DOSEN PENGAMPU :
ABDUL RASYID, S.Pd.I, M.Pd.I
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
PAI/IV/D
A. Latar Belakang
Akidah dan Akhlak merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari
ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam agama Islam yang bersumber dari Al-
Quran dan Al-Hadits. Untuk kepentingan pembelajaran, dikembangkan materi
Akidah dan Akhlak pada tingkat yang lebih rinci sesuai tingkat dan jenjang
pendidikan.
Akidah dan Akhlak merupakan salah satu rumpun mata pelajaran
pembelajaran agama di madrasah (Al-Qur’an Hadits, Akidah Akhlak,
Syari’ah/Fiqih Ibadah Muamalah dan Sejarah Kebudayaan Islam) yang secara
integratif menjadi sumber nilai dan landasan moral spiritual yang kokoh dalam
pengembangan keilmuan dan kajian keislaman, termasuk kajian Akidah dan
Akhlak yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya.
Sebagai sebuah mata pelajaran, Akidah dan Akhlak juga mempunyai
beberapa pokok bahasan yang akan diajarkan kepada peserta didik selama
jenjang pendidikannya yang bertujuan tidak hanya mengantarkan peserta didik
untuk menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang Akidah dan Akhlak
dalam ajaran Islam, melainkan juga yang terpenting adalah bagaimana peserta
didik dapat mengamalkan Akidah dan Akhlak itu dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pembelajaran Akidah dan Akhlak?
2. Apa fungsi dan tujuan pembelajaran Akidah Akhlak?
3. Apa ruang lingkup materi Akidah Akhlak?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran Akidah dan Akhlak
2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan pembelajaran Akidah Akhla .
3. Untuk mengetahui ruang lingkup materi Akidah Akhlak.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pengertian Akhlak
Istilah “akhlak” diambil dari bahasa Arab, plural dari akar kata
khuluq, yang menurut kamus Marbawi diartikan sebagai perangai, adat.
Kemudian ditranskrip ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak
dapat diartikan budi pekerti, kelakuan.1 Jadi, akhlak merupakan sikap yang
telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam
tingkah laku atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu baik menurut
pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak yang baik atau akhlakul
karimah, atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan spontan itu
berupa perbuatan-perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela atau
akhlakul madzmumah.
Berdasarkan pengertian mengenai akidah dan akhlak di atas. Maka
pengertian pembelajaran Akidah Akhlakdi madrasah adalah upaya sadar
dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT dan
merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-
1 Idris Yahya, Telaah Akhlak Dari Sudut Teoritis, Badan penerbit fakultas usuluddin IAIN
walisongo semarang. 1983, hlm. 1
2
hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan
pengalaman, keteladanan dan pembiasaan.
3
2) Akidah akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim yang luhur
dan mulia. Seorang muslim yang berakhlak mulia senantiasa
bertingkah laku terpuji, baik ketika berhubungan dengan Allah,
dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan alam
lingkungan. Oleh karena itu, perwujudan dari pribadi muslim yang
luhur berupa tindakan nyata menjadi tujuan dalam akidah akhlak.
3) Menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan.
Manusia diberi kelebihan oleh Allah dari makhluk lainnya berupa
akal pikiran.
4
6) Menumbuhkan dan meningkatkan keimanan siswa yang diwujudkan
dalam akidah yang terpuji.
7) Memiliki landasan hidup yang benar sehingga sikap takwa selalu
terbina.
5
keterangan Nabi. Kita wajib beriman kepada para Malaikat oleh
karena Alquran dan Nabi memerintahkannya, sebagaimana wajibnya
beriman kepada Allah dan para Nabinya.
3) Iman kepada kitanb-kitab Allah.
Iman kepada Rasul berarti mempercayai bahwa Allah telah
memilih diantara manusia sebagaimana hamba-hamba Allah dengan
wahyu yang diterimanya dari Allah SWT untuk memimpin manusia
kejalan yang lurus dan untuk keselamatan dunia dan akhirat.
4) Iman kepada Rasul-rasul Allah.
Iman kepada Kitab-kitab menyatakan bahwa kitab yang telah
diturunkan kepada rasul yang wajib disebarkan untuk ajaran para
manusia sebagai pedoman hidup. Maka itulah kita wajib beriman
kepada kitab-kitab.
5) Iman kepada hari akhir.
