Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AGAMA ISLAM

"AGAMA ISLAM SEBAGAI MORAL AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN"

Disusun Oleh:
Agustiaji P07134120141 D3 Teknologi Laboratorium Medis
Amelia Ade Wardani P07134120097 D3 Teknologi Laboratorium Medis
Anita Ainun Cholisa P07134120034 D3 Teknologi Laboratorium Medis
Essydhea Hasfika P07134120010 D3 Teknologi Laboratorium Medis
Hanifah Nursyani Pratiwi P07120120039 D3 Keperawatan
Oktania Nurfadillah P07134120109 D3 Teknologi Laboratorium Medis
Selvi Felicia Putri Krisnara P07134120129 D3 Teknologi Laboratorium Medis

DOSEN PEMBIMBING :

Mohammad Fawaid, S.Ag.,M.Pdi.

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat berkah dan rahmat-
Nya kami dapat meyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul
"Agama Islam Sebagai Moral Akhlak Mulia Dalam Kehidupan".
Penulis menyadari bahwa masi banyak kekurangan baik dalam pembahasan,
pemgunaan bahasa dan penulisan kalimat. Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca
mengenai pembahasan dan penulisan makalah akan penulis terima untuk perbaikan penulisan
makalah lebih lanjut.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang terlibat di dalam
penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
serta berguna untuk menambah penggetahuan pembaca.

Denpasar, 05 September 2020

Penulis

DAFTAR ISI
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam bahasa arab agama adalah din yang secara etimologis memiliki arti balasan
atau pahala, ketentuan, kekuasaan, pengaturan, perhitungan, taat, patuh dan kebiasaan.
Agama memang membawa peraturan, hukum yang harus dipatuhi, menguasai dan menuntut
untuk patuh kepada tuhan dengan menjalankan ajarannya, membawa kewajiban yang jika
tidak dilaksanakan akan menjadi hutang yang akan membawa balasan baik kepada yang taat
memberi balasan buruk kepada yang tidak taat.
Secara terminologis, Hasby as-siddiqi mendefinisikan agama sebagai dustur (undang-
undang) ilahi yang didatangkan Allah untuk menjadi pedoman hidup dan kehidupan manusia
didunia untuk mencapai kerajaan dunia dan kesejahteraan akhirat.
Agama berperan penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu
dalam mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari
betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan manusia maka internalisasi nilai-nilai agama
dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan yang ditempuh melalui
pendidikan, baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Pendidikan agama dimaksudkan untuk meningkatkan potensi spiritual dan menjadikan
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia
Terutama dalam ajaran agama islam, agama islam merupakan suatu agama yang
santun karena dalam islam menjunjung tinggi pentingnya etika moral dan akhlak. Moral yang
sempurna, jika dapat memahami agama islam tersebut. Sedangkan akhlak merupakan hal
yang terpenting dalam kehidupan manusia, karena mencakup segala tingkah laku, tabi'at, dan
karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Allah atau
sesama makhluk. Tanpa adanya moral dan akhlak mulia manusia tidak dapat dengan damai.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu agama sebagai sumber moral ?
2. Apa itu agama sebagai akhlak mulia dalam kehidupan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui agama sebagai sumber moral.
2. Untuk mengetahui agama sebagai akhlak mulia dalam kehidupan.
1.4 Manfaat
Dapat memahami agama sebagai sumber moral dan akhlak mulia dalam kehidupan.
Serta menambah pengetahuan dan juga pemahaman bagi pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Agama sebagai sumber moral


