Anda di halaman 1dari 10

Agama sebagai sumber moral: moral, budi pekerti, etika, dan akhlak

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “etika, moral, dan akhlah” guna memenuhi tugas
mata kuliah pendidikan agama.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami haturkan untuk junjungan nabi agung kami, yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kami semua,
yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna
dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang
telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha
semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah ini. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini
kedepannya.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ni dapat berguna dan bemanfaat
untuk kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sejarah Agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai dengan menjalankan
syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik.Kepercayaan yang
hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan Tuhan, ibadah yang dilakukan hanya sebagai
formalitas belaka, muamalah yang hanya merupakan peraturan yang tertuang dalam kitab saja,
semua itu bukanlah merupakan jaminan untuk tercapainya kebahagiaan tersebut.
Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang
menetukan corak hidup manusia.Akhlak, atau moral, atau susila adalah pola tindakan yang
didasarkan atas nilai mutlak kebaikan.Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah jawaban
yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap
pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.
Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia melihat
atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk.Disitulah membedakan
halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan, meskipun dia bisa
melakukan.Itulah hal yang khusus manusiawi.Dalam dunia hewan tidak ada hal yang baik dan
buruk atau patut tidak patut, karena hanya manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya
manusialah yang sebagai subjek menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu,
sebelum, selama dan sesudah pekerjaan itu dilakukan.Sehingga sebagai subjek yang mengalami
perbuatannya dia bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya itu.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Konsep Etika, Moral dan Akhlak
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dan perbedaan dari Etika, Moral dan Akhlak
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Etika, Moral, dan Akhlak


1. Etika

Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruknya yang menjadi ukuran baik
buruknya atau dengan istilah lain ajaran tenatang kebaikan dan keburukan, yang menyangkut
peri kehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam. Dari
segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani,ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat.
Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang azaz-azaz
akhlak (moral).Dari pengertian kebahasaan ini terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya
menentukan tingkah laku manusia.

Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan ungkapan yang berbeda-
beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menurut para ulama’ etika adalah ilmu yang menjelaskan
arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan
tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk
melakukan apa yang seharusnya diperbuat.

2. Moral

Adapun arti moral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin, mores yaitu jamak dari kata mos
yang berarti adat kebiasaan. Di dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatan bahwa moral
adalah pennetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.

Selanjutnya moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan
batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat
dikatakan benar, salah, baik atau buruk.

Berdasarkan kutipan tersebut diatas, dapat dipahami bahwa moral adalah istilah yang digunakan
untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk,
3. Budi pekerti

Budi pekerti merupakan suatu sikap maupun perilaku seseorang, prilaku keluarga, atau
masyarakat yang berkaitan erat dengan norma maupun etika yang baik dalam menjalani
kehidupan yang dapat diukur melalui ukuran norma agama, norma hukum, tata krama, dan sopan
santun, norma adat istiadat budaya suatu masyarakat atau suatu bangsa ,jadi dapat disimpulkan
bahwa budi pekerti ialah suatu pelajaran tentang etika hidup bagaimana seseorang berinteraksi
dengan baik dan menjaga sikap di dalam kehidupan masyarakat.

4. akhlak

Dilihat dari segi bahasa, kata akhlak berasal dari Bahasa Arab yang telah diserap ke dalam
Bahasa Indonesia. Yang dalam Bahasa Arab kata akhlak merupakan jama’ kata khuluqun yang
mengandung arti:

1. Tabi’at, yaitu sifat yang telah terbentuk dalam diri manusia tanpa dikehendaki (tanpa
kemauan) atau tanpa diupayakan (tanpa usaha).
2. Adat, yaitu sifat dalam diri manusia yang diupayakan (berusaha) melalui latihan yakni
berdasarkan keinginan.
3. Watak, jangkauannya meliputi hal yang menjadi tabi’at dan hal yang diupayakan sehingga
menjadi adat kebiasaan.

Secara singkat kata akhlak yang berarti kesopanan dan agama (budi pekerti). Terdapat pula kata
akhlakul karimah yang memiliki arti perbuatan mulia lagi terpuji yang diwujudkan dalam bentuk
sikap, ucapan, dan perbuatan yang baik sesuai dengan ajaran Islam yang dapat kamu pahami
pada buku Komik Akhlak Dalam Al’Qur’An yang dikemas dalam bentuk komik animasi
sehingga lebih menyenangkan untuk dipelajari.

2.2

Anda mungkin juga menyukai