.
3. Metode
Dalam pembelajaran Akhlak di Madrasah Tsanawiyah digunakan
beberapa metode pembelajaran yang dalam penggunaannya telah disesuaikan
dengan kemampuan dasar, tujuan yang hendak dicapai serta materi/ pokok
bahasan yang hendak disampaikan.
a.) Metode Ceramah
Metode ceramah sangat lazim digunakan dalam proses belajar
mengajar. Tidak berlebihan sekiranya penulis katakan bahwa metode
ceramah adalah metode yang sangat pertama sekali
b.) Metode Diskusi
Merode diskusi ini dilaksanakan pada materi-materi tertentu saja, yang
dianggap manarik untuk dibahas. Itu pun sifatnya tidak rutin minimal dua
kali dalam satu bulan. Karena metode ini hampir mendekati fungsi dan
manfaatnya dengan metode tanya jawab.
c.) Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi
dapat pula dari siswa kepada guru. Hal ini sejalan dengan pendapat
Sudirman (1987:120) yang mengartikan bahwa
“metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi
dapat pula dari siswa kepada guru.”
Lebih lanjut dijelaskan pula oleh Sudirman (1987:119) menyatakan
bahwa metode tanya jawab ini dapat dijadikan sebagai pendorong dan
pembuka jalan bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut
(dalam rangka belajar) kepada berbagai sumber belajar seperti buku,
majalah, surat kabar, kamus, ensiklopedia, laboratorium, video,
masyarakat, alam, dan sebagainya.
d.) Metode Pemberian Tugas
Dalam memberikan tugas ini ada yang langsung dikerjakan di sekolah
seperti menjawab soal-soal latihan yang ada dibuku, membuat rangkuman
dan sebagainya, dan langsung diselesaikan pada waktu pelajaran tersebut.
dan ada juga pemberian tugas untuk dikerjakan dirumah oleh siswa.
G. Hikmah Mempelajari Akhlak
Hikmah hikmah melaksanakan perilaku terpuji dan menjauhi perilaku tercela
yakni sebagai berikut:
1. Menumbuhkan rasa solidaritas sesama muslim atau ukhuah islamiyah, sehingga
persaudaraan selalu terpupuk dengan kuat
2. Menumbuhkan sikap disiplin dan sikap mental yang kuat dalam kehidupan
bermasyarakat
3. Mendidik jiwa agar biasa dan dapat menguasai diri, sehingga mudah
menjalankan segala kebaikan dan meninggalkan segala larangan
4. Disenangi teman dan disegani lawan,
5. Sebuah pembuktian ketaatan dan ketakwaan seorang manusia kepada Allah,
sehingga ia semakin dekat dengan sang pencipta
6. Terhindar dari penyakit-penyakit lahir dan batin yang berlebihan, karena
penyakit ini sangat berbahaya bagi diri manusia itu sendiri dan orang lain,
sehingga dapat merusak antara habluminallah, habluminannas, dan
habluminalalam

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam implementasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar,
telah dilakukan berbagai studi yang mengarahkan pada peningkatan efisiensi
dan efektivitas layanan dan pengembangan sebagai konsekuensi dari suatu
inovasi pembelajaran. Sebagai salah satu bentuk efisiensi dan efektivitas
implementasi kurikulum dikembangkan berbagai model implementasi
kurikulum.
Pembelajaran Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan
merealisasikan perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman,
keteladanan dan pembiasaan.
Kompetensi mata pelajaran Aqidah Akhlaq berisi sekumpulan
kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh
pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah. Kompetensi ini berorientasi pada
perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif
dalam rangka meningkatkan kualitas akhlaq sesuai dengan ajaran Islam.
Dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah
digunakan beberapa metode pembelajaran yang dalam penggunaan metodenya
telah disesuaikan dengan kemampuan dasar, tujuan yang hendak dicapai serta
materi/ pokok bahasan yang hendak disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Alilurrahman. 2013. Implementasi pembelajaran Akidah Ahlak Madrasah


Tsanawiyah. alinurrahman.files.wordpress.com/2012/02/bab-i.doc. 26
September 2019
Hamalik, Oemar. 2006. Manajemen pengembangan Kurikulum. Bandung, PT Remaja
Rosdakarya
Hidayat, Junaidi. 2007.Ayo Memahami Akidah dan Akhlak untuk MADRASAH
TSANAWIYAH/SMP ISLAM KELAS VII. Jakarta, Erlangga
Ibrahim dan Darsono. 2009.Membangun Akidah dan Akhlak untuk kelas VII
Madrasah Tsanawiyah. Solo,PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Anda mungkin juga menyukai