Iman kepada hari akhirat adalah masalah yang paling berat segala
macam akidah dan kepercayaan manusia. Sebab iman kepada akhirat
akan membawa manusia kepada keyakinan adanya suatu hidup lagi
di alam lain sesudah duniawi, adanya hidup kembali manusia
sesudah matinya.
6) Iman kepada Qadha dan Qadar.
Iman kepada Qadha adalah peraturan yang telah diterapkan
oleh Allah SWT tetapi masih bias kita rubah. Sedangkan Iman
kepada Qadar adalah peraturan yang telah diterapkan oleh
Allah SWT tetapi tidak bias kita rubah.
Selanjutnya dari materi secara garis besar di atas diperinci lagi
menjadi bagian-bagian yang lebih rinci lagi, misalnya iman kepada
Allah mencakup sifat dan nama-nama Allah, dan lain sebagainya.
b. Selanjutnya materi Akhlak adalah :
1) Akhlak kepada Khaliq/Allah
2) Akhlak kepada makhluq/ciptaan Allah. Ini terbagi lagi.
a) Akhlak kepada Manusia.
Akhlak kepada manusia ini bisa dibagi lagi :
6
Akhlak pada yang lebih tua, Akhlak kepada guru, Akhlak
kepada orang tua, dan lain-lain.
Akhlak pada yang sebaya
Akhlak pada yang lebih muda
b) Akhlak kepada non manusia
Akhlak kepada non manusia ini dibagi lagi :
Akhlak pada yang nampak. Misalnya bagaimana kita
berakhlak kepada lingkungan hidup, tumbuhan, hewan,
gunung, air, udara dan lain sebagainya.
Akhlak pada yang tidak nampak. Bagaimana kita beraklak
kepada malaikat, jin , dan lain sebagainya.
2. Ruang Lingkup Materi Akidah Akhlak Secara Khusus
a. Ruang lingkup Materi Akidah-Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:
1) Aspek Akidah (keimanan) meliputi:
a) Kalimat thoyyibah sebagai materi pembiasaan, meliputi: Laa
ilaaha illallah, basmalah, alhamdulillah, subhanallah, Allahu
Akbar, ta’awwud, Masya Allah,Assalamu’alaikum, shalawat,
Tarji’, Laa haula wala quwwata illa billah dan istighfar.
b) Al-Asma al-Husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: al-
Ahad, al-Khaliq, ar-Rahman, ar-Rahiim, as- Sami’, ar-Razak,
al-Mughny, al-Hamid, asy-Syakur, al-Quddus, ash-Shomad, al-
Muhaimin, al-‘Adhim, al- Karim, al-Kabir, al-Malik, al-
Bathin, al-Waly, al-Mujib, al-Wahhab, al-’Alim, adh-Dhahir,
ar-Rasyid, al-Hadi, as-Salam, al-Mu’min, al-Latif, al-Baqi, al-
Bashir, al-Muhyi, al-Mumit, al-Qowy, al-Hakim, al-Jabbar, al-
Mushawwir, al-Qadir, al-Ghafur, al-Afuww, ash-Shabur dan
al-Halim.
c) Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui
kalimat thoyyibah, Al-Asma al-Husna dan pengenalan
terhadap sholat lima waktu sebagai manifestasi iman kepada
Allah.
7
d) Meyakini rukun iman (iman kepada Allah, Malaikat, Kitab,
Rosul dan Hari akhir serta Qadla dan Qadar Allah).
2) Aspek Akhlak meliputi:
a) Pembiasaan Akhlak karimah (mahmudah) secara berurutan
disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: Disiplin,
hidup bersih, ramah, sopan-santun, syukur nikmat, hidup
sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang,
taat, rukun, tolong-menolong, hormat dan patuh, siddiq,
amanah, tabligh, Fathonah, tanggung jawab, adil, bijaksana,
teguh pendirian, dermawan, optimis, qonaah dan tawakal.
b) Mengindari Akhlak Sayi’ah (madzmumah) secara berurutan
disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: hidup
kotor, berbicara jorok/kasar, bohong, sombong, malas,
durhaka, khianat, iri, dengki, membangkang, munafik, hasud,
kikir, serakah, pesimis, putus asa, marah, fasik dan murtad.