2.1.1 Pengertian Agama islam
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Agama islam secara bahasa kata "islam" berasal dari kata "sallama" yang berarti
selamat, dan bentuk mashdar dari kata "aslama" yang berarti taat, patuh, tunduk dan berserah
diri. Sedangkan secara istilah, islam ialah tunduk, taat dan patuh kepada perintah Allah SWT
seperti yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai rosul utusan-Nya serta
menyerahkan diri sepenuhnya hanya kepada Allah ta'ala.
Definisi agama islam menurut Nabi Muhammad SAW dan para ulama :
a. Pada suatu ketika Nabi Muhammad menjawab pertanyaan Umar r.a, tentang apa itu
islam, dan Nabi Muhammad menjawab islam itu adalah "bahwa engkau mengakui
tidak ada tuhan selain Allah dan bahwasanya Muihammad itu utusan Allah, dan
engkau mendirikan sholat, dan mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan ramadhan, dan
engkau mengerjakan ibadah haji di Baitullah jika engkau sanggup melakukannya".
b. Umar Bin Khatab, bahwasanya dalam agama islam terdapat tiga pokok yaitu akidah,
syariat dan akhlak.
c. Muhammad Bin Ibrahim Bin Abdullah at- Tawaijiri, mengatakan bahwa islam adalah
sebuah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT dengan mengesakan-Nya dan
melaksanakan syariat-syariat-Nya dengan penuh keikhlasan.
d. Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab. Beliau mengatakan islam ialah berserah diri
kepada Allah SWT denganj cara mentauhidkan-Nya. Tunduk, dan patuh kepada-Nya
dengan ketaatan dan berlepas diri dari perbuatan-perbuatan syirik dan para pelakunya.
Secara umum agama islam adalah agama yang diridhoi Allah, yang paling benar dan
sempurna serta agama yang membawa rahmat bagi semesta alam. Islam merupakan wahyu
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhbir pilihan-Nya.
Didalamnya terdapat aturan dan hukum yang dapat dijadikan sebagai petunjuk dan pedoman
hidup bagi seluruh umat agar selamat dan bahagia di dunia maupun akhirat.

3
4

2.1.2 Pengertian Moral


Moral berasal dari kata bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan. Kata mores
ini mempunyai sinonim mos, moris, manner mores atau manners moral.
Dalam bahasa Indonesia,kata moral berarti akhlak (bahasa Arab) atau kesusilaan yang
mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing
tingkah laku batin dalam hidup. Kata moral ini dalam bahasa Yunani sama dengan ethos yang
menjadi etika. Secara etimologis, etika adalah ajaran tentang baik buruk, yang diterima
masyarakat umum tentang sikap, perbuatan, kewajiban, dan sebagainya.
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi
individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman
sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai moral atau sikap
amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-
sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral
adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap
moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.
Moral adalah perbuatan atau tingkah laku dan atau ucapan seseorang dalam
berinteraksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa
yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan
masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya.
Moral adalah produk dari budaya dan agama. Jadi moral adalah tata aturan norma-norma
yang bersifat abstrak yang mengatur kehidupan manusia untuk melakukan perbuatan tertentu
dan sebagai pengendali yang mengatur manusia untuk menjadi manusia yang baik.
2.1.3 Hubungan agama dan moral
Jika berbkicara tentang moral asosiasinya akan tertuju pada penentuan baik dan buruk
sesuatu. Dengan rasio atau tradisi dapat juga dengan lainnya seseorang dapat menentukan
baik atau buruk.
a. Aliran rasionalisme berpendapat bahwa rasio atau akal dan pikiran manusia lah yang
menjadi sumber moral bukanlah yang lain.
b. Aliran hedonisme berpendapat bahwa sumber kebaikan dan keburukan adalah
kebahagiaan.
c. Aliran tradisionalisme berpendapat bahwa sumber kebaikan dan keburukan adalah
tradisi atau adat istiadat.
Atas dasar itulah, maka agama memiliki peranan penting pada usaha dalam
menghapus krisis moral tersebut dengan menjadikan agama sebagai sumber moral. Allah
5

SWT telah memberikan agama sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia ini
agar mendapat kebahagiaan sejati, salah satunya adalah pedoman moral.
2.1.4 Agama sebagai moral
Agama dalam bahasa Indonesia, religion dalam bahasa Inggris, dan di dalam bahasa
Arab merupakan sistem kepercayaan yang meliputi tata cara peribadatan hubungan manusia
dengan Sang Mutlak, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan
alam lainnya yang sesuai dengan kepercayaan tersebut.
Dalam studi agama, para ahli agama mengklasifikasikan agama ke dalam berbagai
kategori. Menurut al-Maqdoosi agama diklasifikasikan menjadi 3 kategori
1. Agama wahyu dan non-wahyu.
2. Agama misionaris dan non-misionaris.
3. Agama lokal dan universal.
Berdasarkan klasifikasi manapun diyakini bahwa agama memiliki peranan yang signifikan
bagi kehidupan manusia karena di dalamnya terdapat seperangkat nilai yang menjadi
pedoman dan pegangan manusia. Salah satunya adalah dalam hal moral.
Agama memiliki peranan penting dalam usaha menghapus krisis moral dengan
menjadikan agama sebagai sumber moral. Allah SWT telah memberikan agama sebagai
pedoman dalam menjalani kehidupan di dinia ini. Dalam konteks Islam sumber moral itu
adalah Al-Qur’an dan Hadits.
Menurut kesimpulan A.H. Muhaimin dalam bukunya Cakrawala Kuliah Agama
bahwa ada beberapa hal yang patut dihayati dan penting dari agama, yaitu:
1. Agama itu mendidik manusia menjadi tenteram, damai, tabah, dan tawakal
2. Agama itu dapat membentuk dan mencetak manusia menjadi: berani berjuang
menegakkan kebenaran dan keadilan, sabar, dan takut berbuat dosa
3. Agama memberi sugesti kepada manusia agar dalam jiwanya tumbuh sifat-sifat mulia
dan terpuji, toleransi, dan manusiawi.

