Disusun Oleh:
1. Ulil Albab (11910132)
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat, Taufiq
dan Inayah-Nya serta nikmat sehat jasmani/rohani, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak lupa pula kami haturkan sholawat serta
salam kepada junjungan Nabi Agung Rasulullah Muhammad SAW, keluarga serta sahabat-
sahabatnya. Semoga syafa’atnya mengalir pada kita semua di hari akhir kelak, dan juga selalu
berpegang teguh pada sunnah-sunnahnya. Amien
Dalam penyusunan makalah yang berjudul “Pembelajaran Aqidah Akhlak“ yang
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Pembelajaran PAI I. Di makalah ini
membahas tentang Pengertian Aqidah Akhlak, Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak dan
Metode Pembelajaran Aqidah Akhlak.
Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan banyak kesalahan. Besar harapan kami agar pembaca berkenan memberikan umpan balik
berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
Aamien.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.
Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna,
damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat
manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi
sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan
keluarga, sekolah maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk
peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama.
Salah satu tujuan yang paling mendasar dari perkuliahan Pendidikan Agama
Islam di perguruan tinggi adalah terbentuknya manusia yang memiliki akhlak mulia
dengan didasari iman yang tangguh dan aturan-aturan syariah yang memadai. Aqidah
ahlak merupakan salah satu materi pendidikan agama Islam. Dalam materi aqidah ahlak
di sana dijelaskan tentang dasar-dasar keimanan terhadap Allah SWT. Juga nilai-nilai
tauhid lainnya. Kemudian dalam materi ahlak di sana dikaji dan dijelaskan tentang
konsep ahlak serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pembahasan atas aqidah
dan ahlak ini menjadi penting adalah agar mahasiswa memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang utuh atas keimanan, dan pada saat yang sama dia juga mampu
mewujudkan nilai-nilai keimanannya dalam kehidupan nyata di masyarakat dalam
bentuk ahlak yang baik. Inilah salah satu urgensi pendidikan aqidah ahlak, yang
tujuannya adalah untuk memadukan antara konsep dan implementasi
hablumminallah dan hablum minannas dengan baik dan seimbang.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
b. Sunnah
Sunnah menurut bahasa Arab, adalah ath-thariqah, yang berarti metode,
kebiasaan, perjalanan hidup, atau perilaku. Kata tersebut berasal dari kata as-sunan yang
bersinonim dengan ath-thariq (yang berarti jalan). Mengikuti sunnah berarti mengikuti
cara Rasullulah bersikap, bertindak, berfikir dan memutuskan. Sunnah (sering disebut
juga dengan Hadits), merupakan segala tingkah laku Nabi Muhammad SAW baik berupa
perkataan, perbuatan, maupun ketetapan (taqrir). Sunnah merupakan sumber hukum
Islam yang kedua setelah Al-Quran. Allah SWT telah mewajibkan untuk menaati
hukum-hukum dan perbuatan-perbuatan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.
c. Ijma’
Ijma’ dalam pengertian bahasa yaitu upaya (tekad) terhadap sesuatu. Sedangkan
menurut istilah, ijma’ berarti sumber aqidah yang berasal dari kesepakatan para mujtahid
umat Muhammad SAW setelah beliau wafat, tentang urusan pada suatu masa. Mereka
bukanlah orang yang sekedar tahu tentang masalah ilmu tetapi juga memahami dan
mengamalkan ilmu.
Aqidah merupakan suatu keyakinan hidup yang dimiliki oleh manusia. Keyakinan
hidup ini diperlukan manusia sebagai pedoman hidup untuk mengarahkan tujuan
hidupnya sebagai mahluk alam. Pedoman hidup ini dijadikan pula sebagai pondasi dari
seluruh bangunan aktivitas manusia atau yang disebut juga dengan akhlak.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa aqidah adalah ilmu yang
mengajarkan manusia mengenai kepercayaan (iman) yang pasti wajib dimiliki oleh setiap
orang di dunia. Al_Quran mengajarkan aqidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan
keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-
pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama.
Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.
Menurut Al Ghazali yang mengutip dari hadits Rasulullah, bahwa iman itu belum cukup
apabila hanya diucapkan dengan lisan dan ditulis di atas kertas. Iman harus direalisasikan
dalam perbuatan dan amal shaleh. Iman ialah percaya (yakin) dalam hati, diucapkan
dengan lisan, dan dilaksanakan dengan anggota badan atau perbuatan. (HR Ibn Majah).