3) Aspek Adab Islami, meliputi:
a) Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi, tidur, buang air
besar/kecil, berbicara, meludah, berpakaian, makan, minum,
bersin, belajar dan bermain.
b) Adab terhadap Allah, yaitu: Adab di Masjid, mengaji dan
beribadah.
c) Adab kepada sesama, yaitu: Kepada orang tua, saudara, guru,
teman dan tetangga.
d) Adab terhadap lingkungan, yaitu: kepada binatang dan
tumbuhan, di tempat umum dan di jalan.
4) Aspek kisah teladan, meliputi: Kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan,
Nabi Sulaiman dengan tentara semut, masa kecil Nabi Muhammad
s.a.w., masa remaja Nabi Muhammad s.a.w., Nabi Ismail, Kan’an,
kelicikan saudara-saudara Nabi Yusuf a.s., Tsa’labah, Masithah,
Ulul Azmi, Abu Lahab, Qarun, Nabi sulaiman dan umatnya,
Ashabul Kahfi, Nabi Yunus dan Nabi Ayub. Materi kisah-kisah
teladan ini disajikan sebagai penguat terhadap isi materi, yaitu
8
akidah dan Akhlak, sehingga tidak ditampilkan dalam Standar
Kompetensi, tapi ditampilkan dalam Kompetensi dasar dan
indikator.
b. Ruang lingkup Materi Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah
9
2) Aspek akhlak terpuji meliputi: masalah akhlak yang meliputi
pengertian akhlak, induk-induk akhlak terpuji dan tercela, metode
peningkatan kualitas akhlak; macam-macam akhlak terpuji seperti
Husnuz-zan, taubat, akhlak dalam berpakaian, berhias, perjalanan,
bertamu dan menerima tamu, adil, rida, amal salih, persatuan dan
kerukunan, akhlak terpuji dalam pergaulan remaja; serta pengenalan
tentang tasawuf.
3) Aspek akhlak tercela meliputi: riya, aniaya dan diskriminasi,
perbuatan dosa besar (seperti mabuk-mabukan, berjudi, zina,
mencuri, mengonsumsi narkoba), israf, tabzir, dan fitnah.
4) Aspek adab meliputi: adab kepada orang tua dan guru, adab
membesuk orang sakit, adab berpakaian, berhias, perjalanan,
bertamu dan menerima tamu, melakukan takziyah, adab bergaul
dengan orang yang sebaya, yang lebih tua yang lebih muda dan
lawan jenis, Adab membaca Al-Qur’an dan berdoa.
5) Aspek Kisah meliputi: Kisah kelicikan saudara-saudara Nabi Yusuf
a.s., Ulul Azmi, Kisah Sahabat dan Tokoh Fatimatuzzahrah,
Abdurrahman bin Auf, Abu Dzar al-Ghifari, Uwais al-Qarni, Imam
al-Ghazali, Ibn Sina, Ibn Rusyd dan Muhammad Iqbal
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran Akidah Akhlak di madrasah adalah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati dan mengimani Allah SWT dan merealisasikannya dalam
perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan dan
pembiasaan.
Materi Akidah akhlak mempunyai ruang lingkup materi secara umum
terbagi dua yaitu materi akidah dan materi akhlak. Materi akidah adalah:
Rukun Iman yaitu: iman kepada Allah, iman kepada Malaikat Allah, Iman
kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul Allah, Iman kepada hari
akhir dan iman kepada Qadha dan Qadar. Selanjutnya materi Akhlak adalah:
akhlak kepada Khaliq/Allah dan akhlak kepada makhluq/ciptaan Allah. Ini
terbagi lagi.
B. Saran
Akhlak itu dapat terbentuk selain dari diri siswa juga dapat terbentuk
melalui pembelajaran dengan menggunakan metode dan kegiatan
pembelajaran yang benar. Siswa atau anak didik tidak hanya harus memiliki
ilmu yang banyak kalau tidak di bentengi dengan akidah yang kuat dan
akhlak yang mulia, karena ditakutkan mereka akan menjadi orang yang tinggi
hati jika di sekolah tidak di ajarkan tentang akidah akhlak.
11
DAFTAR PUSTAKA
Idris Yahya. 1983. Telaah Akhlak Dari Sudut Teoritis. Semarang: Badan Penerbit
Fakultas Usuluddin IAIN Walisongo Semarang
Lampiran Peraturan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014. Tentang Kurikulum
2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Pada
Madrasah. Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam
Syah,Darwin. 2007. Perencanaan System Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Gaung
Persada Press
12