2.2 Akhlak Mulia dalam kehidupan


2.2.1 Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari kata "akhlaq" yang merupakan jama' dari "khulqu" dari bahasa
arab yang artinya perangai, budi, tabiat, dan adab. Akhlak terbagi menjadi dua yaitu akhlak
yang mulia atau akhlak terpuji ( Al-Akhlakul Mahmudah) dan akhlak yang buruk atau akhlak
tercela ( Al-Akhlakul Mazmumah).
6

Akhlak adalah tingkah laku, gambaran tentang perilaku yang seharusnya dimiliki oleh
seorang muslim dalam rangka berhubungan dengan Allah, sesama manusia, dan alam.
Akhlak menurut bahasa berarti tingkah laku perangai atau tabiat. Akhlak menurut istilah
adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk. Sedangkan menurut Imam
Ghazali akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-
perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran.
Akhlak mulia yaitu akhlak yang diridhai oleh Allah SWT, akhlak yang baik itu dapat
diwujudkan dengan mendekatkan diri kepada Allah yaitu dengan mematuhi segala
perintahnya dan meninggalkan semua larangannya, mengikuti ajaran-ajaran dari sunnah
Rasulullah, membuat diri kita untuk mendekati yang ma'ruf dan menjauhi yang munkar,
seperti terdapat pada firman Allah Al-qur'an surah Al- Imran ayat 110 yang berbunyi :

Sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya yang kemudian melahirkan perbuatan
yang baik, maka itulah yang dinamakan akhlak mulia. Jika tidak sesuai dengan ketentuan
Allah dan Rasul-Nya, maka dinamakan akhlak tercela.
Menurut Imam Al-Ghazali ada empat sendi yang menjadi dasar bagi perbuatan-perbuatan
baik, yaitu:
1. Kekuatan ilmu yang berwujud hikmah, yaitu bisa menentukan benar dan salah
2. Kekuatan amarah yang wujudnya adalah berani, keadaan kekuatan amarah yang
tunduk kepada akal pada waktu dinyatakan atau dikekang.
3. Kekuatan nafsu syahwat (keinginan) yang wujudnya adalah iffah, yaitu keadaan
syahwat yang terdidik oleh akal.
4. Kekuatan keseimbangan di antara yang tiga di atas.
Empat sendi akhlak tersebut akan melahirkan perbuatan-perbuatan baik, yaitu jujur, suka
memberi kepada sesama, tawadu’, tabah, berani membela kebenaran, menjaga diri dari hal-
hal yang haram.
Sementara empat sendi-sendi akhlak batin yang tecela adalah :
1. Keji, pintar busuk, bodoh
7

2. Tidak bisa dikekang


3. Rakus dan statis
4. Aniaya
Keempat sendi akhlak tercela itu akan melahirkan berbagai perbuatan yang tercela
yang dikendalikan oleh nafsu seperti sombong, khianat, dusta, serakah, malas, kikir, dll. yang
akan mendatangkan malapetaka bagi diri sendiri maupun orang lain.
Didalam Al-Qur’an banyak ditemukan ciri-ciri manusia yang beriman dan memiliki
akhlak mulia diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Istiqamah atau konsekwan dalam pendirian (QS. Al Ahqaf:13)

2. Suka berbuat kebaikan (QS. Al Baqarah:112)

3. Memenuhi amanah dan berbuat adil (QS. An Nisa:58)

4. Kreatif dan tawakkal (QS. Al Imron:160)

5. Disiplin waktu dan produktif (QS.Al Ashr:1-4)


8

6. Melakukan sesuatu secara profesional dan harmonis (QS. Al A’raf:31)

Akhlak yang buruk berasal dari penyakit hati yang keji seperti, iri hati, ujub, dengki,
sombong, munafik, hasud, suudzan dan penyakit hati lainnya. Akhlak buruk dapat
mengakibatkan berbagai macam kerusakan baik orang itu sendiri, orang lain yang ada
disekitarnya maupun lingkungan disekitarnya. Seperti terdapat pada firman Allah dalam
surah Ar-Ruum ayat 41 yang berbunyi :