Hal ini dapat difahami bahwa iIman harus disertai dengan ketaatan kepada Allah karena
iman adalah tekad yang diwujudkan dalam perbuatan keseharian secara nyata.
Sementara kata “akhlaq” secara etimologi, akhlaq berasal dari kata khalaqa yang
berarti menciptakan, menjadikan, membuat. Akhlaq juga berasal dari bahasa Arab, yaitu
[ ]خلقjamaknya [ ]أخالقyang artinya tingkah laku, perangai tabi’at, watak, moral atau budi
pekerti. Kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqun, ق ٌ P ُ ُخلyang
menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata tersebut
mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalqun ق ٌ خَ ْلyang berarti kejadian,
yang juga erat hubungannya dengan ق ٌ ِ خَالyang berarti pencipta, demikian pula dengan
makhluqun yang berarti yang diciptakan. Sedangkan secara istilah akhlak ialah sifat-
sifat, perangai atau tabi’at seseorang dalam bergaul dengan orang lain atau dalam
bermasyarakat. Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai adanya hubungan baik
antara Khaliq dengan makhluq dan antara makhluq dengan makhluq.
Alih bahasa Arab sering menyamakan arti Akhlaq dengan istilah assajiyyah, at-
thab’u, al-‘adatu, ad-dinu, al-muru’atu yang kesemuanya diartikan dengan akhlak,
watak, kesopanan, perangai, kebiasaan dan sebagainya. Kemudian Abuddin Nata
menjelaskan, bahwa kata akhlak dari akhlaqa sebagaimana tersebut di atas tampaknya
kurang pas, sebab isim mashdar dari kata akhlaqa bukan akhlaq tetapi ikhlaq. Berkenaan
dengan ini maka timbul pendapat yang mengatakan bahwa secara linguistik kata akhlaq
merupakan isim jamid atau isim ghair mustaq, yaitu isim yang tidak memiliki akar kata,
melainkan kata tersebut memang sudah demikian adanya. Akhlak secara kebahasaan bisa
baik atau buruk tergantung kepada tata nilai yang dipakai sebagai landasannya, meskipun
secara sosiologis di Indonesia kata akhlak sudah mengandung konotasi baik sehingga
orang yang berakhlak berarti orang yang berakhlak baik.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti,
kelakuan. Jadi, akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan
secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu
baik menurut pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak yang baik atau akhlaqul
karimah, atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan spontan itu berupa
perbuatan-perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela atau akhlakul madzmumah.
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti
wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan aqidah tauhid kepada
kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah
tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir
rukun iman yang pertama.
2. Akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan
diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.
3. Pembelajaran Aqidah Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT,
dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman,
keteladanan dan pembiasaan.
4. Tujuan pembelajaran Akidah Akhlak adalah Agar siswa memiliki pengetahuan,
penghayatan, dan keinginan yang kuat untuk mengamalkan ahlak yang baik dan
berusaha sekuat tenaga untuk meninggalkan akhlak yang buruk, baik dalam
hubungannya dengan Allah SWT, diri sendiri, antar manusia maupun hubungannya
dengan alam lingkungan.
5. Adapun metode pembelajaran Aqidah Akhlaq menurut Prof. DR. Hamka , metode
pembelajaran Aqidah Akhlaq ialah :
Metode Alami
Metode mujahadah dan riadhoh
Metode Teladan
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Y. (2007). Studi Akhlak dalam persefektif Al-Qur’an. Jakarta: Amzah
Zuhri Saifuddin, Syamsuddin Yahya “Metode Pengajaran Agama”. Semarang: Pustaka
Pelajar. 1999
Shalih Fauzan bin Muhammad al-Fauzan, Kitab Tauhid-1. Jakarta: Darul Haq, 2016,
h.3.
Tim Manhaj Ilmi Yayasan Islam Al-Huda, Tarbiyah Agama Islam Terpadu, Bogor;
Marwah Indo Media, 2013, h.42.
Mahjuddin, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Kalam Mulia, 2009, h. 2.
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997, h. 2.
Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h. 29
Imam Bernadib, Filsafat Pendidikan, Sistem dan Metode, (Yogyakarta: Yayasan
Penerbitan IKIP Yogyakarta, 1990), hal. 85.