2.2.2 Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan


a) Akhlak Terhadap Allah SWT.
 Cinta dan ikhlas kepada Allah.
 Berbaik sangka kepada Allah.
 Rela terhadap qada’ dan qadar dari Allah.
 Bersyukur terhadap nikmat Allah.
 Bertawakal dan senantiasa mengingat Allah.
b) Akhlak Terhadap Orang Tua.
 Mendengarkan nasihatnya, mengikuti anjurannya.
 Tidak membentak kedua orang tua, menyakiti hatinya dan memukul.
 Selalu mendoakan kedua orang tua agar selalu dalam ampunan dan
kasih sayang Allah.
 Menjaga nama baik orang tua.
c) Akhlak Sesama Manusia.
 Menolong, membantu bila sedang membutuhkan bantuan.
 Menghindari berkata buruk atau menyakiti orang lain.
d) Akhlak Terhadap Diri Sendiri.
9

1. Jasmani
 Menjaga kebersihan.
 Menjaga makan dan minum.
 Menjaga kesehatan.
 Berbusana yang baik.
2. Rohani
 Bertaubat dan menjauhkan diri dari dosa.
 Bermuraqabah.
 Bermuhasabah.
 Muhajadah.
3. Akal
 Menuntut ilmu.
 Memiliki spesialisasi ilmu yang dikuasai.
 Mengajarkan ilmu kepada orang lain.
 Mengamalkan ilmu dalam kehidupan.
e) Akhlak Terhadap Alam.
 Memperhatikan dan merenungkan penciptaan alam.
 Memanfaatkan alam dengan baik dan bijaksana.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
10

Agama sebagai sumber moral, maksudnya ialah menjadikan agama sebagai sumber dari
segala perbuatan, etika, manner, tingkah laku, ucapan dalam menjalankan kehidupan. Di
dalam agama terdapat seperangkat nilai yang menjadi pedoman dan pegangan manusia.
Agama dapat menghapus krisis moral dengan menjadikan agama sebagai sumber moral.
Allah telah memberikan agama islam sebagai pedoman dalam menjalankan kehidupan di
dunia (dalam konteksnya yaitu Quran dan Hadits).
Agama sebagai akhlak mulia dalam kehidupan, maksudnya adalah gambaran tentang perilaku
manusia, baik manusia terhadap Tuhan, manusia terhadap sesama manusia, dan manusia
terhadap lingkungan yang berpedoman pada agama.
Akhlak mulia adalah akhlak yang diridhoi oleh Allah SWT, gambaran tentang tabiat, adab,
tingkah laku yang berdasarkan apa apa yang telah diperintah oleh Allah dan rosul, dan
menjauhi laranganNya. Islam telah mengatur bagaimana seseorang harus beradab dan
berakhlak mulia pada sesama manusia. Dan akhlaq-akhlaq mulia tersebut sangat lengkap
tercantum dalam Al-Qur’an dan hadits serta dicontohkan langsung oleh Rasulullah
shallallahu’alaihi wasallam.

3.2 Saran
Akhlak mulia merupakan bagian dari ajaran agama Islam. Di zaman sekarang ini, derasnya
pengaruh globalisasi telah banyak menyimpangkan dan merusak akhlak kaum muslimin.
Karena itu, sangat penting bagi kita pada zaman ini untuk mempelajari dan mengamalkan
akhlak yang mulia, demi keselamatan kehidupan kita di dunia, terlebih di akhirat.
DAFTAR PUSTAKA

Rosyid Setiawan.2016.makalah pendidikan agama tentang moral.


http://rosyidlhiem.blogspot.com/2016/10/makalah-pendidikan-agama-tentang-moral.html?m=1.
Diakses pada tanggal 04 September 2020 pukul 15:00 WITA.
Sayyidah.2014.agama sebagai moral akhlak mulia.
https://syayidahcantik.blogspot.com/2014/11/agama-sebagai-moral-akhlak-mulia-dalam.html.
Diakses pada tanggal 04 September 2020 pukul 17.00 WITA.
“Agama Sebagai Sumber Moral dan Akhlak Mulia dalam Kehidupan”
https://www.scribd.com/document/355722141/Agama-Sebagai-Sumber-Moral-Dan-Akhlak-Mulia-
Dalam-Kehidupan. Diakses pada tanggal 05 September 2020 pukul 09:00 WITA.

11

Anda mungkin juga menyukai